Tag Archives: Game RPG

Review CyberCode Online, MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungMMORPG atau Massively Multiplayer Online Role-Playing Game) merupakan salah satu genre game yang sedang ramai dan digemari saat ini.

MMORPG merupakan Sub genre dari RPG (Role-Playing Game). Game RPG belum tentu game MMORPG, tetapi game MMORPG sudah pasti itu game RPG.

MMORPG menjadi salah satu genre yang digemari para player game. Beberapa game yang mengusung genre MMORPG seperti, Toram Online, Ragnarok, dan game MMORPG basis Teks seperti CyberCode Online.

CyberCode Online adalah game MMORPG berbasis Teks garapana Dex App Studio yang dapat dimainkan di Browser dan dirilis pada September 2020 untuk dimainkan di Android dalam bentuk Aplikasi.

Sinopsis CyberCode Online. MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

Berlatar belakang di kota Shangri-La. Sebuah pusat kota yang telah berkembang secara Futuristik dan menjadi salah satu kota tersibuk dibenua. Kota yang banyak menyediakan kebutuhan hidup zaman modern.

Tidak sedikit juga kasus dari tindak kriminal dikota ini seperti hadirnya kelompok-kelompok pengacau hingga transaksi ilegal

Kalau dilihat dari nama kota dan tempatnya, CyberCode Online berlokasi di China ataupun Jepang. Dan kurang lebih game ini berlatar pada tahun 2100 keatas.

Baca Juga : Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Gameplay (9/10)

Review MMORPG
Gameplay – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Secara keseluruhan, CyberCode Online menjadi salah satu game MMORPG Basis Teks yang sangat menarik. Seperti yang kita tahu, bahwa game MMORPG merupakan game yang penuh dengan aksi dan player yang saling berinteraksi. Berbeda dengan CyberCode Online, game ini memberikan pengalaman bermain MMORPG dalam bentuk teks dan portrait.

berpergian dengan kereta dari kota satu ke kota lain. Dan ikut serta dalam penyerangan Cyber yang dilakukan oleh player lain dalam jumlah Massal.

Disini kita dapat pergi kepasar senjata, obat-obatan, bahkan merakit senjata juga. Game ini tidak membuang unsur MMORPG yang selalu ada pada game sejenisnya. Salah satunya adalah Dungeon. CyberCode Online menjadikan Rubanah sebagai Dungeon di era Futuristik. Dan game ini juga memungkinkan sistem Player lawan Player.

Rubanah atau Dungeon di CyberCode Online terlihat seperti sebuah Map persegi yang berisi Treasure Chest dan Player atau NPC yang dapat kita eksekusi. Pengeksekusian dilakukan layaknya battle didalam game Idle Turn-Based namun dengan sedikit sentuhan bergaya kode ASCII.

Graphic(9/10)

Review MMORPG
Graphic – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak terlalu banyak yang dapat diharapkan perihal Grafis dalam game ini. Pertarungan tidak terjadi dalam bentuk fisik seorang karakter, melainkan dalam bentuk Minimap.

Tetapi game ini masih memberikan Visual karakter dan latar tempat yang menarik dan paduan warna hitam dan putih yang sedikit menjelaskan bagaimana bentuk dunia di masa depan.

Control (9/10)

Review MMORPG
Control – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak ada kontrol khusus dalam CyberCode Online. Game ini dapat dimainkan dengan metode clicking dan tap untuk mengatur jalannya permainan. Walaupun begitu, game ini sangat direkomendasikan untuk player yang suka dengan game santai.

Addictive (9/10)

Review MMORPG
Addictive – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Game ini juga mengusung sistem Grinding didalamnya. Hampir semua genre MMORPG seperti ini. Tapi tenang, game ini tidak mempersulit player dalam urusan mencari resource.

Ada beberapa jenis Resource yang bisa kita temukan seperti, Bitcoins yang menjadi mata uang digame ini dan item pendukung lainnya.

