Tag Archives: Game

Review Hacknet: Menjadi Hacker di Dalam Dunia Game

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Hacknet merupakan sebuah game simulasi yang rilis pada tahun 2015 lalu. Berbeda dengan game lainnya, konsep dalam game ini adalah mensimulasikan bagaimana cara hacker bekerja. Meskipun tidak terlalu akurat, namun pemain dapat merasakan langsung bagaimana rasanya menjadi hacker yang dapat menjelajahi berbagai isi komputer yang berbeda.

Dikembangkan oleh Team Fractal Alligator dan dipublikasikan oleh Fellow Traveller, game ini sukses menuai tanggapan yang sangat baik dari para pemainnya di platform Steam.

Interface Hacknet

Hacknet Main Menu | Personal Archive
Hacknet Main Menu | Personal Archive

Seperti yang dikatakan di awal bahwa game ini berusaha membawa pengalaman hacking kepada para orang awam, maka UI di dalam game ini juga tidak berlebihan. Tidak ada animasi ataupun efek visual yang dapat memanjakan mata, seluruhnya dapat dikatakan seperti kembali ke OS komputer di tahun 90-an. Bahkan di beberapa kesempatan pemain hanya dapat mengandalkan keyboard layaknya mengendalikan DOS.

Di dalam game, grafisnya hanya terdiri dari beberapa tab yang masing-masing menunjukkan fungsi yang dapat digunakan oleh pemain. Penggunaan font hingga desain game-nya berasa benar-benar dibuat untuk mensimulasikan bagaimana komputer seharusnya. Meski begitu, ada beberapa animasi yang tidak relevan muncul ketika kita melakukan hacking nantinya.

Admin Rating: 9/10 (Game ini telah berusaha dengan baik untuk mengangkat experience para pemain dalam bermain peran sebagai hacker)

Gameplay Hacknet

Hacknet Gameplay | Personal Archive
Hacknet Gameplay | Personal Archive

Gameplay dari Hacknet sendiri dapat dikatakan terlihat sederhana namun sebenarnya cukup untuk membuat para pemain berpikir. Awalnya pemain akan dipertemukan dengan berbagai misi yang akan berlanjut seiring dengan berjalannya cerita. Tidak ada animasi ataupun wajah orang yang ditampilkan saat misi tersebut diterima, seluruh misi akan dikirimkan via email sang pemain.

Mekanik dari game ini sendiri juga memerlukan kemampuan dan tidak dapat dimainkan asal-asalan. Seiring dengan perkembangan cerita, berbagai hack mempunyai batas waktu yang terbatas. Pada intinya, pemain harus menghafalkan setiap command dan cara untuk melewati sistem keamanan seperti proxy dan firewall. Setelah menghabiskan waktu untuk membobol masuk ke dalam komputer, pemain juga harus melakukan seperti apa yang ditugaskan dalam sebuah misi. Misi tersebut dapat berupa menghapus file seseorang, menemukan akun seseorang, dan mengambil data mereka.

Command dalam game ini terkesan agak rumit dan sulit untuk dihafalkan. Diperlukan beberapa waktu untuk menghafalkan command dalam game ini dan menggunakannya di luar kepala. Para pemain sendiri dapat melakukan berbagai hal dengan pointer dan mendapatkan bantuan tentang command yang dapat digunakan. Namun, ada beberapa bagian di dalam game ini yang memaksa player untuk menggunakan keyboard-nya.

Admin Rating: 10/10 (Sebuah mekanik yang tidak terlalu sederhana maupun rumit seperti coding. Balance antara tingkat kesulitan dan bagaimana cara pemain belajar untuk dapat bermain lebih baik.

Baca Juga: Review Naruto Senki, Game Naruto Fanmade yang Sempat Populer

Grafis Hacknet

Hacknet Graphics | Personal Archive
Hacknet Graphics | Personal Archive

Tidak banyak yang akan dibahas dari grafis game ini karena pada dasarnya pemain hganya akan melihat layar dengan beberapa tab yang punya fungsi masing-masing. Pemain pada awalnya tidak dapat memilih tema OS yang disukainya, namun setelah beberapa progress pemain dapat memilih tema OS yang mereka sukai.

Ada satu hal lagi yaitu bagaimana game ini menggambarkan proses hack yang terkadang sedikit berlebihan. Dalam command seperti porthack pemain akan disuguhkan dengan beberapa animasi dalam prosesnya. Ya, semacam animasi “hacking” seperti biasa, namun hal ini tidak mengurangi pengalaman bermain sama sekali.

