Tag Archives: konsol

Review Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Wild Hearts Golden Tempest merupakan salah satu game RPG Hack and Slash bergaya openwortld yang hadir untuk PC dan Konsol.

Game ini dikembangkan oleh Electronic Arts dan game ininjuga baru akan tiba dan rilis pada 17 Februari 2023 mendatang. Hadir untuk platform PlayStation 5, XBOX Series X/S, dan PC yang bias didapatkan di Steam, Epic Games Store, dan Origin.

Baca juga: Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

Sinopsis Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

Gambaran seperti apa rata-rata perburuan para hunter dalam dunia fantasy yang dipenuhi dengan makhluk uni, buas, dan beragam. Namun sedikit berbeda, karena apa yang hunter hadapi bukanlah monster biasa, melainkan makhluk buas supernatural dalam Golden Tempest.

Gameplay (8/10)

Review Wild Hearts

Dalam trailer Wild Hearts diperlihatkan sebelumnya yang berfokus pada apa yang dimiliki para hunter, para hunter dalam gameplay yang juga dapat dilihat menggunakan banyak teknik “Karakuri” yang berbeda dalam membantu mengalahkan binatang raksasa itu.

Hadir juga dengan pilihan senjata yang bervariatif, seperti Claw Blade, Cannon, dan Karakuri Staff. Semua senjata ini juga menawarkan berbagai jenis style bermain untuk hunter dalam pertarungan melawan Kemono atau monster besar.

Graphic (9/10)

Review Wild Hearts

Wild Hearts menampilkan visual yang terbilang cukup baik dengan paduan fogging sana sini. Selain itu turut hadir dengan VFX keren ketika bertarung dengan para kimono, serta dengan senjata yang berbeda.

Untuk kimono sendiri terbilang lebih dari cukup untuk ukuran hewan buas yang brutal. Ukurannya yang terlewat besar, dan visual yang menyeramkan turut lengkapi gameplay dalam Wild Hearts di Golden Tempest ini.

Control (8/10)

Untuk control sejauhnya masih sama dan tidak jauh berbeda dengan penggunaan control game pada seri hack and slash maupun RPG lainnya. Karena mengusung konsep hunter dan hunt, kurang lebih Wild Hearts memiliki mekanisme control seperti seri MonHunt.

Addictive (7/10)

Review Wild Hearts

Tidak hanya sebatas kepada berburu saja, Wild Hearts turut memberikan fungsi dan pengalaman berbeda kepada pemain dalam game berburu sejenisnya. Dengan dperkenalkannya mekanisme crafting yang inovatif dalam pertatrungan mengalahkan Kemono.

Diusung juga dengan metode open world dan pemain selama mengembara dapat menmukan Kemono yang umumnya menyatu dengan lingkungan, dan akan bereaksi dengan picuan tertentu.

Music (8/10)

Wild Hearts menyajikan alunan aspek music yang cukup menggugah senasi para pemain sebagai hunter dalam berburu Kemono. Terpadu dengan BGM yang terkesab oriental yang kental sekali, dan sound effect dari Karakuri yang cukup memekakkan telinga.

Kesimpulan

Wild Hearts menjadi salah satu game RPG bergaya scifi magic yang dinanti-nanti kehadirannya. Berikut kelebihan dan kekurangan Wild Hearts secara langsung yang dapat penulis sampaikan.

Wild Hearts sendiri hadir dengan cukup umum, hamper dengan segala aspek yang ada. Wild Hearts hanya terbedakan dengan konsep makhluk supernatural-nya saja. Secara mendasar sama saja. Wild Hearts sebagai game RPG Hack and Slash disajikan dengan persfektif Third Person, hal ini agar mempermudah eksekusi pemain dalam mengendalikan hunter secara penuh.

Untuk Wild Hearts, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review Wild Hearts yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tango Gameworks Umumkan Game Action Rythme Hi-Fi Rush

GAMEFINITY.ID, PATIDeveloper dari Evil Within, Tango Gameworks mengumumkan game terbaru mereka di Xbox and Bethesda Developer Direct yang berjudul Hi-Fi Rush, sebuah game action rythme baru yang telah dapat dimainkan hari ini. Sempat bocor sebelum hari acara Xbox Showchase, Hi-Fi Rush masih dapat memberikan beberapa kejutan kepada para pemain.

Kejutan Tango Gameworks

Dalam acara Xbox And Bethesda Developer Direct terdapat beberapa game yang akan siap rilis di awal tahun 2023. Ambil contoh Minecraft Legends yang telah mendapatkan tanggal rilis, lalu ada Forza Motorsport yang telah memberikan beberapa cuplikan mengenai gamenya. Di sisi lain ada beberapa developer yang memberikan kejutan besar pada acara tersebut. Tango Gameworks yang sebelumnya membuat game-game bertema horror mengumumkan game terbaru mereka yang bertema rythme dengan judul Hi-Fi Rush.

