Tag Archives: Game

Gotham Knights Hanya Berjalan 30 FPS di Konsol

GAMEFINITY.ID, PATIGotham Knights menjadi salah satu game superhero paling diantisipasi oleh para fans tahun ini. Mengambil tema unik yaitu pasca kematian The Dark Knight Batman. Gotham Knights akan memberikan pengalaman menjadi vigilante di kota korup bersama para side-kick Batman. Baru-baru ini WB Games Montreal selaku pengembang memberikan informasi yang kurang mengenakan menjelang perilisan game superhero mereka.

Cuma 30 FPS dan Batal Rilis Di PS4

Gotham Knights hanya akan berjalan pada 30 FPS di PS5 dan Xbox Series X, selain itu Gotham Knights juga tidak memiliki peformance option. Sebelumnya Gotham Knights akan tetap tersedia untuk konsol last-gen seperti PS4 dan Xbox One. Namun perilisan tersebut terpaksa dibatalkan.

Biasanya mayoritas game konsol PS5 dan Xbox Series X memiliki setidaknya tiga opsi mode grafis. Opsi pertama yang berfokus pada grafis namun menurunkan FPS. Kedua, opsi untuk menaikkan FPS dengan sedikit menurunkan kualitas grafis. Dan yang terakhir adalah balance mode yang memberikan keseimbangan antara FPS dan grafis.

Keanehan lainnya adalah menjalankan gamie dengan 30 FPS di konsol sekelas PS5 dan Xbox Series X seolah membuang sumber daya yang telah disediakan oleh konsol tersebut. Bahkan beberapa game seperti Call of Duty: Modern Warfare dan Fortnite menyediakan dukungan 120 FPS di PS5 dan Xbox Series X. Dengan berjalannya Gotham Knights di 30 FPS akan menurunkan kenyamanan pemain dalam memainkan game.

Konfirmasi WB Games Mengenai Gotham Knights

Salah satu karyawan dari WB Games Montreal buka suara mengenai mode grafis Gotham Knights di Discord. WB Games mengkonfirmasi bahwa Gotham Knights akan berjalan pada 30 FPS di PS5 dan Xbox Series X karena suatu fitur yang ada dalam game. Mereka juga tidak akan menyediakan opsi yang memungkinkan pengguna memilih antara quality mode dan peformance mode.

Gotham Knights
Source : Reddit

Sebagai game aksi memiliki frame rate yang lebih tinggi akan memberikan pengalaman gameplay yang lebih halus dan lebih responsif. Tak sedikit penggemar yang nampaknya kecewa mendengar berita ini. Terlebih lagi informasi ini diumumkan hanya seminggu sebelum perilisan game. Gotham Knights bisa dibilang menjadi game yang cukup ganjil yang memaksa game hanya berjalan pada 30 FPS di Konsol PS5 dan Xbox Series X, yang mana konsol-konsol tersebut memiliki peforma yang sangat kuat.

Beruntungnya Gotham Knights akan memberikan update gratis untuk mode co-op empat pemain pada 29 November. Jadi, bahkan jika gameplay 60 FPS tidak memungkinkan, setidaknya mode ini dapat mengobati hati para penggemar yang sudah menunggu game superhero ini. Gotham Knights akan dirilis pada tanggal 21 Oktober 2022 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik memainkan game Gotham Knights? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Alasan Game Sport Berlisensi Perlu Dijual Setiap Tahunnya

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Game sport merupakan sebuah genre yang tidak pernah sepi peminat. Mulai dari game sepakbola, basket, tenis, hingga balapan seperti F1, MotoGP, dan WRC. Tujuan dari genre ini sendiri memang untuk para fans atau penggemar yang ingin merasakan atmosfer pertandingan tanpa harus terjun ke dalamnya.

Beberapa game telah membawanya ke tahapan yang lebih jauh. Mereka membeli lisensi dari berbagai pihak untuk mendapatkan hak guna atas nama, tim, dan pemainnya. Tentu saja yang paling terkenal adalah persaingan lisensi antara FIFA dan PES yang kembali muncul ke permukaan ketika PES punya kontrak eksklusif dengan Juventus.

