Tag Archives: Game

Seputar Pretty Rhythm, Franchise Idol Sepuhnya Aikatsu

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Pretty Rhythm merupakan salah satu Franchise asal Jepang yang bergerak di bidang Idol dan sejenisnya. Selain itu, Pretty Rythm menjadi franchise idol yang mempelopori series idol model lainnya seperti Aikatsu.

Baca Juga : Deretan Visual Novel Rekomendasi yang Mendapatkan Adaptasi Anime

Sejarah Pretty Rhythm Series

Pretty Rhythm
Takara Tomy – Seputar Pretty Rhythm, Franchise Idol Sepuhnya Aikatsu

Pretty Rhythm atau Puriti Rizumu dalam penyebutan bahasa Jepang,  merupakan game mesin Arcade asal Jepang yang diusung oleh Takara Tomy.

Kini beberapa series untuk Pretty Rhythm telah diadaptasi menjadi serial Manga oleh Mari Asabuki dengan judul yang serupa. Untuk serial animasi Jepang yang juga diadaptasi oleh Tatsunoko Production. Salah satu karya dalam bentuk serial animasi Jepang dari franchise ini adalah Pretty Rhythm: Aurora Dream (2011).

Pretty Rhythm menceritakan tentang sekelompok gadis yang salah satunya bernama Naru yang mampu melihat warna musik saat mendengarkannya.

Pada suatu hari, dirinya mendapatkan kabar bahwa manajer toko yang baru dibuka merekrut gadis-gadis sekolah menengah yang dapat melakukan Prism Dance. Dan petualangan Naru untuk menjadi manajer toko dan Prism Dancer dimulai disini.

Untuk Serialisasi dari Pretty Rhythm: Aurora Dream yang dilisensikan oleh Animax Asia untuk Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tidak lama, serial ini diganti dengan Prism Paradise pada 2014.

Pretty Rhythm Game

Pretty Rhythm
Pripara de Tsukaeru – Seputar Pretty Rhythm, Franchise Idol Sepuhnya Aikatsu

Sebagai franchise idol besar, Pretty Rhythm telah menerbitkan beberapa game miliknya. Game ini dikembangkan oleh Syn Sophia dengan Takara Tomy sebagai penerbit. Beberapa game-nya seperti.

  • Pretty Rhythm: Mini Skirt (2010)
  • Pretty Rhythm: Aurora Dream (2011)
  • Pretty Rhythm: Dear My Future (2012)
  • Pretty Rhythm: My Deco Rainbow Wedding (2012)
  • Pretty Rhythm: Rainbow Live + Duo (2013)
  • Pretty Rhythm: Rainbow Live: KiraKira My Design (2013)
  • Pretty Rhythm: All Star Legend Coord Edition (2014)
  • PriPara & Pretty Rhythm: PriPara de Tsukaeru Oshare Item 1450 (2015)
  • Pretty Rhythm Shake (2015)

Kebanyakan dari franchise Pretty Rhythm yang turut menghadirkan game, didominasi oleh game Arcade mesin Ding-Dong. Seiring perkembangan waktu, Takara Tomy turut menghadirkan game untuk platform lain seperti, Pretty Rhythm: My Deco Rainbow Wedding yang hadir untuk Nintendo 3DS, dan Pretty Rhythm Shake yang juga hadir untuk Android dan IOS.

Pretty Rhythm Anime

Pretty Rhythm
Idol Time PriPara – Seputar Pretty Rhythm, Franchise Idol Sepuhnya Aikatsu

Selain mendapatkan adaptasi game, franchise ini juga memberikan adaptasi berupa serial animasi Jepang atau Anime. Beberapa Anime merupakan adaptasi dari game yang sebelumnya diterbitkan. salah satunya adalah Aurora Dream. Berikut beberapa Anime yang diadaptasi dari Pretty Rhythm Series.

  • Pretty Rhythm: Aurora Dream (2011)
  • Pretty Rhythm: Dear My Future (2012-2013)
  • Pretty Rhythm: Rainbow Live (2014)
  • Prism Paradise (2014-2017)
  • Idol Time Prism Paradise (2017-2018)

Beberapa judul series di atas memiliki judul atau series lainnya seperti, Prism Paradise yang memiliki judul setelahnya berupa Idol Time Pripara dan Idol Land Pripara. Hal ini turut berlaku tidak hanya dalam series anime-nya, melainkan untuk film movie juga, seperti King of Prism yang memiliki cerita lain dengan judul King of Prism: Pride The Hero dan King of Prism: Shiny Sevens Stars.

