Tag Archives: mobile

Brown Dust 2 Hadir dengan Early access di Mobile

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kabar baik untuk semua user Mobile Android, karena game Brown Dust 2 akan hadir dalam early access pada Januari mendatang yang dapat pemain mainkan dan mejadi bagian dari Early access Test.

Seputar Sekuel Brown Dust yang Akan Hadir sebagai Early Access Test

Brown Dust 2 merupakan game tactical RPG semi open world yang ditampilkan dengan visual semi 3D juga. Permainan akan berjalan dalam bentuk party yang tersusun atas 4 karakter dengan role berbeda.

Untuk informasi yang lebih akurat serta add-ons ataupun informasi wiki dari Brown Dust ini, pemain dapat mengunjungi situs resminya langsung. Situs resmi Brown Dust sendiri berisi informasi mengenai guide, walkthrough dan konten menarik seperti komik atau novel dari game ini.

Brown Dust 2

Brown Dust 2 akan melaksanakan sebuah survei berhadiah setelah partisipasi pemain dalam Test Early access agar pemain memiliki chance untuk memenangkan reward hingga USD$25 atau setara kurang lebih RP.375.000  dalam Google atau Appstore Gift Cards.

Baca juga: Jadwal Mundur! Limbus Company Gagal Rilis Tahun Ini

Brown Dust 2, Sekuel dari Kembangan Brave Nine yang Langsung Ganti Judul

Brown Dust 2

Brown Dust 2 merupakan sekuel Brown Dust yang rilis secara global pada 24 April 2017 yang lalu, dan ditawarkan oleh BraveNine. Brown Dust disajikan dengan gaya visual High-End 2D RPG. Series pertama Brown Dust memiliki sistem battle yang unik, di mana pemain dapat mengontrol sekelompok tentara bayaran di grid dan menyebarnya berdasarkan formasi dan menyaksikan tim pemain betarung secara otomatis dengan musuh.

Brown Dust 2

Pada Kesempatan kali ini, Brown Dust 2 tampil dengan ekspansi pengetahuan dengan cerita yang membawa pemain dalam perjalanan lintas ruang dan waktu. Cerita yang berlatar di sekolah menengah pasca apokaliptik dan cerita spy yang memungkinkan pemeran karakter tampil lebih beragam, dan beberapa desain karakter disinyalir untuk karakter kolaborasi.

Brown Dust 2 akan tersedia untuk semua wilayah kecuali Cina, Belanda, dan Belgia. Tes akan dapat dimainkan mulai 10 Januari hingga 17 Januar. Brown Dust 2 akan diluncurkan di platform iOS dan Android pada 2023 di awal tahun.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kitty Death Room, Game Santai Berpersfektif Seekor Kucing

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kitty Death Room merupakan salah satu game puzzle retro yang unik dan menarik dengan tampilan yang serba cepat. Kitty Death Room dirilis pada Oktober 2022 oleh Raiyumi. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android dan iOS.

Sinopsis Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Bermula dari seekor kucing yang terjatuh kedalam underworld. Tujuan yang seharusnya langsung pulang kerumah, ini malahan membuat kucing harus melewati banyaknya labirin bertingat untuk menemukan jalan pulang.

Baca juga: Preview SRPG Girls Frontline: Neural Cloud yang Telah Global

Gameplay (8/10)

Review Kitty Death Room
Gameplay – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Kitty Death Room memiliki gameplay seperti game arcade dengan sistem level stage yang umum untuk game arcade side-scrolling. Secara umum, Kitty Death Room merupakan game puzzle yang dimana pemain membutuhkan sedikit pemikiran untuk memecahkannya.

Pemain akan disuguhkan dengan serangkaian level stage yang dibagi atas 3 zona, 17 level, dan 1 bosl room. Semakin tinggi level room, semakin beragam juga cara menyelesaikan pelarian dari room tersebut. setidaknya ada 2 tipe room dalam 1 level, yaitu room world dan void.

Graphic (8/10)

Review Kitty Death Room
Graphic – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Kitty Death Room memiliki visual ala pixel dengan karakter pixel berbentuk sprite base dengan kucing sebagai pemeran utamanya. Dibawakan dengan sudut pandang yang berpusat kepada seekor kucing dalam side-scrolling.

Kitty Death Room tersaji dalam visual bergaya retro yang modern. Karena game ini memiliki mekanisme yang cepat, dapa dipastikan pemain akan sedikit tercengang dengan gameplay yang objek sekitar nge-blink tiba-tiba.

Control (7/10)

Review Kitty Death Room
Control – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Dibalik gameplay-nya yang cukup cepat dan menuntut akurasi, Kitty Death Room memiliki kontrol yang terbilang simpel. Game ini hadir dengan 3 kontrol saja, seperti direct pad untuk maju dan mundur, melompat, dan clone. Clone sendiri merupakan kontrol dimana, sang kucing dapat mengeluarkan wujud fisik kucing lainnya dan dapat kembali ke tubuh semula.

