GAMEFINITY.ID, Bandung – Sony Pictures menampilkan deretan preview deretan film yang akan datang saat event CinemaCon 2023. Salah satu dari film tersebut adalah Kraven the Hunter, satu lagi entri dari Sony’s Spider-Man Universe. Saat event tersebut, telah terungkap film yang dibintangi Aaron Taylor-Johnson itu akan memiliki rating R.
Biasanya kebanyakan film superhero memiliki rating PG-13 demi menjangkau segala kalangan. Ada beberapa film superhero yang memiliki rating R atau dewasa, contohnya Deadpool, Logan, dan Joker. Bahkan, Sony Pictures juga pernah merilis Brightburn, sebuah film superhero (supervillain) horror, pada tahun 2019 melalui Screen Gems.
Cuplikan Kraven the Hunter di CinemaCon Tunjukkan Adegan Penuh Darah
Sony Pictures membagikan cuplikan Kraven the Hunter dengan durasi dua menit khusus pengunjung CinemaCon. Bisa saja cuplikan itu tidak akan rilis untuk publik. Cuplikan itu sudah menunjukkan adegan pertarungan penuh darah.
Adegan tersebut menunjukkan konflik antara Sergei Kravinoff atau Kraven (Taylor-Johnson) dan sang ayah (Russell Crowe). Sang ayah menjadi sosok yang mengajarinya cara brutal untuk bertarung melawan musuh sambil haus akan darah. Kraven ditunjukkan membunuh sekelompok musuh sampai berdarah-darah.
Pada akhir adegan, terlihat Rhino yang mulai mengubah lengannya menjadi terlihat seperti kulit badak. Rhino diperankan oleh Alessandro Nivola.
“Akankah [film Kraven the Hunter] memiliki rating R? F*** yes, [film ini] akan ber-rating R,” ungkap Aaron Taylor-Johnson dilansir dari Deadline.
Venom dan Morbius Hanya Dapat Rating PG-13
Ini tentu menjadi film Sony-Marvel pertama yang mendapat rating R atau dewasa. Sebelumnya, Venom 1-2 dan Morbius hanya mendapat rating PG-13 walau memiliki pendekatan lebih gelap daripada Marvel Cinematic Universe.
Sementara itu, Sony masih memiliki dua film Marvel yang akan rilis tahun depan, yaitu El Muerto dan Madame Web. Film Venom ketiga juga dilaporkan masih dalam pengembangan.
Kraven the Hunter akan rilis di bioskop pada 6 Oktober 2023. Sebelum itu, Spider-Man: Across the Spider-Verse (tidak terkait Sony’s Spider-Man Universe) yang tentu ditujukan untuk semua kalangan akan rilis 2 Juni 2023.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Scarlett Johansson memastikan dirinya tidak akan kembali memerankan Black Widow di Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia mengaku bahwa masa dirinya berperan di film Marvel sudah usai. Terakhir kali Johansson memerankan karakter superhero perempuan ikonik itu di film Black Widow yang rilis 2021.
Scarlett Johansson Akui sudah Selesai Memerankan Black Widow di MCU
Di sebuah episode podcast Gwyneth Paltrow, The Goop Podcast, Scarlett Johansson menceritakan pengalamannya saat berperan besar dalam MCU dan juga masa depan karakternya. Menariknya, Paltrow ikut berperan sebagai Pepper Potts di franchise tersebut mulai dari Iron Man (2008). Johansson baru muncul sebagai Black Widow di Iron Man 2 (2010).
“Aku sudah selesai. Bagian itu sudah selesai. Aku sudah melakukan apapun yang harus kulakukan. Juga, kembali dan memerankan karakter itu lagi dan lagi seperti itu, lebih dari satu dekade, menjadi pengalaman unik,” ungkap Johansson.
Seperti yang sudah diketahui, karakter Black Widow dimatikan pada Avengers: Endgame yang rilis 2019. Johansson kembali memerankan karakter itu di film Black Widow yang berlatar sebelum Endgame.
