GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perkembangan teknologi smartphone yang pesat tentunya diikuti oleh perkembangan mobile gaming yang pesat juga. Dahulu game mobile yang terbatas dengan grafik yang sederhana dan kini game dengan grafik yang memukau seperti Genshin Impact mulai bermunculan.
Namun meskipun teknologi mobile gaming telah berkembang dengan pesat, masih sedikit game PC maupun konsol yang juga menyediakan port untuk Android atau iOS. Apakah para developer masih belum tertarik untuk menjual game mereka untuk mobile gamer atau teknologi smartphone masih belum mampu menangani game PC yang lebih berat?
Mengenal Prosesor ARM Dan x86
Sebelum kita membahas soal porting game PC ke mobile, pertama kita harus tahu perbedaan hardware antara PC dan mobile. Disini perbedaan paling mencolok adalah jenis prosesor yang digunakan.
PC dan konsol modern menggunakan prosesor berjenis x86. Prosesor x86 dikembangkan dari arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computers). Arsitektur CISC digunakan untuk memproses programming yang rumit dan kompleks. Karena itu prosesor x86 sangat membutuhkan daya yang besar. Sehingga tentunya game modern saat ini sangat butuh akan prosesor yang mampu menangani program yang kompleks.
Sedangkan perangkat mobile seperti Android dan iOS menggunakan prosesor berjenis ARM. Prosesor ARM dikembangkan dari arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computers). Berbeda dengan CISC, RISC hanya mampu memproses programming yang lebih simpel dan mudah. Hal ini dikarenakan ukuran prosesor ARM yang lebih kecil dan tidak membutuhkan daya yang besar.
Jadi, prosesor ARM belum mampu menangani programming rumit milik x86. Sehingga developer kesulitan untuk membuat port untuk device mobile.
Alasan utama mengapa perangkat mobile menggunakan ARM adalah daya. Perangkat mobile didesain untuk memproses kinerja yang simpel dan memiliki daya yang dapat bertahan lama.
Menggunakan prosesor x86 pada device mobile tentunya akan menghabiskan daya yang jauh lebih besar. Sampai saat ini masih belum ada teknologi yang mampu menyediakan daya untuk prosesor x86 secara tahan lama dan optimal.
Game Engine yang Kurang Memadai
Meskipun kini platform mobile telah disenjatai game engine modern seperti Unreal Engine maupun Unity, kedua game engine ini masih belum memadai untuk memprogram kebanyakan game PC maupun konsol.
Selain itu, membuat port di mobile jauh berbeda dengan membuat port di konsol. Porting game menggunakan game engine mobile sama saja dengan menulis ulang programming game yang ingin di-port. Jadi membuat port mobile sangat memakan waktu, tenaga, usaha dan tentunya biaya.
Kesimpulan
Meskipun kini perkembangan platform mobile gaming kian meningkat dari sisi hardware maupun software, ternyata masih sulit untuk menangani port dari game PC. Kesenjangan teknologi antara mobile dan PC masih cukup lebar dan butuh waktu lama untuk mobile memperkecil perbedaan teknologi.
Kita tentunya berharap suatu saat ada kemajuan teknologi dimana prosesor ARM mampu menangani programming arsitektur x86 atau game engine yang mempermudah developer untuk membuat port game PC ke platform mobile.