GAMEFINITY.ID, PATI – Invincible, serial komik karya Robert Kirkman, telah menjadi sorotan utama dalam dunia buku komik sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2003.Cerita ini mengikuti perjalanan Mark Grayson, seorang remaja biasa yang menemukan bahwa dia adalah pewaris kekuatan super dari ayahnya, Omni-Man. Setelah kesuksesannya sebagai komik, Invincible kini merambah dunia adaptasi dengan kesempatan baru sebagai video game.
Game Visual Novel Invincible
Publisher Skybound Games akan menerbitkan game terbaru yang diadaptasi dari komik superhero terkenal Invincible di tahun ini. Game ini dikabarkan akan menjadi game visual novel yang akan berfokus pada karakter Atom Eve. Robert Kirkman yang merupakan pencipta komik Invincible juga merupakan salah satu pendiri Skybound.
Bagi yang kurang familiar, Skybound merupakan publisher game dibalik kesuksesan game Walking Dead. Selain game, Skybound juga menerbitkan beberapa komik, salah satunya yang terkenal yaitu Invincible.
Meskipun Skybound merupakan publisher game, tetapi game yang mereka terbitkan saat ini baru The Walking Dead. Dan pengumuman game Invincible ini akan mengembangkan bisnis mereka sebagai publisher game.
Pondasi Skybound Dalam Membangun Game Adaptasi Komik
Trailer untuk game Invincible telah dirilis di ajang pameran San Diego Comic Con baru – baru ini. Game berjudul Invincible Presents: Atom Eve akan mengikuti kisah karakter pendamping dari serial komik yang sedang naik daun berkat adaptasi kartun yang tayang di Amazon Prime. Berdasarkan trailer, game ini akan mengadaptasi cerita yang ada di komik dibanding serial animasinya.
As announced at #SDCC during yesterday's #Invincible20 panel, Atom Eve is getting her own video game.
Untuk gameplay yang dihadirkan rasanya akan familiar bagi pemain seri The Walking Dead. Karena ini game visual novel, tentunya akan ada pilihan – pilihan yang akan mempengaruhi jalan cerita. Art Style yang dihadirkan di game ini seolah membuat pemain sedang membaca komik asli dari seri Invincible.
Invincible Presents: Atom Eve diterbitkan oleh Skybound dan dikembangkan oleh Terrible Posture Games. Game Invincible ini bisa jadi menjadi pondasi awal Skybound dalam menciptakan game – game berdasarkan komik mereka seperti Extremity atau Redneck.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Invincible Presents: Atom Eve? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Visual Novel merupakan Semi-Fiction Interactive Digital yang sering dikaitkan dan digunakan dalam video game. Game yang dimana berupa gabungan antara teks narasi yang interaktif dan ilustrasi statis atau animasi.
Beberapa Visual Novel bahkan seluruhnya berasal dari Jepang. Sebuah game yang kebanyakan jarang hadir di konsol, tetapi pada beberapa perilisan kedua hadir dengan porting untuk beberapa platform.
Visual Novel Rekomendasi yang Mendapatkan Adaptasi Anime
Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang mempunyai kultur menarik, salah satunya adalah Anime. Bahkan sebagian besar anime merupakan adaptasi dari seri visual novel dengan judul yang sama. Berikut beberapa Visual Novel yang mendapatkan adaptasi anime yang dapat kamu mainkan.
Steins;Gate
Steins;Gate merupakan salah satu Visual Novel yang telah di adaptasi menjadi anime dengan judul yang sama, yaitu Steins;Gate. Steins;Gate menjadi Visual Novel bertema Sci-Fiction pada tahun 2009 yang dikembangkan oleh 5pb dan Nitroplus. Dapat dimainkan di platform Playstation 4, Android, Playstation Portabel, Playstation 3, Playstation Vita, Xbox 360, IOS, dan Windows.
Sebuah Visual Novel yang menceritakan akan pembahasan teori waktu, dengan tema utama yaitu perjalanan waktu. Steins;Gate mengisahkan perjalanan seorang pemuda Chuunibyou bernama Okabe Rintarou.
