Gamefinityid, Bekasi – Demo yang dapat dimainkan untuk Super Mario Bros. Wonder kini tersedia di Walmart dan beberapa pengecer lainnya bagi mereka yang ingin mencoba platformer yang akan datang.
Super Mario Wonder Demo Tersedia di Walmart
Para pemain dapat mencicipi salah satu rilis terbesar bulan Oktober, yaitu Super Mario Bros. Wonder, lebih awal, karena demo sekarang tersedia untuk dicoba di beberapa pengecer terpilih. Dengan kurang dari dua minggu sebelum tanggal rilis Super Mario Bros.
Wonder pada 20 Oktober, beberapa penggemar mungkin tidak ingin menunggu terlalu lama untuk memainkan setidaknya sebagian dari permainan tersebut. Untungnya bagi mereka, solusinya mungkin sekarang ada di Walmart terdekat.
Super Mario Bros. Wonder adalah game Mario 2D baru pertama selama lebih dari 10 tahun. Selain menjadi game pertama yang tidak menampilkan Charles Martinet sebagai suara Mario, Wonder tampaknya akan membuka jalan baru bagi waralaba tersebut dengan beberapa perubahan gameplay yang menarik, termasuk power-up baru, daftar karakter yang jauh lebih besar, dan “Efek Wonder” yang mengubah level dengan cara yang unik dan konyol.
Di media sosial, para pemain melaporkan bahwa kios Nintendo Switch berbasis ritel sekarang termasuk demo untuk platformer yang akan datang ini. Sebagian besar laporan tersebut menunjukkan demo muncul di toko-toko Walmart di seluruh AS, meskipun penggemar juga mengatakan bahwa demo ini tersedia di pengecer lain seperti Target dan GameStop. Karena antusiasme untuk Super Mario Bros. Wonder tetap tinggi, banyak penggemar mungkin ingin pergi ke pengecer terdekat untuk melihatnya sendiri.
Sejauh ini, demo ini telah menerima sambutan yang cukup positif. Meskipun hanya sepotong kecil dari gameplay Wonder, sebagian besar pemain yang telah memainkannya mengatakan bahwa mereka sangat bersenang-senang, dan beberapa di antaranya mengungkapkan kekaguman atas semua kejutan yang hanya sedikit level yang tersedia ini hadirkan bagi mereka. Ini mencerminkan konsensus positif secara keseluruhan di antara para pemain awal, dengan tokoh terkemuka seperti kepala Xbox, Phil Spencer, yang memuji Super Mario Bros. Wonder baru-baru ini.
Update informasi menarik seputar anime, game, lifestyle serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id juga menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan juga terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bekasi – Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dua sosok pesepakbola legenda yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Saat ini keduanya sudah tidak bermain lagi di Liga Eropa. Ronaldo bersama Al Nassr di Saudi Pro League, Arab Saudi. Sementara itu Messi membela Inter Miami FC di Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat
Ini pun menjadi era baru tanpa Lionel Messi dan Cristiano Rondaldo di kancah Eropa di mana keduanya selalu mendominasi lebih dari satu dekade. Tidak hanya permainan, statistik, dan banyaknya penghargaan yang mereka peroleh, pada game juga keduanya selalu meraih rating dan poin tertinggi. Oleh sebab itu, keduanya selalu diincar para pemain.
Namun, kini mereka berdua sudah tidak lagi menjadi pemain dengan rating tertinggi lagi di game, terutama EA Sports FC 24. EA Sports FC 24 sendiri merupakan game sepak bola terbaru yang dirilis pada 29 September 2023 lalu. Game ini menjadi penerus FIFA 23 dengan menyajikan fitur-fitur terbaru dan grafis yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Menariknya, dalam permainan ini terdapat rating pemain yang menunjukkan kemampuan serta kualitas pemain dalam segala aspek. Baik itu dari tembakan, dribel, fisik, kecepatan, umpan, hingga bertahan. Hal itu berpengaruh pada performa dan harga sang pemain di ultimate team maupun mode karir.
Rating ini sempai menghebohkan semua para penggemar sepak bola di dunia terutama mengenai rating Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
EA Sports FC 24, Rating Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Turun
Dikutip Urbanjogja.com, sebelumnya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi selalu mendapatkan rating tertinggi pada game-game besutan FIFA sebelumnya. Messi hanya mendapat rating 90 di FC 24, turun dari rating sebelumnya di FIFA 23 yang menunjukkan angka 91. Sementara itu, Ronaldo hanya mendapat 86, jauh menurun dari edisi sebelumnya yang mendapat 90.
