Tag Archives: moba

Riot Resmi Buka Server League of Legends SEA

GAMEFINITY.ID, PATI – Tahun 2023 merupakan awal yang baik untuk salah satu game esport paling populer, League of Legends di wilayah Asia Tenggara. Pasalnya, kini League of Legends SEA akan diambil alih oleh Riot sendiri yang sebelumnya dipegang oleh Garena. Sudah lebih dari satu dekade Garena menjadi publisher untuk League of Legends di Asia Tenggara. Kini para komunitas League of Legends di wilayah Asia Tenggara akan memiliki perlakuan yang sama dengan League of Legends Global.

Riot Ambil Alih League of Legend SEA

Riot resmi membuka server League of Legends dan Teamfight Tactic SEA per tanggal 6 Januari 2023. Dengan ini Garena selaku publisher League of Legends dan TFT SEA terdahulu resmi berhenti dalam mengoperasikan League of Legends di region Asia Tenggara.

Berita ini sebelumnya sudah diumumkan pada November 2022. Para fans pun merasa senang dengan kabar ini terutama mereka yang bermain di server SEA yang dipegang oleh Garena. Selang beberapa waktu setelah pengumuman pengambil alihan League of Legends SEA, Riot memberikan kesempatan bagi para player yang sebelumnya bermain di server Garena untuk dapat melakukan migrasi akun. Nantinya segala sesuatu yang ada di akun tersebut mulai dari progress pertandingan, champion, hingga skin akan langsung ditransfer ke akun Riot.

Meski server telah dibuka, mereka yang sebelumnya belum sempat melakukan masih bisa untuk migrasi akun ke Riot. Kalian bisa langsung saja mengunjungi website resmi dari League of Legends.

Apa Dampak Bagi LoL SEA?

Dengan diambil alihnya server SEA dari Garena ke Riot, maka komunitas LoL SEA akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan komunitas yang ada di server Global. Saat dipegang oleh Garena banyak kebijakan – kebijakan yang berbeda dengan Riot di server Global. Perbedaan yang paling terlihat terletak saat perilisan skin champion baru. Jika di Riot skin – skin baru bisa dibeli dengan mudah, berbeda dengan yang Garena lakukan. Garena sering kali menjadikan skin – skin baru ini sebagai event gacha.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika kelak Riot akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Garena perihal perilisan skin. Mengingat Riot sudah melakukan hal ini di versi mobile, League of Legends: Wild Rift.

Banyak Event – Event Baru

Riot
Dapatkan Champion Gratis dan Juga Skin Ultimate selama event berlangsung | Source: Riot Games

Untuk merayakan pembukaan server League of Legends SEA, Riot memberikan segudang event menarik bagi semua player LoL SEA. Dimulai dari bagi-bagi champion gratis dari tahun 2009 sampai 2021 yang jumlahnya seratus lebih. Tak hanya itu, Riot juga membagikan skin ultimate gratis yang dapat dipilih sesuka hati. Player hanya perlu menyelesaikan beberapa misi selama event berlangsung. Buat kalian yang ingin tahu informasi lengkapnya dapat mengunjungi halaman League of Legends.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan league of legends sekarang? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Review Eternal Return, Battle Royale Rasa MOBA

GAMEFINITY.ID, Bandumg – Tidak dapat terbantahkan bahwa battle royale dan MOBA menjadi dua genre terpopuler saat ini. Namun, Nimble Neuron dan Kakao Games berupaya untuk menghadirkan dua genre itu menjadi satu game, yaitu Eternal Return.

Eternal Return pertama kali rilis sebagai early access pada 14 Oktober 2020 dan masih belum berupa full release. Nimble Neuron pernah menyebut bahwa mereka tengah mengerjakan versi Xbox dan mobile-nya. Saat ini, game ini hanya ada di PC.

Sinopsis Eternal Return, Battle Royale Rasa MOBA

Dalam Eterrnal Return, pemain harus berhadapan dengan 14-17 pemain lain. Mereka ditempatkan di Lumia Island untuk bertahan hidup dan saling bertarung sebagai bagian dari sebuah eksperimen. Seperti game battle royale pada umumnya, satu pemain yang bertahan akan menjadi pemenang.

Terdapat 5 mode yang berbeda, yaitu Practice Mode (untuk latihan), Custom Game, vs AI, Ranked Match, Normal Match, dan Cobalt Protocol. Pemain dapat bermain secara solo, duo, atau squad dalam Custom Game, Ranked Match, atau Normal Match. Cobalt Protocol merupakan mode 4v4 yang mendekati game MOBA biasanya, di mana pemain harus menghabiskan poin tim lawan hingga habis dengan membunuh lawan beberapa kali.