Addictive (9/10)

Kitty Death Room sebagai game puzzle memiliki tingkat adiktif yang cenderung baik. Pemain dituntut untuk menemukan jalan keluar dari satu ruangan untuk lanjut keruangan lainnya. Tidak ada nyawa, yang ada hanya hitungan seberapa banyak pemain mati dalam satu kali permainan dan ini tidak terbatas.

Music (9/10)

Sebagai game retro, Kitty Death Room tentunya memiliki musik yang retroable. Tampil dengan aspek musik yang pecah disana sini, sfx yang memnuhi permainan dengan baik dan sesuai. Bahkan untuk pemilihan timing kemunculan sfx ini yang membuatnya lebih menarik.

Kesimpulan

Kitty Death Room menjadi salah satu puzzle game wajib buat kamu yang suka bersantai. Berikut kelebihan dan kekurangan Kitty Death Room yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki visual yang terpadu dengan VFX keren dan SFX yang mendominasi dengan baik. Cukup jarang game arcade santai yang berpadu dengan kedua aspek ini dengan cukup baik. Kitty Death Room serta merta tampil dengan transisi game yang sangat cepat.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Kitty Death Room pada kali ini. Sedikit rumit untuk mempertahankan jarak dari objek yang berbahaya. Berkat kontrol yang over responsif, membuat game ini cukup menyulitkan, dan sedikit sentuhan shake yang mengagetkan menjadi alasan kenapa penulis sering jatuh ke lava.

Untuk Kitty Death Room, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Kitty Death Room yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Elemental Reaction di Genshin Paling F2P adalah Hyperbloom

GAMEFINITY.ID, PATI – Selain menghadirkan berbagai macam karakter, Genshin Impact juga memberikan gameplay yang menarik. Adanya sistem elemental reaction memberikan banyak pilihan permainan untuk para player Genshin Impact. Awal perilisannya, Genshin Impact telah memperkenalkan tujuh elemen yang bisa dikombinasikan untuk menghabisi musuh. Pada pacth 3.0, akhirnya elemen dendro resmi rilis bersamaan dengan region Sumeru.

Tidak disangka reaksi – reaksi elemen dendro ternyata mampu bersaing dengan reaksi – reaksi superior yang sudah lama ada. Salah satu reaksi dendro yang cukup populer sekarang ini yaitu Hyperbloom.

Kenalan Dengan Reaksi Hyperbloom

Satu kalimat untuk mendeskripsikan hyperbloom, “Build murah, Sakit parah”. Untuk bermain hyperbloom kalian tidak perlu pusing dalam mencari stat-stat populer seperti atk, crit rate, dan crit damage. Kalian hanya perlu fokus di satu stat saja, Elemental Mastery. Damage hyperbloom hanya ditentukan dari elemental mastery, dendro resistence, dan juga level karakter electro.

Untuk Elemental mastery, 700 hingga 800 elemental mastery sudah cukup untuk menciptakan reaksi hyperbloom dengan damage sekitar 20.000 sampai 30.000 per-bloom. Dimana tiap musuh dapat menerima hingga 2 bloom. Ini berarti pemain dapat menghasilkan damage 40.000 hingga 60.000 tiap reaksi hyperbloom. Inilah kenapa Hyperbloom merupakan reaksi yang sangat murah untuk di-build sekaligus mampu memberikan damage yang cukup sakit.

Rekomendasi Party Free-To-Play Hyperbloom

Selain build yang sangat F2P (Free-to-Play) friendly, komposisi party hyperbloom juga sama. Kuki Shinobu menjadi primadona saat ini bagi mereka yang bermain reaksi hyperbloom. Statusnya yang merupakan bintang 4 menjadi alasan kaum free-to-play memilihnya. Selain itu untuk memicu reaksi hyperbloom, Kuki hanya perlu menggunakan elemental skill-nya. Terlebih dia juga bisa memberikan heal kepada party lewat elemental skill. Memberikan rasa aman kepada party kalian.