Mungkin telah banyak franchise idol bertebaran di jagat maya. Franchise idol yang turut serta mengembangkan dunia idol, baik di dalam game, musik, serial animasi, hingga movie yang mereka tayangkan.

Update informasi menarik lainnya dan info seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Pembaruan Playstation Plus Juli Berikan Stray Secara Gratis

GAMEFINITY.ID, PATI – Sesuai dengan perubahan yang diumumkan beberapa waktu lalu, Playstation Plus sekarang memiliki tiga tiers berbeda yang bisa dipilih. Dimulai dari yang paling basic yaitu PS Plus Essential yaitu pelanggan akan mendapatkan tiga game gratis setiap bulannya. Sedangkan untuk dua tier di atasnya yaitu PS Plus Extra dan Premium akan memberikan akses ke library game Playstation yang jumlahnya ratusan. 

Pada 19 Juli Sony memberikan pembaruan besar terkait layanan subscription PS Plus sejak diluncurkan pada bulan lalu. Sony kini telah menambahkan 18 game lagi ke jajaran PS Plus Extra, dengan salah satunya merupakan bundle berisi tiga game. Dengan kata lain ada 20 game yang telah ditambahkan Sony pada pembaruan 19 Juli kemarin.

Playstation Plus Kedatangan Seri Classic Assassin’s Creed

Game-game tersebut datang dari seri lama Assassin’s Creed mulai dari Assassin’s Creed: The Ezio Collection, Assassin’s Creed 4: Black Flag, Assassin’s Creed Freedom Cry, Assassin’s Creed Rogue Remastered, dan Assassin’s Creed Unity. Dimana Assassin’s Creed: The Ezio Collection merupakan kompilasi dari tiga judul AC, yaitu Assassin’s Creed 2, Assassin’s Creed Brotherhood, dan Assassin’s Creed Revelations.

Playstation
Assassin’s Creed: Ezio Trilogy Kini Hadir di PS Plus

Kejutan Untuk PS Plus Extra dan Premium

Selain seri lama Assassin’s Creed, PS Plus Juli memberikan kejutan yang bahkan tidak diumumkan sebelumnya oleh mereka. Seperti yang kita tahu pada PS Plus Premium, kita mendapatkan akses ke library game-game retro Playstation mulai dari PS1, PS2, PS3, dan PSP. Dan pada pembaruan Juli 2022 Playstation menambahkan tiga game PSP baru yaitu, LocoRoco: Midnight Carnival dan No Heroes Allowed yang sebelumnya sudah diumumkan. Namun Sony menambahkan satu game lagi sebagai kejutan yaitu Echoshift.

Playstation
Echoshift salah satu game kejutan di PS Plus bulan Juli | Source: Playstation

Kejutan tak sampai di situ saja. Bagi pelanggan yang berlangganan baru PS Plus Extra dan Premium untuk Juli 2022 berkesempatan memainkan game dari hari perilisan game-nya. Stray menjadi game pertama day one release yang dimasukkan Sony ke layanan berlangganan mereka yang kini sudah tersedia di PS Plus Extra maupun Premium. Ini menjadi awal bahwa Sony kemungkinan akan memasukkan game – game day one release ke layanan subscription mereka.

Playstation
Stray dapat dimainkan secara gratis bagi pelangan PS Plus Extra dan Premium | Source: Playstation

Jika dirangkum maka game-game yang ditambahkan pada Playstion Plus Extra dan Premium bulan Juli ini antara lain :

  • Assassin’s Creed: The Ezio Collection – PS4
  • Echoshift – PSP (Hanya Untuk PS Plus Premium)
  • Assassin’s Creed Unity – PS4
  • Final Fantasy 7 Remake Intergrade – PS5
  • Ice Age: Scrat’s Nutty Adventure – PS4
  • Jumanji: The Video Game – PS4
  • Assassin’s Creed Freedom Cry – PS4
  • LocoRoco: Midnight Carnival – PSP (Hanya Untuk PS Plus Premium)
  • Marvel’s Avengers – PS4/PS5
  • Assassin’s Creed Rogue Remastered – PS4
  • No Heroes Allowed – PSP (Hanya Untuk PS Plus Premium)
  • Paw Patrol on a Roll – PS4
  • ReadySet Heroes – PS4
  • Saints Row 4: Re-Elected – PS4
  • Saints Row: Gat Out of Hell – PS4
  • Assassin’s Creed 4: Black Flag – PS4
  • Spirit of the North: Enhanced Edition – PS4
  • Stray – PS4/PS5

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk berlangganan PS Plus?

