Tag Archives: JoJo’s Bizarre Adventure

Kematian Villain Paling Memuaskan Di Anime, Buat Kamu Puas!

GAMEFINITY.ID, PATI – Anime seringkali memberikan karakter antagonis atau villain yang menjadi sumber konflik dalam cerita. Bagian yang paling dinanti-nantikan oleh penggemar adalah momen ketika villain tersebut akhirnya mendapatkan apa yang mereka layakkan. Berikut beberapa kematian villain anime paling memuaskan.

Light Yagami – Death Note

villain

Light Yagami adalah protagonis sekaligus villain dalam Death Note. Sosok jenius ini berusaha menjadi dewa kematian dengan menghapus semua kejahatan dari dunia menggunakan buku Death Note. Namun, akhirnya, kecerdasannya sendiri menjadi kutukan, dan penonton menyaksikan kejatuhan moralnya. Kematian Light adalah momen yang memenuhi rasa puas bagi banyak penonton yang ingin melihat akhir dari penguasa kegelapan ini.

Frieza – Dragon Ball Z

villain

Bicara konsep kematian di Dragon Ball sepertinya kurang relevan. Namun, kematian pertama Frieza di Planet Namek adalah salah satu momen yang paling memuaskan bagi penggemar Dragon Ball.  Meskipun sudah diberi ampun oleh Goku, Frieza dengan harga dirinya yang tinggi masih berusaha membunuh Goku di saat – saat terakhir. Goku yang menyadari serangan terakhir Frieza dengan penuh amarah membalas balik dan berakhir membunuh Frieza.

Baca Juga:

Father – Fullmetal Alchemist: Brotherhood

villain

Father adalah antagonist utama dalam Fullmetal Alchemist: Brotherhood, seorang entitas jahat yang mencoba mengambil alih seluruh dunia dengan kekuatan alkimia. Pertarungannya dengan Edward dan Alphonse Elric adalah salah satu momen puncak dalam seri ini, dan kematian Father memberikan penyelesaian yang memuaskan bagi para karakter dan penonton.

Dio Brando – JoJo’s Bizarre Adventure

villain

Kematian Dio Brando adalah salah satu momen paling memuaskan dan berkesan dalam sejarah anime dan manga, terutama dalam seri klasik JoJo’s Bizarre Adventure. Meskipun Dio Brando terbukti sulit untuk dikalahkan, akhirnya Jotaro berhasil mengalahkannya. Dio mati dengan cara yang epik, terpapar sinar matahari yang membakar habis tubuhnya.

Baca Juga:

Kematian villain dalam anime sering kali menjadi puncak dari perjalanan karakter dan plot. Para villain ini menemui ajalnya dengan berbagai cara, tetapi semuanya meninggalkan kesan mendalam dan kematian mereka dianggap memuaskan oleh para penonton.

Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di FacebookInstagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.

Editor: Zeinal Wujud

7 Film Mackenyu Arata Pemeran Zoro Live Action

GAMEFINITY.ID, Bekasi   Dalam live action One Piece Salah satu karakter yang menonjol ialah Roronoa Zoro yang diperankan oleh Mackenyu Arata. Trending hingga saat ini usai dirilis Netflix pada 31 Agustus 2023 lalu.

Banyak mendapat ulasan positif mengenai serial live action diadaptasi dari manga dan anime dengan judul yang sama karya Eiichiro Oda. Soal pemilihan pemain juga tidak luput dari respon yang positif, apalagi Oda turut terjun langsung dalam pemilihannya.

Bila dibandingkan dengan aktor-aktor pemeran kru bajak laut Topi Jerami di serialnya, Mackenyu terbilang mempunyai jam terbang yang lebih tinggi. Hebatnya, aktor Jepang kelahiran tahun 1996 ini sudah membintangi banyak proyek adaptasi live action anime sebelum One Piece.

Mackenyu Arata Bintangi Film ini, Sebelum Jadi Roronoa Zoro di One Piece

One Piece Live Action

Berdasarkan laman Kincir, berikut proyek live action anime yang dibintangi Mackenyu sebelum menjadi Roronoa Zoro di One Piece.

  • Seiya the Pegasus Knight – Knights of the Zodiac (2023)

Mackanye Arata

Beberapa bulan sebelum serial live action One Piece resmi dirilis, Mackenyu juga tengah membintangi proyek adaptasi live action yakni Knights of the Zodiac. Film ini ialah adaptasi dari anime Saint Seiya yang terkenal pada era 1980 hingga 1990-an.

Di sini Mackenyu menjadi pemeran utamanya yakni Seiya the Pegasus Knight. Sayangnya film ini mendapat respon negatif secara keseluruhan namun penampilannya mendapat banyak pujian dari para kritikus.

Baca juga: 

  • Shttp://one piece live actioncar – Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar (2022)

Mackenyu Arata

Dalam film kedua dan ketiga dari adaptasi live action anime Fullmetal Alchemist, Mackenyu berperan sebagai villain bernama Scar. Sosoknya yang sangat kompleks ini berhasil diperankan dengan baik oleh Mackenyu dan diakui sang kreator Fullmetal Alchemist.