Untuk Grinding, umumnya dilakukan secara otomatis. Player hanya perlu menunggu sampai batas waktu yang telah kita tentukan untuk Grinding. Waktu di game akan tetap berjalan walau Player sedang Offline ataupun meninggalkan permainan.

Music (10/10)

Walaupun game ini hanya mengandalkan slide-slide saja, game ini masih memiliki musik latar yang menarik dan terasa seperti dentuman lagu-lagu Pop Rock.

Game ini hanya membawakan lantunan musik instrumental yang menyenangkan dan tidak terasa membosankan ditelinga dan juga lagu yang dibawakan terkesan Futuristik

Kesimpulan Review CyberCode Online

Game ini sangat cocok dimainkan ketika waktu santai dan tidak ingin merasa terbebani dengan sulitnya mekanisme game MMORPG seperti sekarang. Untuk diawal mungkin akan sedikit terasa pusing dengan tampilan yang nyaris semuanya berisi Teks dan Angka. Tetapi inilah yang jadi salah satu yang membedakan CyberCode Online dengan MMORPG lainnya.

Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini sedikit unik dari game MMORPG kebanyakan, game ini tidak menampilkan karakter yang sedang bertarung. Dan ini jadi salah satu ciri khas dari game MMORPG basis teks satu ini.

CyberCode Online dapat dimainkan di device yang berspesifikasi rendah sekalipun. Game ini berukuran tidak lebih dari 10 MB. CyberCode Online dapat dimainkan melalui browser.

Menjadi salah satu game MMORPG yang ringan dan tidak menyulitkan untuk Free-Player. tidak seperti kebanyakan game RPG pada umumnya, mengusung sistem Pay-to-Win dan Grinding diluar nalar.

Kekurangan

Tidak adanya interaksi Player ke NPC ataupun Player ke Player. Interaksi yang dimaksud adalah pertarungannya. Game ini tidak menampilkan karakter milik kita saat bertarung, hanya sebatas menampilkan siluet milik musuh dan beberapa weapon yang dapat digunakan.

Update informasi tentang game menarik lainnya hanya di gamefinity.id

Axe of Valhalla. Game MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungAxe of Valhalla adalah Game MMORPG yang berlatar pada zaman Eropa lama atau berpacu pada mitologi Nordik.

Axe of Valhalla merupakan salah satu game MMORPG Survival besutan Kefir yang dirilis pada Mei 2019, yang sebelumnya Kefir juga pernah merilis game serupa bertema Apocalypse yang rilis pada 2017.

Baca Juga : Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Sinopsis Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

Pada awal permainan, kita berada ditengah hutan musim dingin. Terdampar, sendiri, dingin, hanya itu yang dapat digambarkan dari kondisi pertama sang karakter yang akan kita mainkan.

Player dituntut untuk bertahan hidup di era Viking yang amat identik dengan perang dan musim dingin.

Gameplay (10/10)

Game MMORPG
Gameplay – Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

Sama seperti game MMORPG Survival lainnya, player diharuskan mencari resource yang tersedia dibeberapa titik pada map. Resource yang utama seperti Kayu, Batu, dan Makanan.

Player juga dapat membuat markas dengan resource yang telah dikumpulkan tadi, dapat juga membuat beberapa item create yang berfungsi untuk membuat produk atau barang tertentu.

Axe of Valhalla memeiliki beberapa Class menarik yang tiap Classnya mempunyai skill unik yang berbeda-beda seperti, Berserk, Curer, Rogue dan masih banyak lagi.

Graphic (10/10)

Game MMORPG
Graphic – Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

Kebanyakan game MMORPG Survival menggunakan Sudut pandang Isometrik dan tampilan visual yang tampak Realistis, tetapi masih ramah untuk Device kelas menengah kebawah.

Perpaduan pencahayaan, gesture hingga visual yang lebih menonjolkan latar tempat pada musim dinginnya di era Viking ini semakin memberikan nilai tambah dan membuat nyaman para pemain untuk berlama-lama dalam menjelajahi dunia Viking.