Untuk mengetahui perkembangan lainnya tentang game terbaru, guide, tips dan trik serta review game hanya di Gamefinity. Kemudahan bermain game juga bisa didapat dengan top up dan membeli voucher game yang murah dan hanya didapatkan di Gamefinity.id.

Outlast Trials Akhirnya Berikan Teaser Terbaru

GAMEFINITY.ID, PATI – Salah satu game horror legendaris karya Red Barrels yaitu Outlast Trials baru saja mengeluarkan teaser terbaru. Meski masih belum diumumkan secara resmi tanggal rilisnya, Outlast Trials telah menjadi game horror yang paling diantisipasi oleh para gamers di tahun 2022. Outlast Trials akan menjadi seri ketiga dari franchise menakutkan Outlast karya Red Barrels.

Milhat Kembali Seri Outlast

Sukses besar dengan seri pertama yang dirilis pada tahun 2013, Outlast telah berhasil memberikan pengalaman menakutkan kepada para gamers di dunia. Outlast menjadi game psikologis horror terbaik dalam satu dekade terakhir bersama dengan Soma dan Layers of Fear. Pada tahun 2017, Red Barrels merilis Outlast 2 yang menjadi sequel dari entri sebelumnya. Dalam seri ke-2 ini, Red Barrels kembali berhasil membuat gamers merinding ketakutan dikejar sekumpulan orang gila.

Outlast
Nuansa Horor ala film found footage | Source: Red Barrels

Baca Juga : Hideo Kojima Garap Game Horor Baru Berjudul “Overdose”

Akan Menjadi Game Multiplayer

Tak mau berhenti di Outlast 2, Red Barrels mengumumkan Outlast Trials sebagai seri ketiga dari Outlast. Berbeda dengan seri pertama dan kedua yang merupakan game single player, seri ketiga ini akan menjadi game multiplayer. Menjelang perilisan, Red Barrels Studio memberikan beberapa tease mengenai beberapa aspek penting pada game-nya.

Dalam video terbaru yang diposting pada channel YouTube developer Outlast, terdapat beberapa diskusi tentang “horor” yang akan hadir di Outlast Trials. Dalam cuplikan video tersebut Bernard Perron selaku film and game studies professor menjelaskan tentang horor yang merupakan perasaan “tidak menyenangkan” namun dapat menarik begitu banyak pemain. Pada segmen selanjutnya, psikiater Dr. Carl Chiniara berbicara tentang sifat ketakutan dan bagaimana hal itu membantu orang bereaksi terhadap ancaman. Di akhir video Red Barrels menginfokan akan merilis dokumentari penuh dalam waktu dekat.

Red barrels juga menunjukkan sedikit gambaran mengenai gameplay Outlast Trials pada video terbaru mereka. Mereka memberikan cuplikan dokumenter lengkap mengenai pembuatan game yang akan rilis tahun ini. Pada beberapa video sebelumnya, Red Barrels telah menunjukkan bagaimana proses motion capture pada saat pengembangan Outlast Trials.

Outlast
Outlast Trials | Source: Red Barrels

Meskipun belum ada tanggal perilisan untuk Outlast Trials, para fans berharap game ini dapat rilis tahun ini. Outlast Trial menjadi salah satu game horor yang paling dinanti pada tahun 2022, bersama dengan The Callisto Protocol dan juga Scorn. Walaupun Outlast Trials akan lebih condong ke multipemain, mungkin akan menjadi seperti phasmophobia dan Dead by Daylight, semoga teror yang diberikan nantinya tidak kalah dengan seri pendahulunya.

Saat ini Outlast Trials baru diumumkan akan hadir untuk PC. Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk kembali merasakan nuansa horor khas dari Outlast Trials nanti?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Game Engine Rusia Siap Saingi Unity Dan Unreal

GAMEFINITY.ID, PATI – Menurut laporan Kommersant, beberapa perusahaan teknologi besar Rusia, termasuk sosial media terbesar Rusia VKontakte, baru-baru ini membujuk pemerintah Rusia untuk mengalokasikan miliaran rubel untuk mendanai proyek “National Game Engine” Rusia.

game engine
Image Source: kommersant.ru

Game Engine Nasional Milik Rusia

game engine
Unreal Engine 5 | Source: Unreal Engine

Saat ini beberapa perusahaan raksasa teknologi di Rusia sedang berdiskusi dengan Kementerian Pengembangan Digital untuk mendanai pembuatan game engine seperti Unity dan Unreal Engine, sebagai bentuk antisipasi apabila kedua game engine tersebut menghentikan layanannya di Rusia akibat invasi ke Ukraina.