Okabe Rintarou sendiri ialah seorang pemuda Chuunibyou yang merupakan salah satu anggota laboratorium Future Gadget. Tidak sangka, bahwa dirinya adalah seorang Reading Steiner. Reading Steiner merupakan sebuah kemampuan yang memungkinkanpenggunanya untuk dapat berpindah antar garis dunia serta mempertahankan ingatan di garis dunia sebelumnya.
Visual Novel yang cukup menarik dan memiliki rating yang cukup tinggi di situs MyAnimeList untuk adaptasi anime-nya. Seperti Visual Novel umumnya, pemain akan memerankan Okabe sebagai karakter utama untuk mengupas misteri dunia dengan metode bermain yang interaktif.
Clannad
Clannad juga merupakan salah satu Visual Novel Jepang yang dikembangkan oleh Key. Rilis pada April 2004 untuk Windows, dan tidak lama di porting ke beberapa platform berbeda, seperti Playstation 2-4, Playstation Portabel, Playstation Vita, dan Nintendo Switch.
Clannad sendiri menjadi salah satu dari sekian banyak Visual Novel yang mendapatkan adaptasi anime-nya dengan judul yang sama. Sebelumnya juga, Clannad telah mendapatkan versi bahasa Inggris yang hadir untuk Windows pada 2015 yang diterbitkan oleh Sekai Project di Steam.
Bercerita tentang pemuda bernama Tomoya Okazaki, diceritakan berdasarkan kehidupan dari remaja hingga dewasa. Pada saat masih berstatus siswa sekolah menengah, ia bertemu dengan 5 orang gadis yang dimana mereka memiliki masalah individu, dan Tomoya mencoba untuk membantunya.
Termasuk sebagai Visual Novel yang memiliki plot bercabang, yang dimana tiap plot maupun alur didasarkan dengan pilihan interaktif pada tiap karakter. Clannad menjadi cukup menarik sebagai Visual Novel yang dapat dimainkan antar platform.
Clannad menjadi Visual Novel yang menduduki peringkat teratas game PC terlaris di Jepang saat rilis awal, dan tidak lama masuk dalam 50 besar dalam rentang nasional untuk beberapa kali.
Fate Series
Fate Series merupakan Visual Novel yang memiliki banyak series dengan judul utama yang serupa. Salah satu dari series Visual Novel yang menarik adalah Fate/Stay Night.
Fate/Stay Night merupakan Visual Novel yang dikembangkan oleh Type-Moon, dan rilis sebagai game dewasa pada Januari 2004 untuk versi Windows.
Fate/Stay Night hadir di Playstation2 pada 2007 dan hadir di Windows yang mencakup 3 judul atau trilogi yang berbeda, yaitu Fate, Unlimited Blade Works, dan Heaven,s Feel. Untuk series Realta Nua mendapatkan porting untuk Playstation Vita, IOS, dan juga Android.
Fate Series berpusat pada seorang penyihir muda yang bernama Shirou Emiya. Shirou Emiya yang juga ikut terlibat dalam pertempuran antar Servant. Sebuah pertempuran yang memperebutkan Holy Grail, dan kini pertempuran itu dikenal dengan Holy Grail War atau Perang Cawan Suci.
Grisaia Series
Kembali dengan Visual Novel dewasa Jepang yang berjudul The Fruit of Grisaia atau dengan nama Jepang, Grisaia no Kajitsu. Sebuah Visual Novel bawaan Frontwing, yang Akio Watanabe dan Fumio sebagai desainer karakter. Fruit of Grisaia dirilis pada Februari 2011 untuk Windows, dan tidak lama di porting ke Playstation Portable dan Playstation Vita.
Grisaia Series mendapatkan beberapa adaptasi anime-nya, yaitu Grisaia no Kajitsu, Grisaia no Meikyuu, Grisaia no Rakuen, Grisaia Phantom Trigger The Animation, dan Grisaia Phantom Trigger The Animation – Stargazer.
Grisaia Series, terkhusus Grisaia no Kajitsu, Grisaia no Rakuen, dan Grisaia no Meikyuu yang menceritakan tentang pemuda bernama Yuuji Kazami yang bersekolah di akademi Mihama. Akademi Mihama yang berisis hanya lima siswa perempuan yang tidak lama datanglah Kazami sebagai siswa laki-laki di sana.
