Tag Archives: jrpg

Alasan Kenapa Genre JRPG dan RPG Dibedakan

GAMEFINITY.ID, PATI – Genre RPG (Role-playing Game) adalah genre yang memungkinkan pemain untuk berperan sebagai karakter dalam dunia fiksi. Selain itu, pemain biasanya memiliki kontrol atas keputusan dan tindakan karakter tersebut. Dalam genre RPG, terdapat perbedaan yang signifikan antara RPG Barat (Western RPG) dan JRPG (Japanese RPG). Perbedaan ini mencakup segi cerita, gaya gameplay, dan elemen budaya yang mencirikan masing-masing subgenre.

Gaya Narasi yang Berbeda

Salah satu perbedaan paling mencolok antara JRPG dan RPG adalah gaya narasi yang berbeda. JRPG cenderung menonjolkan cerita yang lebih linear dan sering kali lebih fokus pada karakter dan hubungan antar karakter. Cerita dalam JRPG sering memiliki unsur-unsur seperti kisah pahlawan, pertempuran melawan kejahatan, dan tema-tema yang mendalam seperti persahabatan dan pengorbanan.

JRPG
Game : Tales of Arise

Sebaliknya, RPG Barat cenderung menekankan pada kebebasan pemain dalam memilih jalannya cerita. Pemain sering memiliki kendali lebih besar dalam membuat keputusan yang memengaruhi alur cerita, menciptakan pengalaman yang lebih terbuka dan non-linear.

Gaya Grafis yang Berbeda

JRPG
Game: The Witcher 3

JRPG sering memiliki gaya grafis yang lebih terkait dengan anime dan manga, dengan karakter yang memiliki penampilan unik. Ini memberikan JRPG sentuhan budaya Jepang yang khas. Di sisi lain, RPG Barat lebih sering menggunakan gaya grafis yang realistis atau semi-realistis, dengan desain karakter yang cenderung lebih mirip dengan orang-orang nyata.

Baca Juga:

Sistem Pertarungan yang Berbeda

JRPG
Game: Persona 5 Royal

Sistem pertarungan dalam JRPG dan RPG Barat juga sering berbeda. JRPG cenderung menggunakan sistem pertarungan berbasis giliran (turn-based) di mana pemain dan musuh bergantian dalam melakukan aksi. Meski begitu, beberapa game JRPG telah move on dan mencoba mengadaptasi system real-time action seperti yang dilakukan Final Fantasy. Sementara itu, RPG Barat sudah sangat erat dengan pertarungan real-time di mana pemain harus mengambil tindakan dengan cepat dalam situasi yang dinamis.

Baca Juga:

Pengaruh Budaya

Perbedaan ini tidak lepas dari pengaruh budaya yang mencirikan masing-masing subgenre. JRPG sering mencerminkan nilai-nilai dan mitologi Jepang, sementara RPG Barat cenderung mencerminkan budaya Barat, termasuk mitologi Eropa dan Amerika serta tema-tema seperti individualisme dan eksplorasi.

Meskipun keduanya memiliki daya tarik dan ciri khasnya sendiri, pemain sering memiliki preferensi yang kuat tergantung pada jenis cerita, gameplay, dan gaya grafis yang mereka sukai. Pada akhirnya, perbedaan ini hanya menambah keragaman dalam dunia permainan.

Kalian lebih suka yang mana? JRPG atau WRPG? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di FacebookInstagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.

Lost Epic, Game ARPG 2D Side Scrolling akan Hadir di Switch

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Developer sekaligus penerbit One or Eight dan Team Earth Wars mengumumkan pengungkapan terbarunya bersama dengan hadir sebuah trailer baru bahwa akan hadir RPG eksplorasi 2D Lost Epic.

Lost Epic, Game ARPG 2D Side Scrolling akan Hadir di Switch

Selain standard edition, premium edition dengan artbook digital dan soundtrack yang juga akan dirilis. Lost Epic ini mendukung teks kalimat dalam beberapa bahasa, seperti Jepang, Inggris, Cina (Sederhana), Korea, Spanyol, Portugis, Prancis,  dan Jerman. Kedua versi game ini juga dapat dipesan di melalui pre-order sekarang dengan harga potongan diskon 25% di Nintendo eShop.

Lost Epic, Game ARPG 2D Side Scrolling akan Hadir di Switch

Lost Epic saat ini dan sebelumnya telah tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, dan PC via Steam dan juga akan segera hadir di Nintendo Switch pada tanggal 19 April 2023 medatang.

