Tag Archives: Microsoft

Cuplikan Gameplay Redfall Dikritik Keras Netizen! Ada Apa?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Arkane Studios baru-baru ini merilis cuplikan gameplay untuk mempromosikan Redfall sebagai bagian dari kerjasama dengan IGN. Sayangnya, netizen beramai-ramai mengkritik keras cuplikan tersebut. Terdapat dua kubu berdasarkan kritikan, yaitu kubu yang mengkritik kualitas game-nya dan kubu yang mengkritik kemampuan pemain yang ditunjukkan di gameplay tersebut.

Forbes mendapati cuplikan gameplay itu mendapat 15 ribu dislike di YouTube per 10 April 2023. Angka ini jauh lebih banyak daripada like yang hanya mendapat kurang lebih 1,4 ribu. Apa yang membuat penggemar mengkritik keras cuplikan gameplay tersebut? Apakah lebih banyak berfokus pada kualitas atau kemampuan pemain di gameplay?

Baca juga:

Kualitas Redfall DInilai Mengecewakan?

Banyak yang merasa Redfall terasa belum selesai berdasarkan cuplikan gameplay yang disajikan channel YouTube IGN itu. Ini justru mengingatkan pada rumor pada akhir Januari lalu bahwa Starfield dan Redfall dipercaya belum siap walau tanggal perilisannya semakin dekat. Rumor itu berasal dari Horns, salah satu leaker yang terkenal hampir selalu akurat. Sementara Starfield mengalami penundaan perilisan hingga September ini, Redfall mendapat tanggal rilis 2 Mei 2023.

Banyak dari pengguna YouTube menilai game buatan Arkane itu masih terlihat berada di tahap alpha dan kekurangan arahan. Contoh komentar datang dari JMaine518 yang menilai bahwa cuplikan tersebut memiliki map kaku dan kurangnya logika terhadap penghancuran sekitar tempat dan fisika yang akan masuk akal.

Baca juga:

Pemain selama Gameplay Juga Dikritik Gara-gara Ini!

Redfall gameplay video dislike 2
Kemampuan pemain selama cuplikan gameplay dinilai mengecewakan

Ironisnya, penggemar banyak menyalahkan kemampuan pemain dalam video promosi Redfall itu. Bahkan, cuplikan tersebut terasa banyak terpotong dan melompat-lompat. Dalam sebuah pertarungan melawan Rook, salah satu boss, para pemain yang terlihat di gameplay itu melakukan hal yang memalukan dan patut dipertanyakan.

“Kenapa kamu bertarung dengan boss raksasa di dalam rumah bobrok? Kenapa kamu melarikan diri dari boss dan menembak sementara timmu terbunuh? Kenapa kamu menjebol kunci pintu di tengah-tengah pertarungan alih-alih membantu rekan tim? Kenapa kamu melempat translocator dan tidak menggunakannya? Kenapa kamu mengunci target musuh tiga kaki di depanmu? Kenapa kamu melakukan serangan terakhir saat kamu tidak membantu apa-apa?” Itulah komentar dari pengguna US War Machine.

Baca juga:

Tentunya netizen menilai cuplikan Redfall saat Xbox Showcase Januari lalu jauh lebih baik daripada saat promosi IGN First. Namun, promosi dari IGN First ini tentu membuat penggemar meragukan akan kualitas Redfall.

Redfall bakal rilis pada 2 Mei 2023 di Xbox Series X|S dan PC. Pelanggan Game Pass bisa memainkannya secara gratis mulai hari pertama perilisannya.

Microsoft Larang Penggunaan Emulator di Xbox Series X|S?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft dikabarkan telah melarang penggunaan emulator di konsol Xbox Series X|S. Hal ini mungkin mengejutkan bagi siapapun yang ingin menikmati game klasik menggunakan emulator. Namun, hal ini juga tidak terlalu mengejutkan, pasalnya praktik penggunaan emulator sering sekali dikaitkan dengan pembajakan.

GameRant mencatat Xbox menjadi platform untuk memanfaatkan emulation. Tentunya konsol game biasanya mendapat dukungan selama beberapa tahun sebelum pengembangnya berpindah ke sebuah konsol baru yang lebih canggih. Bahkan, Steam Deck berhasil jadi platform emulation Xbox.

Baca juga:

Berawal dari Error Message Software Emulator di Xbox

Dugaan bahwa Microsoft melarang emulator mulai mencuat pada 6 April 2023. Saat itu, pengguna Twitter @gamr12 yang terlibat dalam distribusi software emulator RetroArch di Xbox mengunggah pesan error saat mencoba meluncurkannya.

Game atau aplikasi yang Anda coba luncurkan melanggar kebijakan Microsoft Store dan tidak didukung,” tulis pesan itu.

