GAMEFINITY.ID, Bandung – Fortnite tampaknya tidak ingin berhenti menghadirkan kolaborasi heboh dengan berbagai kekayaan intelektual. Franchise anime dan manga menjadi salah satu objek kolaborasi bagi game battle royale besutan Epic Games itu. Pada 16 Juni 2022, Fortnite mengumumkan melalui Twitter mereka akan kembali berkolaborasi dengan Naruto.
Kolaborasi Pertama Dengan Naruto Sebelumnya Diadakan November 2021
Sebelumnya, Fortnite pertama kali mengadakan event kolaborasi dengan Naruto pada 15 November 2021. Epic Games telah menghadirkan skin kostum dari anggota Tim 7, yaitu Naruto Uzumaki, Sakura Haruno, Sasuke Uchiha, dan Kakashi Hatake. Tidak hanya itu, senjata khas yang mereka gunakan juga hadir di item shop.
Pada event kolaborasi pertama yang bertajuk Believe It itu, pemain dapat mengeksplorasi map adventure Konohagakure atau The Hidden Leaf Village.
Event Kolaborasi Fortnite x Naruto Kedua Menghadirkan Tiga Rival dan Juga Hinata Hyuga
Event Kolaborasi KeduaFornite dan Naruto akan bertajuk Rivals. Sesuai dengan temanya, tiga karakter rival dari Naruto akan hadir, yaitu Gaara, Itachi Uchiha, dan Orochimaru. Namun, Hinata Hyuga juga akan menemani mereka untuk masuk ke Fortnite.
Pemain bisa mendapat skin kostum dari Itachi Uchiha (termasuk Black Ops alt style), Gaara (termasuk Fifth Kazekage alt style), Orochimaru (termasuk Hidden Leaf Era alt style), dan Hinata Hyuga (termasuk Hinata Uzumaki dan Byakugan alt style). Berbagai item dari franchise Naruto juga dapat diperoleh, seperti senjata.
Pemain juga dapat membeli bundle item dari shop, yaitu Itachi & Orochimaru Bundle (juga termasuk Islandbound Ninja Loading Screen) dan juga Gaara & Hinata Bundle (juga termasuk Shinobi Lineup Loading Screen). Kedua loading screen itu dibuat oleh Studio Pierrot sendiri, studio di balik serial anime-nya.
Event kedua ini juga menghadirkan kembali map adventure Konohagakure mulai 23 Juni hingga 7 Juni. Pemain dapat mengunjungi berbagai lokasi ikonik di seri Naruto dan mengambil misi dari Tim 7 demi meng-unlock lokasi baru serta mendapat XP. Untuk mengunjungi map ini, pemain cukup memilih “Hidden Leaf Village Adventure” di tab Discovery atau masukkan kode 0610-6440-1958.
Nindo 2022 juga sudah dimulai hari ini. Kali ini, pemain harus meng-unlock path baru dari karakter Naruto dengan bermain playlist Fortnite Battle Royale dan Zero Build. Pemain berkesempatan untuk meng-unlock item Akatsuki Wrap setelah menyelesaikan setiap path. Begitu empat path terselesaikan, pemain berhak mendapat Manda Glider.
Pastinya kembalinya event kolaborasi Fortnite dan Naruto membuat pemain bersemangat untuk menyelesaikannya. Bagi pemain yang menggemari Naruto dan suka main Fortnite, event ini menjadi hal wajib untuk diselesaikan.
Untuk kabar terbaru dari Fornite dan game dari Epic Games lainnya, pantau terus di Gamefinity. Selain itu, kalian bisa top up dan beli voucher games kesayangan kalian di Gamefinity.id.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak dapat dipungkiri lagi Call of Duty: Modern Warfare II menjadi salah satu game yang paling dinanti pemain. Penggemar setia Call of Duty tentunya berharap banyak pada game ini setelah kegagalan Call of Duty: Vanguard.
Patut diketahui sebelumnya, Call of Duty: Modern Warfare II bukan berupa remake dari game berjudul sama. Game ini justru menjadi kelanjutan dari reboot Call of Duty: Modern Warfare yang rilis 2019 lalu.
Terdapat Lima Versi Teaser Trailer-nya
Teaser trailer untuk Call of Duty: Modern Warfare II sebelumnya rilis untuk mengumumkan tanggal worldwide reveal-nya. Teaser trailer utamanya bertajuk Ultimate Team. Pemain diperkenalkan kembali Captain John Price, Kyle “Gaz” Garrick, dan bahkan karakter favorit Simon “Ghost” Riley serta John “Soap” McTavish.