Penurunan rating ini bukan tanpa sebab. Performa, faktor usia, hingga klub yang dibela turut mempengaruhi rating ini. Apalagi keduanya sudah tidak merumput di liga kompetitif Eropa.
Meskipun Messi yang saat ini berusia 36 tahun ini telah memenangkan Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina, tetap tidak cukup untuk menaikkan ataupun mempertahankan ratingnya.
Ronaldo, yang sudah berusia 38 tahun memang masih menjadi pencetal gol terbanyak ketiga di dunia tahun ini. Namun, itu juga tidak cukup menghindari penurunan rating yang sangat drastis.
Maka dari itu, keduanya sudah tidak masuk lagi ke dalam daftar 10 pemain dengan rating tertinggi pada game EA Sports FC 24.
Daftar Pemain Rating Tertinggi di FC 24
Untuk daftarnya sendiri, posisi pertama dihuni Kylian Mbappe dengan rating 91. Kemudian disusul Kevin de Bruyne dan Erling Haaland dengan angka yang sama.
Selain mereka bertiga, ada Neymar, Virgil van Dijk, N’Golo Kante, Mohamed Salah, Karim Benzema, Robert Lewandowski, serta Harry Kane.
Dengan tidak masuknya Messi dan Ronaldo ke dalam sepuluh besar, tentu ini menyebabkan pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola di dunia. Banyak yang menganggap bawah faktor usia dan performa di lapangan yang sudah mempengaruhi. Namun, banyak juga yang merasa rating mereka berdua terlalu rendah mengingat prestasi di klub maupun pribadi mereka yang sangat mentereng.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Esport dan turnamen mobile gaming semakin mendominasi peringkat acara esports paling populer dalam hal Peak Viewers. Pertandingan antara RRQ dan EVOS Legends selama Grup Stage MPL ID S12 mengumpulkan jumlah penonton tertinggi pada bulan September. Peringkat juga mencakup final LEC 2023 dan Apex Legends World Championship.
Liga regional MPL ID S12 (Mobile Legends: Bang Bang) telah menjadi acara esports paling populer dalam bulan ini. Pada bulan September, dua tim populer dari wilayah ini, Rex Regum Qeon dan EVOS Legends, bermain dalam pertandingan kedua mereka di babak grup dan mengumpulkan 1,6 juta Peak Viewers. Sebagai pengingat, pertandingan sebelumnya antara kedua tim dalam musim yang sama mengumpulkan lebih dari 2,1 juta Peak Viewers, dengan RRQ memenangkan kedua pertandingan tersebut. Playoffs telah berlangsung dari 11 hingga 15 Oktober, dan bahkan sebelum dimulainya, liga ini telah melampaui semua turnamen judul mobile dalam hal Hours Watched.
Grand Final MLBB IESF 2023: Filipina vs. Indonesia di Peringkat Kedua dari MPL ID S12
Di posisi kedua dalam daftar turnamen paling populer bulan ini adalah ML:BB IESF World Championship 2023. Acara ini mencolok karena merupakan kejuaraan internasional pertama untuk disiplin ini yang diadakan di luar wilayah Asia Tenggara, yang merupakan wilayah asal ML:BB. Di Grand Final, yang berlangsung di kota Iasi, Rumania, tim Filipina mengalahkan tim Indonesia dengan skor 3:1. Pertandingan ini ditonton oleh 700.7K Peak Viewers.
Peringkat tiga besar acara esports paling populer bulan ini diisi oleh LEC Finals 2023, yang menentukan empat peserta Kejuaraan Dunia 2023 (League of Legends). Dalam final, G2 Esports bertemu dengan Fnatic, keduanya adalah salah satu tim paling sukses dalam liga dan rival lama. Pertandingan berakhir dengan skor 3:1 untuk G2 Esports, dan ditonton oleh 654.9K PV.
TSM Dominasi Apex Legends World Championship 2023
ALGS: 2023 Apex Legends World Championship menempati peringkat keempat dengan 596K PV. Hasil ini dicapai selama putaran kedelapan tahap final. Dalam putaran ini, Team SoloMid mengamankan match point dan menjadi juara, meraih hadiah sebesar $600,000. Pemain paling berharga dalam turnamen adalah TSM_ImperialHal, yang juga merupakan salah satu streamer paling populer di kalangan atlet esports.
Grand Final DreamLeague Season 21 (Dota 2) menarik 388.5K PV, sehingga turnamen ini masuk ke dalam lima besar acara bulan ini. Team Spirit dan Shopify Rebellion berhadapan dalam pertandingan untuk gelar, dengan TS keluar sebagai pemenang dengan skor 3:0.