Baca juga:

The Verge mencatat bahwa pengguna Xbox Series X|S dapat menjalankan software emulator saat pertama kali diluncurkan pada 2020. Tidak heran konsol itu menjadi umum bagi pengguna emulator yang ingin memainkan berbagai game klasik dari konsol lawas seperti PlayStation 2 dan GameCube.

Microsoft Xbox One developer mode
Contoh opsi Developer Mode di Xbox One

Sebenarnya, pengguna masih dapat menggunakan emulator di konsol terbaru milik Microsoft itu. Syaratnya, mereka harus mengaktifkan Developer Mode. Hal itu juga ditekankan oleh @gamr12. Developer Mode sendiri membutuhkan lisensi developer yang dibanderol harga US$20.

Nintendo Jadi Biang Keroknya, Ini Jawaban Microsoft

Menurut sebuah email dari seorang karyawan tim QA Xbox, emulator diblokir di konsol Series X|S karena masalah legal dengan Nintendo. Nintendo sendiri baru-baru ini telah mencapai kesepakatan dengan Microsoft untuk menyediakan Call of Duty selama 10 tahun ke depan.

Namun menurut IGN, Microsoft telah membantah hal tersebut. Mereka membantah Nintendo menjadi alasan utama larangan emulator di konsolnya.

Baca juga:

“Informasi yang menyebar di Twitter tidak akurat. Tindakan kami berdasarkan kebijakan lama terhadap konten yang didistribusikan di Store untuk memastikan agar sesuai dengan kebijakan Microsoft Store. Produk yang emulate sebuah sistem atau platform game tidak diperbolehkan di perangkat kami,” tulis Microsoft pada IGN.

Emulator sendiri masih menjadi kontroversi. Ada yang mengatakan bahwa penggunaannya legal karena dapat dipergunakan untuk memainkan game lawas yang dimiliki. Namun, banyak pihak yang juga menggunakannya untuk memainkan game bajakan.

Xbox Game Pass Akan Ada Paket Family And Friends

GAMEFINITY.ID, PATI – Layanan berlangganan menjadi pilihan paling menggiurkan bagi mereka yang tidak ingin keluar budget banyak untuk membeli game. Hanya dengan beberapa ribu kalian dapat memainkan lebih dari ratusan game secara gratis. Xbox Game Pass menjadi layanan langganan game paling populer saat ini. Selain harganya yang terjangkau, game – game yang disediakan juga sangat banyak dan berkualitas. Sayangnya salah satu penawaran yang membuat Xbox Game Pass populer terpaksa harus dihentikan.

Microsoft Resmi Hapus $1 Xbox Game Pass

Microsoft baru saja mengumumkan akan menghentikan penawaran diskon satu dolar untuk berlangganan Xbox Game Pass. Penawaran ini telah dijalankan selama bertahun – tahun di berbagai wilayah. Tampaknya Microsoft sedang mempertimbangkan promosi baru untuk menggantikan layanan ini.

Xbox Game Pass 2023
Deretan game besar yang akan hadir di Game Pass tahun ini

Menurut The Verge, Microsoft telah menghentikan penawaran satu dollar untuk awal berlangganan dan sedang mengevaluasi berbagai promosi pemasaran untuk pelanggan baru. Penawaran satu dollar Xbox Game Pass sebelumnya dapat kalian dapatkan dengan pertama kali berlangganan Xbox Game Pass selama sebulan. Kemudian langganan akan berubah ke harga normal di bulan kedua hingga seterusnya seharga 15 dolar.

Penawaran satu dolar ini tentunya cukup menggiurkan di kalangan gamer dan terbukti berhasil. Sayangnya kita harus kembali menunggu promosi apa yang akan diberikan oleh Microsoft kepada para pelanggan baru setelah dihentikannya uji coba satu dolar.

Baca Juga:

Paket Family and Friends

Kabarnya saat ini Microsoft sedang menyiapkan paket Friends and Family untuk Xbox Game Pass. Paket ini kemungkinan akan serupa dengan paket – paket family yang ditawarkan oleh layanan streaming seperti Netflix dan kawan – kawan. Dengan paket Friend and Family maka kita dapat berbagi benefit dari Xbox Game Pass kepada teman dan keluarga kita.

Promosi Friends and Family saat ini sedang diuji coba di beberapa negara seperti Irlandia, Selandia baru, Afrika selatan, Chili, Hongaria, Israel, dan Swedia. Harga langganan ini dibandrol dengan harga sekitar 24 dolar yang artinya kurang dari lima dolar untuk perorangan. Dengan dihapusnya promosi satu dolar menjadi tanda jika Microsoft sudah yakin untuk memperluas layanan paket Friends and Family di berbagai negara.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk berlangganan Xbox Game Pass? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Steam Akhiri Dukungan untuk Windows 7 dan 8 pada 2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valve baru-baru ini mengumumkan mereka memutuskan agar Steam mengakhiri dukungannya untuk Windows 7, 8, dan 8.1. Pihaknya meminta pengguna yang masih menggunakan OS tersebut agar meng-update atau menggantinya menjadi Windows 10 atau 11.