Sekolah itu berisi siswa-siswa yang memiliki keadaan yang membuat mereka berada di sekolah tersebut, tidak terkecuali dengan Yuuji Kazami. Pada awalanya Yuuji Kazami tidak ingin terlibat dengan mereka, dikarenakan ingin kehidupan yang normal. Bagaimana juga, dirinya berakhir dengan keadaan untuk ikut terlibat atas masalah yang mereka miliki berdasar kemauan Yuuji sendiri.
Itulah beberapa deretan Visual Novel yang telah mendapatkan adaptasi untuk anime-nya, baik secara keseluruhan atau hanya sebagai ajang promosi game.
Update informasi menarik lainnya seputar rekomendasi dan saran game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Aniplex dan Type-Moon baru-baru ini mengungkap tanggal rilis Witch on the Holy Night versi PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Versi termutakhir dari visual novel besutan Type-Moon itu akan meluncur 8 Desember 2022. Visual novel besutan Type-Moon itu nantinya akan menyediakan opsi teks berbahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin.
Witch on the Holy Night Pertama Kali Rilis 2012 di PC
Mahoutsukai no Yoru atau Witch on the Holy Night pertama kali rilis di PC pada 12 April 2012. Visual novel ini merupakan adaptasi cerita Kinoko Nasu, salah satu pendiri Type-Moon. Cerita tersebut juga menjadi prototipe untuk visual novel Tsukihime dan Fate/Stay Night.
Visual novel ini berfokus pada Aoko Aozaki yang masih duduk di bangku SMA dan juga berperan sebagai penyihir pemula. Aoko Aozaki sendiri sebelumnya muncul di Tsukihime, visual novel yang juga dibesut oleh Type-Moon dan berlatar waktu setelah Witch on the Holy Night.
Versi PlayStation 4 dan Nintendo Switch Menghadirkan Karakter Yang Disulih Suarakan
Versi PlayStation dan Nintendo Switch dari Witch on the Holy Night akan menampilkan visual high definition yang memanjakan mata. Tidak hanya itu, setiap karakter dari visual novel tersebut juga akan disulihsuarakan oleh pengisi suara yang terkenal.
Berikut adalah daftar pengisi suara karakter di Witch on the Holy Night:
Haruka Tomatsu sebagai Aoko Aozaki
Kana Hanazawa sebagai Alice Kuonji
Yusuke Kobayashi sebagai Sojuro Shizuki
Toshinari Fukamachi sebagai Tobimaru Tsukiji
Chika Anzai sebagai Kojika Kumari
Shohei Kajikawa sebagai Hosuke Kinomi
Pre-order untuk Witch on the Holy Night telah dibuka dari tanggal 28 Mei 2022. Base game-nya dibanderol 6600 yen. Limited edition-nya, yang sudah termasuk art book “Fundamental Rhythms of a Witch” dan artwork karya Hirokazu Koyama, dibanderol 7700 yen. Pemain PlayStation 4 dapat memesan Digital Deluxe Edition seharga 7100 yen, sudah termasuk versi digital dari art book tersebut.
Sejauh ini, belum ada kabar Witch on the Holy Night juga akan rilis secara global. Jika rilis secara global, visual novel ini patut dicoba jika pemain merupakan penggemar game besutan Type-Moon lainnya. Adaptasi film anime-nya dari studio Ufotable juga dijadwalkan rilis akhir 2023.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Game Visual Novel atau sering disebut VN merupakan game yang berbasis pada sebuah teks yang disandingkan dengan beberapa ilustrasi dinamis maupun statis. Game VN di Indonesia sendiri kurang memiliki popularitas dibandingkan game genre lain seperti MOBA dan RPG. Namun, sebenarnya VN sendiri dapat dikatakan laris di pasar dunia, khususnya Jepang dan Amerika Serikat. Apa alasan game Visual Novel sulit mendapatkan tempat di pasar Indonesia?
