Tag Archives: Manga

Mengenal Comic Market, Pasar Doujinshi Terbesar di Dunia

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika pengunjung datang ke Jepang, Comic Market atau Comiket menjadi salah satu event yang wajib dikunjungi. Event tersebut terkenal sebagai konvensi dan pasar doujinshi terbesar di dunia. Konvensi ini menjadi pusat bagi kreator konten doujinshi untuk memamerkan dan menjual karyanya pada publik.

Comiket biasanya digelar dua kali dalam setahun, yaitu saat musim panas dan musim dingin. Keduanya rutin digelar di Tokyo Big Sight sejak Agustus 1996 (Comiket 50) masing-masing selama tiga hari. Faktanya, konvensi yang menjadi pasar doujinshi terbesar itu ikut berkontribusi dalam menyebarkan budaya otaku, terutama fandom anime dan manga.

Asal-Usul Comic Market, Pasar Doujinshi Terbesar di Dunia

Comiket pertama kali digelar pada 21 Desember 1975 oleh Meikyu. Meikyu sendiri merupakan sebuah circle doujin yang beranggotakan tiga orang mahasiswa Universitas Meiji, salah satunya kritikus manga Yoshihiro Yonezawa. Terdapat 700 orang yang mengunjungi event perdana itu.

Yonezawa menggelar Comiket sebagai tanggapan atas tutupnya majalah manga eksperimental COM. Saat itu industri manga didominasi oleh berbagai perusahaan penerbit besar, sementara manga non-mainstream tidak mendapat banyak apresiasi dari publik.

Dari tahun ke tahun, jumlah circle yang berpartisipasi semakin bertambah, begitu pula dengan jumlah pengunjungnya. Popularitas Captain Tsubasa dan manga shoujo pada 80-an mendorong naiknya jumlah pengunjung dan juga circle, terutama dari kalangan berusia muda.

Comic Market 97 pada Desember 2019 mengundang 750.000 pengunjung, angka terbesar sepanjang masa sebelum pandemi.

Jenis Karya Doujin yang Diperjualbelikan

Terdapat banyak circle yang mendaftarkan diri untuk memamerkan dan menjual karya doujin (doujinshi)-nya. Comiket pertama hanya menghadirkan 32 circle dengan setiap event-nya angka ini semakin naik meski terkadang fluktuatif. Comiket 91 pada Desember 2016 menarik 36.000 circle untuk menjual doujinshi-nya, angka terbesar sepanjang masa.

Doujinshi sendiri adalah karya yang dipublikasikan sendiri atau self-publish oleh kreatornya. Karya seperti itu tidak dijual di pasar komersial, membuatnya tidak memiliki kesempatan untuk menarik perhatian publik lebih banyak.

Seperti namanya, manga doujin, baik original, fan fiction, atau parodi, banyak dijual di konvensi ini. Fan fiction di Comiket sebenarnya dapat membantu popularitas seri anime, manga, atau game yang menjadi inspirasinya. Tidak cukup hanya manga, terdapat juga karya berupa game, musik, dan artwork.

Konten untuk usia 18 tahun ke atas lazim ditemukan di konvensi ini. Sebagian besar dari karya yang mengandung konten ini menampilkan karakter dari anime, manga, atau game populer, meski beberapa berupa konten original. Inilah mengapa doujinshi sering distereotipekan sebagai karya yang mengandung konten dewasa.

Baca juga: Review Waifu: Marin Kitagawa My Dress-Up Darling

Antrean Selalu Panjang

Comic Market 97 crowds
Kerumuman di Comiket 97 pada Desember 2019

Mengingat pengunjung Comic Market sangat banyak setiap tahunnya, tidak perlu heran dengan antrean panjang, apalagi kerumunan di dalam lokasi. Masuk akal jika setengah dari pengunjung adalah seorang otaku.

Banyak yang menganggap cara terbaik untuk menikmati Comiket adalah tiba lebih awal. Jika ini dilakukan, mereka mungkin tidak akan repot dengan banyaknya sesama pengunjung, apalagi saat berangkat. Apalagi kereta Jepang yang menjadi cara untuk pergi ke lokasi selalu mengundang kerumunan di dalamnya.

