Tag Archives: MMO

Konyol! The Day Before Alami Penundaan Lagi!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Mulai dari mendadak menjadi game paling banyak di-wishlist hingga sederetan kontroversi, The Day Before sudah memicu kekhawatiran dan kritikan. Fntastic selaku pengembangnya sempat berjanji akan menampilkan cuplikan gameplay lebih lanjut. Nyatanya, mereka kembali menunda dari tanggal rilis 1 Maret 2023 karena sebuah alasan konyol!

Alami Penundaan Pertama Kali Hingga Picu Kontroversi

Sebelumnya, The Day Before benar-benar mencuri perhatian semenjak pengumuman perdananya. Alhasil, pemain yang ingin memainkannya berbondong-bondong memasukkan game tersebut di-wishlist di Steam. Game survival MMO itu mendadak menjadi game yang paling banyak di-wishlist.

The Day Before delayed again trademark
The Game Before sudah picu kontroversi bahkan sebelum rilis

Awalnya, game besutan Fntastic itu akan rilis 21 Juni 2022. Namun, Fntastic memutuskan untuk menundanya hingga 1 Maret 2023 dengan alasan ingin menggunakan engine Unreal Engine 5.

Lebih buruk lagi, Fntastic picu kontroversi karena mengandalkan relawan untuk membuat game tersebut. Banyak di antara mereka tidak dibayar sama sekali. Terlebih, track record Fntastic juga memicu netizen skeptis.

Baca juga: Alasan The Day Before Berpotensi Jadi Game Terburuk 2023

Alasan Penundaan The Day Before Ternyata…

Pada 25 Januari 2023, laman The Day Before di Steam tiba-tiba menghilang. Ini memicu tanda tanya bagi netizen, terutama pemain yang sudah penasaran dengan game-nya. Padahal sebelumnya Fntastic sudah berjanji akan menunjukkan cuplikan gameplay yang sesungguhnya setelah banyak dikritik.

Fntastic akhirnya buka suara begitu kabar ini beredar di dunia maya. Mereka mengungkap sebuah alasan konyol di balik hilangnya laman The Day Before di Steam. Masalah trademark diklaim sebagai pemicu utamanya.

“Sebelum perilisannya, Steam memblokir game kami karena permintaan seorang individu, karena nama The Day Before. Seperti yang diketahui, game kami pertama kali diumumkan pada tahun 2021. Saat pengumuman tersebut, trademark tersebut masih tersedia. Setelah pengumuman tersebut, seorang individu ternyata mengajukan permohonan judul The Day Before di Amerika Serikat sebelum kami,” tulis Fntastic melalui akun Twitter-nya.

Fntastic kemudian membagikan link yang dimaksud. Berdasarkan link tersebut, nama The Day Before sudah diklaim oleh Sun Jae Lee. Lee telah mengajukan nama tersebut pada Mei 2021 sebelum akhirnya terdaftar pada 1 November 2022.

Karena alasan ini, Fntastic tidak memiliki pilihan lain selain menunda The Day Before hingga 1 November 2023. Mereka berharap dapat menyelesaikan masalah trademark tersebut dengan meminta untuk menghubungi Sun Jae Lee. Alhasil, video gameplay yang sudah dijanjikan terpaksa mengalami penundaan.

Masalah trademark yang memicu laman Steam-nya dihapus dapat dikatakan sangat konyol. Fntastic sudah berjanji pada penggemar bahwa mereka akan menampilkan video gameplay. Tentu saja penggemar semakin curiga bahwa game ini berpotensi menjadi scam. Bukan tidak mungkin lagi The Day Before akan berakhir menjadi vaporware atau game yang tidak pernah rilis.

Alasan The Day Before Berpotensi Jadi Game Terburuk 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – The Day Before menjadi salah satu game yang mencuri perhatian akhir-akhir ini. Game MMO survival horror itu telah menjadi game yang paling banyak di-wishlist di Steam tahun lalu. Ironisnya, saat ini banyak pihak berpendapat bahwa game besutan Fntastic itu berpotensi menjadi game terburuk pada tahun 2023.

The Day Before Mendadak Jadi Game yang Paling Banyak di-wishlist di Steam

The Day Before visual
Visual di trailer perdana The Day Before tuai sambutan hangat

Fntastic pertama kali mengungkap The Day Before dengan trailer perdana dan preview gameplay-nya. Trailer tersebut menunjukkan game tersebut terlihat seperti kombinasi The Division dan The Last of Us. Penungkapan itu langsung mencuri perhatian pemain. Mendadak, game tersebut menjadi game yang paling banyak di-wishlist di Steam.

