Tag Archives: Microsoft

Mengenal Lebih Jauh Tentang Layanan Cloud Gaming

GAMEFINITY.ID, Malang – Cloud Gaming, mungkin bagi sebagian orang, kata-kata tersebut masih asing dalam pikiran mereka. Baru-baru ini ada salah satu layanan cloud gaming yang akan ditutup pada tahun depan, yaitu Google Stadia.

Dengan banyaknya tanggapan di post Google Stadia yang bertanya “Cloud gaming apa sih min?”, atau “Belum pernah denger min” maka kali ini kita akan membahas tentang apa itu cloud gaming.

Cloud Gaming In-image | Nvidia
Nvidia Geforce Noiw, Layanan Cloud Gaming Milik Nvidia | Nvidia

Pengertian dari Cloud Gaming

Cloud gaming merupakan sebuah platform di mana pemainnya dapat memainkan sebuah game yang aset di dalamnya diambil dari sebuah cloud server. Hal ini berbeda dengan game biasanya yang menyimpan asetnya di dalam storage laptop.

Dalam cloud gaming sendiri pemain dapat memainkan game-nya dimanapun dan kapanpun tanpa perlu mengunduh game itu sendiri. Namun, karena aset dari game tersebut berada di server, maka pemain wajib memiliki jaringan yang bagus dan stabil untuk dapat memainkannya dengan lancar.

Contohnya, bila kalian pernah melihat orang bermain GTA V di Android, mereka biasanya menggunakan layanan cloud gaming. Para pemain tersebut dapat bermain GTA V di Android karena mereka menggunakan aset yang ada di cloud bukan di storage HP mereka.

Selain Google Stadia, contoh layanan cloud gaming lainnya adalah xCloud milik Xbox, GeForce Now milik Nvidia, PlayStation Now milik Sony, dan Amazon Luna. Ada juga beberapa layanan yang bukan berasal dari pengembang besar seperti Shadow, Vortex, dan Boosteroid.

Baca Juga: Konami Kembangkan Beberapa Game Horror Baru

Sejarah dari Cloud Gaming

Cloud gaming diawali oleh sebuah startup bernama G-cluster yang mulai memperkenalkan diri mereka pada acara E3 tahun 2000. Produk mereka akhirnya jadi dan dapat digunakan pada tahun 2003.

Mereka menawarkan layanan cloud gaming yang saat itu masih berbeda dengan yang saat ini kita gunakan. G-cluster masih membutuhkan berbagai alat perantara agar pemakainya dapat memainkan game di server mereka.

Pada tahun 2010, G-cluster merubah sistem dari layanan mereka menjadi lebih simpel dengan mengirim aset game dari cloud ke para pemain. Namun perubahan ini juga menandai perubahan haluan G-cluster dari layanan online gaming menjadi Internet Protocol Television.

Nantinya pada tahun 2009 dan 2010 terdapat dua penyedia layanan cloud gaming yaitu OnLive dan Gaikai. Kedua layanan tersebut memiliki dua haluan yang berbeda yang sekarang sama-sama digunakan konsepnya dalam layanan cloud gaming.

OnLive sendiri menyediakan layanan bermain game secara penuh via cloud gaming di tahun 2009. Mereka juga mendapat dukungan dari beberapa pengembang besar seperti Ubisoft dan 2K Games. Meski begitu, mereka mengalami masa sulit karena dukungan pengembang yang berkurang akibat layanan mereka yang menggunakan sistem subscription.

Sebaliknya, Gaikai adalah sebuah layanan cloud gaming yang rilis pada tahun 2010. Berbeda dengan OnLive, Gaikai sendiri lebih memasarkan produk mereka sebagai alat promosi game dengan merilis demo di layanan mereka. Nasib mereka pun juga berbeda terbalik, bisnis mereka sukses besar dan nantinya akan dibeli Sony bersamaan dengan OnLive sebagai cikal bakal PlayStation Now yang rilis di tahun 2014.

Setelah era tersebut munculah berbagai layanan cloud gaming seperti yang kita ketahui saat ini. Mulai dari Nvidia Now yang rilis di tahun 2014, Nintendo 3DS yang membawa Dragon Quest X dalam layanan cloud gaming di tahun 2014, masuknya startup ke pasar cloud gaming dengan produk Shadow di tahun 2017, dan akhirnya Google Stadia yang baru dirilis 2019 lalu.