Banyak Circle yang Merugi di Comic Market

Jangan kaget jika mendengar kabar bahwa sebuah circle merugi setelah menjual karyanya di Comiket. Pasalnya, CBR menemukan kurang lebih 70 persen dari circle merugi di sana. 15 persen hanya balik modal, sedangkan 15 persennya lagi mendapat keuntungan. Meski menjadi konvensi doujinshi terbesar di dunia, peluang untuk merugi bagi sebuah circle sangat tinggi.

Comic Market atau Comiket menjadi salah satu event wajib bagi seorang otaku, apalagi jika dirinya merupakan penggemar doujinshi. Mengingat kerumunan yang jumlahnya banyak, tampaknya mengunjungi event ini menjadi suatu tantangan tersendiri dalam menghadapinya.

Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Review Waifu: Marin Kitagawa My Dress-Up Darling

GAMEFINITY.ID, PATI – Pada awal tahun 2022, netizen dikejutkan dengan sosok waifu dari anime sekolahan bertema cosplay. Anime tersebut berjudul Sono Bisque Doll wa Koi wo Suru atau bahasa inggrisnya My Dress-Up Darling. Diadaptasi dari manga berjudul sama, My Dress-Up Darling menceritakan tentang kisah romansa antara Wakano Gojou seorang seniman boneka hina dengan cosplayer bernama Kitagawa Marin.

Tak sedikit penonton yang langsung jatuh hati dengan serial ini hanya dalam satu episode saja. Selain dari cerita dan juga kualitas animasi, ada satu hal yang membuat anime ini begitu populer yaitu si heroine. Di sini kami akan membahas poin – poin menarik dari sang heroine utama, Kitagawa Marin dan kenapa kalian harus menjadikannya waifu.

Ramah, Baik Hati, Tidak Sombong, Dan Rajin Menabung

Headline barusan bukan sekedar kalimat template candaan. Jika dideskripsikan secara singkat memang seperti itulah watak dari Kitagawa Marin. Marin diceritakan sebagai sosok pribadi yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa aja. Dia tidak membeda – bedakan orang berdasarkan status sosial atau semacamnya. Kesannya yang selalu baik dan rendah hati ini yang menjadi alasan kenapa Marin begitu populer di sekolahnya.

waifu

Selain itu, karena pekerjaan orang tuanya yang sangat sibuk, Marin dituntut untuk hidup mandiri. Alih – alih menunggu uang kiriman dari orang tua, Marin justru memilih untuk kerja paruh waktu demi memenuhi kebutuhannya. Uang hasil kerja inilah yang nantinya akan ditabung untuk memenuhi hobinya sebagai cosplayer. Ngomong – ngomong kerja paruh waktunya Marin menjadi model majalah.

Totalitas Tanpa Batas

Jika berurusan dengan cosplay maka Marin akan berada di puncak keseriusannya. Ambisinya dalam memerankan tokoh yang dia cosplay-kan bukan main-main. Tidak hanya dari segi tampilan, tapi sifat dan perilaku tokoh tersebut juga harus diperankan secara persis. Sungguh dedikasi yang sangat besar sekali terhadap hobinya.

waifu

Dari mulai maid game eroge, Onee-chan dingin, hingga succubus yang sangat menggoda berhasil dipenkannya dengan sempurna. Selain berhasil secara karakter, Marin juga berhasil membuat kaum adam panas dingin dengan pilihan karakter yang dicosplaynya.

Waifu Otaku Garis Keras

waifu

Hobi cosplay-nya ini tidak serta merta datang begitu saja. Kecintaannya dalam anime, dan manga yang mendorong Marin untuk melakukan cosplay. Maka dari itu Marin menjadi sosok pasangan yang akan selalu dengan senang hati membahas topik – topik seputar dunia wibu mau dari A sampai Z, atau dari pagi sampai malam, Marin siap sedia. Membuat sosok Marin sangat sulit untuk didapatkan di dunia nyata.

