Tag Archives: gaming gear

Rekomendasi 5 Headset Gaming Murah Terbaik 2023

GAMEFINITY, Jakarta – Headset gaming merupakan perlengkapan atau aksesoris untuk beraktivitas dengan gadget atau komputer. Dalam bermain game, headset merupakan perlengkapan yang cukup mempengaruhi pengalaman bermain game menjadi lebih seru. Headset gaming rata-rata memiliki harga yang cukup mahal.

Namun, kami akan merangkum 5 headset gaming murah terbaik dengan kisaran harga 50 ribu sampai 200 ribu.

Baca juga: 

Cara Memilih Headset Gaming

Walaupun mencari headset murah, kamu harus tetap memperhatikan kualitas headset yang akan kamu gunakan. Beberapa produk lokal seperti Rexus akan memberikan kualitas headset dengan harga yang terjangkau.

Kemudian kamu juga perlu mempertimbangkan jenis koneksi yang digunakan. Ada dua jenis koneksi headset seperti Wired dan Wireless. Koneksi wired atau kabel memiliki keunggulan latensi rendah dan tanpa delay. Biasanya headset jenis ini menggunakan kabel 3,5 mm jack audio atau kabel USB. Kekurangannya headset wired ini dinilai kurang praktis.

Sedangkan headset jenis wireless sangat praktis dan simpel untuk digunakan. Kekurangannya ada pada latensi dan menyebabkan suara delay atau tidak responsif. Umumnya koneksi headset yang digunakan yaitu Bluetooth.

Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan fitur-fitur pada headset gaming yang akan membantumu untuk bermain lebih seru. Fitur-fitur tersebut antara lain seperti Microphone, Noise Canceling, serta Lampu RGB untuk tampil lebih keren.

5 Headset Gaming Murah Terbaik 2023

Rexus Headset Gaming Vonix F30 FREE Splitter

Headset Gaming Rexus

Produk yang ditawarkan oleh merek Rexus dikenal memiliki harga yang terjangkau, dan salah satu opsi yang bisa dipilih adalah headset gaming Vonix F30. Meskipun harganya hanya sekitar 200 ribu rupiah, headset gaming ini sudah dilengkapi dengan lampu RGB LED yang berkedip sesuai dengan irama dalam permainan.

Selain itu, kabelnya juga terbuat dari nilon rajut yang dilapisi dengan selang karet yang kuat sehingga tidak mudah rusak. Jika kamu sering bermain game sambil merokok, headset ini bisa menjadi pilihan yang baik karena tidak mudah rusak.

Livideas Headset Bluetooth Gaming

Headset Gaming Livideas

Sedang mencari headset gaming dengan harga di bawah 100 ribu rupiah? Ada opsi yang bisa dipertimbangkan, yaitu headset gaming yang menawarkan desain yang menarik dengan lampu LED yang akan menyala ketika terhubung ke laptop atau PC. Selain itu, headset ini juga dilengkapi dengan earpad yang sangat nyaman di telinga.

Sades T-Power SA-701 Gaming Headset

Headset Gaming Sades

Jika kamu seorang gamer pemula, ada produk dari merek Sades yang bisa dipertimbangkan, yaitu Sades T-Power. Headset gaming ini memiliki harga yang cukup terjangkau dan menawarkan kualitas suara stereo. Bagian head-reail-nya terdiri dari sembilan lapisan yang dapat disesuaikan dengan ukuran kepala kamu. Selain itu, kabel headset gaming ini dirancang agar tidak mudah kusut.

Digital Alliance Headset Gaming DELTA ART PLUS

Headset Gaming Delta Art Plus

Jika kamu mengutamakan desain yang artistik pada headset gaming, kami merekomendasikan Delta Art Plus dari Digital Alliance. Headset gaming ini menawarkan detail art painting yang colorful dan lampu RGB dengan harga sekitar 300 ribu rupiah. Selain itu, Delta Art Plus juga menawarkan suara stereo yang jernih dan nyaman untuk didengar.

