Tag Archives: Game

Sobat Ambyar Wajib Main, Game Lokal Project Heartbreak Siap Rilis Tahun Depan

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Berbicara game naratif, kita patut bangga dengan game lokal berjudul Coffee Talk dengan kesuksesannya menembus pasar internasional. Kesuksesan game ini terbukti dengan menjadi satu-satunya game dari Asia Tenggara yang masuk nominasi DICE Awards.

Namun dengan kesuksesan game ini, tak lantas membuat sang director Mohammad Fahmi “Famitsu” yang sebelumnya juga mengembangkan game What Comes After berhenti begitu saja. Belum lama ini, Famitsu mengumumkan game terbarunya berjudul ‘Project Heartbreak’.

Dilihat dari trailernya, game Project Heartbreak ini sepertinya terfokus dengan tema musik dengan merperlihatkan seorang gitaris. Jika kita lihat tags dari laman Steam nya, game ini seperti gabungan point and click dari What Comes After dan dating sim dari game Coffee Talk.

Ilustrasi dari game ini dikerjakan oleh Soyatu dan Pinga Penguin. Menariknya, karena tema utamanya adalah musik, pengisi soundtracknya adalah dari sebuah band rock indie asal Jakarta, L’Alphalpha.

Project Heartbreak

Untuk saat ini Famitsu belum bisa memberikan detail lebih lanjut mengenai game Project Heartbreak ini, namun menurutnya para gamer harus siap merasakan pahit manis yang bisa bikin patah hati persis seperti lirik lagu diatas yang juga menjadi deskripsi game ini.

Dengan menggandeng publisher Fellow Traveller, game Project Heartbreak rencananya akan dirilis tahun 2022 walau belum ada tanggal pasti. Game ini sudah tersedia untuk di wishlist di Steam.

Gimana, siapkah kalian dibikin mewek game ini?

Awas! Game Kompetitif Ternyata Dapat Ganggu Kesehatan Mental

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Pengaruh video game terhadap kesehatan mental memang sudah menjadi perbincangan hangat dalam ranah psikologi. Dan kini, peneliti menemukan bahwa video game kompetitif dapat mengganggu kesehatan mental para pemain.

Game kompetitif seperti Dota 2, Mobile Legends, LOL, CS:GO dianggap jauh lebih berbahaya dibandingkan game-game kasual single player. Meskipun lebih berbahaya, ironisnya game-game kompetitif jauh lebih digandrungi dibandingkan game kasual.

Sebenarnya video game apapun pada dasarnya tidak jahat. Mereka tidak selalu menyebabkan kecemasan atau depresi. Namun gangguan kesehatan mental seringkali datang dari pemain yang kurang mampu menyikapi secara positif ketika bermain video game khususnya game kompetitif.

Lalu apa saja dampak negatif dari bermain game kompetitif dan bagaimana cara menanggulanginya? Mari kita simak baik-baik.

Alexithymia, Gangguan Identifikasi Emosi Manusia

Jika seseorang menekan emosinya untuk jangka waktu yang lama, mereka mengembangkan kondisi yang disebut Alexithymia. Alexithymia adalah ketidakmampuan untuk menentukan keadaan emosi batin seseorang. Mayoritas gamer kompetitif menderita Alexithymia, karena cara video game kompetitif menekan emosi kita dan memengaruhi kesehatan mental kita.

Semua gamers pasti setuju apabila ketika bermain game kompetitif, kekalahan adalah sesuatu yang terasa tidak enak, apapun alasannya. Kita sudah menghabiskan waktu, tenaga, pikiran untuk memenangkan game namun sayangnya hal tersebut terbuang sia-sia.

Kebanyakan para pemain game kompetitif tidak dapat menyikapi kekalahan tersebut dengan baik. Mereka menekan perasaan negatif atas kekalahan terus menerus dan pada akhirnya perasaan tersebut meledak dan tidak terkendali.