Saluran esports paling populer di Twitch pada bulan September adalah saluran resmi LEC. Ini mengumpulkan sekitar 204K PV selama pertandingan final LEC Finals 2023. Dalam perbandingan, saluran LEC di YouTube mengumpulkan setengah dari jumlah Peak Viewers selama pertandingan yang sama.
Demikian pembahasan MPL ID Season 12: Event Esports Terpopuler Bulan Ini. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends Professional League Indonesia Season 12 (MPL ID S12) telah menemukan juaranya. ONIC Esports Sang Raja Langit resmi menjadi Raja Galaxy di Season 12. Pada Grand Final MPL ID S12, ONIC Esports melawan penantang baru yang tak disangka-sangka, Geek Fam ID.
Pada Grand Final MPL memiliki format Best of 7, dimana kedua tim harus mendapat poin skor 4 berturut-turut atau maksimal menjadi 7 game.
ONIC awalnya sudah mendominasi pertandingan dengan 3 kali menang berturut-turut. Satu kemenangan lagi, ONIC menjadi juaranya. Namun, Geek Fam disebut-sebut sebagai tim Reverse Sweep yang mengejar 2 kemenangan sekaligus. Keberuntungan Geek terhenti sampai Grand Final, ONIC langsung menyelesaikan pertandingan dengan skor akhir 4-2.
Dominasi ONIC Esports dalam Skena Esports Mobile Legends Indonesia
Dominasi ONIC dalam skena Mobile Legends masih berlanjut. Dari MPL ID Season 10, One Esports MPLI 2022, MPL ID Season 11, MLBB Southeast Asia Cup 2023, ESL Snapdragon Pro Series. Hingga catatan capaian terbaru ONIC, MPL ID Season 12.
Kekuatan mereka melawan Geek benar-benar menunjukan kualitas tim ONIC. Hal ini dirasakan langsung oleh Coach Geek Fam, Ervan yang menyatakan bahwa ONIC memiliki banyak strategi dalam bermain. “Mungkin karena mereka masih banyak kartu yang belum dikeluarin. Mereka lebih ready untuk Best of 7 ini daripada Geek,” ujar Coach Erpang.
Geek Fam dua kali bertemu ONIC Esports. Pertama pada Final Upper Bracket, kemudian di Grand Final. Pada Final Upper Bracket, ONIC belum mengeluarkan semua strategi dan kekuatannya. Pada saat Grand Final, ONIC baru menunjukan semua kekuatannya. “Kalo di Upper sih mereka kayaknya belum ngeluarin (strategi) semuanya. Di Grand Final, dia baru All in,” sambung Coach Erpang.
Pelajaran Berharga untuk Geek Fam
Walaupun Geek Fam kalah dari ONIC, Geek masih punya pertarungan yang harus dijalani, M5 World Championship. Geek banyak belajar selama 6 season dari tim-tim lain. Pada musim ini, Geek mencoba unjuk kekuatan dari banyak latihan dan pengamatan. Banyak pengalaman berharga yang bisa diambil oleh Geek Fam.
Yang dipelajari banyak sih. Dari strat (strategi), hero pool, itu bisa kita ambil, bisa kita kembangin. Itu sih paling, tutup Coach Geek Fam.
Julukan The Giant Slayer pada Geek Fam terbukti mengalahkan tim-tim besar seperti EVOS Legends, Bigetron Alpha, bahkan RRQ. Dengan begitu, dinamika esports di Indonesia bisa lebih kompetitif dan berkembang lebih pesat.
Demikian pembahasan Dominasi ONIC Esports Masih Ada, Geek Fam Akui Kekuatannya. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pemenang Upper Bracket MPL ID S12 bertemu pada finalnya. ONIC Esports melawan Geek Fam ID pada Jumat, 14 Oktober 2023 di MPL Arena, Mahaka Square Jakarta. ONIC Esports dianggap sebagai tembok besar yang harus dihadapi Geek Fam untuk mengamankan tiket M5 World Championship.
M5 World Championship merupakan ajang kejuaraan dunia di skena kompetisi Mobile Legends di tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Moonton. Kejuaraan ini akan dilaksanakan di dua negara yaitu Malaysia dan Filipina. Hadiah untuk pemenang M5 sebesar $900.000 USD atau jika dalam rupiah sebesar Rp14.114.250.000,00.
