Tag Archives: Komputer

Perjalanan IBM Sang Pelopor VGA Pertama Didunia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – VGA atau Video Graphic Array merupakan perangkat yang krusial dalam dunia komputasi yang bertanggung jawab untuk mengubah informasi yang telah diproses oleh komputer menjadi bentuk visual yang dapat kita lihat di layar monitor.

Keberadaan VGA memungkinkan kita untuk menikmati berbagai aktivitas seperti bermain game, menonton film, dan bekerja dengan komputer, karena tanpanya, kita tidak akan bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam komputer kita.

VGA Pertama di Muka Bumi

VGA sendiri adalah singkatan dari beberapa istilah yang digunakan secara bergantian, seperti video adapter, video card, atau kartu grafis. Ini adalah salah satu komponen penting dalam sebuah komputer karena memengaruhi kemampuan sistem untuk menampilkan grafik dengan baik. VGA pertama di dunia yang dikenal sebagai IBM 8514 hadir pada tahun 1987. Pada masa itu, VGA ini dianggap sebagai inovasi besar karena kemampuannya dalam menampilkan grafik yang lebih baik dibandingkan dengan VGA sebelumnya.

Perjalanan IBM Sang Pelopor VGA Pertama Didunia

VGA IBM 8514 mampu menampilkan resolusi sebesar 640×480, yang pada saat itu dianggap sebagai pencapaian besar. Namun, perlu diingat bahwa meskipun resolusinya cukup tinggi, VGA ini hanya mampu menghasilkan output dengan 256 warna dari total 262,144 warna yang tersedia. Ini berarti bahwa VGA IBM 8514 tidak dapat menampilkan efek gradasi dalam warna, seperti yang dapat kita nikmati pada teknologi grafis modern saat ini.

Baca Juga:

IBM Jadi Tonggak Awal Perkembangan

Sebuah fitur menarik dari VGA IBM ini adalah dukungan untuk refresh rate sebesar 60Hz. Refresh rate ini mengacu pada seberapa sering layar monitor diperbarui per detik. Namun, perlu dicatat bahwa refresh rate ini akan menurun jika resolusi layar monitor melebihi 640×480. Hal ini dapat memengaruhi pengalaman pengguna, terutama dalam konteks bermain game atau menonton video yang memiliki tampilan grafis yang lebih tinggi.

Perjalanan IBM Sang Pelopor VGA Pertama Didunia

Dengan perkembangan teknologi, VGA telah mengalami evolusi yang signifikan sejak kemunculan IBM 8514. Saat ini, kita memiliki kartu grafis yang sangat canggih dan mampu menghasilkan grafik berkualitas tinggi dengan resolusi yang jauh lebih tinggi serta dukungan untuk jutaan warna. VGA telah menjadi salah satu komponen utama dalam memenuhi kebutuhan tampilan visual dalam komputasi modern.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Hilangnya Permainan Tradisional, Kalah dengan Game Online

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Sadar atau tidak di zaman yang serba digital sudah jarang ditemui permainan tradisional. Perkembangan zaman memang membuat teknologi semakin menguasai banyak hal, termasuk permainan. Saat ini sudah jarang ditemui permainan tradisional dan tergeser game online. Bila dahulu anak-anak selalu bermain bersama di lapangan, entah itu petak umpet, gerobak sodor, benteng, bola, hingga permainan tali, sekarang sudah mulai jarang ditemukan.

Padahal permainan tradisional tidak membutuhkan peralatan yang sulit dan bisa ditemukan di mana pun. Sayangnya karena perkembangan teknologi hingga gadget semakin marak dan canggih, maka semua itu bisa tergeserkan dengan mudah.

Baca juga: Tips Mengatasi Tangan Tremor Saat Bermain Game Online

Permainan Tradisional Dijaga dan Dikenalkan Kembali

50 permainan tradisional

Bahkan beberapa pihak melalukan segala cara untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat yang diselipkan ke berbagai jenis kegiatan. Pemerintah Indonesia juga sudah bersiap untuk menjaga permainan tradisional agar tidak punah sama sekali. Itu semua sudah terangkum dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 mengenai Pemajuan Kebudayaan.