Baca Juga:

Game ARPG 2D Side Scrolling

Lost Epic, Game ARPG 2D Side Scrolling akan Hadir di Switch

Lost Epic adalah RPG side-scrolling 2D yang memadukan elemen souls like dengan elemen eksplorasi yang cukup mirip dengan Odin Sphere dari Vanillaware. Game ini pertama kali dirilis di PC dahulu melalui Steam sebagai bagian dari program Early Access pada tanggal 5 Juni 2021.

Player akan berperan sebagai ksatria yang juga disebut dengan God Slayer yang memasuki berbagai tempat suci di seluruh negeri, dalam perburuan enam dewa yang mengendalikan dunia yang sangat korup ini. Tampilkan sprite karakter yang indah oleh ilustrator terkenal Namie, player juga dapat memilih dari berbagai kelas avatar yang memiliki keterampilan unik saat pemain membuka kuncinya sepanjang perjalanan pemain ketika melalui enam tempat perlindungan.

Menggabungkan elemen lainnya seperti hack and slash ke dalam JRPG klasik, player juga dapat membuat berbagai kombinasi serangan dengan melengkapi berbagai senjata dan memasukkan mmovement unik yang disebut Divine Skills. Movement yang kuat seperti apa adanya, diaktifkan pada saat yang tepat memungkinkan player untuk menjatuhkan musuh, membuat mereka penuh celah untuk kerusakan besar.

Bahkan jika player menemukan player berjuang dalam pertempuran, dengan persiapan yang tepat dan matang, pemain sendiri bisa melewatinya. Di seluruh suaka, pemain akan menemukan barang-barang tersembunyi yang akan membantu pemain dalam berpetualang.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Live A Live dapatkan Remake untuk Konsol dan PC

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Live A Live dikabarkan segera dapatkan versi remake. Live A Live HD 2D Side Scrolling ini akhirnya akan melanggar statusnya sebagai ekslusivitas untuk Nintendo Switch semata, dan akan segera dirilis di platform konsol next gen, seperti PlayStation 4, PlayStation 5, dan PC yang dapat diakses via Steam.

Pre-Order Live A Live Remake

Pre-order untuk game Live A Live saat ini telah tersedia dengan diskon 20% di Steam untuk semua users, dan di PlayStation Store untuk subscriber berlanggan PS+. Demo yang juga kini dapat dimainkan untuk game tersebut juga akan tersedia di platform yang menampilkan part pertama dari tiga Era terpisah yang ditampilkan di dalam game utama.

Baca Juga:

Isekai Cheat dapatkan Adaptasi Game MMORPG

Review Princess Connect: Time Travel dan Isekai

Live A Live dapatkan Remake untuk Konsol dan PC

Live A Live dapatkan Remake untuk Konsol dan PC

Versi PlayStation dan Steam dari game ini juga akan menampilkan edisi kolektor mewah yang menampilkan merchandise eksklusif baru dari rilis Nintendo Switch. Live A Live Collectors Edition II bukan hanya berisi base game tetapi juga T-shirt khusus desain Streighbough, set akrilik stand mini, set special design stiker, tote bag, buku seni ilustrasi official, dan manga eksklusif berjudul Super!! Live A Live: The Near Future Era yang dibawakan oleh Kazuhiko Shimamoto.

Rilis normal game pada 27 April 2023 masih menambahkan ekstra, dengan pengguna versi PS4 atau PS5 dan dapat menukarkan custome theme untuk layar beranda dan wallpaper khusus yang diberikan kepada pengguna di versi Steam.

Baca juga:

Review Anime Campfire Cooking : Isekai dengan Olshop?

Rekomendasi Anime Isekai Yang Tayang Di Tahun 2023

JRPG Side-Scrolling dengan Plot Era Berbeda

Live A Live pada awalnya dirilis di Super Famicom pada 29 tahun lalu, hanya di Jepang, tanpa adanya lokalisasi bahasa Inggris untuk waktu yang cukup lama. JRPG perlahan mendapatkan status klasik di luar negara asalnya, berkat hadirnya terjemahan fans yang merupakan salah satu tambalan komunitas lengkap paling awal yang turut dibagikan secara luas untuk sebuah video game.

Live A Live sebelumnya juga telah dirilis ulang melalui Virtual Console Service di Nintendo Wii U dan 3DS secara berurut di 2015 dan 2016.

