Tag Archives: Indie

School Labyrinth Bakal Jadi Game Horror dengan Visual yang Smooth

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – RainyDollGames selaku developer indie asal Jepang, baru-baru ini mengumumkan game horor co-op terbaru mereka yang akan dirilis pada kuartal keempat tahun 2023 untuk PC melalui platform Steam yang diberi nama School Labyrinth. Pengumuman ini juga disertai dengan rilisnya page Steam resminya.

Jadi Game Horror dengan Visual yang Smooth

Dalam School Labyrinth, players akan menjalani peran hingga empat siswa yang tidak beruntung yang tiba-tiba terjebak di dalam gedung sekolah mereka sendiri. Mereka sebenarnya telah menyelinap masuk pada tengah malam untuk sebuah tantangan yang misterius, tetapi sekarang mereka harus berhadapan dengan entitas gelap yang sepertinya sangat ingin menjaga mereka di dalam.

Para siswa harus menavigasi lorong-lorong yang selalu berubah dan tampaknya berubah setiap kali mereka berbelok, sambil mencari jalan keluar.

Para developer sebelumnya merilis game serupa bernama Unknown Pyramid pada awal tahun yang sama, yaitu Februari. School Labyrinth merupakan proyek kedua dari RainyDollGames dan akan menampilkan musik yang diciptakan oleh komposer terkenal, Soutarou Otogi.

Salah satu fitur menarik dari permainan ini adalah dukungan untuk berbagai bahasa, termasuk Inggris, Spanyol, Spanyol Amerika Latin, Jerman, Korea, dan Cina Sederhana. Ini memungkinkan players dari berbagai latar belakang bahasa untuk menikmati pengalaman permainan ini.

Baca Juga:

Gameplay School Labyrinth

Dalam hal gameplay, players akan memulai setiap percobaan pelarian dengan sejumlah item dan sumber daya yang diberikan secara acak. Mereka akan menjelajahi versi sekolah yang diciptakan secara acak untuk menghindari ancaman yang mengintai di sekitarnya.

School Labyrinth Jadi Game Horror dengan Visual yang Smooth

School Labyrinth Jadi Game Horror dengan Visual yang Smooth

Trailer game ini juga memperlihatkan bahwa karakter players memiliki bar stamina yang harus mereka kelola dengan bijak agar bisa bertahan ketika situasi mengerikan terjadi di sekitar mereka.

Salah satu momen menegangkan dalam trailer adalah kemunculan boneka anatomi yang menyeramkan, keluar dari ruang sains. Boneka ini tampak mengintimidasi players di lorong yang remang-remang dan bahkan tampaknya siap untuk menyerang.

Meskipun School Labyrinth mendukung hingga empat players dalam mode co-op, para players yang lebih suka bermain sendirian juga dapat menikmati pengalaman ini.

Dengan konsep uniknya yang melibatkan penggabungan elemen horor dan escape game, School Labyrinth tampaknya menjadi tambahan menarik dalam dunia game horor indie, dan para penggemar genre ini sudah menantikan dengan antusias rilisnya pada kuartal keempat tahun 2023.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Game Indie Mobile yang Harus Dicoba Sekali Seumur Hidup

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Indie Game atau Game Indie, namun biasa dikenal dengan game independen adalah video game yang umumnya dibuat oleh individu atau tim pengembang yang ranahnya lebih kecil tanpa dukungan dana finansial atau teknis dari publisher besar.

Ada juga istilah indie yang berlaku untuk kondisi dimana pengembangkan game memiliki independensi tertentu dari penerbit meskipun penerbit membantu pendanaan dan distribusi game. Karena kemandirian serta kebebasannya untuk developing, game indie sering kali terfokus pada inovasi, gameplay eksperimental, dan resiko yang biasanya tidak ada di game AAA.

Baca Juga : Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

Daftar Game Indie Mobile yang Setidaknya Harus Dicoba Sekali Seumur Hidup

Telah banyak game indie yang dapat ditemukan di dunia ini. Setidaknya hampir setiap platform game memiliki game indie, baik singleport ataupun yang telah ter-porting secara crossplatform. Berikut game indie mobile yang direkomendasikan Gamefinity.

Stardew Valley

Game Indie Mobile
Stardew Valley – Daftar Game Indie Mobile yang Setidaknya Harus Dicoba Sekali Seumur Hidup

Stardew Valley adalah satu game indie yang terfokus dengan genre simulasi RPG dengan latar perkebunan, perternakan, dan sosialisasi. Tapi tahukah kalian, jika game ini hanya dikembangkan oleh satu orang?

Stardew Valley dirilis pertama kali di Windows pada 26 Februari 2016 oleh Eric Barone “ConcernedApe”, dan platform lainnya menyusul secara beriringan, seperti MacOS, Linux, PlayStation 4, Xbox One, Switch, PlayStation Vita, iOS, dan Android.