Permainan tradisional menjadi salah satu dari sepuluh objek pemajuan yang dirancang pemerintah Indonesia. Hal ini dilakukan agar permainan tradisional tidak menghilang ditelan zaman.

Salah satu bentuk nyatanya adalah sosialisasi permainan tradisional sebagai bahan ajar tenaga pendidik melalui program sesuai daerah masing-masing. Diharapkan ini bisa memperkaya bahan ajar sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Baca juga: Mengenal Dark System Pada Game Online

Berdasarkan data Kemendikbud tahun 2018, tercatat ada 787 permainan tradisional dari berbagai daerah. Namun data tersebut belum lengkap lantaran masih ada kekosongan dari beberapa daerah.

Ironisnya lagi, selain itu, literasi yang dimiliki Kemendikbud mengenai permainan tradisional masih rilisan 1998. Artinya, lebih dari dua dekade bahan aja tersebut sudah tidak relevan lagi secara ilmiah. Akibatnya, bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik diberikan informasi seadanya.

Meskipun begitu, sosialisasinya tetap berjalan dengan baik dan dapat mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak.

Diharapkan Bisa Menjadi Kurikulum

Permainan tradisional yang di-onlinekan

Agar tidak punah dan tergeser dengan game-game online yang semakin merajalela, diharapkan permainan tradisional ini bisa ditetapkan sebagai kurikulum muatan lokal.

Sejauh ini banyak pihak sudah membuat berbagai macam buku. Baik itu buku bergambar, referensi, maupun populer yang terbit khusus untuk membahas permainan tradisional.

Salah satunya adalah buku referensi “Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Permainan Tradisional Anak Indonesia” karya Mohamad Zaini Alif yang dirilis pada tahun 2015. Ada juga buku literasi mengenai “Permainan Tradisional Anak Nusantara” karya Rizki Yulita yang dirilis pada tahun 2017. Upaya pelestarian tradisional dilakukan banyak mahasiswa serta akademisi untuk dijadikan sebagai objek studi.

Baca juga: Ini Dia List 20 Game Offline Terbaik Saat Kehabisan Kuota

Banyak permainan tradisional yang diformatkan kembali ke dalam game online berbasis Android dan iOS. Meskipun format aplikasi masih belum bisa mengembangkan emosi dan kecerdasan sosial anak, namun ini bisa membantu mengenalkan kembali warisan leluhur Indonesia.

Diharapkan masyarakat bisa mengenal dan mengingat kembali tentang permainan tradisional yang dulunya selalu dimainkan setelah pulang sekolah. Tentu permainan tradisional juga tidak kalah menyenangkan dengan game-game online saat ini.

Seorang Insinyur Memainkan Dungeons and Dragons Bersama AI

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang Insinyur Perangkat Lunak asal Finlandia,  berhasil memainkan permainan tabletop Dungeons and Dragons, bersama dengan sebuah program AI. Selama permainan, program AI itu tercatat  telah memberikan respon yang cukup mengesankan. Mulai dari respon dalam pembuatan karakter, hingga beberapa interaksi lain dalam permainan.

Janne Mikola, merupakan seorang Insinyur Perangkat Lunak berusia 37 tahun asal Finlandia. Kepada Wargamer, Ia membagikan pengalamannya dalam memainkan permainan tabletop Dungeons and Dragons (DnD) dadakan, bersama dengan perangkat lunak GPT-3 OpenAI. Sebuah model bahasa (Chatbot) dari OpenAI, yang dapat memberikan respons cukup realistis terhadap percakapan.

Pada awalnya, Mikola memulai percakapan bersama AI tersebut dengan menanyakan monster DnD mana yang paling ditakutinya, yang kemudian dijawab dengan Beholder.

Human: Monster mana yang paling kamu takuti dalam Dungeons & Dragons?

