Tag Archives: Game

Game Pay to Win atau Pay to Play, Mana yang Lebih Baik?

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Industri game kini telah berkembang pesat, salah satu bukti nyata seperti banyaknya game dengan sistem dan konsep internal yang menarik, sebut saja hal itu dengan sistem pay to play or pay to win.

Kebanyakan game sekarang memiliki sebuah sebutan sebagai acuan untuk pemainnya seara langsung, walaupun istilah ini lebih dikenal oleh para pemain secara langsung. Tetapi tahukah kalian? Perbedaan dan maksud dari Pay to Win dan Pay to Play.

Baca juga: Alasan Meme “Ga Boleh”, Kuzu no Honkai Buat Kena Mental

Pay to Play, Beli Lalu Main Sepuasnya

Game Pay to Win atau Pay to Play

Pay to Play atau P2P atau biasa dikenal juga Free to Play merupakan sebuah istilah dalam distribusi atau minat pasar suatu game. Istilah ini cukup populer dan banyak disenangi oleh para pemain. Secara umum istilah ini kebanyakannya ada di game nonmobile, seperti game Windows dan Console.

Pay to Play sendiri memberikan sebuah keuntungan dimana pemain hanya perlu membayar suatu game dengan nominal tertentu, dan pemain dapat sepuasnya memainkan game ini tanpa harus ada nominal tambahan yang dikeluarkan oleh pemain.

Beberapa game non-mobile banyak menggunakan istilah ini sebagai rujukan nilai keuntungan apabila memiliki game ini, namun tidak sedikit juga game mobile yang menggunakan istilah ini. Berikut beberapa game yang hadir dengan Pay to Play, seperti Trails no Kiskei, Stardew Valley, Modern Warfare, dan banyak lagi.

Pay to Win, Mau Lanjut? Harus Bayar Dulu

Game Pay to Win atau Pay to Play

Pay to Win sendiri merupakan istilah dalam distribusi pemasaran suatu game yang sangat buruk dari istilah lainnya. Istilah yang sangat tertutup dan hanya diketahui beberapa kalangan saja akibat buruknya.

Pay to Win memungkinkan pemain untuk melakukan sejumlah transaksi untuk melakukan upgrade suatu karakter ataupun item dalam game. Hal ini secara mendasar berguna untuk memenangkan suatu game Pay to Win dengan mudah, karena pemain akan membeli beberapa item game dengan uang asli. Beberapa game yang mengusung metode ini seperti Mobile Legends: Bang-Bang dan Free Fire.

Jadi Mana yang Lebih Baik?

Secara paling dasar, yang paling baik dari kedua metode atau istilah diatas itu Pay to Play atau Pay to Win sebenarnya tergantung pemain sendiri.

Game Pay to Play lebih cocok untuk mereka yang ingin memainkan game dengan tenang tanpa takut ada rogohan kocek kedepannya, sedangkan Pay to Win ini mungkin diawal game atau ketia membeli game ini secara gratis, namun didalamnya ada sedikit microtransaction yang akan terus menuntut banyak.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Director The Last Of Us Masih Ingin Melanjutkan Cerita Ellie

GAMEFINITY.ID, PATI – The Last of Us telah menjadi salah satu game eksklusif terpopuler milik Playstation. Terlebih lagi seri ini akan segera merilis serial TV live action yang akan tayang di HBO. Mengambil tema paska kiamat yang penuh emosional, The Last of Us berhasil mencuri hati para pemainnya melalui dua game sebelumnya baik dari segi cerita maupun gameplay. Kini para fans hanya bisa berharap Nughty Dog akan kembali merilis game The Last of Us Part 3.

The Last of Us Part 3?

Berkat kesuksesan dari The Last of Us Part 2 tak sedikit penggemar yang mengharapkan seri ini akan kembali berlanjut di part 3. Pada tahun perilisan The Last of Us Part 2, game ini berhasil memenangkan beberapa nominasi di ajang penghargaan game termasuk Game of The Year versi The Game Awards. Saat ini pihak studio memang belum mengkonfirmasi rencana untuk game ketiganya. Namun berdasarkan apa yang dikatakan Neil Druckmann selaku direktur kreatif Naughty Dog, masih ada harapan The Last of Us akan berlanjut.

The Last of Us
Masih belum ada kejelasan mengenai The Last of Us Part 3 | Source: Naughty Dog

Menurut laporan dari Gamesradar, Druckmann mengatakan jika akan lebih banyak cerita yang disiapkan ketika ditanya perihal The Last of Us Part 3. Dia juga menjelaskan bahwa serial TV live action yang akan tayang di HBO juga merupakan bagian dari rencananya dalam mengembangkan lagi franchise ini. Komentar mengenai akan lebih banyak cerita bisa jadi benar untuk The Last of Us part 3.

