Tag Archives: handheld

Razer Edge Terungkap, Gabung Persaingan Handheld Console

GAMEFINITY.ID, Bandung – Razer sebelumnya mengumumkan mereka bermitra dengan Verizon dan Qualcomm akhir September lalu. Mereka bertujuan untuk membuat konsol handheld 5G bernama Razer Edge. Meski ditujukan untuk cloud gaming, pengguna juga dapat mengunduh judul game untuk konsol tersebut.

Acara RazerCon 2022 yang diselenggarakan 15 Oktober lalu akhirnya mengumumkan secara detail dari Razer Edge. Razer mengungkap tampilan, spesifikasi, dan harga dari konsol handheld-nya itu.

Spesifikasi Razer Edge

Melalui laman resminya, Razer Edge dideskripsikan sebagai konsol yang sudah di-custom-build untuk memberi pengalaman gaming handheld mutakhir. Konsol buatan Razer itu diperkuat oleh chipset Qualcomm’s Snapdragon G3x Gen 1 dengan 3 GHz octa-core Kryo CPU. Chipset tersebut dapat memberi performa ekstrem bagi konsol tersebut.

Razer Edge juga menampilkan display AMOLED dengan refresh rate 144 hz, resolusi 2400×1080, dan layar sentuh. Konsol buatan Razer itu juga memiliki RAM 8GB LPDDR5, penyimpanan internal sebanyak 128 GB, dan slot microSD hingga 2 TB. Ditambah, Android 12 akan menjadi OS konsol tersebut.

Tidak lengkap jika sampai di situ, Edge juga menghadirkan kontroler Razer Kishi V2 Pro. Kontroler itu disebut memiliki tombol microswitch, analog trigger, dan sistem Razer Hypersense.

Razer Edge cloud gaming
Tidak hanya game Android, Razer juga hadirkan Epic Games Store dan dukungan layanan cloud gaming seperti Nvidia GeForce Now dan Xbox Cloud Gaming

Razer menyebut Edge dapat menjalankan berbagai game Android dan PC, termasuk ribuan game AAA. Konsol itu juga mendapat dukungan untuk Epic Games Store dan layanan cloud gaming seperti Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now.

Hadir dalam Dua Model, Segini Harganya!

Terdapat dua model Razer Edge yang akan hadir, yaitu Wi-Fi dan 5G. Model Wi-Fi-nya kemungkinan dapat meluncur Januari ini tanpa tanggal pasti. Sementara itu, tanggal peluncuran model 5G belum diumumkan.

Razer membanderol model Wi-Fi-nya dengan harga 399 USD. Model 5G-nya justru akan diumumkan pada kemudian hari. Kedua model tersebut akan meluncur terlebih dahulu di Amerika Serikat.

IGN menyebutkan Razer dipastikan tampil di CES 2023. Razer akan menampilkan Edge di acara tersebut. Pengguna yang menghadiri CES 2023 berkesempatan mencoba konsol handheld tersebut.

Menyusul Tren Konsol Handheld Gaming

Edge menjadi upaya Razer untuk masuk ke dalam tren konsol handheld. Mereka siap bersaing dengan Steam Deck dan Nintendo Switch. Tencent dan Logitech juga akan menyusul dengan konsol handheld cloud gaming Logitech G Cloud besok.

Baca juga: Logitech Rilis G Cloud, Siap Saingi Switch

Konsol handheld gaming sendiri sempat mati suri setelah kegagalan PlayStation Vita. Game mobile pada saat itu berhasil melampauinya secara pendapatan. Nintendo Switch yang rilis 2017 telah berhasil menyaingi pasar game mobile.

Steam Deck dari Valve juga telah membantu membangkitkan kembali tren konsol handheld gaming. Dari pengumuman Razer Edge dan Logitech G, tampaknya konsol handheld tidak akan punah.

Dapatkan Razer Edge melampaui Nintendo Switch dan Steam Deck dalam persaingan konsol handheld? Ataukah Logitech G yang akan menguasai? Razer Edge model Wi-Fi akan rilis 2023 di Amerika Serikat.

Tencent Dan Logitech Kembangkan Handheld Konsol

GAMEFINITY.ID, PATIHandheld Console telah menjadi salah satu konsol populer sejak peluncuran Nintendo Switch pada tahun 2017. Keunggulan portable yang ditawarkan menjadi aspek utama dari konsol ini. Terlebih baru-baru ini Valve juga meluncurkan handheld console Steam Deck pada tahun 2022. Dan sepertinya kedua perusahaan besar tersebut akan mendapatkan saingan baru dalam handheld console. Logitech dan Tencent baru saja mengumumkan kerja sama untuk menciptakan handled konsol.

