Tag Archives: Microsoft

Merger Microsoft-Activision Blizzard Diblokir Sementara FTC

GAMEFINITY.ID, Bandung – Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft lagi-lagi mendapat rintangan. Federal Trade Commission (FTC) telah mengajukan untuk memblokir merger tersebut pada pengadilan. Permintaan FTC telah dikabulkan oleh sang hakim yang menjatuhkan restraining order sementara pada kesepakatan tersebut.

FTC Ajukan Blokir Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Activision Blizzard and Microsoft banned FTC
FTC Ban Activision Blizzard and Microsoft

Pada Desember 2022, FTC umumkan pihaknya menuntut Microsoft demi memblokir kesepakatan senilai US$68,7 miliar itu. Mereka menilai Microsoft akan membahayakan persaingan konsol game dan cloud gaming dengan menolak akses franchise populer pada pesaing. Persidangan dilaporkan akan dimulai pada 2 Agustus 2023.

Pada 13 Juni 2023, FTC mengajukan restraining order sementara demi mencegah Microsoft resmi mengakuisisi Activision Blizzard. Tidak hanya itu, mereka juga mengajukan preliminary injunction atau penetapan sementara demi mempertahankan status quo. Perwakilan FTC sudah membenarkan kabar ini pada IGN.

“Microsoft dan Activision Blizzard telah membuktikan sebelumnya bahwa mereka tidak bisa mengesahkan kesepakatan ini karena kajian antitrust dari transaksi ini. Namun Microsoft dan Activision belum memastikan bahwa mereka akan mempertahankan posisi itu. Oleh karena itu, dan juga laporan publik bahwa Microsoft dan Activision Blizzard sudah memastikan akan mengesahkan kesepakatan itu, kami sudah mengajukan restraining order sementara demi mencegahnya sementara kajian kami berlanjut,” tulis perwakilan FTC.

Setelah itu, CEO Activision Blizzard Bobby Kotick membalas melalui laman resminya. Ia justru menganggap tuntutan FTC itu sebagai tindakan yang dapat mempercepat proses hukum. Pihaknya siap untuk bersaksi pada hakim federal yang dapat mengevaluasi transaksi itu. Hal yang sama juga diungkap oleh Brad Smith, presiden Microsoft, melalui Twitter-nya.

Baca juga:

Pengadilan California Mengabulkan Permintaan FTC

Pihak pengadilan federal di California mengabulkan permintaan FTC tersebut. Mereka menjatuhkan restraining order sementara yang secara efektif memblokir merger Microsoft-Activision Blizzard.

Perintah ini menunjukkan Microsoft dan Activision Blizzard tidak dapat mengesahkan transaksi ini hingga “setelah pukul 23:59 waktu Pasifik pada hari kerja kelima setelah pengadilan mengabulkan permintaan FTC untuk preliminary injunction” atau tanggal yang sudah ditentukan pengadilan.

Persidangan akan digelar pada 22-23 Juni mendatang. Microsoft dan Activision dapat mengajukan keberatan terhadap keputusan itu sebelum 16 Juni 2023. FTC kemudian akan berhak memberi tanggapan sebelum 20 Juni pukul 12:00 waktu Pasifik.

Saat ini, merger Microsoft-Activision Blizzard sudah disetujui oleh kurang lebih 40 negara, termasuk Uni Eropa dan Korea Selatan. Competition and Markets Authority (CMA) Inggris sudah memblokir merger itu April lalu karena alasandapat merugikan cloud gaming. Microsoft sudah mengajukan banding pada pihak CMA.

Bing Tambah Fitur AI Voice Chat di versi Desktop

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft kini memperkenalkan fitur AI voice chat untuk Bing versi desktop. Langkah ini mereka terapkan setelah resmi mengumumkan penghentian dukungan Cortana, produk AI voice assistant-nya.

Pengguna kini dapat menggunakan fitur Bing Chat ini untuk bertanya sesuatu menggunakan suara sendiri. Chat bot tersebut kemudian akan menjawab dalam bentuk suara. Fitur Bing Chat ini sebelumnya diperkenalkan di Edge versi mobile pada Februari lalu.

Fitur AI Voice Chat di Bing versi Desktop

Bing Chat AI voice bot

“Kami tahu banyak dari kalian suka menggunakan input suara untuk chat di Mobile. Fitur ini sekarang juga tersedia di desktop,” tulis Microsoft melalui laman blog Bing.

Cara untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup mengklik ikon mikrofon di box Bing Chat. Tanyakan apapun pada AI chatbot. Kemudian, dengarkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Baca juga:

Microsoft mengatakan bahwa chatbot-nya saat ini mendukung lima bahasa, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Mandarin. Mereka juga memastikan dukungan untuk bahasa lain akan segera tiba.