Plextone G800 Cat Ear Gaming Headphones

Headset Plextone

Kami merekomendasikan headphone berwarna pink ini khusus untuk para gamer wanita. Desainnya yang menggemaskan dengan telinga kucing yang bisa dilepas-pasang pasti akan menarik perhatian. Selain itu, headphone ini dilengkapi dengan tombol untuk mematikan suara mikrofon. Bagian earpad-nya dirancang untuk lebih breathable dan sangat nyaman saat digunakan. Suaranya juga sangat jernih ketika digunakan untuk berbagai jenis game.

Demikian pembahasan 5 Headset Gaming Murah Terbaik 2023. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Amazon Luna Diluncurkan Di Negara Ini, Bagaimana Peformanya?

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Amazon selaku pemilik dari Cloud Gaming Amazon Luna secara resmi telah memperluas wilayahnya ke tiga negara barunya, negara tersebut antara lain Inggris Raya, Kanada, dan Jerman. Hadirnya konsol luna diprediksi menjadi Cloud Gaming alternatif yang menjanjikan pasca ditutupnya layanan Cloud Gaming milik Google, Google Stadia pada bulan Januari silam lantaran ditemukannya masalah pada perangkat oleh banyak pihak.

Harga yang Dibandrol Amazon Luna

Sejak pengumuman tersebut berlaku pemain mulai dapat menggunakan layanan yang diberikan oleh Amazon, mendapatkannya pun juga tidak terlalu mahal, pengguna cukup merogoh kocek sebesar 59,99 Euro atau 900 ribuan rupiah. Jika dibandingkan dengan cloud gaming merek lainnya, konsol Luna milik Amazon ini tergolong terjangkau serta ramah di kantong.

Baca juga: Google Stadia Beri Satu Game Eksklusif Sebelum Tutup

Selain itu konsol besutan Amazon ini juga bisa menggunakan kontrol pihak ketiga yang diantaranya Xbox One, Dualshock 4, kontrol untuk game seluler Razer Kishi, mouse dan keyboard. Bahkan kalian bisa menggunakan ponsel kalian untuk menikmati semua manfaat tersebut. 

Canggih, kalian bisa menggunakan ponsel untuk memainkan berbagai game yang disediakan di Cloud Luna

Baca juga: Pemicu Stadia Gagal Tarik Pelanggannya

Selanjutnya, Cloud Gaming Luna tidak hanya mendukung PC saja, kalian bisa menggunakan Mac, iOS, Android, Fire Tablet serta Fire TV. kemudian bagaimana sistem langganan yang ditawarkan oleh Amazon ini? Dibandingkan dengan pesaingnya, Amazon menawarkan sistem bundling atau paket untuk berlangganan gamenya Gfers, kalian cukup membayar biaya sebesar 8,99 Euro atau 138 ribu Rupiah untuk menikmati game hingga ratusan.

Sistem Berlangganan Luna

Adapun game yang bisa kalian mainkan diantaranya Resident Evil Remake 2 dan 3, Sonic Mania, Yakuza Kiwami 1 dan 2 dan masih banyak lagi sebagaimana dirangkum oleh VGC. Selain itu kalian juga bisa bermain game – game milik Ubisoft melalui layanan Ubisoft + hingga 40 lebih judul lho dengan harga 14,99 Euro atau 230 ribuan Rupiah. Dan terakhir layanan Jackbox Games yang menawarkan sembilan game dari Jackbox Party Pack dengan membayar biaya sebesar 3,99 Euro atau 61 ribuan saja.

Amazon Luna Game Support
Cukup Membayar mulai 60 ribu per bulan kalian bisa memainkan berbagai game yang disediakan oleh Amazon

Layanan yang ditawarkan oleh Amazon dinilai lebih praktis ini ternyata tidak dilakukan oleh Google yang dimana mereka menawarkan game – gamenya secara individual. Tentunya menawarkan hanya satu game saja dianggap kurang praktis serta mahal. Hal inilah yang membuat Google Stadia Gagal berkecimpung di dunia Cloud Gaming. Berminat untuk mencicipinya?