Game Sport In-image | Sportslive
FUT, Salah Satu konten dalam Game FIFA | Sportslive

Namun, pernahkah kalian menyadari, mengapa rata-rata game sport berlisensi perlu dirilis ulang setiap tahun? Mengapa nggak rilis patch update saja?

Nah mari kita bahas sama-sama!

Game Sport dan Pemberi Lisensi

Satu hal yang menjadi masalah utama adalah biaya. Ya, terkadang membeli sebuah lisensi resmi untuk sebuah game bukanlah hal yang murah bagi sang pengembang.

Yang dapat kita jadikan contoh adalah perubahan nama game FIFA milik EA. Pada saat EA mengumumkan bahwa game sepakbolanya akan berganti nama, mereka sendiri mengatakan bahwa harga lisensi dari FIFA terlalu mahal. Lisensi tersebut dihargai di angka US$1 Milyar.

Bila kita hitung, maka satu tahun dari lisensi tersebut berharga US$ 250 Juta, padahal keuntungan bersih yang dicapai EA di game FIFA hanya US$ 298 Juta. Biaya lisensi tersebut juga belum termasuk dengan biaya pengembangan dan pembuatan game.

Baca juga: Sejarah FIFA dan PES Bersaing dalam Gim Sepakbola

Dalam hal ini, pihak pengembang pun terpaksa mencari cara agar dapat mengembalikan uang mereka. Dalam hal ini FIFA memilih untuk menjual kembali game mereka setiap tahunnya dengan beberapa tambahan pemasukan besar seperti kartu pemain eksklusif dan FUT Points yang di-reset setiap game baru muncul.

Hal ini juga berlaku terhadap game lain seperti NBA 2K, Madden NFL, dll.

Selain model seperti FIFA ada juga pengembang yang lebih mengandalkan penjualan game-nya daripada penjualan item in-game. Biasanya game tersebut adalah game racing berlisensi seperti MotoGP, F1, WRC, dan WorldSBK. Meskipun game buatan Codemaster seperti F1 mulai menunjukkan gaya ”EA” setelah diakuisisi

Baca Juga: The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Game Sport Teknologi

Meskipun bukan sebuah penyebab utama mengapa dirilis tahunan, tetapi tidak dapat melewatkan hal ini begitu saja sebagai apresiasi usaha bagi para pengembang.

Game yang rilis tahunan sendiri biasanya memiliki iklan yang membesarkan apa hal baru yang akan dibawanya pada tahun depan. Lagi dan lagi, EA adalah contoh paling terkenal dalam hal ini.

EA sendiri tahun ini telah mendapatkan lisensi dan game F1 dengan mengakuisisi Codemaster. Dalam masa promosi mereka mengedepankan beberapa hal baru seperti formation lap, kejuaraan F2, dan physique baru dalam mobil mereka.

Namun, sebelum hal tersebut, Codemaster memang sudah berpengalaman dalam membuat game F1. Mereka mengembangkan game F1 dari nol yaitu F1 2009 yang mendapat respon negatif hingga menjadi salah satu game racing simcade terbaik di tahun 2021-2022 atau hanya sekitar 13 tahun.

FIFA juga menjadi salah satu yang berkembang pesat. Zaman PS1 dan PS2 FIFA kalah saing dengan grafis WE dan PES buatan Konami. Namun, mereka bangkit di tahun 2010-an dimana mereka mampu menyalip kepopuleran PES yang sekarang semakin buruk akibat adanya eFootball.

Semua itu berkat pengembangan perlahan setiap tahunnya lewat adanya game baru. Jika diluncurkan dalam bentuk patch saja, kemajuan yang saat ini dicapai mungkin tidak akan ada.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Layanan Cloud Gaming

Kesimpulan & Penutup

Jadi, mengapa sebuah game sport berlisensi biasanya dirilis kembali setiap tahun? Jawabannya adalah untuk mendapatkan pendapatan maksimal setiap tahunnya serta membawa teknologi baru di dalam game selanjutnya.

