GAMEFINITY.ID, Bandung – Ingat Windows Phone? Benar, Microsoft sempat merambah ke bisnis smartphone dan OS mobile, namun berakhir tidak bergigi hingga akhirnya resmi dihentikan pengembangannya pada 2017. Sang CEO, Satya Nadella, telah mengaku menyesal dengan keputusan untuk menghentikan upaya perusahaan dalam merambah ke pasar mobile.
CEO Microsoft Akui Menghentikan Windows Phone Salah Satu Keputusan Tersulit
Dalam wawancaranya dengan Business Insider, Nadella mengaku hengkangnya Microsoft dari pasar mobile sebagai salah satu keputusan tersulit semenjak ia menjabat sebagai CEO. Nadella sendiri mengambil alih jabatan itu dari Steve Ballmer pada 2014 dan memutuskan untuk write off (penghapusan) senilai US$7,6 miliar terkait akuisisi bisnis ponsel Nokia.
“Keputusan yang saya pikir banyak orang bicarakan – dan salah satu keputusan tersulit saat pertama kali menjadi CEO – berupa hengkangnya kami dari apa yang saya sebut mobile phone. Dalam retrospektif, saya rasa ada cara yang bisa kami terapkan agar bisa berhasil dengan menemukan kembali kategori komputasi antara PC, tablet, dan ponsel,” sebut Nadella.
Satya Nadella bukanlah orang pertama yang menyesali dengan upaya Microsoft dalam pasar mobile. Steve Ballmer, CEO sebelumnya, mengaku pada 2013, tidak berfokus pada ponsel lebih awal. Ia sebelumnya terkenal meremehkan iPhone, menganggapnya sebagai ponsel termahal sedunia dan tidak akan menarik konsumen bisnis karena hanya memiliki layar sentuh. Seperti yang publik ketahui, iPhone meroket dan kini menjadi salah satu lini ponsel terpopuler sedunia.
Baca juga:
Upaya dalam Merambah ke Pasar Ponsel dan OS Mobile
Windows Phone juga bukan pertama kali bagi Microsoft untuk mencoba menembus pasar mobile setelah sukses besar di PC dengan Windows. Windows CE 1.0 menjadi upaya pertama mereka pada 1996, disebut sebagai Handheld PC. Diikuti dengan Pocket PC pada 2000 dan Windows Mobile pada 2003.
Microsoft kemudian mengumumkan kerjasama dengan Nokia pada Februari 2011. Nokia saat itu sedang meredup dengan OS Symbian dan MeeGo karena dominasi pasar oleh Android dan iOS. Kesepakatan itu memuat Windows Phone menjadi OS utama untuk setiap produk lini smartphone Lumia.
Pada 2014, Microsoft resmi mengakuisisi bisnis ponsel Nokia dan me-rebrand perusahaan sebagai Microsoft Mobile. Saat itu, nama Nokia tergantikan. Perusahaan teknologi itu berarti sudah memproduksi ponsel secara in-house. Namun, penjualan ponsel Lumia justru tetap megecewakan hingga pada akhirnya Windows Phone dihentikan karena memiliki share pasar rendah. Bisnis ponselnya itu pun dijual pada HMD Global.
Sejak saat itu, Microsoft lebih berfokus pada aplikasi untuk Android dan iOS. Pada 2020, mereka juga sudah mencoba lagi untuk merambah ke pasar ponsel dengan Surface Duo, sebuah ponsel lipat ber-OS Android. Surface Duo 2 rilis setahun kemudian, namun saat ini belum diketahui apakah mereka akan meneruskan upaya mereka dalam pasar ponsel.