GAMEFINITY.ID, Bandung – Secara mengejutkan, Left 4 Dead 3 baru-baru ini telah bocor. Kabar ini menyusul bocornya Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) 2 oleh Nvidia dengan nama csgos2.exe dan cs2.exe. Keduanya tampak menggunakan engine Source 2.
Ini mungkin menjadi kabar baik bagi penggemar yang sudah lama telah menantikan sekuel dari Left 4 Dead 2. Left 4 Dead 2 telah konsisten mendapat update selama bertahun-tahun dan tetap menjadi salah satu game terfavorit di Steam.
Pernah Dibantah Valve Pada Tahun 2020
Rumor tentang Left 4 Dead 3 ini bukan pertama kalinya muncul baru-baru ini. Telah dipercaya sekuel Left 4 Dead 2 itu sudah bertahun-tahun dalam pengembangan sejak 2013. Namun, Valve sendiri sudah membantahnya pada tahun 2020. Valve menyampaikan pada IGN bahwa rumor tersebut merupakan misinformasi atau menyesatkan.
“Kami sudah menyaksikan rumor efek ini selama beberapa bulan terakhir. Kami memang mengeksplor beberapa kemungkinan Left 4 Dead next gen sejenak beberapa tahun lalu. Tapi kami benar-benar tidak mengerjakan apapun yang terkait L4D saat ini, dan tidak pernah sama sekali,” ungkap pihak Valve.
Left 4 Dead 2 terakhir kali mendapat DLC berjudul The Last Stand pada 24 September 2020. DLC tersebut merupakan cerita buatan komunitas dengan persetujuan Valve sendiri dan berisi campaign baru.
Left 4 Dead 3 Bocor, Akan Benar-Benar Rilis Bersama CS:GO 2?
Baru-baru ini, akun Twitter @gamefollower, sosok yang juga membocorkan CS:GO 2, secara eksplisit menyebut Left 4 Dead 3. Bocoran ini terkait erat dengan CS:GO 2 yang menggunakan engine Source 2. Ia membagikan sebuah kode yang berkaitan langsung dengan Left 4 Dead 3.
Meski kode yang bocor ini digadang-gadang sebagai asli, masih terlalu awal apakah rumor ini benar-benar nyata atau tidak. Ada kemungkinan L4D3 hanya berupa codename untuk sebuah game lain yang mengandalkan engine Source 2.
Walau bocoran ini belum terjamin benar, setidaknya harapan penggemar terhadap Left 4 Dead 3 telah kembali. Masih belum diketahui apakah Valve akan kembali memberi janji palsu kembali atau meluncurkannya bersama CS:GO 2.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Zombie, merupakan sebuah makhluk fiktif yang seringkali dijadikan sebuah tema industri hiburan. Digambarkan menjadi sebuah makhluk mati yang terinfeksi oleh sebuah virus sehingga terkesan hidup di bawah kontrol. Tema zombie sendiri seringkali dikaitkan dengan genre horror survival dalam sebuah film. Namun, keterkaitan zombie dengan genre tersebut dapat berubah dengan satu media lain, yaitu game.
Zombie dalam dunia game sendiri pernah mengalami masa keemasannya di tahun 2000-an. Apa yang membedakan zombie dalam sebuah game dan di dalam sebuah film adalah kebebasan para pemain untuk membasmi mereka. Dengan permainan tersebut, terbukti bahwa para pengembang mampu menjadikan gamezombie menjadi lebih interaktif dan terkadang satisfying untuk dimainkan.
Sejarah Awal Game Bertema Zombie
Tercatat dimulainya penggunaan zombie pada sebuah game di tahun 1980-an. Salah satu yang paling awal adalah game“Entombed” yang rilis pada 1982 yang terkenal akan pemrograman di dalamnya yang rumit. Namun, visual di game ini masih terkesan sederhana karena masih dimainkan pada platform Atari 2600.
Tema zombie mulai mendapatkan tempatnya di tahun 1990-an. Tercatat berbagai game seperti Doom dan gamearcade House of the Dead mampu memberikan visual zombie yang lebih detil dalam sebuah game. Namun, kedua game tersebut masih belum sepenuhnya mengangkat tema zombie menjadi sebuah tema utama.
Barulah pada 1996, Resident Evil memulai debutnya dalam menghadirkan game dengan tema utama zombie yang terkenal di pasaran. Penggambaran zombie pada game Resident Evil terkesan solid dan patut diliat sebagai sosok zombie sepenuhnya.
Dengan mekanisme kamera dan movement yang tepat, serial Resident Evil mampu menjadi sebuah tonggak yang pas dalam perkembangan zombie di dunia game yang nantinya akan menjadi semakin luas di tahun 2000-an.