Faktor Bahasa dalam Game Visual Novel
Faktor pertama adalah language barrier alias keterbatasan Bahasa. Kebanyakan game VN rilis dalam Bahasa Jepang, Cina, atau Inggris. Karena game VN sendiri kurang diminati di Indonesia, maka pengembangnya pun juga tidak mau untuk menerjemahkan teks tersebut dalam Bahasa Indonesia. Selain membuang biaya untuk menyewa jasa penerjemah, pengembang juga bertaruh lebih besar dalam sisi pemasaran game di sebuah wilayah.
Meskipun banyak juga game VN yang mempunyai harga murah, namun rata-rata game VN sendiri mempunyai harga yang tergolong mahal. Mari diambil contoh dari beberapa game VN terkenal yang ada pada platform Steam. Steins; Gate memiliki harga Rp. 139.000, lalu ada Danganronpa V3 dibanderol dengan harga Rp. 169.000, dan The Fruit of Grisaia di harga Rp. 269.000. Harga tersebut merupakan harga normal yang tersedia setiap harinya.
Namun, harga yang mahal ini masih masuk akal. Pembuatan game VN yang bagus biasanya juga sudah termasuk biaya untuk ilustrator, penulis cerita, voice actor/actress, dan masih banyak lagi seperti pembuatan game lainnya. Untuk game VN murah, biasanya akan dikorbankan pada suara karakternya sehingga pengembang tidak memerlukan voice actor.
Minat Baca yang Tergolong Rendah
VN sendiri pada dasarnya merupakan sebuah game yang hanya menampilkan teks yang disertai dengan beberapa gambar statis maupun dinamis untuk menambah kesan penyampaian teks tersebut. Berbeda dengan novel atau interactive book, VN sendiri mengajak para pemainnya untuk menentukan sendiri alur cerita yang diinginkan mereka melalui beberapa pilihan yang diberikan. Oleh karena itu para pemain diharuskan untuk memahami isi teks yang sebagian besar merupakan percakapan antar karakter, untuk mengembangkan alur mereka sendiri.
Lalu, apa hubungan dari rendahnya minat baca dengan sulitnya game Visual Novel untuk masuk ke Indonesia? Karena game VN sendiri merupakan game yang berbasis pada teks, maka pemain diwajibkan untuk membaca, dan membaca itulah yang menjadi masalah di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilaksanakan Program for International Student Assessment yang hasilnya dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development, Indonesia menempati urutan ke-62 dari 70 peserta yang berarti tingkat literasi Indonesia ada di bawah rata-rata.
Dari kurangnya minat literasi tersebut, maka Indonesia sendiri dapat dikatakan kurang cocok untuk pasar game VN. Dan juga, VN sendiri, telah mendapat cap sebagai game “membosankan” oleh sebagian orang. Hal tersebut dapat dikatakan wajar, mengingat durasi dari game VN bisa mencapai 20 jam atau lebih.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Steins;Gate adalah game Visual Novel Jepang yang di adaptasi dari judul yang sama. Steins;Gate dikembangkan oleh 5pb dan Nitroplus yang rilis pada Oktober 2009. Steins;Gate hadir untuk platform PlayStation 4, PSP, PlayStation 3, Android, PS Vita, IOS, Xbox 360, dan Windows.
Sinopsis Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP
Menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda Chuunibyou, Okabe Rintaro. Okabe Rintaro atau yang biasa dikenal dengan Houoin Kyoma ini merupakan ketua laboratorium dengan nama Future Gadget Research Laboratory yang meneliti tentang segala hal yang berkaitan dengan fisika dan waktu seperti, meneliti mesin waktu.
Tidak disangka bahwa Okabe Rintaro merupakan salah satu pemilik kemampuan langka yaitu, Reading Steiner. Sebuah kemampuan dimana sang penggunanya dapat menjelajahi garis waktu dan mampu mempertahankan ingatan miliknya yang berada di garis waktu lain
Gameplay (10/10)
Pada dasarnya, Steins;Gate memiliki gameplay yang sama dengan game Visual Novel lainnya. Steins;Gate mengikuti alur cerita sesuai dengan serial animasi miliknya, Steins;Gate. Animasi yang menceritakan tentang pemuda Chuunibyou penggila ilmu fisika dan mesin waktu.