Gameplay Eternal Return (7/10)

Eternal Return menjadi sebuah game battle royale dengan elemen MOBA. Pemain terlebih dahulu akan memilih sebuah karakter. Terdapat total 61 karakter yang dapat dipilih per tulisan ini, masing-masing memiliki skill, ability, dan pilihan senjata yang berbeda-beda.

Eternal Return gameplay 3
Eternal Return gabungkan konsep battle royale dan MOBA

Dalam gameplay, pemain juga harus melakukan loot untuk mencari material untuk upgrade equipment dan berburu binatang selain membasmi pemain lain.

Oleh karena itu, mereka harus berkeliling map untuk mendapat experience demi level up dan mendapat equipment lebih kuat dari looting. Terlebih, terdapat 15 bagian dari map Lumia Island yang dapat dikunjungi, masing-masing memiliki koleksi item dengan jumlah yang berbeda.

Elemen berburu demi membuat equipment lebih kuat di game ini dapat membuat frustrasi, apalagi bagi pemain baru. Pasalnya, mereka harus mengumpulkan item untuk meng-upgrade equipment dan menemukan makanan untuk healing secepat mungkin, belum lagi harus naik level agar dapat upgrade skill dan mengalahkan musuh. Masing-masing pemain hanya mendapat 10 slot dalam storage. Jika penuh kecuali saat dapat melakukan upgrade item, pemain tidak bisa mendapat item yang ingin diambil.

Baca juga: Deretan Game Battle Royale yang Bukan Shooter

Control (8/10)

Untuk melangkah, pemain hanya bisa melakukan click menggunakan tombol kanan mouse. Pilihan untuk menggunakan tombol keyboard untuk melakukannya dapat menjadi pilihan tambahan yang seharusnya tersedia.

Pemain dapat menggunakan skill dengan tombol Q, W, E, R, dengan tombol R merupakan skill ultimate. Weapon skill (bisa diperoleh setelah mencapai level 7) dapat digunakan dengan menekan tombol D. Tombol angka 0-9 menjadi tombol untuk menggunakan item, baik untuk healing dan equip barang. Pemain dapat melakukan rest untuk healing di tempat aman dengan tombol X.

Graphics (9/10)

Eternal Return characters season 6
Terdapat berbagai karakter keren dengan art bergaya anime di Eternal Return

Eternal Return memiliki grafis bergaya anime. Hal tersebut terlihat dari semua karakternya. Ini menjadi angin segar untuk game ini mengingat banyak karakter keren yang dapat dijadikan favorit.

Map Lumia Island juga terlihat menawan dengan grafis tiga dimensi dan sudut pandang top down seperti game MOBA lainnya. Setiap elemen pada di map tersebut hampir terlihat realistis.

Music (8/10)

Musik di Eternal Return, baik di lobby atau selama gameplay, cocok dengan tema survival. Bisa dikatakan, musik di game tersebut mengundang ketegangan bagi pemain, begitu pula dengan sound effect-nya.

Addictive (7/10)

Seperti yang disebutkan dalam gameplay, Eternal Return dapat membuat pemainnya frustrasi karena mekanik yang cukup rumit. Meski begitu, game ini menjadi cukup adiktif ketika pertama kali memainkannya. Mekanik dalam game ini justru membuat penasaran, pemain jadi bisa tahu strategi untuk menaikkan level dan mengumpulkan item untuk melakukan upgrade equipment lebih cepat.

Semakin lama bermain, game ini sering membuat frustrasi saat matching. Sering kali, pemain bertemu dengan pemain veteran ber-skill sangat tinggi dan pengalaman mendalam tentang game ini. Ini berpotensi dapat menganggu pemain baru untuk melanjutkan bermain Eternal Return.

Verdict untuk Eternal Return

Meski menggabungkan dua genre game populer untuk menghasilkan konsep baru, Eternal Return nyatanya dapat membuat frustrasi pemainnya karena mekanik yang sangat kompleks dan sering matching bersama pemain veteran. Setidaknya, game ini memiliki berbagai karakter yang keren dengan art bergaya anime mengagumkan.

Untuk Eternal Return, penulis memberi total score 7,8.

