Tag Archives: google

Fitur Baru YouTube Music, Samples, Musik Discovery Ala TikTok

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak ingin kalah dari TikTok atau layanan streaming musik lain seperti Spotify, YouTube Music kini menghadirkan fitur baru bertajuk Samples. Fitur tersebut merupakan feed video vertikal ala TikTok yang memudahkan pengguna agar menemukan musik favorit baru di aplikasi.

Samples, Fitur Discovery ala TikTok di YouTube Music

Melalui laman resminya, YouTube mendeskripsikan fitur Samples di YouTube Music sebagai sebuah feed seamless berisi segmen video berdurasi pendek agar pengguna menemukan musik favorit baru mereka. Samples terdapat di sebuah tab baru di dalam aplikasi bersama home feed, library, dan explore.

“Ditenagai oleh katalog music video terbesar di dunia, feed yang dipersonalisasikan ini akan mengekplor library YouTube Music lebih mendalam lagi jadi selalu ada sesuatu yang baru untuk didengar, baik itu rilisan terbaru dari artis naik daun atau sebuah deep cut dari artis favoritmu,” tulis pihak YouTube di laman resminya.

YouTube Music samples feature

Jika mengakses Samples, sebuah feed berisi cuplikan video musik vertikal yang disesuaikan dengan musik favorit pengguna akan diputar. Kalau ada sesuatu yang disukai, pengguna bisa tap untuk memainkan lagu, menonton music video secara utuh, menambahkannya ke playlist, atau membuat YouTube Shorts dengan lagu itu sebagai soundtrack.

Setiap klip dari musik di Samples hanya berdurasi 30 detik. Setidaknya itu cukup bagi pengguna untuk menangkap lagu itu itu. Tidak jauh berbeda dari TikTok, pengguna bisa swipe ke atas untuk melihat klip rekomendasi musik lain dan tidak ada batasan berapa kali bisa swipe.

Ikuti Tren yang Dibuat oleh TikTok

Fitur Samples ini dapat dianggap menjadi respon YouTube Music terhadap TikTok dan fitur Discovery Feed oleh Spotify. Bahkan TikTok semakin serius bersaing dengan YouTube Music dan Spotify di pasar layanan streaming musik dengan TikTok Music, pengganti Resso.

Baca juga:

Bedanya, YouTube tengah mencoba hal yang sama seperti di TikTok namun dengan arah terbalik. Samples tampaknya didesain untuk menangkap pengalaman yang sama untuk memberi pengguna momen terbaik dari setiap lagu agar tertarik untuk mendengarkannya.

Fitur Samples kini resmi tersedia di YouTube Music.

Google Uji Coba AI yang Diklaim Bisa Tulis Artikel, Geser Jurnalis?

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Google uji coba AI yang diklaim mampu menulis berita. Mengikuti kemajuan teknologi alat/produk yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bisa hasilkan artikel/berita.

Berdasarkan theverge.com, mengatakan bahwa Google telah melakukan uji coba atau demo kepada beberapa perusahaan berita besar terkait alat tersebut.

Beberapa diantaranya adalah The Washington Post, The New York Times & Owner The Wall Street Journal, News Corp.

Projek Google ini disebut dengan nama Genesis, dimana ia bisa mengambil informasi secara detail dari berbagai peristiwa terkini & menghasilkan salinan berita.

Genesis ini dikenalkan oleh Google sebagai asisten pribadi jurnalis, yang bisa membuat mereka punya lebih waktu untuk hal lain.

Google juga menilai alat AI ini bisa menjadi teknologi yang bertanggung jawab serta membatu dalam industri penerbitan dari jebakan AI Generatif.

Alat Baru Google & Kontranya

Google Uji Coba AI
Google AI. Foto Pixabay/@Alexas_Fotos

Meskipun alat ini terlihat sangat membantu dan efisien, nyatanya Genesis ini tuai banyak kontra.

Terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang serupa yang menganggap alat Genesis ini sebagai bentuk lain dari jebakan teknologi AI.