Penundaan Hingga Kontroversi Relawan

Awalnya, game open world MMO survival horror itu dijadwalkan rilis 21 Juni 2022. Akan tetapi, Fntastic selaku pengembang mengungkap bahwa The Day Before harus tertunda hingga 1 Maret 2023. Alasannya, pihak pengembang ingin berganti menggunakan Unreal Engine 5 untuk membuat gameplay-nya lebih fantastik lagi.

Baca juga: Sudah Ditunggu, The Day Before Ditunda Rilisnya Hingga 2023

Akhir Juni 2022, Well Played mengungkap Fntastic mengandalkan para relawan untuk menyelesaikan game-nya. Kabar ini memicu kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya, relawan yang dimaksud adalah relawan yang dibayar dan tidak dibayar. Banyak dari para relawan itu tidak dibayar.

Anehnya, pihak Fntastic sendiri mengaku tim mereka terdiri dari banyak relawan, termasuk mereka yang dibayar. Setiap relawan tersebut akan mendapat sertifikat partisipasi dan kode gratis, namun tidak akan dibayar sebagai kompensasi.

Jejak Rekam Fntastic

Pengungkapan The Day Before hingga keberhasilannya menjadi game terbanyak di-wishlist di Steam membuat publik bertanya-tanya. Fntastic sendiri merupakan pengembang indie yang baru berkecimprung di pasar game AAA. Pasalnya, pengembang tersebut bukan menjadi pengembang sebesar Ubisoft atau Krafton.

Channel YouTube Force Gaming mengungkap jejak rekam Fntastic sebagai pengembang sangat buruk. Sebelum The Day Before, mereka memiliki tiga judul game yang pernah dikembangkan, yaitu The Wild Eight, Dead Dozen, dan Propnight. Ketiganya sudah dapat dikatakan terabaikan.

The Day Before The Wild eight
The Wild Eight

Game pertama mereka, The Wild Eight, merupakan top down survival action berlatar di Alaska. Begitu game itu rilis sebagai early access di Steam pada Februari 2017, awalnya pemain memberikan ulasan positif. Namun, Fntastic menjual hak game tersebut karena konflik internal dengan mitranya.

The Day Before Dead Dozen
Dead Dozen

Dead Dozen menjadi game keduanya. Game FPS horror itu melibatkan tim beranggotakan hingga empat pemain untuk keluar dari sebuah piramid misterius. Dead Dozen pertama kali rilis sebagai early access pada Maret 2018. Tidak seperti The Wild Eight, Dead Dozen mendapat kritikan buruk pada awal peluncurannya. Karena hal ini, mereka memutuskan untuk menghentikan dukungannya tiga bulan kemudian.

The Day Before Propnight
Propnight

Propnight menjadi game ketiga dari Fntastic yang dirilis saat pengumuman The Day Before. Pada dasarnya Propnight memiliki konsep yang mirip dengan Dead by Daylight. Namun, game tersebut mendapat ulasan negatif karena bug bertebaran. Setidaknya, Propnight terakhir kali mendapat patch pada 1 Januari 2023.

Rilis Trailer Gameplay RTX yang Minim Gameplay, The Day Before Kembali Picu Kritik

Jejak rekam Fntastic tentu mengundang kritikan dan kekhawatiran terhadap nasib The Day Before ke depannya. Kemungkinan besar, game MMO survival horror itu akan bernasib sama dengan ketiga game sebelumnya, terabaikan dan mendapat ulasan buruk.

Fntastic berani merilis trailer gameplay untuk memamerkan grafik dari Nvidia RTX. Seperti sebelumnya, trailer itu memamerkan grafik yang realistis terhadap dunia game itu.

Warganet langsung mengkritik habis-habisan trailer itu. Mereka mengatakan trailer gameplay itu sama sekali tidak memamerkan lebih banyak gameplay, melainkan berfokus pada grafik yang sangat menawan dan realistis. Tidak sedikit pula yang mengecap The Day Before sebagai calon game terburuk tahun 2023 atau bahkan sebuah scam besar.

The Day Before sempat disusul Stray sebagai game yang paling banyak di-wishlist. Saat ini, Hogwarts Legacy menyusul game besutan Fntastic itu dan langsung menjadi game premium terlaris saat ini.

Baca juga: Belum Rilis, Hogwarts Legacy Jadi Game Terlaris di Steam

Dengan jadwal perilisan 1 Maret 2023 semakin dekat, apakah The Day Before akan membungkam skeptisme pemain? Ataukah game ini menjadi satu lagi kegagalan bagi Fntastic?

