GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sudah beberapa waktu sejak Tengoku Daimakyou Season pertama berakhir dengan episode yang memukau. Sulit untuk merangkum seberapa memuaskan penutupan tersebut, terutama ketika judul episode ini begitu sempurna menggambarkannya. Di akhir yang sangat memukau, “Perjalanan Berlanjut dan Dimulai” menampilkan cara adaptasi ini dengan cerdik menjelajahi cerita yang terus bergerak.
Pekan lalu, sebuah kejadian mendadak merobek lubang di panti asuhan, membebaskan sebagian anak-anak dari fasilitas tersebut. Sementara pada saat yang sama, Kiruko akhirnya bersatu kembali dengan Robin. Sayangnya, reuni yang penuh sukacita berubah menjadi mimpi buruk ketika pria yang pernah dianggap sebagai teman yang bisa dipercaya ternyata tidak lebih dari monster.
Baca juga:
Kemenangan Kecil
Apa yang terjadi pada Kiruko sangat mengerikan dan memperparah perasaan terputus antara identitasnya dan tubuhnya. Setelah dijadikan objek dengan cara yang begitu kejam, bahkan identitasnya sendiri diragukan dalam proses tersebut. Kiruko secara alami cenderung memperhatikan tubuhnya dengan lebih intens karena trauma yang dialaminya. Dia dipaksa untuk menghadapi apa yang telah mengganggu pikirannya sejak awal.
Mengejar Robin bukan hanya tentang mengejar seseorang. Dia mengejar bagian dari kehidupan yang sudah tidak ada lagi, dan saat itu ternyata tidak seperti yang diharapkan, itu sangat menghancurkannya. Beruntung, episode ini tidak membuang banyak waktu untuk memberikan kita pembebasan emosi melalui serangan Maru yang luar biasa terhadap markas Robin.
Tetsuya Takeuchi mengarahkan akhir musim ini dan menganimasikan sebagian aksi Maru dalam menghadapi Robin. Ini bukanlah pertarungan, tapi aksi pukulan yang penonton bisa merasakannya sejak momen kedua karakter itu saling pandang, dan akan membuat banyak penggemar bersorak. Maru terlihat seperti kekuatan alam, dan kekuatannya benar-benar bisa dirasakan dalam setiap gerakan kecil dan pukulan keras yang dia berikan.
Tentu saja, ada saran bahwa ini bukan yang terakhir kita lihat dari Robin, tapi kemenangan-kemenangan kecillah yang membuat akhir ini berhasil. Ceritanya masih jauh dari selesai dan finale ini tidak berusaha menjawab banyak pertanyaan yang masih terbuka. Misteri-misteri yang masih tersisa begitu banyak sehingga pantas mendapatkan perhatian khusus, tetapi itu bukanlah tujuan dari finale ini.
Pengakuan Cinta di Tengoku Daimakyou
Jika ada yang menjadi tujuan, itu adalah untuk menunjukkan sejauh mana perkembangan karakter-karakter ini. Apa arti perjalanan mereka, dan merangsang imajinasi mengenai kemana mereka akan pergi selanjutnya. Mereka mencapai ini dengan sangat indah berkat paralel antara dua alur cerita, yang keduanya berujung pada pengakuan cinta yang menandai akhir babak ini.
Dalam kasus Maru, pengakuannya adalah salah satu dari banyak pengakuan sebelumnya, tetapi yang membuatnya istimewa adalah cara dia memahami cintanya melalui pengalaman unik Kiruko. Kiruko memandang dirinya dengan cara dualistik; dia adalah pikiran Haruki dalam tubuh Kiruko, dan dia tidak tahu siapa sebenarnya dia. Maru, yang hanya mengenalnya sebagai Kiruko, menyatakan bahwa dirinya saat ini adalah yang membuatnya jatuh cinta.
Kisah Kiruko menyentuh pada diskursus kuno tentang pemisahan tubuh dan jiwa. Konsep dirinya terbebani oleh narasi dogmatis tentang apa yang menentukan hakikat manusia, sesuatu yang semakin relevan di masa kini. Maru mencintai apa adanya, tanpa mempermasalahkan kebenaran yang sulit dipahami dan tidak relevan terhadap identitasnya, itu adalah hal yang kuat dan menggemaskan.
Selanjutnya ada Mimihime dan Shiro, kisah cinta mereka yang sedang berkembang mungkin lebih naif dan penuh semangat. Tetapi tidak kalah indah mengingat keadaan awalnya. Ketika Shiro pertama kali terpesona oleh Mimihime, itu hanya karena daya tarik fisik semata, seperti kebanyakan remaja yang mulai merasakan keingintahuan seksual. Namun sejak itu, daya tarik itu berkembang, meskipun hanya sedikit.
Dibesarkan dalam lingkungan yang tidak cepat memberikan pemahaman tentang perasaannya, Shiro harus merasionalisasikan perasaannya sendiri. Dia tak tahu kata-kata untuk mengungkapkan mengapa dia mencintainya. Tetapi dia tahu bahwa dia mencintainya, dan dia tahu bahwa itu bukan hanya fisik semata. Ini adalah titik balik bagi karakternya dan pandangan pertama dari sosok yang kita kenal sebagai Dr. Usami.
Ini adalah adegan yang indah, tetapi juga menyakitkan, karena meskipun menjadi bagian dari “permulaan” yang dirujuk dalam judul episode ini. Kita sudah tahu bagaimana kisah cinta Mimihime dan Shiro berakhir.
Kualitas Tengoku Daimakyou
Terutama dengan bagaimana Tengoku Daimakyou menceritakan ceritanya, bahkan detail-detail terkecil pun bisa memberikan hasil yang menarik di masa mendatang. Visual storytelling dan simbolisme yang digunakan sangat kuat, sebagai tanda sebuah acara hebat yang layak ditonton berulang kali untuk menemukan sesuatu yang baru. Dengan hanya 13 episode, musim pertama ini tidak akan menemukan titik akhir yang nyaman. Tetapi berkat karakter dan presentasinya, tidak hanya berhasil melakukannya, tapi berakhir dengan nada yang tinggi.
Baca juga:
Dengan menggali lebih dalam, “Tengoku Daimakyou: Final yang Membuka Awal Baru” adalah bukti kuat tentang kualitas adaptasi anime ini. Dengan perpaduan cerita, pengembangan karakter, dan momen emosional, Tengoku Daimakyou telah membuktikan bahwa finale musim pertama adalah awal yang menjanjikan. Jadi, siapkan dirimu untuk terus menyelami dunia yang menakjubkan ini, karena apa yang kita saksikan hanyalah permulaan dari cerita yang luar biasa.
Demikian pembahasan Tengoku Daimakyou: Akhir yang Membuka Awal Baru. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.