Pengembangan alat baru Google yang bisa tulis artikel berita ini, mengundang tanggapan dari seorang profesor jurnalisme & komentator media, Jeff Jarvis.

Direktur Pusat Jurnalisme Wirausaha Tow Knight di Craig Newmark Graduate School of Journalism di City University of New York, katakan bahwa teknologi ini memiliki kelebihan & kekurangannya.

Jeff mengatakan jika teknologi ini dirilis maka akan mampu memberikan informasi yang faktual yang akan sangat membantu bagi para jurnalis.

Baca juga: 

Tapi apabila disalahgunakan oleh jurnalis dan organisasi berita misalnya pada topik tulisan yang membutuhkan pemahaman budaya, maka dapat merusak kredibilitas tulisan itu.

Dimana hal ini tak hanya berdampak pada alat tersebut melainkan juga kredibilitas dari organisasi berita akan dipertanyakan.

Alat ini juga dikenalkan Google dengan maksud untuk mengeksplorasi potensi penggunaan AI & apa bisa diterapkan ke bidang berita yang punya risiko tinggi itu.

Meskipun alat ini memiliki kecepatan dalam akses berita, akurasinya masih dikembangkan sehingga nantinya bisa hasilkan tulisan yang tak hanya cepat tapi juga tepat.

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa alat baru Google ini tuai banyak kontra terutama di kalangan jurnalis yang telah menulis artikel mereka sendiri bertaun-taun.

AI memang memungkinkan pengguna menghasilkan artikel dalam skala luas, tapi jika tak diedit/diperiksa secara hati-hati justru dikhawatirkan bisa menyebarkan informasi salah.

Demikianlah informasi tentang Google yang lakukan uji coba alat AI yang dinilai bisa hasilkan tulisan berita atau artikel seperti dilansir dari The Japan Times.

YouTube sedang Uji Layanan Online Game untuk PC dan Mobile?

GAMEFINITY.ID, Bandung – YouTube tampaknya ingin mengikuti jejak Netflix untuk memasuki pasar layanan game. Layanan streaming video milik Google itu kini dilaporkan tengah mengembangkan layanan game online untuk PC dan mobile. Proyek itu dipercaya sedang memasuki tahap pengujian.

Google sebelumnya pernah serius merambah ke industri game dengan layanan Stadia. Stadia sendiri merupakan layanan cloud gaming yang telah gagal hingga dihentikan pada pertengahan Januari 2023. Tampaknya, ini menjadi upaya terbaru bagi raksasa teknologi itu untuk mencoba kembali menawarkan sebuah layanan game.

Playables, Layanan Game Online di YouTube?

YouTube Playables

Menurut sebuah laporan dari Wall Street Journal, YouTube tengah mengajak karyawannya untuk menguji sebuah layanan game online di platform-nya itu. Layanan tersebut secara internal bernama Playables dan memberi akses pengguna pada semua game yang tersedia.

Pengguna dapat memainkan setiap game online itu di YouTube, baik itu di browser web atau aplikasi iOS dan Android. Game tersebut akan dapat diluncurkan secara instan sama fungsinya seperti video.

Meski terdapat beberapa game yang tersedia untuk pengujian, judul yang paling mencuri perhatian dalam laporan itu adalah Stack Bounce. Secara konsep, Stack Bounce mengingatkan pada game Breakout, yaitu pemain harus meluncurkan bola untuk menghancurkan dinding.

Baca juga:

Wall Street Journal juga mencatat bahwa Playables menjadi upaya terbaru bagi YouTube setelah pendapatan dari pengiklan menurun. Dipercaya bahwa layanan ini akan menjadi cara untuk meraup keuntungan

Jadi Upaya Terbaru Google di Industri Game setelah Kegagalan Stadia?

