GAMEFINITY.ID, Bandung – Meski sudah terdapat rumor tentang konsol selanjutnya, Nintendo tampaknya tetap berencana untuk support atau lebih tepatnya memberi dukungan pada Switch hingga 2025. Buktinya, terdapat game untuk konsol tersebut yang masih dijadwalkan rilis.
Nintendo Switch Tetap Dapat Dukungan hingga 2025?
Dalam wawancaranya dengan Nikkei yang dilansir dari VGC, Shuntaro Furukawa selaku presiden Nintendo mengungkap pihaknya masih berencana untuk memberi dukungan pada konsol Switch hingga akhir tahun fiskal 2025. Faktanya, konsol hybrid itu sudah berumur kurang lebih enam setengah tahun.
“Kami masih mengerjakan software untuk Switch untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025. Pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2024, kami berharap bisa mempertahankan momentum Zelda dan Super Mario Bros. Movie dengan fokus penjualan musim liburan. Sementara hardware-nya, kami akan memaksimalkan tidak hanya menjawab permintaan baru untuk hardware, tetapi juga untuk yang membeli konsol kedua sekaligus pengganti,” jawab Furukawa.
Nintendo sendiri masih memiliki beberapa game untuk Switch yang belum rilis. Di Nintendo Direct 2023, mereka sudah mengumumkan Princess Peach: Showtime! akan rilis Maret 2024. Beberapa game lain yang akan rilis setelah itu di antaranya Paper Mario: The Thousand Year Door dan Luigi’s Mansion HD.
Sementara itu, rumor konsol next-gen Nintendo atau saat ini dikenal sebagai Switch 2, semakin menguat saja. Contohnya, konsol baru itu dilaporkan dipamerkan secara tertutup saat Gamescom 2023. Beberapa pengembang juga sudah mendapat development kit demi pengembangan game untuk konsol tersebut.
Baru-baru ini, terdapat sebuah rumor baru dari seorang leaker bernama SoldierDelta, member server Discord bernama The Snitch. Menurut GameRant, ia merupakan insider yang sudah berhasil membocorkan kabar secara kredibel. Leaker tersebut berhasil membocorkan detail gameplay Rise of the Ronin besutan Team Ninja yang akan rilis eksklusif di PS5 tahun depan.
SoldierDelta menulis di server Discord bahwa Nintendo Switch 2 akan lebih mahal daripada pendahulunya. Model digital-only disebutkan akan dibanderol senilai US$400, sementara model Standard-nya direncanakan diberi harga US$450. Sang leaker juga tampak menekankan bahwa konsol next-gen itu akan memiliki fitur AR dan tidak memiliki display OLED.
Terakhir, ia mengungkap konsol next-gen itu direncakan meluncur resmi pada 24 September 2023. Bahkan, perusahaan game raksasa asal Jepang itu menetapkan jadwal penundaan jika ada yang tidak sesuai harapan, yaitu 3 November 2023.
Nintendo berencana untuk tetap berfokus pada penjualan konsol Switch pada musim liburan ini. Setidaknya, mereka masih memiliki beberapa game yang dikembangkan untuk konsol tersebut.
GAMEFINITY.ID, Bandung – PlayStation Portal, atau lebih dikenal sebagai Project Q dari PlayStation, ternyata sudah dilaporkan laris manis hingga ludes terjual di Jepang! Meski sudah mengundang skeptisme seperti kritikan ketidakmampuannya sebagai konsol handheld tersendiri, kabar pre-order-nya sudah laris menandakan hal tersebut tidak menghalangi kesuksesannya.
PlayStation Portal sudah Terjual Habis dalam 12 Jam Pre-Order di Jepang
PlayStation Portal pre-orders have sold out at all online retailers in Japan! 👀#PlayStation
Amazon: Sold out Rakuten Books: Sold out Yodobashi: Sold out Bic Camera: Sold out Yamada Webcom: Sold out Sofmap: Sold out Joshin: Sold out Sony Store: Sold out Edion: Sold out Aeon:… pic.twitter.com/D8N9FAOi9z
Akun Twitter @Genki_JPN yang terkenal membagikan kabar mendalam pasar gaming di Jepang mealporkan PlayStation Portal sudah ludes dalam 12 jam setelah pre-order dibuka. Hampir setap retailer terkenal seperti Sony Store, Amazon, Rakuten, hingga Aeon disebut-sebut kehabisan stok.