Sebenarnya annual release merupakan hal yang baik bila dilakukan secara benar. Asal bukan copy paste resource dari game sebelumnya. Konami tolong dengarkan ini, karena semua tahu kalian hanya copy paste game sebelumnya dan tinggal ganti skin luarnya untuk game PES. Paling ganti engine setiap 3 tahun gak ada perubahan signifikan.

Square Enix Montréal Resmi Menjadi Studio Onoma

GAMEFINITY.ID, PATI – Melanjutkan kabar akuisisi beberapa studio Square Enix oleh Embracer Group pada bulan Mei lalu. Salah satu studio yang sebelumnya bernama Square Enix Montreal telah resmi berganti nama.

Studio Onoma gantikan Square Enix Montreal

Pada bulan Mei lalu Embracer Group mengumumkan akuisisi atas kepemilikan beberapa Studio milik Square Enix. Studio-studio tersebut diantaranya adalah Eidos-Montreal, Crystal Dynamics, dan Square Enix Montreal. Dengan hanya menggelontorkan dana sebesar 300 juta dollar, Embracer Group telah meraup keuntungan yang cukup besar termasuk. Kini selain mengambil alih beberapa studio milik Square Enix, mereka juga mendapatkan hak intelektual IP populer milik Square Enix seperti Tomb Raider, Deus Ex, dan Thief.

Square Enix
Square Enix Montreal Resmi Berubah Nama Menjadi Studio Onoma

Kini salah satu dari studio tersebut telah resmi berganti yang dulunya Square Enix Montréal menjadi Studio Onoma berdasarkan laporan dari VGC. Square Enix Montreal bisa dibilang salah satu Studio game milik Square Enix yang memiliki riwayat karir yang cukup panjang. Didirikan pada tahun 2011, Square Enix memiliki fokus dalam pengembangan game mobile free-to-play. Beberapa game karya Square Enix Montreal seperti Hitman Go, Hitman Sniper, Lara Croft Go, Deus Ex Go, Hitman Sniper: The Shadows dan Tomb Raider Reloaded. Meski fokus di game mobile, beberapa game karya Square Enix Montreal juga dirilis untuk PC dan konsol.

Kabar mengenai perubahan nama menjadi Studio Onoma sendiri sudah ada pada bulan Agustus lalu. Saat itu sebuah pengajuan merek dagang dengan nama ‘Studio Onoma’ menimbulkan spekulasi bahwa itu bisa saja menjadi nama studio yang berlokasi di Montreal dari publisher Final Fantasy.

Makna Dibalik Onoma

Onoma diambil dari kata Yunani untuk ‘nama’ dan “nama yang memberikan kemungkinan tak terbatas” berdasarkan penjelasan yang ada di situs webnya. Mereka menambahkan: “Kekuatan kami adalah kemampuan kami untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tren dan perubahan pasar. Rebranding kami sebagai Studio Onoma adalah salah satu transformasi yang dengan senang hati kami lakukan.

“Identitas merek baru kami akan memayungi berbagai produk, program, dan inisiatif, dengan berbagai kepribadian yang berbeda. Kami telah membangun merek Onoma agar fleksibel untuk melihat kami ke masa depan. Terhubung dengan banyak audiens, dan tidak menghalangi kami untuk memperluas pasar.”

Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Ekonomi FIFA 23 Hancur Akibat Salah Rilis Hero Pack

GAMEFINITY.ID, PATI – Beberapa waktu lalu FIFA 23 sempat medapatkan review bomb akibat buruknya performa dan konten-konten yang dihadirkan dalam game tersebut. Tak berhenti sampai situ, EA baru melakukan kekeliruan besar dalam merilis hero pack pada game FIFA Ultimate Team 23.