Potensi Cerita Baru di Part 3

Pada tahun 2021 Neil Druckmann sempat menjawab saat sesi wawancara, Ia menyebutkan bahwa rencana pengembangan The Last of Us Part 3 masih dalam tahap diskusi. Sayangnya hingga saat ini masih belum ada jawaban mengenai hasil diskusi tersebut.

Pada dasarnya potensi cerita yang akan dibawakan oleh The Last of Us Part 3 terbilang cukup banyak. Kita mungkin saja akan mendapatkan perubahan protagonis dari Ellie ke Abby yang ditampilkan pada ending part 2 bersama dengan partnernya Lev. Atau tidak menutup kemungkinan Ellie akan memiliki peran serupa seperti Joel di part 1 dan 2 yang akan bertugas membimbing karakter baru nantinya. Popularitas game The Last of Us yang sangat besar memang cukup sayang jika hanya berakhir dalam dua game saja.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game The Last of Us? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Game Tertua di Play Store Ini Masih Banyak Diunduh

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Di saat waktu luang untuk melepaskan penat ketika belajar dan bekerja adalah bermain game, simple dan mudah didapat. Berkat teknologi pula, banyak game yang tersedia di smartphone. Banyak game baru dan lebih mutakhir dengan desain dan grafis menarik. Jenis permainan juga semakin bervariasi, di antaranya racing games, shooting games, puzzle, hidden object, adventure, hingga simulator.

Meskipun begitu, masih ada juga yang bermain game lama. Bahkan game-game bisa dikatakan game tertua yang pernah dimainkan.

Kali ini game yang dibahas adalah game-game di Google Play Store. Jadi bagi pengguna smartphone Android sekaligus gamer, disimak baik-baik. Bisa jadi kamu mau memainkan lagi game yang mungkin dulu pernah dimainkan. Sekalian buat nostalgia pada tahun apa kamu memainnkannya.

Sekedar informasi, Google Play Store diluncurkan pada 22 Oktober 2008. Inilah game-game tertua yang ada di Google Play Store.

Baca juga: Konami Siapkan Jajaran Game Baru dari Franchise Lama

  1. Wordfreud

wordfreud game jadul

Wordfreud merupakan permainan kata. Permainan ini diluncurkan pada 1 Agustus 2010. Saat ini sudah ada 10 juta pengguna yang mengunduh game ini. Sebanyak 605 ribu pengguna sudah memberikan review Wordfreud.

  1. Angry Bird

Angry Bird game jadul

Angry Bird adalah Game yang sempat popular pada masanya ini sudah ada sejak 10 Desember 2009. Namun, permainan dengan ikon burung merah, kuning, dan hijau ini baru masuk ke Google Play Store pada tanggal 15 Oktober 2010. Sampai saat ini 100 juta pengguna sudah mengunduh permainan ini. 5 juta pengguna sudah me-review-nya.

  1. Frozen Bubble

Frozen Bubble game jadul

Frozen Bubble merupakan game di mana kamu harus memecahkan gelembung. Permainan ini sudah ada di Google Play Store sejak tahun 2010. Sebanyak 1 juta sudah mengunduh Frozen Bubble. Lalu 28 ribu pengguna juga sudah memberi ulasan.

  1. Gem Miner 2

Gem Miner 2 game jadul

Permainan ini masih terus dikembangkan dan waktu perilisannya adalah tanggal 27 Januari 2012. 100 ribu orang sudah mengunduhnya dan 4 ribu pengguna sudah memberikan komentar terkait Gem Miner 2. Sayangnya permainan ini berbayar dengan harga Rp21.000,-.

  1. Snake Xenzia

Snake Xenzia game jadul

Baca juga: 3 Serial Netflix Menegangkan tentang Permainan Hidup Mati

Snake Xenzia mempunyai nama lain Snake Xenzia Rewind 97 Retro. Permainan ular legendaris ini sudah ada di hanphone Nokia dan semua orang pasti pernah memainkannya. Snake Xenzia resmi ada di Google Play Store pada 3 April 2015. Permainan ini sudah diunduh 5 juta pengguna dan 20 ribu orang sudah berkomentar tentang permainan ini.

Bagaimana? Serasa nostalgia kembali bukan saat memainkan game-game ini. Bahkan ada juga yang game legndaris dari handphone Nokia. Permainan mana yang sering kalian mainkan dari kelima game tertua ini?