Bagi yang ingin mencoba Eternal Return dan penasaran dengan kombinasi battle royale dengan MOBA, pemain dapat mengunduhnya gratis di Steam dan Microsoft Store.

Jadi Juara Umum IESF WEC 2022, Indonesia Ukir Sejarah Baru

GAMEFINITY.PATI – Kompetisi Esport Dunia IESF WEC 2022 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia resmi berakhir. Kompetisi ini dihadiri 700 atlet dari 105 yang saling mengadu kemampuan di enam cabang dengan tujuh nomor pertandingan. World Esports Championship yang dibawahi oleh Federasi Esports International mempertandingkan 6 cabang game yaitu CSGO, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, eFootball, DOTA 2 dan TEKKEN 7.

IESF Berakhir Dengan Indonesia Pulang Sebagai Juara

Indonesia sebagai tuan rumah telah berhasil menyelenggarakan kompetisi esport ini dengan sangat baik. Para skuad merah putih pun telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di Dunia Esport.

Selama hampir 10 hari bertanding, para atlet esport Indonesia telah berjuang semaksimal mungkin demi mengharumkan nama Indonesia di kancah esports dunia. Hasil memang tidak akan mengkhianati usaha, perjuanagan yang ditunjukkan oleh skuad merah putih berhasil membawa negara Indonesia meraih gelar juara di kompetisi IESF WEC 2022. Dengan total 3 emas dan 1 perunggu, Indonesia dinyatakan sebagai juara umum IESF WEC 2022.

Team Dota 2 IESF WEC 2022

Dota 2 menjadi game pertama yang dijuarai Indonesia di ajang IESF WEC 2022. Menurunkan skuad terbaik milik Indonesia yang terdiri dari Dreamocel, Womy, Whitemon, Hyde, Mikoto, Jhocam dan Aville, skuad merah putih ini berhasil mempersembahkan gelar juara dunia perdana di IESF WEC 2022.

IESF
Source: PB ESI

Tentu perjuangan yang dihadapi mereka tidaklah mudah. Sempat turun di lower bracket tidak menyurutkan semangat demi meraih medali emas untuk negara tercinta. Tim Dota 2 berhasil membalaskan dendam atas kekalahan terhadap Filipina di upper bracket semifinal. Mengalahkan Filipina dengan skor tipis 3-2.

EFootball

Elga “Elgacor” Cahya Putra berhasil menorehkan sejarah baru untuk epsorts Indonesia dengan kemenangannya di IESF WEC 2022. Sejak babak playoff Elgacor telah menunjukkan kemampuan bermainnya yang sangat hebat.

IESF
source: PB ESI

Strategi yang dibawa oleh Elgacor berhasil menyingkirkan berbagai lawan mulai dari Serbia, Arab Saudi, hingga Argentina dengan cukup mudah. Skor 3-0 menjadi akhir dari kompetisi eFootball IESF WEC 2022 dengan Indonesia keluar sebagai juara.

Baca Juga: Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

Team Mobile Legend di IESF WEC 2022

Mobile Legend menjadi pertandingan penutup kompetisi IESF WEC 2022. Lagi – lagi Indonesia dipertemukan kembali oleh Filipina yang sebelumnya telah dikalahkan, memaksa Filipina untuk turun ke lower bracket.

iesf
source: One Esports

Pada partai grand final Indonesia memiliki keuntungan karena datang dari upper bracket membuat Indonesia unggul 1 poin lebih dulu. Tampil dengan penuh percaya diri, Indonesia berhasil memporak – porandakan pertahanan Filipina dengan hasil akhir 3-0 tanpa balas. Menambah satu medali emas yang telah dikantongi Indonesia di IESF WEC 2022.

Prestasi ini tentunya sangat membagakan Negara Indonesia. Ini menunjukkan jika esports Indonesia telah berkembang pesat dan semakin dikenal di kancah International. Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Toyz, Mantan Pro Player LoL di Penjara karena Narkoba

GAMEFINITY.ID, PATI – Semenjak awal perilisan pada tahun 2009, League of Legends telah banyak mengadakan turnamen kompetitif dengan hadiah yang fantastis. Dari event ini juga, para juara dunia esprort terlahir. Namun nampaknya mempertahankan karir sebagai atlet esport bukanlah hal yang mudah. Beberapa dari mereka malah terjerat kasus kriminal usai keluar dari esport. Salah satu nama yang sebelumnya cukup besar, Toyz akhirnya kembali terdengar yang sebelumnya terjerat kasus narkoba.