Masa Keemasan Zombie di Abad ke-21
Memasuki tahun 2000, waktu ketika PlayStation 2 rilis dengan berbagai judul di dalamnya tak terkecuali berbagai game bertema zombie. Bila berbicara tentang zombie dan PS2, tentu saja kita tidak dapat melewatkan salah satu game terbaik, yaitu Resident Evil 4.
Di awal tahun 2000-an banyak game bertema zombie yang dirilis, namun yang paling mencolok adalah Resident Evil 4 yang rilis pada 2005. Game ini dapat memberi sebuah game bertema zombiefeels seperti yang kita kenal saat ini. Horror survival dengan mekanisme memuaskan ketika kita membasmi para zombie.
Berlanjut ke tahun 2006, gamezombie lainnya yaitu Dead Rising rilis. Berbeda dengan Resident Evil, Dead Rising lebih berfokus pada pengalaman menyenangkan para pemain untuk membunuh para zombie dengan berbagai senjata. Dead Rising merupakan sebuah contoh konkrit dalam permainan zombie yang malah menyenangkan dan tidak terasa horror di saat permainannya.
Dari kedua game di atas, pengembangan gamezombie kedepannya telah terfokus pada satu hal. Fokus tersebut ialah bagaimana para pemain dapat bermain game horror dimana para pemain dapat merasa puas dalam membunuh dan terkesan menyenangkan.
Game seperti Call of Duty Zombies dan Left 4 Dead merupakan puncak dari konsep yang diusung tersebut. Kedua game tersebut punya hype yang tinggi dengan style masing-masing yang khas.
Call of Duty Zombies mempunyai kelebihan dalam progression di dalamnya. Contohnya pada Nacht der Untoten, semakin jauh pemain melangkah ke dalam level, mereka akan menemukan variasi senjata yang lebih bermacam-macam. Selain itu adanya wall barrier membuat para pemain harus berpikir kembali untuk mengelola keuangan mereka. Hal ini didukung oleh zombie dan lingkungan yang terkesan gelap dan agresif serta wonder weapon yang menjadi incaran para pemain.
Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2 mengusung konsep yang lumayan berbeda. Kedua game tersebut memiliki cerita dan level progression yang berbeda. Memiliki atmosfer yang lebih fun ketimbang CoD Zombies. L4D2 juga lebih menekankan mode co-op milik mereka yang terkenal dengan didukung oleh AI zombie yang dikenal salah satu yang terbaik. Selain agresif, para zombie juga terkesan mencoba untuk memisahkan 4 pemain yang bekerja sama, membuat pengalaman bermain menjadi lebih menantang.
Seperti yang disebutkan di awal, pengembangan game bertema zombie tidak hanya melulu tentang game FPS atau TPS horror. Pada tahun 2009, CapCom merilis game bertema zombie dengan konsep berbeda, yaitu Plant vs Zombie.
Ketika biasanya gamezombie mempunyai unsur blood and gory shooter yang tidak ramah untuk anak, berbeda dengan PvZ. PvZ lebih mengusung tema zombie yang dapat dimainkan oleh anak dengan konsep tanaman super dengan zombie. Ide revolusioner ini membuat PvZ menjadi salah satu seri game terkenal hingga saat ini.
Apa yang Membuatnya Terkenal di tahun 2000-an?
Salah satu rahasianya adalah bagaimana pemain dapat dengan bebas membunuh para zombie ketika berada di dalam game. Tentu saja hal ini menjadi sebuah motivasi sejak ketika kita menonton film beradegan zombie, para penontonnya jarang diberi plot sebagai makhluk pembasmi zombie.
Bila kita telaah kembali, konsep ini terkesan mirip seperti konsep Doom dimana pemain menjadi superhuman yang membasmi mekhluk jahat, hanya berbeda pada objek yang dibasmi. Kadang-kadang, kebutuhan para gamer masih tetap sama.
Unsur lainnya adalah konsep co-op gameplay. Bukan rahasia lagi bahwa co-op gameplay merupakan satu unsur penting di kala itu. Game seperti CoD Zombie dan L4D2 yang mengusung konsep tersebut mengalami kesuksesan yang besar. Memang pada saat itu merupakan masa awal dari berkembang pesatnya gameonline.
Perkembangannya di Dekade Selanjutnya
Era 2010-an memiliki arah gamezombie yang berbeda, rata-rata mengusung konsep RTS yang dibarengi dengan story yang kental seperti The Walking Dead, The Last of Us, Dying Light, dan Days Gone.
Beberapa game ada yang menggabungkan unsur stealth dan zombie pada gameplay-nya. Contohnya adalah State of Decay dan The Evil Within yang berhasil memadukan gameplay stealth, zombie, dan unsur survival di dalamnya.