Apabila ledakan perasaan tersebut semakin parah, para gamers tersebut akan membatasi kapasitas emosional mereka. Akibatnya, mereka akan sulit dalam mengidentifikasi emosi dan menyampaikan emosional mereka secara tidak tepat. Inilah yang dinamakan Alexithymia.

Beberapa gejala-gejala awal Alexithymia yang diakibatkan oleh video game kompetitif yaitu terbiasa berbicara kasar, sering menyalahkan orang lain, dan tidak dapat menerima keadaan.

Depresi Karena Ranking

“Ah noob banget sih lu masa’ rank lu masih rendah segitu”, “Gak mau ah gw main ama lu, rank lu masih segini sih”.

Pasti sering sekali kita mendengar ucapan semacam itu dalam lingkungan game kompetitif. Dalam bermain game kompetitif, ranking menjadi tolak ukur kemampuan dalam bermain game. Semakin tinggi rank seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuannya.

Sistem rank ini secara tidak langsung memunculkan sistem kasta dalam komunitas game kompetitif. Banyak sekali kasus dimana pemain dengan rank tinggi merasa lebih superior terhadap pemain dengan rank rendah.

Akibatnya pemain dengan rank yang rendah merasa tertekan dan depresi atas perilaku diskriminatif tersebut. Pemain tersebut akan menciptakan pola yang tidak sehat dalam bermain kompetitif game agar tidak diejek oleh pemain dengan rank tinggi.

Obsesi dan Fanatisme yang Tidak Sehat

Para penggila game kompetitif memang kebanyakan memiliki obsesi dan fanatisme yang tidak sehat terhadap game yang mereka mainkan. Tak jarang apabila kita menengok forum-forum online game kompetitif, para fanatik sering memuja game yang mereka mainkan layaknya dewa.

Persaingan antar game kompetitif seperti Mobile Legends dengan Arena of Valor, PUBGM dengan Free Fire juga dapat merembet ke para pemain mereka. Sehingga tak jarang terjadi perdebatan sengit antar fanatis tentang game mana yang lebih superior.

Para fanatis tersebut akan mencari lawan debat dan mencoba menjatuhkan game rival dan meninggikan game mereka setinggi langit. Bahkan ada beberapa kasus dimana pertikaian tersebut berujung pada berbagai tindakan kriminal seperti penganiayaan, pencemaran nama baik, dan lain-lain.

Mengatasi Gangguan Mental Akibat Game Kompetitif

Apabila kalian merasakan gejala-gejala negatif akibat game kompetitif tersebut, kalian dapat melakukan hal ini untuk mencegah gejala negatif tersebut semakin parah.

  1. Kurangi waktu bermain game kompetitif. 
  2. Ubah mindset kalian dalam bermain game kompetitif dari “mencari kemenangan” menjadi “mencari kesenangan” 
  3. Lakukan aktivitas positif di dunia nyata seperti berjalan-jalan menghirup udara segar, olahraga, dan lain-lain. 
  4. Mencoba bermain game casual yang lebih santai dan mudah dinikmati. 
  5. Coba bersosialisasi dengan orang lain secara nyata. 
  6. Anggap segala sesuatu yang terjadi di dalam game sebagai sesuatu yang tidak nyata dan hanya fiktif semata.

Yup itu tadi beberapa gangguan kesehatan mental akibat game kompetitif. Sebagai gamers tentunya kita berharap dijauhkan dari berbagai macam masalah mental yang ditimbulkan oleh game kompetitif. Dan terakhir, penulis ingin berpesan kepada para gamers agar tetap bermain game secara sehat dan berpikir positif terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam game.

Daftar Game yang Rilis Bulan Mei 2021

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Tak terasa kita sampai di penghujung bulan April dan akan sebentar memasuki bulan Mei. Sejauh ini kita sudah disuguhkan beberapa game yang menarik dan mendapat review positif seperti It Takes Two, Monster Hunter Rise, Returnal dll.