Kelebihan dan Kelemahan

Tentu saja setiap hal memiliki klelebihan dan kelemahan masing-masing.

Cloud gaming sendiri memiliki kelebihan yaitu tidak memakan storage yang terlalu besar. Selain itu dengan cloud gaming minimal spesifikasi perangkat dapat diturunkan karena cloud gaming sendiri lebih bergantung pada kualitas internet daripada spesifikasi.

Baca juga: Data Pemain Final Fantasy 14 Diincar Hacker

Untuk kelemahannya yang jelas adalah kalian harus memiliki koneksi internet yang stabil dan cukup kencang. Tanpa hal tersebut kalian dapat merasakan lag atau input delay saat bermain. Lalu, cloud gaming sendiri juga dipengaruhi oleh latency sehingga kalian harus cermat memilih server mana yang punya latency terendah untuk pengalaman main kalian.

Dan ada yang perlu diingat, bahwa cloud gaming membutuhkan data atau kuota yang besar sehingga tidak cocok bagi pengguna kuota atau wifi yang masih dibatasi FUP.

Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Win 98 Simulator atau Windows 1998 merupakan Emulator penjalan Operasi Sistem Windows 98 yang berjalan di Mobile, Android. Win 98 Simulator dirilis pada Maret 2019 yang diluncurkan oleh LR-Soft. Hadir untuk platform Mobile, Android.

Baca Juga : Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Sinopsis Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Windows 1998 atau Windows 98 merupakan salah satu operasi sistem keluaran Microsoft yang berorientasi kepada konsumen.

Merupakan satu dari banyaknya operasi sistem Close-Source. Tidak lama setelahnya, hadir Windows 2000 atau dikenal dengan Windows Me padaa tahun 2000 yang menandakan sebuah permulaan milenial yang baru.

Win 98 Simulator menjadi saatu dari sekian banyak Emulator Windows yang menghadirkan operasi sistem versi 1998 di Mobile, Android.

Gameplay (9/10)

Review Win 98 Simulator
Gameplay – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Win 98 Simulator merupakan Emulator Win 98 atau Windows 1998. Sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft pada Mei 1998. Windows 98 kini dapat dijalankan tanpa harus instalasi sistem operasi tersebut kedalam perangkat kalian.

Sebenarnya Windows 98 Simulator bukanlah sebuah permainan yang pada umumnya memiliki genre dan gaya bermain yang hadir secara berbeda. Indows 98 hanyalah sebuah operasi sistem yang dikemas dalam bentuk program dengan mekanisme yang ringkas, namun teTap tidak menghilangkan citra dari operasi sistem itu sendiri.

Dalam Win 98 Simulator, pemain dapat merasakan sensasi menggunakan operasi sistem Windows 98 menggunakan perangkat Android, yang berarti operasi sistem ini berada pada perangkat dengan fisik yang dapat digenggam.

Walaupun bekerja sebagai Emulator Windows 98, aplikasi ini tidak mencakup segala akses dan fitur yang diberikan pada Windows 98 sepenuhnya. Hal ini dikarenakan bahwa perangkat genggam seperti Android cenderung sedikit sulit untuk kontrolisasi dan pemberian fitur full seperti pada operasi sistem aslinya.

Jadi itulah penyebab kenapa Win 98 Simulator hanya dapat menjalankan perintah-perintah umum saja. Beberapa perintah umum yang dapat diakses pengguna di Win 98 Simulator seperti, Browsing, Streaming, Painting, Wordpad, bermain game-game klasik, mengganti wallpaper desktop, dan banyak lagi.

Graphic (9/10)

Review Win 98 Simulator
Graphic – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Sesuai dengan namanya, Win 98 Simulstor disajikan dengan visual ataupun interface yang cukup klasik. Lebih tepatnya, Win 98 Simulator hadir dengan user interface seperti pada operasi sistem Windows 98 bawaan Microsoft.

Tampil dengan user interface yang ramah, ringan, dan cukup comfortable. Walaupun begitu, hanya beberapa fungsi fitur yang dapat digunakan, dan beberapanya hanya berperan sebagai pelengkap ataupun hiasan.

Control (8/10)

Dalam pengoperasiannya, Win 98 Simulator memiliki mekanisme penggerak eksekusi maupun kontrol yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi perangkat yang digunakan seperti Android.

