Tag Archives: moonton

Memfitnah Moonton, Tencent Didenda Hampir Setengah Miliar

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Raksasa teknologi asal China, Tencent Games, dituntut denda hampir setengah miliar rupiah oleh pengadilan Shanghai, setelah terbukti berupaya untuk mendiskreditkan, serta melemahkan posisi Moonton di Indonesia. Pengadilan juga menemukan bahwa Tencent terbukti telah menyebarkan fitnah yang tidak benar dan menyesatkan, kepada mitra bisnis  moonton di Indonesia.

Kasus Shanghai Mutong Technology (Moonton Games) vs. Tencent untuk fitnah komersial, baru-baru ini telah diselesaikan. Dan menurut Jaringan Dokumen Penghakiman China, Pengadilan Shanghai telah memutuskan untuk mendukung tuntutan Moonton Games, atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Tencent Games. Akibatnya, sang Raksasa Teknologi itu diperintahkan untuk membayar denda finansial sebesar 220,000 Yuan (Rp.471 juta) kepada Moonton Games.

Berdasarkan laporan dari laman website Jiemian dan Yicai (via Gamerbraves), “Pengadilan Kekayaan Intelektual Shanghai menemukan bahwa Tencent telah melakukan fitnah komersial, dan memerintahkannya untuk memberikan kompensasi kepada penggugat, Mutong Technology (Moonton Games), atas kerugian ekonomi, dengan biaya wajar sebesar 220.000 yuan.” Dan selain hukuman denda, Tencent juga diperintahkan untuk “mengklarifikasi semua fitnah komersial yang telah mereka lakukan (dalam kasus ini) secara tertulis.”

Baca juga: CD Projekt Relokasi Studio Ke Amerika Untuk Sekuel Cyberpunk 2077

Tencent vs Moonton
Dokumen Penghakiman China | Praktik Persaingan Yang Tidak Sehat Oleh Tencent Games

 

Praktik Persaingan Yang Tidak Sehat Oleh Tencent Games

Pada tahun 2019, Mutong Technology (Moonton Games) menggugat Tencent atas tuduhan praktik persaingan yang tidak sehat. Moonton menuduh Tencent telah mengarang dan menyebarkan informasi palsu, yang menghambat proses kerjasama dengan mitra perusahaan. Fitnah tersebut bahkan diklaim telah menyebabkan kerusakan serius pada reputasi bisnis Moonton, dan harus dipertanggung jawabkan secara hukum.

Pada Oktober 2020, Pengadilan Rakyat Distrik Putuo Shanghai membuat keputusan tingkat pertama setelah persidangan. Pengadilan memutuskan bahwa, Tencent terbukti telah melakukan pencemaran nama baik Moonton. Dengan mengutus pengacara lokal untuk mengarang dan menyebarkan informasi yang menyesatkan, kepada mitra perusahaan (RevivalTV) di Indonesia.

Fitnah yang dilakukan oleh Tencent ini, diduga ditujukan untuk merugikan reputasi bisnis dan reputasi komoditas Moonton Games, saat persaingan dengan Moonton di pasar Indonesia sangat ketat. Event liga profesional (MPL) saat itu akan segera diadakan.

“Setelah putusan tingkat pertama, terdakwa Tencent mengajukan banding ke Pengadilan Kekayaan Intelektual Shanghai.  Setelah persidangan, pengadilan tingkat kedua menolak banding Tencent dan membuat keputusan akhir yang mendukung keputusan awal.” Tulis artikel website Jiemian.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Semakin Panas, Moonton Rubah Beberapa Skin

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pembahasan tentang kedua game ini masih belum habis-habisnya. Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) dan League of Legend (LoL) keduanya sama-sama memiliki komunitasnya yang begitu solid dan juga sama-sama berseteru dikarenakan isu copyright yang dimilikinya. Walaupun persidangan masih tetap berlangsung, Moonton nampaknya ketakutan dengan kekalahannya dari Riot, dengan merubah beberapa skin dan beberapa konten game andalannya baru-baru ini.