Susunan party Kuki Hyperbloom sendiri juga cukup murah. Hanya bermodalkan karakter bintang 4 kalian sudah bisa bermain hyperbloom dengan damage yang bukan main sakitnya.

genshin impact
Susunan party paling F2P untuk Kuki Hyperbloom | Source: in-game screenshot

Di party ini Kuki akan menjadi karakter utama untuk memicu hyperbloom dengan set artefak paling cocok adalah Gilded Dream. Lalu ada Dendro traveler, collei atau Nahida sebagai dendro aplicator dengan artefak Deepwood Memory. Kemudian Xingque untuk hydro aplicator sekaligus damage tambahan melalui elemental burst-nya. Candace sendiri berfungsi untuk membantu mengisi burst Xingque dan juga memberikan buff hydro infusion kepada party untuk membantu menciptakan dendro core. Kalian bisa memakaikan set Instructor pada Candace untuk ekstra elemental mastery

Cara Bermain Hyperbloom di Genshin Impact

Rotasi bisa dimulai dengan memberikan aura dendro kepada musuh diikuti dengan hydro untuk menciptakan dendro core. Disinilah peran Kuki, gunakan elemental skill Kuki untuk memicu dendro core menjadi hyperbloom.

genshin impact
Damage reaksi Hyperbloom

Kira – kira kapan kalian harus bermain hyperbloom? Hyperbloom sangat cocok untuk single target tetapi masih bagus juga untuk multiple target. Ketika melawan boss, pemain dapat dengan konstan memberikan damage 40.000 hingga 60.000 per reaksi hyperbloom. Ini bisa menjadi rekomendasi untuk melawan boss – boss yang ada di spiral abyss yang terkenal dengan besar HP-nya.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan reaksi hyperbloom di Genshin Impact? Informasi patch terbaru game, review game dan game terbaru hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Tap Dig My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-Ketuk

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – My Museum atau lengkapnya Tap! Dig! My Museum! merupakan idle game yang cukup edukatif dan menarik di mobile Game ini dirilis pada Mei 2019 oleh Oridio. Game ini hadir di platform mobile, Android dan iOS.

Sinopsis TAP! DIG! MY MUSEUM, Idle Game Collectible Modal Ketuk-Ketuk

Berawal dari sekelompok arkeolog yang menjadikan sebuah bangunan tua sebagai museum sejarah berisi fosil-fosil purba, seperti Dinosaurus. Penggalian menarik dan keluh kesah para arkeolog dimulai disini.

Baca juga: Review Manhunt 2, Sekuel Game Stealth Execution dari Rockstar

Gameplay (7/10)

Review My Museum
Gameplay – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

TAP DIG MY MUSEUM atau yang akan diperkenalkan oleh penulis sebagai My Museum untuk mempermudah pembaca. Game ini merupakan salah satu idle game yang cukup menarik penulis untuk melakukan review sembari menggali fosil purba dalam game ini.

My Museum sendiri cukup umum sebagai game idle di mobile. Game ini tampil dengan pembawaan yang cukup baik dan menarik, dengan sedikit gameplay manual yang diberikan dengan seiring permainan akan kembali dalam auto gameplay.

Pemain akan berperan sebagai pemilik museum sekaligus arkeolog yang menggali fosil-fosil diseluruh dunia untuk diabadikan dan dipamerkan di museum tersebut. Dalam pencariannya, pemain akan melakukan serangkaian kegiatan menggali dengan konsep yang unik. Pemain sendiri akan berhadapan dengan lokasi penggalian secara langsung dan menemukan fosil tulang setidaknya maksimal 2 potongan. Potongan ini akan disusun dan menambah persentase kelengkapan fosil dari dinosaurus sendiri.

Graphic (8/10)

Review My Museum
Graphic – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

My Museum menghadirkan visual yang menarik dengan balutan kartunis bergaya pixel yang kontras. Dibawakan dengan visual portrait dalam permainan secara penuh, baik dari saat collectible ataupun penggalian.

Standarnya kebanyakan idle game menggunakan pixel art sebagai rujukan visual, dengan sedikit tambahan ataupun metode semi-pixel yang dibawakan. Dimana hanya ada sebagian objek berbentuk pixel dan lainnya hanyalah kartun biasa, My Museum terapkan hal seperti ini.

Fosil dinosaurus dihadirkan dengan cukup baik, walau tampil dengn gaya pixel. Pemain masih dapat menemukan titik dan jelas untuk mengetahui fosil apa itu.

Control (9/10)

Tidak banyak yang dapat dibahas dalam aspek kontrol untuk game My Museum ini. Secara menyeluruh My Museum menggunakan kontrol atau eksekusi klik-klik atau taping. Cukup umum, pemain dapat melakukan serangkaian taping, seperti ketika menggali, mengambil koin, dan banyak lagi, sampai kondisi dimana pemain mendapatkan fungsi atau fitur otomatis.

Addictive (8/10)

Review My Museum
Addictive – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

Untuk awal-awal game ini cukuplah menyenangkan dan mudah sekali, walau akan sedikit menyulitkan ketika penggalian yang dilakukan tanpa upgrade skill menggali di game ini. Pada dasarnya, My Museum bergantung kepada jumlah maksimal tap untuk menggali, dan permainan menggali berakhir ketika count ini habis.

Cukup menarik di awal, dan pemain terpaksa try hard di akhiran. Hal ini sendiri dikarenakan memerlukan upaya payment koin in-game untuk melakukan eksplorasi fosil. Semakin tinggi level, semakin tinggi juga nilai payment yang dikeluarkan.