Control (10/10)

Game MMORPG
Control – Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

Untuk kontrolnya sendiri, game ini memiliki beberapa kontrol inti yang berfungsi dalam mengendalikan dan mengeksekusi karakter seperti, menebang, menambang, bertarung dan sebagainya.

Axe of Valhalla memilki fungsi kontrol bergerak dengan menggunakan analog yang berada pada bagian kiri layar, dan map pada posisi yang berlawanan.

Interface kontrol yang simple dan sangat Playable, menjadikan Axe of Valhalla salah satu game MMORPG yang dapat dimainkan kapan saja.

Addictive (9/10)

Game MMORPG
Addictive – Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

MMORPG selalu mengusung mekanisme Grinding didalamnya, Axe of Valhalla juga begitu. Grinding dilakukan untuk membangun markas, membuat item-item menarik, dan hingga menyelesaikan Quest tertentu yang membutuhkan Resource.

Tapi tenang, walau Axe of Valhalla sedikit mengusung sistem Pay-to-Win didalamnya namun player masih bisa mendapatkan item yang diinginkan dengan sedikit usaha ekstra.

Music (10/10)

Game MMORPG
Music – Axe of Valhalla. MMORPG Dengan Nuansa Era Nordik

Axe of Valhalla memberikan alunan musik instrumental bernuansa zaman Viking yang didominasi dengan alat musik tiup dan tekan. Setiap sisi permainan memiliki lantunan musik instrumental sendiri seperti di Main Menu ataupun world map.

Bahkan di setiap lokasi yang adapun memiliki ciri khas music instrumental masing-masing. Kebanyakan music instrumental dipengaruhi oleh tingkat kesulitan di suatu lokasi yang akan dimasuki. Semakin sulit tingkatan lokasi, semakin dalam dan gelap instrumen yang dilantunkan.

Kesimpulan

Axe of Valhalla sangat cocok dimainkan oleh penikmat game MMORPG Survival. Seperti yang kebanyakan dilihat, bahwa game Survival selalu bertemakan Apocalypse atau Pandemi disuatu wilayah.

Axe of Valhalla memberikan kesan yang berbeda saat memainkannya, baik dari latar maupun pengalaman bermain yang kita dapat.

Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari Axe of Valhalla yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki mekanisme yang lebih kompleks daripada game Survival lainnya. Terlebih Axe of Valhalla mengusung cerita yang berlatar di era Nordik. Menjadikan Axe of Valhalla sebuah alternatif game MMORPG Survival yang dapat dimainkan di Mobile.

Kekurangan

Walaupun Axe of Valhalla memiliki mekanisme game yang lebih kompleks dari game pendahulunya, amat disayangkan game ini masih terasa sulit dalam urusan Grinding. Bagaimana tidak, diperlukan usaha yang amat keras untuk tingkatkan Rune dan Skill tiap Class di Axe of Valhalla.

Sekian Review Singkat Axe of Valhalla yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik seputar game lainnya hanya di Gamefinity.id

Babylon’s Fall Versi Steam Hanya Dimainkan 8 Pemain?

GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Game buatan Square Enix dan Platinum Games, Babylon’s Fall lagi-lagi mengalami kesulitan.

Babylon’s Fall telah dirilis akhir Februari lalu dan hanya mampu menarik kurang dari 700 pemain di Steam. Angka yang mengecewakan ini memang bukan kabar baik bagi Square Enix dan Platinum Games, apalagi jika online-only.

Semakin mengecewakannya, game ini juga mendapat ulasan tidak memuaskan dari kritikus profesional. Pemain dan kritikus menilai jalan cerita yang disajikan Babylon’s Fall terlalu mendasar meski konsepnya yang menarik.