Pemerintah Rusia telah menyetujui proyek pembuatan game engine ini sejak pertama kali diajukan pada akhir Mei. Mereka juga berpendapat bahwa proyek ini termasuk proyek yang “penting dan mendesak”.

Perusahaan-perusahaan besar seperti VKontakte telah menawarkan miliaran rubel demi mendukung pembuatan game engine nasional ini. Rostelecom sebagai perusahaan service provider terbesar di Rusia juga ikut mendukung proyek ini. Fakta bahwa proyek ini mendapat dukungan dari VKontakte dan Rostelecom menunjukkan bahwa langkah ini sudah mendapat dukungan besar – besaran yang bahkan lebih tinggi dari dukungan pemerintah itu sendiri.

Baca Juga: Game Tomb Raider Baru Akan Gunakan Unreal Engine 5

Masalah Yang Harus Dihadapi

game engine
War Thunder, salah satu game dari Studio Rusia Gaijin Entertainment | Source: Gaijin Entertainment

Tetapi meski telah mendapat dukungan besar, gagasan ini masih harus menghadapi rintangan yang ditimbulkan oleh isolasi Rusia yang semakin ketat di mata internasional. Pasalnya mengembangkan game engine yang benar – benar baru dari awal bukanlah tugas yang mudah. Belum lagi perusahaan seperti AMD dan juga Nvidia juga telah menghentikan penjualan mereka di Rusia. Menambah tantangan bagi Rusia dalam mengembangkan game engine mereka.

Masalah lainnya terdapat pada game engine itu sendiri. Game engine seperti Unity dan Unreal sangat populer karena mereka telah didukung oleh kumpulan aset, tool, dan keahlian yang sangat besar yang tidak bisa didapatkan dengan mudah begitu saja, bahkan dengan uang yang sangat besar sekalipun. Game engine nasional milik Rusia akan kekurangan dukungan eksternal selama bertahun-tahun yang sudah dimiliki kedua game engine populer tadi.

Sulit untuk membayangkan apakah proyek ini akan menghasilkan game engine yang benar-benar dapat bersaing dengan Unity dan Unreal. Tetapi jika ingin industri game Rusia tetap hidup di tengah isolasi internasional ini, mau tidak mau mereka harus mengambil langkah besar ini.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Rusia akan berhasil dengan game engine mereka ini?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Tema Zombie dan Masa Keemasannya di Tahun 2000-an

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Zombie, merupakan sebuah makhluk fiktif yang seringkali dijadikan sebuah tema industri hiburan. Digambarkan menjadi sebuah makhluk mati yang terinfeksi oleh sebuah virus sehingga terkesan hidup di bawah kontrol. Tema zombie sendiri seringkali dikaitkan dengan genre horror survival dalam sebuah film. Namun, keterkaitan zombie dengan genre tersebut dapat berubah dengan satu media lain, yaitu game.

Zombie dalam dunia game sendiri pernah mengalami masa keemasannya di tahun 2000-an. Apa yang membedakan zombie dalam sebuah game dan di dalam sebuah film adalah kebebasan para pemain untuk membasmi mereka. Dengan permainan tersebut, terbukti bahwa para pengembang mampu menjadikan game zombie menjadi lebih interaktif dan terkadang satisfying untuk dimainkan.

Sejarah Awal Game Bertema Zombie

Zombie Entombed Gameplay | Youtube
Gameplay dari Entombed | Youtube

Tercatat dimulainya penggunaan zombie pada sebuah game di tahun 1980-an. Salah satu yang paling awal adalah game “Entombed” yang rilis pada 1982 yang terkenal akan pemrograman di dalamnya yang rumit. Namun, visual di game ini masih terkesan sederhana karena masih dimainkan pada platform Atari 2600.

Tema zombie mulai mendapatkan tempatnya di tahun 1990-an. Tercatat berbagai game seperti Doom dan game arcade House of the Dead mampu memberikan visual zombie yang lebih detil dalam sebuah game. Namun, kedua game tersebut masih belum sepenuhnya mengangkat tema zombie menjadi sebuah tema utama.