Terdapat empat versi dari teaser yang juga masing-masing juga dibintangi oleh Pete Davidson, Steve Aoki, Trae Young, dan TimTheTatman.
Trailer untuk Call of Duty: Modern Warfare II Akhirnya Rilis!
Trailer perdana atau lebih tepatnya worldwide reveal dari Call of Duty: Modern Warfare II akhirnya rilis pada 8 Juni lalu. Sebenarnya trailer tersebut lebih berfokus pada cuplikan cerita yang akan datang dalam game dan juga beberapa karakternya.
Trailer Call of Duty: Modern Warfare II telah disambut hangat oleh pemain, terutama penggemar setianya. Mereka menilai entri terbaru Call of Duty itu cocok dengan ciri khasnya. Tampaknya seri Call of Duty memang cocok untuk latar waktu masa kini. Terlebih Activision telah mengklaim entri terbaru ini merupakan pengalaman termutakhir sepanjang franchise.
Pada waktu berita ini ditulis, trailer perdana Call of Duty: Modern Warfare II telah ditonton sebanyak 21 juta kali di YouTube. Hal ini membuktikan antusias pemain terhadap entri terbaru Call of Duty ini.
Cuplikan gameplay-nya juga dipertunjukan dalam acara Summer Game Fest 2022 baru-baru ini. Gameplay tersebut berfokus pada sebuah misi terkait pengeboran minyak di teluk Meksiko yang berpotensi memicu konflik global. Pemain disuguhkan elemen visual realistis, terutama penggambaran latar tempatnya.
Mode di Call of Duty: Modern Warfare II
Menurut laman resmi pengumumannya, terdapat tiga mode yang dipastikan hadir di Modern Warfare II. Tentu saja Campaign akan menghadirkan jalan cerita berbagai misi menantang. Masih ada mode co-op bertajuk Special Ops dan juga Multiplayer. Activision juga menjanjikan begitu banyak konten gratis setelah rilis, termasuk mode, map, dan event baru.
Gamespot telah melaporkan tidak ada mode Zombies di Modern Warfare II, sama seperti Modern Warfare.
Ditambah lagi, Call of Duty: Warzone 2.0 sudah dipastikan rilis antara setelah Modern Warfare II dan akhir tahun. Warzone 2.0 nantinya akan menjadi game yang berbeda dari Warzone, bukan sekadar update. Warzone 2.0 nantinya akan menampilkan sistem dan konten dari Modern Warfare II.
Call of Duty: Modern Warfare II Juga Diumumkan Rilis di Steam
Lebih mengejutkannya lagi, Call of Duty: Modern Warfare II juga sudah diumumkan akan rilis di Steam. Ini adalah kali pertama entri Call of Duty muncul di Steam semenjak menjadi eksklusif di platform battle.net milik Activision Blizzard pada 2018.
Tampaknya pemain harus menyiapkan tabungan lebih, karena Steam mencatat Call of Duty: Modern Warfare II dibanderol satu juta rupiah. Itupun hanya base game-nya! Belum diketahui apakah harga khusus konsol akan lebih murah daripada itu.
Call of Duty: Modern Warfare II akan meluncur 28 Oktober 2022 untuk PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X|S. Pemain yang sudah pre-order bisa mengakses versi early access open beta sebelum resmi rilis nanti. Belum ada pengumuman kapan open beta akan bisa diakses.
Untuk berita terbaru dari seri Call of Duty dan game Activision Blizzard lainnya, pantau terus di Gamefinity.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Call of Duty Vanguard, sebuah game dari franchise terkenal Call of Duty yang rilis pada tahun 2021 kemarin sebagai game Call of Duty yang rilis pada tahun tersebut.
Ketika kalian mencari Call of Duty Vanguard di Google, kalian akan langsung disuguhi oleh nilai positif yang hanya ada pada 52% yang menyukai game ini di Google. Ya, 52%, hanya lebih sedikit di atasnya.
Bila dilihat di website review lainnya seperti Metacritic, PC Gamer, dan IGN, bahkan Call of Duty Vanguard bersaing nilainya. Bersaing dengan siapa? Dengan Call of Duty Ghost, game seri CoD yang dikenal menjadi salah satu yang terburuk selain CoD Infinity Warfare yang bahkan saya sudah lupa kalau CoD: IW pernah rilis.
Namun, apakah yang membuat CoD Vanguard menjadi buruk? Padahal beberapa tahun sebelumnya Activision telah merilis CoD WWII yang menerima review yang jauh lebih baik dari Vanguard tetapi juga bukan yang terbaik.
