Tag Archives: Lebih

Butuh Lebih dari 1800x Percobaan untuk Kalahkan Malenia

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang pemain Elden Ring akhirnya berhasil mengalahkan Malenia untuk pertama kalinya, setelah melakukan lebih dari 1800 kali percobaan. Dirinya juga mengklaim bahwa, ia telah menghabiskan waktu total selama 38 jam permainan.

Sebagai sebuah game Soulslike, Elden Ring memang menyuguhkan tantangan berupa beberapa bos permainan yang cukup sulit untuk dikalahkan. Beberapa di antaranya, bahkan dianggap sebagai bos tersulit dalam katalog game keluaran FromSoftware.

Dan Malenia adalah salah satu bos tersulit di Elden Ring, yang juga memiliki dua fase seperti banyak pertarungan bos tangguh lainnya. Dia bahkan memiliki bonus pasif unik, yang akan membuat pertarungan menjadi semakin sulit. Dimana Malenia dapat menyembuhkan dirinya sendiri, jika setiap pukulannya mengenai pemain, dan itu bahkan tetap berfungsi saat pemain menangkis serangannya.

Jadi, pengguna tidak punya pilihan selain menghindari serangan dan memulai serangan balik mereka.  Tingkat kesulitan dari Malenia sendiri memang terkenal di kalangan komunitas game Elden Ring. Bahkan tidak sedikit dari para pemain yang membutuhkan waktu sangat lama, untuk bisa mengalahkannya.

Dan baru-baru ini trending, adalah cerita dari salah seorang pemain game Elden Ring, yang mengaku berhasil mengalahkan Malenia untuk pertama kalinya, setelah melakukan lebih dari 1800 kali percobaan.

Baca juga: Pro Player Wild Rift Bergabung Dengan Tim Baru MobaZane

bukti percobaan
Volcanicmelodies | 38 Jam Percobaan Untuk Memenangkan Pertarungan

38 Jam Percobaan Untuk Memenangkan Pertarungan

Dalam sebuah postingan baru-baru ini di Reddit, seorang pengguna bernama Volcanicmelodies, mengklaim bahwa ia membutuhkan setidaknya 1.831 percobaan, dan bermain selama lebih dari 38 jam, untuk dapat mengalahkan Malenia. 

“Akhirnya saya mengalahkan malenia setelah 1830 kematian dan 38 jam.” Tulis akun Reddit Volcanicm.

Volcanicmelodies juga menyebutkan bahwa ia terjebak telah dalam pertarungan ini selama 4 bulan, dan sekarang merasa hampa setelah berhasil memenangkannya. Pemain sendiri, sekarang berencana untuk melanjutkan perjalanannya melintasi dunia Elden Ring, dan telah mencantumkan jumlah kematian yang saat ini mencapai 7420 kali kematian.

Sebagai bukti pencapaiannya, Volcanicmelodies mencantumkan gambar, serta beberapa aturan yang harus ia ikuti. Volcanicmelodies juga mengklaim belum melihat walkthrough Elden Ring, ataupun menonton video strategi untuk mengalahkan Malenia.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

MobaZane, Lebih Keras Server Filipina daripada Indonesia

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – MobaZane membagikan pendapatnya mengenai perbedaan kualitas ranked match Mobile Legends antara server Indonesia dengan Filipina. Menurutnya, Ranked match di Filipina dirasa jauh lebih kompetitif dan lebih keras dibandingkan dengan server Indonesia.

Setelah lebih dari satu Minggu berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Moonton Indonesia, kapten tim BloodThirstyKings (BTK), Michael “MobaZane” Cosgun, membagikan pengalamannya saat bermain ranked match Mobile Legends di server Indonesia.

Dimana dalam sesi live streaming terbaru miliknya, MobaZane menyebut bahwa ranked match Mobile Legends di server Filipina terasa jauh lebih kompetitif dan lebih keras jika dibandingkan dengan server Indonesia.

Baca juga: Alasan Player Tinggalkan Axie Infinity, Skema Bisnis Ponzi

Player Filipina, Indonesia dan Mobazane
Via: MobaZaneOfficial | Pemain Publik Filipina Bermain Lebih Serius

Pemain Publik Filipina Bermain Lebih Serius

Menurut MobaZane, dia sering melihat pemain yang tidak bermain dengan serius, atau bahkan sengaja trolling selama permainan. Pemain pro asal Amerika Serikat itu juga menyebutkan bahwa pemain Indonesia sering melakukan troll pick dan tidak menganggap pertandingan mereka serius sebagimana pemain publik Filipina.