Live A Live dapatkan Remake untuk Konsol dan PC

Baca juga:

Rekomendasi Anime Isekai yang Penuh dengan Politik

Review Mairimashita! Iruma-kun, Isekai Humor Ala Neraka

Player akan bermain melalui delapan era kronologis berbeda, masing-masing era dengan cerita unik dan titik plotnya sendiri. Terbentang luas melalui berbagai tahapan era, pemain akan mengungkap kekuatan jahat yang menjerat nasib delapan protagonis beda era.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Baru Rilis, Wo Long: Fallen Dynasty Sudah Di-Review Bomb

GAMEFINITY.ID, Bandung – Wo Long: Fallen Dynasty merupakan game soulslike terbaru dari Team Ninja dan Koei Tecmo. Tidak heran Team Ninja ingin mengulang kesuksesan seri Nioh dan Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin dengan game soulslike terbarunya. Walau mendapat ulasan positif dari kritikus, game ini ternyata sudah mendapat review bomb dari pemain.

Versi PC Wo Long: Fallen Dynasty Sudah Di-Review Bomb!

Penggemar memberikan komentar negatif terhadap Wo Long: Fallen Destiny di Steam. Mereka mendapati versi PC-nya mengalami masalah performa dan optimisasi.

Wo Long Fallen Dynasty review bomb
Pemain mengeluhkan Wo Long: Fallen Dynasty versi PC terdapat berbagai masalah performa

Contoh review negatif diutarakan oleh pengguna Steam bernama cashews. Ia mengutarakan apa yang terjadi dengan versi PC Wo Long. Menurutnya, game tersebut bermasalah pada kontrol mouse dan keyboard. Jika tidak menggerakkan mouse dengan keras, sudut kamera tidak akan bergerak sama sekali. Layout keyboard juga ia kritik tidak lebih baik. Meski game soulslike lebih baik dimainkan menggunakan keyboard, penggemar berharap opsi kontrol mouse dan keyboard yang lebih baik.

Beberapa pemain lainnya juga mengeluhkan versi PC-nya sering mengalami lag dan rentan crash. Terlebih, terdapat beberapa glitch dan bug. Contoh bug terjadi saat cutscene yang justru menunjukkan black screen dan minim suara. Lebih buruk lagi, bug di versi PC itu memicu slow motion selama gameplay.

Baca juga: Destiny 2: Lightfall Tuai Kritikan Pemain, Ini Pemicunya

Masalah ini tidak terbatas pada PC lower-spec, pengguna PC gaming high-end juga mengeluhkan masalah yang sama. Jika melihat system requirements-nya, Wo Long: Fallen Dynasty tidak membutuhkan spec yang terlalu tinggi, yaitu dibutuhkannya GeForce RTX 2060 atau Radeon RX 5700 XT untuk gameplay 60 FPS di 1080p.

Saat artikel ini ditulis, Wo Long: Fallen Dynasty memiliki review average “Mostly Negative” di Steam, 38 persen dari 8.862 review-nya berupa komentar positif. Sementara itu, Nioh 2 memiliki all review average “Very Positive” dengan 88 persen dari 24.642 review-nya berupa komentar positif.

Jika dibandingkan dengan seri Nioh, Wo Long: Fallen Dynasty diluncurkan pada hari yang sama di PC, konsol PlayStation dan Xbox. Sementara Nioh dan Nioh 2 meluncur terlebih dahulu di PlayStation 4 sebelum dapat versi PC-nya.  Tidak heran beberapa pemain menyarankan agar bermain Nioh 2 terlebih dahulu sambil menunggu Team Ninja membuat patch untuk memperbaiki optimisasi di Wo Long.

Bubar, Luminous Productions Diserap ke Tim Inti Square Enix

GAMEFINITY.ID, Bandung – Luminous Productions akan kembali diserap ke dalam tim inti Square Enix menyusul kegagalan Forspoken. Studio tersebut akan dibubarkan sebagai studio terpisah menurut pernyataan dari perusahaan. Meski begitu, tim dari pengembang Forspoken itu akan terus membantu Square Enix untuk mengembangkan game AAA.

Awalnya, Luminous Productions didirikan oleh tim pengembang di balik Final Fantasy XV. Studio tersebut bertujuan untuk mengembangkan game AAA yang ditujukan untuk pemain global dengan mengandalkan Luminous Engine. Engine tersebut juga digunakan untuk mengembangkan Final Fantasy XV.

Luminous Productions Dibubarkan Mulai 1 Mei 2023

Luminous Productions company logo
Per 1 Mei 2023, Luminous Productions akan diserap ke tim inti Square Enix

Mulai 1 Mei mendatang, Luminous Productions akan dibubarkan sebagai studio terpisah. Studio tersebut akan kembali digabungkan dengan tim inti Square Enix. Pengumuman itu pertama kali disebar melalui Twitter resminya.

“Efektif 1 Mei, tim kami yang berbakat akan bergabung dengan Square Enix untuk membuat pengalaman gaming baru dan inovatif pada pemain di seluruh dunia,” tulis pernyataan pihak Luminous.