Sang aktris kemudian menuntut Disney, pemilik Marvel, ke jalur hukum karena pelanggaran kontrak. Ia mengatakan bahwa film Black Widow sudah dijanjikan akan tayang eksklusif di bioskop terlebih dahulu dan mengklaim kontraknya sudah dilanggar karena film itu rilis di Disney+. Pada akhirnya, kedua belah pihak mencapai kesepakatan pada akhir September 2021.
Gwyneth Paltrow Berminat Memerankan Kembali Pepper Potts
Dalam episode podcast yang sama, Gwyneth Paltrow mengakui dirinya masih berminat kembali memerankan Pepper Potts di MCU. Mungkin ini mengejutkan mengingat karakter Iron Man juga sudah dimatikan di Avengers: Endgame.
“Kurasa, kupikir. Aku tidak mati jadi mereka [Marvel] bisa bertanya padaku,” tanggap Paltrow sambil menjawab pertanyaan Johansson.
“Kurasa kamu akan kembali akhirnya,” balas Johansson.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Marvel Cinematic Universe atau lebih dikenal sebagai MCU menjadi pionir dalam membuat sebuah cinematic universe. Berkat hal ini, Marvel telah menetapkan standar baru dalam membuat film superhero. Phase 3 menjadi puncak dari franchise ini dengan Avengers: Endgame yang sekaligus menjadi akhir dari The Infinity Saga (Spider-Man: Far from Home menjadi penutup Phase 3).
Semenjak Phase 3 berakhir, banyak penggemar menilai MCU tidak lagi memiliki kualitas setara dengan ketiga phase sebelumnya, yaitu The Infinity Saga. Dapat dikatakan popularitas franchise Marvel ini tengah meredup semenjak dimulainya atau saat pertengahan Phase 4. Berikut adalah lima alasan Marvel Cinematic Universe meredup saat Phase 4.
Empat Superhero Lama Tidak Lagi Tampil Semenjak Avengers: Endgame
Seperti yang diketahui secara umum, Avengers: Endgame menjadi penutup The Infinity Saga. Avengers: Endgame tidak hanya memuaskan penggemar dan kritikus secara keseluruhan sebagai penutup saga pertama yang terdiri dari Phase 1-3, tetapi juga sempat menjadi film dengan penghasilan box office terbanyak sebelum disalip kembali oleh Avatar yang dirilis ulang di China pada 2021.
Setidaknya dua superhero lama diceritakan telah mati setelah Avengers: Endgame, yaitu Iron Man dan Black Widow. Steve Rogers diceritakan kembali tinggal di masa lalu bersama Peggy Carter setelah mengalahkan Thanos bersama The Avengers, menyebabkan dirinya menua. Rogers kemudian pensiun sebagai Captain America. T’Challa atau Black Panther juga tidak lagi tampil setelah Endgame semenjak pemerannya, Chadwick Boseman, meninggal dunia.
Absennya keempat karakter ikonik sangat terasa bagi penggemar. Meski Black Widow sempat tampil di filmnya sendiri yang rilis 2021, film tersebut berlatar pada masa lalu. Hal ini menjadi salah satu faktor penggemar mulai meninggalkan MCU.
Terlalu Banyak Proyek Marvel Cinematic Universe, Baik Film dan Serial TV
Phase 4 menjadi awal baru bagi Marvel Cinematic Universe. Tidak hanya deretan film, Marvel Studios juga mengumumkan berbagai proyek serial televisi yang akan terhubung. Keputusan ini sebagai bagian dari upaya Disney untuk memanfaatkan layanan streaming Disney+ yang meluncur pada akhir 2019. Phase 4 juga menjadi awal dari The Multiverse Saga yang akan berakhir di Phase 6.
Namun, banyaknya proyek MCU dinilai sebagai bumerang. Pasalnya, tidak sedikit penggemar yang mengeluhkan begitu banyak film dan serial televisi yang harus disaksikan jika ingin terus mengikuti Marvel Cinematic Universe. Tidak heran banyak yang mulai meninggalkan MCU karena lelah dan kebingungan saat menonton setiap film dan serial televisi dari Phase 4.