“Mereka (pemain publik) mengambil peringkat jauh lebih serius di Filipina daripada di sini (Indonesia), ” ucap sang kapten BTK.

Dan saat ditanya server manakah yang paling sulit, MobaZane mengatakan bahwa server Filipina memiliki lebih banyak pemain tryhard jika dibandingkan dengan server Indonesia.

“Filipina, berikan lebih banyak pemain peringkat tryhard di sana, tryhards amatir.” imbuhnya

Mengutip dari laman web AFKGaming, Istilah “berusaha keras” dalam MLBB ini mengacu pada orang yang lebih bersemangat dan berkomitmen untuk bermain game pada tingkat yang serius, serta tidak digunakan sebagai ungkapan penghinaan.

Selain itu, MobaZane juga menambahkan bahwa sebagian besar pemain serius di Indonesia hanya fokus pada sesi scrim saja. Berbeda dengan server Filipina, yang mana para pemain pro disana sangat mengandalkan sesi ranked match dan sesi scrim.

“Saya akan bertemu banyak amatir, (hingga para) pro di (server) PH. Di sini (Indonesia), saya hampir tidak bertemu siapa pun, hanya pemain peringkat (biasa), ” jelas MobaZane.

Untuk saat ini, MobaZane telah berencana tinggal sementara di Indonesia untuk meningkatkan gaya bermainnya. Namun, MobaZane dan kedua rekannya, Ian “FwydChickn” Hohl dan Victor, mungkin tidak akan mengibarkan spanduk BTK di kancah liga profesional.

Hal itu disebabkan karena mereka bertiga telah berencana untuk bergabung dengan tim baru, akibat tidak ditemukannya pemain yang cocok untuk melengkapi lineup yang kosong dalam tim BloodThirstyKings.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Alasan Akan Lebih Banyak Iklan Di Perangkat Apple Kedepannya

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Apple dirumorkan akan memperluas jangkauan bisnis iklan mereka dengan lebih signifikan. Perusahaan berlogo buah apel tersebut, bahkan dilaporkan akan mendatangkan lebih banyak iklan pra-instal ke produk iPhone mereka, serta perangkat Apple lainnya. Termasuk ke beberapa aplikasi Apple, seperti Apple Maps, Apple Books, hingga Apple Podcast.

Apple merupakan salah satu raksasa teknologi, yang dikenal dengan perangkat premium mereka seperti iPhone, iPad, hingga iMac. Tidak sedikit dari para pengguna gadget yang memilih produk keluaran Apple, karena alasan kenyamanan serta keamanan data pengguna yang lebih terjaga.

Bagi para pengguna yang memilih produk Apple karena alasan keamanan dan privasi data, kabar terbaru berikut ini mungkin akan menjadi hal yang kurang mengenakkan. Pasalnya, raksasa teknologi berlogo buah apel tersebut dikabarkan akan menerapkan fitur iklan pra-instal, untuk produk gadget hingga aplikasi-aplikasi mereka.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Mark Gurman dari Bloomberg, Apple dilaporkan telah melakukan pengujian internal, untuk fitur pencarian dengan iklan dalam Apple Maps. Yang mana fitur tersebut, dapat menampilkan rekomendasi pilihan saat pengguna mencari restoran, toko, ataupun tempat terdekat lainnya.

“Saya percaya bahwa pembuat iPhone pada akhirnya akan memperluas iklan penelusuran ke Maps. Itu (Apple) juga kemungkinan akan menambahkannya (iklan) ke etalase digital seperti Apple Books dan Apple Podcasts. Dan TV+ dapat menghasilkan lebih banyak iklan dengan beberapa tingkatan…” tulis Gurman.

“Upaya untuk menambahkan iklan pencarian ke Apple Maps telah dieksplorasi secara internal. Fitur seperti itu mungkin akan bekerja mirip dengan iklan pencarian di App Store.”

