Tag Archives: Guardians of The Galaxy

Disney Akui Mayoritas Film Barunya Mengecewakan di Box Office

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tampaknya tahun ini tidak begitu menyenangkan bagi Disney di industri film. Akhir-akhir ini mayoritas film produksi House of Mouse itu mengalami kekecewaan di box office. Mulai dari Ant-Man and the Wasp: Quantumania hingga yang terbaru Haunted Mansion, mayoritas dari film terbarunya telah mengecewakan.

Disney mengalami hasil mengecewakan dua kali berturut-turut di box office dengan film blockbuster-nya, yaitu Indiana Jones and the Dial of Destiny dan Haunted Mansion. Padahal tahun ini The Walt Disney Company tengah merayakan hari jadinya ke-100. Banyak pihak mempertanyakan apakah studio berjulukan House of Mouse itu tidak memiliki movie magic yang kuat lagi.

Kekecewaan Disney di Box Office semenjak Keberhasilan Besar Avatar: The Way of Water

Terakhir kali Disney mencapai kesuksesan besar saat mereka merilis Avatar: The Way of Water produksi 20th Century Studios pada 16 Desember 2022. Film karya James Cameron itu berhasil meraup US$2,32 miliar, menjadikannya sebagai film dengan penghasilan box office tertinggi pada 2022 sekaligus film berpenghasilan tertinggi ketiga sepanjang masa.

Setelah itu, Ant-Man and The Wasp: Quantumania menjadi film berikutnya. Film tersebut menjadi pembuka dari Marvel Cinematic Universe Phase 5. Meski begitu banyak ekspektasi, film Ant-Man ketiga itu sayangnya mengecewakan di box office cukup kaat akhir pekan pertamanya, hanya meraup US$461,1 juta. Angka itu tidak cukup untuk mencapai perkiraan break-even sebesar US$600 juta.

Baca juga:

Selanjutnya, The Little Mermaid live action remake rilis pada Mei. Film yang dibintangi Halle Bailey itu sempat tersandung kontroversi, tetapi masih bisa meraup penghasilan box office cukup kuat. Secara domestik, The Little Mermaid remake mencapai US$297 juta, angka yang lumayan. Akan tetapi, film itu hanya bisa mencapai US$267 juta secara internasional. Terlebih, film itu tidak begitu bergaung jika dibandingkan dengan remake live action lain seperti The Lion King pada 2019.

Elemental, film terbaru Pixar, mungkin sudah diingat oleh penggemar karena debut box office-nya yang sangat mengecewakan. Lebih mengejutkannya lagi, penghasilan box office film Pixar itu perlahan naik, mnjadikannya sebuah sleeper hit dan meraup US$444 juta secara global.

Akhir Juni lalu, Indiana Jones and the Dial of Destiny rilis. Meski antisipasi yang cukup masif, film terbaru Indiana Jones itu nyatanya tidak mampu bergaung di box office. Disney kemungkinan merugi sebesari US$100 juta karen film itu.

Akhirnya, Haunted Mansion, film terbaru Disney yang menjadi ikut berakhir gagal di box office. Meski menampilkan aktor papan atas seperti Rosario Dawson, Tiffany Haddish, Jamee Lee Curtis, dan Jared Leto, remake dari film adaptasi permainan theme park itu hanya mampu meraup US$75 juta per tulisan ini, jauh kurang dari anggaran US$150 juta.

Satu-satunya film blockbuster produksi Disney yang meraih keberhasilan besar di box office adalah Guardians of the Galaxy Vol. 3. Film karya James Gunn itu berhasil unjuk gigi dengan penghasilan US$845,5 juta secara global.

Hasil Box Office Mengecewakan Diakui Bob Iger

CEO Disney, Bob Iger, telah mengakui mayoritas film terbaru produksi House of Mouse itu mengecewakan saat earning call. Namun, ia menilai itu bukanlah cerita utuhnya.