Baca Juga: Daftar Anime Yang Layak Remake dan Wajib Dinantikan

Gal Bukan Sembarang Gal

Gal merupakan istilah anak gadis sekolahan yang berpenampilan terbuka dan mencolok. Biasanya digambarkan sebagai siswi nakal dengan pakaian yang modis dan sedikit terbuka, hingga pemakaian aksesoris yang berlebihan seperti tindik yang dipasang di mana – mana. Seolah memberikan kesan bandel.

waifu

Secara sekilas Marin memang cukup memenuhi kriteria sebagai gal baik dari segi penampilan maupun perilaku. Namun sifat yang ditunjukkan oleh marin sama sekali tidak mencerminkan seorang gal. Tingkah lakunya yang polos dan pernuh kermunian membuatnya jauh dari image gal yang hot dan nakal. Ini lah yang menjadikan Marin sebagai sosok sempurna dari gadis sekolahan.

Terlalu Sempurna Untuk Dimiliki

waifu

Sampai juga kita di poin terakhir yang akan menjadi kesimpulan dari review waifu edisi Kitagawa Marin. Kitagawa Marin berhasil digambarkan sebagai sosok sempurna dari impian para otaku dan wibu. Rasanya seperti hal yang tidak mungkin jika ada sosok gadis yang memiliki karakterisasi seperti Marin, bahkan di anime lain sekalipun. Dari segi penampilan saja, Marin sudah bisa dikatakan sangat perfect, ditambah sifatnya yang ramah, polos, dan murni menjadikan sosok Marin sebagai Waifu spek dewa saat ini.

Bagaimana menurut kalian? Apa Kitagawa Marin telah berhasil menjadi sosok waifu sempurna untuk kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Alasan Naruto Fans Ingin Movie Naruto menjadi Canon

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampug – Naruto merupakan salah satu serial animasi Jepang yang diadaptasi dari manga karya Masashi Kishimoto dan populer dari dulu bahkan hingga saat ini. Salah satu anime Shounen yang terus eksis walau sampai sekarang sudah selesai serial-nya dan sedang dilanjutkan oleh seri tebraru, yang diambil dari sudut pandang sang anak, Boruto.

Dalam perjalanannya, Naruto setidaknya memiliki 2 bagian pada seri animasinya. Karena naruto animasi longrun, namun ada 2 perubahan seri yang mempengaruhi develop sang karakter utama. Naruto dan Naruto Shippuden.

Naruto juga dari awal memiliki seri movie atau film-nya, setidaknya ada total 11 movie, dengan diakhiri movie yang berjudul Naruto – Boruto: Naruto The Next Generation yang hadir dalam pov berbeda.

Alasan Naruto Fans Ingin Movie Naruto menjadi Canon

Tidak dipungkiri, dari sekian banyak movie Naruto ini, fans sedikit berharap apabila movie Naruto dibuat alur dengan jenis canon, bukan filler. Setidaknya ada beberapa alasan yang memperkuat rumor dan keinginan NaruFans kali ini. Berikut beberapa alasan mengapa movie Naruto layaknya dijadikan Canon.

Baca juga: Deretan Waifu Yandere yang Lebih Baik dari Dere Lainnya

Naruto Power yang Lebih Baik

Naruto Movie Canon

Naruto merupakan ninja yang terbilang yang sangat kuat, terbukti di serial Naruto ataupun Shippuden. Kekuatannya yang hanya mengandalkan semangat ini mampu membangkitkan kekuatan yang powerful di dalamnya.

Bahkan di movie-nya sendiri, naruto memiliki power potensi yang bahkan lebih kuat daripada ankatan di era ny saat itu, bisa saja jauh lebih kuat lagi. Terbukti bahwa dirinya yang mampu mengalahkan Toneri, ataupun mengalahkan Menma yang merupakan copy dari dirinya sendiri.

Heroine yang Lebih Pantas (Jika Mendapatkan Route Masing-Masing)

Naruto Movie Canon

Naruto bukanlah anime harem ataupun anime yang dipenuhi dengan heroine cantik dan beragam, tapi beda lagi dalam movie-nya. Di movie-nya sendiri, setiap movie setidaknya ada 1 heroine yang kebanyakan jadi pusat perhatian atau cerita pada movie tersebut, sayangnya ini canon.

Sebenarnya sudah sangat baik jika Hinata saja yang berhak menang dan mendampingi Naruto. Tetapi tidak sedikit juga fans yang berharap jika beberapa heroine di movie dimasukkan kedalam cerita canon dan bukan hanya sebagai filler, atau bisa lebih baik dijadikan rute masing-masing dengan ending masing-masing.