Baca juga: Pemilik ISP Lokal AS Terima Kontrak Dana Umum Dari Pemerintah

tampilan iklan
Iklan Dalam Smartphone Premium

Iklan Dalam Smartphone Premium

Apple sebenarnya telah menerapkan model iklan serupa di App Store, sehingga pengembang aplikasi dapat membayar untuk mempromosikan aplikasi mereka di halaman pencarian. Dimana untuk kata kunci tertentu, seperti “game papan” hingga “editor foto”.

Sebagaimana yang dicatat oleh Gurman, iklan di Apple Maps dapat bekerja dengan cara yang sama. Dimana pemilik bisnis dapat membayar untuk memunculkan bisnis mereka di bagian atas hasil pencarian, ketika pengguna memasukkan istilah pencarian tertentu.

Tahun lalu, Apple meluncurkan fitur App Tracking Transparency (ATT) atau  Transparansi Pelacakan Aplikasi, yang memungkinkan konsumen untuk memutuskan “apakah aplikasi dapat melacak mereka, di aplikasi dan situs web lain”. Yang mana kita tahu, bahwa pelacakan data adalah cara utama bagi pemasar, untuk mengumpulkan data dan menayangkan iklan yang lebih relevan kepada pengguna.

iklan di iPhone
App Tracking Transparency (ATT)

Meski terdengar menjanjikan, Gurman sendiri masih menyayangkan kinerja dari fitur tersebut. Karena menurutnya, meski ATT dapat membatasi pelacakan data oleh aplikasi pihak ketiga, fitur tersebut masih mengizinkan Apple untuk melacak data para penggunanya.

“Detail ironis lainnya di sini adalah bahwa sistem periklanan perusahaan (akan) menggunakan data dari layanan lain dan akun Apple Anda, untuk memutuskan iklan mana (saja) yang akan ditayangkan (kepada anda). Itu tidak terasa seperti kebijakan yang mengutamakan privasi.”

“Anda dapat menonaktifkan fitur personalisasi iklan (lihat di bawah Apple Advertising di menu Privasi & Keamanan aplikasi pengaturan), dan perusahaan mengatakan bahwa 78% pengguna iOS 15 telah melakukan hal itu. Tetapi sistem masih akan memanfaatkan data seperti identitas operator Anda, jenis perangkat, dan apa (saja) yang Anda baca.”

Ia juga menambahkan bahwa, jika ada aplikasi pihak ketiga yang “tidak melacak data pengguna Apple”, maka aplikasi tersebut dapat berjalan tanpa adanya pemberitahuan dari ATT.

“Anda mungkin bertanya, mengapa aplikasi Apple tidak harus meminta izin untuk melacak pengguna melalui pesan pop-up? Itulah yang terjadi dengan aplikasi lain di bawah (otoritas) ATT.”

“Alasannya, kata Apple, adalah bahwa sistem (aplikasi Apple) “tidak mengikuti Anda di seluruh aplikasi dan situs web yang dimiliki oleh perusahaan lain.”  Itulah yang dirancang untuk dicegah oleh ATT.  Jika aplikasi pihak ketiga tidak melacak aplikasi dan situs web luar, itu juga tidak perlu menampilkan pop-up.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

YouTuber Ini Desain Ulang Konsol PS5 Ke Ukuran Yang Lebih Kecil

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang YouTuber sekaligus Modder Hardware, DIY Perks, berhasil memodifikasi konsol PlayStation 5 miliknya menjadi hanya setebal 1,9 centimeter saja. Tidak hanya berhasil dinyalakan, konsol modifikasi tersebut juga dapat menjalankan game AAA dengan lancar hingga berjam-jam.

Meski telah hampir 2 tahun rilis, Sony masih belum juga menghadirkan versi slim dari konsol game terbaru mereka, PlayStation 5. Hal inilah yang sepertinya menginspirasi seorang YouTuber dengan akun DIY Perks, untuk mendesain ulang konsol Nextgen miliknya menjadi berukuran jauh lebih kecil.

Dalam video berdurasi 29 menit yang diunggahnya, sang YouTuber memperlihatkan proses desain ulang dari konsol PlayStation 5. Perangkat yang semula berukuran cukup besar, diubah olehnya hingga menjadi hanya setebal 1,9 centimeter saja. Dengan ukuran yang jauh lebih kecil, tentu akan ada beberapa komponen yang harus diubah, hingga diganti. Mulai dari mendesain ulang komponen Liquid Cooler dan casing, hingga mengganti power supply dengan sebuah unit eksternal.