“Performa beberapa dari film teranyar kali tentu saja mengecewakan, dan kami tidak bermain-main. Seperti yang kalian harapkan, kami sangat fokus pada kualitas dan performa film yang akan rilis. Itulah sesuatu yang saya kerjakan secara dekat dengan studio. Saya secara pribadi berkomitmen untuk menghabiskan waktu dan perhatian terhadap itu,” tutur Iger dilansir dari IGN.

Disney masih memiliki beberapa film terbaru yang akan rilis. Termasuk di antaranya The Marvels sebagai entri Marvel Cinematic Universe yang rilis pada 10 November 2023. Ada juga Wish, film produksi Walt Disney Animation Studios, yang sekaligus menjadi bentuk perayaan hari jadi ke-100 Disney. Film karya Chris Buck dan Fawn Veerasunthorn itu akan rilis pada 22 November 2023.

The Marvels, Wish tentunya menjadi harapan baru bagi Disney untuk meraih kesuksesan besar. Ditambah lagi Elio produksi Pixar dan Snow White live action remake disebut-sebut sebagai harapan baru pada tahun depan.

Review Guardians of the Galaxy, Penutup Trilogy yang Epic

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Guardians of the Galaxy Vol. 3 merupakan film Marvel Cinematic Universe (MCU) terbaru yang tayang di bioskop sejak bulan Mei 2023. Film Guardians of the Galaxy Vol. 3 secara mengejutkan tampil memukau. Film garapan sutradara James Gunn ini digadang-gadang jadi film MCU terepic pasca Avenger End-Game.

Guardians of the Galaxy Vol. 3  berdurasi berdurasi 2 jam 30 menit menyuguhkan cerita dengan rasa emotional yang kental. Kita akan dibawa tertawa, sedih, dan juga bahagia.

Baca juga: 

Dikutip dari laman Rotten Tomatoes, Guardians of the Galaxy Vol. 3 mendapatkan penilaian 82% dari 340 kritikus dengan label ‘Certified Fresh’. Sedangkan untuk penilaian audience mencapai 94% dengan total 10ribu reviewer. 

Sementara itu, dikutip dari laman Internet Movie Database (IMDb), pengguna akun IMDb memberikan nilai 8,3 dari 100ribu orang.

Guardians of The Galaxy
Peter Quill Guardians of The Galaxy

Sinopsis Guardians of the Galaxy Vol. 3

Cerita berpusat dengan para Guardians yang kehilangan Gamora akibat ulah Thanos di Avengers. Perasaaan kehilangan yang mendalam dirasakan Peter Quill a.k.a Star-Lord (Chris Pratt).

Disaat itu, tiba-tiba mereka diserang Adam Warlock (Will Poulter) yang berniat menculik Rocket Raccoon atas pesanan seorang ilmuwan jenius yang jahat The High Evolutionary (Chukwudi Iwuji). Dia membutuhkan otak cerdas Rocket untuk menjalankan ambisinya.

Baca juga:

Beruntung, Rocket gagal diculik. Akan tetapi akibat dari pertarungan tersebut kondisi Rocket teruka parah dan kritis. Para Guardian harus merapatkan barisan untuk fokus menyelamatkan nyawa Rocket. Peter Quill pun memimpin aksi penyelamatan Rocket dari The High Evolutionary.

Rocket Raccoon Guardians of Galaxy
Rocket Raccoon

Misi semakin kompleks saat Peter Quill bertemu kembali dengan Gamora yang ternyata masih masih hidup. Namun Gamora yang  Peter temui bukanlah perempuan yang dia kenal. Gamora sama sekali tidak mengingat kisah asmaranya dan kisah petualangannya bersama para Guardian. Dia seperti Gamora berbeda sama sekali.

Film Marvel Paling Berkesan Pasca Endgame

Trilogy Guardians of the Galaxy
Trilogy Guardians of the Galaxy

Guardians of Galaxy Vol. 3 jadi persembahan terakhir James Gunn untuk MCU. Seperti kita ketahui, James Gunn akan meninggalkan Marvel untuk membantu DC Studio.

