GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Hideo Kojima, bagi kalian para gamers tentunya tahu atau setidaknya pernah mendengar nama tersebut. Seorang lelaki yang berasal dari Jepang, bertanggung jawab akan hadirnya berbagai game legendaris.
Metal Gear Solid, game revolusioner yang mengadaptasi konsep stealth sejak awal rilis pada abad ke-20. Teaser PT yang menghebohkan dunia game sebagai lanjutan dari Silent Hill. Dan juga, Metal Gear Rising yang hingga kini terkenal dengan meme Raiden. Namun, perjalanan karirnya dalam dunia industri game juga diselingi oleh tragedi dan konflik.
Hideo Kojima Muda
Kojima lahir pada 23 Agustus 1963 di Setagawa, Tokyo. Lahir dengan seorang ayah seorang apoteker yang sering pergi untuk urusan bisnis, Kojima sendiri merupakan nama dokter yang sering ditemui ayahnya. Pada umur 4 tahun ia pindah ke Osaka, Jepang.
Keluarganya sendiri suka menonton film bersama di malam minggu. Hal ini membuat Kojima tertarik dengan dunia perfilman. Saat temannya membawa sebuah kamera Super 8 ke sekolah, ia memulai untuk membuat film. Film yang diproduksi bersama temannya tersebut akhirnya ditayangkan untuk teman-temannya yang lain. Ia memberi ongkos sebesar 50 yen per orang.
Saat usia remaja, Kojima pindah ke kawasan Kansai, tepatnya di Kawanishi, Hyogo. Ayahnya meninggal saat usianya 13 tahun dan hal tersebut mengubah kehidupannya. Ia pergi berkuliah mengambil jurusan ekonomi, dan minatnya dalam pengembangan game pun dimulai dari sana.
Awal Karir Hideo Kojima
Saat ia masih berkuliah, ia sempat menyembunyikan pekerjaannya sebagai game designer. Hal tersebut dikarenakan pada masa itu, pekerjaan tersebut masih jarang atau bahkan belum pernah terdengar di telinga masyarakat. Kojima berbohong bahwa ia bekerja pada sebuah perusahaan finansial.
Ia diterima oleh Konami pada 1986 untuk pengembangan game pada konsol MSX home computer. Game pertamanya adalah Penguin Adventure. Ia berperan sebagai assistant game designer pada game tersebut. Setelahnya ia juga mendesain sebuah game berjudul Lost Warld yang batal karena terlalu kompleks untuk konsolnya.
Ia mulai mengembangkan Metal Gear saat ia diminta untuk melanjutkan proyek tersebut oleh seniornya. Game tersebut akhirnya rilis pada 13 Juli 1987 untuk konsol MSX2. Metal Gear awalnya adalah game yang bertemakan prison escape karena fighting mechanism masih terlalu kompleks.
Proyek selanjutnya dari Kojima adalah salah satu game yang berpengaruh besar pada perkembangan genre-nya, Snatcher. Snatcher merupakan game visual novel (VN) yang menjadi dasar dan panutan dari berbagai game VN saat ini. Kojima sengaja mendesain game ini bukan seperti game, melainkan seperti sebuah film. Dan akhirnya, game ini sukses di Jepang. Namun, game ini kurang laris di luar.
Baca Juga: Jadwal The International 11 Telah Diumumukan
Metal Gear dan Puncak Karir Kojima
Sebuah game sekuel Metal Gear yang dikembangkan tanpa Kojima bernama Snake’s Revenge dirilis oleh Konami. Lalu, setelah sesaat perilisannya, Kojima dihubungi oleh koleganya untuk membuat sekuel Metal Gear versi dirinya sendiri, dan lahirlah Metal Gear: Solid Snake.
Game tersebut merupakan game revolusioner dengan berbagai fitur yang dioptimalkan seperti melempar batu untuk mengecoh musuh dan view cone. Hingga saat ini, fitur-fitur tersebut masih sering digunakan dalam sebuah game modern.
Kojima tidak hanya berhenti dalam titik itu, ia ingin mengembangkan game Metal Gear: Solid Snake dari 2D menjadi 3D. Lahirlah sebuah game legendaris Metal Gear Solid. Game MGS ini berpindah dari platform 3DO ke PlayStation. Game tersebut menjadi sebuah awal kesuksesan dari seri Metal Gear Solid.
Selanjutnya, Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty menjadi sebuah gam PS2 yang saat itu mempunyai kualitas grafis di atas rata-rata. Pada saat perilisannya di tahun 2001, MGS2 juga mengalami kesuksesan pada saat perilisannya di PS2.
Seri MGS selanjutnya hingga seri MGS terakhir yaitu MGS V: Phantom Pain semuanya mengalami kesuksesan karena begitu cemerlangnya Hideo Kojima. Namun, kesuksesan Kojima tidak berjalan mulus. Konami, perusahaan dimana Kojima bekerja selama bertahun-tahun, mulai merubah haluannya.
Kojima dan Konami
Sedikit latar belakang terkait haluan Konami yang berubah. Konami dahulu terkenal dengan pengembang dan penerbit game yang selalu memberikan passion dalam setiap game-nya. Game seperti Castlevania, Contra, dan Metal Gear series sendirilah yang menjadi contohnya.
Namun, memasuki tahun 2010-an, Konami mulai merubah haluannya menjadi perusahaan game yang fokus dalam bidang model game mobile. Model tersebut adalah model game free-to-play yang membuat pemainnya memainkan game tersebut terus menerus dengan pemasukan dari transaksi in-game. Game model seperti ini prinsipnya adalah membuat game dengan modal seminim mungkin untuk keuntungan semaksimal mungkin.
Tentu saja Kojima tidak searah dengan haluan baru tersebut. Game besutan Kojima sendiri sejatinya merupakan game AAA dengan budget dan tim yang besar jumlahnya. Karena haluan Konami berubah dan tidak berani untuk merilis game AAA sesering dulu lagi, akhirnya Kojima didepak dari Konami.
Seluruh karyanya yang berada di bawah naungan Konami tidak dianggap termasuk seri MGS. Namanya dihapus dari berbagai game buatannya. Game P.T. yang baru akan dikembangkan Kojima dibatalkan. Dan yang paling parah, Konami melarang Kojima menerima penghargaan atas game yang dibuatnya.
Bangkitnya Kojima di Era Pasca Konami
Setelah didepak dan tidak dianggap oleh Konami. Kojima menandatangani kontrak dengan Sony Entertainment setelah kontraknya dengan Konami habis. Ia juga memulihkan studio miliknya yaitu Kojima Production yang ditutup Konami sebelumnya.
Sampai saat ini, Kojima Production masih memproduksi satu game. Game tersebut adalah Death Stranding. Lagi dan lagi, game barunya ini mampu meneruskan kesuksesan seperti game besutannya di masa lampau. Death Sranding bahkan mampu meraih beberapa penghargaan atas kerja keras Kojima dan timnya.
Baca Juga: NFS Most Wanted: Sang Legenda yang Tak Terulang Kembali
Kesimpulan
Hal ini membuktikan bahwa Hideo Kojima, adalah seorang yang pantang menyerah. Ketika ia menganggap karirnya berakhir setelah didepak Konami, ia masih sanggup bangkit karena dukungan teman-temannya. Termasuk berminatnya Sony untuk menandatangani kontrak dengannya.
Seorang legenda yang konsisten mengembangkan berbagai game legendaris, dialah Hideo Kojima.
“As a creator, I always want to betray fans expectations.”, Hideo Kojima