Disini saya akan menyampaikan berbagai masalah yang dikeluhkan oleh fans franchise CoD dan opini saya juga sebagai seorang fans dari franchise ini.
Call of Duty Vanguard, Campaign Mode: Latar Belakang Perang Dunia 2 (?)
Yak, kita mulai dari Campaign. Ah, campaign atau main story dari Call of Duty, sangat bagus hingga karakter yang ada di dalamnya dikenal hingga saat ini.
Captain Price, Soap, Ghost, Reznov, Chernov, dll, semua ada di pikiran bagi yang sudah memainkan game-nya.
Didukung dengan latar belakang cerita yang menarik, dan juga alur yang membuat kita tidak bosan, membuat campaign dari Call of Duty menjadi salah satu yang terbaik. Namun, datanglah Call of Duty Vanguard.
Dari judulnya kalian sudah paham maksudnya, kan? Bahkan yang menjadi dasar terbentuknya game ini masih dipertanyakan.
Mulai dari senjata hingga detail karakter, hampir semuanya kacau. Bahkan ada yang mengatakan bahwa CoD Vanguard membawa tema perang dunia kedua, namun dari universe lain.
Membahas tentang senjata, contohnya saat kita memasuki salah satu misi yang dimana kita menjadi seorang pilot AS yang tertangkap oleh Jepang.
Kalau diperhatikan lebih lanjut, ada tentara Jepang yang menanyai kita dengan kalimat yang terkesan konyol, “DO YOU SPEAK JAPANESE?”, menenteng senjata milik Jerman.
Meskipun terkesan berlebihan, namun kesalahan detail kecil dengan sejarah juga berpengaruh pada permainan.
Hal ini juga diperparah dengan berbagai senjata fiksi di campaign mode atau beberapa senjata yang dipakai saat pada latar waktunya sebuah misi, senjata tersebut masih belum dibuat.
Cerita dari CoD Vanguard juga terkesan lebih dibuat-buat. Tugas pemain adalah untuk membunuh penerus pemimpin Hitler yang terkesan, menjadi sebuah hal yang perlu dipertanyakan.
Disini saya paham, sang penulis terinspirasi dari cerita Modern Warfare series di tahun 2010-an dimana kita terus-menerus memburu Makarov.
Namun, ini adalah kasus yang berbeda, Modern Warfare series memiliki latar fiksional, sedangkan Call of Duty Vanguard memiliki latar perang asli yang memiliki hubungan erat dengan sejarah.
Seharusnya, akhir dari sebuah peperangan bukanlah membunuh seseorang dan perang berakhir dan juga harusnya tidak ada tokoh villain di dalam sebuah peperangan.
Karena di dalam peperangan, setiap pihak berjuang untuk kehidupan yang mereka masing=masing percaya menjadi lebih baik.
Seperti di CoD Vanguard, ending-nya adalah ketika kita melawan villain utama dan membunuhnya, menurut saya itu adalah hal yang meremehkan arti sebuah perang.
Karena dari pengalaman saya, saya tidak pernah memainkan game CoD yang berlatar belakang perang dunia kedua berakhir seperti itu.
Melainkan, semua berakhir dengan kisah seorang prajurit yang akhirnya merasakan kemenangan setelah berada di medan perang.
Call of Duty Vanguard, Multiplayer Mode: Sebuah Modifikasi yang Monoton
Mungkin kata modifikasi ini memanglah tepat, karena setiap modifikasi senjata di game ini dapat membuat senjata yang dipakai kehilangan ciri khas miliknya.
Mulai dari berbagai equipment yang menurut Activision bisa dipakai untuk seluruh senjata meskipun senjata tersebut nantinya akan memiliki penampilan yang jauh berbeda dari senjata asli di perang dunia kedua.
Dan yang paling parah, adalah holographic dan red dot sight yang entah mengapa dapat berada di era perang dunia kedua. Padahal holographic sight sendiri baru ditemukan pada tahun 1996 dan red dot sight pada tahun 1975.
Hal lainnya, adalah senjata yang diberi equipment tadi, dapat dikenakan tanpa batas sehingga merusak permainan.
Bayangkan saja, kalian baru bermain dengan peralatan dan senjata dalam kondisi stock harus bertanding melawan pemain dengan senjata penuh akan equipment dan mod. Tentu saja tidak asik bukan?
Diperburuk lagi tentang pembelanjaan di dalamnya. Ada sebuah gerakan yang sama dijual sebagai 4 item yang berbeda. Dan poin yang paling penting dari ini adalah, sebagian merupakan recycle dari CoD BO Cold War dan CoD Modern Warfare.