Salah Rilis Hero Pack FIFA Ultimate Team 23

Sebagai game live service, FIFA Ultimate Team 23 harus selalu bisa memberikan konten-konten baru kepada para pemainnya. Terlebih konten-konten baru seperti ini merupkan pemasukan utama suatu game live service. Namun, siapa sangka akibat kesalahan dalam memberikan update, EA terpaksa memberikan keuntungan besar kepada para pemain secara cuma-cuma. Hero pack FIFA 23 yang secara keliru dirilis oleh EA telah membuat pemain memperoleh jutaan koin dalam game FIFA Ultimate Team 23.

Menurut VGC, hero pack yang tersedia secara singkat tersebut menawarkan kepada pemain beberapa hero langka FIFA Ultimate Team. Alasan kenapa pemain mendapatkan untung yang besar karena beberapa di antara item tersebut bernilai hingga jutaan koin.

Menanggapi kesalahan tersebut, EA dengan tanggap langsung menarik kembali hero pack setelah 25 menit dirilis. Meski begitu ini tidak mengubah kenyataan banyak pemain yang mendapatkan jutaan koin dari hasil penjualan hero pack FIFA Ultimate Team 23.

Hero-hero yang hadir dalam hero pack FIFA Ultimate Team merupakan hero yang sangat langka yang sulit didapatkan dari hero pack biasanya. Hero card FUT berisikan pemain-pemain yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi klub atau menjadi pemain favorit, seperti mantan gelandang Manchester United Park Ji-Sung.

Ada Untung, Ada Rugi

Karena kelangkaan item yang luar biasa, menyebabkan hero-hero ini sangat mahal di market transfer virtual FIFA 23 Ultimate Team. Sebagai contoh Yaya Toure yang dijual seharga 1,9 juta koin FUT. Karena kekeliruan EA dalam merilis paket ini, market FUT dibanjiri dengan pasokan item yang sangat besar. Akibatnya beberapa item mengalami penurunan harga dengan cepat. Bahkan parahnya ada item yang turun hingga 1 juta koin FUT.

Masih belum ada tanggapan resmi dari EA mengenai kesalahan tersebut. Namun, kerusakan harga di market ini akan bersifat permanen. Beruntunglah para pemain yang berhasil membeli hero pack sesaat sebelum hero pack tersebut dihapus.

Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Konami Kembangkan Beberapa Game Horror Baru

GAMEFINITY.ID, PATI – Topik mengenai kebangkitan salah satu franchise terkenal milik Konami, Silent Hill nampaknya masih seru untuk dibahas. Memang benar Silent Hill merupakan salah satu franchise tersukses milik Konami. Namun akibat hengkaknya sang legenda Hideo Kojima dari Konami, franchise ini seakan hilang begitu saja. Bahkan tak sedikit fans dari game horror ini yang terus berharap agar Konami kembali mengeluarkan seri terbaru dari Silent Hill.

Pengakuan Langsung dari Director Silent Hill

Seolah memberikan harapan kepada para penggemar, muncul berita-berita yang menandakan awal kebangkitan dari Silent Hill. Mulai dari game berjudul Silent Hill: The Short Message yang terdaftar di Komite Rating Game Korea Selatan, hingga director movie Silent Hill yang buka suara mengenai pengembangan game baru Silent Hill.

Informasi ini datang dari video Prancis saat sesi wawancara baru-baru ini. Di mana pada sesi tersebut sutradara Christophe Gans memberitahu bahwa saat ini ada beberapa game Silent Hill yang sedang dikembangkan. Christophe Gans sendiri merupakan sutradara dari film Silent Hill 2006 dan dilaporkan ikut andil dalam pengembangan project terbaru Silent Hill.

Konami
Source: Silent Hill

“Saya tahu sedikit tentang itu (game Silent Hill selanjutnya). Saat saya bekerja bersama Tim Silent yang merupakan kreator asli bersama dengan Konami,” katanya.