Barulah pada 1996, Resident Evil memulai debutnya dalam menghadirkan game dengan tema utama zombie yang terkenal di pasaran. Penggambaran zombie pada game Resident Evil terkesan solid dan patut diliat sebagai sosok zombie sepenuhnya.

Dengan mekanisme kamera dan movement yang tepat, serial Resident Evil mampu menjadi sebuah tonggak yang pas dalam perkembangan zombie di dunia game yang nantinya akan menjadi semakin luas di tahun 2000-an.

Masa Keemasan Zombie di Abad ke-21

Zombie Left 4 Dead 2 Gameplay | Youtube
Gameplay dari Left 4 Dead 2 | Youtube

Memasuki tahun 2000, waktu ketika PlayStation 2 rilis dengan berbagai judul di dalamnya tak terkecuali berbagai game bertema zombie. Bila berbicara tentang zombie dan PS2, tentu saja kita tidak dapat melewatkan salah satu game terbaik, yaitu Resident Evil 4.

Di awal tahun 2000-an banyak game bertema zombie yang dirilis, namun yang paling mencolok adalah Resident Evil 4 yang rilis pada 2005. Game ini dapat memberi sebuah game bertema zombie feels seperti yang kita kenal saat ini. Horror survival dengan mekanisme memuaskan ketika kita membasmi para zombie.

Berlanjut ke tahun 2006, game zombie lainnya yaitu Dead Rising rilis. Berbeda dengan Resident Evil, Dead Rising lebih berfokus pada pengalaman menyenangkan para pemain untuk membunuh para zombie dengan berbagai senjata. Dead Rising merupakan sebuah contoh konkrit dalam permainan zombie yang malah menyenangkan dan tidak terasa horror di saat permainannya.

Dari kedua game di atas, pengembangan game zombie kedepannya telah terfokus pada satu hal. Fokus tersebut ialah bagaimana para pemain dapat bermain game horror dimana para pemain dapat merasa puas dalam membunuh dan terkesan menyenangkan.

Game seperti Call of Duty Zombies dan Left 4 Dead merupakan puncak dari konsep yang diusung tersebut. Kedua game tersebut punya hype yang tinggi dengan style masing-masing yang khas.

Call of Duty Zombies mempunyai kelebihan dalam progression di dalamnya. Contohnya pada Nacht der Untoten, semakin jauh pemain melangkah ke dalam level, mereka akan menemukan variasi senjata yang lebih bermacam-macam. Selain itu adanya wall barrier membuat para pemain harus berpikir kembali untuk mengelola keuangan mereka. Hal ini didukung oleh zombie dan lingkungan yang terkesan gelap dan agresif serta wonder weapon yang menjadi incaran para pemain.

Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2 mengusung konsep yang lumayan berbeda. Kedua game tersebut memiliki cerita dan level progression yang berbeda. Memiliki atmosfer yang lebih fun ketimbang CoD Zombies. L4D2 juga lebih menekankan mode co-op milik mereka yang terkenal dengan didukung oleh AI zombie yang dikenal salah satu yang terbaik. Selain agresif, para zombie juga terkesan mencoba untuk memisahkan 4 pemain yang bekerja sama, membuat pengalaman bermain menjadi lebih menantang.

Baca Juga: Bandai Namco Dilaporkan Terkena Serangan Ransomware

Sebuah Pengembangan Unik

Seperti yang disebutkan di awal, pengembangan game bertema zombie tidak hanya melulu tentang game FPS atau TPS horror. Pada tahun 2009, CapCom merilis game bertema zombie dengan konsep berbeda, yaitu Plant vs Zombie.

Ketika biasanya game zombie mempunyai unsur blood and gory shooter yang tidak ramah untuk anak, berbeda dengan PvZ. PvZ lebih mengusung tema zombie yang dapat dimainkan oleh anak dengan konsep tanaman super dengan zombie. Ide revolusioner ini membuat PvZ menjadi salah satu seri game terkenal hingga saat ini.

Apa yang Membuatnya Terkenal di tahun 2000-an?

Salah satu rahasianya adalah bagaimana pemain dapat dengan bebas membunuh para zombie ketika berada di dalam game. Tentu saja hal ini menjadi sebuah motivasi sejak ketika kita menonton film beradegan zombie, para penontonnya jarang diberi plot sebagai makhluk pembasmi zombie.