Kerjasama Logitech dan Tencent

Tencent

Logitech dan Tencent mengumumkan kerjasama dalam mengembangkan handheld console berbasis cloud game yang direncanakan akan diluncurkan tahun ini. Konsol baru ini akan menggabungkan keahlian Logitech G dalam menangani hardware serta Tencent Games dengan software service. Selain itu, Logitech bekerja sama dengan Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now untuk menambah dukungan dalam hal cloud gaming. Berbagai layanan cloud gaming diharapkan dapat mendukung handheld console milik Logitech dan Tencent.

“Popularitas Logitech G dalam pasar hardware PC dan konsol menjadikannya rekan yang ideal dalam membantu kami mewujudkan visi untuk menghadirkan pengalaman bermain game yang lebih baik bagi para gamer di seluruh dunia,” ujar Daniel Wu selaku general manager Tencent Games Smart Solution Innovation Lab.

“Hari ini menandai dimulainya langkah baru bagi perusahaan kami untuk lebih mendorong limit perangkat game.” General Manager Logitech G Ujesh Desai menambahkan: “Sebagai salah satu perusahaan terbesar dalam pengembangan, penerbitan, dan operasi game, Tencent Games telah menjadi yang terdepan dari segi inovasi, dan itulah sebabnya kami bermitra dengan mereka.”

Baca Juga: Playstation 5 Tambah Fitur 1440p Dan Gamelist

Masa Depan Cloud Gaming

Cloud gaming akhir-akhir ini semakin berkembang seiring kemajuan teknologi, dan konsol baru ini mampu memperkenalkan cloud gaming kepada pemain, terutama di kawasan Asia, salah satu pasar utama Tencent. Jika dikembangkan hingga potensi tertingginya, konsol baru ini dapat membuat cloud gaming sebagai opsi yang layak bagi pemain yang mungkin skeptis terhadap teknologi tersebut.

Sayangnya, tampaknya konsol baru Logitech dan Tencent tidak mendukung game asli selain melalui cloud gaming. Beberapa pemain saat ini sepertinya masih belum begitu percaya dengan cloud gaming. Kendala seperti internet stabil dan lain hal masih menjadi momok besar untuk cloud gaming saat ini. Semoga dengan hadirnya konsol Logitech dan Tencent membuat masa depan cloud gaming semakin ideal dan aksesible.

Nantikan informasi terbaru dari dunia gameing gears dan teknologi  game hanya di Gamefinity. Dukung juga para developer game kesayangan kalian dengan top up dan membeli voucher game kesayangan kalian dengan harga murah dan proses yang mudah di Gamefinity.id

Handheld Console vs Smartphone

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Handheld Console, salah satu teknologi yang memungkinkan seseorang untuk bermain game dengan praktis dan dapat dibawa dimana saja.

Sebuah teknologi revolusioner yang pada saat keemasannya menjadi salah satu hal yang diidam-idamkan oleh para gamers.

Namun, keberadaan Handheld Console saat ini dapat dikatakan memiliki saingan dalam urusan dapat memainkan game dimana saja.

Ya, keberadaan smartphone akhir-akhir ini dapat mempunyai posisi yang berpengaruh di industri game. Bahkan, beberapa developer pun akhirnya memutuskan turun di ranah mobile gaming.

Lalu, apa yang membuat persaingan ini dapat dikatakan adil dan tidak adil di waktu yang bersamaan?

Sejarah Handheld dan Mobile Gaming

Handheld

Handheld vs Smarthpone Steam Deck | PCWorld
Gambar dari Steam Deck | PCWorld

Disini saya tidak akan membahas terlalu dalam tentang sejarah handheld console. Saya sudah pernah membahas sejarah ditemukannya Handheld di artikel khusus.

Tujuan dari diciptakannya handheld console adalah dapat dibawa kemana saja. Ketika konsol biasa hanya dapat digunakan dengan TV atau layar.

Begitulah yang ditemukan oleh Gunpei Yokoi sebagai seorang karyawan Nintendo pada saat itu.

Perkembangan handheld hingga saat ini juga tidak lepas dari konsep yang digagas oleh Gunpei Yokoi tersebut. Bahkan, saat ini ada beberapa Hybrid Console yang dapat berfungsi sebagai konsol biasa dan handheld console.

Hanheld console sendiri mengalami kesuksesan atau masa emas pada tahun 1980-an ketika Game Boy hadir dan di tahun 2000-an saat masa Nintendo DS.

Baca Juga: Nintendo dan Revolusi Handheld Console

Mobile Gaming di Smartphone

Handheld vs Smartphone Nubia Red Magic | DroidLime
Gambar dari Nubia Red Magic 6 | DroidLime

Smartphone yang kita kenal saat ini dengan layar touch screen dan platform Android serta iOS sendiri mulai booming di awal tahun 2010-an. Memang pada saat awal ssmartphone hadir di pasaran, belum banyak yang tertarik dengan pasarnya.

