GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam dunia esports Mobile Legends, terdapat perseteruan yang memanas antara MPL ID (Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia) dan PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia). Perselisihan ini mencuat setelah pernyataan kontroversial dari Sekjen PBESI, Frengky Ong, yang menyindir MPL dalam postingan di media sosial pribadinya. Perseteruan ini menarik perhatian komunitas esports, dan memunculkan pertanyaan mengenai dinamika dan dampaknya pada industri game.
MPL Disebut Liga Arisan oleh PBESI
Salah satu pernyataan yang menonjol dalam kontroversi ini adalah terkait Liga Arisan. Frengky Ong menyebut Liga Franchise sebagai Liga Arisan, dan menyatakan bahwa keuntungan materi hanya dibagikan kepada tim peserta. Sindiran ini mengarah pada asumsi bahwa MPL hanya menguntungkan tim-tim elit dan membatasi partisipasi tim dari komunitas yang lebih kecil. Hal ini memicu perdebatan tentang transparansi dan kesempatan yang adil dalam kompetisi esports.
Frengky Ong juga menyinggung MPL Season 1 dalam pernyataannya, menggambarkannya sebagai kompetisi terbuka yang diikuti oleh ribuan tim Mobile Legends di Indonesia. Dia menekankan bahwa tim komunitas tanpa sumber daya finansial yang terbatas mampu mengalahkan tim-tim besar dengan kemampuan finansial tak terbatas. Pernyataan ini menyoroti pertanyaan tentang sejarah dan perkembangan MPL, serta apakah persaingan yang adil dan kesempatan terbuka benar-benar terwujud?
Baca juga:
Sebelumnya pernyataan ini dibuat, Sekjen PBESI ini juga menyinggung soal perizinan penyelenggaraan turnamen MPL di Indonesia. Beliau mengatakan kemungkinan MPL bisa tidak diizinkan selamanya jika tidak mengikuti aturan undang-undang yang berlaku. Pernyataan tersebut menarik sorotan pecinta game mobile terutama Mobile Legends di tanah air.
Pernyataan tersebut menarik perhatian Lius Andre, seorang talent esports profesional, pembicara, sekaligus konsultan. Ko Lius (sapaan akrabnya) berusaha mengundang Frengky Ong untuk berdiskusi secara terbuka mengenai pernyataannya yang kontroversi. Namun, belum ada balasan serta kabar yang beredar dari Sekjen PBESI atas undangan tersebut sampai tulisan ini dibuat.
Baca juga:
Drama Esports Indonesia, Apakah Akan Berakhir?
Perseteruan antara MPL dan PBESI tidak hanya sekadar kontroversi di dunia esports Mobile Legends. Hal ini juga mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi industri game yang semakin berkembang. Diskusi ini melibatkan berbagai aspek, seperti regulasi, transparansi, aksesibilitas, dan keadilan dalam kompetisi esports. Pertanyaannya adalah bagaimana perseteruan ini akan mempengaruhi citra dan kemajuan industri game di Indonesia? Serta apakah hal ini akan berdampak pada partisipasi dan dukungan para penggemar?
Demikian pembahasan PBESI Membongkar MPL Hanya Liga Arisan Semata. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.