Tag Archives: magazine

Fans Khawatirkan Masa Depan Black Clover yang jadi ‘Tumbal

GAMEFINITY.ID, Bandar lampung – Keputusan untuk menghentikan serialisasi mingguan manga populer Black Clover telah menciptakan gelombang perbincangan di kalangan fans manga. Manga ini telah menjadi salah satu andalan majalah Weekly Shonen Jump sejak tahun 2015, dan dengan berakhirnya serialisasi mingguan, banyak yang bertanya-tanya tentang dampaknya pada perkembangan cerita.

Dalam edisi terbaru majalah Weekly Shonen Jump yang diterbitkan pada 21 Agustus, diumumkan bahwa serialisasi Black Clover akan dipindahkan ke majalah Jump GIGA setelah Bab 368. Keputusan ini diambil oleh penulisnya, Yuki Tabata, yang menjelaskan bahwa jadwal produksi manga mingguan tidak lagi sesuai dengan situasinya sebagai seorang penulis. Ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi penulis dalam menjaga keseimbangan antara menjalankan serialisasi mingguan dan menjaga kesehatan fisiknya.

Problematika Author Black Clover atas Migrasi Majalah

Yuki Tabata telah mengalami masalah kesehatan sebelumnya, dengan penangguhan beberapa minggu pada tahun 2022 karena penurunan kesehatan. Bahkan pada tahun 2020, ia mengungkapkan bahwa sering kali kehilangan kesadaran saat bekerja di meja kerjanya. Semua tanda menunjukkan bahwa kondisi fisiknya telah terlalu terbebani oleh jadwal ketat serialisasi mingguan.

Fans Khawatirkan Masa Depan Black Clover yang jadi ‘Tumbal

Tidak hanya Black Clover yang menghadapi masalah. Manga lain, seperti Boku no Hero Academia karya Kohei Horikoshi, juga mengalami masalah serialisasi. Dalam edisi yang sama, terungkap bahwa chapter baru dari manga ini hanya memiliki tujuh halaman, yang menandakan kesulitan yang dihadapi oleh penulisnya.

Baca Juga:

Reaksi dari Para Penggemar atas Keputusan Pihak Penerbit

Fans Khawatirkan Masa Depan Black Clover yang jadi ‘Tumbal

Reaksi terhadap situasi ini bervariasi. Beberapa fans berpendapat bahwa sistem serialisasi mingguan sangat menguras dan mungkin sudah saatnya diubah. Mereka berpendapat bahwa menghentikan serialisasi mingguan mungkin merupakan solusi terbaik.

Namun, ada juga yang khawatir tentang masa depan serialisasi mingguan di majalah Weekly Shonen Jump. Beberapa manga populer seperti World Trigger dan HUNTER x HUNTER telah berhenti menerbitkan bab mingguan baru, dan banyak manga lainnya berada pada tahap akhirnya.

Dalam situasi ini, pertanyaannya adalah apa yang akan terjadi dengan sistem serialisasi mingguan di masa depan? Apakah akan ada perubahan yang signifikan dalam cara majalah Weekly Shonen Jump mengelola serialisasi manga?

Penggemar manga dengan penuh antusiasme menantikan jawaban atas deretan pertanyaan ini dan berharap agar penulis-penulis manga dapat menjaga kesehatan mereka sambil tetap menghasilkan karya-karya yang berkualitas.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Publisher Shueisha dikritik karena gunakan AI sebagai Model

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Shueisha di tanggal 29 Mei 2023 yang lalu sempat merilis buku foto atau photobook gravure yang dimana mereka mennggunakan gambar dari buatan AI yang disebut juga Umaretate, menggunakan gambar yang dihasilkan dari kecerdasan buatan.

Baca Juga:

Publisher Shueisha gunakan AI untuk Majalah Gravure

Pada kesempatan yang lalu, publisher Shueisha menggunakan model bernama Satsuki Ai, namun sudah jelas jika model ini bukanlah manusia atau wanita tulen, melainkan buatan AI.

Publisher Shueisha dikritik karena gunakan AI sebagai Model

Foto atau gambar ini dihasikan oleh pihak departemen editorial majalah mingguan Weekly Playboy. Nama Satsuki Ai sendiri merupakan singkatan dari AI Girl born in May. Sayangnya masih tidak pernah terungkap layanan pembuatan gambar AI ini dimana website yang digunakan.

Dikritik karena gunakan AI

Keputusan pihak Shueisha yang memilih dan menerbitkan gadis AI daripada gadis sungguhan ternyata tidak diterima dengan baik. Banyak komentar kritikan netizen yang mengkritik upaya penggunaan gadis AI ini pada majalah yang diterbitkan Shueisha.

Ada salah satu netizen yang memaki mengenai penggunaan AI untuk konten gravure. Mengingat sangat marak kasus plagiarisme yang mengudara akhir-akhir ini. Menanggapi sebagai literasi informasi yang sangat rendah.

Lalu ada juga dimana ada yang berkomentar jika Shueisha sekarang bergantung pada Gravure AI. Dirasa tidak masalah, namun apakah aman jika di perjual belikan.

Ada juga yang berkomentar jika Shueisha tidak ingin mengeluarkan uang lebih untuk modal guna menyewa atau mengundang model maupun biaya fotografi.

Kebanyakan dari respon komentar netizen merupakan kereshan yang selama ini dikhawatirkan, yaitu dimana salah satu publisher besar melakukan penggunaan AI dan mendistribusikanny untuk kembali dijual secara komersil.

Kebanyakan dari mereka adalah orang yang sepertinya normal, dan masih tertarik dengan manusia sungguhan daripada buatan AI. Bahkan sangat mudah sekali untuk sepintas mengenali mana model sungguhan dan model yang gunakan bantuan AI, untuk beberapa kasus penggunaan model sungguhan memiliki sebuah pesona yang jauh berbeda daripada AI.

Sangat disayangkan jika Shueisha melakukan tindakan seperti ini untuk kedepannya, mengingat Shueisha merupakan wadah publisher karya terbesar di Jepang.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.