Music (8/10)

Musik yang dihadirkan disini cukup baik, menarik, dan nyaman didengar. Cukup umum untuk idle game sejenisnya. My Museum ditmpilkan dengan sound effect yang cukup kontras dan latar musik yang santai dan menyenangkan.

Kelebihan

Hadir dengan gameplay yang interaktif serta edukatif. My Museum bukan hanya sebatas game idle mentah yang hanya hadirkan gameplay idle semata, melainkan gameplay yang edukatif serta menarik.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan kali ini. My Museum memiliki kekurangan yang cukup jelas pada kali ini penulis ulas. Memiliki tingkat adiktif yang baik, namun kesulitan yang tidak sebanding dengan peningkatan payment dan rate menemukan pecahan fosil dari situs penggalian. Beberapa item dan payment game cukup tinggi.

Untuk My Museum, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review My Museum yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Jadi Juara Umum IESF WEC 2022, Indonesia Ukir Sejarah Baru

GAMEFINITY.PATI – Kompetisi Esport Dunia IESF WEC 2022 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia resmi berakhir. Kompetisi ini dihadiri 700 atlet dari 105 yang saling mengadu kemampuan di enam cabang dengan tujuh nomor pertandingan. World Esports Championship yang dibawahi oleh Federasi Esports International mempertandingkan 6 cabang game yaitu CSGO, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, eFootball, DOTA 2 dan TEKKEN 7.

IESF Berakhir Dengan Indonesia Pulang Sebagai Juara

Indonesia sebagai tuan rumah telah berhasil menyelenggarakan kompetisi esport ini dengan sangat baik. Para skuad merah putih pun telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di Dunia Esport.

Selama hampir 10 hari bertanding, para atlet esport Indonesia telah berjuang semaksimal mungkin demi mengharumkan nama Indonesia di kancah esports dunia. Hasil memang tidak akan mengkhianati usaha, perjuanagan yang ditunjukkan oleh skuad merah putih berhasil membawa negara Indonesia meraih gelar juara di kompetisi IESF WEC 2022. Dengan total 3 emas dan 1 perunggu, Indonesia dinyatakan sebagai juara umum IESF WEC 2022.

Team Dota 2 IESF WEC 2022

Dota 2 menjadi game pertama yang dijuarai Indonesia di ajang IESF WEC 2022. Menurunkan skuad terbaik milik Indonesia yang terdiri dari Dreamocel, Womy, Whitemon, Hyde, Mikoto, Jhocam dan Aville, skuad merah putih ini berhasil mempersembahkan gelar juara dunia perdana di IESF WEC 2022.

IESF
Source: PB ESI

Tentu perjuangan yang dihadapi mereka tidaklah mudah. Sempat turun di lower bracket tidak menyurutkan semangat demi meraih medali emas untuk negara tercinta. Tim Dota 2 berhasil membalaskan dendam atas kekalahan terhadap Filipina di upper bracket semifinal. Mengalahkan Filipina dengan skor tipis 3-2.

EFootball

Elga “Elgacor” Cahya Putra berhasil menorehkan sejarah baru untuk epsorts Indonesia dengan kemenangannya di IESF WEC 2022. Sejak babak playoff Elgacor telah menunjukkan kemampuan bermainnya yang sangat hebat.

IESF
source: PB ESI

Strategi yang dibawa oleh Elgacor berhasil menyingkirkan berbagai lawan mulai dari Serbia, Arab Saudi, hingga Argentina dengan cukup mudah. Skor 3-0 menjadi akhir dari kompetisi eFootball IESF WEC 2022 dengan Indonesia keluar sebagai juara.

Baca Juga: Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

Team Mobile Legend di IESF WEC 2022

Mobile Legend menjadi pertandingan penutup kompetisi IESF WEC 2022. Lagi – lagi Indonesia dipertemukan kembali oleh Filipina yang sebelumnya telah dikalahkan, memaksa Filipina untuk turun ke lower bracket.

iesf
source: One Esports

Pada partai grand final Indonesia memiliki keuntungan karena datang dari upper bracket membuat Indonesia unggul 1 poin lebih dulu. Tampil dengan penuh percaya diri, Indonesia berhasil memporak – porandakan pertahanan Filipina dengan hasil akhir 3-0 tanpa balas. Menambah satu medali emas yang telah dikantongi Indonesia di IESF WEC 2022.

Prestasi ini tentunya sangat membagakan Negara Indonesia. Ini menunjukkan jika esports Indonesia telah berkembang pesat dan semakin dikenal di kancah International. Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.

Setelah LoL, Kini Valorant

Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.

Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.

Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi

Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.

Riot
Salah satu bukti plagiasi yang dilakukan Hyper Front Atas Valorant | Source: Polygon

Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.

Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.

Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id