Dilansir dari Diorama, salah satu skin yang telah diubah oleh Moonton adalah skin Guinevere Legendary. Berdasarkan dokumen yang ditulis oleh Riot, skin Legendary tersebut rupanya sama persis dengan salah satu skin yang dimiliki oleh Ahri, Champ class Mage dari League of Legends.

Yups, ekor yang dimiliki oleh Guinevere ternyata dijiplak plek dengan skin idol Ahri yang satu ini. Akhirnya, moonton berinisiatif melakukan revamp terhadap salah satu skin Legendary ini. Tidak hanya skin Guinevere yang mengalami revamp, masih ada skin dan hero lainnya yang telah diubah visual desainnya, apa saja itu?

Skin Guinevere vs Ahri Moonton
Guinevere sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily )

Baca juga: Netflix Bermitra Dengan Ubisoft Kembangkan Game Mobile

Tanda-Tanda Riot Menang Tuntutan, Moonton Ubah Skin Alucard Lightborn, Zilong Spesial Dan Hero Yve

Tak hanya skin Guinevere Legend yang dinilai memplagiasi skin Ahri, Moonton rupanya juga dianggap memplagiasi skin dan juga hero yang dimiliki oleh game besutan Riot ini, seperti skin Zilong Spesial musim panasnya. Kabar perubahan tersebut dibocorkan oleh beberapa laman Leaker dan konten kreator Mobile Legends, salah satunya dari Leaker Mobile Legends Daily. Terlihat Moonton mengubah skin Zilong baik pada splash art maupun Desain Hero, Moonton juga menghilangkan atribut yang dimilikinya seperti kacamata renang dan desain payung.

Selain itu, Moonton juga mengubah beberapa skin lainnya diantaranya Alucard Lightborn , Irithel Collector, Cecillion, Hero Yve, dan lain sebagainya. Kalian bisa melihat perbedaannya melalui gambar yang dibagikan Mobile Legends Daily tersebut.

Yve Mobile Legends moonton
Splash Art Yve sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily )

Cecillion moonton
Cecillion Starlight sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily )

Alucard Lightborn moonton
Alucard Lightborn sebelum dan sesudah revamp

Irithel
Irithel sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily )

Roger
Roger Epic sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily)

Zilong
Zilong Spesial sebelum dan sesudah revamp ( Mobile Legends Daily)

Sidang atas kasus hak cipta antara Moonton dengan Riot walaupun belum juga usai, apakah dengan perubahan skin dan hero yang dimiliki oleh Mobile Legends tersebut menandakan kemenangan Riot akan semakin dekat? Bisa iya dan bisa juga tidak, Ada kemungkinan lain jika Riot juga akan memperbaharui dokumen dari tuntutan tersebut dan memperkuat bukti bahwa Moonton telah menjiplak sebagian besar game yang dimilikinya.

Developer Tiktok, ByteDance Downsizing Bisnis Game-nya

GAMEFINITY.ID, Bandung – ByteDance, perusahaan induk TikTok, telah dilaporkan melakukan PHK besar-besaran karyawan divisi game-nya. Mereka secara agresif melakukan downsizing pada operasi bisnis game-nya. ByteDance adalah developer dari media yang terkenal saat ini yaitu Tiktok.

ByteDance PHK Mayoritas Dari Karyawan Bisnis Game-nya

Pertama kali dilaporkan South China Morning Post, ByteDance telah menghentikan mayoritas dari kegiatan di Wushuang Studio di Shanghai. Menurut sumber, mereka juga memindahkan beberapa staf ke divisi lain perusahaan.

Dikabarkan pula bahwa PHK telah terjadi di Jiangnan Studio di Hangzhou. ByteDance sama sekali belum berkomentar tentang kabar ini. Namun, sebuah sumber juga mengatakan ByteDance masih mempertahankan beberapa operasi di Shanghai khusus projek game yang telanjur diluncurkan. Meski begitu, belum ada pengembangan judul baru.