Akhir Dari Kasus Narkoba Mantan Juara Dunia

Persaingan di dunia esport sekarang ini memang cukup keras. Kemunculan pemain – pemain baru membuat nama – nama lama sudah tidak terdengar lagi. Beberapa nama lama telah memutuskan untuk berhenti sebagai pemain profesional dan beralih profesi menjadi content creator atau perkerjaan yang masih berhubungan dengan karir mereka sebelumnya. Namun ada juga yang salah langkah sehingga membuat mantan pro player ini mendekam di dalam penjara.

Juara Dunia Season 2, Kurtis ‘Toyz’ Lau dilaporkan terjerat hukuman penjara akibat perdagangan narkoba di Taiwan. Sebelumnya Toyz telah mengaku dipersidangan pada 16 Juni lalu atas segala kasus perdagangan narkoba yang telah dia lakukan. Dalam persidangannya Toyz juga meminta kepada semua orang untuk menjauhi narkoba.

Berdasarkan laporan dari Dexerto, Toyz akhirnya dijatuhi hukuman 4 tahun 2 bulan karena aksi perdanganan ganja ilegal di Taiwan pada tanggal 24 November 2022. Dalam hukumannya tersebut diketahui  terdapat 6 dakwaan atas tindak kejahatan Toyz yang mana semuanya berhubungan dengan perdagangan narkoba.

Karir Toyz Selama Menjadi Pro Player League of Legends

Selama karirnya menjadi pro player, Toyz telah berhasil membawa pulang title World Championship Season 2 sebagai mid laner di tim Taipei Assassins. Meskipun dia menguasai banyak champion mid laner, namun peforma paling terbaiknya saat dia memainkan champion Orianna. Karena itulah Toyz mengajukan Orianna sebagai salah satu champion yang akan mendapatkan skin bertema Taipei Assassins untuk memperingati kemenangan mereka di World Championship Season 2.

Toyz
Taipei Assassins berhasil menjuarai League of Legends World Champion pada tahun 2012 | Source: RIOT

Meski telah menjuarai turnamen kelas dunia, Toyz masih terus bermain sebagai mid laner hingga beberapa tahun setelahnya. Dia pun kemudian beralih menjadi Manager hingga akhirnya pensiun pada tahun 2019 kemarin.

Semenjak itu, namanya sudah tidak terdengar lagi di dunia esport League of Legends. Pada akhirnya namanya kembali terdengar meski bukan melalui prestasi ataupun kabar baik. Setelah menjalani proses hukum beberapa bulan, Toyz terpaksa menerima konsekuensi dari pilihannya ini sebagai pengedar narkoba dan mendekap di belakang jeruji besi dalam waktu yang tidak sebentar.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id.

Riot Games Ambil Alih League of Legends di Asia Tenggara

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa League of Legends menjadi salah satu game MOBA terpopuler di dunia saat ini, termasuk Asia Tenggara. Riot Games akhirnya mengumumkan mereka akan mengambil alih hak publikasi game besutannya itu dari Garena setelah 12 tahun mulai awal 2023.

Sebelumnya Dipegang oleh Garena

League of Legends Southeast Asia Garena
Garena menjadi pemegang publikasi League of Legends di Asia Tenggara selama 12 tahun terakhir

Selama 12 tahun terakhir, Garena memegang server League of Legends di Asia Tenggara. Mereka juga memiliki hak publikasi spin-off-nya Teamfight Tactics semenjak rilis pada 2019. Sebelumnya, server Indonesia sendiri diputuskan untuk digabungkan dengan Malaysia dan Singapura pada 15 Mei 2019.

Disebutkan di press release-nya, Garena turut membantu perkembangan League of Legends di Asia Tenggara. Namun, Riot Games telah memilih untuk mengakhiri kerjasama dengan Garena demi berekspansi di Asia-Pasifik. Mereka ingin pemain di daerah tersebut mendapat pengalaman terbaik.

Sementara itu, Riot Games sudah mengurus publikasi Valorant, Legaue of Legends: Wild Rift, dan Legends of Runeterra di Asia Tenggara. Selain itu, mereka berencana untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina agar dapat berfokus menyesuaikan game untuk pemain di negara tersebut.

Riot Games Ambil Alih League of Legends di Asia Tenggara

Mulai Januari 2023, Riot Games resmi ambil alih hak publikasi League of Legends di Asia Tenggara. Berarti server yang dipegang oleh Garena, termasuk untuk Teamfight Tactics, akan dimatikan dan dialihkan. Pemain harus melakukan transisi akun dari server Garena ke server milik Riot.