Admin Rating: 8/10 (Admin kurang menyukai adanya animasi berlebihan dalam game, namun hal tersebut bukanlah sebuah masalah besar)

Audio

Audio dalam game ini dapat dibilang monoton. Namun, audio dalam game ini dapat menambah kesan bahwa sebenarnya game ini adalah game simulasi hacker yang dibalut dengan berbagai puzzle solving yang rumit. Seperti halnya dengan grafis dan Ui dalam game ini, audio-nya juga sederhana.

Admin Rating: 7/10 (Cocok sesuai tema, namun terlalu monoton dan tidak memiliki suatu yang spesial)

Addictivity

Setelah ceritanya usai, Hacknet hanya dapat dimainkan untuk mengulang kembali ceritanya. Namun, meskipun hanya mengulang, pengalaman yang admin rasakan ketika bermain game ini sangat baik. Pemain dapat mengulangi cerita dari awal dan menamatkan berbagai Steam achievement.

Admin Rating: 6/10 (Game dengan cerita di dalamnya memang tidak memiliki replayability yang terlalu baik)

Worthiness

Dalam harga full price game ini berharga Rp. 70.000, namun ketika promo harganya dapat turun hingga Rp. 10.500. Dari perbandingan harga tersebut, sepertinya sudah jelas bahwa lebih baik untuk menunggu promo daripada membeli full price.

(Dengan Rp. 70.000 banyak pilihan game promo lain yang lebih baik, contohnya Borderlands 2, Tales of Berseria, dan Tom Clancy’s Splinter Cell Blacklist)

Admin Rating: 8/10 ketika promo, 2/10 ketika full price (Lebih baik membeli satu game AAA lawas)

Baca Juga: Ninja Heroes New Era, Turn-based yang Bangkit dari Kubur

Kesimpulan

Hacknet merupakan sebuah game yang membawa para pemain untuk mensimulasikan dirinya menjadi hacker. Pembawaan dari interface dan gameplay sudah dapat dibawakan dengan baik tanpa melupakan tema dari game ini. Mekanik yang sedikit rumit membuat game ini lebih menantang. Audio yang dibawakan meski cocok dapat dikatakan terlalu sederhana.

Untuk harga lebih baik membelinya ketika promo.

Total Admin Rating: 8/10

Rockstar Larang Jual Beli NFT di GTA Online

GAMEFINITY.ID, PATI – Meski Rockstar telah mengumumkan GTA 6, trafic player untuk GTA online masih cukup ramai. Baru – baru ini Rockstar mengeluarkan kebijakan baru untuk GTA online yang berhubungan dengan transaksi uang. Bagi player yang melanggar akan langsung dikenakan sanksi ban dari server.

Rockstar Larang Transaksi Kripto dan NFT

Rockstar baru saja mengeluarkan peraturan baru di server roleplay GTA Online yang harus ditaati oleh para pemainnya. Melalui postingan baru di support page, Rockstar menyatakan akan melarang segala hal yang berhubungan dengan eksploitasi komersial dalam game. Ini termasuk transaksi mata uang dunia nyata, loot boxes, kripto, dan NFT.

Rockstar dan Take-Two juga mengingatkan apabila terbukti pemain melanggar peraturan ini maka mereka tidak akan segan untuk menghapus pemain dari server RP tersebut. Tidak hanya berkaitan dengan eksploitasi komersial, server – server RP sekarang juga dilarang untuk memasukkan IP dari game lain, mod, misi baru, atau menyalahgunakan IP dari Rockstar Games.

Rockstar
Rockstar melarang segala transaksi yang berhubungan kripto, NFT, dan loot boxes | Source : Rockstar

Pembaruan ini membawa server GTA Online RP sejalan dengan aturan yang dirapkan oleh Rockstar pada mod single-player sama persis. Meski begitu, GTA masih memiliki komunitas modding yang berkembang pesat walau ada peraturan ini. Namun terkadang Rockstar masih bersikap keras terhadap para creators dalam beberapa kasus. Misalnya, saat Rockstar mengumumkan remastered trilogi GTA paling populer, remastered buatan penggemar yang jauh lebih bagus langsung di-take down. Lebih parahnya lagi Rockstar sampai melayangkan tuntutan kepada pembuat mod tersebut.

