GAMEFINITY.ID, Bandung – Bukan lagi rahasia bahwa Apex Legends berkaitan erat dengan Titanfall. Pasalnya, keduanya memiliki latar dunia yang sama. Penggemar telah memperhatikan mulai dari beberapa karakter legend, senjata, dan lokasi berhubungan dengan dunia Titanfall.
Baru-baru ini, penggemar dikejutkan sebuah bocoran bahwa map Titanfall berpotensi hadir di Apex Legends. Ini dapat mewujudkan impian penggemar yang ingin menyaksikan kolaborasi langsung kedua franchise tersebut.
Kaitan Apex Legends Dengan Titanfall?
CBR menyatakan hubungan Titanfall dan Apex Legends ternyata lebih dalam daripada sekadar kameo dan easter egg. Disebutkan bahwa Kuban Blisk, salah satu antagonis utama Titanfall 2, menjadi orang yang mendirikan Apex Games. Pertandingan berdarah itu menghadiahkan popularitas, ketenaran, dan harta melimpah.
Beberapa karakter juga memiliki cerita latar belakang yang terkait dengan lore Titanfall. Contohnya, ayah Valkyrie terbunuh saat cerita Titanfall 2 dan Bangalore diceritakan sebelumnya bekerja di Interstellar Manufacturing Corporation. Ash telah menjadi satu-satunya karakter Titanfall 2 yang muncul sebagai legend setelah sebelumnya menjadi sosok antagonis.
Game Titanfall sendiri telah rilis 2014. Sekuelnya, Titanfall 2, pertama kali hadir 2016. Keduanya mendapat sambutan hangat dari kritikus. Meski begitu, penjualan Titanfall 2 telah dianggap mengecewakan karena harus bersaing dengan Call of Duty: Infinite Warfare dan ironisnya, Battlefield 1.
Dilansir dari Dexerto, leaker terpercaya KralRindo mengungkap terdapat data map Titanfall. Ia menyebut data tersebut ditemukan setelah update patch pada 29 September 2022.
Terdapat sembilan map yang ditemukan, semuanya merupakan map favorit penggemar di Titanfall 2. Map yang ditemukan di antaranya Angel City, Black Water Canal, Boneyard, Colony, Crash Site, Eden, Exoplanet, Homestead, dan Rise.
KralRindo menyebutkan kesembilan map ini akan dipergunakan dalam mode baru bertajuk Capture Point. Mode ini dilaporkannya dapat menjadi time limited mode baru di Apex Legends. Masuk akal jika tidak ada satupun dari sembilan map ini dianggap cocok untuk format battle royale.
Jika temuan KralRindo akurat, penggemar Titanfall dapat berbahagia karena Apex Legends menghadirkan map favorit mereka. Belum diketahui kapan konten ini akan hadir. Kolaborasi dengan Titanfall dapat menjadi bagian dari season 15 yang akan meluncur 1 November 2022. Bisa saja Apex Legends menghadirkan legend baru langsung dari Titanfall.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Oktober telah tiba, berarti beberapa game tengah mempersiapkan event spesial untuk merayakan Halloween! Apex Legends akhirnya kembali mengadakan event Halloween bertajuk Fight or Fright selama empat minggu!
Seperti tahun-tahun sebelumnya, event Fight or Fright menghadirkan mode time-limited dan skin bertema Halloween. Event ini akan digelar mulai 4 Oktober hingga 1 November 2022 mendatang.
EventFight or Fright dimulai dengan Mode Shadow Royale
Mode khusus event Fight or Fright, Shadow Royale dipastikan akan kembali. Tahun ini, mode limited-time tersebut akan menggunakan map Olympus After Dark. Map Olympus sendiri merupakan salah satu map terfavorit pemain. Map tersebut akan disusupi twist menyeramkan menjadi Olympus After Dark.
Shadow Royale sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mode reguler squad beranggotakan tiga orang di Apex Legends. Bedanya, pemain yang telah kalah dapat respawn sebagai shadow. Mereka memiliki ability tambahan berupa double jump, menghidupkan kembali seorang rekan, menembus dinding, dan menambah lebih banyak damage jarak dekat.