Sony sendiri tidak menyebut berapa stok yang telah mereka sediakan selama pre-order di Jepang. Dari kelihatannya, tampaknya platform handheld ini akan menjadi sangat sukses. Pasalnya, PlayStation Lifestyle menyebut beberapa dari netizen Jepang mengaku handheld gaming lebih populer di negaranya daripada negara lain.
Akan tetapi, terdapat sebuah masalah tersembunyi, yaitu scalper. Jepang sendiri masih memiliki masalah scalping yang sangat besar, terutama konsol PS5. Masalah ini memang sudah tidak asing di negara-negara lain termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu, GameRant mencatat konsol handheld itu sudah terjual habis di Amazon Amerika Serikat. Bahkan PlayStation Direct Amerika Serikat membatasi satu device per pemesan karena permintaan yang sangat tinggi. Di GameStop, aksesories PS5 tersebut juga sudah diberi label bestseller.
Ditawarkan sebagai Solusi Penggunaan TV di Rumah
Berbicara tetang handheld gaming, PlayStation Portal sendiri tidak akan menjadi konsol handheld mandiri seperti PlayStation Portable dan PlayStation Vita. Bahkan konsol tersebut tidak akan menjadi pesaing bagi Nintendo Switch dan Steam Deck.
Tujuan Sony untuk merilis konsol handheld itu mempertimbangkan ruang televisi di rumah keluarga. Tidak semua keluarga yang memiliki lebih dari satu TV. Konsol tersebut menjadi solusi bagi gamer yang lelah harus berbagi TV dengan anggota keluarga lain. Pengguna tinggal menggunakan Wi-Fi untuk stream dan bermain game PS5 yang mereka miliki dengan PlayStation Portal di rumah.
PlayStation Portal akan resmi meluncur pada 15 November 2023.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Steam Deck kembali mendapat saingan! Benar, Lenovo masuk persaingan handheld gaming dengan Legion Go. Perusahaan teknologi asal China itu baru-baru ini mengungkap produk PC handheld gaming terbarunya akan meluncur pada Oktober mendatang.
Legion Go, Handheld Gaming PC Pesaing Steam Deck dari Lenovo
Legion Go pertama kali diumumkan pada 1 September 2023. Melalui laman resminya, Legion Go menjadi handheld gaming pertama bagi Lenovo yang memberikan kebebasan pada gamer untuk menikmatnya di manapun dan kapanpun.
Keunggulan Legion Go jika dibandingkan dengan PC handheld gaming lainnya terdapat pada controller. Controller-nya, Legion TrueStrike, merupakan detachable atau bisa dilepas sama seperti Nintendo Switch. Legion TrueStrike terdiri dari D-Pad, sebuah mouse wheel, 20 mappable shoulder buttontrigger, dan grip button. Lenovo mengandalkan Hall Effect joystick pada controller Legion TrueStrike-nya demi mencegah masalah drifting seperti Switch.
Lenovo menekankan Legion Go memiliki spesifikasi 16 GB LPDDRX RAM, M.2 SSD dengan tiga konfigurasi: 256GB, 512GB, dan 1TB; slot MicroSD card hingga 1TB, dan prosessor AMD Ryzen Z1 Extreme, dan baterai berkapasitas 49,2Wh. Sayangnya, waktu daya tahan baterainya belum terungkap. Satu lagi keunggulannya terletak pada layar high-end-nya. Terdapat layar sentuh 8.8 inci yang bisa mencapai resolusi 1600p dan refresh rate 144 Hz.
Legion Go menggunakan Windows 11 sebagai OS-nya. Berarti, pengguna dapat memainkan banyak dari game yang mendukung Windows 11 pada device handheld tersebut melalui platform seperti Steam, Epic Games Store, dan Battle.net. Kabar baiknya lagi, pengguna bisa mendapat tiga bulan berlangganan Xbox Game Pass Ultimate sebagai bagian dari bundle.
Lenovo menyebut Legion Go akan meluncur Oktober ini dengan harga mulai dari US$699. Pihaknya belum menyebut harga dari setiap konfigurasi storage-nya.
Legion Glasses, Aksesories untuk Gamer yang Ingin Bermain On-the-go
Jika ingin mendapat pengalaman gaming lebih mewah lagi, Legion Go bisa digunakan dengan Legion Glasses. Legion Glasses akan membuat sebuah virtual screen privat dalam pandangan. Aksesories ini menampilkan display mikro-OLED hingga resolusi 1080p dengan refresh rate 60 Hz.