Tetapi bulan Mei ini akan menjadi bulan yang spesial, Kenapa? Karena di bulan ini game-game besar akan rilis, bahkan salah satunya game terbesar di tahun ini yang sudah dinantikan sejak tahun kemarin.

Lalu apa saja gamenya? Berikut daftar game yang akan rilis di bulan Mei 2021.

4 Mei

  • The Colonists (PlayStation 4, Xbox One, Switch)
  • Dragon Quest Builders 2 (Xbox One, Xbox Series X/S)

6 Mei

  • Skate City (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, Switch, PC)

7 Mei

  • Resident Evil Village (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)
  • Flowing Lights (PC, Xbox One, Switch)

10 Mei

  • Hood: Outlaws And Legends (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)

13 Mei

  • Assassin’s Creed Valhalla: Wrath of the Druids DLC (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, Stadia, PC)

14 Mei

  • Famicom Detective Club: The Girl Who Stands Behind (Switch)
  • Famicom Detective Club: The Missing Heir (Switch)
  • Mass Effect Legendary Edition (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)
  • Subnautica (Switch)
  • Subnautica: Below Zero (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, Switch, PC)

18 Mei

  • Days Gone (PC)
  • SnowRunner (Switch)

19 Mei

  • Aerial_Knight’s Never Yield (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, Switch, PC)
  • Elite Dangerous: Odyssey (PC)

20 Mei

  • Open Country (PC)
  • Just Die Already (PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Switch)
  • Of Bird and Cage [PC]

21 Mei

  • Knockout City (PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Switch, PC)
  • Miitopia (Switch)
  • Rust (PlayStation 4, Xbox One)

25 Mei

  • Biomutant (PlayStation 4, Xbox One, PC)
  • King of Seas (PlayStation 4, Xbox One, Switch, PC)
  • Maneater (Switch)
  • Capcom Arcade Stadium (PC, PS4, Xbox One)
  • Shin Megami Tensei III Nocturne HD Remaster (PlayStation 4, Switch, PC)

27 Mei

  • Earth Defense Force: World Brothers (PlayStation 4, Switch, PC)
  • Oddworld: Collection (Switch)
  • Warhammer Age of Sigmar: Storm Ground (PC, PS4, Xbox One, Switch)

28 Mei

  • World’s End Club (Switch)

Itulah game-game yang akan rilis bulan Mei nanti. Jadi game apa yang rencananya kalian beli?

 

Komite Olimpiade Internasional (IOC) Umumkan Olympic Virtual Series

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Olimpiade Tokyo 2020 yang sebentar lagi akan diselenggarakan dalam beberapa bulan lagi akan lebih menarik dari sebelumnya, pasalnya Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang bermitra dengan lima federasi olahraga internasional dan publisher game mengumumkan Olympic Virtual Series, event Olimpiade pertama untuk olahraga virtual dengan video game.

Event ini akan diselenggarakan menjelang Olimpiade Tokyo 2020 tepatnya pada tanggal 13 Mei hingga 23 Juni 2021. Event ini juga memungkinkan peserta di seluruh dunia untuk berkompetisi dari rumah atau fasilitas pelatihan mereka dalam rangka membangkitkan euforia menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

Olympic Virtual Series

Dalam press releasenya, President IOC Thomas Bach mengatakan event ini bertujuan untuk menumbuhkan keterlibatan langsung pemirsa baru di bidang olahraga virtual. Konsepsi ini sejalan dengan Agenda Olimpiade 2020 + 5 dan Strategi Digital IOC. Selain itu juga dapat mendorong partisipasi olahraga dan mempromosikan nilai-nilai Olimpiade khususnya pada kaum muda.