Call of Duty Vanguard, Zombie Mode: Bahkan CoD WaW Punya Zombie Mode yang Lebih Baik
Ketika berbicara Zombie Mode, saya tidak dapat mengutarakan opini saya terlalu banyak karena saya sendiri dari dulu suka takut untuk bermain game zombie bahkan mode zombie di CoD.
Sebagai gantinya, akan saya hadirkan beberapa opini berbentuk list dari beberapa influencer seperti The Act Man dan lainnya.
Tidak memiliki easter egg apapun seperti di mode zombie di game sebelum-sebelumnya.
Tidak memiliki boss yang membuat level menjadi menantang.
Hanya mempunyai beberapa tipe zombie yang dapat dilawan.
Menurut Youtuber The Act Man, map-nya terinspirasi 25% dari map Shi no Numa.
Tidak adanya wonder weapon seperti Ray Gun.
Tidak ada wall buys yang identik dengan awal mula mode zombies.
Tidak ada map progression seperti di game zombie biasanya.
Tidak ada interaksi pada map seperti jebakan.
Tidak adanya sistem uang
Dari poin-poin tersebut, dapat saya simpulkan, bahwa beberapa kesalahan fatal yaitu menghilangkan unsur zombie mode di game sebelumnya tanpa membawa hal baru yang disukai oleh pemain dapat membuat pemain kecewa.
Setelah beberapa poin di atas, tentu saja ada beberapa hal lain yang menjadi poin plus di game ini seperti BGM yang terkesan bagus, dan mungkin beberapa hal baru.
Kenapa saya ingin membuat artikel ini? Sebab saya tahu, bahwa Call of Duty pada dasarnya merupakan game yang merevolusi FPS dengan tema perang dunia keduanya, hal itu pun juga memiliki kesuksesan di beberapa game selanjutnya seperti Call of Duty World at War.
Namun, dengan adanya Call of Duty Vanguard, game ini terkesan memberikan sesuatu yang main-main sebagai game yang membawa tema perang dunia kedua
Game bertema perang dunia kedua seharusnya, dijadikan sebagai wujud apresiasi untuk para veteran perang yang berjuang untuk menjaga kebebasan. (Ending Quote dari CoD WaW)
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Setelah banyak muncul rumor mengenai game Call of Duty baru, akhirnya Sledgehammer Games dan Actvision mengonfirmasi bahwa Call of Duty: Vanguard akan menjadi seri terbaru dari franchise Call of Duty. Detail lebih lanjut mengenai Call of Duty: Vanguard tadi malam dibagikan melalui event Battle of Verdansk dalam game Call of Duty: Warzone.
Sama seperti game Call of Duty: WW2 buatan Sledgehammer Games sebelumnya, Call of Duty: Vanguard juga akan mengangkat tema Perang Dunia II. Dalam mode campaign, pemain akan ikut bertempur dengan sudut pandang empat tentara dari empat latar utama Perang Dunia II seperti Asia Pacific, North Africa, Western Front dan Eastern Front.
Keempat tentara tersebut adalah Sgt. Arthur Kingsley, Lt. Polina Petrova, Cpt. Wade Jackson dan lt. Lucas Riggs. Mereka akan membentuk pasukan khusus bernama Task Force One untuk melawan antagonis Heinrich Freisinger, Direktur Gestapo yang ingin menjaga partai Nazi tetap hidup menjelang akhir perang.
Call of Duty: Vanguard sendiri dikonfirmasi menggunakan versi upgrade dari engine yang digunakan pada Call of Duty Modern Warfare. Hal ini membuat grafis yang dihadirkan terlihat realistis dan memanjakan mata. Selain itu, engine ini membuat kinerjanya semakin optimal yang tentunya dapat meningkatkan pengalaman dalam bermain game yang satu ini.
Untuk mode multiplayernya, Call of Duty: Vanguard akan menghadirkan 20 maps saat pertama kali dirilis, dimana 16 diantaranya adalah map inti. Selain itu, fitur seperti Gunsmith, Caliber system dan mode Champion Hill juga akan hadir dalam game ini. Mode Champion Hill sendiri merupakan versi update dari mode 2v2 Gunfight yang sebelumnya telah hadir di Call of Duty: Modern Warfare.
Menariknya, akan ada juga mode Zombies yang dikembangkan oleh Treyarch, developer Black Ops: Cold War. Mode Zombies dalam Call of Duty: Vanguard ini akan terhubung dengan cerita yang sebelumnya terdapat di mode Zombies game Call of Duty: Black Ops: Cold War.
