Tag Archives: media sosial

Telegram Akan Menambahkan Fitur Stories

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam langkah terbarunya untuk terus memperkaya pengalaman penggunanya, Telegram mengumumkan penambahan fitur yang dinantikan oleh banyak pengguna, yaitu Stories. Dalam langkah ini, Telegram berusaha untuk memenuhi permintaan pengguna dan menghadirkan fitur yang telah menjadi fenomena dalam berbagai platform sosial media.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi rincian fitur baru ini. Bagaimana Telegram berencana untuk mengubah cara pengguna berinteraksi dan berbagi cerita mereka di platform tersebut.

Baca juga:

Permintaan Pengguna yang Dikabulkan

Aplikasi Telegram
Aplikasi Telegram (Foto: Unsplash)

Pavel Durov, CEO Telegram, mencatat bahwa permintaan fitur Stories telah menjadi salah satu permintaan terbanyak dari pengguna selama bertahun-tahun. Awalnya, Telegram enggan untuk mengikuti tren yang ada, namun dengan alasan untuk mendengarkan penggunanya, mereka akhirnya mengambil langkah ini. Durov mengatakan bahwa lebih dari setengah permintaan fitur yang diterima oleh Telegram berkaitan dengan Stories. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya fitur ini bagi pengguna dalam berbagi momen dan pengalaman mereka.

Kontrol Privasi dan Tampilan Stories Telegram

Telegram Stories
Telegram Stories (Foto: Unsplash)

Dengan hadirnya Stories di Telegram, pengguna akan memiliki kontrol penuh terhadap siapa yang dapat melihat cerita mereka. Tersedia opsi untuk memilih apakah cerita dapat dilihat oleh semua orang, hanya oleh kontak, beberapa kontak terpilih, atau daftar teman terdekat. Telegram juga menawarkan kemampuan untuk menyembunyikan cerita dari kontak-kontak tertentu dengan memindahkannya ke daftar “Tersembunyi”. Dengan demikian, pengguna memiliki kebebasan dan kendali dalam menentukan privasi mereka saat berbagi cerita melalui fitur Stories.

Kreativitas dan Interaksi Lebih Lanjut

Dalam upaya untuk memperkaya pengalaman pengguna, Telegram memperkenalkan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna berkreasi dengan privasinya. Pengguna dapat menambahkan keterangan, tautan, dan menandai orang lain dalam cerita mereka. Fitur menarik lainnya adalah kemampuan untuk memposting foto dan video yang diambil secara simultan dengan kamera depan dan belakang. Hal tersebut membawa pengalaman berbagi momen menjadi lebih hidup dan seru.

Pengaturan Durasi dan Sorotan Cerita di Telegram

Telegram memberikan pengguna fleksibilitas dalam mengatur durasi cerita mereka. Pengguna dapat memilih agar cerita mereka kadaluarsa dalam jangka waktu enam, 12, 24, atau 48 jam. Selain itu, pengguna juga dapat memilih untuk menampilkan cerita secara permanen di halaman profil mereka, mirip dengan fitur Story Highlights di Instagram. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi konten lebih lanjut dari kontak terdekat mereka. Serta menemukan informasi tambahan tentang pengguna yang terhubung melalui grup atau komentar saluran.

Baca juga:

Dampak Positif untuk Pengguna Telegram

Durov berbagi pandangannya tentang bagaimana fitur Stories akan mengubah ekosistem Telegram. Selain meningkatkan aspek sosial platform, fitur ini juga memberikan keuntungan bagi saluran Telegram, yang akan mendapatkan lebih banyak eksposur dan pelanggan. Dengan diluncurkannya kemampuan untuk menyebarkan ulang pesan dari saluran ke Stories, potensi viralitas konten di Telegram akan semakin meningkat. Tentunya akan membuka peluang baru bagi konten kreatif dan peningkatan interaksi pengguna.

Demikian pembahasan Telegram Akan Menambahkan Fitur Stories. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Elon Musk Membayar Selebriti untuk Berlangganan Twitter Blue

GAMEFINITY.ID, PATI – Elon Musk, pengusaha ternama sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, telah kembali menjadi sorotan publik. Pengusaha yang memiliki pesona eksentrik itu dilaporkan menggaji beberapa selebriti untuk berlangganan Twitter Blue. Langkah ini menimbulkan kontroversi dan membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa Musk melakukan hal tersebut.