Win 98 Simulator hadir di Mobile, lebih tepatnya hadir untuk Android. Mau tidak mau, Win 98 Simulator diadaptasi dengan menyesuaikan fungsi Touch Screen pada layar Android.

Pada pemanfaatannya, Win 98 Simulator hadir dengan 2 tipe kontrol, yaitu Cursor dan keyboard. Cursor sendiri hadir dengan model umumnya, berbentu arrow point. Dalam pengeksekusiannya, arrow tersebut dapat dikontrol sesuai dengan mekanisme kontrol pada mouse keras.

Hampir sama berfungsi sesuai dengan Mouse. Untuk melakukan Left-Click, pemain dapat dengan hanya melakukan Tap sekali saja, kemudia Double-Tap untuk melakukan pembukaan eksekusi suatu program.

Untuk Right-Click, dapat dilakukan dengan melakukan Tap pertama pada layar, kemudian disusul dengan Tap kedua dilayar, dan fungsi tersebut dapat bekerja sesuai perintah.

Hadir dengan logo keyboard di sudut kanan atas. Berfungsi sebagai pengaktif kontrol Keyboard untuk lakukan eksekusi seperti Shortcut ataupun mengetik lainnnya.

Addictive (9/10)

Review Win 98 Simulator
Addictive – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Walaupun hanya berfungsi sebagai simulator penjalan operasi siste Windows 98, Win 98 Simulator memiliki daya dan tingkat adiktif yang cukup tinggi dan punya dampak positif lainnya.

Mungkin sedikit sulit untuk menggunakan fitur porgram My Computer pada simulator ini, teTapi untuk beberapa program lainnya cukuplah worth digunakan. Salah satu program yang sangat bermanfaat adalah Internet Explorer.

Internet Explorer sendiri merupakan program browsing bawaan Microsoft Windows. Dalam Win 98 Simulator, pemain dapat menjalankan fungsi streaming dan browsing sesuai mekanisme pada Win 98 yang disesuaikan.

Music (9/10)

Review Win 98 Simulator
Music – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Hadir dengan Opening Sound yang cukup ikonik ketika membuka aplikasi Win 98 Simulator, selebihnya tidak ada yang diunggulkan dalam aspek Music.

Jika pemain ingin mendengarkan musik, Win 98 Simulator hadir dengan program bawaan didalamnya berupa WMP atau Windows Media Player.

Windows Media Player yang erupakan default program yang turut dihadirkan oleh Microsoft Windows selama beberapa generasi Windows. Memiliki fungsi untuk menjalankan file dengan format musik dan video.

Kesimpulan

Win 98 Simulator menjadi salah satu aplikasi Emulator yang cukup baik untuk bernostalgia dan kembali ke 24 tahun yang lalu. Berikut kelebihan dan kekurangan Win 98 Simulator yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan hampir sepenuhnya berfungsi dalam urusan interface dan program yang ada. Win 98 Simulator nyari mampu menjalankan semua program dan perintah eksekusi yang diberikan untuknya.

Salah satu keunggulan dalam menggunakan Win 98 Simulator terletak pada fungsi stream Youtube. Pemain dapat dengan nyaman dan tenang jika menggunakan Browser yang ada pada Win 98 Simulator untuk streaming Youtube.

Cukup berfungsi dengan sangat sempurna berkat adanya Internet Explorer. Karena user interface yang minimalis, membuat simulator ini bekerja dengan sangta baik dalam urusan perenderan. Iklan yang biasanya hadir di Youtube Mobile juga sedikit diminimalisir dan mudah dihindari.

Kekurangan

Setiap kelebihan pasti ada kekurangan, tidak terkecuali dengan Win 98 Simulator. Dibalik kelebihan yang cukup berguna sekali, Win 98 Simulator masih lah memiliki detail kecil yang kurang diperhatikan. Salah satu detail tersebut adalah tidak adanya fungsi Refresh hingga perubahan icon desktop.

Untuk Win 98 Simulator, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Win 98 Simulator yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Minecraft Larang Keras NFT dan Blockchain!

GAMEFINITY.ID, Bandung – NFT sudah lama menjadi topik kontroversial dalam meraup keuntungan. Beberapa perusahaan besar, termasuk pengembang game seperti Square Enix dan Epic Games, berbondong-bondong mengintegrasikan NFT. Beberapa lagi seperti Steam secara gamblang menolak keras bisnis NFT. Baru-baru ini, Minecraft telah mengumumkan di lamannya yang rilis 20 Juli lalu bahwa mereka tidak akan mengizinkan penggunaan NFT di dalam game.

