Tag Archives: intel

Pasar GPU Terjun Hingga Titik Terendah Sejak Tahun 2009

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Pasar GPU tahun ini sedang tidak dalam keadaan yang terlalu baik. Hal ini dikarenakan penjualan dan pengiriman integrated dan discrete GPU telah turun hingga titik terendah semenjak sepuluh tahun terakhir pada kuartal ketiga tahun ini.

Dalam laporan dari Tom’s Hardware, mereka menuliskan bahwa hal ini terjadi akibat para PC OEM yang mengurangi permintaan suplai GPU serta para gamers yang masih menunggu GPU generasi selanjutnya yang lebih powerful dari yang saat ini berada di pasaran.

GPU In-image | GYGABYTE AORUS
GPU In-image | GYGABYTE AORUS

Di bidang lain, para cryptominers yang selalu memborong GPU untuk keperluan mereka saat ini juga mulai berhenti membeli GPU baru. Berhenti serentak tersebut terjadi akibat perubahan signifikan Ethereum, menjadikan penjualan GPU untuk desktop menurun drastis.

Para perakit PC biasanya membeli hardware secara terpisah, merakitnya, dan menjualnya dalam persiapan musim liburan dan natal nantinya ketika penjualan mereka dapat meningkat. Namun, tingkat pembelian PC juga menurun saat ini. Selain para perakit PC, hal ini juga berdampak pada para pabrikan hardware yang menurunkan jumlah stok dalam penjualannya.

Baca juga: Setelah Diambil Alih Studio Onoma Tutup Keempat Gamenya

Berbagai hal tersebut telah menjadikan pasar penjualan GPU turun ke 75,5 juta unit pada kuartal ketiga tahun 2022, turun 10,5% dari kuartal sebelumnya, serta turun 25,1% dari penjualan tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih lagi, pengiriman GPU untuk notebook juga turun sekitar 15.43% dan penjualannya turun hingga 30%, titik terendah sejak resesi yang terjadi di tahun 2009.

Saat ini, Intel masih menjadi penguasa produksi CPU dan juga penyuplai terbesar GPU. Intel telah mengembangkan dominasinya dalam suplai GPU dengan penguasaan 72% dari pasar GPU pada kuartal ketiga tahun ini dengan meningkatnya penjualan GPU mereka sebesar 4,7%.

Baca juga: Sony dan Honda Berkolaborasi Pasang PS5 Mobil Listrik Baru

Sementara itu, saham Nvidia dan AMD sama-sama turun. Nvidia kehilangan 19,7% penjualannya dan sahamnya turun sekitar 16%. Sementara AMD kehilangan 12% sahamnya dengan pengiriman GPU yang turun hingga 47,6%.

Jon Peddie, presiden dari Jon Peddie Research yang melakukan penelitian akan turunnya penjualan GPU ini menambahkan beberapa pernyataan. “Seluruh perusahaan memberikan alasan yang hampir sama terkait hal ini, mulai dari penutupan crypto mining, aturan zero-tolerance China, sanksi dari AS, situasi pelanggan dalam memberi run-up semenjak pandemi COVID, dan pengaruh AIB GPU. Kemungkinan pasar GPU masih menurun di kuartal 4 nanti, namun ASP akan naik, suplai terpantau aman, dan setiap orang akan punya liburan yang menyenangkan.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mendapatkan informasi tentang gaming gears? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Alasan PC dan Laptop akan Mahal, Harga CPU Intel Bakal Naik!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Intel telah mengumumkan pada konsumennya bahwa mereka akan menaikkan harga mayoritas produk CPU dan chip-nya. Kenaikan harga ini akan diterapkan sebelum akhir tahun. Keputusan Intel ini menyusul Samsung yang menaikkan harga microchip-nya sebesar 20 persen. Perusahaan microchip raksasa asal Taiwan TSMC juga akan menaikkan harga produknya.

