Tag Archives: mappa

Visual Baru Attack on Titan Season Akhir Lanjutan yang Gahar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Para penggemar anime Attack on Titan telah lama menantikan musim terakhirnya. Pada acara MAPPA Stage 2023 yang berlangsung akhir pekan lalu, sebuah gambar baru diungkapkan. Gambar tersebut untuk bagian kedua dari Attack on Titan The Final Season Part 3 (Shingeki no Kyojin The Final Season Kanketsu-hen). Dari gambar itu menegaskan bahwa bab terakhir akan kembali pada musim gugur.

Adaptasi serial anime dari karya Hajime Isayama, Attack on Titan, telah berjalan selama satu dekade sejak tahun 2013. Bagian pertama dari The Final Chapters dirilis pada tanggal 4 Maret sebagai episode spesial selama satu jam dan sudah tersedia di berbagai platform streaming.

Poster baru tersebut menampilkan sebuah pondok yang tenang dimiliki oleh Eren dan Mikasa, yang dikelilingi oleh dua bayangan raksasa Titan Kolosal yang saling bergandengan tangan. Teks yang tertera pada poster tersebut diterjemahkan sebagai “Berhati-hatilah, Eren.”

Attack on Titan
Serial anime “Attack on Titan” musim terakhir. (Foto: Twitter/anime_shingeki)

Baca juga:

Sedikit Cerita Tentang Attack on Titan

Attack on Titan, yang dikenal juga dengan nama Shingeki no Kyojin dalam bahasa Jepang. Menceritakan tentang kelompok manusia yang tersisa yang terpaksa berlindung di balik tembok kota yang tinggi. Mereka berlindung untuk melarikan diri dari serangan Titan raksasa yang memakan manusia dan berkeliaran di luar benteng mereka. Hanya anggota yang pemberani dari Survey Corps yang memiliki keberanian untuk melampaui batas keamanan tembok. Namun jarang dari mereka yang berhasil pulang dengan selamat.

Sementara itu, mereka yang tinggal di dalam kota berusaha menjaga ilusi kehidupan yang damai. Sampai suatu hari mimpi itu hancur dan mereka dihadapkan pada pilihan mengerikan: membunuh atau menjadi santapan Titan.

Anime Attack on Titan akan disiarkan di NHK General TV pada musim gugur 2023 di Jepang. Sedangkan untuk disiarkan secara global masih belum ada kabar pasti.

Baca juga:

Tunggulah informasi lebih lanjut yang akan segera muncul dalam beberapa bulan mendatang untuk mengikuti perkembangan lanjutan dari Attack on Titan The Final Season Part 3.

Demikian pembahasan Visual Baru Attack on Titan Season Akhir Lanjutan yang Gahar. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Mourning Children, Movie MAPPA Sutradara Sunao Katabuchi

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Selama dalam acara besar MAPP STAGE 2023, ada informasi terbaru yang terungkap untuk serial film movie anime mendatang yang disutradarai oleh Sunao Katabuchi, film ini akan berjudul The Mourning Children: Nagiko and The Girls Wearing Trubami Black atau dalam bahas aJepangnya yaitu Tsurubami-Iro no Nagiko-tachi.

Baca Juga:

Movie Baru MAPPA

Diumumkan juga bahwa komposer musik Akira Senju dari Fullmetal Alchemist: Brotherhood dan Mobile Suit Victory Gundam akan bertanggung jawab atas soundtrack untuk proyek film The Mourning Children ini. Terakhir ada  video promosi untuk rekaman tersebut dan dibagikan yang menunjukkan pembutana di balik layar produksi dan juga gambar promosi terbaru.

Perlu diingat juga bahwa sutradara sendiri Sunao Katabuchi yang mendirikan studio Contrail pada bulan September 2019 dengan tujuan untuk memproduksi film fitur kali ini. Sunao Katabuchi mulai merencanakan proyek film ini pada 2017, tetapi Contrail tidak akan mulai menerima staf untuk produksi hingga pada Januari 2020.