Game ini berfokus kepada seorang pemuda yang dirinya pergi ke Pellican Town tempat mendiang kakeknya berada. Dia meneruskan peternakan tersebut demi melanjutkan kesuksesan sang kakek. Secara garis besar, game ini memiliki gameplay yang sama seperti Harvest Moon dengan sentuhan combat, itulah yang dikatakan langsung oleh developer Eric Barone.

Terraria

Game Indie Mobile
Terraria – Daftar Game Indie Mobile yang Setidaknya Harus Dicoba Sekali Seumur Hidup

Terraria ialah salah satu game indie selanjutnya. Terraria sendiri merupakan game Action Sandbox yang dikembangkan oleh Re-Logic. Game ini pertama kali rilis untuk Windows pada 16 Mei 2011, dan dari saat itu juga telah beberapa kali porting ke platform lainnya.

Terraria terfokus kepada ekplorasi, crafting, building, lukisan, dan battle dengan berbagai makhluk fiksi antar dimensi dalam pembawaan 2D yang keren secara prosedural.

Limbo

Game Indie Mobile
LIMBO – Daftar Game Indie Mobile yang Setidaknya Harus Dicoba Sekali Seumur Hidup

Selanjutnya dari game indie rekomendasi Gmin, Limbo. Game ini merupakan game indie dengan genre puzzleplatform yang dikembangkan oleh Playdead. Secara mendasar, game ini pertama kali diterbitkan oleh Microsoft Game Studios untuk XBOX 360. Limbo dirilis pada 21 Juli 2010 di Xbox Live Arcade.

Pemain akan berperan dalam memandu seorang anak laki-laki yang tidak tahu siapa namanya, memandu untuk melewati lingkungan dan jebakan yang tidak ramah saat dirinya pergi mencari saudarinya. Game ini sendiri dipenuhi dengan teka-teki yang dimana berharpa pemain akan gagal sebelum menemukan solusi yang sesuai.

Itulah beberapa game Indie yang dapat dimainkan di Mobile, yang tentu saja penulis rekomendasikan langsung dari pengalaman bermain.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungStardew Valley adalah salah satu game RPG (Role Playing Game) yang mengusung tema Pertanian dan Peternakan yang dikembangkan secara swadaya oleh, Eric Barone yang setelahnya diterbitkan atas nama ConcernedApe.

Stardew Valley diluncurkan pada 26 Februari 2016 dan dapat dimainkan di Microsoft Windows, Mac, Linux Playstation 4, Xbox, Nintendo Switch, Playstation Vita, Android, IOS dan Tesla Inc.

Game yang serupa dengan Harvest Moon ini, dan kebetulan sang pengembang Stardew Vally, Eric Barone (ConcernedApe) banyak mengambil inpirasi dari serial Harvest Moon juga. Jadi tidak heran jika kebanyakan game simulasi pertanian memiliki konsep yang sama, Bahkan Stardew Valley Sekalipun.

Sinopsis Stardew Valley

Saat memulai gamenya kita akan mendapatkan peran sebagai petani dan peternak diladang warisan milik kakeknya yang berada di kota kecil Stardew Valley. seperti kebanyakan game RPG Pertanian lainnya, player dituntut untuk meneruskan usaha pertanian dan peternakan milik sang kakek.

Game ini juga menghadirkan berbagai macam NPC yang memiliki latar belakang yang unik dan beberapanya dapat dinikahi. Jadi player tidak hanya dituntut untuk meneruskan ladang milik sang kakek, tetapi diharuskan untuk melakukan sosialisasi dengan penduduk juga.

Baca Juga : Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Review Stardew Valley

Gameplay (10/10)

Stardew Valley memiliki mekanisme game yang serupa dengan Harvest Moon. Yang membuat Stardew Valley berbeda dari game pertanian lainnya ialah dengan adanya sistem Combat. Player tidak hanya bertani, beternak, bersosialisasi, tetapi player juga dapat melawan monster-monster yang ada di Caves. Caves di Stardew Valley memiliki beberapa tingkatan layaknya sebuah Dungeon, semakin dalam tingkatannya, semakin banyak juga resource dan monster yang kuat.

Stardew Valley
Gameplay – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Graphic (10/10)

Stardew Valley menggunakan style Pixel Art seperti game RPG pada umumnya, style Pixel dengan perpaduan warna yang pas dan tidak terlalu mencolok, baik untuk pelukisan dan pewarnaan latar maupun karakternya. Stardew Valley juga menampilkan style Pixel Art untuk model avatar karakternya yang dapat dijumpai saat berdialog.

Stardew Valley
Graphic – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Addictive (9.5/10)

Pada dasarnya game RPG Pertanian memiliki mekanisme yang sangat monoton, seperti bangun tidur, menyiram ladang, memberi pakan ternak, bersosialisasi, pulang, tidur, dan repeat. Jadi wajar untuk kalian yang tidak terbiasa dengan game kegiatan sehari-hari yang diulang-ulang, maka akan terasa amat membosankan.