James Gunn berjasa mengembangkan semesta Guardians of Galaxy (GOTG). Dengan tangan dinginnya, setiap film GOTG selalu tampil menarik dan memukau.

Salah satu alasan film trilogi Guardians of Galaxy selalu menarik ditonton karena James Gunn mampu membuat suguhan cerita yang lengkap dan tak kehilangan arah. Konsisten menghadirkan film yang berkisah hanya berpusat di para guardian. Dia tidak tergoda melebarkan cerita ke berbagai arah. 

Bahkan, James tidak tertarik mengembangkan model crossover, suatu model pengembangan cerita yang belakangan dilakukan oleh Marvel Cinematic Universe (MCU).

Baca juga: 

Nah, penutup trilogi GOTG menyuguhkan perkembangan karakter dari setiap Guardian. Star-Lord, Rocket, Gamora, Drax, Mantis, Nebula, Groot, Mantis, bahkan Kraglin hingga Cosmo the Spacedog mendapat kesempatan untuk bersinar dengan pertaruhan masing-masing.

Kamu bisa melihat bagaimana nasib Peter Quill sebagai pemimpin Guardian setelah ditinggalkan Gamora. Kisah masa lalu Rocket yang menyedihkan, hingga dia menerima dirinya sebagai rakun. Gamora yang selalu ingin menemukan keluarga.

Drax yang dianggap selalu bertindak bodoh tapi baik hati. Mantis yang lembut dan sensitif, tapi berani. Paling menarik, Nebula sang robot pembunuh yang terlihat dingin tetapi ternyata paling bisa diandalkan dan paling peduli.

Pengaruh Musik di Guardians of the Galaxy

Selain penceritaan, musik juga menjadi unsur pendukung yang kuat di Guardians of the Galaxy. Selain emosi para penonton, musik mampu mendongkrak mood dari setiap adegan dalam film.

Setelah James Gunn membawa musik era 70-an untuk dua film pertama, kali ini kita disuguhkan musik era 2000-an. Dalam film ini, kamu bisa melihat musik lawas dari tape kesukaan Rocket dan Peter Quill.

Baca juga:

Crazy on You (Heart), Reasons (Earth, Wind, & Fire), No Sleep Till Brooklyn (Beastie Boys), dan Faith No More (We Care A Lot).

Pada adegan puncak pertarungan para guardian dengan High Evolutionary, kamu bisa melihat suguhan lengkap dari dari visual, koreografi, hingga musik. Dengan melihat karya brilian James Gunn lewat Guardians of the Galaxy, kita patut optimis dia mampu membawa DC Studios menelurkan karya-karya berkualitas sekaligus menghibur.

Mungkin saja di bawah kendalinya DC Studios bisa melahirkan karya yang berpotensi ‘mendobrak’ kemapanan Marvel Studios di industri film superhero.

Zoe Saldana Pastikan Berhenti Berperan di Film Marvel

GAMEFINITY.ID, Bandung – Zoe Saldana memastikan dirinya akan berhenti berperan di Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia memastikan Guardians of the Galaxy Vol. 3 akan menjadi kali terakhir dirinya berperan sebagai Gamora. Namun, Saldana memberi petunjuk bahwa ini bukan berarti akhir dari para Guardians.

Film ketiga Guardians of the Galaxy dipromosikan sebagai one last ride. Sutradara James Gunn membocorkan film itu akan menjadi perpisahan pada tim yang sudah dikenal penggemar.

Zoe Saldana Tidak Akan Perankan Gamora Lagi

Gamora Zoe Saldana
#image_title

Saldana berbicara pada The Hollywood Reporter bahwa film ketiga dari Guardians of the Galaxy yang akan rilis 5 Mei (3 Mei di Indonesia) itu akan menjadi perpisahannya di MCU. Ia merasa hal itu menjadi momen tepat untuk beralih dari peran itu. Bahkan, ia tidak menyangka dapat bermain sebagai Gamora setelah film pertama Guardians of the Galaxy yang rilis tahun 2014.