Pemain juga akan kedatangan mode gun run dan control dalam event ini. Dengan kata lain, event ini menghadirkan tiga mode yang dapat dimainkan setiap minggunya. Berikut adalah jadwal mode limited-time beserta lokasi map-nya sepanjang event:
4-11 Oktober 2022: Shadow Royale di map Olympus After Dark
11-18 Oktober 2022: Gun Run di map Estates After Dark, Skulltown, dan Fragment East
18-25 Oktober 2022: Control di map Lava Siphon, Barometer, and Labs After Dark
25 Oktober-1 November 2022: Shadow Royale di map Olympus After Dark
Skin Bertema Halloween Tersedia di Store Apex Legends
Event ini tidak akan lengkap jika tanpa ada skin spesial Halloween. Apex Legends akan menghadirkan berbagai bundle berisi skin Halloween dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka juga mengadakan promo selama event tersebut berlangsung.
Tidak hanya skin dari event sebelumnya, Apex Legends juga menghadirkan setidaknya enam skin baru spesial Halloween. Contohnya adalah Steampunk Wanderer untuk Octane dan Deadly Teddy untuk Revenant.
Selama dua minggu terakhir event ini, pilihan skin spesial event Fight of Fright lebih banyak. Jadi siapkan Apex Coins sebanyak mungkin untuk memborong skin favorit pemain sepanjang event.
Begitulah detail dari event Fight or Fright tahun ini di Apex Legends. Event tersebut akan dimulai 4 Oktober 2022 dan berakhir 1 November 2022.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Cheaters telah menjadi masalah besar bagi seluruh pengembang game. PUBG Mobile telah menjadi salah satu game yang cukup keras pada tindakan licik pemain. Meski begitu, masih ada saja yang berani menggunakan cheat. Krafton akhirnya mengumumkan sistem anti-cheat baru untuk game battle royale itu.
Anti-Cheat Baru PUBG Mobile: Fog of War
PUBG Mobile baru-baru ini memperkenalkan sistem anti-cheat barunya. Bernama Fog of War, sistem tersebut digadang-gadang sebagai teknologi anti-cheat inovatif yang pertama kali digunakan di game mobile. Tencent baru menerapkannya pada beberapa map berukuran besar.
Terlihat pada trailer live-action-nya (rilis bulan lalu), seorang cheater yang terlihat berhasil melihat pemain lain di balik dinding. Namun, sistem tersebut muncul dan memecahkan x-ray vision sang cheater sebelum berujung ban permanen.
Krafton mengakui sistem tersebut “membantu menyembunyikan gerakan pemain dari para cheater yang menggunakan X-ray vision dan wall hacks”. Sistem tersebut memindai setiap bangunan dan medan di sebuah map PUBG Mobile. Jika cheater tersebut terciduk, ia akan kesulitan melihat pemain lainnya di balik dinding sebelum terkena ban permanen.
Selama fase tesnya di beberapa negara, Fog of War telah berhasil mengurangi cheating sebanyak 62 persen. Hal ini menandakan sistem anti-cheat terbaru itu telah sukses.
Teknologi terbaru itu disebut-sebut telah mengurangi penggunaan cheat sebanyak 50 persen. Pihak Krafton berjanji mereka akan terus mengembangkan Fog of War demi membasmi lebih banyak cheater lagi.
Dilansir dari Eurogamer, Krafton telah menegaskan, “Cheating (kecurangan) sangat tidak dapat diterima di PUBG Mobile, dan ini menjadi satu lagi langkah demi menghentikan pemain mempergunakan teknologi yang menipu dan tidak adil. Tidak ada lagi yang lebih penting bagi PUBG Mobile selain memastikan seluruh pemain dapat pengalaman aman, menyenangkan, dan adil.”
Fog of War diharapkan hadir secara perlahan di seluruh map PUBG Mobile dan juga diterapkan di seluruh mode.
Inovasi yang diterapkan Krafton pada PUBG Mobile terkait sistem anti-cheat ternyata membuahkan hasil manis. Setelah sistem sebelumnya dianggap kurang berhasil, Fog of War diharapkan membuat pengalaman bermain lebih nyaman tanpa cheater.
GAMEFINITY.ID, PATI – Cheat dan game sepertinya memang sulit sekali untuk dipisahkan. Kehadiran cheat dalam suatu game biasanya bertujuan untuk memudahkan permainan atau pun membuat game jauh lebih menarik dengan cheat – cheat anehnya. Namun hal-hal itu tidak berlaku di game-game kompetitif. Dalam game kompetitif, cheat justru menjadi bencana bagi para player. Game yang harusnya berjalan secara adil antar pemain malah dikacaukan dengan datangnya cheat yang membuat permainan tidak menyenangkan lagi. Seperti yang baru-baru ini terjadi di open beta Call of Duty: Modern Warfare 2.
