Tag Archives: horror

Hideo Kojima Garap Game Horor Baru Berjudul “Overdose”

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sang kreator dari Metal Gear Solid dan Death Stranding, Zhang Purnama alias Hideo Kojima, dikabarkan tengah mengembangkan game horor baru, yang diberi nama Overdose. Dan meski game ini tidak memiliki hubungan langsung dengan Death Stranding, Margaret Qualley sang pemeran tokoh Mama dilaporkan telah muncul kembali dalam teaser game tersebut.

Dikutip dari sebuah artikel web yang ditulis oleh seorang Leaker bernama Tom Henderson, Hideo Kojima dikabarkan tengah menggarap sebuah game horor baru yang untuk saat ini diberi nama Overdose. Dalam artikelnya, Tom membagikan bocoran bocoran dari teaser video telah dikirimkan kepadanya. Dimana dalam teaser awal tersebut, menunjukkan sesosok karakter third-person yang diperankan oleh Qualley (Mama), tengah menjelajahi lorong gelap menggunakan senter.  Rekaman itu juga dilaporkan berakhir dengan sebuah jumpscare, layar game over, dan layar judul.

“Rekaman awal, yang telah dikirimkan kepada saya atas permintaan anonimitas tampaknya menunjukkan Mama dari Death Stranding mengenakan gaun biru. Namun, game ini tampaknya bukan Death Stranding 2 dan hanya menampilkan aktris yang memerankan Mama, Margaret Qualley.” Tulis Tom.

“Rekaman menunjukkan karakter berjalan melalui koridor gelap dengan senter sebagai orang ketiga, tetapi disarankan agar game ini juga dimainkan sebagai orang pertama. Sebuah jumpscare di akhir rekaman menunjukkan ‘GAMEOVER‘ diikuti oleh ‘A Hideo Kojima Game'”… ‘OVERDOSE’.” tambahnya.

Baca juga: Data Militer Bocor Untuk Ketiga Kalinya Di Forum War Thunder

Hideo Kojima Pembuat game horor
Pengembang Dari Game Horor Legendaris “Silent Hill”

Pengembang Dari Game Horor Legendaris

Terkenal dengan franchise Silent Hills milik Konami, Hideo Kojima sendiri pernah berselisih dengan perusahaan video game tersebut. Yang kemudian membuatnya lebih memilih untuk pergi, dan membangun perusahan game developer miliknya sendiri. Sejak saat itu, banyak dari para penggemar bertanya-tanya tentang game horor baru buatan Kojima, terutama setelah P.T. demo yang menjadi fenomena tersendiri pada tahun 2014 silam.

Hingga akhirnya pada tahun 2017, ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin membuat horor lain. Meski kemudian, rumor akan datangnya game horor baru bertebaran, setelah dia mengobrol santai dengan salah satu mangaka horor, Junji ito, pada tahun 2020.

Sejak dirilisnya Death Stranding, Kojima telah berulang kali mengisyaratkan proyek game baru yang sedang ia kerjakan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah membatalkan proyek game besar, demi dapat mengerjakan game yang lebih kecil, serta game-game episodik.

Hingga artikel ini ditulis, masih belum ada penjelasan lebih detail mengenai plot utama dari game Overdose.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Phantom Rose Scarlet merupakan game Strategy bergaya Roguelike dengan pembawaan cerita yang cukup menarik. Game yang dikembangkan oleh developer indie dengan julukan Makaroll. Phantom Rose Scarlet hadir pada 3 Desember 2020 yang dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Final Destiny, RPG-Action Dengan Segala Keunggulannya

Sinopsis Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Menceritakan tentang sebuah mansion besar milik seorang putri yang cantik, mansion itu kini telah dirusak oleh sekumpulan makhluk jahat. Mansion itu hancur seketika tanpa menyisakan apapun, terkecuali mayat dari para pelayan mansion itu. Salah satu pelayan setia putri ialah Reina.

Dalam mansion itu juga, Reina kehilangan nyawanya berkat kerusakan oleh makhluk jahat. Tetapi siapa sangka bahwa Reina yang telah terbunuh, dihidupkan kembali oleh salah seorang Fairy yang tidak tahu dari mana.

Fairy tersebut membangkitkan kembali Reina seperti pada keadaan dirinya sebelum tewas. Dirinya dibangkitkan dengan cara memundurkan waktu pada Reina guna mendapatkan Reina dalam kondisi dirinya sebelum tewas. Reina terbangun, mendapati dirinya tanpa luka sedikitpun. Reina melihat sekeliling Mansion yang kacau dan berkeliling tempat itu untuk mencari pelayan lain dan menemukan tuannya.

Gameplay (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Gameplay – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet membawa mekanisme game Roguelike yang bergaya deck-build dan Turn-Based yang dapat dimainkan di Mobile.

Game ini menyajikan gaya bermain level dan dungeon dengan gaya bertarung Turn-Based, dan juga player akan dibekali oleh kartu skill/attack untuk mendukung sang karakter dalam melakukan pencarian dan pertarungan. Game ini cukup menarik untuk dimainkan dikala senggang, dan juga game ini menggunakan gaya bermain Portrait.