Meski memiliki ukuran yang jauh lebih ramping, bukan berarti biaya desain ulang ini ramah di kantong. Pasalnya, untuk mendesain ulang liquid cooler saja, DIY Perks harus merogoh kocek sebesar 238 Poundsterling, atau sekitar 4 juta rupiah.

Baca juga: Game Heroes Of Newerth Resmi Dimatikan

Konsol PS5
DIY Perks | Konsol Berhasil Menjalankan Game AAA
Ukuran Konsol setelah Diubah
DIY Perks | Ukuran Konsol Modifikasi Yang Jauh Lebih Kecil
Konsol PS5 yang diubah
DIY Perks | Ukuran Konsol Modifikasi Yang Jauh Lebih Kecil
Main Menu Konsol
DIY Perks | Konsol Berjalan Dengan Suhu Lebih Rendah

Konsol Berjalan Dengan Suhu Lebih Rendah

Meski semua komponen berhasil terpasang, bukan berarti tidak ada masalah selama percobaan. Dimana pada percobaan pertama, PlayStation 5 Slim tersebut sempat tidak mau menyala meski arus listrik yang dialirkan sudah sesuai dengan kriteria. Yang kemudian membuat sang YouTuber harus melakukan bypass pada arus listrik di tombol power.

Lalu pada percobaan kedua, konsol berhasil dinyalakan dan berjalan dengan lancar. Namun pada saat menjalankan permainan, konsol tiba-tiba Freeze karena kendala teknis pada sistem pendingin. Akibatnya, sang YouTuber pun terpaksa harus mengganti komponen Mainboard, karena perangkat sudah tidak bisa menyala.

Hingga pada percobaan ketiga, setelah memastikan semua aman, konsol PlayStation Slim tersebut berhasil dinyalakan dan berjalan dengan lancar.

Untuk segi performa, konsol PlayStation Slim tersebut dapat menjalankan game Horizon Forbidden West tanpa kendala selama berjam-jam. Bahkan, dengan adanya modifikasi pada sistem pendingin, konsol modifikasi itu telah berjalan dengan suhu rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan perangkat aslinya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Kalian juga bisa melakukan top up dan beli voucher games di Gamefinity.id.

Bill Gates Sebut NFT Sebagai “Teori Bodoh Yang Lebih Besar”

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sang milyarder sekaligus Founder dari raksasa teknologi Microsoft, Bill Gates, mengaku telah menolak NFT. Dan menganggap sistem konten digital kripto itu sebagai “100 persen berdasarkan teori bodoh yang lebih besar”.

Non-Fungible Token atau yang lebih dikenal dengan sebutan NFT, merupakan token kriptografi unik yang tersimpan dalam jaringan blockchain. Dengan sistem keamanan berupa ribuan tanda tangan digital terdesentralisasi, NFT sering dimanfaatkan sebagai media untuk aktifitas jual beli aset kripto, karena sifatnya yang sulit untuk dipalsukan.

Meski memiliki kelebihan yang dianggap sangat maju dalam segi keamanan, tidak sedikit pula yang menganggap NFT sebagai aset bualan maupun bisnis spekulasi. Dan baru-baru ini, opini negatif tentang NFT datang dari Founder sekaligus mantan CEO Microsoft, Bill Gates. Yang mana menurutnya, NFT merupakan “100 persen berdasarkan teori bodoh yang lebih besar“.

Pada sesi wawancara dalam event perubahan iklim yang diselenggarakan oleh TechCrunch, Gates menganggap bahwa NFT hanya berdasarkan teori bodoh yang lebih besar. Dimana harga aset NFT akan naik, saat ada cukup banyak investor yang bersedia membayar lebih kepada para pemiliknya. Dan tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya lebih percaya dengan aset fisik, seperti pertanian atau perusahaan lain yang menghasilkan produk..

“Saya terbiasa dengan kelas aset… seperti peternakan di mana mereka memiliki output, atau seperti perusahaan tempat mereka membuat produk,” Ucap Bill Gates.