Seperti yang ditunjukkan melalui trailer yang sekaligus menjadi media showcase mereka, Hi-Fi Rush sangat berbeda jauh dari game-game Tango Gameworks sebelumnya. Studio besutan dari mantan creator Resident Evil yaitu Shinji Mikami telah dikenal dengan game-game survival horrornya seperti The Evil Within. Namun kali ini mereka mengeluarkan game yang justru bergaya anime. Secara sekilas Hi-Fi Rush memiliki gameplay yang cukup mirip dengan Bayonetta atau Devil May Cry. Yang membedakannya adalah unsur musik dimana pemain akan menyerang musuh dengan mengikuti irama musik yang diberikan.

Lahir Dari Kekecewaan Game Sebelumnya

Hi-Fi Rush menawarkan banyak aksi pertempuran unik dengan musuh yang tidak begitu banyak. Game ini juga memberikan beberapa tantangan platformer serta bos yang cukup menegangkan. Penggemar game action seperti Devil May Cry dan Bayoneeta mungkin saja akan menyukai gameplay dari Hi-Fi. Terlebih mekanisme combat yang unik dengan mengikuti irama musik. Bagi yang penasaran mengenai game ini, Hi-Fi Rush telah tersedia gratis bagi mereka yang berlangganan Xbox Game Pass. Game ini juga tersedia untuk PC melalui Steam.

Hi-Fi Rush menjadi kejutan yang cukup besar dalam acara Xbox and Bethesda Developer Direct. Alih-alih mengeluarkan genre game horror seperti The Evil Within dan Ghostwire Tokyo, Tango Gameworks justru memilih pilihan genre game yang cukup berani. Perpaduan antara action dan juga musik memberikan ciri khas unik untuk game Hi-Fi Rush.

Tango Gameworks sebelumnya memang belum cukup berhasil dengan game terakhir mereka yaitu Ghostwire Tokyo. Alasannya karena game tersebut terlalu repetitif dan membosankan bagi beberapa gamer. Dari kekecewaan tersebutlah tampaknya Tango Gameworks bermaksud memberikan game dengan nuansa unik dan tidak membosankan melalui Hi-Fi Rush.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Hi-Fi Rush. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Google Stadia Beri Satu Game Eksklusif Sebelum Tutup

GAMEFINITY.ID, PATI – Datang dengan inovasi yang menjanjikan mengenai cloud gaming, Google Stadia terpaksa harus ditutup karena minimnya pengguna di platform tersebut. Google Stadia memang kurang berhasil menarik para gamer dari awal perilisannya. Minimnya game yang bisa dimainkan serta pelayanan yang kurang baik membuat Google Stadia kalah saing dengan para pesaingnya dalam hal cloud gaming. Menjelang penutupan layanan, Google memberikan satu game eksklusif terakhir untuk platform cloud gaming mereka.

Nafas Terakhir Google Stadia

Stadia merupakan layanan cloud gaming dari Google yang mana para gamer dapat memainkan game melalui streaming tanpa perlu mendownload game tersebut. Pertama kali diluncurkan pada akhir 2019 kini layanan tersebut akan segera tutup usia. Berbeda dengan pesaingnya seperti Amazon Luna atau Xbox Cloud Gaming, Stadia sayangnya kurang mencapai kesuksesan sejak pertama kali dirilis. Maka dari itu pada September lalu Google mengumumkan akan segera menutup layanan cloud gaming mereka.

Sebelum resmi ditutup, Google Stadia memberikan satu game ekslusif terakhir. Akun twitter Google Stadia mengumumkan perilisan game ular – ularan berjudul Worm yang dirilis pada 13 Januari yang akan menjadi game terakhir di Google Stadia. Game Worm ini juga hanya akan tersedia hingga 18 Januari 2023.

https://twitter.com/GoogleStadia/status/1613998016033071104?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1613998016033071104%7Ctwgr%5E9f3756cd1539fac4747d773fb599a6db94605519%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fgamerant.com%2Fstadia-adds-exclusive-game-before-shutting-down%2F

Game sederhana ini dirilis sebagai bentuk apresiasi Google kepada para pengguna yang masih memainkan Google Stadia sebelum layanan ini resmi berakhir. Para gamer dapat memainkan game ini dengan durasi sekitar tiga jam secara gratis. Game Worm ini juga sudah support dengan keyboard, controller Stadia, dan gamepad lainnya. Beberapa penggemar merasa kecewa dengan kejutan ini. Mereka berpendapat bahwa game ini seharusnya sudah ada sejak awal perilisan Google Stadia di tahun 2019.