Square Enix juga mengungkap keputusan tersebut melalui laman resminya. Sebenarnya, mereka sama sekali tidak menyebut kegagalan Forspoken menjadi pemicu keputusan tersebut. Mereka hanya menyatakan keputusan ini demi menambah keuntungan pada studio miliknya.

“Luminous Productions Co., Ltd. tidak hanya memiliki kemampuan mengembangkan judul AAA tetapi juga keahlian teknis dalam pengembangan game engine. Menyatukan kedua perusahaan akan semakin memperkuat kemampuan grup dalam mengembangkan game HD,” ungkap Square Enix.

Masih Akan Bertanggung Jawab dalam Pengembangan DLC dan Bug Fix untuk Forspoken

Luminous Productions Forspoken
Forspoken jadi satu-satunya game karya Luminous Productions

Luminous juga memastikan di laman Twitter-nya bahwa meeka masih bertanggung jawab untuk memberi dukungan pada Forspoken. Hal ini termasuk patch yang akan datang dan pastinya akan memperbaiki berbagai masalah teknis dalam game. Begitu pula dengan DLC-nya yang bertajuk The Tantas We Trust.

Forspoken telah rilis pada Januari lalu. Game buatan Luminous Productions itu mendapat kritik beragam dari kritikus dan review bomb dari pemain. Banyak dari review bomb itu mengkritik semua aspek dalam game, terutama cerita, karakter, dan masalah teknis.

Baca juga: Baru Rilis, Forspoken Sudah Dapat Review Bomb!

Pernyataan Luminous terhadap kritikan ini menjadi bentuk komitmen mereka masih ingin memperbaiki karya mereka itu. Studio tersebut berjanji akan merilis konten game dan bug fix untuk Forspoken sebelum merger.

Ada kemungkinan dukungan untuk Forspoken akan selesai jika merger sudah diresmikan. Bukan tidak mungkin lagi tim di balik Forspoken akan siap untuk mengembangkan game baru dan meninggalkannya,

Apa kamu sedih mendengar Luminous Productions bubar?

Tales of Symphonia Remastered Masalah Teknis Dimana-mana!

GAMEFINITY.ID, Bandung Tales of Symphonia Remastered telah rilis di Xbox One, PlayStation 4, dan Nintendo Switch pekan lalu. Penggemar setia franchise Tales tentu saja sangat menantikannya. Pasalnya, Tales of Symphonia disebut sebagai salah satu game terbaik Tales sepanjang masa.

Penggemar kemudian murka begitu mengetahui bahwa game RPG itu hanya dapat berjalan di 30 FPS, tidak seperti pendahulunya di GameCube yang dapat berjalan di 60 FPS. Satu lagi kabar buruknya, terdapat deretan masalah teknis dalam game tersebut yang memicu amarah pemain.

Tales of Symphonia Remastered Penuh Masalah Teknis

Tales of Symphonia Remastered gameplay
Gameplay Tales of Symphonia Remastered

Pemain mendapati berbagai masalah teknis di versi remaster dari Tales of Symphonia. Mereka mendapati game tersebut memiliki masalah tekstur yang hilang setelah HD upscaling. Loading time pun membuat pemain harus menunggu sangat lama. Lebih buruknya lagi, game tersebut sering sekali mengalami crash.

Baca juga: Nintendo Sudah Pastikan Tidak Akan Tampil di E3 2023

Pemain meluapkan frustrasinya di media sosial. Bahkan, ada juga yang sampai membandingkan kualitas grafik versi remaster dengan versi HD lamanya di PS3 dan Steam.

Bandai Namco Minta Maaf

Menyusul deretan keluhan pemain pada Tales of Symphonia Remastered, Bandai Namco akhirnya membuka suara. Pihaknya meminta maaf sambil menekankan mereka akan memperbaiki game tersebut. Meski demikian, akun tersebut hanya menyebut versi Switch-nya saat mengabarkan masalah dalam game.

“Kami sudah memastikan bahwa ada masalah di gameplay di versi produk [Tales of Symphonia Remastered] yang sedang tersedia. Kami sedang menyelidiki untuk membuat fix. Kami akan memberitahu tentang update untuk fix sesegera mungkin. Kami akan membagikannya melalui akun ini, jadi mohon tunggu untuk informasi selanjutnya. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan,” ungkap akun resmi berbahasa Jepang-nya.

Popularitas Tales of Symphonia sendiri tidak mengherankan sebagai salah satu dari game Tales terpopuler. Game tersebut merupakan game Tales pertama yang rilis secara global. Tidak heran jika penggemar meminta Bandai Namco agar membuat versi remaster dari game tersebut. Bandai Namco sendiri mengungkap akan mempertimbangkan untuk me-remaster game Tales lainnya.