Angka Pemain Babylon’s Fall Terus Menurun

Sejak peluncurannya, Babylon’s Fall kesulitan untuk menarik pemain, melainkan angka tersebut terus menurun. Menurut SteamCharts, setiap hari hanya kurang dari 100 pemain yang menikmati game ini.

Tetapi pada 13 April 2022, SteamCharts mencatat hanya ada delapan orang yang bermain Babylon’s Fall pada pukul 6:00 WIB (di caption gambar pukul 7:00 waktu Singapore) di seluruh dunia. Ini adalah angka terendah yang didapat Babylon’s Fall sejak perilisannya.

Babylon's Fall SteamCharts
Source: IGN Southeast Asia

Sejauh ini, belum ada angka jumlah pemain versi PlayStation-nya.

Server Babylon’s Fall Akan Dimatikan Secepatnya?

Meski mendapat jumlah pemain yang sangat rendah, pihak Square Enix masih memiliki harapan untuk game ini. Pihak Square Enix mengumumkan Babylon’s Fall akan terus diperbaharui dan tidak ada rencana sama sekali untuk menghentikannya.

Square Enix dan Platinum Games juga meluncurkan sebuah survei yang bertujuan untuk mengumpulkan feedback pemain. Kumpulan feedback tersebut akan digunakan sebagai bahan pengembangan Babylon’s Fall ke depannya.

Bahkan konten untuk Season 2 dinyatakan sudah selesai dan pengembangan akan berlanjut ke Season 3 dan seterusnya. Mereka juga berjanji agar terus mengembangkan Babylon’s Fall dan menarik pemain baru.

Sementara itu, Babylon’s Fall mengadakan event kolaborasi dengan NieR:Automata sejak 29 Maret 2022 dan akan berakhir 26 April 2022. Event tersebut menampilkan berbagai kostum, musuh, dan dungeon yang terinspirasi dari NieR:Automata. Tampaknya Square Enix dan Platinum Games ingin memanfaatkan penggemar NieR:Automata untuk mencoba Babylon’s Fall. Sayangnya, mengingat kecilnya angka pemain di Steam, mungkin hal ini belum cukup.

Baca juga: Waduh! Ban IP Bikin Player Indonesia Tidak Bisa Lagi Bermain Nier Reincarnation

Apakah Babylon’s Fall akan secara mengejutkan menarik minat pemain setelah update Season 2 ke depan? Semoga saja Square Enix dan Platinum Games dapat membalikkan keadaan demi masa depan game ini.

Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Mobile Legends: Adventure adalah RPG-Idle dengan latar belakang dunia Mobile Legends. Game yang juga dibawakan oleh Moonton ini memiliki gameplay yang amat berbeda dari pendahulunya, Mobile Legends: Bang-Bang. Mobile Legends: Adventure di rilis pada 28 Februari 2019 untuk platform Android dan IOS.

Game dengan gaya serupa seperti Turn Based ini, menghadirkan hero-hero Mobile Legends: Bang-Bang dan beberapa karakter tambahan membentuk Lore yang saling berkesinambungan.

Sinopsis Mobile Legends: Adventure

Saat pertama kali bermain, kita akan disuguhkan dengan Karakter Tigreal yang sedang dalam pertempuran dan tidak lama dibantu oleh Layla dan Eudora. Seperti Game RPG Turn Based pada umumnya, player akan dituntut untuk melakukan Upgrade karakter yang akan digunakan pada saat pertempuran.

Baca Juga : Setelah Valir. Kini Guinevere Dapatkan Skin Legend Mobile Legends: Bang-Bang

Gameplay (10/10)

Review Mobile Legends; Adventure
Gameplay Mobile Legends Adventure – Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Seperti pada game RPG Turn Based lainnya seperti One Punch Man: The Strongest, hanya saja game ini tidak mengusung gaya menyerang secara bergilir. Tetapi game ini menampilkan karakter yang telah kita susun dalam Deck untuk bertarung tanpa jeda hingga salah satu dari pihak kehabisan anggota pasukannya.