Game yang mengusung konsep co-op multiplayer mulai berkurang, hanya Call of Duty yang masih menjaga tradisinya dan rilis hampir setiap tahun. L4D2 masih menjadi tonggak utama Valve dalam gamezombie milik mereka. Namun, Turtlerock Studio merilis Back4Blood untuk melanjutkan L4D2 yang terhambat pengembangan game Valve yang mentok di angka 2.
GAMEFINITY.ID, Yogyakarta – Platform penjualan game digital Steam Saat ini sedang mengadakan event diskon tahunan Summer Sale. Dalam event ini, banyak developer besar maupun indie yang memberikan diskon besar-besaran pada game mereka.
Tahun ini, SteamSummer Sale ini ini sendiri sudah dimulai sejak tanggal 23 kemarin sampai tanggal 8 bulan depan. Melihat banyaknya game yang mempunyai diskon besar, tentunya kita sebagai gamer juga akan sedikit kebingungan menentukan whistlist game yang akan kita beli pada Summer Sale tahun ini.
Berikut ini, kami telah memberikan daftar game terbaik yang diskon 75% keatas di Steam Summer Sale yang bisa membantu kalian dalam memilih whistlist game yang akan kalian beli.
List Game Terbaik Dengan Diskon 75% di Steam Summer Sale
Itulah daftar game terbaik dengan diskon 75% keatas yang bisa kalian beli di Steam Summer Sale. Jika kalian mempunyai daftar game lainnya, jangan sungkan untuk berbagi list kalian di komunitas FB Gamefinity Indonesia. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Tetap menjadi gamer yang sultan dengan top up mudah dan murah di gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Valve, pasti kalau kalian seorang gamer mengetahui istilah tersebut. Valve sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berjasa besar dalam industri game di dunia ini.
Ada juga Gabe Newell, yang biasa dipanggil sebagai Lord GabeN. Orang yang menguras dompet kita, namun kita secara sukarela melakukannya saat sale di Steam.
Bagi yang belum tahu nih, Valve adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri game dan terkenal menjadi developer dari Half-Life series dan DOTA2.
Tidak luput juga platform distribusi video game digital, yaitu Steam, yang juga merupakan produk dari Valve.
Nah mari kita bahas perjalanan Valve dan Gabe Newell dari masa ke masa!
Beginning of Valve
Valve ditemukan oleh dua orang mantan karyawan Microsoft, yaitu Gabe Newell dan Mike Harrington. Sebelumnya, Gabe Newell pernah bekerja selama 13 tahun di Microsoft dan menyelesaikan beberapa proyek seperti membuat port Windows 95 untuk game Doom.
Pada 24 Agustus 1996, Newell dan Harrington mendirikan Valve dengan nama Valve, LLC. di Kirkland, Washington, dekat dengan kampus Microsoft di Redmond.
Produk pertama Valve, merupakan sebuah game FPS bertema horor yang dikembangkan dengan GoldSrc engine yang merupakan modifikasi dari Quake engine milik id Software.
Half Life sendiri diluncurkan dengan kerjasama dari Valve sebagai pengembang dan Sierra On-Line sebagai penerbit dan akhirnya rilis pada November 1998.
Game tersebut nantinya akan menjadi salah satu game masterpiece yang hingga saat ini dianggap sebagai revolusioner game FPS. Bahkan, IGN mengkategorikan game FPS menjadi dua periode, yaitu game FPS sebelum Half Life dan sesudah Half Life.
Pada 1999 hingga 2001, Valve mendaftarkan Gearbox Software untuk mengembangkan beberapa expansion dari Half Life, yaitu Opposing Force, Blue Shift, dan Decay.
Valve mengakuisisi TF Software yang membuat mo Team Fortress untuk Quake pada 1998 dan merilis Team Fortress Classic menggunakan GoldSrc engine milik Valve.
Valve juga merilis software development kit (SDK) untuk GoldSrc engine milik mereka untuk memfasilitasi para modder dan membuahkan salah satu mod terkenal untuk Half Life, yaitu Counter Strike.
Pada tahun 2000, Mike Harrington keluar dari Valve dan menyisakan Gabe Newell.
Pada 2003, Valve berpindah ke Bellevue, Washington dan merubah nama mereka menjadi Valve Corporation.
Valve memulai untuk mengembangkan Half Life 2 setelah 6 bulan merilis Half Life dengan menggunakan engine buatan mereka yang baru, Source engine.
Dengan physics yang lebih baik, Half Life 2 mendapat respon positif saat perilisannya pada tahun 2004 dan telah terjual sebanyak 12 juta kopi pada tahun 2011.