Dilansir Nikkei Asia, Intel akan menaikkan harga produk CPU flagship-nya beserta chip lain, termasuk chip untuk Wi-Fi dan konektivitas lainnya. Kemungkinan besar, harga PC dan laptop juga akan naik selama periode liburan.

Harga beberapa chip dapat naik hingga lebih dari 20 persen. Namun, Intel masih belum menentukan harga pastinya.

Pemicu Kenaikan Harga CPU Intel?

Intel
Ilustrasi chip Intel

Intel telah mengatakan kenaikan harga produk CPU-nya dipicu oleh inflasi yang masih berlangsung. Menurut mereka, naiknya biaya produksi dan bahan, pengiriman, dan tenaga kerja juga menjadi faktor keputusan ini.

“Pada earning call Q1, Intel mengindikasikan akan menaikkan harga di segmen bisnis tertentu karena tekanan inflasi,” tutur perwakilan Intel pada Nikkei Asia.

Baca juga: Alasan AMD Perlu Merilis Ryzen 5 5600X3D

Pasar PC Turun Drastis

Gartner mencatat total penjualan PC di seluruh dunia sebesar 72 juta unit pada kuartal kedua 2022. Angka itu turun 12,6 persen dari kuartal kedua 2021. Tidak hanya itu, mereka melaporkan pasar PC global mengalami penurunan terbesar dalam sembilan tahun. Salah satu penyebabnya adalah masalah geopolitikal seperti invasi Rusia terhadap Ukraina. Tekanan inflasi dalam daya beli dan penurunan permintaan drastis terhadap Chromebook juga menjadi pemicunya.

Padahal sebelumnya, pasar PC global meningkat pesat selama dua tahun pertama pandemi. Namun, harga energi, bahan bakar, dan pangan juga meningkat akhir-akhir ini, ditambah lagi konsumen mulai menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah kembali.

Karena pengumuman naiknya harga produk CPU dari Intel, kemungkinan besar harga laptop dan PC baru akan semakin mahal. Sementara itu, Intel dikabarkan akan merilis CPU “Raptor Lake” Generasi ke-13 untuk PC dan laptop pada antara Q4 2022 dan Q1 2023. Kemungkinan besar, produk CPU terbaru Intel itu akan berharga lebih tinggi.

Qualcomm Nuvia Chipset Diumumkan akan Hadir pada 2023

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Qualcomm, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang chipset, baru-baru ini mengumumkan bahwa ARM Chipset terbaru mereka yang dikembangkan bersama Nuvia akan hadir pada 2023.

Pada acara “earnings call” milik perusahaan Qualcomm, Christian Amon mengumumkan progress yang telah dicapai oleh tim Nuvia dalam pengembangan Arm processor milik mereka. Ia memprediksi bahwa laptop yang ditenagai dengan Qualcomm Nuvia akan hadir di pasar pada akhir 2023.

Qualcomm Nuvia Logo | Linux Adictos
Logo Perusahaan Qualcomm dan Nuvia | Linux Adictos

Saat diwawancarai, Amon mengatakan bahwa ia puas dengan hasil dari Windows 11 yang ditenagai oleh Snapdragon 8CX Generation 3 terbaru milik mereka. Amon menambahkan jawabannya bahwa pengembangan Nuvia masih akan terus berlanjut.

Pada presentasi Qualcomm yang diberikan untuk para investor pada November tahun lalu. Qualcomm berencana untuk melakukan sampling bersama partner mereka di bulan Agustus 2022. ARM Chipset Qualcomm Nuvia sendiri direncanakan rilis pada tahun 2023 yang waktunya spesifiknya saat presentasi tersebut masih belum ditentukan.

Baca Juga: Guide Lapu-Lapu, Rival Sang Black Dragon

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa jadwal rilis dari Qualcomm Nuvia pada akhir tahun 2023 merupakan pengunduran dari jadwal semestinya. Namun, hal tersebut dibantah oleh CEO Qualcomm. Ia mengatakan bahwa jadwal perilisan Qualcomm Nuvia sudah ditentukan dari awal memang akan rilis pada 2023 dan diperjelas lagi lebih detail pada akhir 2023.