Baca Juga : GTA 6 Bentar Lagi? Rockstar Ucapkan Perpisahan Pada GTA 5

Jalan Lain Bagi Para Trader

Namun, masih ada cara lain bagi pemain yang merasa kurang suka dengan peraturan baru ini yaitu dengan menggunakan server roleplay pihak ketiga. Server ini biasa memiliki peraturan yang lebih longgar dan benar – benar ditujukan untuk mengembangkan kreatifitas komunitas. Dengan munculnya peraturan baru ini nampaknya server pihak ketiga akan menjadi tempat pelarian bagi mereka yang menjual-belikan kripto dan NFT.

Dengan beralihnya para trader – trader kripto dan NFT ke server pihak ketika, bisa saja beberapa server pihak ketiga juga akan memberlakukan hal yang sama dengan server GTA Online. Hal ini dikarenakan cukup banyak pemain yang kurang menyukai kripto dan NFT dalam suatu game.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan GTA Online? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Call of Duty Warzone 2.0 Jadi Game Terburuk Dalam 2 Hari

GAMEFINITY.ID, PATI – Call of Duty Warzone 2.0 akhirnya resmi dirilis. Namun sayangnya berbeda dengan seri sebelumnya, Warzone 2.0 tidak tersedia secara gratis. Pemain harus membeli Call of Duty: Modern Warfare 2 untuk dapat memainkan Warzone 2.0. Warzone 2.0 cukup menghadirkan perbedaan yang signifikan seperti mekanisme Gulag yang diperbarui, adanya multiple safe zone, serta map baru Al Mazrah. Namun dalam peluncurannya muncul beberapa masalah yang membuat pemain tidak nyaman hingga memberikan kritikan pedas di halaman steam Warzone 2.

Call of Duty Warzone 2.0 Mendapatkan Review Terendah

Baru dua hari sejak peluncurannya, Warzone 2 saat ini mendapatkan di skor review terendah “Mostly Negative” di Steam. Para pemain melaporkan beberapa masalah yang cukup krusial seperti interface menu, lagging, dan beberapa upaya microtransaction yang kurang sehat. Saat ini beberapa bug memang sudah berhasil diatasi, tetapi masih belum bisa mengembalikan kenyaman para pemain dalam bermain Warzone 2.0.

Call of Duty
Call of Duty Warzone 2.0 banjir review negatif | Source : Steam

Hingga saat ini Warzone 2.0 masih memiliki skor “Mostly Negative” di Steam, dengan 6000 lebih ulasan. Ulasan – ulasan tersebut membahas tentang bagaimana buruknya Warzone 2.0, terutama masalah server. Para pemain juga menanyakan tentang betapa buruknya balancing antar senjata. Tak sedikit yang melaporkan sering terjadinya crash saat sedang dalam match. Sebagian bahkan ada yang menyarankan untuk menjauhi Warzone 2.0 dan mengejeknya dengan Warzone -2.0.

Baca Juga : Masih Beta! Call of Duty: Modern Warfare 2 Dipenuhi Cheater

Ada Juga Hal Positif

Meski ulasan di Steam didominasi dengan review negatif, masih ada beberapa ulasan positif dari para pemain. Beberapa hal yang dirasa cukup dinikmati oleh para pemain Call of Duty seperti dolphin dive, obrolan jarak dekat, dan pertemburan bersenjata yang cukup solid. Pada akhirnya semua tergantung penilaian masing – masing, namun ulasan – ulasan yang diberikan pemain lain bisa juga dijadikan bahan referensi sebelum memainkan game Warzone 2.0.

Bagi mereka yang telah memainkan seri Call of Duty belakangan ini sudah tidak begitu terkejut. Call of Duty memang sudah dikenal sebagai game yang memiliki banyak bug diawal perilisannya. Seiring berjalannya waktu, bug-bug ini akan diperbaiki oleh developer hingga layak untuk dimainkan sepenuhnya.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Call of Duty Warzone 2.0. Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Ubisoft dan Riot Buat AI untuk Kurangi Toxic di Game

GAMEFINITY.ID, PATI – Perilaku toxic seperti penghinaan atau ejekan bukanlah hal yang langka dalam suatu game online. Tentu saja ini bukanlah hal yang baik untuk dibiarkan begitu saja. Beberapa developer game online berusaha semaksimal mungkin dalam menciptakan regulasi pada game mereka untuk mengurangi tingkat toxicity. Inilah yang melatarbelakangi kerja sama antara Ubisoft dan Riot game untuk menciptakan suatu AI yang akan memantau sekaligus mengurangi ke-toxic-an dalam suatu game.

