GAMEFINITY.ID, Ngawi – Pemain serial The Idol, yaitu Jennie BLACKPINK, The Weeknd, dan Lily-Rose Depp berkolaborasi dalam soundtrack The Idol yang berjudul One of the Girls. Lagu ini resmi dirilis pada Jumat (23/6/2023). Simak informasi selengkapnya di bawah ini:
One of the Girls
Pada Jumat, 23 Juni 2023, kanal youtube The Weeknd merilis Official Audio untuk lagu One of the Girls yang berkolaborasi dengan Jennie BLACKPINK, dan Lily-Rose Depp. Lagu ini merupakan soundtrack dari serial HBO yang mereka bintangi, yaitu The Idol. Sebelumnya, Lily-Rose Depp sudah lebih dulu merilis lagu untuk serial ini yang berjudul World Class Sinner/I’m A Freak.
Mengutip dari Pinkvilla, lagu One of the Girls ditulis oleh Mike Dean, Lily Rose Depp, dan Sam Levinson (penulis series Euphoria & The Idol). Lagu ini berhasil memasuki tangga lagu Global Spotify di urutan ke-127 dengan lebih dari 2,3 juta streaming dalam 24 jam pertama setelah rilis. Sementara itu, One of the Girls menjadi lagu non BLACKPINK pertama bagi Jennie sejak lagu solonya yang rilis pada 2018 silam.
The Idol sendiri adalah series original HBO yang dibuat oleh penulis Euphoria, Sam Levinson. Serial ini tayang setiap hari minggu dan saat ini sudah memasuki episode keempat. The Idol mengikuti kisah tentang penyanyi pop bernama Jocelyn yang diperankan oleh Lily-Rose Depp. Dia terlibat hubungan asmara dengan seorang pemimpin sekte misterius bernama Tedros yang diperankan oleh Abel Tesfaye atau The Weeknd.
Dalam serial ini, Jennie BLACKPINK berperan sebagai Dyanne, backup dancer dari Jocelyne. Serial ini menjadi debut akting bagi Jennie di pasar hollywood. Meskipun screen time Jennie tidak banyak, namun setiap kemunculannya selalu menjadi perbincangan. Sayangnya, serial ini menerima banyak kritik dari netizen karena menampilkan adegan yang terlalu sexual.
Itulah informasi terbaru dari Jennie BLACKPINK, The Weeknd, dan Lily Rose Depp yang merilis sebuah lagu untuk OST “The Idol”. Pantau terus informasi menarik lainnya di gamefiniry.id.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Industri hiburan sering kali menjadi sorotan publik, baik karena keberhasilan karya-karya yang diproduksi maupun kontroversi yang terjadi di dalamnya. Salah satu peristiwa terbaru yang menghebohkan adalah pembatalan proyek The Idol yang dibintangi oleh Jennie, salah satu anggota grup musik populer Blackpink. Proyek ini diputuskan untuk dihentikan karena dianggap terlalu vulgar dalam kontennya.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih jauh mengenai keputusan tersebut dan dampaknya pada industri hiburan.
The Idol Tuai Kontroversi
The Idol merupakan proyek yang sangat dinantikan oleh penggemar Jennie dan Blackpink. Namun, kabar pembatalan ini mengejutkan banyak orang. Menurut beberapa sumber, alasan utama pembatalan tersebut adalah karena konten yang dianggap terlalu vulgar. Detail spesifik mengenai konten tersebut masih belum diungkap secara terperinci, namun ini telah menjadi topik diskusi di berbagai platform media sosial.
Ternyata, sebelum The Idol dibatalkan oleh The Parents Television and Media Council, jumlah episode telah dikurangi dari enam menjadi lima. TVLine telah mengkonfirmasi bahwa penurunan episode tersebut disebabkan oleh perubahan cerita yang dilakukan oleh sutradara Sam Levinson.
“Perubahan menjadi lima episode ini terjadi setelah Sam mengambil alih dan membuat perubahan signifikan. Jadi sekarang ceritanya hanya membutuhkan lima episode saja.”
Seperti yang diharapkan, pembatalan proyek ini memicu beragam reaksi di kalangan penggemar dan masyarakat umum. Sebagian penggemar merasa kecewa dan frustasi, sedangkan yang lain menghormati keputusan yang diambil. Beberapa pendukung Jennie dan Blackpink berpendapat bahwa konten terlalu vulgar bisa merusak citra artis dan mempengaruhi penggemar yang lebih muda.