NCSoft Umumkan Project LLL, MMO Shooter Open-World

GAMEFINITY.ID, PATIPublisher sekaligus developer game asal Korea Selatan NCSoft baru saja membagikan trailer gameplay pertama untuk game MMO third-person-shooter yang akan datang yaitu Project LLL. Membawakan tema pasca kiamat, game ini cukup mampu menarik perhatian para gamer untuk menunggu kedatangannya.

NCSoft Ingin Menciptakan Genre Baru

NCSoft telah merilis trailer gameplay berdurasi sembilan menit yang menunjukkan beberapa mekanik yang akan ada pada gamenya nanti seperti stealth, scanning, dan juga healing. Dalam wawancara yang dibagiakan melalui website resminya, pimpinan project Seeder Jaehyun Bae memberikan beberapa detail tambahan tentang game tersebut.

Project LLL direncanakan untuk dirilis sekitar tahun 2024. Game shooter MMO dengan sudut pandang orang ketiga ini memang cukup memberikan kesan unik dibanding game MMO pada umumnya. Bae menjelaskan bahwa NCSoft berkeinginan untuk menciptakan genre baru yang berbeda untuk game shooter. Dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, game ini berhasil menampilkan kualitas grafis yang setara dengan game – game AAA saat ini.

Sekilas Mengenai Project LLL

Berlatar di suatu dunia alternatif dimana suatu “peristiwa tertentu” telah memicu hal – hal tak terduga yang berbeda dengan sejarah aslinya. Pihak pengembang menyebutkan latar waktu game ini di abad ke-23 yang terjadi akibat kekacauan kekaisaran Bizantium pada abad ke-10. Memberikan petunjuk bahwa game ini akan memakai dua latar waktu yang berbeda namun saling terhubung.

Trailer gameplay menunjukkan area Seoul, Korea yang telah mengalami kehancuran penuh akibat invasi para mutant. Bae menjelaskan bahwa pihak developer telah melakukan survei mendalam pada landmark-landmark dunia nyata seperti Gwanghwamun Building Forest dan Gyeongbokgung Palace, untuk menciptakan dunia alternatif tetapi terkesan realistis.

Project LLL akan memiliki model gameplay Open-World dimana para pemain akan bekerja sama dalam menghabisi monster-monster yang menginvasi bumi. Dengan luas dunia sekitar 30 kilometer persegi, pihak developer berusaha untuk mengilangkan kesan repetitif dimana segala tindakan pemain akan memiliki konsekuensi kedepannya selama berjalannya permainan.

LLL bukanlah satu-satunya game yang sedang dikembangkan oleh NCSoft. Sebelumnya NCSoft bersama Playstation telah dikabarkan sedang mengembangkan game MMO yang berlatar di dunia Horizon Zero Dawn. Project LLL direncanakan akan rilis untuk PC maupun konsol di tahun 2024.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menantikan game ini? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Babylon’s Fall Tutup! CEO Platinum Minta Maaf

GAMEFINITY.ID, PATI – Kabar mengenai penutupan salah satu game MMO milik Square Enix, Babylon’s Fall telah diumumkan beberapa waktu lalu. Sebelum berita penutupan tersebut, game Babylon’s Fall memang sudah mengalami banyak masalah. Mulai dari jumlah pemain yang sangat sedikit, bahkan pernah sampai dititik dimana tidak ada pemain aktif di game. Hingga berujung pada penutupan server di bulan februari tahun depan. Melihat kejadian tersebut, CEO Platinum Games selaku developer meminta maaf karena mengecewakan para pemain Babylon’s Fall.

Pemintaan Maaf atas Penutupan Babylon’s Fall

Babylon’s Fall pertama kali diluncurkan pada maret tahun 2022. Belum genap menyentuh umur satu tahun, game besutan dari Square Enix ini terpaksa ditutup pada februari 2023 mendatang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh VGC, Atsushi Inaba selaku CEO PlatinumGames secara terbuka meminta maaf atas penutupan Babylon’s Fall yang menimbulkan banyak kekecewaan dikalangan para fans.

Babylon's Fall
Source: PlantinumGames

“Kekecewaan apa pun yang mungkin kami timbulkan untuk para fans kami adalah sesuatu yang sangat kami sesali sebagai pengembang. Memberikan perasaan apa pun selain kesenangan dan kenyamanan dalam karya kami kepada para pemain adalah sesuatu yang sama sekali tidak kami inginkan sebagai pengembang,” katanya.