Sudah Menjadi Hal Umum Di Game Call of Duty
Call of Duty: Modern Warfare 2 telah membuka tahap open beta. Tak butuh waktu lama, game ini pun langsung dibanjiri cheater dan juga hacker. Cheat seperti aimbot dan wallhack menjadi jenis cheat yang sering kali ditemui. Masalah seperti ini memang bukanlah hal yang aneh. Jika kita melihat kebelakang, seri sebelumnya seperti Black Ops Cold War dan Vanguard memiliki masalah serupa di mode multiplayer-nya. Bahkan baru awal pergantian season, Call of Duty Warzone telah dipenuhi oleh cheater.
Meskipun cheater telah menjadi masalah yang sudah umum di dalam game Call of Duty baru-baru ini, banyak player masih berharap masalah ini dapat diminimalkan dengan adanya sistem anti-cheat Ricochet Activision. Untuk alasan apa pun, kehadiran cheater harus segera diatasi demi menjaga ekosistem permainan.
Beberapa Klip Cheat COD: MW 2 Beta
Beberapa klip telah tersebar secara online, menunjukkan seperti apa cheat di MW2. Seperti klip TikTok yang diposting oleh akun twitter MW2 Beta Plug. Klip tersebut menunjukkan seorang cheater di game Modern Warfare 2 yang sedang menggunakan wallhack untuk mengetahui posisi musuh berada. Dalam video tersebut juga menunjukkan jika cheat wallhack tak sebatas melihat menumbus tembok. Player juga masih dapat mengetahui letak musuh meski terkena flash bang maupun smoke.
Tak berhenti disitu, seorang pengguna reddit juga membagikan pengalamannya bertemu cheater di Call of Duty: Modern Warfare 2 Beta. Postingan yang dibuat oleh akun PunchUrLeg menampilkan video singkat yang menunjukkan seorang player mati secara tiba – tiba. Setelah di cek menggunakan killcam, musuh ternyata berada di dalam tembok.
Masih ada sekitar satu minggu bagi Infinity Ward untuk memperbaiki masalah ini. Kabar baiknya, anti-cheat Ricochet akan tersedia pada hari pertama Call of Duty: Modern Warfare 2 dirilis. Call of Duty Modern Warfare 2 rilis pada tanggal 30 Oktober 2022 untuk PS5, Xbox Series X/S, dan juga PC.
Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Awal tahun 2000-an, menjadi sebuah waktu dimana banyak game terkenal rilis dan bahkan diingat sampai sekarang. Dan salah satu dari game tersebut adalah Medal of Honor.
Medal of Honor menjadi salah satu primadona para gamers di kala itu. Namun, nama Medal of Honor saat ini dapat dikatakan telah punah. Meskipun juga merilis beberapa judul di pertengahan tahun 2000-an, game baru tersebut juga tidak dapat mendongrak nama Medal of Honor kembali seperti ke masa emasnya lalu.
Sejarah Pengembangan Medal of Honor
Medal of Honor pertama kali dirilis untuk publik pada akhir tahun 1999. Game pertamanya terinspirasi dari film karya Steven Spielberg, “Saving Private Ryan” yang dirilis dua tahun sebelumnya.
Pengembangan game ini mulai dikembangkan di tahun yang sama dengan rilisnya film tersebut. Berawal dari ide seorang Spielberg sendiri tentang game FPS bertema perang dunia kedua setelah melihat anakanya bermain game GoldenEye 007.
Pada awalnya, Peter Hirschmann ragu tentang keberhasilan game ini. Hal tersebut dikarenakan perkiraannya bahwa tema perang dunia kedua sudah terlalu lawas dan tidak relevan lagi.
Beberapa waktu kemudian, para pengembang menunjuk Dale Dye sebagai seorang penasihat niliter di game tersebut. Penunjukan Dale Dye sebagai bukan tanpa alasan, ia sebelumnya sudah menjadi penasihat Steven Spielberg dalam “Saving Private Ryan” dua tahun sebelumnya.