Beberapa Film Marvel Cinematic Universe Phase 4 Dapat Sambutan Kurang Memuaskan secara Komentar
Mayoritas film dari Phase 1-3 atau The Infinity Saga umumnya konsisten mendapat sambutan memuaskan dari kritikus dan penonton. Meski begitu, Thor: The Dark World menjadi contoh film yang dinilai pas-pasan bagi kritikus. Secara keseluruhan, The Infinity Saga dianggap menjadi momen MCU terbaik sekaligus standar bagi Marvel Studios untuk meneruskannya dengan Phase 4.
Walau dua film pembuka Phase 4, Black Widow dan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings tetap mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penonton, namun Marvel Studios tampaknya tidak dapat mempertahankan momentum itu. Hal tersebut terlihat dari Eternals yang mendapat komentar negatif dari kritikus. Doctor Strange and the Multiverse of Madness dan Thor: Love and Thunder setidaknya masih mendapat komentar positif, namun tidak sekuat dari berbagai film MCU sebelumnya. Setidaknya, Black Panther: Wakanda Forever mendapat sambutan hangat dari kritikus dan dinilai akhir yang memuaskan untuk Phase 4 bagi penggemar.
Sementara itu, semua serial televisi MCU Phase 4, dari WandaVision hingga She-Hulk: Attorney at Law mendapat sambutan relatif memuaskan dari kritikus.
Salah satu keluhan terbesar adalah berkurangnya kualitas CGI di beberapa proyek Phase 4. Hal ini sangat terlihat di Thor: Love and Thunder dan She-Hulk: Attorney at Law dengan adegan ber-CGI yang dinilai buruk.
CBR melaporkan terdapat laporan Marvel memiliki ekspektasi tidak realistis tentang CGI, terutama dalam memperlakukan VFX artist. Mereka dipercaya memberi tenggat waktu begitu ketat dan tidak masuk akal. Alhasil, ini berdampak pada kualitas CGI dalam proyek MCU Phase 4.
CGI bukan satu-satunya keluhan terbesar, tetapi juga adegan pertarungannya. Padahal hampir setiap adegan pertarungan di MCU menjadi ikonik dan dinilai mendebarkan penonton. Namun, Phase 4 memiliki adegan pertarungan yang tidak begitu menantang dan juga membosankan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, terdapat banyak film dan serial televisi Marvel Cinematic Universe dimulai dari Iron Man pada 2008. Sebelum Phase 4, banyak penggemar yang rela menonton semua filmnya sebelum sebuah film terbaru rilis. Namun, karena begitu banyak konten berupa film dan serial televisi, hal ini justru dapat menjenuhkan.
Saat ini, penggemar film biasa sangat sulit untuk catch up dengan film terbaru MCU. Mereka menilai sangat sulit untuk binge-watch semua film dan serial televisi Marvel Cinematic Universe. Untuk menonton serial televisinya, mereka wajib berlangganan Disney+. Belum lagi terdapat detail penting di setiap proyeknya yang mungkin akan membingungkan penggemar saat menonton film terbaru MCU.
Marvel Cinematic Universe kini memasuki Phase 5 dengan Ant-Man and the Wasp: Quantumaania. Sayangnya, film terbaru Ant-Man itu justru mendapat komentar tidak memuaskan oleh kritikus yang mengkritik ceritanya. Alhasil, Ant-Man and the Wasp: Quantumania mendapat skor 47 persen di Rotten Tomatoes. Ini menjadi awal yang tidak sesuai harapan bagi Marvel dan juga penggemarnya.
Marvel sendiri sudah memastikan mereka akan mengurangi proyek serial televisi untuk Phase 5. Secret Invasion menjadi serial televisi terbaru bagi MCU yang akan rilis 21 Juni 2023 dan akan menghadirkan kembali Nick Fury. Guardians of the Galaxy Vol. 3 menjadi film selanjutnya yang akan rilis 5 Mei 2023. Penggemar tentu berharap Marvel Cinematic Universe dapat kembali seperti saat masa kejayaannya saat Phase 3.
GAMEFINITY.ID, PATI – Selain Marvel dan DC yang berlomba – lomba membuat superhero universe cinematic-nya, Sony juga ikut bersaing dengan dunia superheronya. Dunia superhero yang dimiliki Sony diberi nama Sony Spider-Man Universe. Mengingat Sony hanya memiliki lisensi dari karakter-karakter yang berhubungan dengan Spider-man. Salah satu film dari Sony Spider-Man Universe, Venom 3 menjadi film dari Sony yang paling ditunggu saat ini.