Minecraft Larang Penggunaan NFT dan Blockchain dalam Game!

Dilansir dari IGN, kabar larangan tersebut muncul setelah komunitas pemain Minecraft meminta “klarifikasi dan transparansi” terhadap topik NFT. Mereka justru menginginkan agar Minecraft bisa menjadi tempat “di mana semuanya dapat mengakses konten yang sama”.

Beberapa kreator menggunakan NFT dan teknologi blockchain untuk menjual berbagai skin dan world di Minecraft. Contohnya sebuah perusahaan seperti NFT Worlds yang menjual berbagai NFT Minecraft. Karena kabar ini, saham NFT Worlds turun drastis hingga 0,01 poundsterling dan diperkirakan akan terus menurun.

Minecraft NFT products
Contoh produk Minecraft NFT yang ditawarkan

Ini Alasan Mojang Tentang Larangan NFT dan Blockchain

Mojang, selaku pengembang Minecraft yang dimiliki Microsoft saat ini, mengemukakan alasan bahwa NFT dapat memicu kelangkaan dan bertentangan dengan kebijakannya.

Mereka juga menyatakan “untuk memastikan seluruh pemain mendapat pengalaman aman dan inklusif, teknologi blockchain tidak diperbolehkan diintegrasi ke dalam aplikasi client dan server. Begitu pula dengan konten dalam game Minecraft seperti worlds, skins, item persona, atau mod lainnya yang diharuskan menggunakan teknologi blockchain untuk membuat aset digital langka.”

Mojang juga mengakui bahwa NFT justru akan memicu situasi “si kaya dan si miskin” dan tidak sesuai dengan nilai Minecraft untuk bermain dan berkreasi bersama.

Baca juga: Ni No Kuni: Cross World Dibanjiri Bot Crypto

Keputusan ini diambil menyusul maraknya kasus penipuan berupa scam yang terkait dengan NFT, terutama dalam penjualan produk NFT Minecraft. NFT menjadi terkenal dengan harga yang sangat fluktuatif.

Contoh kasus penerapan NFT terjadi di Ni No Kuni: Cross World besutan Netmarble. Game tersebut menuai hujatan dari pemainnya bot kripto membanjiri server game tersebut. Netmarble justru dianggap memanfaatkan situasi itu untuk meraup lebih banyak keuntungan dari mata uang kripto.

NFT dan teknologi blockchain tampaknya masih akan menjadi topik kontroversial di kalangan pengembang game dan pemainnya.

Untuk terus update informasi terbaru tentang game, esport, gaming gears dan teknologi dapat terus mengikuti Gamefinity. Selain itu, Kalian juga dapat merasakan kemudahan dalam transaksi vocuher game dan top up dengan harga murah di Gamefinity.id.

Netflix Gaet Microsoft Beri Opsi Berlangganan dengan Iklan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Netflix menggandeng Microsoft untuk mewujudkan opsi layanan berlangganan dengan iklan. Nantinya, Microsoft akan menjadi partner dalam “teknologi periklanan global”, sekaligus mitra penjualan dari opsi berlangganan dengan harga yang lebih terjangkau.

Setelah diumumkan pada bulan April lalu, kali ini Netflix membagikan perkembangan terbaru dari rencana mereka. Sebuah opsi berlangganan dengan iklan, yang menawarkan harga  lebih terjangkau untuk semua kalangan.

Dalam update terbarunya, Netflix mengumumkan bahwa mereka akan menggandeng Microsoft sebagai mitra penjualan dan teknologi periklanan global mereka.

“Hari ini kami dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah memilih Microsoft sebagai teknologi periklanan global dan mitra penjualan kami.” Tulis Netflix dalam artikel Blog mereka.

“Microsoft memiliki kemampuan yang telah terbukti untuk mendukung semua kebutuhan periklanan kami saat kami bekerja sama untuk membangun penawaran baru yang didukung iklan. Lebih penting lagi, Microsoft menawarkan fleksibilitas untuk berinovasi dari waktu ke waktu baik di sisi teknologi dan penjualan, serta perlindungan privasi yang kuat untuk anggota kami.”