Pemain akan berperan sebagai Reina, salah satu penghuni mansion besar, lebih tepatnya adalah salah seorang pelayan yang selamat dari kerusakan massal yang dilakukan oleh makhluk jahat.

Graphic (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Graphics – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet memiliki visual grafis yang menarik, keren, suram, gelap dan bercampur jadi satu. Game yang hampir seluruh perwarnaannya di dominasi oleh warna merah.

Phantom Rose Scarlet disajikan dengan latar dan pelukisan grafis game yang gelap dan terkesan horror dengan penggambaran karakter yang terkesan Kawaii tanpa kehilangan kesan horor dari game.

Game ini tampilan animasi yang sangat simpel. Kalau dilihat kembali, game ini menyerupai sebuah game Light-Novel buta. Light-Novel yang hanya menyediakan gambar tanpa adanya teks dialog yang intens.

Control (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Control – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Membahas kontrol, tidak ada hal yang istimewa untuk kontrol game ini. Siapa yang akan menyangka akan ada serangkaian kontrol tingkat tinggi untuk ukuran game portrait semi-novel seperti Phantom Rose Scarlet.

Kontrol yang pasti hanyalah gerakan drag pada deck card dan tap-tap untuk memilih opsi petualangan dungeon selanjutnya. Wajar saja, Phantom Rose Scarlet merupakan game Mobile santai.

Addictive (8/10)

Addictive? Tidak ada hal yang menarik dari game ini selain daripada visual, karakter yang Kawaii, alur cerita yang umum, dan maid-maid yang bertebaran.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike-Strategi yang menuntut player untuk memilih sebuah langkan dan menyusun deck kartu dalam pertarungan.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike. Lebih tepatnya adalah bahwa game ini merupakan salah satu dari genre Rogue yaitu, Roguelite. Player akan tetap dapat menyimpan resource seperti mata uang pada game ini jika mereka mati di tengah stage atau chapter.

Music (9/10)

Phantom Rose Scarlet memberikan gaya musik yang dapat menggugah isi kepala dan memberitahu secara tidak langsung mengenai tentang apa game ini. Disajikan dengan alunan musik harmonis, alunan dari tuts pada piano yang penulis saja tidak tahu siapa yang memainkan pianonya.

Dalam Battle, Phantom Rose Scarlet tetap menyajikan lantunan piano yang megah dan Sound Effect yang menarik untuk tidak dilewatkan. Instrumen piano memberikan kesan terbaik kepada pemain, dan dibawakan berdasarkan kecocokan dengan latar dan alur game.

Kesimpulan

Phantom Rose Scarlet menjadi salah satu game Roguelike Deck-Build yang menarik untuk dicoba. Game yang disajikan dengan menggabungkan 2 hal yang tidak biasa digabungkan yaitu, Horor dan nuansa Kawaii di dalam Phantom Rose Scarlet sendiri. Berikut kekurangan dan kelebihan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Phantom Rose Scarlet menjadi game Dungeon-Roguelike yang menarik. Game ini dikemas dengan cukup baik dan dibawakan dengan sempurna. Menggabungkan dua konsep yang menghasilkan kesan berbeda tentang game ini.

Phantom Rose Scarlet menyajikan alur cerita yang menarik dan semakin meningkatkan rasa penasaran pemain tentang bagaimana ending game ini.

Kekurangan

Musuh yang dibilang cukup Overpower dapat membuat karakter cantik Reina sedikit kewalahan. Ada beberapa musuh yang terkadang tidak bisa dimenangkan dari Deck-Card pemain. Game ini perlu perhitungan dan strategi yang baik.

Phantom Rose Scarlet tidak sepenuhnya dapat diikatakan game Pay-to-Win, walaupun beberapa skin menarik harus dibeli dengan mata uang asli. Tetapi tenang, masih ada skin-skin yang bisa dibeli dengan mata uang pada game ini. Walaupun terkesan sangat mendasar sekali untuk skin yang dapat dibeli di in game.

Untuk Phantom Rose Scarlet, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Phantom Rose Scarlet yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Dead by Daylight Hadirkan Crossover Attack on Titan

GAMEFINITY.ID, BandungDead by Daylight telah secara konsisten memberikan update dan memuaskan penggemarnya, termasuk di antaranya mengadakan kolaborasi dengan berbagai kekayaan intelektual, mulai dari game, film, hingga serial televisi. Game buatan Behaviour Interactive itu telah menghadirkan crossover dengan Left 4 Dead, The Texas Chainsaw Massacre, hingga Stranger Things. Tentu masuk akal jika Dead by Daylight berkolaborasi dengan kekayaan intelektual bergenre horor yang menjadi ciri khasnya.

Pada 17 Mei 2022, Dead by Daylight telah merayakan hari jadinya keenam. Dalam live stream acara hari jadinya, berbagai konten yang akan datang telah diumumkan. Pertama, Chapter 24 akan hadir dengan karakter, map, dan killer baru.