Tetapi, game ini memiliki sistem Grinding yang baik, grinding yang tidak membuat player bosan karena hanya mendapatkan resource yang sedikit dalam jangka waktu yang lama. Game ini juga menghadirkan item-item menarik, seperti senjata yang variatif dan beberapanya hanya bisa didapatkan melalui quest tertentu, memberikan suatu kepuasan tersendiri saat mendapatkan item yang kita cari.

Stardew Valley
Addictive – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Music (10/10)

Eric Barone selaku pengembang dan komposer dari Stardew Valley, menyuguhkan alunan Instrumental yang berbeda ditiap lokasi dalam game dan ditiap waktu atau musimnya juga. Instrumental yang disesuaikan dengan tempat dan waktu kejadian, membuat player betah walau hanya mendengarkan alunannya.

Stardew Valley
Music – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Kesimpulan dari Review Stardew Valley Versi Gamefinity

Menurut pribadi, Stardew Valley adalah salah satu game RPG Simulasi terbaik yang cocok dan sangat direkomendasikan untuk dicoba. Game yang punya mekanisme unik dari game-game pendahulunya. Dan juga, game yang mengusung gaya Pixel Art yang membuat nyaman pemain. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini mengusung sistem Combat, sistem yang membuatnya berbeda dari game serupa lainnya. Menghadirkan item-item menarik yang mendukung perkembangan karakter pemain dalam jalani progres dalam game.

Kekurangan

Untuk Update dari port satu ke port lainnya yang sedikit “mengaret”. Seperti pada Update 1.5 untuk Windows yang update pada 21 Desember 2020, tetapi untuk versi Androidnya yang masih di versi 1.4.5 sejak awal tahun 2020 hingga sekarang.

Sekian bahasan singkat dari game Stardew Valley. Bagaimana menurut kalian? Tertarik mencobanya?

Game dapat diunduh dan tersedia di Steam, Play Store dan App Store lainnya.

Developer Indie Ini Berhenti Buat Game Setelah Sistem Refund Steam yang Terus Disalahgunakan

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Emika Games yang merupakan developer indie di balik game Summer of ’58 belum lama ini memutuskan untuk berhenti mengembangkan game dalam waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dikarenakan banyak pembeli yang menyalahgunakan sistem refund di Steam yang membuatnya tidak memperoleh pendapatan untuk mengembangkan game lagi.

Emika Games sendiri merilis game horror Summer of ’58 di Steam pada 21 Juli yang lalu. Game Summer of ’58 bukanlah game yang sangatlah buruk mengingat game ini banyak menerima review positif di Steam. Harganya juga termasuk murah karena hanya dijual seharga 65 ribu Rupiah dan saat ini masih didiskon menjadi 50 ribu Rupiah. Namun, sayangnya game ini hanya menawarkan playtime yang sangat pendek, yaitu sekitar 90 menit saja. Hal ini membuat pembeli dapat me-refund game tersebut setelah menamatkannya mengingat syarat refund di Steam yaitu playtime dibawah 2 jam.

Steam

Tentunya hal ini sangat menyakitkan bagi sang developer hingga bahkan membuatnya berhenti mengembangkan game. Selain itu, game From Day To Day yang saat ini masih dalam pengembangan juga terhambat karena Emika Games tidak memiliki dana untuk melanjutkan pengembangan.

Namun, nyatanya ada hikmah dibalik masalah yang dialami Emika Games ini. Dalam waktu 24 jam setelah ia mengeluarkan pernyataan tersebut di Twitter, banyak orang yang akhirnya mendukungnya dengan membeli game tersebut dan memberinya review positif.

Emika Games sangatlah terkejut dan berterimakasih akan hal ini. Ia juga sebenarnya tidak marah dengan pembeli yang melakukan refund karena tidak suka ataupun karena mengalami masalah teknis dengan game. Emika Games juga menegaskan bahwa ia tidak memaksa orang untuk membeli gamenya, tetapi, ia sangatlah berterimakasih bagi yang mau membantunya.

Seperti yang kita tau, kebijakan refund di Steam membuat pembeli dapat melakukan pengembalian dana dalam waktu 14 hari setelah game dibeli dengan syarat tidak dimainkan lebih dari 2 jam. Hal ini mungkin bukanlah sebuah masalah bagi game besar dengan dengan playtime yang panjang. Namun, bagi game dengan playtime pendek, apalagi dari developer indie, ini sebuah masalah besar karena pembeli seakan dapat memainkannya dengan gratis. Ya, semoga Valve sebagai pemilik platform melihat masalah yang dialami sang developer dan bisa melakukan perubahan sistem refund tersebut agar tidak ada yang dirugikan lagi.