Kolaborasi Ubisoft dengan Riot Games

Ubisoft dan Riot Games bekerjasama dalam penelitian berbasis AI (Artificial Intelligence) untuk memerangi tingkat toxic dalam komunitas video game. Toxicity dalam game online adalah masalah terbesar yang terus dialami oleh studio game online. Hal ini bukan dikarenakan kurangnya usaha tetapi ketidakberdayaan regulasi dan juga karyawan untuk mengawasi semua pemain dalam game. Karena itulah Ubisoft dan Riot berinovasi dalam menciptakan suatu AI yang dapat memantau perilaku semua pemain dalam game.

League of Legend merupakan salah satu game online multiplayer milik Riot yang bisa dikatakan mempunyai tingkat toxicity sangat tinggi. Menurut laporan pada tahun 2019, sekitar 75% pemain League of Legend pernah mendapatkan perilaku toxic mulai dari penghinaan hingga pelecehan dalam game. Untuk game – game Ubisoft seperti Rainbow Six dan juga The Division bisa dibilang tidak setinggi League of Legend untuk tingkat toxicity. Namun tetap saja melawan toxicity merupakan tujuan kedua perusahaan.

Zero Harm in Comms

Menurut laporan yang ditulis di website ubisoft, Riot Game dan Ubisoft saat ini sedang mengembangkan project yang diberinama Zero Harm in Comms. Project ini dibangun untuk membangun database yang nantinya akan digunakan untuk melatih AI yang nantinya akan digunakan untuk mengawasi perilaku toxic para pemain game online. Dengan AI ini diharapkan dapat menciptakan komunitas game yang lebih positif.

Tak lupa Ubisoft dan Riot juga memberikan kejelasan soal kekhawatiran privasi para pemain. Riot menjelaskan bahwa data yang digunakan untuk mengindentifikasi pemain akan dihapus sebelum dibagikan. Riwayat obloral yang mengandung informasi pribadi pemain nantinya akan dihilangkan.

Usaha dalam mengurangi toxicity dalam game online memang tidak akan ada habisnya. Ketidakberdayaan developer dalam mengawasi ratusan hingga jutaan pemain dalam satu waktu merupakan masalah utamanya. Karena itulah diperlukan suatu sistem otomatis yang dapat memantau semua perilaku pemain. Sebelumnya para komunitas game online pernah menyuarakan untuk menganggap teabagging sebagai pelecehan seksual.

Bagaimana menurut kalian? Apakah sistem pemantauan seperti ini diperlukan untuk game onlien? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Bos Xbox Akui Sulit Bersaing Dengan Pasar Mobile

GAMEFINITY.ID, PATI – Selepas akuisisi Call of Duty dan Activision Blizzard, Bos besar Xbox Phil Spencer mengungkapkan pendapatnya mengenai perkembangan Xbox di era mendatang. Spencer mengatakan jika bisnis Xbox akan sulit bersaing jika tidak meluas ke ranah mobile. Hal ini sejalan dengan langkah yang dilakukan oleh rivalnya yaitu Playstation yang juga telah menunjukkan ancang-ancangnya dalam menguasai pasar mobile.

Perkembangan Pasar Mobile Yang Semakin Besar

Menurut laporan dari VGC berdasarkan podcast Decoder The Verge, Phil Spencer mengakui jika bisnis game saat ini sangat didominasi oleh game mobile. Dia mengatakan selama lima atau enam tahun ke belakang, $200 miliar pertumbuhan gaming industry berasal dari segmen mobile. Sementara itu untuk pendapatan konsol dan PC relatif tidak mengalami kenaikan.

Boss dari Microsoft gaming itu memang tahu bahwa saat ini Xbox sama sekali belum menyentuh pasar mobile. “Seiring berjalannya waktu, bisnis ini akan semakin sulit untuk dipertahankan. Jika kami tidak dapat menemukan pelanggan di ponsel atau device yang dimainkan banyak orang. Kita akan benar-benar tersegmentasi ke bagian khusus dari bisnis game global yang akan semakin sulit bersaing.” kata Phil Spencer.

Xbox
Call of Duty Mobile dari Blizzard telah mencapai 650 juta download | Source: Activision Blizzard

Pill Spencer juga menyinggung tentang keberhasilan Tencent yang menjadi perusahaan game terbesar saat ini. Kesuksesan yang diraih oleh Tencent yang berasal dari mobile telah berhasil mengakuisisi studio-studio game besar di dunia dengan sangat cepat.

Jujur meski perkembangan game konsol dan PC sekarang ini sangat maju sekali, namun basis player-nya sendiri tidak begitu mengalami pertumbuhan yang besar. Jauh berbeda dengan segmen mobile yang terus menerus mengalami lonjakan player yang sangat masif.