Baca juga: Penghangat Kursi Mobil Jadi Microtransaction Baru BMW

Pemilihan Microsoft Sebagai Mitra Kerja

Pemilihan Microsoft Sebagai Mitra Kerja

Meski berita pemilihan ini tergolong mengejutkan, hal ini sebenarnya juga cukup logis untuk dilakukan. Pasalnya terdapat dua alasan kuat, mengapa raksasa teknologi terpilih sebagai Mitra dalam pemasaran global.

Dalam laporan The Wall Street Journal, sumber anonim menyebutkan bahwa Netflix memilih Microsoft sebagai mitra karena setidaknya dua alasan signifikan. Tidak seperti Comcast dan Google yang dilaporkan ikut membantu dalam pembuatan iklan, Microsoft tidak memiliki layanan video sendiri yang akan bersaing dengan Netflix.

Selain itu, Microsoft juga telah mengakuisisi Xandr dari AT&T, pada akhir tahun lalu.  Yang mana Xandr merupakan sebuah perusahaan teknologi iklan, yang berharap dapat membangun teknologi untuk mencapai dunia “post cookie”.

Dalam sebuah artikel Blog, Microsoft menyebutkan bahwa pemasar akan bekerja sama dengan Microsoft untuk menghadirkan iklan ke ekosistem Netflix.

“Saat diluncurkan, konsumen akan memiliki lebih banyak opsi untuk mengakses konten pemenang (dari) penghargaan Netflix. Pemasar mencari Microsoft untuk kebutuhan periklanan (dan) mereka akan memiliki akses ke pemirsa Netflix dan inventaris TV terhubung premium.”

Selain itu, Microsoft juga akan menjamin keamanan dari data para pelanggan, yang memilih opsi berlangganan dengan iklan.

“Semua iklan yang ditayangkan di Netflix akan tersedia secara eksklusif melalui platform Microsoft. Pengumuman hari ini juga mendukung pendekatan Microsoft terhadap privasi, yang (mana akan) dibangun untuk melindungi informasi (pribadi para) pelanggan.”

Berita tentang opsi berlangganan dengan iklan Netflix muncul, setelah perusahaan mengungkap penurunan pelanggan untuk pertama kalinya, dalam satu dekade terakhir.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Microsoft Akan Hentikan Dukungan Update Untuk Windows 8.1

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Microsoft mulai berancang-ancang menghentikan dukungan update sepenuhnya untuk Windows 8.1. Penghentian dukungan ini akan dimulai dengan pemberian notifikasi kepada para pengguna, sebelum akhirnya dimulai pada awal tahun 2023 mendatang.

Pada awal tahun 2020 kemarin, Microsoft telah menghentikan semua dukungan untuk sistem operasi Windows 7. Penghentian dukungan ini berlaku untuk pembaruan sistem operasi, hingga klaim garansi oleh para penggunanya. Dan kali ini, giliran sistem operasi generasi selanjutnya, yaitu Windows 8.1, yang akan mengalami hal serupa.

Dikutip dari laman resmi Microsoft, raksasa teknologi itu telah mengumumkan rencana mereka untuk menghentikan dukungan update dari sistem operasi Windows 8.1, yang akan dimulai per tanggal 10 Januari 2023, dan akan berimbas ke seluruh fitur Windows 8.1. Termasuk dukungan pembaruan untuk aplikasi Office, hingga update keamanan sistem operasi.

“Windows 8.1 mencapai akhir dukungan pada 10 Januari 2023.” Tulis Microsoft di artikel FAQ, “Setelah tanggal tersebut, jika Anda menjalankan Microsoft 365, Anda tidak akan lagi menerima pembaruan untuk aplikasi Office; ini termasuk fitur, keamanan, dan pembaruan kualitas lainnya.”

Baca juga: Seorang Insinyur Memainkan Dungeons And Dragons Bersama AI

CEO Microsft Umumkan Update
CEO Microsoft | Penghentian Update Sepenuhnya

Penghentian Update Sepenuhnya

Sebelum pengumuman ini, Microsoft sebenarnya telah mulai menghentikan dukungan untuk windows 8 sejak tahun 2016 silam. Dan untuk Windows 8.1, dukungan pembaruan akan dihentikan sepenuhnya pada awal tahun 2023 mendatang. Dalam penghentian ini, Microsoft tidak akan menawarkan program Extended Security Update (ESU) untuk Windows 8.1, sehingga perusahaan tidak akan memberikan patch keamanan tambahan, dan pengguna dihimbau untuk melakukan upgrade ke sistem operasi terbaru, atau menerima risiko menjalankan perangkat lunak tanpa pembaruan keamanan.