Prototip pertama dari Medal of Honor disebut oleh Dye gagal. Meski begitu, ia tetap ingin game ini diproduksi dan dikembangkan. Ia menilai bahwa pembuatan game ini memiliki tujuan yang mulia dan dapat mengedukasi para pemain tentang perang dunia kedua.
Kemudian hari, ketika prototipnya telah dirilis secara publik, Medal of Honor kembali mendapatkan kritik. Meskipun diterima dengan baik oleh sang publisher, EA, Medal of Honor dikecam karena bertepatan dengan 1999 Columbine High School massacre. Kritik juga disampaikan oleh asosiasi penerima Medal of Honor di AS. Mereka mengecam karena judul game tersebut sama dengan medali kehormatan tertinggi di AS. Namun pada akhirnya seluruh drama dan konflik tersebut dapat diselesaikan.
Ketika rilis, Medal of Honor mendapat umpan balik yang baik dari para pemain. Game ini juga mendapat nilai 92/100 dari website Metacritic. Kesuksesan inilah yang menjadi awal dari seri Medal of Honor kedepannya.
Dengan kesuksesan besar di game pertamanya, tentu saja EA melanjutkan proyek Medal of Honor milik mereka. Game kedua bertajuk “Medal of Honor: Underground” juga berhasil sukses di pasaran. Kali ini pasarnya adalah konsol PlayStation. Sementara itu versi GBA-nya tidak terlalu memuaskan.
Namun, tahun 2002 lah yang menjadikan game Medal of Honor naik kembali ke permukaan. Tahun tersebut menandai rilisnya salah satu game MoH paling terkenal, yaitu “Medal of Honor: Allied Assault”.
Meskipun dapat dikatakan hasil penjualan dari Allied Assault ini memuaskan, namun di tahun berikutnya, tepatnya di tahun 2003, sebuah game yang mengubah pasar FPS hadir di publik. Game tersebut berjudul Call of Duty.
Sebelum rilisnya CoD, MoH menjadi satu-satunya pilihan terbaik untuk game FPS bertema perang dunia kedua pada saat itu. Dan di 2003 MoH untuk pertama kalinya mempunyai rival yang dapat dikatakan sepadan.
Seperti yang diketahui, CoD menjadi sebuah tren dan hits di pasaran. Penjualannya bahkan mampu menutupi kesuksesan dari MoH Allied Assault yang rilis di tahun sebelumnya.
Di tahun-tahun berikutnya, beberapa judul dari Medal of Honor dapat dikatakan tertutup oleh kesuksesan Call of Duty. Ketika Medal of Honor meraih hasil baik, maka Call of Duty mendapatkan hasil yang lebih baik.
Meskipun EA telah mengambil alih studionya, seri MoH tidak dapat berkutik sama sekali, baik dalam sisi penjualan maupun kualitas bila dibandingkan dengan CoD. Istilahnya, Medal of Honor sudah menjadi game “mediocre”.
Judul game Medal of Honor yang kembali meraih kesuksesan adalah “Medal of Honor: Airborne” yang dirilis pada 2007. Game tersebut dinilai lebih baik daripada beberapa game sebelumnya dengan peningkatan grafis yang signifikan.
Pada akhirnya, sedikit kesuksesan MoH: Airborne itu juga harus tertutupi kembali oleh kesuksesan besar Call of Duty di tahun 2007. Di akhir tahun tersebut rilislah sebuah game yang dikatakan menjadi salah satu revolusioner modern FPS games dan menjadi salah satu game paling laris di pasaran, yaitu Call of Duty 4: Modern Warfare.
Tidak Berkutik Melawan CoD dan EA yang Sudah Muak
Memasuki era modern di tahun 2010, seri Medal of Honor akhirnya merilis game barunya dengan judul yang sama setelah tiga tahun absen. Game ini diterima dengan baik dan dapat umpan balik yang positif dari para pemainnya. Akan tetapi, seperti sebuah kutukan, kesuksesan game MoH lagi dan lagi ditutupi oleh kesuksesan Call of Duty, dan kali ini, mereka tertutup oleh kesuksesan Call of Duty: Black Ops.
Namun, siapa sangka Medal of Honor (2010) akan menjadi game MoH terakhir yang diterima baik oleh para gamers. Hal ini dikarenakan Medal of Honor: Warfighter yang rilis di tahun 2012 adalah sebuah kegagalan besar dan akan menjadi game terakhir dari seri MoH.