Google sendiri pernah merambah ke dalam industri game. Sebelum mengembangkan Playables untuk YouTube, mereka meluncurkan Stadia sebagai layanan cloud gaming pada November 2019. Sayangnya, respon pemain dan kritikus cukup negatif walau sudah menaruh ekspektasi tinggi. Lambat laun, Stadia meredup dan berakhir dimatikan pada 18 Januari 2023.

Selain Stadia, Google juga menghadirkan Google Play Games with PC. Layanan itu memudahkan pemain untuk bermain beberapa game Android pilihan di PC.

Tampaknya YouTube menjadikan Playables sebagai upaya untuk semakin bersaing dengan Netflix. Netflix sendiri telah semakin serius menambah berbagai game sebagai bagian dari upaya untuk menaikkan kembali pelanggannya. Tahun ini saja, Netflix berencana untuk menambah 40 judul game.

Baca juga:

Menganggapi laporan dari Wall Street Journal, Google mengatakan gaming sudah lama menjadi fokus besar bagi YouTube sambil bereksperimen dengan fitur baru. Mereka tidak menyebut adanya Playables di platform streaming video besutannya itu.

Fitur Iklan Pada Playstore Telah Ditambahkan oleh Google

GAMEFINITY.ID, Jakarta  – Google tengah melakukan ujicoba pada Playstore dimana salah satu aplikasi baik unggulan maupun reguler tengah dipromosikannya. Coba kalian perhatikan ada sesuatu yang tak biasa ketika kalian ingin mencari aplikasi yang hendak kalian unduh.

Google nantinya akan mengiklankan hingga tiga aplikasi. Salah satu aplikasi yang telah diiklankan kali ini adalah promo terbatas pada aplikasi streaming yang dimana rating, ikon, serta jumlah unduhan ditampilkan pada aplikasi tersebut mulai bulan April dan menyusul seiring waktu.

Baca juga:

Google Lakukan Ujicoba Iklan Pada Playstore Sudah Waktunya Google Cari Tambahan Pemasukan

Langkah dilakukannya Google menambahkan Aplikasi dibawah pencarian bukan hanya hiasan semata, selain Google menambah pemasukan untuk keuangannya disamping pendapatan mereka melalui in-app purchase penggunanya. Akan tetapi sebagian pengguna dibuat terganggu dengan adanya tambahan iklan pada aplikasi Playstore. Serta sebagian lagi begitu penasaran lalu mengaksesnya ke aplikasi tersebut.

Terlepas dari itu dengan ditetapkannya regulasi baru ini memunculkan pro dan kontra baik pada Google sendiri maupun Pengguna.

Baca juga: 

Kesempatan Emas Bagi Start-up Mengembangkan Bisnisnya

Playstore Startup ilustrasi
Ilustrasi start-up

Nilai plus lainnya setelah Google menetapkan regulasi baru ini adalah dengan mudahnya mempromosikan aplikasi terbarunya. Salah satu cara untuk menarik pengguna baru adalah dengan mengiklankan aplikasi mereka. Begitu aplikasi kalian terpampang di laman iklan di kolom pencarian, pengguna yang penasaran kemudian menginstalnya. Sungguh langkah cerdas yang dilakukan oleh Google selama ini untuk mengenalkan aplikasi kalian pada orang lain.

Namun dibalik itu semua, dikarenakan sifatnya yang open source, bisa saja Google dapat memasang aplikasi yang belum begitu jelas bahkan dinilai berbahaya yang sewaktu waktu dapat merusak sistem ponsel kalian.

Jadi jika kalian menemukan skenario kedua diatas kalian cukup memasangnya aplikasi yang dibuat oleh developer resminya. Walaupun beberapa diantaranya mematok biaya, itu membuat HP kalian lebih aman.

Kalian ada di pihak mana nih? Mendukung promosi aplikasi atau justru terganggu ketika mencari yang relevannya? Terlepas itu semua keputusan tersebut sebenarnya bagus kok. Membantu kalian menemukan aplikasi yang relevan, lantaran algoritma pada Google yang memudahkan pengguna menemukan aplikasi yang minatnya sama dengan kalian.