Kehadiran Call of Duty: Vanguard juga berdampak pada game Call of Duty: Warzone. Rencananya, map dari Call of Duty: Vanguard akan dihadirkan ke Call of Duty: Warzone dengan pengembangan dari Raven Software. Raven Software juga akan membawa sistem anti-cheat baru ke Warzone ketika map tersebut diluncurkan akhir tahun ini.
Game Call of Duty: Vanguard sendiri rencananya akan rilis pada 5 November mendatang di PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, dan PC lengkap dengan dukungan cross play, cross progression dan cross gen di semua platform.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Ubisoft baru saja mengumumkan game terbaru mereka yaitu Tom Clancy’s XDefiant. Tom Clancy’s XDefiant sendiri adalah game 6v6 free-to-play FPS dari Tom Clancyverse dengan eleman shooter yang intens atau fast-paced seperti pada game Call of Duty.
Dikembangkan oleh Ubisoft San Francisco, game ini akan menghadirkan pertempuran antar tim dengan anggota dari faksi khusus. Setiap faksi akan memiliki dinamika permainan serta kemampuan tersendiri.
Ada empat faksi dalam game ini, yang mana terinspirasi dari seri Tom Clancy’s sebelumnya. Faksi tersebut terdiri dari Echelon (Splinter Cell), Wolves (Ghost Recon), Cleaners (The Division) dan Outcasts (The Division).
Semua faksi memiliki sejumlah karakter dengan skinnya masing-masing yang disebut Defiant. Nantinya kalian dapat bebas membuat tim dengan mencampurkan dari faksi apapun.
“Faksi berada di jantung permainan. Mereka terinspirasi oleh grup maverick dari seluruh game Tom Clancy dan seterusnya. Dari inspirasi ini, kami menciptakan karakter dan gameplay baru yang unik untuk penembak kami. Dan kami akan terus menambah pemain yang beragam ini seiring dengan perkembangan permainan.”
Game ini menawarkan berbagai macam arena kompetitif dan linear game mode, seperti Domination dan Escort. Selain itu, Ubisoft menjanjikan akan menghadirkan berbagai macam senjata serta attachment. Nantinya, Ubisoft akan terus menambahkan Defiant baru, faksi, ability, peta, mode, dan lainnya seiring perkembangan game.
Ubisoft sendiri akan mengadakan tes tertutup yang akan dimulai pada 5 Agustus mendatang khusus bagi pengguna PC di Amerika dan Kanada. Nantinya Ubisoft masih akan mengadakan tes lanjutan, jadi untuk kalian yang tertarik bisa mendaftarkan disini.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Menjelang perilisan Battlefield 2042, muncul rumor yang mengatakan bahwa EA akan menggratiskan salah satu seri Battlefield lamanya yaitu Battlefield 1. Rumor ini datang dari seorang leaker terkenal, Tom Henderson.
Melalui akun Twitternya, Tom Henderson menyarankan para gamer untuk tidak membeli Battlefield 1 dalam waktu dekat karena dikabarkan akan gratis minggu depan. Ia juga menyebutkan kalau kemungkinan yang gratis adalah versi PC.
If you’re looking to buy Battlefield 1, don’t. It will be free to download next week.
I think it might just be for PC for those asking. Not 100% on that though.
Meskipun hal ini hanya sebuah rumor dan belum dikonfirmasi oleh EA, namun Tom Henderson memang dikenal sebagai leaker yang memberikan informasi yang valid, terutama untuk seri Battlefield. Hal ini terbukti setelah sebelumnya ia membocorkan informasi yang valid mengenai game Battlefield 1942 sebelum diumumkan resmi oleh EA.
Seperti yang ditelah disebutkan oleh Tom Henderson, kemungkinan besar Battlefield 1 akan tersedia gratis hanya untuk mereka yang bermain di PC melalui Origin. Namun, bisa saja versi konsol juga ikut gratis, walau kemungkinannya kecil.
Tidak tau pasti kapan Battlefield 1 akan digratiskan, Tom Henderson hanya menyebutkan waktunya minggu depan. Ini bisa jadi bertepatan dengan event EA Play Live Showcase yang akan digelar pada 22 Juli mendatang. Kita tunggu saja semoga EA benar-benar menggratiskannya.
Game Battlefield 1 sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2016 yang lalu. Walaupun namanya Battlefield 1, game ini nyatanya adalah seri ke lima belas dalam franchise tersebut. Hadir dengan mengambil latar tema Perang Dunia I, Battlefield 1 menerima tanggapan positif dari berbagai media dan para fansnya pada saat perilisannya. Hal ini menjadikan Battlefield 1 menjadi salah satu seri Battlefield terbaik dalam franchisenya.