Tidak Menyerah Dalam Membangun Game Live Service

Inaba mengatakan tidak dapat menjelaskan secara rinci alasan penutupan game Babylon’s Fall. Beliau menyarankan untuk bertanya secara langsung kepada Square Enix mengenai hal tersebut. Namun, Beliau mengklaim bahwa Platinum telah mendapatkan pelajaran dari pengalaman ini dan tetap tidak menyerah dalam membangun game live service mereka di masa depan. Bahkan saat ini PlatinumGames menyatakan bahwa sedang sibuk mengerjakan game live service selanjutnya dengan codename Project G.G.

PlatinumGames menyiratkan bahwa membagi beban kerja dalam membangun game live service dengan perusahaan eksternal, seperti yang mereka lakukan dengan Square Enix, bukanlah sesuatu yang baik.

“Ada banyak hal yang kami pelajari dari pengalaman ini, dan itu sama sekali tidak mengubah rencana atau pandangan kami di masa depan terkait membangun game live service. Permainan live service jelas merupakan sesuatu yang ingin kami lakukan dan upayakan untuk terus maju, ” Ucap CEO Developer Bayonetta tersebut.

Saat ini PlatinumGames sedang disibukkan dengan persiapan perilisan Bayonetta 3 yang akan rilis di Nintendo Switch pada akhir Oktober nanti. Mari berharap semoga PlatinumGames dapat berhasil membangun game live service yang lebih baik.  Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Proyek Game MMO Marvel Batal Sebelum Diumumkan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Proyek game MMO Marvel dibatalkan, meski belum ada pengumuman untuk judul maupun teaser. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh EG7, selaku induk perusahaan dari developer game Daybreak Games.

Pada bulan November tahun lalu, Marvel  dikabarkan sedang menggarap proyek MMO AAA, yang akan dikerjakan oleh Daybreak Games, Developer dibalik game DC Universe Online dan Lord of the Rings Online. Meski belum ada pengumuman lebih detail mengenai proyek tersebut, game MMO itu direncanakan akan rilis pada tahun 2023 mendatang.

Dan kemarin, induk perusahaan Daybreak Games, EG7, membagikan update terbaru mereka. Kabar terbaru ini bukanlah update seputar pengembangan game, melainkan sebuah pengumuman press release yang berisi pembatalan proyek game rahasia itu. Dimana EG7 memutuskan untuk mengalokasikan dana modal mereka ke beberapa judul game jangka panjang, yang dianggap memiliki resiko kerugian lebih kecil.

“EG7 hari ini mengumumkan akan menghentikan pengembangan proyek Marvel di Daybreak Games.” Tulis press release tersebut.

“Berdasarkan evaluasi ulang profil risiko pengembangan, ukuran investasi, dan strategi portofolio produk jangka panjang untuk grup, dewan (EG7) telah memutuskan untuk mengubah prioritas pengembangan dan mengalokasikan kembali sumber daya dalam grup untuk fokus pada alternatif proyek jangka panjang.”

“Perusahaan telah berencana untuk menginvestasikan lebih dari SEK 500 juta (500 juta Krona / Mata uang Swedia) dalam proyek Marvel selama tiga tahun ke depan. (Akan tetapi,) Perusahaan sekarang akan mendiversifikasi investasi ini ke beberapa proyek berukuran lebih kecildalam grup, termasuk peningkatan besar yang diumumkan sebelumnya ke The Lord of the Rings Online dan DC Universe Online, dan peluang game baru dengan pihak pertama kami, IP asli.”

Baca juga: EA Dekati Beberapa Perusahaan Besar Untuk Akuisisi

Developer Game EG&
EG7 | Pembatalan Game MMO Marvel

 

Pembatalan Game MMO Marvel

Meski tampak datang secara tiba-tiba, ini bukanlah kabar pembatalan proyek game Marvel pertama yang dilakukan oleh EG7. Sebelumnya, Daybreak Games juga pernah membatalkan proyek kerjasama dengan perusahaan komik itu, untuk sebuah game MMORPG pada tahun 2018.

EG7 merupakan induk perusahaan dari Daybreak Games, pengembang dibalik game DC Universe Online dan Lord of the Ring Online. Selain dua game MMO tersebut, perusahaan asal Swedia itu juga telah ikut berkontribusi dalam banyak judul game AAA. Beberapa diantaranya adalah Call of Duty, Destiny, Dark Souls, serta Rage.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/