“Saya tidak terlibat di dalamnya (Kripto dan NFT), saya (juga) tidak long atau short tentang hal-hal itu.” Tambahnya.

Baca juga: Seorang Insinyur Google Diliburkan Setelah Sebut AI Chatbox Tampak Hidup

Bill Gates at techcrunch
Bill Gates Dalam Sesi Wawancara TC Sessions Climate

Bill Gates Mengingatkan Para Investor untuk Berhati-hati

Ini bukanlah pertama kalinya Bill Gates mengungkapkan skeptisismenya tentang mata uang kripto. Dalam sebuah wawancara pada bulan Februari 2021, dia mengatakan cukup khawatir tentang bahaya dari para investor reguler yang membeli Bitcoin. Penyebabnya tentu karena nilai mata uang kripto bersifat sangat fluktuatif, dan dapat melemah hanya karena tweet dari investor terkemuka, seperti Elon Musk misalnya.

“Saya pikir orang-orang terjerumus ke dalam para maniak ini yang mungkin tidak memiliki banyak uang untuk disisihkan,” ucapnya apda tahun 2021. “Pikiran umum saya adalah jika Anda memiliki lebih sedikit uang daripada Elon, Anda mungkin harus berhati-hati.”

Peringatan Gates pun terbukti benar, dimana pada tahun 2021, harga Bitcoin melonjak dan akan mencapai ketinggian US$63.000 pada bulan April tahun itu. Hingga kemudian merosot secara dramatis, sebelum naik lagi ke level tertinggi hingga lebih dari $64.000 November lalu.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Industri Game China Kembali Bangkit Setelah Pembekuan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah pembekuan lisensi selama lebih dari delapan bulan, akhirnya pihak Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA) China telah memulai kembali perizinan bagi para developer lokal untuk merilis game mereka.

Sebagaimana yang telah dilaporkan oleh laman web Bloomberg, NPPA telah merilis 45 judul game baru pada hari Senin waktu setempat. Perilisan batch judul ini merupakan perilisan pertama, sejak perilisan batch terakhir pada bulan Juli tahun lalu.

Meski kabar ini menjadi angin segar untuk industri game di China, penerimaan judul game ini masih tergolong terlambat. Hal ini dikarenakan selama pembekuan kemarin, sudah ada lebih dari 14.000 perusahaan lokal yang batal untuk mendaftarkan game buatan mereka.

Dari 45 judul game yang diterima, lima diantaranya merupakan game PC, satu game Nintendo Switch, dan sisanya adalah game untuk platform Mobile.

Sejauh ini, 45 lisensi yang telah diberikan masih merupakan persentase kecil dari jumlah total game yang diizinkan oleh NPPA, dimana ada sekitar 1.200 lisensi game yang diberikan untuk setiap tahunnya. Peraturan ketat ini tentu telah membuat pengembangan game China menjadi sangat kompetitif, yang kemudian membuat beberapa perusahaan harus memasuki pasar gamer premium demi mendapatkan izin perilisan.

Baca juga: Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

Pembekuan Lisensi Game Oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional China

Pada awalnya, tindakan keras Beijing terhadap teknologi ini hanya menjerat sektor dari e-commerce, fintech, hingga sektor pendidikan online. Yang kemudian menyebar ke game online pada bulan Agustus, ketika regulator memperkenalkan langkah-langkah ketat yang memberikan batasan waktu bermain untuk anak di bawah umur. Bahkan pihak Regulator juga memberlakukan persyaratan baru yang bertujuan untuk membatasi kecanduan game online.

Selain itu, Pengawas media juga telah meninjau judul-judul baru untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria yang lebih ketat seputar konten dan perlindungan anak, yang mana pengetatan ini kemudian memperlambat peluncuran konten-konten baru milik media massa di China.

Efek pengetatan ini tentu berdampak pada beberapa perusahaan raksasa game di China, Tencent dan NetEase misalnya, dimana mereka telah kehilangan nilai saham senilai US$60 miliar. Itu delapan kali nilai perusahaan Bethesda, atau hampir seluruh saham milik Activision Blizzard.

Credits: Bloomberg

Dengan adanya penerimaan judul game baru sejak Juli tahun lalu, sejumlah saham Netease dan Bilibili dilaporkan melonjak pada penutupan perdagangan pasar saham kemarin.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/