Power Scale yang Buruk di Seri Boruto

Naruto Movie Canon

Siapapun tahu kalau power Naruto era sangatlah buruk di Boruto. Alih-alih ingin menonjolkan Boruto sebagai main character, tetapi malah merusak citra sang legenda itu sendiri, Naruto. Power scale buruk juga berlaku kepada karakter-karakter era boruto juga, seperti salah satu villain biasa yang mampu spaming Jinton.

Jinton sendiri merupakan Kekkai Touto lanjutan yang hanya dapat dilakukan oleh 2 Tsuchikage terdahulu, namun di Boruto teknik ini dapat di spaming oleh ‘kroco, dan tidak ada yang kena juga dari pelepasan Jinton tersebut.

Ada lagi kehebatan Naruto-Sasuke yang punya gelar sebagai pahlawan perang ninja ini menjadi sangat buruk seburuk-buruknya mereka di era Naruto. Naruto yang kehilangan Kurama dan Sasuke yang kehilangan satu matanya.

Untuk musuh sendiri memang terlihat kuat, namun pembawaanya sendiri yang kurang. Tidak memberikan kesan bahwa Kara adalah musuh yang kuat, lain cerita seperti Akatsuki dan sebagainya.

Itulah beberapa alasan mengapa movie Nruto berhak menjadi alur Canon dan bukan filler, walau sebagian saja.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Drifters, Serial Isekai Underated Anti Mainstream

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Drifters merupakan salah satu anime yang bersumber dari manga dengan judul yang sama. Drifters pertama kali tayang dalam anime pada Oktober 2016 oleh studio Hoods Drifters Studio. Hadir dengan genre dark fantasy, action, adventure, dan isekai serta berdemografi Seinen.

Sinopsis Drifters, Serial Isekai Underated yang Anti Mainstream

Berawal dari perang Sekigahara di tahun 1600, bermula dari pov seorang Shimazu Toyohisa yang terdesak oleh musuh dan mundur ke belakang barisan. Dalam satu waktu dirinya terdesak dan terkepung.

Tanpa dibayangkan sang Shimazu, dirinya dihadapkan dengan seorang pria bertubuh tegap bernaa Murasaki serta ratusan pintu di kedua sisi Murasaki. Toyohisa ditarik ke pintu paling dekat dan masuk ke dunia baru yang sama seklai dirinya tidak mengerti.

Baca juga: Deretan Waifu Yandere yang Lebih Baik dari Dere Lainnya

Alur dan Karakter Sejarah Ikonik yang Hadir Bersamaan (9/10)

Review Drifters
Characters – Review Drifters, Serial Isekai Underated yang Anti Mainstream

Drifters sendiri merupakan salah satu anime yang diadaptasi dari sebuah manga dengan judul yang sama, Drifters. Serial manga bergaya isekai dengan unsur dark fantasy yan cukup kental serta beberapa karakter sejarah ikonik pada masanya, sebut saja mereka seperti Hitler, Oda Nobunaga, Shimazu Toyohisa, Simo Hayha, dan banyak lagi lainnya.

Karakter-karakter ini dibuat seolah untuk dapat bekerjasama satu dengan lainnya, walaupun terhalang era yang jauh berbeda dna sejarah yang sangat jauh berbeda juga. Kapan lagi bisa liat Nobunaga duet bareng Toyohisa.

Hadir dengan pembukaan yang baik serta alur yang cukup ringan dengan sedikit bumbu jokes dewasa ala anime seinen pada umumnya. Ya benar, Drifters adalah anime seinen. Anime yang hampir sepenuhnya menunjukan  konflik intrik yang umum dan selalu ada pada anime bergaya dark fantasy sejenisnya.

Shimazu Toyohisa, Jenderal di Perang Sekigahara yang Hidup Kembali (9/10)

Review Drifters
Toyohisa Shimazu – Review Drifters, Serial Isekai Underated yang Anti Mainstream

Dalam Drifters, pada awalan angle akan dibuka dengan POV seorang pahlawan perang Sekigahara yang gagal mati, malah terseret kedalam konflik antar dua orang yang bisa dibilang ‘gabut.