Google Bard: AI versi Google yang Akan Lebih Canggih?

GAMEFINITY, Jakarta – Google mengumumkan produk baru yang akan segera diluncurkan yaitu Google Bard. Hal ini disampaikan melalui konferensi Google I/O 2023 (11/5). Pencarian dengan kata kunci “Bard” juga sempat menjadi trending di Google pada 12 Mei 2023. Namun saat ini Google Bard masih dalam tahap uji coba yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Seperti pada AI lainnya, Google Bard mampu memenuhi perintah maupun menjawab pertanyaan dari pengguna. Sayangnya AI ini masih tersedia dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Korea. Google berjanji akan meningkatkan Bard untuk mendukung 40 bahasa dalam waktu dekat.

Baca juga: 

Google Bard nantinya juga akan mampu mengekspor teks ke Google Docs dan Gmail. Kemudian Bard juga akan mampu melakukan pencarian visual dan nantinya akan bekerja sama dengan AI keluaran Adobe, yaitu Adobe Firefly.

Google Bard with Adobe Firefly
Google Bard with Adobe Firefly

Hasil visual yang akan disajikan oleh Bard mirip dengan hasil yang disajikan pencarian Google. Perusahaan mendemonstrasikan Bard dengan menulis “Apa saja pemandangan yang harus dilihat di New Orleans?”. Kemudian Bard menjawab dengan daftar lokasi yang sesuai dengan gambar yang bisa kamu dapatkan saat mencari dengan pencarian Google.

Saat melakukan perintah dengan gambar, rasanya ini tidak jauh berbeda dengan Google Lens yang sudah ada sebelumnya. Namun, Google mencoba menampilkan saat mengunggah gambar Anjing disertai perintah “Tulis keterangan lucu tentang keduanya”. Bard akan menuliskan sesuatu yang relevan dengan karakteristik anjing tersebut berdasarkan rasnya.

Google Bard didukung Google Lens
Google Bard

Baca juga: 

Google Bard Hadir Sebagai Penantang AI Baru

Google Bard dengan respon bergambar
Google Bard

Perlu dicatat bahwa Google hanya menjaga kesamaan fitur dengan para pesaingnya. Pada bulan Maret, Microsoft mengintegrasikan pembuatan gambar dengan dukungan AI DALL-E OpenAI ke Bing. OpenAI dan Microsoft juga akan menautkan chatbotnya dengan web. Kemampuan ini tadinya diungkapkan OpenAI untuk ChatGPT pada tahun ini. Nantinya bot mampu memesan makan malam melalui OpenTable atau mengatur pengiriman belanja melalui Instacart. Google mengklaim akan bekerja dengan layanan yang sama.

Meskipun fitur-fitur ini merupakan peningkatan yang signifikan bagi Bard, pertanyaan besarnya adalah “Untuk apa ada Bard?”. Secara Google sudah banyak memiliki produk yang dapat dikatakan dapat memenuhi kebutuhan umat manusia. Namun Google menekankan bahwa bot tidak akan mengganti pencarian.

Baca juga: 

Apakah Bard adalah produk hasil ambisi perusahaan terhadap AI? Jika ini masalahnya, saya rasa AI bukanlah sesuatu hal yang mengerikan.

Demikian pembahasan Google Bard: AI versi Google yang Akan Lebih Canggih? Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Google I/O 2023: Inilah 3 Gadget Pixel yang Diumumkan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Google I/O 2023 akhirnya digelar pada 10 Mei 2023 dan tidak lepas dari sederetan pengumuman tentang apa yang akan datang dari perusahaan raksasa internet itu. Mulai dari deretan gadget Pixel, berbagai perubahan di layanannya, terutama Google Workspace; dan yang terpenting, perkembangan AI menjadi pusat perhatian.

Terdapat tiga gadget Pixel yang sudah diumumkan di acara Google tersebut. Inilah gadget yang sudah diumumkan di Google I/O 2023.

