Tag Archives: Industri

Industri JAV Kekurangan Aktor Pria, Film Dewasa High Demand

GAMEFINITY, Jakarta Industri JAV atau Japan Adult Video, merupakan industri Film Dewasa besar di Jepang. Pertumbuhan Industri JAV sayangnya berbanding terbalik dengan sumber daya manusianya. Hal itu diakui oleh Shimiken, seorang aktor pria yang yang sudah malang melintang di industri JAV.

Shimiken, salah seorang artis porno Jepang, sudah aktif menjadi pemeran film dewasa sejak 2 dekade lalu dengan pendapatan rata-rata 23.573 usd per minggunya atau setara dengan IDR 349,098,339.87. Jumlah tersebut telah membuat Shimiken menjadi figure ternama di dunia maju mundur pinggang. Jumlah penghasilan tersebut menempatkan dirinya sebagai actor dengan body count yang sangat besar pasalnya setiap hari ia harus melakukan pengambilan gambar.

Baca juga:

Meskipun cuma bertugas untuk maju mundurkan pinggang, bintang film dewasa laki-laki Jepang dianggap langka. Terutama jika dibandingkan dengan pemeran perempuan. Shimiken sosok pria yang telah membintang ratusan film dewasa mengeluhkan diri telah kehabisan stamina lantaran tuntutan karir.

Melalui akun twitternya, menyebutkan bahwa keberadaan pemeran dewasa laki-laki lebih langka dari macan Bengal. Perbandinganya pemeran laki-laki berjumlah 70 orang sedangkan pemeran perempuan mencapai 10.000 orang, menurut Shimiken. Disebutkan bahwa Shimiken menyerukan agar kaum laki-laki tertarik untuk mengikuti jejak langkahnya.

Baca juga: 

Industri JAV Demand Besar, Tapi Kekurangan Pemain

Industri JAV
#image_title

Ryutaro Hayashi dari perusahaan Soft on Demand, menyebutkan bahwa masalah pemeran memang tidak terlalu bermasalah. Namun, menurut dia, industry bisa naik turun sesuai permintaan penonton yang menimbang jumlah actor laki-laki. Hayashi sendiri, yang terlibat dalam proses produksi film dewasa, menyebutkan bahwa setiap tahunnya ratusan orang ingin menjadi bintan porno. Tentu saja separuhnya tidak serius, sehingga yang akhirnya jadi berjumlah 3 sampai 5 orang.

Dalam salah satu wawancara, Shimiken menyebutkan bahwa hal yang membuat laki-laki serius terjun menjadi bintang porno adalah stigma sosial bagi pekerjaannya. Kesulitan inilah yang menyisakan dampak bahkan setelah berhenti menjadi pemeran porno, transisi dari pemeran porno akan kesulitan untuk berganti karir yang lebih mainstream.

Baca juga: 

Sedangkan tuntutan karir seorang bintang porno mirip seperti atlit professional, Shimiken mengatakan bahwa dia memiliki program Latihan dan diet ketat. Bahkan dia menyebutkan harus melatih akurasi ejakulasinya demi memenuhi arahan sutradaranya.

Sisi Positif Industri JAV

Industri JAV
#image_title

Sisi positif bagi bintang seperti Shimiken adalah aspek personal. Shimiken dianggap sebagai simbol seksualitas laki-laki. Terutama trend krisis seksual Jepang yang kian jadi masalah. Aspek ini memang relatif abu-abu pasalnya, krisis seksual Jepang mengarahkan pada minimnya kecendrungan orang untuk bersosialisasi dan meningkatkan konsumsi produk pornografi.

Baca juga: 

Pada umumnya para pemain film porno, setidaknya saat diwawancarai, mengaku menikmati pekerjaannya. Shigeo Tokuda, Ketika di wawancarai, menyebutkan bahwa perannya dalam film porno membangkitkan kenangan nuansa hidup di era perang dunia 2. Dirinya yang sudah tua, menurut Tokuda, dapat memerankan peran sungguhan sama seperti film non-porno.

Sedangkan bagi Shimiken sendiri pekerjaanya yang berurusan dengan urusan libido lebih menyenangkan. Apalagi jika dibandingkan dengan pekerjaan kantoran. Dia bahkan sampai sesumbar akan melakukan shooting seperti biasanya sampai dia mencapai umur 100 tahun. Bagaimana menurut kamu?

Industri Game China Kembali Bangkit Setelah Pembekuan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah pembekuan lisensi selama lebih dari delapan bulan, akhirnya pihak Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA) China telah memulai kembali perizinan bagi para developer lokal untuk merilis game mereka.

Sebagaimana yang telah dilaporkan oleh laman web Bloomberg, NPPA telah merilis 45 judul game baru pada hari Senin waktu setempat. Perilisan batch judul ini merupakan perilisan pertama, sejak perilisan batch terakhir pada bulan Juli tahun lalu.

Meski kabar ini menjadi angin segar untuk industri game di China, penerimaan judul game ini masih tergolong terlambat. Hal ini dikarenakan selama pembekuan kemarin, sudah ada lebih dari 14.000 perusahaan lokal yang batal untuk mendaftarkan game buatan mereka.

Dari 45 judul game yang diterima, lima diantaranya merupakan game PC, satu game Nintendo Switch, dan sisanya adalah game untuk platform Mobile.

Sejauh ini, 45 lisensi yang telah diberikan masih merupakan persentase kecil dari jumlah total game yang diizinkan oleh NPPA, dimana ada sekitar 1.200 lisensi game yang diberikan untuk setiap tahunnya. Peraturan ketat ini tentu telah membuat pengembangan game China menjadi sangat kompetitif, yang kemudian membuat beberapa perusahaan harus memasuki pasar gamer premium demi mendapatkan izin perilisan.

Baca juga: Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

Pembekuan Lisensi Game Oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional China

Pada awalnya, tindakan keras Beijing terhadap teknologi ini hanya menjerat sektor dari e-commerce, fintech, hingga sektor pendidikan online. Yang kemudian menyebar ke game online pada bulan Agustus, ketika regulator memperkenalkan langkah-langkah ketat yang memberikan batasan waktu bermain untuk anak di bawah umur. Bahkan pihak Regulator juga memberlakukan persyaratan baru yang bertujuan untuk membatasi kecanduan game online.

Selain itu, Pengawas media juga telah meninjau judul-judul baru untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria yang lebih ketat seputar konten dan perlindungan anak, yang mana pengetatan ini kemudian memperlambat peluncuran konten-konten baru milik media massa di China.

Efek pengetatan ini tentu berdampak pada beberapa perusahaan raksasa game di China, Tencent dan NetEase misalnya, dimana mereka telah kehilangan nilai saham senilai US$60 miliar. Itu delapan kali nilai perusahaan Bethesda, atau hampir seluruh saham milik Activision Blizzard.

Credits: Bloomberg

Dengan adanya penerimaan judul game baru sejak Juli tahun lalu, sejumlah saham Netease dan Bilibili dilaporkan melonjak pada penutupan perdagangan pasar saham kemarin.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/