Peran Stadia Dalam Pengembangan Cloud Gaming

Kenyataannya Google Stadia memang tidak pernah sekalipun memenuhi harapan para gamer mengenai cloud gaming. Meski begitu masih ada beberapa penggemar yang memainkan game mereka melalui platform Google Stadia. Google Stadia memang tidak berhasil dalam membangun suatu platform cloud gaming, tetapi perannya dalam pengembangan cloud gaming akan terus dikenang sepanjang sejarah industri game.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Ubisoft Masih Mengembangkan Beyond Good And Evil 2

GAMEFINITY.ID, PATI – Tampak fokus mengembangkan Assassin’s Creed, Ubisoft seolah menelantarkan beberapa proyek game – game lain yang sudah diumumkan beberapa tahun lalu. Sempat hilang tanpa kabar, salah satu game Ubisoft dikira telah dibatalkan untuk rilis oleh Ubisoft. Setelah pengumuman penundaan game kapal Skull and Bones, Ubisoft memberikan titik terang mengenai nasib Beyond Good and Evil 2.

Nasib Beyond Good and Evil 2?

Kantor Ubisoft Prancis tampaknya sedang mengalami masa-masa sulit selain penundaan game Skull and Bones. Namun pihak Ubisoft mengkonfirmasi jika proyek game lama mereka Beyond Good and Evil 2 sedang dalam masa pengembangan. Berita ini datang bersamaan dengan pembatalan 3 game sekaligus. Dengan ini telah ada total 7 game yang batal dikerjakan selama enam bulan terakhir.

Kabar ini diperburuk dengan penjualan Mario + Rabbids: Sprark of Hope dan Just Dance 2023 yang tidak sesuai harapan. Secara otomatis, berita ini juga berdampak negatif terhadap nilai saham Ubisoft yang turun secara signifikan membuat para investor khawatir. Kabar pembatalan 3 game sekaligus ini juga memunculkan rasa khawatir bahwa Beyond Good and Evil 2 bisa saja menjadi salah satu game yang dibatalkan selanjutnya.

Beruntungnya, Ubisoft masih memberikan secerah harapan untuk para fans yang menunggu Beyond Good and Evil 2. Juru bicara Ubisoft menjelaskan kepada Eurogamer bahwa, “Pengembangan Beyond Good and Evil 2 sedang berjalan dan tim bekerja keras untuk memenuhi janji mereka.” Sayangnya Ubisoft masih belum memberikan gambaran jelas sudah sampai mana pengembangan itu berjalan. Memaksa para penggemar untuk lebih bersabar lagi dalam menunggu Beyond Good and Evil 2.

Tahun 2023 Jadi Tahun Terburuk Ubisoft?

Beyond Good and Evil 2 pertama kali diumumkan melalui E3 2018. Game ini telah dikembangkan selama sekitar 15 tahun sejak kebocorannya di tahun 2009. Hingga sekarang ini Beyond Good and Evil 2 seolah menjadi game ghoib yang tidak diketahui kejelasannya apakah akan dirilis atau telah ditelantarkan. Wajar hal ini membuat para fans khawatir sekaligus gelisah.

Meski begitu, bukan berarti tahun 2023 menjadi tahun buruk untuk Ubisoft. Beberapa kejutan telah disiapkan oleh Ubisoft dengan sejumlah game terkenal untuk tahun 2023 termasuk The Division Heartland, Avatar: Frontiers of Pandora, serta Skull and Bones yang disebutkan sebelumnya. Assassin’s Creed Mirage adalah game yang paling dinanti para penggemar berkat janji Ubisoft untuk mengembalikan seri ini ke formula klasik Assassin’s Creed.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Director The Last Of Us Masih Ingin Melanjutkan Cerita Ellie

GAMEFINITY.ID, PATI – The Last of Us telah menjadi salah satu game eksklusif terpopuler milik Playstation. Terlebih lagi seri ini akan segera merilis serial TV live action yang akan tayang di HBO. Mengambil tema paska kiamat yang penuh emosional, The Last of Us berhasil mencuri hati para pemainnya melalui dua game sebelumnya baik dari segi cerita maupun gameplay. Kini para fans hanya bisa berharap Nughty Dog akan kembali merilis game The Last of Us Part 3.

The Last of Us Part 3?