“Kurasa ini bukan akhir dari para Guardian. Ini menjadi akhir bagiku, bagi Gamora,” ungkap sang aktris.

Saldana sudah berperan sebagai Gamora di empat film Marvel semenjak 2014, termasuk Avengers: Endgame. Ia berterima kasih pada James Gunn atas panduan dan pertemanan yang telah mereka bangun pada hari terakhir syuting.

Baca juga:

Dave Bautista Juga Berhenti Berperan di Marvel Cinematic Universe

Zoe Saldana bukan satu-satunya pemeran yang berhenti di MCU setelah Guardians of the Galaxy Vol. 3. Dave Bautista, pemeran Drax, juga mengumumkan ia tidak akan bermain lagi di film Marvel.

Ia mengaku dirinya dan sesama pemeran utama sudah sepakat untuk berperan di sebuah trilogi dan James Gunn sudah membuat ending sempurna ini tim yang sudah fans kenal.

Guardians of the Galaxy Vol.3 juga menjadi kali terakhir bagi James Gunn menjadi sutradara film Marvel. Ia kini menjabat sebagai Co-CEO DC Studios dann tengah mengembangkan DC Universe baru, dimulai dari Superman Legacy yang ia akan sutradarai.

Baca juga:

“Ini akhir dari kami. Aku hanya ingin benar pada para karakter, dan aku ingin benar pada ceritanya, dan aku ingin memberi semuanya sebuah ending yang layak dinantikan,” ungkap Gunn pada Deadline tahun lalu.

Guardians of the Galaxy Vol. 3 akan rilis di bioskop Indonesia pada 3 Mei 2023.

Super Bowl 2023 Tampilkan Deretan Trailer Film Blockbuster

GAMEFINITY.ID, Bandung – Super Bowl menjadi tempat promosi sempurna bagi setiap brand jika ingin menarik perhatian konsumen dalam jumlah banyak. Hal itu juga berlaku bagi studio film yang ingin memanfaatkan momen tersebut untuk membagikan trailer film terbarunya. Tentunya, mereka ingin memaksimalkan promosi film agar mendapat keuntungan lebih.

Gamefinity telah memilih lima trailer film blockbuster yang telah tayang selama babak final National Football League itu. Berikut adalah deretan trailer film blockbuster besar yang tayang di Super Bowl 2023.

The Flash

Super Bowl 2023 The Flash
The Flash

Super Bowl menjadi momen debut bagi film The Flash dari Warner Bros. Pictures dan DC Studios. Meski aktor utama Ezra Miller sudah memicu kontroversi, pihak Warner Bros. tetap ingin merilis film ini. The Flash diharapkan akan me-reset timeline DC Extended Universe menjadi DC Universe.

Film ini bercerita tentang Barry Allen yang kembali ke masa lalunya demi mencegah pembunuhan sang ibu. Namun, ia malah terjebak di sebuah realita di mana General Zod kembali sebagai konsekuensinya. Lebih buruknya, tidak ada superhero sama sekali di sana. Maka, Barry harus meminta bantuan dari Batman yang telah pensiun demi menyelamatkan dunia dam masa depan.

Selain Miller, Sasha Calle, Michael Shannon, Ron Livingston, Kiersey Clemons, dan Michael Keaton juga membintangi film ini. The Flash bakal tayang di bioskop mulai 16 Juni 2023.

Fast X

Super Bowl 2023 Fast X
Fast X

Sukses mengejutkan penggemarnya di F9, Universal Pictures kembali merilis trailer Fast X yang tidak kalah heboh. Entri kesepuluh dari Fast and Furious itu disebut menjadi awal dari akhir dari franchise. Jason Momoa bergabung di film ini sebagai villain utama, karakternya memiliki sebuah dendam pada para karakter utama.

Kebanyakan cuplikan di trailer tersebut menampilkan showdown antara Dominic Toretto (Vin Diesel) dan Dante (Momoa). Cukup banyak momen action-packed seperti balapan, ledakan mobil, dan mobil terjun dari helikopter. Banyak momen yang mungkin konyol jika menggunakan akal sehat, setidaknya itu demi momen action-packed.