Bila kita telaah kembali, konsep ini terkesan mirip seperti konsep Doom dimana pemain menjadi superhuman yang membasmi mekhluk jahat, hanya berbeda pada objek yang dibasmi.  Kadang-kadang, kebutuhan para gamer masih tetap sama.

Unsur lainnya adalah konsep co-op gameplay. Bukan rahasia lagi bahwa co-op gameplay merupakan satu unsur penting di kala itu. Game seperti CoD Zombie dan L4D2 yang mengusung konsep tersebut mengalami kesuksesan yang besar. Memang pada saat itu merupakan masa awal dari berkembang pesatnya game online.

Perkembangannya di Dekade Selanjutnya

Era 2010-an memiliki arah game zombie yang berbeda, rata-rata mengusung konsep RTS yang dibarengi dengan story yang kental seperti The Walking Dead, The Last of Us, Dying Light, dan Days Gone.

Beberapa game ada yang menggabungkan unsur stealth dan zombie pada gameplay-nya. Contohnya adalah State of Decay dan The Evil Within yang berhasil memadukan gameplay stealth, zombie, dan unsur survival di dalamnya.

Game yang mengusung konsep co-op multiplayer mulai berkurang, hanya Call of Duty yang masih menjaga tradisinya dan rilis hampir setiap tahun. L4D2 masih menjadi tonggak utama Valve dalam game zombie milik mereka. Namun, Turtlerock Studio merilis Back4Blood untuk melanjutkan L4D2 yang terhambat pengembangan game Valve yang mentok di angka 2.

Baca Juga: Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Bandai Namco Dilaporkan Terkena Serangan Ransomware

GAMEFINITY.ID, PATI – Publisher game terbesar di Jepang, Bandai Namco bukanlah nama yang asing ditelinga para gamer. Didirikan pertama kali pada tahun 2006, Bandai Namco telah menerbitkan beberapa judul yang sangat populer dan sukses. Pada tahun 2022 sendiri, Bandai Namco telah meraih kesuksesan yang begitu besar hanya melalui game Elden Ring. Bandai Namco juga akan segera merilis game lain mereka yaitu Digimon Survive dan One Piece Odyssey yang sudah dinanti oleh para fans. Meskipun menjadi perusahaan yang besar dan terkenal di industri game memiliki keuntungan besar juga, namus hal itu juga dapat membuat publisher atau developer besar menjadi target serangan cyber.

Bandai Namco
One Piece Odyssey yang akan rilis di tahun 2022 | Source: Bandai Namco

Bandai Namco Menjadi Incaran Kelompok Hacker Ternama

Berdasarkan laporan dari kelompok yang dikenal sebagai Vx-Underground, pengamat source code malware secara online, Bandai Namco kemungkinan perusahaan game besar yang akan menjadi incaran serangan ransomware selanjutnya. Menurut vx-underground, kelompok ransomware yang dikenal sebagai ALPHV atau BlackCat yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Bandai Namco. BlackCat menuntut untuk jutaan dolar dari perusahaan dan jika tidak terpenuhi, mereka berencana untuk menyebarkan data – data perusahaan.

Pernyataan Resmi dari Pihak Perusahaan

Bandai Namco sendiri masih belum merilis pernyataan yang mengkonfirmasi atau menyangkal apakah mereka benar telah diretas. Vx-Underground sendiri telah berhasil melaporkan serangan ransomware di masa lalu sebelum secara resmi dikonfirmasi oleh perusahaan. Menguatkan jika Bandai Namco memang telah mengalami serangan ransomware.

Meskipun belum diketahui apa yang akan dibocorkan oleh BlackCat, banyak orang berspekulasi kelompok hacker ini akan membocorkan informasi pribadi perusahaan mengingat Bandai Namco adalah penerbit game sangat besar. Informasi tersebut seperti jadwal rilis game mereka yang belum diumumkan. Hal serupa seperti apa yang terjadi pada Capcom pada tahun 2021 dimana banyak judul game yang belum diumumkan bocor ke publik mulai dari seri Street Fighter hingga Resident Evil yang membuat gempar para fans.

Serangan ransomware ini tentu saja akan sedikit menghambat proses pengembangan game mereka. Jika memang dianggap sangat gawat, beberapa game yang akan mereka rilis dalam waktu dekat kemungkinan akan mengalami delay.

Bagaimana menurut kalian? Apa serangan ini cukup membuat Bandai Namco mengambil langkah untuk memundurkan beberapa judul besar seperti Digimon Survive dan One Piece Odyssey?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id