Langkah Unik Elon Musk Untuk Twitter

Twitter Blue adalah langganan berbayar yang diperkenalkan oleh Twitter sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan langganan ini, pengguna dapat menikmati berbagai fitur tambahan seperti pembatalan tweet, mode baca nanti, dan tema kustom. Namun, sejauh ini, Twitter Blue belum menerima sambutan yang besar dari pengguna.

Melalui inisiatifnya yang unik, Musk telah memilih beberapa selebriti dengan pengikut yang besar di Twitter dan menawarkan mereka gaji bulanan untuk menggunakan dan mempromosikan Twitter Blue. Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah selebriti terkenal seperti aktor Film, penyanyi populer, dan atlet olahraga terlihat menggunakan fitur tersebut.

Baca juga: 

Keputusan Musk ini menuai pro dan kontra. Para pendukungnya berpendapat bahwa langkah ini dapat membantu meningkatkan popularitas dan penerimaan Twitter Blue. Selain itu, mereka berargumen bahwa pengaruh selebriti dapat mempengaruhi pengguna lain untuk mencoba langganan tersebut.

Disisi lain, banyak orang merasa bahwa ini hanyalah strategi pemasaran yang merusak integritas Twitter sebagai platform sosial media yang bebas dan terbuka. Beberapa orang juga khawatir bahwa tindakan ini hanya akan memperkuat pengaruh dan kekayaan Musk, yang telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Baca juga: 

Belum Ada Konfirmasi Langsung

Twitter sendiri belum mengonfirmasi tindakan Elon Musk ini secara resmi. Namun, tindakan ini telah memicu diskusi luas tentang peran dan kekuatan selebriti dalam industri media sosial. Pertanyaan mendasar seperti apa dampaknya terhadap kredibilitas dan netralitas informasi yang diposting oleh selebriti dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna di platform media sosial masih menjadi perdebatan.

Saat ini, masih belum jelas apakah upaya Musk ini akan membawa keuntungan jangka panjang bagi Twitter Blue atau hanya menjadi tren sesaat. Yang pasti, langkah ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika antara media sosial, selebriti, dan pemasaran digital dalam dunia yang semakin terhubung.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk update Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Ini Dia Alasan Flexing Digemari oleh Banyak Orang

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Beberapa hari terakhir ini banyak fenomena flexing atau gemar memamerkan harta kekayaan di media sosial. Fenomena tersebut menjadi perdebatan dan memicu berbagai macam masalah lantaran mereka adalah public figure ataupun pejabat yang mempunyai kedudukan tinggi.

Yang menjadi masalahnya adalah sumber dana yang dipakai untuk membeli barang-barang branded nan mewah dan gaya hidup hedon. Ironisnya, hobi flexing ini terjadi di saat dunia mengalami resesi ekonomi. Terbukti, banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK ratusan hingga ribuan karyawannya.

Tentu tren pamer kekayaan dan gaya hidup mewah bisa ditemukan di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok. Sayangnya, justru mereka yang gemar flexing panen banyak hujatan. Terlebih pelakunya adalah influencer atau selebgram, afiliator, maupun pejabat yang penghasilannya patut ditanyakan.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Sangat Cocok untuk Pecinta Anime

Jelas ketika minta klarifikasi, pasti mereka membantah semua barangnya dibeli dengan harga mahal dan banyak pernyataan yang membuat netizen geleng-geleng kepala. Wajar karena masyarakat penasaran dengan pekerjaan dan dana yang mereka keluarkan untuk gaya hidup mewahnya.

Lantas, apa yang membuat orang gemar flexing di media sosial? Berikut penjelasannya. Apa ada seseorang sepeti itu di sekitar kalian?

  1. Mencari pengakuan orang lain

Flexing

Salah satu alasan orang kerap flexing di media sosial adalah mencari pengakuan dan validasi orang lain. Banyak orang merasa senang dan dihargai karena mendapat perhatian dan komentar positif atas pencapaian mereka.

Dengan memamerkan di media sosial tentu mereka berharap mendapat pengakuan dari banyak orang dan mereka pun bangga dengan pencapaiannya.