Riot Games berencana menggelar event untuk menyambut pemain Asia Tenggara demi mengembangkan pengalaman bermain. Selain itu, mereka juga akan memberi gift berupa kumpulan reward in-game. Pendaftaran untuk melakukan transisi ini akan dibuka pada 18 November 2022.

Baca juga: DRX Jadi Juara League of Legends World Championship 2022!

Pemain diminta untuk melakukan migrasi secepat mungkin agar dapat menikmati pengalaman bermain League of Legends dari Riot Games tanpa gangguan. Mereka memastikan semakin cepat pemain melakukan migrasi, semakin banyak reward yang akan didapat.

Begitu transisi selesai, Riot Games mengatakan memiliki kesempatan untuk membawa pengalaman bermain khas League of Legends pada pemain di Asia Tenggara. Pastinya, persaingan untuk menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang mencapai rank Challenger akan semakin seru.

Mantan Pengembang Dota Allstars Umumkan Judul Game MOBA Baru

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan pengembang DotA Allstars dan League of Legends, Guinsoo, mengumumkan proyek game MOBA baru. Melalui akun Twitter miliknya, ia menyebut bahwa game akan menjadi sebuah game “fast-paced action MOBA”.

Guinsoo adalah sosok yang pernah menjadi pusat perkembangan besar di dunia MOBA. Dia adalah pencipta asli DotA Allstars, mod Warcraft III: The Frozen Throne yang sangat populer, dan akhirnya tumbuh menjadi permainan dengan genre sendiri, serta menjadi dasar untuk game Dota 2.

Dan kali ini, Guinsoo dilaporkan telah kembali ke industri game MOBA, dengan proyek game baru bernama “FANGS”, yang dikembangkan oleh studio game Hidden Leaf Games. Sebuah studio game baru yang dipimpin oleh para pengembang veteran, yang telah mengerjakan beberapa judul game multiplayer besar. Seperti League of Legends, VALORANT, PlayerUnknown’s Battlegrounds, DotA Allstars, TeamFight Tactics, dan masih banyak lagi.

“Akhirnya akun twitterku kembali!  Saya bersenang-senang mengerjakan @PlayFANGS, MOBA aksi serba cepat.  Beri kami pengikut untuk bergabung dalam pengujian.  Kami akan senang mendengar tanggapan Anda :)” Tulis Guinsoo di akun Twitter miliknya. (@GuinsooDev)

Pada awalnya, FANGS direncanakan untuk menjadi game MOBA 3v3, dengan total penggalangan dana yang mencapai US$3,2 juta pada tahun 2021. Namun pada akhirnya, FANGS diubah menjadi sebuah game 4v4, dengan putaran berbasis sesi di arena, playable characters yang beragam, dan permainan real-time strategis.

Meski tampak seperti kebanyakan game MOBA akhir-akhir ini, Hidden Leaf Games memiliki tujuan untuk memecahkan beberapa masalah utama yang dirasa mengganggu dalam genre ini. Mulai dari waktu matchmaking dan sesi bermain yang lama, kurangnya permainan cross-platform, dan sedikit insentif untuk bermain bersama teman.

Baca juga: Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia, Kolaborasi Seniman Lokal

game buatan player DOTA
FANGS | Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Guinsoo merupakan salah seorang modder sekaligus pengembang video game, yang telah kontribusi besar dalam genre game MOBA. Ia adalah pencetus formula “resep” dalam game DotA, sebuah fitur yang memungkinkan pemain untuk menggabungkan item-item kecil, dan diubah menjadi item baru yang lebih kuat. Guinsoo juga dikenal sebagai pencipta karakter bos Roshan, yang diberi nama sesuai dengan nama bola bowling miliknya.

Pada tahun 2005, Guinsoo menyerahkan pengembangan DotA Allstars ke IceFrog, yang kemudian membuat versi mod DotA yang paling ikonik dan menjadi pengembang utama untuk Dota 2.

Guinsoo sendiri memilih untuk menjadi salah satu pengembang utama di Riot Games untuk League of Legends, dan berkontribusi pada desain game dari 27 Champions, termasuk Ashe, Evelynn, Master Yi, Nunu & Willump, Soraka, Teemo, Tryndamere, Twisted Fate, dan Warwick.

Dia juga pencipta item dengan namanya, Rageblade Guinsoo, yang masih ada di LoL dan Wild Rift.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/