The Mourning Children, Movie Baru MAPPA Sutradara Sunao Katabuchi

The Mourning Children, Movie Baru MAPPA Sutradara Sunao Katabuchi

Sangat penting juga untuk dicatat mengenai bahwa studi ini terkait dengan studi studio MAPPA, karena itu Manabu Ohtsuka adalah direktur perwakilan perusahaan tersebut, pada saat yang sama juga dirinya merupakan juga direktur eksekutif studio MAPPA.

Di sisi lain ada beberapa perwakilan karya dari Sunao Katabuchi antara lain adalah film movie fitur pemenang penghargaan Kono Sekai no Katasumi ni atau dikenal juga dengan Di Sudut Dunia Ini, Mai Mai Shinko hingga ada Sennen no Mahou atau Mai-Mai Miracle, dan lain-lain. Sunao Katabuchi juga menangani adaptasi dari anime Black Lagoon yang turut bekerja sama dengan studio Madhouse .

Tim Produksi The Mourning Children

Untuk movie film MAPPA kali ini, diberikan informasi juga mengenai staff yang terlibat dalam produksi film The Mourning Children. Setidaknya dalam wawancara di MAPPA STAGE 2023 diberikan penjelasan singkat.

Sunao Katabuchi sebagai sutradara The Mourning Childreng. Dirinya juga sebelumnya pernah menyutradarai film lainnya, seperti Kono Sekai no Katasumi ni, Mai Mai Shinko to Sennen no Mahou, dan banya lagi. Kemudian ada Masashi Andou sebagai pengarah animasi, lalu ada Toshiharu Mizutani sebagai pengarah seni.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Mappa akui Chainsaw Man miliki Penjualan yang Buruk

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Toyo Keizai belum lama ini mewawancarai Manabu Otsuka selaku CEO dari studio MAPPA saat ini, wawancara tentang produksi dan hasil adaptasi anime Chainsaw Man. MAPPA bertanggung jawab atas hasil produksi adaptasi yang telah lama ditunggu-tunggu ini tanpa menggunakan komite bantuan dana produksi, yaitu mereka tidak memiliki investor, melainkan mereka bertanggung jawab atas 100% biaya proyek Chainsaw Man ini.

Mappa akui Chainsaw Man miliki Penjualan yang Buruk

Chainsaw Man

Ini adalah keputusan yang cukup kontroversial di dunia bisnis, karena mengingat bawah MAPPA dapat dikatakan melakukan lompatan keyakinan dengan produksi ini. Dengan sementara hasilnya benar-benar menguntungkan, Otsuka sendiri pada akhirnya mengambil sendiri untuk mengkonfirmasi situasi saat itu yang ditolak oleh penggemar, tapi sayang bahwa Chainsaw Man jatuh dalam kegagalan penjualan Blu-ray/DVD.

Baca Juga : 

Wawancara Bersama CEO MAPPA

Toyo Keizai selaku outleter yang wawancari CEO MAPPA ini memberikan segelintir pertanyaan untuk CEO Otsuka, mengenai apa saja dari Chainsaw Man, baik penayangan, produksi, bahkan penjualan. Beberapa wawancarnya seperti dibawah.

Mappa akui Chainsaw Man miliki Penjualan yang Buruk

MAPPA bertanggung jawab atas semua biaya produksi Chainsaw Man. Mengapa keputusan ini diambil?

Otsuka terangkan jika anime memiliki peranan kuat di dunia. Sementara perusahaan yang punya hak produksi dan distribusi melalui komite produksi animasi dan sejenisnya ini meraup untuk yang cukup besar. Dalam situasi ini juga dan pertimbangan yang matang, MAPPA menerima investasi 100% sebagai cara peroleh keuntungan besar.

Dalam salah satu penggalan pertanyaan dari sekian banyak jawaban yang Otsuka jawab, ada satu jawaban yang cukup menarik.

Otsuka jelaskan jika beberapa produksi anime ini turut menjual paket BD atau DVD, sementara kebanyakan lainnya menonton melalui streaming. Otsuka berharap jika Chainsaw Man ini berhasil menjual paket-paket BD ini. Dan unutk saat ini, MAPPA akan mencari cara untuk mendekati publik yang bersedia membayar produk BD series kali ini.