Aksi Alien Anti-Hero Masih Berlanjut
Kabar baik bagi kalian penggemar Venom karena cerita alien anti-hero Venom akan berlanjut ke film ketiga. Tom Hardy mengkonfirmasi melalui halaman instagram-nya bahwa Venom 3 akan kembali ditangani oleh Kelly Marcel sebagai penulis naskah sekaligus sutradara. Seperti yang dilakukan di film Venom: Let There Carnage, Tom Hardy juga ikut terlibat dalam penyusunan naskah dengan memberi beberapa masukan.
Sementara Marvel Cinamatic Universe sedang membangun fase keempatnya, Sony Pictures telah memiliki rangkaian film spin-off dari beberapa tokoh villain Spider-man seperti Kraven the Hunter, Madam Web, dan El Muerto. Ada juga film animasi Spider-Man: Across the Spider-Verse yang akan dilanjut ke film Beyond the Spider-Verse.
Jika melihat apa yang terjadi di film kedua Venom besar kemungkinan Stephen Graham akan kembali memerankan Detektif Patrick Mulligan. Diakhir film diketahui bahwa Patrick Mulligan juga terkontaminasi symbiote yang berasal dari Carnage. Michelle Williams juga berkemungkinan hadir kembali sebagai She-Venom.
Dalam sebuah wawancara bersama dengan Screen Rant, sutradara Andy Serkis berkata, “Saya tahu semua orang sangat ingin Venom bertemu Spider-Man. Saya tahu itu. Tapi saya pikir masih ada lubang yang perlu diisi dengan beberapa penjahat super dari Ravencroft. Masih ada beberapa hal yang bisa ditemukan di sana. Itu akan menjadi tempat bermain yang membuat saya sangat tertarik untuk bermain.”
Ucapan tersebut seoalah mengisyaratkan akan terbentuknya kelompok penjahat super paling terkenal di Marvel yaitu Sinister Six. Kelompok penjahat super ini sebelumnya telah direncanakan akan hadir di The Amazing Spider-Man 3 sebelum pada akhirnya dibatalkan. Akan sangat menarik jika kelompok ini benar-benar tercipta di Sony Spider-Man Universe. Sampai saat ini masih belum diumumkan kapan Venom 3 akan rilis tetapi banyak yang merumorkan jika film itu akan datang di tahun 2024.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menonton Venom 3 nantinya? Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, PATI – Sebelum Marvel Cinematic Universe sesukses sekarang, sulit bagi mereka untuk menghadirkan tokoh – tokoh superhero marvel ke film mereka. Hal ini dikarenakan Disney sebagai induk perusahaan dari MCU tidak memiliki semua lisensi karakter – karakter komik Marvel. Kini mereka telah secara penuh memegang semua karakter komik Marvel sehingga bisa masuk ke dalam proyek sinema mereka. Tentunya para fans memiliki beberapa karakter yang paling ditunggu di MCU. Salah satu karakter yang paling ditunggu kehadirannya yaitu sang Anti-Hero The Punisher.
Jon Bernthal Kembali Sebagai The Punisher
Berdasarkan laporan dari The Hollywood Reporter Jon Bernthal akan kembali memerankan tokoh Anti-Hero paling terkenal The Punisher di serial Daredevil: Born Again. Bernthal pertama kali memerankan sosok ayah yang berubah menjadi Vigilante di Daredevil versi Netflix. Memulai debut sebagai The Punisher selama dua musim sejak 2016, Bernthal akhirnya mendapatkan serial solonya di Netflix The Punisher hingga dua musim di tahun 2017.
Mendengar kabar tersebut tentunya membuat para fans kegirangan. Pasalnya The Punisher versi Jon Bernthal terbilang cukup mencerminkan sosok The Punisher yang ada di komik. Hal ini juga diperkuat dengan suksesnya serial The Punisher di Netflix yang dapat bertahan hingga 2 musim.