Steam Deck Generasi Lanjut Telah Dikonfirmasi Steam Deck

GAMEFINITY.ID, PATI – Sudah sekitar satu tahun konsol handheld milik Steam yaitu Steam Deck beredar dipasaran. Perangkat tesebut sudah terbilang cukup mumpuni dalam menjalankan game-game dari library Steam. Namun banyak penggemar masih merasa perangkat ini belum begitu sempurna. Salah satu orang yang bertanggung jawab dalam merancang Steam Deck buka suara mengenai kemungkinan adanya Steam Deck 2.

Perayaan Ulang Tahun Pertama

Salah satu tujuan utama Valve dalam membuat Steam Deck adalah untuk memberikan akses kepada para pengguna Steam dalam memainkan game-gamenya melalui perangkat genggam. Sejak pertama kali dirilis, Steam Deck telah melakukan banyak pembaruan dan perbaikan demi meningkatkan performa dari konsol genggam mereka. Tak ingin hanya jalan ditempat, Valve telah memutuskan langkah selanjutnya mengenai keberlangsungan dari Steam Deck.

steam deck
Benarkah akan ada Steam Deck 2?

Sebagai perayaan satu tahun umur Steam Deck, media Rock Paper Shotgun mengundang desainer Valve yaitu Lawrence Yang dan Pierre-Loup Griffais untuk membahas serba-serbi Steam Deck. Griffais dam Yang cukup merasa puas dengan segala macam usaha yang telah dikerahkan untuk meningkatkan kinerja Steam Deck. Namun masih terdapat beberapa hal yang belum dapat terealisasikan seperti ray tracing support dan mode HDR.

Baca Juga: Modder Ubah Nintendo Switch Jadi Steam Deck

Steam Deck 2 Sedang Dikerjakan?

Tidak heran jika pembahasan ini mengarahkan ke topik mengenai adanya Steam Deck 2 yang dirasa cukup potensial ada. Griffais dan Yang mengklarifikasi bahwa akan ada lojakan pada Steam Deck yang cukup signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Penyataan ini secara tidak langsung mengkonfirmasi jika Valve memang memiliki niatan untuk membuat iterasi selanjutnya dari Steam Deck atau Steam Deck 2.

Dalam wawancaranya pihak Valve mengatakan kepada para konsumen yang telah membeli Steam Deck untuk tidak perlu merasa khawatir atau menyesal. Valve saat ini masih akan terus memberikan pembaruan dan peningkatan dari segala aspek agar konsol genggam ini memiliki umur yang panjang.

Komunitas rasa – rasanya sangat setuju jika Steam Deck mengeluarkan iterasi terbarunya. Pasalnya meski Steam Deck sekarang sudah dirasa powerfull tetapi masih ada beberapa game yang belum bisa dimainkan karena terkendala sistem operasi maupun hardware.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game di Steam Deck? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Konsol Baru Nintendo Punya Masalah Backward Compatibility?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Rumor tentang konsol Nintendo selanjutnya, kemungkinan bernama Switch 2, akhir-akhir ini semakin banyak bertebaran. Terlebih, Nintendo Switch sudah berusia enam tahun dan disebut sudah mencapai batas kemampuannya dalam memainkan berbagai game terbaru saat ini.

Penggemar setia saat ini sedang menunggu konsol next-gen buatan Nintendo resmi diumumkan dan akan rilis untuk bersaing dengan Xbox Series X|S dan PlayStation 5. Namun, baru-baru ini terdapat laporan bahwa konsol next gen tersebut kemungkinan memiliki masalah backward compatibility. Ini mungkin berpotensi bagi pemain yang ingin bermain judul game yang hanya rilis di Switch di konsol baru tersebut.

Tidak Ada Backward Compability pada Judul Game di Nintendo Switch

Modern Vintage Gamer, seorang content creator sekaligus ahli hardware game dan mantan pengembang yang bekerja untuk Nightdive Studios, mengunggah video untuk menjelaskan kabar tersebut. Menurutnya, Switch 2 berpotensi mengalami masalah dalam menjalankan judul dari game yang rilis di Switch pertama.