Selanjutnya, secara mengejutkan, game horor survival itu juga mengumumkan mereka akan berkolaborasi dengan Attack on Titan.

Crossover Dead by Daylight x Attack on Titan Berupa Item Cosmetics

Crossover dengan Attack on Titan ini merupakan kolaborasi pertama Dead by Daylight dengan sebuah franchise anime dan manga. Attack on Titan sendiri merupakan salah satu serial anime terfavorit penggemar dan paling populer.

Dead by Daylight Eren
Kostum Eren Yaeger untuk Dwight

Dalam crossover ini, Dead by Daylight hanya akan merilis item cosmetics. Item tersebut yang sudah disebutkan berupa tiga kostum yang terinspirasi dari karakter Attack on Titan. Pertama, kostum Eren Yaeger untuk Dwight; kedua, kostum Hange Zoe untuk Zarina; dan yang terakhir kostum Armored Titan untuk Oni. Behaviour Interactive menyebutkan akan ada total 10 kostum dari crossover ini.

Untuk sementara, belum ada tanggal pasti kapan crossover ini akan dimulai.

Baca juga: Identity V Berkolaborasi dengan Bungo Stray Dogs!

Berbicara tentang crossover, Behaviour Interactive juga mengumumkan Dead by Daylight akan kembali berkolaborasi dengan Resident Evil. Masih belum ada detail lebih lanjut, tetapi chapter crossover itu akan berjudul “Chapter W”. Ditambah, akan ada semakin banyak karakter yang hadir dari franchise game horor besutan Capcom itu. Kolaborasi tersebut juga akan hadir tahun ini.

Masih belum selesai dengan kejutannya, Dead by Daylight juga akan mendapat spin-off berjudul Hooked on You: A Dead by Daylight Dating Sim. Sesuai dengan judulnya, spin-off tersebut merupakan game dating sim. Player dapat berteman dan berkencan dengan empat dari karakter killer Dead by Daylight dalam spin-off tersebut. Cukup unik, bukan?

Pemain tentunya tidak sabar untuk menantikan crossover Dead by Daylight dengan Attack on Titan, bukan?

Game Horor Psikidelik The Chant Unjuk Trailer Perdananya

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejak diumumkan pertama kali pada  bulan Juni lalu, kini game horor psikidelik The Chant, membagikan teaser trailer perdananya. Dalam video berdurasi 1 menit itu, para penonton diperkenalkan dengan petualangan spiritual dari sekelompok kultus misterius di sebuah pulau terpencil.

Pada ajang E3 tahun lalu, The Chant diperkenalkan oleh developer game Brass Token, serta publisher game Prime Matter dari Koch Media. Game ini dijelaskan sebagai game “psychedelic action horror”, yang akan menjadi sebuah game horor third person dengan tema horor kosmik dan spiritualitas.

Sebagai game horor psikidelik, game ini tentu akan kental dengan mimpi buruk dari halusinasi sebagaimana yang diperkenalkan dalam teaser. Dimana perjalanan awal akan membawa pemain ke sebuah pulau terpencil yang indah, namun berlanjut dengan hal-hal mencekam dari keadaan psikologi hingga halusinasi yang akan dialami oleh sang karakter.

Tak banyak informasi mengenai para karakter yang bisa didapatkan dari teaser yang dibagikan. Namun yang jelas, The Chant yang awalnya direncakan rilis untuk konsol Last-Gen dan Next-Gen, kini hanya akan tersedia untuk platform Next-Gen (PlayStation 5 & Xbos X/S Series).

Baca juga: Seri Live Action Alan Wake Akan Tayang Di Channel AMC

Game Horor Psychedelic The Chant
The Chant | Kosmik Horor

Subgenre Kosmik Horor

Dikutip dari laman Wikipedia,  Horor lovecraftian atau yang sering disebut dengan sebagai “horor kosmik”, merupakan subgenre dari fiksi horor dan fiksi aneh yang menekankan kengerian pada sesuatu hal yang tak diketahui dan tidak dapat dipahami.

Dalam video game, genre ini sudah cukup banyak diadaptasi. Beberapa judul yang terkenal diantaranya adalah  Dead Space, Bloodbourne, juga Moon of Madness. Dimana dalam game tersebut, para developer tidak hanya memusatkan kengerian pada unsur jumpscare dan gore. Namun juga menyampaikannya melalui kisah dan latar belakang di dalam game mereka.

Dalam Dead Space misalnya, dimana asteroid yang pernah memusnahkan kehidupan dinosaurus di masa pra sejarah digambarkan sebagai inang Black Markers, yang kemudian menyebabkan kekacauan di masa depan, hingga melahirkan para Necromorph.

Dalam teaser The Chant, kita sempat diperlihatkan pada sesosok makhluk humanoid bertanduk yang sepertinya hanyalah bagian dari halusinasi sang karakter. Kendati demikian, The Chant mungkin akan menjadi salah satu game horor terbaik tahun ini.

The Chant dijadwalkan rilis pada bulan Oktober 2022, untuk platform PC, PS5, dan Xbox Series X/S.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/