  • Yukishiro Enishi – Rurouni Kenshin: The Final (2021)

Mackanye Arata

Rurouni Kenshin atau yang dikenal dengan Samurai X hingga saat ini menjadi proyek live action terbaik yang pernah dibuat. Berkat keberhasilan, adaptasi live action Rurouni Kenshin sudah berkembang menjadi lima film hingga menjadi sebuah franchise.

Dalam film keempatnya yang berjudul Rurouni Kenshin: The Final yang tayang pada tahun 2021 lalu, ia menjadi villain utama yakni Yukishiro Enishi yang meruapkan pemimpin mafia. Mackenyu pun berhasil memukau banyak penggemar dan banyak pujian. Bahkan performanya melebihi sang karakter utama Himura Kenshin yang diperankan Takeru Satoh.

Baca juga:

  • Sōta – Tokyo Ghoul S (2019)

Mackanye Arata

Mackenyu sendiri terlibat dalam film kedua live action anime yang berjudul Tokyo Ghoul S. Tokyo Ghoul menjadi salah satu anime dark fantasy yang sangat populer di dunia hingga diadaptasi menjadi dua film live action.

Dalam film Tokyo Ghoul S, Mackenyu berperan sebagai Sōta, tokoh antagonis utama. Penampilannya juga sangat minim namun tetap sukses sebagai scene stealer pada film ini.

Baca juga –

  • Kazuya Tōjigamori – Peach Girl (2017)

Mackanye Arata

Mackenyu membintangi film live action Peach Girl yang diadaptasi dari anime dengan judul yang sama. Film yang tayang pada tahun 2017 lalu, ia berperan sebagai Kazuya Tōjigamori atau dikenal dengan nama Tōji, seorang laki-laki yang disukai Momo Adachi, sang karakter utama perempuan.

Meskipun Mackenyu dikenal dengan aktor spesialis aksi, nyatanya ia juga bisa memerankan karakter di genre romantis.

  • Okuyasu Nijimura – JoJo’s Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable Chapter I (2017)

Mackenyu Arata

Adakah di antara kalian yang pernah mendengar anime JoJo’s Bizarre Adventure? Pada tahun 2017 lalu anime tersebut diadaptasi menjadi film live-action dan Mackenyu membintanginya.

Dengan perannya sebagai Okuyasi Nijimura, dirinya sampai menaikkan berat badan hingga delapan kilogram agar karakternya sesuai dengan versi anime.

Baca juga: 

  • Arata Wataya – Chihayafuru (2016)

Mackenyu Arata

Proyek live action anime pertama Mackenyu ialah Chihayafuru yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Dalam film Jepang dengan genre drama remaja ini, dirinya berperan sebagai Arata Wataya, seorang ahli kuruta yang mengejar mimpinya menjadi juara di Jepang.

Performanya dalam film ini mendapat banyak pujian. Tidak heran bila Mackenyu terus mendapatkan peran Wataya pada dua sekuel berikutnya.

JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – JoJo’s Bizarre Adventure atau yang biasa dikenal dengan JoJo merupakan game battle yang diadaptasi dari animanga karya Hirohiko Araki berjudul sama, JoJo’s Bizarre Adventure.

Game ini dirilis pada tahun Desember 1998 yang dikembangkan oleh Capcom dan CyberConnect2. Game ini dapat dimainkan di platform Arcade Machine, PlayStation, Sega Dreamcast, PlayStation 3, dan Xbox 360

Sinopsis JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

Bercerita tentang seorang anak SMA yang pergi keliling dunia bersama teman-temannya untuk menyembuhkan sang ibu yang terkena kutukan Joestar Family. Kutukan yang disebabkan karena kontra diksi bangkitnya musuh keluarga Joestar yaitu, Dio Brando yang kembali bangkit menggunakan tubuh Jonathan.

Berbarengan dengan itu, muncul tipe power baru yang beberapa orang mendapati power tersebut dari keturunan ataupun keterlibatan dengan Stand’s Arrow. Power yang memungkinkan penggunanya dapat memanggil dan menggunakan power tersebut untuk bertarung. Power yang dihasilkan dari manifestasi sang pengguna. Power tersebut disebut Stand.

Dapatkan Joestar dan kawan-kawan pergi untuk mengalahkan Dio Brando serta menyelamatkan dunia dan ibu Jotaro?

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Gameplay – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure merupakan game action yang umumnya tampil dengan gaya retro pada arcade machine. Walaupun hadir dengan gaya game arcade, JoJo’s Bizarre Adventure mengusung story atau alur cerita yang cukup menarik.

JoJo’s Bizarre Adventure membawakan sebuah cerita yang mengikuti alur pada serialisasi manga-nya dengan judul yang sama. Jika pada anime-nya, JoJo’s Bizarre Adventure mengambil alur di Stardust Crusaders.

Cerita yang diambil pada Stardust Crusaders dimulai ketika pertemuan Avdol dengan Jotaro di dalam ruang tahanan penjara, hingga berhenti pada kemenangan JoBros Gang melawan Dio dikota Mesir yang telah menyempurnakan stand miliknya.