Baca juga: Hilangnya Permainan Tradisional, Kalah dengan Game Online

Di samping itu, media sosial dinilai bisa memberikan pencapaian dan mendapat pengakuan orrang lain dengan mudah. Hanya perlu mengunggah foto ataupun video, orang sudah bisa membagikan semua pencapaiannya kepada semua orang. Tidak hanya itu saja, orang-orang juga bisa mendapatkan pengakuan dan pujian.

  1. Bangga dalam memperlihatkan gaya hidup mewah

Flexing

Oleh karena hidup di tengah konsumerisme dan materialistik, pastinya jika memiliki barang-barang mewah seperti, mobil, tas branded, pakaian mahal, hingga perhiasan bisa menjadi simbol status sosial yang tinggi dan tentu prestise. Dengan itu semua, banyak orang merasa bangga dan ingin membagikannya melalui media sosial.

Jika sudah memperlihatkannya, kemungkinan orang tersebut ingin memunjukkan keberhasilan terutama dalam finansial. Bagi mereka itu semua bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka karena diakui orang lain.

Baca juga: KBBI Kemasukan Kata Gaul, Wibu dan Pelakor, Lho Kok Bisa?

  1. Citra diri sendiri meningkat

Flexing
Handsome business man by the white car

Setiap orang pastinya membangun citra diri masing-masing. Baik itu berkaitan dengan kepribadian, gaya hidup, hingga pencapaian. Bila memamerkan gaya hidup yang mewah menciptakan citra seseorang menjadi lebih menarik dan terkesan sukses.

Perlu diingat, jika citra diri dibuat tidak autentik akan memberi kesan negatif pada orang lain. Apabila terlalu sering memamerkan barang mewah hingga gaya hidup hedon juga mendapat kesan sombong. Harus bijak dan seimbang untuk membangun citra diri.

Baca juga: Panggilan Untuk Jomblo, Resesi Seks dan Perjodohan di Jepang

  1. Menarik perhatian

Flexing

Oleh karena hidup yang serba kompetitif, masyarakat juga merasa perlu menunjukkan keberhasilan dalam hidup agar bisa diakui dan dihargai orang lain. Itu termasuk memamerkan barang-barang dan tempat-tempat yang mewah.

Jangan lupa keinginan untuk menarik perhatian juga berkaitan erat dengan ingin terkenal. Apalagi sekarang sudah ada era media sosial yang bisa bisa mendapat banyak pengikut dan terkenal secara mudah dan instan. Keuntungan yang didapat bisa berupa penghasilan dari iklan dan bisa mempromosikan merek atau produk tertentu (endors).

BAca juga: Fakta Menarik High & Low The Worst X, Rilis di Netflix

  1. Menginspirasi orang lain

Alasan lain orang gemar flexing barang mewah dan harta di media sosial adalah adanya keinginan untuk menginspirasi orang lain. Dengan menunjukkan semua pencapain melalui kerja keras dan usaha, itu bisa menjadi inspirasi agar orang bisa berusaha lebih keras untuk mencapai tujuannya.

Di sisi lain, itu juga bisa menimbulkan rasa ketidakadilan. Jadi itu penting untuk mempertimbangkan perasaan orang lain dan tetap rendah hati.

TikTok Terancam Diblokir di AS Jika Tidak Dijual Bytedance

GAMEFINITY.ID, Bandung – Pemerintahan Biden telah meminta agar TikTok segera dijual dari perusahaan asal China, Bytedance. Pihaknya mengancam akan memblokir aplikasi video itu di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat telah menuduh Bytedance mengumpulkan data dari miliaran pengguna aplikasi media sosial miliknya itu. Pihak TikTok telah membantahnya.

Bukan Pertama Kali TikTok Terancam Diblokir di Amerika Serikat

Ancaman dari Amerika Serikat tentu ini bukan pertama kali. Pada tahun 2020, pemerintahan Trump memaksa TikTok dijual ke sebuah perusahaan Amerika Serikat karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional. Aplikasi milik Bytedance itu kemudian menuntut pemerintahan Trump pada September 2020. Presiden Joe Biden kemudian membatalkan pertimbangan untuk memblokir aplikasi video pendek itu pada Juli 2020.