VGC mencatat Nintendo Switch mengandalkan chip NVIDIA Tegra X1, sebuah chip yang juga digunakan Nvidia Shield Android TV pada 2015 hingga 2018. Chip tersebut sudah sangat outdated sehingga banyak yang percaya Nintendo akan menggantikannya. Tetapi, risikonya adalah game yang sudah dikembangkan agar berjalan menggunakan Tegra X1 dapat membuat emulation lebih sulit di hardware baru.

“Jika Nintendo ingin meninggalkan Tegra X1, yang kita rasa sangat memungkinkan, game Switch yang sekarang tidak akan berjalan di hardware baru, itu kalau tanpa menyusun ulang semua game untuk ditargetkan pada hardware itu,” tutur Modern Vintage Gamer.

Ia menawarkan tiga opsi yang bisa jadi solusinya, yaitu andalkan software emulation yang bagus, memasang compatibility pada sistem baru itu, dan memasang chip baru sekaligus Tegra X1 di Switch 2.

Baca juga: Rumor Nintendo Switch 2 Akan Berfokus Pada Cloud Gaming

Switch Pertama Disebut Sudah Menua

Nintendo Switch
Bertahan selama 6 tahun di pasaran, Nintendo Switch disebut sudah menua

Model Nintendo Switch saat ini disebut sudah sangat menua. Sudah enam tahun semenjak konsol hybrid itu pertama kali hadir di pasaran. Bahkan, beberapa judul game baru belum hadir di Switch karena perbedaan daya jika dibandingkan Xbox dan PlayStation. Tidak heran beberapa judul game AAA seperti A Plague Tale: Requiem, Control, dan Resident Evil Village hanya tersedia sebagai game cloud-based.

Terlebih, sebagai konsol hybrid, Nintendo Switch sebenarnya juga didesain untuk dipakai secara handheld. Tidak heran fleksibilitas itu sekaligus menjadi kelemahannya.

Saat ini, belum diketahui seperti apa keputusan Nintendo selanjutnya dalam mengembangkan konsol barunya itu.

Rumor Nintendo Switch 2 Akan Berfokus Pada Cloud Gaming

GAMEFINITY.ID, PATI – Nintendo Switch telah menjadi pilihan para gamer yang menginginkan portablitas tinggi selama beberapa tahun kebelakang. Namun sayangnya kebutuhan hardware game-game terbaru semakin tinggi. Kini Nintendo switch telah menyentuh batas kemampuannya dalam memainkan game-game tersebut. Dibuktikan dengan beberapa game terbaru yang dirilis nintendo sering mengalami gangguan akibat hardware yang sudah tidak kuat. Masalah inilah yang membuat para fans nintendo berharap mendapatkan versi baru dari Nintendo Switch.

Rumor Nintendo Switch 2

Baru-baru ini muncul kabar baik untuk para gamer Nintendo yang menantikan penganti dari Nintendo switch. Nintendo switch telah berumur hampir enam tahun, tetapi masih belum mengumumkan konsol next-gen dari Nintendo switch. Sebagai salah satu konsol video game tersukses sepanjang masa, tentunya perilisan versi next-gen ini sangat dinantikan para penggemar. Konsol next-gen dari Nintendo dirumorkan akan berfokus para layanan switch online.

Masih belum diketahui apakah konsol Nintendo berikutnya akan dinamai sebagai Nintendo Switch 2 atau justru kembali berubah. Jika melihat sejarah, Nintendo menjadi salah satu konsol dengan penamaan paling tidak konsisten. Ini berbeda dengan kompetitornya seperti Playstation dan Xbox. Nintendo pernah merilis konsol dengan nama Nintendo 64 kemudian dilanjut ke GameCube lalu ke Wii dan Wii U hingga yang terbaru Switch.