Angry Birds merupakan salah satu game yang mulai masuk ke pasar mobile mulai dari awal. Angry Birds sendiri dinilai juga berpengaruh besar terhadap keberadaan in-app purchase saat ini.

Di tahun 2012, lahirlah sebuah game legendaris yang hingga saat ini, komunitas dan game-nya masih berjalan dengan lancar dan baik, Clash of Clans.

Tahun yang sama, terdapat juga salah satu game legendaris, Subway Surfer yang rilis sebagai game endless run yang pada tahun sebelumnya rilis terlebih dahulu Temple Run.

Sejak saat itu, pasar mobile gaming mulai dikenal oleh dunia hingga menjadi seperti yang saat ini.

Handheld dan Smartphone dan Sebuah Ketidakadilan

Handheld console dan smartphone menawarkan hal yang sama, yaitu dapat memainkan sebuah game dimanapun dan kapanpun asal ada baterainya.

Namun, perbandingan ini sesuai dengan yang saya katakan sebelumnya, dapat dikatakan sebagai adil tak adil.

Alasannya adalah kedua device tersebut memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan awal dari handheld adalah bagaimana seseorang dapat memainkan game dimanapun dan kapanpun.

Sementara, smartphone digunakan sebagai alat yang membantu hal sehari-hari dalam menjaga komunikasi antara satu sama lain dari jarak jauh. Namun, fungsinya saja yang melebar.

Meskipun ada beberapa smartphone yang memang dirilis untuk bermain game seperti Nubia Red Magic, Black Shark, dan RoG Phone. Tetap saja, hal tersebut tidak dapat merubah tujuan awal smartphone.

Baca Juga: PlayStation Kembali Gelar Ramadan Deals! Game PS4 dan PS5 Diskon Hingga 44%

Sebuah Persaingan

Ketika ketidakadilan perbandingan sudah dibahas, lalu apa yang menjadikan smartphone dapat dibandingkan dengan handheld pada saat ini?

Kita mulai dari keadaan pasar. Pada tahun 2021 kemarin, berdasarkan data pada website Venturebeat, game pada mobile gaming menguasai pasar sebanyak 52% (gabungan smartphone dan tablet) sementara konsol hanya memiliki 28% pasar (bukan hanya handheld, namun juga konsol biasa).

Berterimakasihlah dengan game mobile yang ramai diperbincangkan seperti Free Fire dan Mobile Legends serta game seperti King of Glory di Cina. Pasar game mobile berkembang pesat.

Ditambah lagi faktor orang-orang yang lebih banyak mempunyai smartphone daripada handheld console. Karena smartphone sendiri dapat berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti mobile banking dan ojek online.

Apalagi dengan perkembangan teknologi pada smartphone yang menurut pendapat saya “menggila”. Setiap tahun pasti ada perkembangan signifikan dari spesifikasi smartphone.

Yang bahkan pada saat ini juga telah ada smartphone yang dikhususkan untuk bermain game seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat pasar smartphone lebih melebarkan sayapnya.

Berbanding terbalik dengan mobile gaming, handheld console sendiri memiliki perkembangan yang relatif lebih lambat.

Namun, yang terbaru seperti Steam Deck, sekalinya rilis rasanya seperti di luar kata masuk akal. Meski terlihat remeh dan masih perlu penegmbangan lanjutan, performa yang ditawarkan oleh Steam Deck bukanlah main-main.

Steam Deck sendiri mampu menjalankan The Witcher III di setting grafis yang tinggi dengan sangat lancar.

Dan juga jangan lupakan Nintendo Switch yang dapat menjalankan game yang tidak dapat dimainkan di smartphone karena keterbatasan spesifikasi.

Ya, perkembangan handheld console bila dibandingkan per generasi juga sebenarnya sangat cepat.

Kesimpulan

Dari yang saya katakan di atas, saya dapat menyimpulkan seperti berikut.

Smartphone dan Handheld Console sama-sama memiliki potensi yang besar, smartphone didukung oleh luasnya pasar sementara handheld console didukung oleh performa yang lebih tinggi dengan pasar yang berbeda.

Meskipun smartphone memiliki tujuan awal yang berbeda, nyatanya saat ini dapat bersaing di ranah game dunia dengan dominasi game online miliknya.

Sementara handheld console yang terkesan mulai hilang, sebenarnya memiliki potensi kuat di masa depan dengan kelebihannya. Performa tinggi yang ditingkatkan setiap generasi, dan juga yang memang didedikasikannya device ini sebagai alat untuk bermain game menjadi senjatanya.