Legion Glasses juga bisa digunakan di berbagai device yang kompatibel, termasuk Windows, Android, MacOS dengan USB-C. Seperti Legion Go, Legion Glasses juga akan tiba Oktober ini dengan harga US$329.
Lenovo menjadi satu lagi kompetitor dalam persaingan handheld gaming yang dimulai dari Nintendo dengan Switch-nya. Steam Deck berhasil menambah kembali popularitas handheld gaming hingga saat ini sehingga munculnya banyak kompetitor, contohnya Razer Edge dan ROG Ally. Apakah Legion Go mampu mendobrak persaingan handheld gaming kelak?
GAMEFINITY.ID, Bandung – Kesuksesan Steam Deck turut membangkitkan industri konsol handheld. Sejak saat itu, berbagai perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk membuat konsol handheld sendiri. Tampaknya, PlayStation tidak ingin ketinggalan. Pasalnya, mereka tengah dilaporkan sedang membuat konsol handheld-nya sendiri.
Ini mungkin akan menjadi comeback bagi PlayStation di industri konsol handheld. Mereka sebelumnya meraih kesuksesan dengan PSP. Upaya selanjutnya, PS Vita, telah dianggap mengecewakan hingga memicu mereka meninggalkan handheld gaming.
Menurut laporan Insider Gaming, konsol handheld baru PlayStation itu memiliki codename Q Lite. Konsol tersebut akan mengandalkan fitur Remote Play PlayStation 5, sebuah fitur yang telah dipromosikan akhir-akhir ini. Tujuan utama dari konsol ini agar penggunanya dapat secara praktis bermain game PS5 dengan cara handheld.
Insider Gaming juga mendapati Q Lite bukanlah konsol cloud gaming, tetapi tetap membutuhkan koneksi internet stabil untuk mengandalkan streaming adaptif hingga 1090p dan 60FPS. Karena mengandalkan fitur Remote Play, Q Lite membutuhkan konsol PlayStation 5 untuk dapat menggunakannya.
Tampak fisik dari Q Lite akan mirip controller PlayStation 5. Bedanya, konsol ini memiliki layar sentuh LCD delapan inci di tengahnya. Konsol itu dipercaya memiliki adaptive trigger untuk haptic feedback dan sudah termasuk tombol volume, speaker, dan input jack audio. Saat ini, Q Lite dipercaya sedang berada dalam fase QA.
Jadi Bagian dari Fase Kedua PS5?
I am traveling to Super Nintendo World, but I see the reports about a potential Vita 2, and I would definitely scope down those expectations. I've only ever heard about a cloud-streaming handheld.
Jeff Grubb, sosok terkenal sebagai leaker industri dari Giant Bomb, justru menganggap dirinya hanya pernah mendengar Sony sedang mengembangkan konsol handheld cloud gaming. Ia juga membantah konsol itu sebagai penerus PS Vita.
Menurut Grubb melalui podcast Game Mess Decides, Sony berencana untuk mengumumkan fase kedua dari PS5. Disebutkannya bahwa fase kedua lebih mengarah ke hardware baru, termasuk Q Lite. Hardware lainnya yang disebutkan akan diumumkan adalah earphone wireless Project Nomad, headset wireless Project Voyager, dan detachable disc drive PlayStation 5. Ia menyebut semuanya akan diumumkan dalam waktu dekat, kemungkinan PlayStation Showcase Juni 2023 menjadi peluang terbesar.
Sony belum menganggapi rumor tentang konsol handheld terbarunya sejauh ini.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Razer sebelumnya mengumumkan mereka bermitra dengan Verizon dan Qualcomm akhir September lalu. Mereka bertujuan untuk membuat konsol handheld 5G bernama Razer Edge. Meski ditujukan untuk cloud gaming, pengguna juga dapat mengunduh judul game untuk konsol tersebut.
Acara RazerCon 2022 yang diselenggarakan 15 Oktober lalu akhirnya mengumumkan secara detail dari Razer Edge. Razer mengungkap tampilan, spesifikasi, dan harga dari konsol handheld-nya itu.
Spesifikasi Razer Edge
Melalui laman resminya, Razer Edge dideskripsikan sebagai konsol yang sudah di-custom-build untuk memberi pengalaman gaming handheld mutakhir. Konsol buatan Razer itu diperkuat oleh chipset Qualcomm’s Snapdragon G3x Gen 1 dengan 3 GHz octa-core Kryo CPU. Chipset tersebut dapat memberi performa ekstrem bagi konsol tersebut.