Steam Akhiri Dukungan untuk Windows 7 dan 8

Steam
Steam sudah menjadi platform game populer bagi pengguna Windows

Melalui laman resminya, Valve mengumumkan bahwa Steam akan secara resmi mengakhiri dukungan untuk OS Windows 7, Windows 8, dan Windows 8.1 mulai 1 Januari 2024. Setelah tanggal tersebut, Steam tidak dapat dijalankan di OS tersebut.

Pemain yang masih setia menggunakan Steam sebagai launcher game favorit diminta untuk meng-update OS-nya atau mengganti PC dengan versi terbaru dari Windows. Ini menjadi satu-satunya cara agar mereka dapat menikmati game yang sudah mereka beli di Steam.

Valve memaparkan perubahan ini diperlukan karena Steam bergantung pada versi embed dari Google Chrome. Google Chrome sendiri sudah tidak lagi berfungsi di OS Windows lama. Ditambah lagi, versi mendatang dari aplikasi platform sekaligus toko game-nya itu akan membutuhkan fitur Windows berupa update keamanan yang akan datang di Windows 10 ke atas.

Microsoft sendiri sudah mengakhiri update keamanan dan dukungan teknis untuk Windows 7 pada 2020. Windows 8.1 juga sudah diakhiri dukungannya secara resmi pada Januari 2023. Valve mengingatkan komputer yang masih menggunakan OS tersebut sangat rentan disusupi malware yang akan memicu PC, game, dan Steam crash atau memiliki performa buruk.

Baca juga:

Microsoft Akan Hentikan Dukungan Update Untuk Windows 8.1

Steam Deck Generasi Lanjut Telah Dikonfirmasi Steam Deck

Hanya Sedikit yang Masih Menggunakan Windows 7 & 8

Menurut hardware and software survey oleh Steam pada Februari lalu, hanya sebagian kecil dari pengguna yang masih menggunakan Windows versi lama. Pengguna Windows 7 (hanya 64 bit) tercatat sebanyak 1,43 persen, sementara Windows 8.1 tercatat sebanyak 0,34 persen.

Tercatat pula pengguna Steam yang menggunakan OS Windows 10 sebanyak 62,33 persen. Windows 11 masih lebih sedikit daripada Windows 10, yaitu 32,06 persen. Secara keseluruhan, pengguna Steam yang mengandalkan OS Windows tercatat sebesar lebih dari 96 persen.

Steam akan resmi akhiri dukungannya untuk Windows 7, 8, dan 8.1. Bagi yang masih menggunakan OS tersebut, pastikan segera perbarui ke Windows 10 ke atas atau mengganti PC.

Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft Disetujui Jepang

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi negara telah menyetujui akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Japan Fair Trade Commission (JFTC), regulator asal Jepang, baru-baru ini menyetujui kesepakatan tersebut setelah menyimpulkan akuisisi Activision Blizzard tidak akan menghalangi persaingan pasar.

JTFC Menyetujui Merger Microsoft-Activision Blizzard

Microsoft Activision Blizzard 5
Merger Microsoft-Activision Blizzard sudah dapat persetujuan dari regulator Jepang

Keputusan tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi Japan Fair Trade Commission melalui lamannya. Pihaknya telah mengevaluasi apakah akuisisi senilai US$68,7 miliar itu akan berdampak negatif di Jepang dan melanggar Anti-Monopoly Act di sana.

“JTFC mengkaji transaksi tersebut dan mengambil kesimpulan bahwa transaksi itu tidak memungkinkan untuk menghalangi persaingan secara substansial dalam bentuk apapun. JTFC telah memberitahu pihak yang terlibat bahwa JFTC tidak akan memberi perintah cease and desist, mengakhiri pengkajian ini,” tulis JFTC.

Keputusan dari regulator Jepang itu untuk tidak menentang merger Microsoft dan Activision Blizzard merupakan kabar baik bagi kedua pihak. Pemilik Xbox itu masih membuktikan pada beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa bahwa kesepakatan itu tidak akan merugikan persaingan atau menaikkan harga game-nya untuk konsumen.

Competition and Market Authority (CMA), regulator Inggris, sudah menyimpulkan bahwa akuisisi tersebut tidak merugikan kompetisi pasar. Namun, mereka harus menyelesaikan laporan penyelidikan tersebut hingga akhir April untuk mencapai kesimpulan akhir. Setidaknya, melembutnya CMA terhadap kesepakatan itu sudah menjadi kabar baik.