Keputusan untuk membatalkan proyek karena konten yang dianggap terlalu vulgar menggarisbawahi tantangan etika yang dihadapi dalam industri hiburan. Industri ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kepuasan penggemar, kepatutan, dan tanggung jawab terhadap pemirsa yang lebih muda. Sebagai public figure, artis juga memiliki peran penting dalam menjaga citra mereka dan menjadi panutan bagi penggemar.
Dari fakta-fakta ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pembatalan seri The Idol dan penurunan jumlah episode hanyalah kebetulan belaka. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa protes dari The Parents Television and Media Council akan mempengaruhi nasib musim kedua The Idol. Kita harus menunggu perkembangan selanjutnya untuk melihat apa yang akan terjadi. Episode final The Idol dijadwalkan untuk tayang di HBO pada tanggal 2 Juli 2023 mendatang.
GAMEFINITY.ID, Bandung – The Idol, serial original HBO terbaru, telah tayang perdana pada 4 Juni 2023 dan langsung penuh kritik dan kontroversi. Penonton dan kritikus telah beramai-ramai menghujat serial buatan kreator Euphoria itu karena banyak konten seksual yang cabut. Abel Tesyafe atau The Weeknd selaku kreator sekaligus aktor utama pria mengaku sudah menduga hal itu.
The Idol Penuh Kritikan Negatif dari Kritikus dan Penonton
Saat ini, The Idol telah mendapat skor rating 16 persen di Rotten Tomatoes. Skor ini jauh lebih rendah daripada season pertama dari Euphoria yang mendapat skor 80 persen. Euphoria sendiri juga tersandung kontroversi karena adegan seksual dan penggunaan narkoba yang diglamorisasi.
Terlebih, pada episode kedua, terdapat adegan seksual yang memicu kritik dan kontroversi, terutama di sosial media. Bahkan, British GQ menganggap adegan itu sebagai adegan seksual terburuk sepanjang sejarah.
Penampilan The Weeknd atau Abel Tesyafe juga tidak luput dari kritikan penonton dan kritikus. Banyak dari mereka menyebut akting Tesyafe sangat buruk sebagai tokoh utama pria, Tedros, di The Idol. Tidak sedikit pula yang menganggap kemampuan akting pelantun Starboy itu sama sekali tidak ada.
The Weeknd Mengaku sudah Menduga dengan Kontroversi Tersebut
Abel Tesyafe sudah membuka suara tentang kontroversi The Idol dalam wawancaranya dengan GQ. Dirinya mengaku sudah menduga bahwa serial original HBO buatannya itu akan mendapat kritik dan kontroversi dari penonton.
“Bagaimana perasaanmu setelah menonton adegan [di episode kedua] itu, apakah tidak nyaman, atau merasa jijik, atau merasa malu dengan karakter-karakternya, itu perasaan yang didapat. Lelaki ini [Tedros] benar-benar di luar kendali, situasi ini adalah di mana dia seharusnya tidak di sini,” ujar Tesyafe.
Pelantun Blinding Lights itu mengaku setuju dengan kritikus yang mengatakan setiap adegan seksual dalam serial itu menjijikan. Ia mengatakan film Basic Instinct menjadi referensi untuk The Idol.
“Saat kami menjadikan Basic Instinct sebagai referensi, kami menggunakan [film karya sutradara] Verhoeven. Verhoeven adalah raja film satire thriller 90-an. Ya, ada momen ‘seksi’ di film-filmnya tapi ada momen lainnya yang ditampilkan secara murahan dan konyol,” tambah Tesyafe.
The Idol tayang setiap Minggu pukul 21:00 waktu New York di HBO. Di Indonesia, serial ini dapat disaksikan eksklusif di HBO Go.
GAMEFINITY, Jakarta – The Idol episode 1 dan 2 sukses mencuri perhatian penonton. Baik itu dari sisi baik maupun tidak. Walaupun menjadi salah satu serial paling ditunggu di paruh kedua tahun ini, The Idol banjir dengan kritikan dan kontroversi.
Premis serial terbaru dari Sam Levinson ini sendiri cukup menarik. Meskipun tidak baru maupun unik. The Idol menceritakan tentang Jocelyn (Lily-Rose Depp), seorang bintang ternama Hollywood yang berusaha mengembalikan popularitasnya.
Episode pertama The Idol menggambarkan upaya keras dari Jocelyn dalam proses perilisan single baru. Single ini diharapkan akan menjadi awal mulai kesuksesan sang bintang. Ia juga bermimpi untuk kembali bisa melakukan konser. Setelah sebelumnya, rencana konser seluruh dunianya terpaksa dibatalkan.