Razer Edge juga menampilkan display AMOLED dengan refresh rate 144 hz, resolusi 2400×1080, dan layar sentuh. Konsol buatan Razer itu juga memiliki RAM 8GB LPDDR5, penyimpanan internal sebanyak 128 GB, dan slot microSD hingga 2 TB. Ditambah, Android 12 akan menjadi OS konsol tersebut.
Tidak lengkap jika sampai di situ, Edge juga menghadirkan kontroler Razer Kishi V2 Pro. Kontroler itu disebut memiliki tombol microswitch, analog trigger, dan sistem Razer Hypersense.
Razer menyebut Edge dapat menjalankan berbagai game Android dan PC, termasuk ribuan game AAA. Konsol itu juga mendapat dukungan untuk Epic Games Store dan layanan cloud gaming seperti Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now.
Hadir dalam Dua Model, Segini Harganya!
Terdapat dua model Razer Edge yang akan hadir, yaitu Wi-Fi dan 5G. Model Wi-Fi-nya kemungkinan dapat meluncur Januari ini tanpa tanggal pasti. Sementara itu, tanggal peluncuran model 5G belum diumumkan.
Razer membanderol model Wi-Fi-nya dengan harga 399 USD. Model 5G-nya justru akan diumumkan pada kemudian hari. Kedua model tersebut akan meluncur terlebih dahulu di Amerika Serikat.
IGN menyebutkan Razer dipastikan tampil di CES 2023. Razer akan menampilkan Edge di acara tersebut. Pengguna yang menghadiri CES 2023 berkesempatan mencoba konsol handheld tersebut.
Menyusul Tren Konsol Handheld Gaming
Edge menjadi upaya Razer untuk masuk ke dalam tren konsol handheld. Mereka siap bersaing dengan Steam Deck dan Nintendo Switch. Tencent dan Logitech juga akan menyusul dengan konsol handheld cloud gaming Logitech G Cloud besok.
Konsol handheld gaming sendiri sempat mati suri setelah kegagalan PlayStation Vita. Game mobile pada saat itu berhasil melampauinya secara pendapatan. Nintendo Switch yang rilis 2017 telah berhasil menyaingi pasar game mobile.
Steam Deck dari Valve juga telah membantu membangkitkan kembali tren konsol handheld gaming. Dari pengumuman Razer Edge dan Logitech G, tampaknya konsol handheld tidak akan punah.
Dapatkan Razer Edge melampaui Nintendo Switch dan Steam Deck dalam persaingan konsol handheld? Ataukah Logitech G yang akan menguasai? Razer Edge model Wi-Fi akan rilis 2023 di Amerika Serikat.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – PlayStation Portable atau disingkat PSP merupakan salah satu konsol game yang dipublikasikan oleh Sony Computer Entertainment. Menjadi salah satu konsol genggam yang dibawakan ole Sony Computer Entertainment.
PlayStation Portable dirilis pada 12 Desember 2004 di Jepang, 24 Maret 2005 di Amerika Utara, dan wilayah lainnya pada 1 September 2005, Indonesia menjadi salah satu pasar yang terbitkan PlayStation Portable pada tahun ini. PlayStation Portable sendiri menjadi konsol generasi ketujuh yang turut bersaing dengan Nintendo DS.
Menjadi salah satu series konsol terlaris dengan harga jual awal berkisar US$249.99 yang terjual sebanyak kisaran 80 juta unit. Menggunakan sistem operasi mandiri yaitu PlayStation Portable System Software.
Pada pertama kali mengumumkan pengembangannya di konferensi pers sebelum E3 2003, Sony Computer Entertainment sebagai pengembang PlayStation Portable tidak menyajikan sampel ataupun prototipe dari konsol seri ini.
Walaupun Sony tidak menampilkan prototipe PlayStation Portable pada konferensi pers, tetapi mereka merilis detail teknis yang ekstensif untuk PSP. Ken Kutaragi selaku CEO Sony, menyebutkan PSP sebagai Walkman abad ke-21. Julukan ini merujuk PSP sebagai referensi untuk konsol dengan kemampuan multimedia.
Konsep pertama PSP dihadirkan pada pertemuan Sony Company pada November 2004, hadir dengan tombol datar tanpa adanya joystick analog.
Released PlayStation Portable Sebagai Pesaing Konsol Genggam
Sony meluncuran Basic Model PSP pada 12 Desember 2004 dengan harga yang berkisar pada US$181 pada tahun tersebut. Perilisan pertama tersebut sukse dengan penjualan 200.000 unit di hari pertama penjualan.