Dirasa cukup mengejutkan mengingat seberapa hype anime Chainsaw Man sebelum dapatkan adaptasi. Melihat dari segi visual, hainsaw Man memiliki keunggulan visual yang baik, mungkin saja ada sedikit minus pada CGI yang dirasa agak mengganggu.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Anime Chainsaw Man Dianggap Sangat Sukses Oleh MAPPA

GAMEFINITY.ID, PATI – Mappa Studio menjadi studio anime terkenal yang baru – baru ini sedang naik daun. Beberapa anime garapan Mappa Studio telah sukses menarik hati para pecinta anime melalui kualitas produksi yang sangat memukau. Chainsaw Man merupakan serial manga populer yang mendapatkan adaptasi anime yang ditangani oleh Mappa Studio.

Chainsaw Man Dianggap Berhasil Meraih Kesuksesan

Dilansir dari ANN dalam sebuah wawancara dengan CEO Mappa Studio, Manabu Otsuka berbicara tentang kepuasannya terhadap kesuksesan yang diraih Chainsaw Man. Manabu menyebutkan bahwa Chainsaw Man mendapatkan respon yang sangat positif dari penggemar dan telah mencapai keberhasilan yang luar biasa secara finansial. 

Chainsaw Man
©Tatsuki Fujimoto/SHUEISHA, MAPPA

CEO Manabu Ohtsuka membahas perihal kesuksesan Chainsaw Man secara terus terang dalam sebuah wawancara dengan Tokyo Keizai. Dia mengatakan jika secara garis besar Chainsaw Man memang berhasil meraih kesuksesan yang sangat besar. Namun kesuksesan tersebut tidak memiliki impact yang sama dengan Jujutsu Kaisen yang dikerjakan oleh Mappa Studio sebelumnya.

Baca Juga:

Meskipun Manabu Otsuka mengatakan adaptasi Chainsaw Man sangat berhasil, tetapi dia masih belum cukup puas dengan hasil dari penjualan BD anime tersebut. Menurut data penjualan Oricon, volume pertama Blu-Ray dan DVD Chainsaw Man terjual 1.735 kopi di minggu pertama. Tentunya ini bukanlah angka yang bagus untuk anime sekelas Chainsaw Man. Bahkan angka ini dengan mudah dilampaui oleh anime Bocchi The Rock yang sangat sukses saat penayangannya kemarin.

Baca Juga:

Tantangan MAPPA Kedepannya

Ohtsuka mengaku selama pengerjaan proyek Chainsaw Man telah melalui banyak sekali tantangan. Sebagai perusahaan kelas menengah Mappa Studio masih kesulitan dalam mengelola beberapa hal seperti perizinan, perencanaan hingga produksi merchandise, dan masih banyak lagi. Jadi, mengerjakan Chainsaw Man terbukti menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat.

Baca Juga:

Kemudian dalam wawancaranya, Ohtsuka mengatakan bahwa dia belum berani untuk berinvestasi secara penuh di semua judul anime di masa mendatang. Namun dia akan secara aktif bekerja untuk membangun perusahaan sehingga memproduksi anime – anime berkualitas lainnya. Dia berkomentar bahwa ada banyak skeptisisme dalam industri anime, dan dia berusaha mengubah persepsi itu melalui MAPPA.

Chainsaw Man sendiri menceritakan kisah seorang pemuda bernama Denji, yang bekerja sebagai pemburu iblis dengan kekuatan dari iblis pemakan gergaji. Serial manga ini telah mendapatkan banyak pengikut setia sejak debutnya, dan sangat ditunggu kelanjutan dari anime tersebut.

Hingga saat ini, MAPPA Studio masih belum mengumumkan kapan season ke 2 dari anime iblis gergaji ini.

The God of High School, Anime yang Terbuang Potensinya

GAMEFINITY.ID, Bandung – The God of High School merupakan serial anime adaptasi dari webtoon berjudul sama karya Yongje Park. Serial ini diproduksi oleh MAPPA di bawah pimpinan Sunghoo Park dan tayang sebagai serial original Crunchyroll (di luar Asia) pada musim panas 2020.