Seperti biasa, film ini masih bertabur bintang papan atas seperti Michele Rodriguez, Jordana Brewster, John Cena, Jason Statham, Scott Eastwood, Helen Mirren, Brie Larson, dan Charlize Theron. F9 akan mulai tayang di bioskop pada 19 Mei 2023.

Guardians of the Galaxy Vol. 3

Super Bowl 2023 Guardians of the Galaxy Vol. 3
Guardians of the Galaxy Vol. 3

James Gunn telah konsisten mengatakan entri ketiga Guardians of the Galaxy akan menjadi akhir bagi pemeran utamanya. Hal ini terlihat saat Star-Lord (Chris Pratt) mengatakan one last ride. Meski begitu, trailer Guardians of the Galaxy Vol. 3 masih menjanjikan momen aksi, musik retro, dan komedi.

Peter “Star-Lord” Quill harus kembali memimpin timnya untuk menjalankan sebuah misi berbahaya demi menyelamatkan Rocket (Bradley Cooper). Jika gagal, misi tersebut dapat menjadi akhir dari Guardians of the Galaxy. Gamora (Zoe Saldana) yang telah mati dan kembali lewat time travel masih menjadi anggota tim meski ia bersikap brengsek pada Quill.

Dave Bautista, Vin Diesel, Karen Gillan, Will Poulter, dan Sylvester Stallone juga berperan dalam film ini. Guardians of the Galaxy Vol. 3 bakal meluncur di bioskop mulai 5 Mei 2023.

Baca juga: Alasan Setiap Iklan Super Bowl Selalu Eksklusif dan Mahal

Indiana Jones and the Dial of Destiny

Super Bowl 2023 Indiana Jones and the Dial of Destiny
Indiana Jones and the Dial of Destiny

Harrison Ford akhirnya kembali memerankan Indiana Jones. Namun, ini adalah kali terakhir bagi Ford untuk memerankan tokoh ikonik buatan Lucasfilm itu. Di trailer yang dipertunjukkan di Super Bowl, kebanyakan cuplikan berfokus pada hubungan Indiana Jones dan goddaughter-nya, Helena (Phoebe Waller-Bridge).

Film terbaru Indiana Jones akan berlatar waktu 1968 saat persaingan penjelajahan angkasa antara Soviet dan Amerika. Indiana Jones dan Helena akan berhadapan dengan para Nazi dalam sebuah petualangan terakhir.

Mads Mikkelsen dan Boyd Holbrook akan memerankan villain-nya, sementara John Rhys-Davies kembali memerankan Sallah dari Indiana Jones and the Last Crusade (1989). Indiana Jones and the Dial of Destiny bakal mulai tayang di bioskop pada 30 Juni 2023.

Transformers: Rise of the Beasts

Super Bowl 2023 Transformers Rise of the Beasts
Transformers: Rise of the Beasts

Franchise film Transformers sudah sukses saat memulai kembali sebagai reboot dengan film BumbleBee (2018). Ini menyusul banyak dari entri sebelumnya dikritik habis-habisan oleh kritikus dan penonton. Paramount Pictures tentu ingin memanfaatkan kesuksesan Bumblebee dengan menghadirkan sekuelnya, Transformers: Rise of the Beasts.

Dalam trailer yang juga merupakan iklan Porsche di Super Bowl, sebuah autobot baru Mirage (Pete Davidson) diperkenalkan sebagai robot yang dapat berubah menjadi Porsche 911 Carrera RS 3.8. Selain itu, film ini memperkenalkan Maximals, Predacons, dan Terrorcons sebagai musuh baru dalam perang antara Autobots dan Decepticons.

Peter Cullen sudah dipastikan akan mengisi suara Optimus Prime yang sudah ikonik dalam franchise. Transformers: Rise of the Beasts bakal tayang di bioskop mulai 9 Juni 2023.