Kemudian tidak lama setelah perilisan pertama di Jepang, PSP rilis secara beriringan yang berlanjut ke Amerika Utara di Februari 2005, dan peluncuran ini menghabisan penjualan sebanyak 500.000 unit di hari pertama, 2 kali lipat lebih dari penjualan di negara asal.
Perilisan terus berlanjut hingga mencapai titik penjualan satu juta unit untuk minggu pertama di Eropa.
Revisi dan Inovasi dari Sony untuk PlayStation Portable
Setidaknya ada 4 kali revisi yang sudah termasuk inovasi turut dihadirkan Sony untuk memperbagus konsol genggam satu ini. Beberapanya memiliki inovasi yang cukup mencolok, terlebih revisi yang hadir hingga memasuki tahun 2010. Berikut produk PlayStation Portable Series dari Sony.
PSP-2000
Mulai dipasarkan di negara-negara PAL yang meliputi Asia, Amerika Selatan, dan wilayah Oceania yang dikenal dengan PSP Slim. Menjadi desain ulang pertama dari PlayStation portable dengan sistem yang lebih ramping dan ringan daripada PSP sebelumnya.
Pertama kali rilis sebagai PSP-2000 di Hong Kong pada 30 Agustus 2007, Eropa pada 5 Sepember 2007, Amerika Utara pada 6 September 2007, Korea Selatan pada 7 September, dan Australia pada 12 September 2007, kemudian disusul dengan Inggris di 14 September pada tahun yang sama.
Beberapa perubahan untuk PSP-2000 antara lain seperti, perubahan pada port, modul WLAN, dan Mikrokontroler serta layar LCD yang alami peningkatan demi kenyamanan. Peningkatan ini juga tutut merubah memori internal dari seri ini.
PSP-3000
Dipasarkan sebagai PSP Slim & Lite atau bisa dikenal dengan PSP Brite untuk region yang sama dengan penjualan PSP-2000, dan memiliki layar LCD yang turut alami peningkatan serta kenaikan rentang warna.
PSP-3000 rilis di Amerika Utara pada Oktober 2008, dan disusul dengan Jepang, Eropa, dan Australia dibulan dan tahun yang sama. Terjual sebanyak 140.000 unit lebih di empat hari pertama region Jepang.
PSP Go
PSP Go atau yang dikenal dengan seri model PSP-N1000 ini dirilis pada 1 Oktober 2009 untuk Amerika Utara dan Eropa, kemudian di Jepang pada November ditahun yang sama.
PSP Go terkesan memiliki berat dan ukuran lebih rendah 50%-an dari PSP-1000, dan sediikit lebih ringan dari PSP-3000. Selain itu juga PSP Go memiliki fitur 802.11b Wi-Fi seperti pendahulunya, walaupun USB Port yang telah diganti dengan konektor pribadi Sony.
PSP Go menggunakan kabel Audio-Video komposit dan beberapa komponen opsional lainnya. PSP Go hadirkan dudukan seperti PSP-N340 untuk charging, video out, hingga transfer data USB serta memberikan fitur Bluetooth.
PlayStation Portable Go sendiri mampu menjalankan game PlayStation 1 menggunakan kabel AV atau beberapa komponen pendukung hingga stand. Sayangnya, seri ini tidak memiliki drive UMD, tetapi memiliki memori flash internal 16 GB maksimal hingga 32 GB.
PSP Street
Diumumkan di Gamescom 2011 sebagai PSP-E1000, merupakan model yang berfokus pada anggaran yang dirilis di seluruh wilayah PAL pada 26 Oktober 2011. Sayangnya seri ini tidak memiliki kemampuan konektivitas Wi-Fi dan hasil finishing yang mirip-mirip dengan PlayStation 3 yang terkesan ramping.
Memiliki fitur fungsional komponen yang hampir mirip dengan seri PSP-2000 dan PSP-3000 tanpa koneksi Wi-Fi.
Setidaknya ada 1.370 game yang rilis untuk PSP di 10 tahun masa pakai, peluncuran game tersebut sudah termasuk Ape Escape: On the Loose hingga yang paling laris dari serial Grand Theft Auto yaitu, Grand Theft Auto: Liberty City Stories, dengan penjualan 7,6 juta kopi per Oktober di 2015.
Ada alasan dan sebab kenapa user interface PlayStation Portable lebih terkesan elegan dan cenderung seperti seri PlayStation diatasnya dikarenakan PSP sendiri merupakan perangkat yang menjadi rujukan UI selanjutnya.
Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.