Tag Archives: Lansia

Overpopulasi, Lansia di Jepang Disarankan untuk Bunuh Diri

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta –   Profesor di Universitas Yale  membuat warga geram setelah mengusulkan lansia di Jepang sebaiknya bunuh diri. Usulan tersebut dinilai untuk membantu negara Jepang dalam menangani populasi di sana, dimana warga dengan lanjut usia atau lansia memiliki populasi yang lebih banyak.

Profesir Yusuke Narita yang berusia 37 tahun, ia berprofesi sebagai asisten profesor ekonomi di Sekolah Ivy League, menjadi perbincangan setelah menguraikan solusi kontroversial dengan mengusulkan warga lansia bunuh diri.

Pada sebuah program acara televisi yang tayang pada akhir tahun 2021, ia mengatakan orang tua (lansia) sebaiknya melakukan bunuh diri massal dengan cara seppuku.

Seppuku yaitu kegiatan mengakhiri hidup sendiri yang populer digunakan Samurai yang tidak dihormati dui akhir abad ke-19.

Baca juga: Panggilan Untuk Jomblo, Resesi Seks dan Perjodohan di Jepang

Dia juga pernah membahas eutanasia (tindakan mengakhiri hidupnya sendiri) dan memprediksi bahwa ada kemungkinan perkataannya terjadi di masa depan.

Namun setelah menjadi perbincangan berbagai kalangan, ia kemudian memberikan klarifikasi dan mengatakan itu hanya metafora abstrak saja.

“Saya seharusnya lebih berhati-hati tentang potensi konotasi negatifnya, setelah refleksi diri, saya berhenti menggunakan kata-kata (seppuku & bunuh diri) itu tahun lalu,” kata Narita di salah satu surat kabar.

Foto Ilustrasi Lansia Bio Twitter
Foto SC Bio Twitter Yusuke Narita

Di Twitter, profesor Yusuke Narita punya pengikut mencapai 600 ribu, diantaranya banyak yang percaya kemajuan ekonomi terhalang karena ada banyaknya orang tua (lansia) yang berkuasa di Jepang.

Pada bio Twitter nya juga memiliki deskripsi yang berbunyi, “Hal-hal yang menurut Anda tidak boleh Anda katakan biasanya benar.”.

Tahun 2013, Menteri Keuangan saat itu Taro Aso, juga mengatakan para lansia harus “cepat mati” agar bisa menghemat biaya perawatan medis mereka.

Kemudian di tahun 2022 muncul sebuah film distopia oleh Chie Hayakawa yang berjudul Plan 75 dan berhubungan dengan lansia.

Film itu menceritakan gambaran menawarkan insentif pada warga lanjut usia (lansia) untuk melakukan eutanasia sendiri dan tidak lagi menjadi beban masyarakat.

Bahkan beberapa survei yang pernah dilakukan di Jepang juga menunjukkan bahwa mayoritas penduduk mendukung tindakan legalisasi eutanasia sukarela.

Sebagai catatan, Fumika Yamamoto, profesor filsafat di Universitas Kota Tokyo, memberikan keterangan bahwa negara yang melegalkan adanya eutanasia, hanya diizinkan jika orang yang bersangkutan memang menginginkannya.

Pemain Pokémon Go Dikeroyok Lansia Dan Anaknya, Kenapa?

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang pria lansia berusia 75 tahun dan putranya dinyatakan bersalah oleh pengadilan, setelah keduanya mendorong saingan Pokémon Go mereka ke danau, dan melanjutkannya dengan aksi penyerangan. Berdasarkan kesaksian dalam pengadilan, korban pengeroyokan dilaporkan mengalami luka lecet pada bagian wajah, hingga cedera mata traumatis.

Pada Juni 2018, terjadi insiden perkelahian di sebuah gym Pokémon Go, di taman di St Louis, Minnesota, Amerika Serikat. Insiden tersebut telah mengakibatkan seorang korban mengalami “cedera mata traumatis”, serta membuat dua orang pria ditangkap dengan tuduhan aksi penyerangan serius. Dan baru-baru ini, dua pelaku penyerangan tersebut akhirnya diadili, dengan putusan pengadilan yang menyatakan bahwa keduanya bersalah atas kejahatan penyerangan tingkat tiga.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh St. Louis Post Dispatch, aksi pengeroyokan tersebut terjadi di sekitar Pokémon Gym terdekat, di sekitar danau di Kirkwood Park. Pelakunya adalah Robert Matteuzz, yang saat itu berusia 71 tahun, dan putranya Angelo, 31 tahun, yang sempat berselisih dengan seorang pemain Pokemon Go, Sammy the Bull. Dalam sebuah video rekaman yang beredar, kedua tersangka terlihat “berulang kali meninju korban dan menahan pria itu ke dalam air” di danau taman.

Baca juga: Dari Xbox Hingga Disney, Sentil Metaverse Mark Zuckerberg

Pokémon Go
Kedua Pelaku Dinyatakan Bersalah Dengan Hukuman Penjara Dan Denda

Dinyatakan Bersalah Karena Keroyok Pemain Pokémon Go

Kirkwood Park tampaknya adalah sebuah hotspot untuk para pemain Pokémon Go, dengan penduduk lokal yang terus-menerus berlomba-lomba di gym di sekitar taman. Hal inilah yang mungkin akan memicu konflik, atau bahkan perkelahian antar sesama pemain.

Mengutip dari laman web Kotaku, Angelo sebelumnya mencoba untuk mengklaim gym taman dari pemain lain, dengan Nick Pokémon Go “Sammy the Bull”. Namun persaingan tersebut berubah menjadi sebuah konflik kekerasan, setelah Matteuzzi “meningkatkan” intensitas perselisihan dengan meninju Sammy, hingga pada akhirnya berlanjut dengan perkelahian dan menyebabkan mereka berdua jatuh ke dalam Danau Walker yang ada di taman. Perkelahian itu kemudian berakhir ketika salah seorang pengunjung taman berteriak kepada mereka untuk saling menjauh, sebelum akhirnya ia melerai dan membubarkan perkelahian.

Berdasarkan kesaksian, korban saat itu ditinggalkan oleh kedua pelaku, dengan luka lecet di bagian wajah, cedera mata traumatis, ujung jari patah, sertra kuku jari yang terlepas. Pada putusan pengadilan, juri telah merekomendasikan hukuman tiga hari penjara dan denda untuk Robert Matteuzzi. Sementara untuk Angelo, ia direkomendasikan untuk menerima hukuman denda, serta hukuman tanpa waktu di balik jeruji besi.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/