Itulah deretan film blockbuster besar yang tayang di Super Bowl 2023. Film manakah yang ingin kamu tonton?

Alasan Game Tie-In Film Jarang Dibuat Akhir-Akhir Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Judul game yang berkaitan dengan film biasanya lazim ditemukan pada era 1990-an dan 2000-an. Sering sekali pemain tertarik memainkannya karena sudah familiar. Pengembang game memanfaatkan tren game tie-in film untuk mengumpulkan pundi uang.

Saat ini, tren game tie-in film sudah hampir tidak bisa ditemukan. Tidak mengherankan ini menunjukkan bahwa industri game semakin berkembang dan harus berubah. Ini menjadi pemicu game jenis tersebut sudah meredup trennya. Berikut alasan game tie-in film jarang dibuat akhir-akhir ini.

Ada Deadline Ketat untuk Menyelesaikan Game Tie-In Film

Untuk membuat game tie-in film, pihak pengembang harus melakukan kesepakatan dengan pihak studio film. Lalu studio film memberi waktu relatif singkat pada pihak pengembang untuk menyelesaikan game tersebut. Alasannya untuk meraup keuntungan selagi film itu sedang tren.

Deadline ketat seperti ini memicu pengembang harus terburu-buru menyelesaikan game tie-in film itu. Alhasil, saat perilisan, kualitasnya sering sekali tidak memuaskan. Tidak jarang game jenis tersebut berakhir mendapat ulasan buruk dari kritikus.

E.T. game tie-in film
E.T. The Extra-Terrestrial jadi salah satu game terburuk sepanjang masa

Contoh paling terkenalnya adalah E.T. The Extra-Terrestrial oleh Atari pada 1982. Produser Howard Scott Warshaw mengungkap pada BBC bahwa ia hanya diberi waktu lima minggu untuk menyelesaikan game tersebut. Alhasil, judul tersebut menjadi game terburuk sepanjang sejarah. Buruknya game E.T. The Extra-Terrestrial turut memicu video game crash pada 1983.

Kurangnya Kebebasan selama Pembuatan Game Tie-In Film

Deadline ketat dari studio film ikut memicu keterbatasan kreativitas dalam membuat game. Biasanya, game tie-in itu harus memiliki cerita yang kurang lebih sama dengan filmnya. Ibaratnya game tersebut merupakan retelling cerita filmnya.

Saat tren ini meledak pada 1990-an, mayoritas game tie-in film bergenre side-scrolling platformer. Contohnya dapat terlihat dari game besutan Disney Interactive seperti The Lion King, The Little Mermaid II, dan Hercules. Pada awal 2000-an, tren ini semakin meledak, namun tidak dapat terbantahkan kurangnya inovasi memicu kritikan buruk.

GoldenEye game tie-in film
GoldenEye 007 dianggap merevolusioner genre FPS di konsol

Meski begitu, Goldeneye 64 oleh Rare justru dianggap merevolusioner genre FPS di konsol dan mendapat berbagai pujian dari kritikus. Game yang menjadi tie-in film James Bond itu menjadi inspirasi game FPS Call of Duty dan Halo.

Spider-Man 2 Activision game tie-in film
Spider-Man 2 besutan Activision turut menjadi salah satu game superhero terbaik sepanjang masa

Satu lagi pengecualian dapat terlihat dari Spider-Man 2 oleh Activision. Game yang rilis 2004 menjadi game superhero pertama yang memakai desain open world. Spider-Man 2 (2004) telah dianggap menjadi salah satu game superhero terbaik sepanjang masa meski berdasarkan film.

Biaya Produksi Game Bisa Melampaui Produksi Film

Semakin berkembangnya industri game, semakin mahal pula biaya produksinya. Bahkan uang yang dikucurkan pengembang game untuk membuatnya dapat melampaui biaya produksi film.