Cloud Gaming Akan Jadi Fokus Utama

Kabar mengenai pengembangan konsol next-gen dari Nintendo datang dari The Competition and Markets Authority (CMA) di Inggris. Menurut CMA Nintendo memang sedang mengerjakan konsol penerus dari Switch dan akan berfokus pada layanan online Nintendo Switch. Dalam sebuah dokumen yang dibagikan oleh CMA menjelaskan mengenai implementasi cloud gaming ke Nintendo Switch. Salah satu pengguna reddit menjelaskan bahwa ada kemungkinan apa yang dimaksud dalam berkas tersebut mengacu pada penerus Nintendo Switch.

nintendo
Source: Reddit

Tentunya ini menjadi berita besar bagi para gamer Nintendo diseluruh dunia. Dikarenakan banyak yang sudah mengeluhkan tentang bagaimana performa nintendo switch dalam menjalankan game-game terbarunya. Terlebih lagi para kompetitornya telah lebih dulu mengeluarkan konsol next-gen mereka beberapa tahun lalu. Tidak heran jika banyak penggemar yang menuntut untuk perilisan konsol penerus Nintendo switch.

Mengingat Nintendo yang selalu tidak dapat diprediksi, rumor seperti ini ada baiknya untuk tidak dipercaya 100%. Meskipun tampaknya memang benar Nintendo sedang mengerjakan konsol baru mereka.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Razer Ungkap Lini Gaming Mouse DeathAdder V3

GAMEFINITY.ID, Bandung – Razer baru-baru ini mengungkap dua gaming mouse barunya di bawah lini DeathAdder. Kedua mouse itu adalah DeathAdder V3 dan DeathAdder V3 Pro Faker Edition.

DeathAdder telah menjadi lineup milik Razer yang populer selama lebih dari 15 tahun terakhir. Perusahaan sering memfokuskan desain mouse sambil menambah dua side button, memutakhirkan sensor, dan merilis varian mouse keren. Tampaknya mereka ingin terus melanjutkan kesuksesannya dengan menghadirkan DeathAdder V3 dengan dua varian.

DeathAdder V3 Pro Faker Edition Jadi Hasil Kolaborasi dengan Pro Player LoL Faker

Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition
Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition

Varian pertama adalah hasil dari kolaborasi dengan Faker, pro player League of Legends asal Korea Selatan. Desain varian mouse ini menampilkan warna merah yang unik sebagai penghormatan sang legenda League of Legends itu, namun masih memilki teknologi gaming mouse mutakhir milik Razer.

“Ini jadi momen spesial buatku. Aku selalu bermimpi untuk memiliki mouse-ku sendiri dan sekarang aku bisa membagikannya dengan keluarga, teman, dan penggemar. Aku suka desainnya dan performanya tak tertandingi,” ungkap Faker sebagaimana yang ditulis dalam press release-nya.

Mouse tersebut memiliki berat 63 gram dan fitur sensor optik Focus Pro 30K. Tidak hanya itu, DeathAdder V3 Pro Faker Edition juga memiliki sensor tracking lebih baik saat dipergunakan di kaca. Jika itu masih belum cukup, mouse tersebut memiliki daya tahan baterai selama 90 jam. Fitur lainnya berupa dongle HyperPolling Wireless opsional dan lima tombol yang dapat diprogram.

Mouse DeathAdder V3 Pro Faker Edition sudah tersedia dengan harga US$169,99.

Baca juga: Atlet LoL Faker Kembali Pecahkan Rekor di LCK!

Razer DeathAdder V3

Razer DeathAdder V3

Varian lainnya adalah DeathAdder V3. Bedanya mouse ini merupakan versi kabelnya. Pada dasarnya, fitur yang ditampilkan mouse ini kurang lebih sama seperti Pro Faker Edition, bedanya fakta mouse ini sebagai mouse berkabel menjadi keuntungan tersendiri.

Mouse ini memiliki kabel Razer SpeedFlex yang memudahkan pengguna menggerakkan mouse lebih nyaman. Untuk sesi game lama, mouse ini tidak akan terselip karena memiliki tekstur sentuh yang lembut.

Razer DeathAdder V3 sudah tersedia dengan harga US$69,99.