Graphic (10/10)

Review Mobile Legends Adventure
Graphic Mobile Legends Adventure – Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Mobile Legends: Adventure mengambil gaya Anime untuk visual yang mereka bawa dan hero dibuat terlihat Chibi saat pertempuran. Karakter juga dibuat menarik sedemikian rupa dan hampir membuang paras sangar dari beberapa hero seperti dalam game pendahulunya.

Game ini juga menghadirkan visual yang fantastis saat pertempuran. Perpaduan warna dan visual dari Skill dan Ultimate yang dikeluarkan dari kedua tim, terlihat seperti sebuah efek ledakan berwarna.

Control (10/10)

Review Mobile Legends Adventure
Control Mobile Legends Adventure – Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Game RPG Idle dasarnya tidak memiliki sebuah kontrol khusus, ataupun Interface yang kompleks saat pertarungan. Terlebih game Mobile Legends: Adventure adalah game untuk Platform Mobile yang hanya menggunakan basic Tap-tap saja.

Dalam Interface ketika Battle, kita akan disuguhkan beberapa tombol yang memiliki fungsi berbeda-beda. Seperti Auto, Play Speed x2, dan Cut Scene yang berfungsi untuk menampilkan Clip hero saat menggunakan Ultimate.

Untuk menggunakan Ultimate juga sangat mudah, ketika bar berwarna kuning sudah full kita hanya perlu mengklik portrait hero yang ada dibawah bagian kiri layar.

Game ini juga mendukung gameplay Auto.

Addictive (9/10)

Review Mobile Legends Adventure
Addictive Mobile Legends Adventure – Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Kebanyakan game RPG Idle Turn Based memiliki sistem Grinding didalamnya. Hampir semua RPG Idle seperti ini memiliki sistem Grinding yang sangat Monoton dan player diharuskan Try Hard untuk mendapatkan Resourcenya.

Tapi tenang, Mobile Legends: Adventure memberikan keringanan kepada Player untuk Leveling dan Grinding yang tidak menyulitkan. Player juga tidak dituntut untuk melakukan Top Up. Bahkan item yang dapat dibeli di shop seperti Diamond, bisa didapatkan dengan mudah.

Jadi dijamin pemain tidak akan merasa lelah dan jenuh untuk game RPG satu ini.

Music (10/10)

Review Mobile Legends Adventure
Music Mobile Legends Adventure – Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Seperti game RPG lainnya, game ini membawakan Musik latar yang menenangkan. Latar musik bernuansa Fantasy yang cocok dengan tema dari game ini.

Latar Musik yang berbeda di tiap menu yang ada, bahkan BGM saat pertempuran  ataupun di Lobby.

Kesimpulan Review Mobile Legends: Adventure

Game ini sangat cocok dimainkan ketika waktu santai. Game yang memiliki fitur Auto, bahkan dapat ditinggal untuk beberapa saat. Game yang sangat cocok dan patut dicoba terlebih untuk penikmat J-Pop. Visual game yang menggunakan gaya Anime, seperti kebanyakan RPG lainnya.

Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini sedikit unik dari game Turn Based lainnya, yaitu tidak ada sistem bergilir. Jadi para karakter dipertempuran itu bertarung secara bersama hingga salah satu dari tim kehabisan anggotanya.

Overall, game ini sangat bagus untuk penyuka Idle RPG dan ramah untuk Free Player.

Kekurangan

Karena tidak adanya sistem game yang membuat karakter menyerang secara bergiliran, hal ini menjadikan game ini dapat memperlambat device. Terlebih untuk User Mid-Range kebawah. Dikarenakan efek serangan yang ditimbulkan dari antar kedua tim saling beradu.

Tapi tenang, game ini sangat playable untuk user kentang sekalipun. Selagi player rutin membersihkan cache dan memeriksa daya baterai yang tersisa sebelum bermain.

Sekian Review Singkat Mobile Legends: Adventure. Bagaimana menurut kalian? Tertarik mencobanya?