Sinopsis The God of High School, Turnamen Martial Arts Khusus Remaja di Mana Permintaan Sang Pemenang Akan Terwujud

The God of High School menceritakan sebuah turnamen yang berjudul sama. Turnamen tersebut menjadi ajang pencarian petarung terbaik di kalangan remaja Korea. Semua cara, baik itu gaya martial arts, senjata, dan metode pertarungan diperbolehkan. Hanya satu yang berhak jadi juara, hadiahnya berupa terkabulnya sebuah keinginan pribadi.

Salah satu pesertanya adalah Jin Mori yang merupakan ahli taewondo dan juga Han Daewi yang merupakan spesialis karate serta seorang swordswoman Yoo Mira.

Cerita yang Sangat Menunjukkan Potensi pada Awal, Namun Bertele-tele saat Memasuki Pertengahan Cerita (5/10)

The God of High School three main characters
Tiga tokoh utama The God of High School

Sebenarnya The God of High School memiliki potensi yang sangat besar pada awal cerita. Penonton diperkenalkan pada berbagai hal dengan cara menyenangkan, terutama sistem turnamennya. Ketiga tokoh utama, Mori, Daewi, dan Mira, diperkenalkan dengan cara yang lucu. Hal terpentingnya adalah setiap pertarungan di beberapa episode pertama

Namun, pada pertengahan cerita, potensi tersebut hancur. Sebut saja saat babak di mana ketiga tokoh utama memasuki turnamen nasional. Saat itu konspirasi di balik penyelenggara turnamen seakan menjadi dominan. Ketimbang fokus pada turnamennya terlebih dahulu, konspirasi ini terasa didahulukan untuk menunjukkan pihak penyelenggara sangat korup. Ini menjadi salah satu momen yang merusak cerita.

Masalah lain dalam anime ini adalah pacing. Ini juga sangat terlihat pada pertengahan cerita, membuat hampir setiap momen menjadi pertanyaan daripada mengundang jawaban. Sayangnya, banyak dari pertanyaan itu justru tidak terjawab. Contohnya terlihat pada format turnamen. Turnamen regional merupakan turnamen individu, sedangkan turnamen nasional melibatkan tim beranggotakan tiga orang. Pergantian format seperti ini sama sekali tidak ada penjelasan.

Baca juga: Manga Spy x Family Dikritik Karena Alurnya yang Lambat

Deretan Karakter yang Kebanyakan Datar dan Forgettable (6/10)

Pada episode pertama, penonton diperkenalkan dengan Mori, Daewi, dan Mira. Sejak saat itu, ketiga tokoh ini menjadi tokoh yang paling diingat dalam serial anime ini. Penokohan mereka cukup colorful dan masing-masing memiliki tujuan tersendiri, meski tujuan Mori tidak begitu jelas dibandingkan Daewi dan Mira.

Tokoh Mira di episode keempat justru tiba-tiba berubah dari perempuan tangguh menjadi seperti orang damsel in distress. Ini salah satu perubahan karakter yang paling menganggu.

Berbicara tentang tokoh sampingan, hampir tidak ada satupun yang memorable. Kebanyakan dari mereka berakhir digambarkan sangat datar dan seakan berguna hanya dalam beberapa episode. Karakter yang terlibat dengan konspirasi di balik penyelenggara turnamen, terutama sosok antagonis, turut menjadi deretan karakter yang forgettable.

The God of High School Park Ilpyo
Park Ilpyo jadi satu-satunya karakter sampingan yang memorable

Walau begitu, Park Ilpyo menjadi satu-satunya karakter sampingan yang cukup memorable. Terdapat motivasi dan latar belakang jelas mengapa dirinya ikut turnamen.