Terlebih, jika sebuah game gagal secara finansial, pihak pengembang akan mengalami kerugian. Mengingat industri game semakin berkembang, begitu juga dengan penikmatnya. Turunnya penikmat game tie-in film turut berkontribusi kerugian yang didapat pihak pengembang.

Baca juga: Alasan Anime Jepang Turn-Based Banyak Diadaptasi Jadi Game

Pengembang Memilih Mendapat Lisensi IP untuk membuat Game

Pada 2009, Batman: Arkham Asylum sukses besar di pasaran dan menjadi salah satu game terbaik sepanjang masa. Batman: Arkham Asylum menjadi bukti bahwa game yang hanya berdasarkan IP tanpa tie-in film dapat sukses besar. Berkat kesuksesan tersebut, pengembang mulai berpindah haluan. Alih-alih membuat game adaptasi dari film, mereka memilih mendapat lisensi IP untuk membuat cerita tersendiri.

Spider-Man yang dirilis 2018 menjadi satu lagi contoh sukses. Game besutan Insomniac dan PlayStation itu memiliki cerita original dan mengambil inspirasi dari game Spider-Man sebelumnya.

Sementara itu, Crystal Dynamics membuat game The Avengers yang sama sekali tidak berkaitan dengan filmnya. Begitu juga dengan Eidos-Montreal yang membuat game Guardians of the Galaxy. Namun, kedua game itu tidak mampu mencapai kesuksesan masif seperti Batman: Arkham Asylum dan Spider-Man.

Secara keseluruhan, membuat game yang berdasarkan IP tanpa bergantung dengan cerita film dapat membebaskan kreativitas pengembang. Mereka dapat bebas mengembangkan cerita original sendiri tanpa bergantung pada film. Semakin banyak pengembang yang mengembangkan game berdasarkan IP, bukan game tie-in film, ini menjadi pertanda industri game telah banyak berubah.

5 Game Terbaik yang Bisa Dimainkan Dari PC Game Pass

GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTAGame Pass dari Microsoft merupakan salah satu pilihan untuk gamer yang membunyai uang terbatas. Dengan harga langganan perbulan sebesar $1 USD atau sekitar 15 ribu saja di Indonesia, kita sudah bisa memainkan banyak sekali game yang ada di library Game Pass yang tersedia untuk PC dan Xbox. Mulai dari game-game Indie hingga game Tripe-A tersedia di Microsoft Game Pass ini. Berikut ini, kita akan memberikan daftar 5 game terbaik yang bisa kalian mainkan dengan berlangganan Microsoft Game Pass.

Game “Trek to Yomi”

Game
Trek to Yomi
Genre Action, Adventure
Developer Flying Wild Hog, Leonard Menchiari
Size 7 GB
Durasi Gameplay 5 Jam

Trek to Yomi adalah game side-scrolling hack-and-slash yang mempunyai tema samurai Jepang pada zaman Edo. Kita akan berperan sebagai Hiroki, seorang samurai muda yang berpetualang untuk membalas dendam kepada para bandit yang merusak desanya sekaligus membunuh gurunya.

Game
Trek to Yomi gameplay

Game ini mempunyai visual yang dikemas sangat indah dengan style ala Akira Kurosawa, seorang sutradara film yang sering membuat film bertema samurai. Cerita yang dihadirkan juga cukup mencekam dan unik, dimana kita nantinya akan menjelajahi dunia setelah kematian yang bernama Yomi. Dengan durasi gameplay 4-5jam, game sangat cocok untuk kalian coba setelah berlangganan Microsoft Game Pass.

Baca juga: Review Trek to Yomi, Game yang Indah di Visualnya Saja

Game “Octopath Traveler”

Game
Octopath Traveler
Genre RPG
Developer Square Enix
Size 3 GB
Durasi Gameplay 60 Jam

Jika kalian adalah penggemar JRPG lawas dengan style 16-bit ala-ala game SNES, maka Octopath Traveler adalah game yang tepat untuk kalian. Dengan visual yang sudah dipoles menjadi lebih indah, game ini akan memberikan kita nuansa nostalgia, namun tetap menghadirkan hal-hal baru yang memberikan angin segar.