Update informasi tentang game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id.

Square Enix Resmi Umumkan Kingdom Hearts IV

GAMEFINITY.ID, BANDUNG  – Setelah ending yang lagi-lagi menggantung di Kingdom Hearts III, banyak sekali penggemar yang masih belum puas.

Akhirnya, penggemar game kolaborasi Square Enix dan Disney yang menginginkan lanjutan ceritanya mulai terbayar dengan pengumuman Kingdom Hearts IV!

Dalam acara Kingdom Hearts 20th Anniversary di Jepang, Square Enix akhirnya mengumumkan mereka akan menggarap Kingdom Hearts IV.

Pengumuman ini cukup mengejutkan bagi seluruh penggemarnya, mengingat jarak perilisan antara Kingdom Hearts II dan Kingdom Hearts III sangat lama, yakni 13 tahun.

Namun, pihak Square Enix belum menjelaskan kapan Kingdom Hearts IV akan resmi rilis. Belum dijelaskan pula apakah hanya akan dirilis di console atau juga rilis di PC.

Jalan Cerita Baru untuk Seri Kingdom Hearts

Menurut press release dari Square Enix, Kingdom Hearts IV akan memulai sebuah jalan cerita baru, yakni “Lost Master Arc”. Dalam cuplikan trailer di atas (mulai dari 4:09), Sora diceritakan bangun dari tidurnya di sebuah apartemen modern sederhana di sebuah kota modern.

Pada kenyataannya, ia terjebak di Quadratum. Begitu sosok heartless raksasa muncul dan menyerang kota, Sora mengeluarkan keyblade-nya dan mulai bertarung melawannya. Trailer pun berakhir dengan Donald Duck dan Goofy tengah mencarinya di tengah-tengah kegelapan, sebelum berhadapan dengan sosok misterius.

Cuplikan gameplay Kingdom Hearts IV

Trailer tersebut juga menunjukkan gameplay  Kingdom Hearts IV saat Sora melawan sosok heartless raksasa. Gameplay tersebut menunjukkan Sora berlari, menyerang, dan menangkis menggunakan keyblade-nya. Tidak hanya itu, grafisnya juga terlihat seperti realistis dan menyenangkan.

Baca juga: Final Fantasy XVI : Setelah Absen Sekian Lama, Proses Pengembangan Sejauh Mana?

Game Mobile Kingdom Hearts Juga Diumumkan

Tidak hanya Kingdom Hearts IV, Square Enix juga mengumumkan judul Kingdom Hearts: Missing Link untuk mobile. Game tersebut akan menampilkan cerita baru dan melibatkan pemain sekali lagi bertarung melawan Heartless. Game tersebut akan memasuki fase closed beta untuk negara tertentu tahun ini.

Dengan dua pengumuman itu, sepertinya penggemar tidak sabar untuk kembali ke dunia crossover Final Fantasy dan Disney ya. Apakah Kingdom Hearts IV juga akan berakhir menggantung? Kita lihat saja.

Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungStardew Valley adalah salah satu game RPG (Role Playing Game) yang mengusung tema Pertanian dan Peternakan yang dikembangkan secara swadaya oleh, Eric Barone yang setelahnya diterbitkan atas nama ConcernedApe.

Stardew Valley diluncurkan pada 26 Februari 2016 dan dapat dimainkan di Microsoft Windows, Mac, Linux Playstation 4, Xbox, Nintendo Switch, Playstation Vita, Android, IOS dan Tesla Inc.

Game yang serupa dengan Harvest Moon ini, dan kebetulan sang pengembang Stardew Vally, Eric Barone (ConcernedApe) banyak mengambil inpirasi dari serial Harvest Moon juga. Jadi tidak heran jika kebanyakan game simulasi pertanian memiliki konsep yang sama, Bahkan Stardew Valley Sekalipun.