Windows 8.1 merupakan perbaikan besar untuk Windows 8, yang memperkenalkan visi sentuh-sentris baru untuk masa depan Microsoft. Karena fitur ini membuang desktop tradisional dan menggantinya dengan tombol Start baru, banyak pengguna PC umum yang menolaknya. OS mobile-first Windows 8 pun dinilai tidak sesuai dengan keinginan pengguna, dan Windows 8.1 hadir dengan mengembalikan tombol Start, sebagai pengakuan dari Microsoft bahwa Windows 8 adalah produk yang kacau.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Xbox, Sang Pendatang yang Menantang Pasar

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Xbox, mungkin orang-orang pada saat perilisannya masih bingung terhadap konsol tersebut. Ketika Sega keluar dari persaingan karena konsol mereka kurang laku, Microsoft tiba-tiba hadir di pasar yang didominasi 2 pihak tersebut.

Microsoft yang notabenenya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak komputer akhirnya mulai terjun ke industri game. Dapat dibilang, masuknya Xbox dalam persaingan konsol dapat dibilang nekat.

Bila dilihat dari pasar saat itu, konsol generasi keenam dipegang oleh dua perusahaan. Sony dengan PlayStation 2 dan Nintendo dengan Gamecube. Sebenarnya ada satu lagi, yaitu Sega dengan Sega Dreamcast, namun konsol tersebut kurang laris dan diminati ketimbang PS2 dan Gamecube yang membuat Sega keluar dari persaingan konsol.

Xbox In-Image
Momen Perilisan Xbox oleh Bill Gates dan Dwayne Johnson | IAIN ParePare Media

Melihat dari kondisi tersebut, Microsoft dapat dikatakan menjalankan sesuatu yang nekat. Perusahaan seperti Sony dan Nintendo punya pengalaman dalam industri game dan namanya terkenal. Sementara Microsoft sendiri adalah perusahaan yang terkenal oleh pekerja kantoran dengan OS Windows miliknya.

Namun, Microsoft juga tidak asal terjun ke persaingan konsol. Mereka benar-benar berkomitmen dalam pengembangan Xbox milik mereka ini.

Sejarah Pengembangan Xbox

Meskipun kurang pengalaman dalam bidang game, Microsoft bukan berarti tidak memilikinya sama sekali. Mereka baru saja mencapai kesuksesan dengan merilis beberapa game untuk Windows, yaitu Age of Empire dan Microsoft Flight Simulator.

Namun, hadirnya PS2 dengan fungsi multimedia miliknya membuat Bill Gates tersadar. Ia menyadari bahwa PS2 dapat merusak pasar Windows di masa depan. Mulai dari sinilah, pengembangan konsol game milik Microsoft dimulai.

Empat insinyur yang mengembangkan DirectX dikerahkan untuk membuat konsol yang dapat menampung DirectX mereka. Empat orang tersebut adalah Kevin Bachus, Seamus Blackley, Ted Hase, dan Otto Berkes.

DirectX sendiri merupakan teknologi Microsoft yang mengontrol tugas PC untuk menjalankan multimedia khususnya game. Game Age of Empire dan Microsoft Flight Simulator sebelumnya dapat dibuat berkat DirectX ini.

Mereka memulai proyek mereka dengan nama “Midway”. Nama tersebut diambil dari “Battle of Midway”, sebuah peperangan di Pasifik saat perang dunia kedua. Pada perang tersebut, Amerika berhasil mengalahkan Jepang dengan telak.

Sempat terjadi beberapa konflik internal dalam pengembangan Xbox. Tim insinyur di Silivon Valley yang baru saja diakuisisi Microsoft menginginkan Xbox dikembangkan dengan Windows CE hasil garapan mereka. Sementara itu, 4 orang tadi, ingin Xbox dikembangkan berdasarkan DirectX agar dapat kompatibel dengan OS milik mereka.

Pada akhirnya, Bill Gates memutuskan untuk menyerahkan proyek ini ke tim DirectX dengan pengembangan Windows CE milik tim insinyur Silicon Valley. Mereka pun mulai bekerja dengan mengembangkan chip graphic buatan sendiri.