Baca juga: Inggris: Merger Microsoft Activision Blizzard Tak Merugikan

Anggota Kongres A.S. Tuduh Sony Antikompetitif dalam Menghadapi Xbox di Jepang

Sementara itu, kabar Sony berupaya untuk menghalangi Microsoft mengesahkan akuisisi Activision Blizzard tampaknya terdengar pada kongres Amerika Serikat. Sebanyak 11 anggota Kongres A.S. telah menandatangani surat yang mengatakan bahwa Sony sengaja menggunakan taktik antikompetitif untuk mendapat keuntungan di pasar game Jepang untuk mengalahkan Xbox. Tampaknya tidak hanya akuisisi Activision Blizzard, tetapi juga kompetisi antara PlayStation dan Xbox secara keseluruhan.

“Hari ini, kami menulis untuk mendapat perhatian terhadap pasar game Jepang ang tidak seimbang, inilah yang kami khawatir menjadi dampak dari praktik pasar diskriminatif yang dapat melanggar semangat Digital Trade Agreement Amerika Serikat-Jepang,” tulis salah satu surat yang didapat oleh Axios.

Tertulis pada surat tersebut bahwa pihak Kongres A.S. menduga Sony secara strategis bernegosiasi untuk membuat game pihak ketiga populer menjadi eksklusif di konsol PlayStation dan mencegahnya berada di konsol Xbox.

“Taktik antikompetitif Sony pantas untuk menjadi bahan diskusi, dan kami hormati penyelidikan lebih dalam untuk memastikan lapangan permainan tingkat di industri game,” tutur perwakilan Microsoft pada Axios.

Microsoft hanya perlu persetujuan dari regulator Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa. Dengan begitu,  akuisisi Activision Blizzard berpeluang besar menjadi sah.

Inggris: Merger Microsoft Activision Blizzard Tak Merugikan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Regulator Inggris, Competition and Market Authority (CMA), akhirnya mengakui akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft tidak begitu mengkhawatirkan. Mereka menyimpulkan akuisisi itu tidak akan merugikan persaingan dalam dunia gaming konsol.

Mengikuti Sony, CMA mendapati bahwa menjadikan Call of Duty eksklusif di platfrom Microsoft akan merugikan kompetisi. Saat ini, pihaknya sudah mengakui hal itu tidak menjadi masalah.

CMA: Merger Microsoft-Activision Blizzard Tak Akan Rugikan Persaingan Pasar Konsol

“Setelah mempertimbangkan bukti tambahan yang tersedia, kami sudah menyimpalkan sebaga provisional bahwa merger [Microsoft-Activision Blizzard] tidak akan mengurangi kompetisi layanan konsol secara substansial karena konsekuensi Microsoft menarik Call of Duty dari PlayStation akan mengurangi keuntungan dari mengambil tindakan itu,” tutur Martin Coleman, kepala panel ahli independent melalui laman resmi CMA.

CMA sebelumnya mendapati bahwa strategi Microsoft untuk menarik Call of Duty dari PlaySation akan menguntungkan Xbox. Microsoft tentu keberatan dan mengkritik regulator asal Inggris itu atas kesimpulan yang tidak masuk akal.

Microsoft Activision Blizzard Call of Duty UK
CMA akhirnya akui menjadikan Call of Duty eksklusif di Xbox akan merugikan Microsoft sendiri

Setidaknya, CMA mengakui bahwa menjadikan Call of Duty eksklusif di Xbox dan PC justru akan merugikan Microsoft secara finansial. Belum diketahui apakah keputusan Microsoft untuk membawa Call of Duty ke platform Nintendo dan beberapa platform cloud gaming seeprti Nvidia GeForce Now memicu kesimpulan ini. Keputusan tersebut tampaknya juga sudah meyakinkan Uni Eropa yang akan segera menyetujui merger tersebut.

Baca juga: Microsoft Sepakat Bawa Call of Duty ke Konsol Nintendo

CMA Masih Nilai Akan Berdampak Besar Pada Pasar Cloud Gaming

Walau CMA sudah menganggap masalah ini sudah selesai, belum berarti pihaknya akan menyetujui akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Mereka masih menilai bahwa terdapat dampak terhadap pasar cloud gaming  Walau begitu, Activision Blizzard sudah puas dengan kesimpulan yang diambil CMA, terutama dalam menganggapi keberatan oleh Sony.

“Usaha Sony untuk melindungi dominasi dengan menghalangi merger kami tidak dapat mengatasi faktanya, dan Microsoft sudah menunjukkan perbaikan yang efektif untuk mengatasi setiap kekhawatiran CMA. Kami tahu kesepakatan ini akan menguntungkan kompetisi, inovasi, dan konsumen di Inggris,” tanggap Activision Blizzard pada IGN.

Penyelidikan CMA terhadap merger Microsoft dan Activision Blizzard akan selesai 26 April mendatang, sementara Uni Eropa akan mengumumkan hasil persetujuannya pada Mei.