Animasi yang Sangat Fluid, Terutama dalam Menggambarkan Setiap Adegan Pertarungan (8/10)

The God of High School fight scene
Animasi adegan pertempuran di The God of High School sangat mengalir

MAPPA benar-benar serius menggarap The God of High School secara visual dalam bentuk anime. Usaha mereka terlihat dari animasi setiap pertarungan yang sangat mengalir. Penonton mungkin akan menganggap usaha ini terbayar jika hanya mengandalkan deretan pertarungan keren.

Verdict untuk The God of High School

Secara keseluruhan, The God of High School memiliki potensi yang sangat besar pada awalnya. Akan tetapi, potensi tersebut justru hancur karena berbagai masalah pada pertengahan cerita. Mulai dari pacing, subplot konspirasi di balik turnamen yang bertele-tele, hingga karakter yang terkesan datar.

Untuk The God of High School, penulis dapat memberi total score sebesar 6,3.

Bagi yang penasaran hingga ingin menontonnya, The God of High School bisa ditonton di channel YouTube Muse Asia dan Muse Indonesia. Meski menjadi serial original Crunchyroll, faktanya serial ini tidak tersedia di platform tersebut di Indonesia.

5 Rekomendasi Anime Musik yang Bukan Idol

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika merekomendasikan anime musik, tentu kebanyakan penggemar akan merekomendasikan serial bertema idol seperti Love Live dan The Idolmaster. Namun tidak sedikit pula yang berpikir anime non-idol menjadi rekomendasi.

Musik dan anime tentu saling berkaitan secara budaya mulai dari theme song-nya. Tentunya, anime menjadi representasi berbagai cerita tentang musisi yang penuh drama dan gelak tawa, mulai dari sekelompok band hingga individu yang bermimpi menjadi terkenal. Berikut adalah lima rekomendasi anime genre musik yang bukan bertema idol.

Anime Musik, Kids on the Slope

Anime Musik Kids on the Slope
Kids on the Slope

Serial anime pertama buatan MAPPA ini pastinya menarik perhatian penggemar anime, terutama yang mengincar genre musik. Diadaptasi dari manga josei berjudul sama, Kids on the Slope yang disutradarai oleh Shinichiro Watanabe merupakan anime bergenre drama dan musik yang penuh drama sekaligus menyenangkan.

Kids on the Slope berfokus pada Kaoru Nishimi yang sering pindah sekolah karena profesi sang ayah, alhasil pertemanannya tidak bertahan lama. Pada musim panas 1966, ia pindah ke Sasebo, Nagasaki. Pada hari pertama sekolah, ia bertemu seorang murid berandalan bernama Sentaro Kawabuchi yang ternyata menyukai musik jazz. Sejak saat itu, Kaoru mulai mempelajari piano setelah berteman dengan Sentaro. Keduanya juga mulai berteman dengan Ritsuko Mukae, putri dari pemilik toko musik.

Serial anime yang tayang di Fuji TV pada musim semi 2012 ini mendapat sambutan hangat dari kritikus saat penayangannya. Keunikan konsep anime ini dan juga representasi musik jazz di 1966 menjadi alasan mengapa Kids on the Slope tidak boleh dilewatkan bagi penggemar anime bergenre musik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Anime Healing yang Cocok Saat Bersantai

Beck: Mongolian Chop Squad

anime musik beck mongolian chop squad
Beck: Mongolian Chop Squad

Diproduksi oleh Madhouse dan tayang pada musim gugur 2004 hingga musim dingin 2005 di TV Tokyo, Beck: Mongolian Chop Squad menjadi salah satu anime genre musik terkenal yang wajib masuk watchlist. Pada dasarnya serial anime adaptasi manga karya Harold Sakuishi ini menampilkan cerita yang amat realistis, terutama dalam menggambarkan konflik bagaimana realita kehidupan dapat berdampak pada meraih impian.

Beck: Mongolian Chop Squad bercerita tentang Yukio Tanaka yang bertemu dengan Ryusuke Minami. Yukio atau lebih akrab dipanggil Koyuki awalnya menyelamatkan seekor anjing bernama Beck dari gerombolan perundung. Kebetulan, Beck merupakan milik Ryusuke. Sejak saat itu, Ryusuke mengenalkan Koyuki pada musik rock Barat. Koyuki kemudian bergabung dengan band yang didirikan Ryusuke dan menjadi sukses.