Pertandingan Geek dan ONIC begitu menegangkan hingga membuat penonton ketir-ketir. Geek yang tertinggal 2 skor dari ONIC tiba-tiba membalikkan keadaan menjadi 2-1. Kemudian disetarai menjadi 2 sama. Permainan kedua tim seolah bisa saling membaca pergerakan satu sama lain. ONIC menang dengan skor 3-2.
Jika dilihat dari draft pick, Geek Fam memilih 4 hero yang sama dalam 4 game. Hero tersebut ialah Rafaela (Baloyskie), Irithel (Markyyy), Faramis (Aboy), dan Baxia (Nnael). Sementara ONIC selalu menggunakan Edith (Kiboy) di 4 game dan Valentina (Sanz) di semua game.
Terlihat juga apa yang di bans oleh Geek selalu sama, yaitu Fanny, Joy, Kadita, dan Uranus. Sementara ONIC bans Mathilda, Angela, dan Paquito di 3 game. Coach Ervan atau yang sering dipanggil Erpang menyebutkan bahwa draft hero yang mereka pilih sesuai dengan gameplaynya Markyyy. “Dari draft yang kita mainin itu masih masih sesuai gameplaynya Markyyy,” jawab Coach Erpang saat di MPL Arena.
Hal ini juga dirasakan Gold Laner ONIC Esports, Calvin Winata atau CW. Ia menyebutkan saat diinterview oleh Esportsku bahwa Geek bersikeras untuk menggunakan draft yang sama. “Menurut gua emang gara-gara Geeknya emang di draft dia lumayan ngotot, bisa dilihat kayak game 1 sampai 4 tuh benar-benar draftnya hampir 80% sama. Jadi kayak mereka emang lumayan ngotot, sih,” ujar Calvin dikutip dari Esportsku.
The Giant Slayer telah menjadi julukan Geek Fam di season ini. Mereka tim kecil yang mampu bersaing dengan tim-tim besar seperti Bigetron Alpha, RRQ, dan ONIC Esports. Menurut Gilang atau Sanz ONIC, mereka sudah banyak melakukan improvement pada gameplay mereka, dari segi chemistry juga sudah lebih baik. Mental player Geek saat ini mental pejuang yang haus juara.
Banyak tim di MPL ID Season 12 mengakui kekuatan Geek saat ini. Kekuatan untuk memburu tim tim besar seperti RRQ dan ONIC Esports.
Demikian pembahasan Geek Fam Ngotot Draft Hero hingga Jadi Giant Slayer. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY, Jakarta – MPL ID atau MPL Indonesia tidak dipungkiri menjadi salah satu ajang turnamen Esports yang menyita perhatian masyarakat. Dimulai sejak tahun 2018, Perkembangan MPL ID terus berkembang bersamaan dengan mulai meluasnya Mobile Legends.
Turnamen MPL ID yang telah dimulai dan berkembang pesat tentu juga memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Tumbuhnya industri esports ini menjadi hal yang tidak pernah terbayangkan dan tentu saja banyak faktor yang membuat turnamen ini menjadi begitu rapi. Salah satunya adalah Team Crowd Control yang memastikan semua berjalan aman.
Kehadiran pengatur Team Crowd Control di Turnamen sekelas MPL ID, bukanlah hal yang luar biasa karena ini menjadi sebuah keharusan. Fungsinya yang memecah kerumunan massa untuk diatur dan dapat berjalan dengan baik, kadang mendapatkan perlakuan tidak enak. Tetapi cerita suka, duka dan kejadian lucu itu menjadi cerita belakang layar yang tidak pernah diketahui oleh banyak orang.
Moonton, Kehadiran Mereka Menjadi Bagian Pertumbuhan Industri Esports
Azwin Nugraha, Public Relations Manager Moonton Indonesia, mengatakan bahwa keberadaan para Team Crowd Control adalah sesuatu yang sangat penting. Pada Playoffs MPL ID S12, ribuan orang datang silih berganti butuh. Sebagian besar adalah para supporter yang loyal terhadap tim dan para pemain Mobile Legends.
“…mereka yang datang rata-rata masih muda, memiliki emosi yang belum stabil apalagi saat selebrasi. Tentunya itu menjadi pekerjaan berat para crowd control,” jelas Azwin.
Cara komunikasi dari para crew Crowd Control adalah kunci bagaimana setiap pekan berjalan dengan lancar. Tentu keberadaan Team Crowd Control juga bagian dari pertumbuhan industri esports. Selain itu juga opportunity semakin terbuka, “kebutuhannya akan bertambah, Caster; Tim Produksi; Tim Broadcast; dan lainnya.”