Sayangnya upaya Jocelyn sama sekali tidak mulus. Sebuah skandal pecah tepat ketika ia sedang melakukan pemotretan untuk single baru. Skandal tersebut dikhawatirkan akan merusak rencana comeback sang bintang ke dunia hiburan.
Jocelyn tentu saja merasa terpukul. Setelah mendapat informasi mengenai sebuah klub malam dari sahabatnya, Dyanne (Jennie Kim), Jocelyn pun memutuskan untuk pergi. Di klub tersebut ia bertemu dengan Tedros (Abel ‘The Weeknd’ Tesfaye). Mereka langsung saja dekat dan akhirnya terlibat dalam hubungan seksual.
Memasuki episode kedua, cerita masih belum berpindah dari upaya keras dan penuh kegagalan Jocelyn untuk bisa merilis single. Di episode ini, penonton mulai mendapat gambaran mengenai latar belakang sang bintang. Termasuk mengapa ia meninggalkan karirnya saat berada di puncak.
Di episode ini pula, hubungan Jocelyn dan Tedros menjadi semakin erat. Jocelyn diperlihatkan mengikuti semua perkataan Tedros. Mengingat Tedros menjadi satu-satunya orang yang mendengarkan dan berada di pihaknya.
Selain latar belakang dan masa lalu Jocelyn, yang sejujurnya tidak mengejutkan, episode ini juga mengungkap beberapa plot twist. Salah satunya bagimana manajer Jocelyn, Chaim (Hank Azaria) dan agensinya menunjukan ketertarikan pada Dyanne. Penonton pun mau tidak mau dibuat penasaran apakah Dyanne akan menggantikan posisi Jocelyn dan merilis single tersebut.
Di sisi lain, terungkap pula adanya hubungan antara Dyanne dan Tedros. Pada salah satu adegan, Dyanne menanyakan pada Tedros apakah Jocelyn lebih baik daripada dirinya.
Review The Idol
Meskipun baru dua episode yang tayang, penonton bisa mengikuti jalan cerita yang ingin dikisahkan oleh The Idol. Sam Levinson, yang kali ini menggandeng Abel “The Weeknd” Tesfaye dan Reza Fahim sebagai penulis cerita, masih menggunakan cara penceritaan yang sama dengan serial sukses miliknya sebelumnya, Euphoria.
Plot yang berjalan dengan cepat tanpa basa-basi membuat penonton langsung bisa mengikuti jalan ceritanya. Bahkan plot twist dan latar belakang yang ditampilkan pun akhirnya tidak begitu mengejutkan.
Sayangnya, bagian penceritaan ini justru terasa kurang karena beberapa informasi penting dituturkan oleh karakter ketiga. Seperti mengenai latar belakang Jocelyn, yang terungkap dari Chaim dan Talia (Hari Nef), seorang jurnalis. Sepertinya penonton akan bisa merasa ikut simpatik dengan latar belakang Jocelyn bila sang tokoh utama sendiri menceritakan kisahnya.
Selain mengenai penceritaan, pemilihan warna di serial ini juga cenderung gelap. Namun tone warna ini sepertinya sesuai dengan tema dari serial ini sendiri. Terlebih banyaknya adegan yang diambil dari klub malam Tedros, yang tentunya akan menggunakan tone warna gelap dengan lampu-lampu neon.
Sisi kontroversial dari serial ini justru banyaknya adegan-adegan yang membuat tidak nyaman. Bukan sekedar adegan seksual, yang saat ini mungkin sudah lebih banyak diadopsi dalam serial-serial besutan kanal streaming lain. Melainkan lebih pada bagaimana penggambaran adegan seksual tersebut.
Tedros dan Jocelyn digambarkan memiliki dinamika hubungan yang begitu timpang. Dimana Tedros sebagai sosok dominan dan cenderung kejam. Di akhir episode pertama, misalnya, penonton dijamin akan dibuat berdebar ketakutan dengan aksi Tedros yang seakan hendak merobek bibir Jocelyn.
Penggambaran yang membuat tidak nyaman ini tidak hanya adegan seksual saja. Adegan Jocelyn kesakitan ketika syuting video klip untuk single terbarunya juga dijamin akan membuat penonton ikut meringis.
Adegan-adegan tersbeut sebenarnya memiliki potensi dikemas dengan lebih baik. Entah itu dari dialog, angle pengambilan gambar, maupun dari tone keseluruhan. Sayangnya The Idol episode 1 dan 2 justru hanya menampilkan adegan tersebut layaknya sebuah fantasi seksual penuh kekejaman.
The Idol episode 1 dan 2 memiliki sisi menarik tersendiri. Meskipun sepertinya, serial ini layak menghadapi kontroversi yang didapatkan.