GAMEFINITY.ID, Bandung – Girl group K-pop populer asal SM Entertainment, Red Velvet, telah mengumumkan mereka akan segera menggelar tur dunia bertajuk R to V. Mereka awalnya akan menggelar dua konser di Seoul sebelum memutuskan untuk menambah jadwal di berbagai negara di Asia dan Eropa.
Berawal dari Dua Konser Pertama Red Velvet dalam Tiga Tahun
Sebelumnya, SM Entertainment mengumumkan Red Velvet akan menggelar konser dua malam bertajuk R to V di KSPO Dome, Seoul. Konser tersebut akan digelar pada 1 April pukul 18:00 waktu Korea dan 2 April pukul 16:00 waktu Korea.
Konser tersebut akan menjadi konser keempat bagi Red Velvet. Tidak hanya itu, konser ini menjadi konser pertama mereka semenjak 2019 saat mereka menggelar konser berjudul La Rouge. Saat pengumuman tersebut, disebutkan bahwa konser R to V akan di-live stream melalui Beyond LIVE milik Naver khusus yang tidak dapat hadir secara langsung.
R to V Jadi Tur Dunia!
Baru-baru ini, SM Entertainment mengumumkan bahwa tanggal konser tersebut ditambah dan akan digelar di berbagai negara di Asia dan Eropa. Ini menjadikan Red Velvet 4th Concert: R to V sebagai tur dunia.
Dua konser di Seoul pada 1-2 April menjadi titik awal tur dunia ini. Red Velvet kemudian akan mengunjungi 10 kota di seluruh dunia dan menggelar total 13 konser.
Mereka akan mengunjungi berbagai kota besar Asia-Pasifik, yaitu Singapura, Yokohama, Manila, Bangkok, dan Jakarta. Penggemar di Indonesia patut berbahagia karena Red Velvet akan menggelar konser R to V pada 20 Mei 2023 mendatang.
Sementara itu, R to V juga menjadi konser pertama Red Velvet di Eropa. Setelah menggelar konser di Jakarta, mereka akan mengunjungi Paris, Berlin, Amsterdam, dan London. Selesai konser tersebut, grup asuhan SM Entertainment itu akan tampil di festival musik Primavera Sound 2023 di Spanyol. Mereka menjadi satu-satunya grup K-pop yang tampil di festival tersebut. Primavera Sound akan dimulai 1 Juni, sementara Red Velvet akan tampil pada 8 Juni di Madrid.
Konser Red Velvet, R to V, akan digelar di Jakarta pada 20 Mei 2023. Apakah kamu bersemangat Red Velvet akan datang ke Indonesia?
GAMEFINITY.ID, Bandung – Festival musik tahunan Coachella 2023 akhirnya mengungkap lineup musisi yang akan tampil tahun ini. Pihak penyelenggara berhasil menarik Blackpink dan Bad Bunny sebagai headliner. Festival edisi tahun 2023 itu akan digelar pada dua akhir pekan, 14-16 dan 21-23 April.
Festival edisi tahun lalu menampilkan Harry Styles, The Weeknd, dan Billie Eilish sebagai headliner-nya. Swedish House Mafia juga berhasil reuni saat tampil. Selain itu, Justin Bieber tampil sebagai tamu kejutan untuk menyanyikan lagu Peaches dengan Daniel Cesar. Bahkan, 2NE1 juga reuni saat CL tampil di showcase 88rising bertajuk Heads in the Clouds Forever.
Blackpink dan Bad Bunny Tampil sebagai Headliner
Hari pertama Coachella 2023 akan menampilkan Bad Bunny sebagai headliner pada 14 dan 21 April. Pengumuman ini menyusul kesuksesan Bad Bunny dalam menggelar tur konser dunia pada 2022. Ini juga kali pertama bagi musisi Latin dan penyanyi berbahasa Spanyol untuk menjadi headliner. Selain Bad Bunny, musisi yang akan menemaninya pada hari pertama adalah Gorillaz, Becky G, Yungblud, dan Idris Elba.