Game
Octopath Traveler Gameplay

Octopath Traveler sendiri bercerita tentang 8 karakter yang mempunyai latar belakang berbeda. Kita akan memilih salah satu dari 8 karakter tersebut, lalu berpetualang sembari mencari 7 karakter lainnya. Kita bisa membuka cerita dari 7 karakter lainnya tersebut dengan menemukannya, lalu mengajaknya untuk ikut bergabung ke party tim kita. Dengan durasi gameplay sekitar 60 jam, game ini sangat cocok untuk kalian para penggemar game RPG.

Game “Tunic”

Game
tunic
Genre Action, RPG, Souls-Like
Developer Tunic Team
Size 3 GB
Durasi Gameplay 15 Jam

Tunic merupakan game action RPG dengan visual kartunis ala-ala game Zelda klasik. Game ini memberikan plot cerita dengan gaya unik, yaitu melalui gambar-gambar artefak. Tunic lebih mengedepankan sisi eksplorasi dimana kita akan diberi kebebasan untuk menjelajah dunia dalam game ini.

Game
tunic gameplay

Walaupun game Tunic mempunyai style layaknya Legend of Zelda, gameplay yang dihadirkan sangat berbeda. Game ini mempunyai gameplay fast-phase layaknya game Souls-Like seperti Dark Souls atau Dead Cells. Untuk kalian yang menyukai game Souls-Like dimana dibutuhkan timing yang tepat untuk melawan sebuah boss, game ini sangat cocok untuk kalian coba. Apalagi visual lucu dan kartunis dari Tunic juga memberikan nuansa baru untuk genre ini.

Marvel’s Guardians of The Galaxy

Game
Guardians of The Galaxy
Genre Action, Adventure
Developer Eidos- Montreal
Size 43 GB
Durasi Gameplay 20 Jam

Pecinta Marvel dan MCU tentunya tidak boleh melewatkan game yang satu ini. Sama seperti judulnya, dalam game ini kita akan bermain karakter dari Guardians of The Galaxy. Karakter-karakter seperti Star Lord, Groot, Rocket Raccoon, Gamora, Mantis, dan Drax the Destroyer bisa kalian mainkan di game Guardians of The Galaxy ini. Satu hal yang sangat khas dari Guardians of The Galaxy di MCU dan gamenya adalah penggunaan musik Country dan klasik Popnya.

Game
Guardians of The Galaxy gameplay

Game ini juga memberikan atmosfer cerita yang lebih serius daripada film MCUnya sendiri yang punya banyak komedi didalamnya. Ditambah dengan tema luar angkasa dan pertarungan antar galaksi yang tentunya akan memberikan pengalaman yang sangat menarik.

Forza Horizon 5

Game
Forza Horizon 5
Genre Racing
Developer Playground Games
Size 99 GB
Durasi Gameplay

List terakhir ini tentunya sudah tidak asing lagi untuk kita semua. Forza Horizon merupakan salah satu game unggulan dari Microsoft untuk Xbox dan PC. Game ini merupakan saingan utama dari Gran Turismo yang ekslusif untuk console PlayStation. Namun, Forza Horizon menghadirkan gameplay racing yang lebih arcade daripada rivalnya tersebut.

Game
Forza Horizon 5 gameplay

Forza Horizon 5 sendiri adalah entri terbaru dari seri Forza. Dengan latar tempat di meksiko, game ini menghadirkan pengalaman racing yang tidak ada duanya. Banyak lisensi mobil dan event dari Forza Horizon 5 tentunya juga membuat kita tidak bisa jauh-jauh dari game yang satu ini. Saat ini, game ini bisa kalian mainkan hanya dengan berlangganan Microsoft Game Pass dengan harga 15 ribu saja perbulannya.

Jika kalian mempunyai rekomendasi game lain, jangan sungkan untuk berbagi daftar game menarik versi kalian lewat fanspage atau komunitas facebook dari Gamefinity ID.