Membahas tentang Nuvia, sebuah perusahaan yang baru saja dibeli Qualcomm. Nuvia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan processor.

Diakuisisi oleh Qualcomm, Nuvia sendiri diharapkan mampu menghasilkan processor yang dapat menyaingi processor M-series milik Apple yang menjadi processor terbaik dan paling efisien saat ini.

Nuvia mempunyai founder seorang mantan karyawan Apple yang telah mengembangkan chipset A-series yang hingga saat ini digunakan pada seri Iphone seperti Iphone 13 yang menggunakan Apple Bionic A15.

Baca Juga: Dota 2 Dinilai Kurang Ramah Untuk Para Pemula

Potensi dari chipset ciptaan Nuvia sendiri juga bukanlah omongan belaka. Nuvia Orion, sebuah SoC pertama buatan Nuvia yang terbuat dari Phoenix core milik mereka yang berdasar pada Armv9 architecture. Mereka mendemonstrasikan dan membandingkan kekuatan Phoenix Core mereka dengan Sunny Cove dan Skylake milik Intel, Zen2 milik AMD, serta A77 Core milik Arm yang dites pada Geekbench 5.

Hasilnya, Phoenix Core milik Nuvia dapat setidaknya 50% performa optimum dari Zen2 milik AMD dan Sunny Cove milik Intel. Namun, Nuvia tidak pernah mengumumkan Phoenix Core dan Orion milik mereka sehingga tidak ada yang tahu tentang kesiapannya.

Intel Arc, Brand GPU Gaming dari Intel yang Siap Saingi GeForce dan Radeon

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Intel akhirnya mengumumkan brand untuk high-performance GPU mereka yaitu Intel Arc. Branding Intel Arc ini sendiri akan mencakup hardware, software dan services hingga beberapa generasi kedepan.

Generasi pertama dari Intel Arc akan menggunakan codename Alchemist, yang mana akan mulai tersedia di desktop maupun laptop pada awal tahun 2022 mendatang. Intel juga telah mengumumkan codename untuk beberapa generasi selanjutnya seperti Battlemage, Celestial dan Druid.

Intel Arc Alchemist sendiri akan menggunakan arsitektur Xe-HPG, yang mana merupakan hasil kombinasi dari arsitektur Xe LP, HP dan HPC. Intel mengatakan arsitektur Xe-HPG ini akan memberikan scalability dan compute efficiency dengan advanced graphics features yang ditujukan untuk para gamer dan content creator.

Intel Arc Alchemist juga akan mendukung hardware-based ray tracing, mesh shading, variable rate shading, video upscaling serta dukungan penuh DirectX 12 Ultimate. Yang menarik, GPU ini juga akan mendukung AI Accelerated Super Sampling seperti DLSS milik Nvidia. Walaupun Intel belum menyebut nama teknologinya, namun Intel nampaknya memang sudah menyiapkannya untuk bersaing dengan DLSS milik Nvidia dan FSR milik AMD.

Intel Arc

Saat ini Intel memang belum mengungkapkan performa GPU Intel Arc Alchemist secara spesifik. Namun, mereka telah meluncurkan video teaser yang menunjukkan GPU ini dapat menjalankan dengan lancar beberapa game AAA seperti Crysis Remastered Trilogy dan Metro Exodus (sepertinya dengan ray tracing on). Intel sendiri berencana untuk membagikan detail lebih lanjut mengenai GPU Intel Arc ini dalam beberapa bulan mendatang.

Dengan diumumkannya brand Intel Arc ini, praktis memang Intel akan mulai bersaing dengan AMD dan Nvidia dalam jajaran GPU gaming dan high-performance. Kita lihat saja bagaimana kompetisi dari ketiga perusahaan tersebut mengingat saat ini masih dalam kondisi GPU shortage.