Berawal dari pertempuran Sekigahara di tahun 1600, Shimazu Toyohisa yang terdesak dalam perang kali ini, entah bagaimana dirinya bisa selamat karena diselamatkan seseorang yang tidak dikenal.

Toyohisa sendiri merupakan karakter atau tepatnya main character di Drifters. Memiliki perawakan dan tabiat layaknya seorang pejuang yang haus akan bertarung dan perang. Dalam dunia barunya, dirinya menjadi pemimpin daris suatu kelompok bernama Drifters yang ditenggarai oleh Nobunaga dan Yoichi untuk melawan para Ends.

Visual Dark Fantasy yang Dikemas Baik (8/10)

Review Drifters
Visual – Review Drifters, Serial Isekai Underated yang Anti Mainstream

Drifters dikemas dengan cukup baik tanpa menyisakan segala poin yang nyaanya harus ada pada dark fantasy bergaya politik satu ini. Konflik politik, peperangan, penculikan, genosida, dan banyak lagi yang hadir di Drifters.

Hadir dengan visual yang keren dan identik dengan anime bergenre dark fantasy. Tidak ada censorship dalam Drifters, semua ditampilkan secara terang-terangan dengan sedikit pnyesuaian sewajarnya dengan manga.

Banyak scene gore, genosida, pemerkosaan, dan banyak lagi yang mungkin beberapanya ditampilkan dalam sudut kamera yang berbeda, demi menyembunyikan kotornya fantasy dalam Drifters. Karakter di Drifters juga memiliki kesan dan feel yang baik serta menunjukkan bagaimana mereka-mereka dalam kehidupan sebelumnya.

Kesimpulan

Itulah sedikit ulasan untuk anime Drifters yang dapa disampaikan kali ini. Beberapa aspek diatas ditulis berdasarkan analisis serta pengalaman penulis sendiri dalam menonton Drifters. Menjadi salah satu anime seinen isekai anti mainstream yang jadi list wajib tontonan dirumah.

Untuk Drifters, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Drifters yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rayakan Annivesary 20 Tahun, Square Enix Umumkan Game Fullmetal Alchemist Mobile

GAMEFINITY. ID, CIREBON – Ada kabar gembira nih buat kalian yang mengikuti dan fans dengan anime atau manga Fullmetal Alchemist, karena baru-baru ini Square Enix mengumumkan tengah mengembangkan game Fullmetal Alchemist untuk Android dan IOS. Square Enix juga telah mengeluarkan teaser trailer untuk Game Fullmetal Alchemist Mobile di channel Youtubenya.

Mengenal Sedikit tentang Fullmetal Alchemist

Fullmetal Alchemist sendiri adalah sebuah anime/manga karya Hiromu Arakawa, menceritakan Elric dan sang adiknya, Alphonse Elric dalam menjadi Alchemist (ahli kimia) yang hebat. Suatu hari ibu dari Elric dan Alphonse jatuh sakit dan meninggal dunia.

Mewarisi kekuatan ayahnya yang merupakan Alchemist yang hebat, Ed dan Al mencoba untuk menghidupkan kembali sang ibu. Namun sayangnya usaha mereka gagal sehingga menimbulkan tubuh Al dan juga kaki kiri Ed diambil sebagai “penebusan” karena tramsmutasi manusia adalah hal tabu dalam alchemist. Roh Alphonse akhirnya dimasukkan oleh Ed ke dalam baju zirah dengan imbalan tangan kanan yang hilang sebagai tebusan.

Dalam trailer tersebut Square Enix hanya menunjukan balon kata-kata dengan bahasa jepang bersama dengan beberapa quetes terkenal dari franchise Fullmetal Achemist. Namun informasi terkait gameplay dan karakter-karakter yang akan hadir di dalam game Fullmetal Alchemist Mobile ini belum ditunjukan seperti apa nantinya.

Game mobile tersebut diumumkan pertama kali pada perayaan Annivesary ke 20 tahunnya Fullmetal Alchemist. Sayangnya, tanggal rilisnya masih belum diberikan, namun Square Enix berjanji akan memberikan informasi selanjutnya pada musim dingin 2021 nanti.