Steins;Gate yang mengusung konsep ruang dan waktu, kemudian diperlihatkan sang karakter utama sebagai sudut pandang utama. Okabe Rintarou yang menjalankan dan menentukan alur cerita menggunakan ponsel miliknya.
Ada beberapa scene yang berbeda, seperti pada latar tempat yang digunakan. Steins;Gate memiliki beberapa Ending, tetapi masih memiliki satu True Ending jika mengikuti alur cerita yang sesuai. Player dapat berpindah-pindah garis waktu demi menyelesaikan masalah yang ada pada game.
Graphic (9/10)
Untuk Visual pada Steins;Gate sendiri, game ini memiliki visual yang apik seperti, penggambaran karakter yang sesuai, pewarnaan yang sesuai dengan latar waktu kejadian, hingga penggambaran latar kota yang sinkron dengan penggambaran karakternya.
Hanya saja ada beberapa Cut Scene yang muncul tiba-tiba tanpa adanya gaya slide ataupun transisi yang dapat membuat player tersentak kaget. Hal ini sedikit wajar, mengingat game ini mengusung genre Psychological dan juga Thriller.
Control (10/10)
Untuk kontrol sendiri tidak ada perbedaan mencolok antara yang di PSP maupun Mobile. Hanya saja, ada beberapa tipe control pada seri PSP yang dapat mengubah model kontrol eksekusi pada game.
Addictive (9/10)
Untuk awal permainan mungkin akan sedikit membingungkan. Pemain melihat karakter yang dimainkan berada pada kegiatan konferensi yang tidak tahu kenapa sang karakter bisa ada disana. Tetapi seiring jalannya permainan, player akan tahu mengapa sang karakter berada dalam kondisi tertentu.
Game ini akan sedikit terasa membosankan untuk mereka yang telah menonton serial animasinya, dan juga akan sedikit membuat pusing untuk player yang tidak tahu menahu tentang game ini ataupun untuk mereka yang tidak menonton serial animasinya.
Music (9/10)
Seperti game visual novel lainnya, Steins;Gate hanya memiliki BGM dan musik opening dan ending pada game-nya. Ending song di Steins;Gate akan muncul tergantung dari rute yang kita pilih seperti rute True Ending, yaitu selamatnya sang Heroine utama. Pada True Ending, Ending song yang disajikan berjudul Another Heaven, karya Itou Kanako.
BGM atau Sound Effect yang diberikan dapat dikatakan sesuai dengan latar tempat yang ada yaitu, musim panas. Hanya saja, ada sedikit yang menganggu dari Sound Effect. Pada awal game, kita akan mendengar suara kicauan burung yang semakin lama dapat menganggu di telinga, tetapi hal ini dapat diatasi di pengaturan Sound pada game.
Kesimpulan
Steins;Gate merupakan game Visual Novel adaptasi yang menarik dan wajib dicoba untuk penikmat game Visual Novel. Terlebih untuk mereka yang menyukai genre Sci-Fi, game ini sangat direkomendasikan. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game Steins;Gate yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
Steins;Gate menyajikan alur cerita yang cukup rumit tetapi dapat membuat player semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Steins;Gate membawakan visual yang terasa nyaman dan soft tanpa adanya penekanan yang mencolok pada pewarnaan. Menjadikan Steins;Gate sebagai salah satu game Visual Novel yang patut dicoba.
Kekurangan
Steins;Gate memiliki alur yang sangat panjang, dan beberapa rute yang berbeda mengingat seberapa kompleks dan panjangnya durasi dari serial animasinya sendiri.
Mungkin akan terasa pusing untuk mereka yang sebelumnya belum menonton serial animasi Steins;Gate, tetapi akan terasa membosankan juga untuk mereka yang sudah selesai menonton serial animasinya.
Dan ada sedikit perbedaan yang signifikan antara Steins;Gate di Platform PSP dan Mobile. Steins;Gate untuk PSP sudah termuat update Patch untuk bahasa Inggris, tetapi untuk Mobile hanya tersedia dalam bahasa Jepang.
Untuk Steins;Gate, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,5.