Berikut adalah federasi olahraga internasional dengan game serta publisher yang akan menjadi bagian dari acara tersebut:

  • World Baseball Softball Confederation (WBSC) dengan eBaseball Powerful Pro Baseball 2020 dari Konami. (Olaharaga Baseball)
  • Union Cycliste Internationale (UCI) dengan Zwift dari Zwift Inc. (Olahraga Balap Sepeda)
  • World Rowing masih open format, belum ada konfirmasi game apa yang akan digunakan. (Olahraga Dayung)
  • World Sailing dengan Virtual Regatta dari Virtual Regatta SAS. (Olahraga Layar)
  • Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) dengan Gran Turismo dari Polyphony Digital. (Olahraga Balap Mobil)

Kelima olahraga ini akan berbeda dalam format kompetisinya, dan akan beroperasi melalui platform publisher game masing-masing. Informasi tentang cara berpartisipasi, peraturan, serta hadiah akan segera diumumkan.

Dengan adanya event ini, federasi olahraga internasional lainnya seperti FIFA, FIBA, ITF dan World Taekwondo tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam event selanjutnya.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, IOC memang tertarik memasukkan eSports dalam Olimpiade namun masih ragu dengan adanya kekerasan dan konten eksplisit lainnya dalam game populer yang bertentangan dengan nilai-nilai Olimpiade.

Tetapi setelah mengadakan Olympic Summit ke-8, mereka sepakat hanya ingin fokus pada video game yang didasarkan olahraga tradisional di dunia nyata. Jadi pastinya game eSports populer seperti CSGO, PUBG, LOL tidak akan masuk ke dalam Olimpiade.

Gimana, ada yang tertarik untuk menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam event ini?

EA bawa Battlefield ke Mobile dan Segera Umumkan Battlefield Terbaru Untuk Konsol dan PC

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Setelah kemarin mengumumkan Apex Legends Mobile, kini EA mengumumkan salah satu franchise andalannya yaitu Battlefield juga akan hadir ke platform mobile.

Dalam press releasenya, General Manager DICE, Oskar Gabrielson mengatakan bahwa game Battlefield Mobile ini akan berbeda dengan game Battlefield yang hadir di PC dan konsol, karena game ini dirancang khusus untuk platform mobile.

Game ini dikembangkan oleh Industrial Toys mulai dari nol setelah tertahun-tahun prototyping. Battlefield mobile saat ini memasuki masa pengujian dan dijadwalkan akan rilis tahun depan.

Battlefield

Selain Battlefield Mobile, EA juga mengumumkan project game Battlefield terbaru sedang dalam pengembangan untuk konsol dan PC dan direncanakan akan di rilis akhir tahun ini.

Sebelumnya, EA sempat menunda rilis game Need for Speed terbaru selama satu tahun, setelah memindahkan developer Criterion Games untuk membantu DICE dalam pengembangan Battlefield terbaru ini.

Dan ternyata tidak hanya DICE dan Criterion saja, game Battlefield terbaru ini dikerjakan oleh 4 developer yakni DICE, Criterion, DICE Los Angeles dan Electronic Arts Gothenburg.

Ini menjadi tim pengembangan terbesar yang pernah ada di game Battlefield untuk konsol dan PC. Mereka akan menghadirkan game Battlefield yang terbaik dengan pertempuran habis-habisan dalam skala epic serta momen gila yang tak terduga.

Namun, dalam press release tersebut, EA secara khusus hanya menyebutkan bahwa game Battlefield baru ini akan hadir di PC dan konsol next-gen. Untuk konsol last-gen belum dipastikan bisa hadir tetapi belum ada konfirmasi dari EA mengenai hal ini.

Untuk saat ini belum terlalu banyak detail mengenai game Battlefield terbaru ini. Tetapi, EA berjanji akan segera memberikan detail mengenai game Battlefield terbaru ini dalam beberapa bulan kedepan.

Gimana, pasti dari kalian banyak yang menantikan game Battlefield Mobile maupun Battlefield terbaru untuk konsol dan PC kan? Kita tunggu saja.