Serial Daredevil: Born Again akan menjadi momen kembalinya Bernthal sebagai The Punisher sejak 2019 di musim kedua The Punisher Netflix. Hubungan antara The Punisher dan Daredevil telah tergambarkan sejak musim kedua Daredevil versi Netflix. Kini dua rival ini akan kembali dalam serial reboot milik Marvel Cinematic Universe yaitu Daredevil: Born Again.
Berbicara soal reboot, serial Daredevil: Born Again sebenarnya tidak sepenuhnya merupakan reboot. Marvel telah mengkonfirmasi jika serial ini masih memiliki hubungan dengan serial Daredevil di Netflix. Jadi para fans dapat mengharapkan beberapa tokoh – tokoh kembali di serial tersebut salah satunya adalah The Punisher yang diperankan oleh Jon Bernthal.
Kehadiran The Punisher versi Jon Bernthal akan membawakan warna baru untuk dunia Marvel Cinematic Universe. Kini MCU akan memiliki sosok pahlawan yang berkebalikan dengan pahlawan – pahlawan yang telah ada di Marvel Cinematic Universe.
Daredevil: Born Again akan mulai tayang di musim semi tahun 2024 melalui layanan streaming Disney+. Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mengikuti serial Daredevil? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandung – Kevin Feige, presiden Marvel Studios, telah mengungkap detail tentang masa depan Marvel Cinematic Universe. Salah satu di antaranya adalah informasi sekilas tentang film adaptasi Fantastic Four terbaru yang akan menjadi bagian dari Phase 6.
Kevin Feige Sebut Fantastic Four Jadi Pilar Besar Masa Depan MCU
Feige berbicara pada Entertainment Weekly tentang Phase 5 yang dimulai dari Ant-Man and the Wasp: Quantumania yang mulai tayang di bioskop. Ia menjelaskan masa depan Marvel Cinematic Universe mulai dari pengenalan Kang the Conqueror sebagai villain dan juga Fantastic Four yang telah lama dinanti penggemarnya.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Phase 4-6 kini disebut sebagai The Multiverse Saga. Saga tersebut akan berakhir dengan Avengers: The Kang Dynasty (2025) dan Avengers: Secret Wars (2026). Feige mengaku Phase 4 menjadi era transisi dari The Infinity Saga di Phase 1-3, di mana banyak pemeran aslinya hengkang setelah sekian lama.
Ia mengemukakan Phase 4 menjadi pengenalan karakter mutant seperti Namor dan Kamala Khan. Selain itu, ia gembira bahwa Hugh Jackman akan kembali memerankan Wolverine di Deadpool 3, film rating R pertama MCU.
Setelah menjelaskan proyek film Phase 5 yang bertabur bintang papan atas, ia membahas Fantastic Four sebagai fondasi segalanya setelah muncul dalam versi komik.
“Tentu ada beberapa versinya [Fantastic Four di layar lebar], tapi tidak pernah masuk ke dalam penceritaan MCU. Dan itulah suatu hal yang sangat menyenangkan bagi kami. Orang-orang akan mulai mendengar lebih banyak detail tentang itu. Kami berencana menjadikannya sebagai pilar besar MCU ke depannya, seperti di versi komiknya selama 50 atau 60 tahun,” tutur Feige.
Sebelum Jadi Proyek Marvel Cinematic Universe, Sempat Dapat Tiga Adaptasi Film
Marvel Studios kembali mendapat hak karakter Fantastic Four dan X-Men setelah Disney resmi mengakuisisi 20th Century Fox. Proyek Fantastic Four kemudian pertama kali diumumkan pada 2019 sebagai bagian dari Marvel Cinematic Universe.
Fantastic Four sempat mendapat tiga adaptasi film oleh 20th Century Fox, pertama film yang rilis 2005 mendapat ulasan negatif namun lumayan sukses, disusul oleh Rise of Silver Surfer yang gagal di box office pada 2007. Film reboot terbaru karya Josh Trank rilis 2015 dan dinobatkan sebagai salah satu film superhero terburuk.
Apakah dengan bergabungnya Fantastic Four ke Marvel Cinematic Universe dapat berpotensi baik setelah sekian lama gagal di adaptasi film selama ini?