Team Crowd Control MPL ID, “Datang dari Pagi, Pulangnya Tunggu Semua Selesai”
Tubuhnya agak tambun, duduk di pojok bagian luar di dekat Media Lounge. Dika adalah Team Crowd Control yang bertugas siaga di Media Lounge. Dirinya kadang berdiri dan greget ketika game dimulai, sesekali duduk ketika match selesai.
Dirinya mengaku bahwa telah bertugas sejak MPL ID S1, awalnya dari mengatur crowd control di dalam stage. Baru kali ini dirinya mengatur crowd control di luar.
“Awalnya gak ngikutin sama sekali game ini, tapi sambil ngatur crowd control perhatiin seru juga,” Jelas Dika.
Dirinya akhirnya mulai bermain, meskipun kini menurut dia sudah jarang main karena terus menerus turun season. Sehingga kini tiernya terus turun hingga Grand Master 1 (GM 1). Dirinya ingin bermain lagi mengajar rank, karena ketika diajak mabar (main bareng) suka diledekin.
“Joki berapaan sih bang? joki ajalah dulu. Biar gak dicengin (ejek) mulu sama anak-anak (teman satu kerjaan) kalau diajakin mabar,” tukasnya.
Dika adalah seseorang yang telah berkeluarga, dirinya sendiri mengakui bahwa telah memiliki 2 anak. Sebagai seorang Bapak dan memiliki job sebagai Team Crowd Control, dirinya kadang kehilangan waktu bersama anak. Apalagi anaknya yang terakhir masih kecil dan baru berumur 2 tahun.
“…Lagi rewel bang, tumbuh gigi jadi badannya sumeng. Tadi aja mau kerja, jalan ke Jatinegara dulu beli Kura-kura. Anaknya lagi suka kura-kura. Secara waktu ya emang kurang, tapi udah resiko pekerjaan,” Jelasnya.
Hal paling dinanti selama playoffs ini adalah saat pertandingan selesai dengan cepat. Tidak jarang dirinya berkomunikasi dengan crew crowd control perihal score pertandingan. Tetapi terkadang score yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Ya elah, padahal tadi udah 2-0, lagian kenapa pakai diulur-ulur sih. Padahal kalau mainnya cepat, main tabrak gitu kan cepat. Sekarang kan 2-2, lembur lagi aja,” guyonnya yang diiringi keluhan.
Saat Grand Final MPL ID S12, Dika terus berharap bahwa akan 4-0. Dirinya yang siaga di Media Lounge, bertanya pada beberapa tim media yang meliput untuk menebak skor. Setiap tim media menjawab bahwa pertandingan akan berakhir 4-0, dirinya langsung menyalami. Kejadian terlucu datang ketika, Azwin Nugraha, PR Manager Moonton ada di Media Lounge dan ditanyakan skornya. Saat itu, Azwin, menjawab 4-0 dan disambut dengan salaman dari Dika.
“Info orang dalam skor 4-0, siap-siap pulang cepat nih…” Begitulah komunikasinya di Handy Talkie (HT) yang terhubungan dengan tim Crowd Control lainnya.
Dirinya begitu Optimis bahkan ketika ONIC sudah mengantongi 3 angka lebih dulu dan sepertinya memang akan menang mudah dengan skor 4-0. Keadaan berbalik, Geek mampu melawan dan menang menjadi 3-1. Saat itu, Dika hanya duduk dan lemas, “ah payah, aturan bisa ajak bocah ke pasar malam ini.”
Optimisnya tidak hilang, justru Ia mengatakan “Skor 4-1 ini tadi cuma kebetulan aja dikasih 1 sama ONIC.”
Ketika pertandingan ke-5 berjalan semua seperti memperlihatkan ONIC akan menang dengan mudah. Semua awak media sudah pergi ke stage. Tetapi paradoks terjadi, Geek menang dan skor berubah jadi 3-2. Dika duduk kembali lemas sambil berkata “udah lah ikhlas ini mah pulang jam berapa juga, mau jadi 4-3 juga ya udah lah.”
Sebagai seorang Bapak yang memiliki anak kecil dirinya memang mengaku pulang cepat adalah hal yang paling ditunggu. Selain itu, apalagi kalau bukan pas dapat uang dari kerjaan. Meskipun dirinya mengaku kerjaan ini adalah sampingan saja. Tetapi tetap saja mendapatkan uang adalah bagian yang membahagiakan. Dirinya tetap bersyukur dan enjoy kerja sebagai Team Crowd Control di acara MPL ID.