Pixel 7a

Google IO 2023 Pixel 7a
Pixel 7a

Gadget pertama adalah Pixel 7a, sebuah smartphone baru dari seri Pixel 7. Smartphone ini memiliki display FHD+ 6,1 inci dan refresh rate 90Hz. Lebih menarik lagi, Tensor G2, processor yang sama di Pixel 7 dan Pixel 7 Pro, juga dimiliknya bersama dengan RAM 8 GB.

Berbicara tentang kamera, Pixel 7a memiliki kamera depan 13 megapixel dan sebuah kamera sensor utama yang 72 persen lebih besar daripada pendahulunya. Menurut press release-nya, 7a menjadi ponsel pertama di A-series yang memiliki Long Exposure. Fitur ini disebut akan memiliki tekstur dan energy saat memotret sesuatu yang bergerak.

Google Pixel 7a kini sudah tersedia dengan empat warna, Charcoal, Snow, Sea, dan Coral. Bagi yang ingin mendapatkannya, smartphone ini dipatok seharga US$499.

Baca juga:

Pixel Tablet

Google IO 2023 Pixel Tablet
Pixel Tablet

Google juga akhirnya mengumumkan Pixel Tablet di Google I/O 2023. Sebelumnya, Google sempat membocorkannya secara singkat pada I/O tahun lalu.

Pixel Tablet memiliki display 11 inci dengan resolusi 2560×1600 dan diberi tenaga dari Tensor G2 dengan Titan M2. Terdapat tiga mikrofon yang sudah teroptimisasi pada jarak jauh, sebuah sensor sidik jari di tombol power, sistem audio dari empat speaker stereo, kamera depan dan belakang 8 megapixel, dan masa tahan baterai hingga 12 jam saat streaming video.

Menariknya, Pixel Tablet dilengkapi dengan sebuah speaker dock. Bukan sembarang speaker dock, melainkan charging speaker dock yang dapat meng-charge tablet buatan Google itu. Sambil menunggu charging, pengguna dapat menggunakan sebuah frame foto digital dan fitur dari Google Home. Karena ini sebuah speaker dock, alat ini memiliki empat kali bass daripada hanya Pixel Tablet untuk suara lebih terisi dan jernih.

Pixel Tablet memiliki berbagai manfaat dari fiturnya. Manfaat tersebut seperti voice typing akurat, Magic Eraser, Photo Unblur, dan split-screen multitask. Tidak itu saja, tablet tersebut menjadi tablet pertama yang memiliki built-in Chromecast, maka pengguna dapat melakukan cast musik dan video dari ponsel melalui Hub Mode.

Google Pixel Tablet dibanderol dengan harga US$499 dan akan tersedia mulai 20 Juni 2023. Tersedia tiga warna untuk tablet ini, yaitu Porcelain, Hazel, dan Rose.

Baca juga: 

Pixel Fold

Google IO 2023 Pixel Fold
Pixel Fold

Google sempat membocorkan Pixel akan mendapat foldable phone atau ponsel lipat. Kini, Google I/O menjadi momen tepat untuk mengumumkannya. Detail tentang Pixel Fold akhirnya terungkap sebagai foldable phone pertama dari raksasa teknologi itu.

Smartphone tersebut merupakan sebuah tablet 7,6 inci yang bisa dilipat menjadi ponsel 5,8 inci. Sama seperti Pixel 7a, Pixel Fold diperkuat dengan Tensor G2.

Baca juga: 

Menurut press release-nya, ponsel lipat ini memiliki sensor kamera utama 48 megapixel. Google menyebut ponsel ini memiliki semua keuntungan dari sebuah tablet. Salah satu di antaranya adalah menggunakan tabletop mode untuk melakukan hal seperti memotret foto dan menonton video.

Saat ini belum ada jadwal rilis foldable phone itu. Google hanya menyebut Pixel Fold akan tersedia mulai Juni. Itulah tiga gadget yang diumumkan di Google I/O 2023.