Untuk informasi review game lainnya dapat kunjungi artikel-artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Buat kalian yang bingung dapat uang THR untuk apa, kalian bisa banget langsung top up untuk games kesayangan langsung klik Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Toge Production adalah salah satu developer game indie dari Indonesia yang cukup dikenal di kalangan komunitas gamer karena game-game buatannya yang unik dan mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu game buatan Toge Production yang cukup terkenal adalah Coffee Talk, game bergenre visual novel yang dirlis pada 29 Januari 2020 untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, dan PC.
Sinopsis Coffee Talk
Game Coffee Talk bersetting di kota Seattle, USA pada tahun 2020. Berbeda dengan dunia nyata, Kota Seattle di game ini juga dihuni oleh beragam ras fantasy seperti Elf, Vampir, Werewolf, Succubus, dll. Disini, kalian akan berperan sebagai barista di sebuah cafe yang buka di malam hari.
Hari-hari kalian sebagai karakter di game ini adalah melayani kopi kepada pelanggan dan mendengarkan cerita-cerita dari keseharian dan masalah yang mereka hadapi. Banyak curhatan menarik dan aneh yang bisa kita simak disini, seperti pelanggan setia kita yang bingung dengan project novel yang sedang dia tulis, kisah cinta antara Elf dan Succubus, cara vampir bertahan tanpa memangsa manusia, dan masih banyak curhatan lain dari yang normal kita temui sampai yang aneh-aneh.
Gameplay dari Coffee Talk sebagian besar adalah point and click seperti game visual novel pada umumnya. Tetapi, selain menyimak percakapan, kita juga diharuskan membuat beragam kopi sesuai yang dipesan pelanggan. Variasi kopi yang tersedia juga banyak dan cukup detail, apalagi kita juga bisa membuat latte art, menambah kesan barista yang sedang kita mainkan.
Hal yang patut diacungi jempol dari game ini adalah pemilihan kata dalam Bahasa inggrisnya yang sangat natural dan alur percakapannya yang tidak terkesan dipaksakan. Tidak bisa dipungkiri kalau kelemahan terbesar dari game-game buatan Indonesia adalah pemilihan kata Bahasa inggrisnya yang terkesan kaku dan tidak natural. Untuk kalian yang lebih nyaman menggunakan Bahasa Indonesia atau tidak mahir dalam Bahasa inggris, game ini juga mempunyai opsi fitur Bahasa Indonesia.
Visual dan Musik (10/10)
Untuk visual, game ini sangat cocok dengan artstyle pixelnya dipadukan dengan musik lo-fi yang memberikan suasana yang santai dan rileks. Suasana yang selalu hujan dan vibe cyberpunk dimana banyak lampu neon berwarna-warni juga menambah gemerlap kota Seattle di game ini. Detail-detail seperti siluet penduduk yang berlalu lalang di luar jendela kafe juga menambah kesan hidup pada game Coffee Talk ini.
Addictive (9.5/10)
Game ini sangat adiktif apalagi untuk kalian yang sedang stress dan mengingkan game santai untuk sekedar melepas penat. Penggunaan music lo-fi dan artstylenya yang memanjakan mata membuat kalian akan betah memainkan game ini. Percakapan yang terjadi di sepanjang game juga terkesan sangat natural dan cukup menghibur untuk disimak.
Game Coffee Talk ini memang dibuat dengan tujuan untuk bersantai saja. Tidak adanya konsekuensi apapun dari pilihan-pilihan kita disepanjang game membuat kita sebagai player tidak terbebani untuk berpikir dua kali sebelum memilih opsi percakapan.
Kesimpulan
Menurut saya pribadi, Coffee Talk adalah salah satu game santai terbaik yang cocok untuk kita yang ingin mencari game-game santai tetapi tetap adiktif. Game yang punya plot yang unik dan visual yang sangat memanjakan mata.
Kekurangan yang ada di game ini menurut saya hanyalah konflik para pengunjung kafe yang kadang tidak diberikan detail lebih lanjut lagi bagi kita sebagai player untuk bisa peduli. Untuk kesimpulan akhir, saya sebagai reviewer game ini memberikan score 9.5 untuk game Coffee Talk.