Half Life 2 mempunyai sekuel Half Life 2: Episode 1 dan Episode 2 yang masing-masing dirilis pada tahun 2006 dan 2007. Half Life 2: Episode 2 sendiri dirilis bersamaan dengan Team Fortress 2 dan game baru bertajuk Portal.
Tahun 2008, Valve mengakuisisi Turtle Rock Studios dan merubah namanya menjadi Valve South. Turtle Rock snediri nantinya akan mengembangkan game Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2. Turtle Rock sendiri akhirnya berpisah dengan Valve kembali pada Maret 2010.
Steam, diluncurkan Valve pada tahun 2002. Awalnya Steam digunakan untuk menyalurkan distribusi game milik Valve saja, namun berubah menjadi publisher game pihak ketiga yang saat ini kita kenal.
DI tahun 2011, Valve mendapat pendapatan di angka $2 hingga $4 milyar yang diklaim oleh Newell menjadi perusahaan dengan keuntungan per karyawan terbanyak di Amerika Serikat. Valve juga mengontrol sekitar 50%-70% pasar untuk downloaded PC games pada tahun tersebut.
Modern Days and Present
Pada 2010, Valve merekrut IceFrog seorang pengembang yang mengembangkan Defense of the Ancients yang merupakan mod untuk Warcraft III.
Dan di tahun 2013, Valve akhirnya merilis Dota 2 yang tidak memiliki hubungan dengan Warcraft III. Hal ini sempat memicu pertikaian antara Valve dan Activision Blizzard yang mengembangkan Warcraft III.
Meski begitu, Valve terus saja memajukan Dota 2 hingga saat ini kita kenal.
Hal ini juga dikarenakan Valve yang terus menggelontorkan dana untuk meningkatkan hype Dota 2 dengan berbagai turnamen e-sport, dan yang paling dikenal adalah The International.
Hingga pada saat ini, Valve jarang menerbitkan game terbaru milik mereka. Namun, mereka tetap menjaga game yang telah dirilis sebelumnya seperti CS:GO, Dota 2, L4D2, dan TF2 yang masih tetap mendapatkan update dan server yang masih hidup.
Meski jarang merilis game terbaru, Valve mulai beralih untuk mengembangkan perangkat game. Mulai dari VR yang telah dikembangkan dan baru-baru ini Valve juga merilis Steam Deck yang merupakan sebuah handheld console.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Fantastis, itulah kata yang bisa menggambarkan pencapaian game Back 4 Blood saat ini. Pasalnya, versi beta Back 4 Blood yang baru saja dirilis tersebut langsung masuk 10 besar game paling banyak dimainkan di Steam.
Menurut SteamDB, total pemain tertinggi Back 4 Blood beta saat tulisan ini ditulis adalah 98,024 pemain. Hal ini cukup mengejutkan karena versi beta Back 4 Blood ini hanya tersedia bagi mereka yang sudah pre-order dan yang mendapatkan code saja. Ini juga belum termasuk mereka yang memainkannya di konsol, jadi kemungkinan bisa jauh lebih banyak lagi.
https://www.youtube.com/watch?v=C4Epmnk8G4Q
Beta test Back 4 Blood sendiri akan dilakukan dua kali di PC, Xbox, dan PlayStation dan mendukung cross-play. Saat ini masuk beta test pertama, yang mana khusus bagi mereka yang telah pre-order dan akan berakhir pada 9 Agustus mendatang. Kemudian beta test selanjutnya akan dimulai pada tanggal 12 hingga 16 Agustus mendatang. Untuk yang satu ini bersifat open beta, jadi semua orang akan bisa mengaksesnya.
Dalam beta Back 4 Blood ini, kalian dapat memainkan mode PvE (Classic, Survivor, Hard) dan PvP Swarm Mode yang mencakup dua maps di masing-masing mode. Selain itu, terdapat berbagai senjata yang dapat dicoba dan karakter yang terdiri dari Mom, Evangelo, Holly, Walker, dan Hoffman.
Bagi kalian yang belum tau, Back 4 Blood adalah game first-person co-op zombie shooter yang dikembangkan oleh creator franchise Left 4 Dead, Turtle Rock Studios. Bisa dibilang game ini merupakan penerus dari franchise Left 4 Dead, namun dengan nama yang berbeda karena Left 4 Dead masih menjadi IP milik Valve. Gameplay yang dihadirkan juga sangat mirip, yang mana juga menyajikan mode PvE dan PvP seperti di Left 4 Dead. Game ini sendiri dijadwalkan akan rilis pada 12 Oktober mendatang di PC, Xbox One, Xbox Series X|S, PS4 dan PS5.