AI: Makhluk yang paling saya takuti dalam Dungeons & Dragons adalah Beholder. Beholder adalah bola mata besar yang mengambang dengan banyak tangkai mata, yang masing-masing dapat menembakkan sinar magis yang kuat.  Mereka sangat berbahaya dan telah dikenal untuk menghancurkan seluruh party petualang.

Insinyur bermain Game dungeons and dragons
Beholder | Dungeons And Dragons

Mikola juga meminta AI untuk membandingkan D&D dengan Pathfinder, serta bertanya mengapa pengaturan DnD seperti The Forgotten Realms begitu populer.

Human: Menurutmu mengapa begitu banyak orang menyukai Forgotten Realms?

AI: Ada beberapa alasan mengapa saya pikir begitu banyak orang menyukai Forgotten Realms. Salah satunya adalah pengaturan (permainan) yang sangat kaya dan detail, dengan banyak sejarah dan pengetahuan untuk dijelajahi.  Rasanya seperti tempat yang nyata, dan ada begitu banyak hal menarik untuk dijelajahi.

Alasan lainnya adalah karena karakter-karakter dalam Forgotten Realms sangat disukai dan dapat dihubungkan.  Mereka merasa seperti orang yang nyata, dengan kekurangan dan kebiasaan mereka sendiri, dan mudah untuk melekat pada mereka.

Akhirnya, saya pikir banyak orang hanya menikmati rasa pelarian yang diberikan oleh Forgotten Realms.  Ini adalah kesempatan untuk melangkah ke dunia lain dan melupakan masalah Anda untuk sementara waktu.

Baca juga: Para Raksasa Teknologi Dirikan Forum Pengembangan Metaverse

Insinyur Gamepay Dungeons and Drgons
Forgotten Realms | Penelitian Percakapan Kreatif Oleh Sang Insinyur

Penelitian Percakapan Kreatif Oleh Sang Insinyur

Saat ini, permainan TTRPG seperti Dungeons and Dragons bukanlah hal yang paling mudah ditiru dengan machine learning. Pertama, itu akan membutuhkan perangkat lunak khusus, agar AI dapat meniru tingkah laku manusia dengan sangat detail. Kemudian, AI tersebut harus meniru manusia yang berpura-pura menjadi orang lain (Role Playing). Keduanya lalu dikombinasikan dengan improvisasi dan keterampilan mendongeng yang akan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan petualangan fantasi selama permainan.

Namun hal itu bukanlah halangan bagi Mikola. Menurutnya, program AI memiliki potensi besar untuk dikembangkan di masa depan.

“Bagi saya, AI adalah salah satu bidang yang paling menarik dalam ilmu komputer saat ini,” ucapnya kepada Wargamer.

“Dan memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan umat manusia dalam beberapa cara, seperti membantu manusia untuk lebih memahami dan berinteraksi.  dengan lingkungannya, atau membantu menciptakan sistem yang lebih efisien dan efektif”.

Selain memberikan pendapatnya, Mikola juga mengatakan bahwa dia sedang mencari kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam percakapan yang dilakukannya selama permainan, ia bahkan meminta AI tersebut untuk memilih antara dua mantra 5e populer, yaitu Fireball dan Magic Missile. AI ternyata lebih memilih Magic Missile, karena ingin menghindari Friendly Fire diantara sesama anggota party.

Human: Baiklah, Jika kamu harus memilih antara Fireball yang merusak anggota party-mu dan Magic Missile yang tidak, mana yang akan kamu pilih?

AI: Diberi pilihan, saya akan memilih Magic Missile, karena itu tidak akan merusak anggota partai saya.

Human: Ya, tapi Fireball memberikan lebih banyak damage!

AI: Saya tahu bahwa Fireball menghasilkan lebih banyak kerusakan, tetapi saya tetap akan memilih Magic Missile karena saya lebih suka (untuk) tidak merusak anggota party saya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Kalian dapat top up dan membeli voucher games kesayangan kalian di gamefinity.id