Riot Resmi Buka Server League of Legends SEA

GAMEFINITY.ID, PATI – Tahun 2023 merupakan awal yang baik untuk salah satu game esport paling populer, League of Legends di wilayah Asia Tenggara. Pasalnya, kini League of Legends SEA akan diambil alih oleh Riot sendiri yang sebelumnya dipegang oleh Garena. Sudah lebih dari satu dekade Garena menjadi publisher untuk League of Legends di Asia Tenggara. Kini para komunitas League of Legends di wilayah Asia Tenggara akan memiliki perlakuan yang sama dengan League of Legends Global.

Riot Ambil Alih League of Legend SEA

Riot resmi membuka server League of Legends dan Teamfight Tactic SEA per tanggal 6 Januari 2023. Dengan ini Garena selaku publisher League of Legends dan TFT SEA terdahulu resmi berhenti dalam mengoperasikan League of Legends di region Asia Tenggara.

Berita ini sebelumnya sudah diumumkan pada November 2022. Para fans pun merasa senang dengan kabar ini terutama mereka yang bermain di server SEA yang dipegang oleh Garena. Selang beberapa waktu setelah pengumuman pengambil alihan League of Legends SEA, Riot memberikan kesempatan bagi para player yang sebelumnya bermain di server Garena untuk dapat melakukan migrasi akun. Nantinya segala sesuatu yang ada di akun tersebut mulai dari progress pertandingan, champion, hingga skin akan langsung ditransfer ke akun Riot.

Meski server telah dibuka, mereka yang sebelumnya belum sempat melakukan masih bisa untuk migrasi akun ke Riot. Kalian bisa langsung saja mengunjungi website resmi dari League of Legends.

Apa Dampak Bagi LoL SEA?

Dengan diambil alihnya server SEA dari Garena ke Riot, maka komunitas LoL SEA akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan komunitas yang ada di server Global. Saat dipegang oleh Garena banyak kebijakan – kebijakan yang berbeda dengan Riot di server Global. Perbedaan yang paling terlihat terletak saat perilisan skin champion baru. Jika di Riot skin – skin baru bisa dibeli dengan mudah, berbeda dengan yang Garena lakukan. Garena sering kali menjadikan skin – skin baru ini sebagai event gacha.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika kelak Riot akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Garena perihal perilisan skin. Mengingat Riot sudah melakukan hal ini di versi mobile, League of Legends: Wild Rift.

Banyak Event – Event Baru

Riot
Dapatkan Champion Gratis dan Juga Skin Ultimate selama event berlangsung | Source: Riot Games

Untuk merayakan pembukaan server League of Legends SEA, Riot memberikan segudang event menarik bagi semua player LoL SEA. Dimulai dari bagi-bagi champion gratis dari tahun 2009 sampai 2021 yang jumlahnya seratus lebih. Tak hanya itu, Riot juga membagikan skin ultimate gratis yang dapat dipilih sesuka hati. Player hanya perlu menyelesaikan beberapa misi selama event berlangsung. Buat kalian yang ingin tahu informasi lengkapnya dapat mengunjungi halaman League of Legends.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan league of legends sekarang? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Konami Siapkan Jajaran Game Baru dari Franchise Lama

GAMEFINITY.ID, PATI – Melalui ucapan selamat tahun baru yang diliput oleh Famitsu, Konami memberikan sedikit petunjuk mengenai game-game terbaru mereka. Konami sendiri sudah mengumumkan proyek besar mereka dengan seri Silent Hill. Tak hanya itu, Konami juga telah merencanakan game-game baru yang akan datang dari judul – judul lama mereka.

Konami Ingin Bangkitkan Franchise Lama

Konami menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang mengerjakan proyek yang dikerjakan secara diam – diam di belakang layar. Mereka berkeinginan untuk membakitkan kembali franchise-franchise lama mereka yang dimulai dari Silent Hill. Metal Gear dan juga Castlevania juga akan mendapatkan porsinya masing – masing ke depannya nanti.  Dikabarkan saat ini Konami sedang mengembangkan studio di Singapura untuk pengembangan game Metal Gear Solid 3: Snake Eater.

Silent Hill akan menjadi waralaba yang mendapatkan update besar-besaran nantinya. Pada bulan Oktober lalu, Konami menyelenggarakan live streaming Silent Hill Transmission. Dalam acara tersebut, Konami mengumumkan bukan hanya satu, tetapi empat proyek Silent Hill yang berbeda, yang mana salah satunya merupakan film. Dimulai dari Silent Hill Ascension, Silent Hill 2 remake, Silent Hill Townfall, dan Silent Hill f yang berlatar di Jepang. Pengumuman tersebut lebih dari cukup untuk mengejutkan para penggemar seri Silent Hill.