Selain dapat bertanya langsung pada chatbot menggunakan suara, Bing Chat juga menampilkan fitur jawaban text-to-speech. Chatbot tersebut akan merespon menggunakan suaranya.

Jadi Salah Satu Penerus Cortana

Penerapan fitur ini menyusul keputusan Microsoft untuk menghentikan Cortana sebagai aplikasi tersendiri di Windows akhir tahun ini. Cortana ditujukan sebagai AI voice assistant sekaligus pesaing Siri milik Apple. Namun, popularitasnya kurang melejit jika dibandingkan dengan Siri dan juga Alexa milik Amazon.

Tidak jauh berbeda dari aplikasi pesaing, Cortana berfungsi agar pengguna dapat memakai suaranya untuk memberi perintah. Berbagai perintah tersebut bisa berupa membuka aplikasi, memasang timer, dan membuat pengingat atau reminder.

Baca juga:

Berkat fitur voice chat di chatbot-nya, Bing Chat bisa menjadi penerus Cortana. Tidak hanya itu, Microsoft Copilot yang telah diluncurkan baru-baru ini bisa dibilang ikut dianggap hal yang sama.

Seperti yang sudah diketahui, Microsoft menjadi raksasa teknologi pertama yang menerapkan penggunaan AI chat di sebuah search engine. Setelah kesuksesan Bing Chat, Google tengah mengekor dengan menghadirkan AI chatbot­-nya sendiri, Bard.

Tanggal Rilis Resmi Payday 3 Akhirnya Diumumkan

GAMEFINITY.ID, PATI – Payday 3 adalah salah satu game yang dinantikan dengan penuh antusiasme oleh para penggemar waralaba perampokan ini. Sejak pengumuman pertama tentang pengembangannya, para penggemar telah gelisah menunggu tanggal rilis yang pasti. Akhirnya dalam acara Xbox Game Showcase tanggal rilis Payday 3 telah secara resmi diumumkan.

Penantian Panjang Untuk Game Perampokan Paling Terkenal

Berita menarik bagi para penggemar franchise video game berbasis perampokan populer, Payday. Akhirnya tanggal rilis yang sangat ditunggu-tunggu untuk Payday 3 telah dikonfirmasi. Pengumuman ini menjadi kabar gembira bagi komunitas pemain yang telah lama menantikan seri berikutnya dalam franchise ini.

Starbreeze Studios, pengembang di balik Payday 3, telah mengerjakan game ini untuk waktu yang cukup lama. Sekarang para pemain dapat mulai menghitung mundur hari-harinya sampai mereka dapat sekali lagi mengenakan topeng mereka dan melakukan perampokan seru dengan teman-teman mereka.

Baca Juga:

Payday 3 Diumumkan Akan Rilis Tahun Ini

Setelah periode pengembangan yang cukup lama, Starbreeze Studios telah mengungkapkan bahwa Payday 3 akan dirilis pada 21 September 2023. Pengumuman ini diungkap dalam acara Xbox Game Showcase, di mana para pengembang memamerkan cuplikan gameplay baru, fitur, dan peningkatan yang dapat diharapkan oleh para pemain dari judul yang akan datang. Acara ini menghasilkan tingkat kegembiraan dan antisipasi yang sangat tinggi di kalangan penggemar. Terutama mereka yang telah lama menantikan berita tentang perkembangan game ini.

Baca Juga:

Modern Warfare 2 dan Warzone 2 Umumkan Season 4

Banyak Peningkatan Di Payday 3

Payday 3 akan melanjutkan tradisi seri ini dengan menawarkan gameplay kooperatif yang intens. Dalam game ini pemain bekerja sama untuk melaksanakan perampokan yang rumit. Game ini akan memperkenalkan misi, tantangan, dan karakter baru, sambil juga menyempurnakan dan memperluas mekanik baru. Mulai dari merencanakan perampokan hingga melaksanakannya dengan sempurna, Payday 3 bertujuan untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan membuat pemain terpaku pada kursi mereka.

Payday 3
Payday 3 akan tersedia untuk konsol Xbox dan PC

Payday 3 akan berlatar di New York dan memiliki fokus modern. Game ini akan menghadirkan lebih banyak gadget yang dapat digunakan selama perampokan. Pemain juga dapat menggunakan uang hasil rampokan untuk membeli mata uang kripto dan mendapatkan lebih banyak senjata di pasar gelap tanpa dilacak oleh polisi.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Payday 3.  Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Resident Evil Remake Selanjutnya Akan Berdasarkan Survei

GAMEFINITY.ID, PATI – Resident Evil adalah salah satu franchise game yang paling ikonik dan populer dalam industri game. Capcom telah berhasil menciptakan pengalaman yang menegangkan dan mengerikan bagi para penggemar dengan judul remake mereka. Tak ingin kehilangan momentum proyek remake ini, Capcom telah mengajukan survei kepada para penggemar mengenai remake Resident Evil mana yang mereka inginkan selanjutnya.