“Sangat penting bahwa saat menjalankan bisnis game global berskala besar. Kita harus bertemu dengan pelanggan di tempat yang ingin mereka mainkan. Dan mobile-lah tempat yang saat ini ingin dimainkan banyak orang.” Ucap Spencer.

Xbox Ingin Belajar dari Activision

Diketahui saat ini Activision Blizzard memiliki basis pengguna aktif bulanannya telah mencapai 368 juta pada bulan September 2022. Beberapa penyumbang pengguna terbesar yaitu Candy Crush King dengan 240 juta pemain, World of Warcraft dan Diablo dengan 31 juta pemain, dan penerbit Call of Duty dengan 97 juta pemain. Tak disangka Candy Crush buatan King begitu mendominasi jumlah player dari Activision Blizzard.

“Menurut saya Activision Blizzard King melakukan pekerjaan yang lebih baik sebelumnya, jelas lebih baik daripada kami. Mereka sekarang berada dalam posisi di mana mereka memiliki waralaba PC yang hebat, waralaba konsol yang hebat, dan seluler yang hebat. Bagi kami perbedaan nyata yang mereka tambahkan kepada kami adalah penguasaan mobile mereka.”

Xbox akan berupaya meningkatkan Xbox Store ke mobile untuk menarik gamer ke Platform Xbox Mobile baru mereka. Bersaing dengan Google Play Store dan App Store di perangkat mobile memang tantangan yang sangat besar sekali. Namun langkah ini sangat diperlukan agar mampu bertahan dalam persaingin bisnis yang semakin ganas.

Perkembangan game mobile saat ini memang telah memaksa para developer – developer besar untuk masuk jika tidak ingin tersingkir dalam persaingan. Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id.

NCSoft Umumkan Project LLL, MMO Shooter Open-World

GAMEFINITY.ID, PATIPublisher sekaligus developer game asal Korea Selatan NCSoft baru saja membagikan trailer gameplay pertama untuk game MMO third-person-shooter yang akan datang yaitu Project LLL. Membawakan tema pasca kiamat, game ini cukup mampu menarik perhatian para gamer untuk menunggu kedatangannya.

NCSoft Ingin Menciptakan Genre Baru

NCSoft telah merilis trailer gameplay berdurasi sembilan menit yang menunjukkan beberapa mekanik yang akan ada pada gamenya nanti seperti stealth, scanning, dan juga healing. Dalam wawancara yang dibagiakan melalui website resminya, pimpinan project Seeder Jaehyun Bae memberikan beberapa detail tambahan tentang game tersebut.

Project LLL direncanakan untuk dirilis sekitar tahun 2024. Game shooter MMO dengan sudut pandang orang ketiga ini memang cukup memberikan kesan unik dibanding game MMO pada umumnya. Bae menjelaskan bahwa NCSoft berkeinginan untuk menciptakan genre baru yang berbeda untuk game shooter. Dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, game ini berhasil menampilkan kualitas grafis yang setara dengan game – game AAA saat ini.

Sekilas Mengenai Project LLL

Berlatar di suatu dunia alternatif dimana suatu “peristiwa tertentu” telah memicu hal – hal tak terduga yang berbeda dengan sejarah aslinya. Pihak pengembang menyebutkan latar waktu game ini di abad ke-23 yang terjadi akibat kekacauan kekaisaran Bizantium pada abad ke-10. Memberikan petunjuk bahwa game ini akan memakai dua latar waktu yang berbeda namun saling terhubung.

Trailer gameplay menunjukkan area Seoul, Korea yang telah mengalami kehancuran penuh akibat invasi para mutant. Bae menjelaskan bahwa pihak developer telah melakukan survei mendalam pada landmark-landmark dunia nyata seperti Gwanghwamun Building Forest dan Gyeongbokgung Palace, untuk menciptakan dunia alternatif tetapi terkesan realistis.

Project LLL akan memiliki model gameplay Open-World dimana para pemain akan bekerja sama dalam menghabisi monster-monster yang menginvasi bumi. Dengan luas dunia sekitar 30 kilometer persegi, pihak developer berusaha untuk mengilangkan kesan repetitif dimana segala tindakan pemain akan memiliki konsekuensi kedepannya selama berjalannya permainan.

LLL bukanlah satu-satunya game yang sedang dikembangkan oleh NCSoft. Sebelumnya NCSoft bersama Playstation telah dikabarkan sedang mengembangkan game MMO yang berlatar di dunia Horizon Zero Dawn. Project LLL direncanakan akan rilis untuk PC maupun konsol di tahun 2024.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menantikan game ini? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id