TikTok Oracle
Pembelian TikTok oleh Oracle diumumkan untuk mengatasi ancaman blokir di Amerika Serikat oleh pemerintahan Trump sebelum akhirnya batal

13 September 2020, TikTok dilaporkan memilih Oracle sebagai pembeli sahamnya. Pembelian tersebut bertujuan agar mengatasi kritikan pemerintahan Trump karena keamanan data. Kesepakatan itu kemudian batal pada 18 Februari 2021.

Pemerintah Biden Mengemukakan Alasan yang Sama untuk Memblokir

TikTok bytedance 2
Bytedance dipaksa harus menjual TikTok ke perusahaan lain oleh pemerintahan Biden

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa pemerintahan Biden berencana untuk memblokir TikTok jika Bytedance tidak menjualnya. Pemerintahan Biden telah mendapat kritikan dari beberapa anggota partai Republik bahwa pihaknya tidak cukup tegas untuk menghadapi ancaman keamanan dari Bytedance.

“TikTok adalah Trojan horse yang digunakan untuk mengeksploitasi informasi pribadi orang Amerika. Seperti balon mata-mata di ponsel Anda,” ungkap Michael McCaul, kepala House Committee of Foreign Affairs Februari lalu dilansir dari CBS News.

Baca juga: TikTok Direncanakan Akan Diblokir di Amerika

TikTok justru membantah tuduhan ini. Mereka memaparkan penjualan saham dari Bytedance tidak akan mengatasi dugaan risiko keamanan.

“Jika melindungi keamanan nasional jadi tujuannya, divestasi tidak mengatasi masalah: pergantian kepemilikan tidak akan membatalkan larangan baru pada pengaliran data atau akses. Cara terbaik untuk mengatasi masalah keamanan nasional adalah perlindungan sistem perlindungan data pengguna berbasis A.S. yang transparan, dengan monitoring, pemeriksaan, dan verifikasi dari pihak ketiga, yang kamu sudah lakukan,” tutur Brooke Oberwetter, perwakilan TikTok.

Sekretaris press White House Karine Jean-Pierre menolak berkomentar tentang Biden akan resmi melarang TikTok, namun mengakui White House memiliki maslaah dengan aplikasi yang bersangkutan.

“Kami ingin untuk memastikan setiap produk dan layanan digital yang dipakai orang Amerika setiap harinya aman,” tutur Jean-Pierre.

Sementara itu, TikTok telah dilarang di ponsel anggota pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Baru-baru ini, Selanda Baru telah menerapkan kebijakan yang sama karena masalah keamanan.

Meta Kembali Lakukan Pemecatan Massal 10 Ribu Karyawan

GAMEFINITY.ID, PATI – Demi menghadapi resesi ekonomi yang dikatakan akan datang di tahun 2023, banyak perusahaan besar yang terpaksa melalakukan PHK masal. Salah satu perusahaan yang ikut melakukan hal tersebut adalah Meta yang merupakan induk perusahaan dari Facebook, Instagram, dan Whatsapps. Pada akhir tahun 2023, Meta melakukan pemecatan masal yang diduga karena kerugian virtual reality. Kini Meta kembali melakukan hal yang sama dengan jumlah 10 ribu karyawan yang terpaksa kehilangan pekerjaannya.

Meta Lakukan PHK Massal Hingga 10 Ribu Karyawan

Mark Zuckerberg telah mengumumkan bahwa Meta baru saja melakukan PHK masal hingga 10 ribu karyawan dan menghilangkan 5000 posisi untuk menghadapi resesi global yang akan datang. Resesi global mencakup suku bunga yang semakin naik, ketidakstabilan geopolitik, hingga perubahan regulasi di beberapa sektor. Pemecatan ini dilakukan sebagai bagian dari apa yang disebut Mark sebagai “Tahun Efisiensi” Meta.

Melalui postingan di akun Facebook Mark Zuckerberg mebagikan alasan dia melakukan dalam tersebut. Dalam rencananya Mark berkeinginan untuk mengahapus beberapa proyek dengan prioritas lebih rendah dan mengurangi tingkat perukrutan karyawan. Pemotongan karyawan ini akan terjadi pada bulan April untuk grup teknologi, disusul grup bisnis pada bulan Mei. Mark menjelaskan bahwa hanya ini satu – satunya cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Dia juga sangat menyayangkan harus berpisah dengan kolega – kolega berbakat yang telah menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan.

meta
Source: Meta

Tujuan utama dari “Tahun Efisiensi” Mark adalah membuat meta “lebih rata” dan “lebih ramping”. Itu artinya perusahaan akan menghilangkan lapisan manajemen dan mebatalkan beberapa proyek yang dirasa duplikat atau memiliki prioritas rendah. Mark juga menegaskan bahwa teknologi akan menjadi prioritas utama Meta saat ini.