Kemungkinan Remake Judul Underated

Franchise Resident Evil telah menjadi tonggak dalam genre game horor selama bertahun-tahun. Dengan cerita yang mendalam, atmosfer yang mencekam, dan gameplay yang menegangkan, game-game ini telah memikat para penggemar di seluruh dunia. Capcom terus berupaya memenuhi ekspektasi para penggemar dan memberikan pengalaman yang lebih baik setiap kali merilis Resident Evil baru.

Baca Juga:

Resident Evil
Kalian bisa ikut terlibat poryek remake resident evil selanjutnya melalui survei ini.

Dalam upaya untuk melibatkan penggemar dan mendengarkan keinginan mereka, Capcom memutuskan untuk menanyakan pendapat para penggemar tentang remake Resident Evil selanjutnya. Melalui sebuah SURVEI, Capcom ingin mengetahui judul game mana yang paling diinginkan oleh para penggemar untuk mendapatkan remake berikutnya.

Survei ini memberikan kesempatan bagi penggemar Resident Evil untuk berpendapat dan berbagi suara mereka. Para penggemar dapat mengungkapkan preferensi mereka, apakah itu remake dari “Resident Evil Code: Veronica”, “Resident Evil: Umbrella Chronicles”, atau mungkin judul – judul underated lainnya. Dengan demikian, para penggemar memiliki kesempatan untuk mempengaruhi arah yang diambil oleh Capcom dalam pengembangan game ini.

Baca Juga:

Dedikasi Terhadap Komunitas

Inisiatif Capcom ini menunjukkan dedikasi mereka dalam memperhatikan komunitas penggemar. Dengan membiarkan penggemar memiliki suara dalam pengembangan game, Capcom dapat menghasilkan pengalaman yang lebih sesuai dengan keinginan dan harapan mereka.

Dengan demikian, hasil survei ini akan memberikan petunjuk berharga bagi Capcom dalam memilih judul game yang akan di-remake selanjutnya. Keputusan ini akan mempengaruhi masa depan franchise Resident Evil dan ekspektasi para penggemar. Dalam beberapa tahun terakhir, Capcom telah berhasil dengan remake Resident Evil 2, Resident Evil 3, dan Resident Evil 4 yang mendapatkan pujian dari berbagai kalangan gamer. Oleh karena itu, para penggemar dapat berharap bahwa remake berikutnya akan memberikan pengalaman yang sama mengesankan.

Capcom, yang telah sukses dengan Remake Resident Evil 2, 3, 4, telah melibatkan para penggemar dengan mengajukan pertanyaan mengenai remake Resident Evil mana yang mereka inginkan selanjutnya. Ini menunjukkan dedikasi Capcom untuk mendengarkan suara komunitas penggemar. Keputusan akhir masih ada pada Capcom, tetapi hasil survei ini akan memberikan petunjuk berharga bagi mereka dalam memilih judul game yang akan di-remake selanjutnya. Para penggemar Resident Evil dapat berharap untuk melihat remake yang menakjubkan dan mengerikan di masa depan franchise ini.

Baca Juga:

Bagaimana menurut kalian? Remake Resident Evil apa yang kalian inginkan? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Sony Remehkan Cloud Gaming Dukungan Tak Langsung Microsoft

GAMEFINITY.ID, PATI – Perkembangan teknologi telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita, termasuk industri hiburan. Salah satu inovasi terbaru yang sedang menjadi sorotan adalah cloud gaming. Dalam sebuah wawancara terbaru, CEO Sony, yang dikenal dengan pendekatan konservatifnya, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan mengenai pentingnya cloud gaming. Pernyataan tersebut kemudian membantu Microsoft dalam persaingan antara dua raksasa game tersebut.

CEO Sony Remehkan Cloud Gaming

Pernyataan kontroversial CEO Sony Kenichiro Yoshida, yang disampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Financial Times, telah menghebohkan para penggemar game dan industri game secara keseluruhan. Dalam wawancara tersebut, Kenichiro Yoshida meremehkan pentingnya cloud gaming dan menyatakan bahwa hal tersebut hanya merupakan tren sementara yang tidak akan memiliki dampak signifikan dalam jangka panjang. Pernyataan ini memicu tanggapan beragam dari para pengamat industri. Sebagian menyatakan bahwa CEO Sony mungkin telah memberikan “assist” berharga kepada pesaing terbesarnya, Microsoft.