Meski ini merupakan anime adaptasi dari manga shonen, konten yang disajikan serial anime ini cukup dewasa dan realistis. Terlebih, serial anime ini berbeda daripada serial shonen biasanya yang energetik pada zamannya.

Carole & Tuesday

Anime musik Carole & Tuesday
Carole & Tuesday

Sukses dengan Kids on the Slope, Shinichiro Watanabe kembali membuat anime bergenre musik berjudul Carole and Tuesday. Kali ini diproduksi oleh Bones, serial anime ini dibuat untuk menyambut hari jadi ke-10 label rekaman Flying Dog yang juga jadi produsernya. Jika Kids on the Slope berlatar pada masa lalu, Carole and Tuesday justru berlatar pada masa depan di planet Mars yang telah ber-terraform.

Serial ini berfokus pada duo Carole dan Tuesday. Carole merupakan seorang keyboardis yang juga seorang anak yatim piatu. Sedangkan Tuesday merupakan gadis keluarga kaya yang kabur dari rumah membawa gitar akustiknya demi menjadi seorang musisi. Keduanya akhirnya bertemu dan memutuskan untuk mendirikan duo untuk menggapai mimpi menjadi musisi terkenal.

Sama seperti Kids on the Slope, serial anime yang tayang di Fuji TV dan Netflix ini juga mendapat komentar positif dari kritikus dan penonton. Musik dalam serial anime ini sangat menyenangkan, begitu juga dunia yang terasa realistis dan berwarna.

Anime Musik, Your Lie in April

Anime musik Your Lie in April
Your Lie in April

Penggemar anime tentunya akan merekomendasikan Your Lie in April jika mengincar anime dengan elemen mengharukan. Serial anime yang dibuat oleh A-1 Pictures dan tayang di Fuji TV ini benar-benar berhasil mencuri perhatian penggemar berkat animasi, karakter, cerita, dan musiknya.

Your Lie in April berfokus pada hubungan Kousei Arima dan Kaori Miyazono. Kousei Arima mengalami trauma saat bermain piano setelah kematian sang ibu. Namun, Kaori Miyazono, seorang pemain biola yang berjiwa bebas justru memaksanya kembali bermain piano, bahkan membantu agar dirinya bermain gaya bermain musik dapat bebas. Kousei tidak sadar bahwa Kaori tengah menderita penyakit mematikan.

Serial anime ini menjadi mudah diingat bagi penggemarnya karena dapat mengundang haru di balik tone yang relatif ceria pada awalnya. Kritikus mengakui Your Lie in April dapat menjadi sebuah mahakarya yang realistis dan dapat dinikmati.

Anime Musik, K-On!

Anime musik K-on
K-On!

Satu lagi anime yang tergolong lawas ini dapat menjadi rekomendasi anime bergenre musik, apalagi jika mengincar anime healing atau iyashikei. K-On! merupakan serial anime adaptasi dari manga karya Kakifly. Sampai saat ini, serial anime produksi Kyoto Animation itu masih sangat dicintai oleh penggemarnya.

K-On! berfokus pada Light Music Club di SMA Sakuragoka. Anggota klub tersebut di antaranya Yui Hirasawa sebagai gitaris utama, Mio Akiyama sebagai bassist, Ritsu Tainaka sebagai drummer, Tsumugi Kotobuki sebagai keyboardis, dan Azusa Nakano sebagai gitaris kedua. Di luar kegiatan musik, kelimanya biasanya bersantai sambil melakukan pesta minum teh kecil-kecilan.

Serial anime yang tayang di TBS selama dua season pada 2009 dan 2010 itu sudah mendapat pujian dari penggemar setianya. Tidak sedikit pula dari mereka yang merekomendasikan serial ini pada orang awam yang ingin berkecimpung di dunia anime dan jejepangan. Setidaknya, penonton K-On dapat memetik berbagai hikmah di setiap episodenya.

Itulah lima rekomendasi anime bergenre musik yang bukan idol dan patut masuk wishlist. Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.