Berkat kesuksesan dari The Last of Us Part 2 tak sedikit penggemar yang mengharapkan seri ini akan kembali berlanjut di part 3. Pada tahun perilisan The Last of Us Part 2, game ini berhasil memenangkan beberapa nominasi di ajang penghargaan game termasuk Game of The Year versi The Game Awards. Saat ini pihak studio memang belum mengkonfirmasi rencana untuk game ketiganya. Namun berdasarkan apa yang dikatakan Neil Druckmann selaku direktur kreatif Naughty Dog, masih ada harapan The Last of Us akan berlanjut.

The Last of Us
Masih belum ada kejelasan mengenai The Last of Us Part 3 | Source: Naughty Dog

Menurut laporan dari Gamesradar, Druckmann mengatakan jika akan lebih banyak cerita yang disiapkan ketika ditanya perihal The Last of Us Part 3. Dia juga menjelaskan bahwa serial TV live action yang akan tayang di HBO juga merupakan bagian dari rencananya dalam mengembangkan lagi franchise ini. Komentar mengenai akan lebih banyak cerita bisa jadi benar untuk The Last of Us part 3.

Potensi Cerita Baru di Part 3

Pada tahun 2021 Neil Druckmann sempat menjawab saat sesi wawancara, Ia menyebutkan bahwa rencana pengembangan The Last of Us Part 3 masih dalam tahap diskusi. Sayangnya hingga saat ini masih belum ada jawaban mengenai hasil diskusi tersebut.

Pada dasarnya potensi cerita yang akan dibawakan oleh The Last of Us Part 3 terbilang cukup banyak. Kita mungkin saja akan mendapatkan perubahan protagonis dari Ellie ke Abby yang ditampilkan pada ending part 2 bersama dengan partnernya Lev. Atau tidak menutup kemungkinan Ellie akan memiliki peran serupa seperti Joel di part 1 dan 2 yang akan bertugas membimbing karakter baru nantinya. Popularitas game The Last of Us yang sangat besar memang cukup sayang jika hanya berakhir dalam dua game saja.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game The Last of Us? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Sonic Hedgehog Akan Jadi Fokus Utama SEGA di 2023

GAMEFINITY.ID, PATI – Sukses besar dengan franchise Sonic the Hedgehog, kini Sega bermaksud untuk mengembangkan lebih jauh waralaba ini di tahun 2023. Berdasarkan wawancara bersama media game Famitsu, Takashi Iizuka selaku kepala studio mengisyaratkan akan ada lebih banyak lagi hal-hal yang berhubungan dengan Sonic pada tahun 2023. Mulai dari sequel live action, series netflix, hingga game terbaru.

Konten Baru Sonic Frontier

Konten besar pertama yang akan datang di awal tahun 2023 muncul dari game Sonic Frontiers. Roadmap update yang baru saja dibagikan beberapa waktu lalu, menjanjikan tiga update besar mulai dari penambahan fitur photo mode, game mode baru, dan beberapa karakter yang dapat dimainkan hingga konten story baru. SEGA masih belum mengumumkan kapan pasti update ini akan diluncurkan, tetapi kemungkinan besar akan rilis di awal tahun 2023.

sonic
Roadmap Update 2023 Sonic Frontiers | Source: SEGA

Bicara soal konten di luar Sonic Frontiers, wawancara Takashi Iizuka oleh Famitsu memberikan jawaban yang cukup samar. Beliau hanya mengonfirmasi bahwa Tim Sonic sedang mempersiapkan “gelombang kedua” untuk mempertahankan momentum brand Sonic selama 12 bulan ke depan. Sonic Frontiers memang bisa dikatakan telah menjadi pondasi baru yang cukup kokoh untuk franchise game Sonic the Hedgehog. Namun sulit untuk membayangkan sequel seperti apa yang disiapkan oleh SEGA dan Tim Sonic.

Baca juga: Cuplikan Gameplay Sonic Frontiers Tuai Kritik!

2023, Era Baru Untuk Si Landak Biru

Selain game, serial animasi Sonic Prime baru saja resmi memulai debutnya di layanan streaming Netflix. Mungkin bisa saja serial animasi ini akan dikembangkan oleh Tim Sonic ke dalam Sonic Frontiers sebagai konten tambahan. Hal ini sangat mungkin saja dilakukan jika SEGA memang ingin mempertahankan momentum mereka dengan usaha yang terbilang tidak begitu berat.

Usaha lain untuk mempertahankan momentum Sonic The Hedgehog yang telah dibangun di tahun 2022 juga dapat melalui penjualan merchandise. Meski ini merupakan lahan basah untuk meraup pundi – pundi uang tetapi sayangnya metode ini tidak begitu disukai oleh Takazhi Iizuka. Dalam wawancaranya, Takashi menjelaskan akan lebih berfokus pada game-game Sonic dari SEGA, menjadikan 2023 sebagai era baru untuk waralaba Sonic The Hedgehog.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Sonic Frontiers? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id