Blackpink disebut akan menjadi musisi K-pop pertama yang tampil sebagai headliner di Coachella. Saat ini grup asuhan YG Entertainment itu akan tampil pada 15 dan 22 April sebagai headliner pada hari kedua. Musisi yang akan menemani mereka termasuk Rosalia, Charli XCX, dan Labrinth.
Pada hari ketiga Coachella 2023, yaitu 16 dan 23 April, giliran Frank Ocean yang manggung sebagai headliner. Frank Ocean sebelumnya dijadwalkan tampil di Coachella 2020 sebelum batal karena pandemi. Kini, ia dipastikan kembali dengan spektakuler ke Coachella tahun ini. Bjork, Porter Robinson, dan Jackson Wang juga dijadwalkan tampil pada hari ketiga.
Uniknya, terpilihnya Bad Bunny, Blackpink, dan Frank Ocean menjadi kali pertama Coachella memilih headliner musisi non-kulit putih. Padahal Coachella 2020 hampir mencetak sejarah dengan lineup paling beragam. Saat itu, Frank Ocean, Travis Scott, dan Rage Against the Machine dijadwalkan menjadi headliner.
Coachella 2023 akan digelar di Coachella Valley di Indio, California. Presale-nya dijadwalkan mulai digelar pada 13 Januari pukul 11:00 waktu Pasifik. Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, PATI – Popularitas group duo Yoasobi saat ini memang sedang berada dipuncak sejak beberapa tahun belakangan. Dari pecinta J-pop hingga mereka yang tidak begitu suka J-pop mulai mendengarkan lagu-lagu Yoasobi saat ini. Bisa dibilang Yoasobi telah berhasil menyentuh hati para penggemarnya yang datang dari berbagai kalangan pecinta musik. Nah, mari kita mengenal lebih dalam duo Yoasobi yang sedang naik daun.
Asal Usul Terbentuknya Yoasobi
Yoasobi adalah duo musik Jepang yang terdiri dari seorang produser dan penulis lagu Ayase bersama penyanyi perempuan Ikura. Mereka terkenal karena lagu-lagu pop yang menyentuh hati yang telah mereka rilis sejak debut mereka pada tahun 2019.
Awal terbentuknya duo Yoasobi bermula pada saat Ayase yang masih seorang produser musik vocaloid mendapatkan tawaran dari situs cerita online monogatary.com. Dalam kolaborasinya Ayase akan membuat lagu – lagu yang terinspirasi dari cerita yang ada di website monogatary.
Saat itu Ayase sedang mencari – cari vokalis untuk project-nya melalui media sosial. Dan bertemulah dia dengan suara dari seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Lila Ikuta yang mana sekarang menjadi partnernya di Yoasobi sebagai Ikura. Pada awalnya Ikura sendiri masih bingung dengan konsep yang ditawarkan oleh Ayase. Namun setelah dia mendengan karya – karya Ayase sebelumnya yang merupakan musik – musik Vocaloid, Ikura langsung menyadari bahwa mereka berdua memiliki selera musik yang sama.
Nama Yoasobi sendiri bisa diartikan secara kasar “Kehidupan Malam” yang mana memiliki makna bagaiman Ayase dan Ikura yang sebelumnya memiliki karir masing – masing di siang hari sebelum pada akhirnya bersatu menjadi group Yoasobi. Ayase yang awalnya merupakan produser musik – musik vocaloid seperti Hatsune Miku, dan Ikura yang seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.
Novel Dan Cerpen Sebagai Sumber Lagu
Seperti yang dijelaskan, Yoasobi terbentuk karena kolaborasi Ayase dan Ikura dengan platform cerita online Monogatary. Maka dari itu hampir semua musik yang dirilis oleh superduo ini diadaptasi langsung dari cerita – cerita para penulis di monogatary.