Pada saat itu, EA telah memutuskan untuk menghentikan produksi dari seri Medal of Honor. Penyebabnya adalah kegagalan MoH: Warfighter di pasaran.
Tahun 2012 juga sebenarnya sudah menjadi tahun yang sulit bagi MoH. Saudaranya, yaitu seri Battlefield, baru saja merilis game Battlefield 3 di tahun 2011 dan menjadi tren dengan mode multiplayer yang dibawanya.
Tentu saja EA akan lebih memprioritaskan seri BF yang dapat bersaing dengan mode multiplayer dari CoD yang sukses pada saat itu dengan CoD: Black Ops II, daripada game gagal seperti MoH Warfighter. Lagipula nama Medal of Honor pada saat itu sudah tidak segemilang seperti di awal tahun 2000-an.
Ya, ada satu game lagi yang rilis di tahun 2019, yaitu Medal of Honor Above and Beyond, namun game tersebut tidak masuk ke dalam list disini. Hal tersebut dikarenakan seri Medal of Honor sebenarnya telah dimatikan sejak lama bahkan terlalu lama, punya umpan balik yang buruk, dan khusus untuk VR saja.
Tahun 2012 menjadi sebuah akhir dari perjalanan hebat Medal of Honor. Sebuah game yang punya banyak potensi di awal, namun dikalahkan oleh pesaingnya dan pada akhirnya dikalahkan oleh saudaranya sendiri.
Banyak yang bilang bahwa Medal of Honor gagal karena EA. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena kegagalan MoH sendiri juga disebabkan oleh faktor eksternal dan beberapa faktor internal.
Fun Fact: Banyak yang beranggapan kejatuhan Medal of Honor sebenarnya sudah terjadi mulai awal tahun 2000-an. Pada saat itu sebagian besar karyawan pengembangan MoH direkrut dan pindah ke studio lain. Studio tersebut adalah milik Activision bernama Infinity Ward. Merekalah yang akhirnya mengembangkan game Call of Duty (2003) untuk bersaing dengan MoH.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Baru saja sukses besar dengan rekor pemain aktif terbanyak selama season 14, Apex Legends akhirnya kembali mengadakan event. Melalui trailer terbarunya, event tersebut berjudul Beast of Prey Collection.
Event tersebut tampaknya terinspirasi dari film alien klasik. Telah dipastikan juga bahwa event terbaru Apex Legends itu akan menghadirkan berbagai item cosmetics, battle pass baru, gameplay adjustment, dan time-limited mode baru.
Berbagai Item Skins Bertema Film Alien Klasik
Beast of Prey Collection akan menghadirkan 24 item skin. Dideskripsikan laman resminya, item tersebut didesain untuk menanamkan rasa takut bagi sang mangsa. Legendary skin yang akan hadir tersebut untuk Horizon, Lifeline, Loba, Fuse, Pathfinder, Octane, and Rampart. Skin legendary untuk Lifeline dan Pathfinder tampaknya mengambil referensi film Predator, sementara skin untuk Horizon dibuat mirip Xenomorph (Alienfranchise).
Seluruh item tersebut dapat dibeli menggunakan Apex Coins atau Crafting Metals selama event berlangsung. Pemain juga dapat mendapat semua item tersebut dengan membeli Beast of Prey Event Apex Packs. Jika berhasil mendapat ke-24 item tersebut, pemain berhak mendapat item heirloom Loba “Garra de Alanza”.
Time Limited Mode Baru di Apex Legends: Gun Run
Dalam pemain ini, squad pemain akan berhadapan dengan tiga squad lainnya dalam menguasai senjata. Setiap kali berhasil melakukan kill menggunakan senjata, pemain akan mendapat senjata selanjutnya dari track tersebut. Weapon terakhir di track adalah sebuah hunting knife eksklusif baru. Squad yang berhasil melakukan kill menggunakan hunting knife tersebut akan menang.
Mode Gun Run akan hadir di map Skulltown and Fragment East (World’s Edge) mulai 20 September hingga 4 Oktober 2022.
Apex Legends juga menghadirkan Reward Track dalam event ini. Pemain dapat melakukan berbagai challenge yang akan di-refresh setiap harinya. Semua challenge tersebut akan juga menambah progression battle pass.
Begitulah detail dari event Beast of Prey Collection di Apex Legends. Event tersebut akan dimulai 20 September hingga 4 Oktober 2022. Selamat berburu mangsa selama setiap match.