Dengan jumlah karyawan yang lebih ramping dan efisien Meta mampu menyusun rencana keungan yang memungkinkan untuk berinvestasi secara besar – besaran di masa depan. Nantinya hasil dari investasi ini akan digunakan untuk menjalankan setiap tim yang ada dengan lebih efisien.

Bukan Pertama Kalinya

Ini bukanlah pertama kalinya Meta melakukan PHK massal. Empat bulan sebelumnya Meta telah memberhentikan 11 ribu karyawan. Mark terpaksa melakukan hal tersebut karena pertumbuhan ekonomi yang menurun akibat Covid-19, meningkatnya persaingan, hingga kurangnya iklan. Yang semuanya mengakibatkan penurunan pendapatan yang sangat besar untuk perusahaan.

Resesi global memang telah menjadi momok menakutkan bagi perusahaan besar belakangan ini. Jadi tak heran jika banyak perusahaan yang melakukan hal yang sama dengan Meta. Bagaimana menurut kalian?

TikTok Luncurkan Fitur Series untuk Konten Premium Kreator

GAMEFINITY.ID, Bandung – TikTok luncurkan sebuah fitur baru bertajuk Series, sebuah fitur yang tersedia untuk para content creator menyediakan konten premium berbayar untuk follower-nya. Sistem monetisasi ini menjadi salah cara bagi kreator untuk menghasilkan uang di aplikasi video tersebut. Fitur ini baru tersedia khusus beberapa kreator, kreator lainnya nanti dapat mendaftar untuk bergabung dalam waktu dekat.

Fitur Baru TikTok, Series, untuk Konten Premium Para Kreator

TikTok Series launch
Series, fitur baru TikTok

Menurut laman resminya, para kreator yang memenuhi syarat dapat melakukan posting koleksi video berbayar. Koleksi tersebut yang menjadi Series dapat dibeli pengguna untuk mengaksesnya. Tentunya video di Series tidak akan muncul di Recommendation di aplikasi dan mudah disebar seperti video TikTok lainnya.

Baca juga: Fakta Dibalik Lagu Komang Raim Laode Yang Viral di Tiktok

Satu Series dapat berisi maksimal 80 video. Tentunya, video tersebut akan sangat berbeda daripada biasanya di aplikasi. Setiap video dapat berdurasi maksimal 20 menit, memberi kesempatan agar para kreator membuat konten lebih panjang dan eksklusif. Para kreator dapat menentukan harga Series secara fleksibel, mulai dari US$0,99 hingga US$189,99.

Patut diingat kreator tidak dapat mengunggah konten dewasa di fitur Series. Pasalnya, community guidelines juga berlaku di fitur tersebut. TikTok juga memastikan pihaknya memprioritaskan keamanan setiap pengguna dan terus mempertahankan suasana aman dan ramah.

Jadi Cara Para Kreator untuk Menghasilkan Uang di Aplikasi

Engadget menyebut para kreator telah mengkritik kebijakan creator fund di aplikasi. Mereka mengatakan sistem monetisasi itu tidak cukup memadai mengingat TikTok merupakan salah satu aplikasi dengan pengguna terbanyak. Aplikasi milik Bytedance itu baru-baru ini memperkenalkan versi baru dari creator fund, Creativity Program.

Baca juga: Meta Verified Mulai Diuji di Facebook dan Instagram

Fitur Series turut menjadi cara baru bagi kreator untuk menghasilkan uang. Menariknya, pihaknya memastikan tidak akan mengambil sebagian dari penghasilan kreator dari penjualan Series saat ini. Berarti kreator dapat memperoleh 100 persen dari hasil penjualan Series (dipotong biaya app store). Namun, kebijakan tersebut hanya berlaku dalam waktu terbatas.

Fitur Series tampaknya menjadi satu lagi cara bagi TikTok untuk menantang pesaingnya seperti YouTube dan Instagram. Bahkan bulan lalu, YouTube mulai menerapkan sistem monetisasi untuk para kreator Shorts melalui iklan.