Contoh paling terkenal adalah Yoru ni Kakeru yang merupakan adaptasi dari cerita karya Mayo Hoshino yang berjudul “Thanatos no yuuwaku”. Meski memiliki irama musik yang asik, ternyata ada cerita kelam dibalik setiap lirik lagu Yoru ni Kakeru. Thanatos no Yuuwaku atau diartikan Godaan Thanatos menceritakan tentang sepasang kekasih yang berulang kali mencoba untuk bunuh diri.
Menurut Ayase apabila dia menulis lagu yang suram untuk mengekspresikan cerita yang suram hanya akan menjadi karya yang biasa saja. Maka dari itu Yoru ni Kakeru dibuat sebaliknya untuk membuatnya lebih menarik dan menonjol. Alhasil lagu ini berhasil trending dan viral di mana – mana hingga saat ini.
Berhasil Meraih Berbagai Penghargaan di Awal Debut
Perilisan lagu pertama mereka berjudul Yoru ni Kakeru berhasil meledak di internet pada tahun 2019. Popularitas lagu ini pun semakin meningkat ketika dirilisnya versi The Home Take di Youtube pada tahun 2020. Dalam lima bulan dirilis, Yoru ni Kakeru berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Japan Hot 100 selama tiga minggu berturut – turut. Single ini juga dinobatkan oleh MTV Video Music Award Japan 2020 dan Space Shower Music Awards 2021 sebagai Song of the Year.
Pretasi duo group ini tentunya tidak sampai situ saja. Pada tahun 2021 MTV Video Music Award Japan 2021 kembali memberikan penghargaan terbesar mereka kepada Yoasobi sebagai Artist of The Year. Penghargaan ini juga kembali mereka raih di ajang penghargaan SPACE SHOWER MUSIC AWARDS 2022 yang baru saja diadakan beberapa waktu lalu.
Ikut Terlibat Dalam Pembuatan Anime
Tak hanya fokus pada industri musik, Yoasobi juga sering terlibat dalam pembuatan Anime. Pada tahun 2021 kemarin Yoasobi berkesempatan untuk menangani theme song dari anime populer Beastars Season 2. Yoasobi mengisi opening song dengan judul Kaibutsu (Monster) sekaligus ending song yang berjudul Yasashii Suisei (Gentle Comet). Kedua lagu ini masing-masing didasari pada kisah novel Jibun no Mune ni Jibun no Mimi o Oshi Atete (I Press My Own Ear to My Chest), dan Shishiza Ryūseigun no Mama ni (A Leonid, Always) karya Paru Itagaki.
Lagu terbaru, Yoasobi kembali hadir untuk mengisi soundtrack anime mecha populer Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury. Dalam anime ini Yoasobi membawakan lagu berjudul The Blessing yang terinspirasi dari novel karangan Ichiro Okouchi berjudul Yurikago no Hoshi (Cradle Star).
Dalam festival musik Head in The Cloud Jakarta, Yoasobi hadir sebagai bintang tamu untuk memeriahkan acara tersebut. Ini sekaligus menjadi penampilan perdananya di Indonesia mapun di luar negeri. Setelah sukses tampil di HITC Jakarta, Yoasobi menuliskan tweet ucapan terima kasih sekaligus memberikan tease mengenai konser solo mereka. Dalam tweet tersebut Yoasobi seolah telah merencanakan Indonesia sebagai destinasi konser solo mereka nantinya.
Beberapa waktu lalu Yoasobi baru saja memberikan informasi mengenai tour arena pertama mereka yang akan diadakan tahun 2023. Tour ini akan dimulai pada 5 April 2023 di Nippon Gaishi Hall dan berakhir di 4 Juni 2023 di Saitama Super Arena. Dalam tour ini Akan ada total 12 pertujukan di enam lokasi berbeda nantinya.
Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id