Untuk desainnya diserahkan pada Rick Thompson dan Robert J. Bach yang menyusunnya dengan perangkat dari Dell. CPU-nya diambil dari kerjasama mereka dengan AMD namun digantikan dengan CPU Intel tepat sebelum perilisan.

Nama Xbox sendiri diambil dari nama DirectX Box. Sebelum itu pilihan nama yang ada adalah MTG (Microsoft Total Gaming), MIND (Microsoft Interactive Network Device), WEP (Windows Entertainment Project), dan MIC (Microsoft Interactive Centre).

Baca Juga: Mengenal Karakter Lifeline Apex Legends, Guide Gameplay

Pengumuman dan Peluncuran Xbox

Sesaat sebelum perilisan, Xbox sendiri mencari beberapa pengembang game untuk merilis game eksklusif untuk konsolnya. Bill Gates mencoba bernegosiasi dengan Sega untuk membuat game Sega Dreamcast kompatibel dengan Xbox, namun negosiasi tersebut gagal.

Pada akhirnya, Xbox mampu menggaet dua pengembang, yaitu Bethesda Software dan Tecmo. Kedua perusahaan tersebut berminat karena kekuatan Xbox yang lebih kuat dari PS2. Game seperti The Elders Scroll II Morrowind dan Dead or Alive 3 akhirnya hadir ekslusif di Xbox.

Microsoft juga tidak tinggal diam. Mereka mengubah divisi game mereka dan membentuk Microsoft Game Division. Divisi tersebut berperan dalam menghadirkan game Halo untuk Xbox.

Xbox secara resmi diumumkan oleh Dwayne Johnson pada acara CES di Las Vegas tanggal 3 Januari 2001. Lalu pada E3 2001 di bulan Mei, Microsoft mengumumkan secara resmi harga dan tanggal perilisan Xbox. Game seperti Halo dan Dead or Alive 3 menjadi perhatian terbesar dalam acara tersebut.

Xbox akhirnya rilis pada 15 November 2001, 3 hari sebelum perilisan Nintendo Gamecube. Terdapat sebuah event pada toko retail di Times Square, New York tempat Bill Gates menjual Xbox pertama kepada pelanggan.

Xbox sendiri berhasil terjual sebanyak 24 juta unit secara global per 10 Mei 2006 setelah produksinya dihentikan pada 2005. Xbox mencapai angka penjualan 1 – 1,5 juta unit per tahun dengan jumlah pengiriman maksimum lebih dari 100,000 unit per minggu.

Namun, penjualannya sendiri di Jepang sangat mengecewakan. Microsoft menargetkan 6 juta unit yang akan terjual di Jepang, namun nyatanya hanya 474,992 unit saja yang terjual. Hal ini dikarenakan adanya brand lokal seperti PS2 dan Gamecube yang bersaing di harga yang jauh lebih murah dan dukungan game produksi lokal yang lebih banyak.

Paling Kuat Mesinnya, Pasarnya Masih Kalah

Tidak diragukan lagi, Xbox adalah konsol paling kuat pada zamannya. Bila dibandingkan dengan PS2 dan Gamecube, Xbox sendiri memiliki mesin yang lebih gahar.

Xbox dibekali dengan CPU Intel Pentium III dengan sedikit kustomisasi dan dibantu GPU NV2A milik Nvidia. Xbox juga telah mengandalkan memori built-in yang menghilangkan fungsi dari memory card.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Konami: Legenda yang Sekarang Dibenci

Namun, mesin kuat itu sendiri dapat berakibat pada harga yang lebih tinggi dari kedua pesaingnya. Ditambah lagi, game eksklusif di Xbox dapat dibilang jauh lebih sedikit dari yang lain.

PS2 contohnya dapat menggaet seri GTA dan Metal Gear Solid untuk konsolnya dan Gamecube dengan seri Resident Evil-nya. Xbox sendiri hanya mengandalkan Halo dan Dead or Alive 3 sebagai game ekslusif utama mereka.

Meski begitu, Xbox masih terus memperbaiki dirinya lebih baik lagi di masa depannya. Rilisnya Xbox 360 membawa perubahan pada pasar konsol. Hingga saat ini, Xbox masih aktif dalam persaingan di industri game. Hal ini juga didukung oleh faktor Microsoft yang akhir-akhir ini mulai fokus untuk mengakuisisi developer ternama.