Akan Ada Banyak Game Silent Hill Baru

Menurut leaker terkenal, Dusk Golem, Konami tidak hanya akan mengembangkan empat proyek Silent Hill yang telah diumumkan sebelumnya. Dalam sebuah postingan di forum ResetEra, DuskGolem membagikan informasi bahwa setidaknya ada tiga proyek lagi untuk seri Silent Hill yang sedang dikembangkan.

konami
Silent Hill: Short Message merupakan salah satu game Silent Hill yang tidak diumumkan di Silent Hill Transmission

Silent Hill: The Short Message sendiri bukan termasuk dari tiga game yang disinggung oleh DuskGolem. Menjadikan empat tambahan game baru Silent Hill yang telah dikonfirmasi tetapi belum diumumkan secara resmi. Empat tersebut meliputi Silent Hill: The Short Message, dan tiga lagi yang masih dirahasiakan. Dengan ini maka Silent Hill mendapatkan setidaknya delapan proyek yang sedang dikembangkan.

Meski ini informasi ini datang melalui leaker, tetapi Dusk Golem telah memiliki sejarah dalam membagikan informasi leak dari berbagai franchise game. Salah satu info leak yang paling terkenal darinya adalah proyek Resident Evil. Tidak jelas apakah ini merupakan informasi yang benar atau tidak. Namun melihat track record dari Dusk Golem, besar kemungkinan benar jika Silent Hill mendapatkan delapan proyek sekaligus.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Silent Hill? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Pengembangan Emulator PS4 Semakin Menjanjikan

GAMEFINITY.ID, PATI – Sony Playstation telah menegaskan bahwa dukungan untuk playstation 4 akan segera dihentikan tepatnya pada tahun 2025. Langkah ini diambil agar pihak developer game bisa lebih fokus dalam pengembangkan game untuk Playstation 5. Sebelumnya para developer masih harus menurunkan kualitas game mereka agar dapat berjalan di Playstation 4. Dengan berhentinya dukungan dari Sony maka berhenti juga era Playstation 4. Namun sama seperti konsol sebelumnya, beberapa orang telah mengembangkan emulator untuk PS4.

Emulator PS4 Tunjukkan Progres Awal

Emulator menjadi suatu usaha untuk melestarikan game – game lama agar tidak termakan oleh jaman. Bahkan meski konsol dari game tersebut telah dihentikan, aksesibilitas gamenya masih bisa dimainkan melalui emulator. Salah satu proyek emulator PS4 yang diberi nama fpPS4 baru saja membagikan informasi seputar pengembangan emulator.

GAMER RPCS3, yang juga merupakan pengembang emulator Playstation 3 baru saja merilis video mengenai perkembangan dari emulator terbaru mereka fpPS4. Meski dalam demo tersebut menunjukkan hasil yang kurang baik dalam menjalankan game PS4, tetapi ini merupakan perkembangan yang sangat menakjubkan. Emulator RPCS3 sendiri membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat menjalankan hampir semua game PS3.

Dalam video tersebut, GAMER RPCS3 membawa kita untuk menyaksikan kemampuan emulator fpPS4 dalam menjalankan beberapa game – game kecil PS4. Beberapa game cukup berjalan lancar seperti RetroMania Wrestling. Di sisi lain tampaknya masih terlalu sulit untuk menjalankan game seperti Farming Simulator dan World of West. Namun fakta bahwa mereka telah membagikan perkembangan proyek mereka merupakan sesuatu yang besar untuk para gamer.

Masih Butuh Waktu Lama

Sebagai pengingat, RPCS3 diluncurkan pada tahun 2011 dan membutuhkan lebih dari 10 tahun untuk dapat menjalankan hampir semua game PS3. Begitu pula yang akan dialami oleh fpPS4 yang baru bisa optimal mungkin setelah pengembangan selama satu dekade kedepan. Meski begitu spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan emulator ini sepertinya lumayan tinggi. Menurut deskripsi dari GAMER RPCS3 butuh spesifikasi RTX 2070, RAM 32 GB, dan i9-9900K.

Meski terbilang cukup mahal hanya untuk memainkan game – game PS4, tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya akan bisa berjalan di spesifikasi yang sedikit lebih rendah. Masih belum tahu apakah emulator PS4 ini akan berhasil nantinya mengingat telah ada konsol – konsol seperti Steam Deck yang dapat menjalankan game jauh lebih baik dibanding emulator. Sony Playstation juga telah membawa beberapa game eksklusif PS4 mereka ke Steam yang memungkinkan untuk dapat dimainkan di Steam Deck nanti.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id