Baca Juga:

Sony
#image_title

Cloud gaming, yang juga dikenal sebagai game streaming, adalah teknologi yang memungkinkan para pemain untuk memainkan game dengan streaming langsung dari server melalui koneksi internet. Dengan cloud gaming, pemain dapat mengakses game yang berat secara instan, tanpa harus memiliki perangkat yang mahal. Teknologi ini telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon yang telah meluncurkan layanan cloud gaming mereka sendiri.

Baca Juga:

Dukungan Tidak Langsung Kepada Microsoft

Pernyataan CEO Sony ini mungkin terdengar sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap cloud gaming. Namun sebenarnya hal itu dapat menjadi strategi yang cerdik dari Microsoft. Dalam beberapa tahun terakhir, Microsoft telah berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi cloud gaming melalui layanan Xbox Cloud Gaming. Dengan memperoleh dukungan tak langsung dari CEO Sony yang meremehkan pentingnya cloud gaming, Microsoft dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat posisinya dan menarik lebih banyak pengguna ke layanan mereka.

Namun demikian, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi sebelum cloud gaming benar-benar menggantikan cara tradisional bermain game. Beberapa kendala yang masih dihadapi termasuk masalah kualitas koneksi internet, latensi, dan keandalan layanan. Meskipun demikian, perkembangan teknologi dan investasi yang terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar menunjukkan bahwa cloud gaming memiliki potensi yang besar untuk mengubah industri game.

Baca Juga:

Pernyataan CEO Sony yang meremehkan pentingnya cloud gaming dalam wawancara terbaru telah memberikan “assist” berharga kepada Microsoft. Dalam persaingan antara dua raksasa game tersebut, pernyataan tersebut dapat memperkuat posisi Microsoft dalam mengembangkan layanan cloud gaming mereka. Meskipun tantangan masih ada, cloud gaming memiliki potensi besar untuk mengubah cara pemain mengakses dan bermain game di masa depan.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game secara  cloud? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Aplikasi Cortana Resmi Dimatikan Microsoft Akhir Tahun Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan resmi mematikan Cortana, aplikasi voice assistant besutannya sendiri. Aplikasi tersebut sayangnya tidak mendapatkan kesuksesan dan popularitas masif seperti pesaingnya. Pengumuman ini muncul setelah pengenalan alat Windows Copilot saat event Microsoft Build pada 23 Mei lalu.

Awalnya Ditujukan sebagai Pesaing Siri

Cortana on Windows

Cortana pertama kali diluncurkan pada tahun 2014 sebagai aplikasi voice assistant untuk Windows Phone. Microsoft kemudian menghadirkan aplikasi tersebut di Windows 10 mulai 2015. Versi Android dan iOS kemudian resmi dirilis pada 2015.

Faktanya, Cortana ditujukan sebagai pesaing Siri besutan Apple yang sudah lama digemari. Bahkan, pesaing lainnya, Alexa milik Amazon, baru meluncur pada November 2014. Sementara Siri dan Alexa mendapat popularitas lebih besar, Cortana justru kesulitan menarik perhatian dan minat pengguna.

Microsoft sendiri sudah mematikan versi iOS dan Android dari aplikasi voice assistant-nya pada 2021. Ini menjadi pertanda bahwa Microsoft mulai berhenti fokus pada pengembangan Cortana. Bahkan, perusahaan teknologi raksasa itu sudah menghapus aplikasi dari device tertentu seperti smart speaker.

Baca juga:

Aplikasi Cortana Akan Dimatikan Akhir 2023

Microsoft sudah mengumumkan melalui laman support-nya bahwa mereka akan resmi mematikan Cortana sebagai aplikasi tersendiri di Windows 10 dan Windows 11. Pihaknya berencana untuk menghentikan dukungan tersebut mulai akhir tahun ini.

Cortana replaced by Windows Copilot

Sebenarnya, berakhirnya Cortana di Windows tidak terlalu mengejutkan. Microsoft sudah mengumumkan alat Windows Copilot sebagai personal assistant baru pada event Build. Alat itu akan tersedia di taskbar dan menggunakan AI untuk membantu dalam mengerjakan berbagai hal. Fungsinya tidak jauh berbeda daripada Cortana.

Windows Copilot bukan satu-satunya fitur berteknologi AI terbaru dari Microsoft tahun ini. Fitur berbasis AI lainnya meliputi Bing versi baru (termasuk chatbot Bing Chat), Microsoft 365 Copilot, dan voice command di Windows 11.

Meski akan dimatikan di Windows, Cortana masih akan tersedia di Outlook mobile, Teams mobile, Microsoft Teams display, dan Microsoft Teams room. Microsoft mengatakan pihakanya akan terus berinovasi dalam penggunaan AI demi membantu pengguna menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan bijak.