Mengusung mekanisme game battle 1 vs 1 seperti beberapa game battle lainnya. Dalam pertarungan, pemain dapat menggerakan karakter yang digunakan untuk mengeluarkan combo-combo yang punya kesan ikonik, mengingat combo-combo tersebut masih bersumber dari animasinya, bahkan voice action juga menggunakan yang ada pada anime-nya untuk tiap karakter.

Setidaknya ada 2 mode pada awal permainan yang cukup menyenangkan SP Story dan Arcade. Pada mode SP Story yang merupakan mode dimana pemain akan bermain dalam alur cerita maju dan untuk pertarungannya menyesuaikan dengan tiap battle yang terjadi kedepannya.

Untuk mode Arcade, merupakan salah satu mode yang sedikit jarang ada pada game battle dengan balutan story. Arcade sendiri memugkinkan pemain untuk melihat atau memainkan suatu karakter yang dimana tiap karakternya dimulai pada awal ceria mereka berada pada serial itu hingga akhir debut karakter tersebut.

Graphic (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Graphic – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure mengusung visual yang setidaknya sudah lebih dari cukup untuk ukurang game PlayStation generasi pertama satu ini. Pada dasarnya sendiri game ini merupakan game yang hadir di mesin arcade dan beberapa konsol lainnya.

Memiliki visual perpaduan retro yang apik, dan pewarnaan yang tentu saja matching dengan penggambaran karakter. Mengingat bahwa JoJo sendiri merupakan serial yang hadir dengan style yang cukup berbeda dari serial lainnya.

Walau terbilang game retro yang hadir dibawah tahun 2000-an, untuk pergerakan yang dihasilkan oleh tiap karakter terbilang cukup lebih baik dari beberapa game modern ini. Baik pergerakan karakter maupun VFX yang dihasilkan dengan sangat baik.

Control (8/10)

JoJo’s Bizarre Adventure sebagai game retro yang hadir di PlaySation memiliki kontrol yang cukup rumit dalam pergerakan dan eksekusi karakter, sangat berbanding terbalik dengan tampilan yang diberikan dari awal hingga akhir game.

Setidaknya JoJo seri ini hadir dengan kontrol karakter yang beragam dan dipadu dengan combo-combo tiap karakter yang ikonik dan tentunya cukup sulit dilakukan. JoJo’s Bizarre Adventure nyatanya cukup sulit dalam urusan melakukan serangkaian serangan tanpa harus berhenti atau terganggu ditengah.

Contoh salah satu gerakan ikonik yang diberikan ada pada karakter Kujo Jotaro. Pemain dapat melakukan serangan Star Platinum Punch yang ikonik dengan ora-ora-nya ini menggunakan 3 langkah gerakan yang ribet dan chance berhasilnya sangat lah diluar nalar.

Addictive (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Addictive – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

Mode SP Story dan Arcade menjadi kunci tingkat adiktif yang sangat tinggi atau cukup baik. Pada SP Story sendiri, pemain dapat bermain sembari mengikuti alur cerita yang disajikan layaknya slide pada manga anime-nya, bahkan tampil lebih baik lagi.

Untuk mode Arcade ini pemain dapat mengikuti alur cerita dari tiap karakter yang tampil pada SP Story dari awal debut hingga akhir debut mereka. Bahkan pada mode Arcade sendiri ada karakter Joseph Joestar muda yang dimana dirinya ini hanya hadir pada Phantom Blood.

Music (8/10)

Hadir dengan serangkaian aspek musik yang tidak asing dengan retro game yang ada kebanyakan. Bahkan hal ini menjadikan JoJo sendiri terkenal dengan sistem arcade-nya.

Hadir dengan latar musik yang lebih dari cukup serta voice action yang setidaknya sudah baik. Selain itu juga ada serangkaian Sound Effect yang melengkapi game ini.

Kesimpulan

JoJo’s Bizarre Adventure menjadi salah satu game retro yang turut diadaptasi terus menerus. Berikut kelebihan dan kekurangan JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaiakan.

Kelebihan

Hadir dengan cukup baik, terlebih dalam urusan gameplay, graphic dan alur cerita yang tersaji. JoJo’s Bizarre Adventure turut hadir dengan karakter yang sesuai dengan serinya dan lengkap tanpa ada yang dikurangi.

Walau hadir dengan mekanisme kontrol yang cukup rumit, setidaknya mereka hadir dengan pose, gerakan, serangan, dan semboyan yang ikonik dari JoJo’s Bizarre Adventure.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari JoJo’s Bizarre Adventure yang terlihat cukup jelas. Kontrol yang sulit menjadikan game satu ini memiliki kekurangan yang menyulitkan untuk pemain.

Selain itu juga, minimnya Sound Effect atau voice action yang cukup jarang terdengar ketika battle, kecuali hanya ketika ingin mengeluarkan jurus andalan.

Untuk JoJo’s Bizarre Adventure, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8

Sekian Review JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.