Sinopsis Stardew Valley

Saat memulai gamenya kita akan mendapatkan peran sebagai petani dan peternak diladang warisan milik kakeknya yang berada di kota kecil Stardew Valley. seperti kebanyakan game RPG Pertanian lainnya, player dituntut untuk meneruskan usaha pertanian dan peternakan milik sang kakek.

Game ini juga menghadirkan berbagai macam NPC yang memiliki latar belakang yang unik dan beberapanya dapat dinikahi. Jadi player tidak hanya dituntut untuk meneruskan ladang milik sang kakek, tetapi diharuskan untuk melakukan sosialisasi dengan penduduk juga.

Baca Juga : Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Review Stardew Valley

Gameplay (10/10)

Stardew Valley memiliki mekanisme game yang serupa dengan Harvest Moon. Yang membuat Stardew Valley berbeda dari game pertanian lainnya ialah dengan adanya sistem Combat. Player tidak hanya bertani, beternak, bersosialisasi, tetapi player juga dapat melawan monster-monster yang ada di Caves. Caves di Stardew Valley memiliki beberapa tingkatan layaknya sebuah Dungeon, semakin dalam tingkatannya, semakin banyak juga resource dan monster yang kuat.

Stardew Valley
Gameplay – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Graphic (10/10)

Stardew Valley menggunakan style Pixel Art seperti game RPG pada umumnya, style Pixel dengan perpaduan warna yang pas dan tidak terlalu mencolok, baik untuk pelukisan dan pewarnaan latar maupun karakternya. Stardew Valley juga menampilkan style Pixel Art untuk model avatar karakternya yang dapat dijumpai saat berdialog.

Stardew Valley
Graphic – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Addictive (9.5/10)

Pada dasarnya game RPG Pertanian memiliki mekanisme yang sangat monoton, seperti bangun tidur, menyiram ladang, memberi pakan ternak, bersosialisasi, pulang, tidur, dan repeat. Jadi wajar untuk kalian yang tidak terbiasa dengan game kegiatan sehari-hari yang diulang-ulang, maka akan terasa amat membosankan.

Tetapi, game ini memiliki sistem Grinding yang baik, grinding yang tidak membuat player bosan karena hanya mendapatkan resource yang sedikit dalam jangka waktu yang lama. Game ini juga menghadirkan item-item menarik, seperti senjata yang variatif dan beberapanya hanya bisa didapatkan melalui quest tertentu, memberikan suatu kepuasan tersendiri saat mendapatkan item yang kita cari.

Stardew Valley
Addictive – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Music (10/10)

Eric Barone selaku pengembang dan komposer dari Stardew Valley, menyuguhkan alunan Instrumental yang berbeda ditiap lokasi dalam game dan ditiap waktu atau musimnya juga. Instrumental yang disesuaikan dengan tempat dan waktu kejadian, membuat player betah walau hanya mendengarkan alunannya.

Stardew Valley
Music – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Kesimpulan dari Review Stardew Valley Versi Gamefinity

Menurut pribadi, Stardew Valley adalah salah satu game RPG Simulasi terbaik yang cocok dan sangat direkomendasikan untuk dicoba. Game yang punya mekanisme unik dari game-game pendahulunya. Dan juga, game yang mengusung gaya Pixel Art yang membuat nyaman pemain. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini mengusung sistem Combat, sistem yang membuatnya berbeda dari game serupa lainnya. Menghadirkan item-item menarik yang mendukung perkembangan karakter pemain dalam jalani progres dalam game.

Kekurangan

Untuk Update dari port satu ke port lainnya yang sedikit “mengaret”. Seperti pada Update 1.5 untuk Windows yang update pada 21 Desember 2020, tetapi untuk versi Androidnya yang masih di versi 1.4.5 sejak awal tahun 2020 hingga sekarang.

Sekian bahasan singkat dari game Stardew Valley. Bagaimana menurut kalian? Tertarik mencobanya?

Game dapat diunduh dan tersedia di Steam, Play Store dan App Store lainnya.