“Saya bekerja dengan Team Silent, developer milik Konami. Ada beberapa game yang sedang dikembangkan saat kita berbicara, terdapat beberapa tim di dalamnya. Secara garis besar game, mereka ingin menghidupkan kembali franchise ini. Saya pikir mereka sangat terkesan dengan kesuksesan remake Resident Evil yang terbukti merupakan game yang luar biasa.”

Saat ditanya siapa yang mengembangkan game-game tersebut, Gans menjawab: “Ini Konami, terdapat beberapa game juga.”

Konami Kembali Ke Jalan Yang Benar?

Komentar sutradara tersebut memang sangat cocok dengan berbagai laporan media tentang rencana Konami yang akan datang untuk Silent Hill. Namun masih belum jelas apakah Silent Hill ini akan menjadi seri baru atau justru remake.

Setahun lalu Konami dikabarkan menjalin kerja sama bersama Bloober Team untuk menghidupkan kembali seri game horor yang sudah lama tidak aktif ini. Menurut beberapa laporan, remake Silent Hill 2 diduga kuat sedang dalam tahap pengembangan. Juga dilaporkan bahwa game Silent Hill bergaya episodik juga sedang dalam pengembangan.

Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian salah satu yang menunggu game legendari dari Konami ini? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

EA Luncurkan EA App Aplikasi Pengganti Origin

GAMEFINITY.ID, PATI – Beberapa tahun terakhir ini, beberapa perusahaan game besar berbondong-bondong dalam membangun klien game mereka sendiri. Hal ini bertujuan agar mereka dapat dengan mandiri menjual game-game mereka ke para fansnya. Demi menjaga agar para penggemarnya nyaman dalam menggunakan klien game tersebut tentunya dibutuhkan suatu pembaruan. Hal ini lah yang baru saja dilakukan oleh perusahaan besar EA dengan Origin-nya.

EA app Janjikan Pengalaman Yang lebih Baik

EA baru saja mengumumkan aplikasi baru melalui website resmi mereka. Aplikasi ini nantinya akan menggantikan klien Origin sebagai klien PC game milik EA. Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap beta selama beberapa waktu kedepan. EA mengenalkan aplikasi ini dengan nama EA app yang merupakan klien PC tercepat dan teringan.

Lebih dari 10 tahun EA telah memberikan layanan games mereka melalui platform Origin. Segala masukan telah mereka terima dan akui bahwa platform tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu mereka memutuskan untuk mengembangkan next-gen platform PC game dari EA. Mereka berjanji bahwa aplikasi ini akan memberikan upgrade yang lebih signifikan seperti lebih cepat, lebih andal, dan lebih ringan. Aplikasi baru ini nantinya akan menjadi tempat terbaik bagi gamer untuk merasakan game, service, dan konten EA yang lebih baik.

Baca Juga : Setelah Series Heat. EA akan Luncurkan Series Need for Speed Terbarunya

Agar Secara Penuh Menggantikan Origin

Menurut EA, aplikasi baru ini memiliki desain yang lebih minalis. Dengan desain baru yang lebih sederhana, gamer akan dengan mudah menemukan game dan konten favorit yang mereka cari. EA juga menambahkan fitur download otomatis dan juga background updates. Pemain juga dapat menyambungkan daftar teman mereka dengan aplikasi lain seperti Steam, Xbox, dan Playstation. Jadi tidak perlu khawatir jika teman bermain kalian bermain menggunakan platform game lain.

EA
Semua data mulai dari game hingga friendlist akan di transfer ke EA app | Source: EA

Buat kalian yang takut progres game – game kalian yang ada di Origin akan hilang, jangan khawatir. Semua data mulai dari game yang terinstal, save game, DLC, hingga friendlist akan secara otomatis ditransfer ke EA app. Para pengguna Origin juga nantinya akan mendapatkan undangan untuk segera pindah ke EA app.

Namun sayangnya aplikasi baru ini masih belum tersedia untuk sistem operasi Mac. Maka dari itu Origin masih akan menjadi klien game EA untuk perangkat Mac.

Bagaimana menurut kalian? Sudah mencoba aplikasi terbaru milik EA ini? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id