Sudah Berinvestasi Besar-Besaran Untuk Bisnis Game

Perusahaan induk TikTok itu telah berinvestasi besar-besaran demi menjalankan divisi gaming-nya. Mereka telah merekrut 900 karyawan baru pada 2020.

Bytedance Nuverse
Logo Nuverse, perusahaan game milik ByteDance

Tahun lalu, mereka meluncurkan situs resmi perusahaan game utamanya, Nuverse. Disebutkan pada situs resminya, Nuverse telah meluncurkan beberapa judul seperti Flower, Ragnarok X; Next Generation, Warhammer 4000: Lost Crusade, dan One Piece Blood Routes. Pada Juli lalu, mereka memenangkan lisensi dari pemerintah untuk merilis Crystal of Atlan di mobile.

Nuverse memang bertujuan untuk membuat game hardcore”. Namun, ByteDance telah sukses di sektor game casual. Mereka dilaporkan ingin meniru kesuksesan Tencent yang telah lama sukses memperluas bisnis game-nya.

Faktanya, Nuverse telah mengakuisisi Moonton, pengembang Mobile Legends: Bang Bang, seharga empat miliar dolar AS. Angka tersebut dilaporkan mengalahkan tawaran Tencent.

Baca juga: Akuisisi Moonton Seharga Rp57,6 Triliun, ByteDance Siap Adu Kuat dengan Tencent

Aturan Pemerintah China Menjadi Pemicunya?

Kabar ini menyusul kebijakan pemerintah China yang semakin memperketat aturan bagi pengembang game, terutama dalam mendapat izin untuk mempublikasinya. Aturan ketat itu membuat setiap pengembang tidak yakin apakah game mereka pantas rilis di China. Setiap detail dari game baru, mulai dari jalan cerita hingga penampilan karakter, dinilai ketat oleh pemerintah China.

Belum diketahui apakah kebijakan ini menjadi pengaruh keputusan ByteDance untuk mem-PHK karyawannya. Sementara itu, Snap, perusahaan di balik Snapchat, telah melakukan PHK 20 persen dari tenaga kerjanya. Mereka juga menghentikan sementara bisnis game-nya.

Mengikuti langkah Netflix, ByteDance menguji fitur game di TikTok pada Mei lalu. Belum diketahui pula apakah ini terpengaruh oleh PHK besar-besaran yang telah terjadi.

Untuk mengetahui kabar terbaru dari dunia game, review game, dan seputar teknologi hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan beremain game kesayangan kalian dengan top up atau beli voucher murah hanya di Gamefinity.id

Hero Mobile Legends Terinspirasi Pahlawan di Dunia Nyata

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebagian hero Mobile legends adalah pahlawan yang pernah ada dan dikenal juga sebagai pahlawan. Di antara banyaknya hero Mobile Legends diambil sebagai bentuk penghargaan terhadap para pahlawan di setiap negara itu. Selain itu, Moonton memang mengambil sosok pahlawan itu menjadi hero sebagai bagian dari strategi marketing untuk setiap negara. Lalu siapa saja hero yang terinspirasi dari pahlawan?

Sebenarnya agak sulit untuk kita mengetahui apakah hero ini berasal dari negara atau pahlawan siapa. Tetapi biasanya ada ciri khusus pada hero tersebut bahwa memang terinspirasi pada seorang pahlawan. Mobile Legends memperlihatkan itu secara visual dari senjatanya atau bahkan skill yang dimiliki.

Hero Mobile Legends Yi Sun-Shin

Yi Sun Shin Mobile Legends

Yi Sun-Shin atau yang lebih banyak dikenal YSS di Mobile Legends adalah hero Assasins yang dapat juga memiliki fungsi sebagai Marksman. Hero Mobile Legends ini adalah hero ini diambil dari kisah pahlawan sejati tanah Korea yang mempertahankan kemerdekaan Korea. Pada kenyataannya panah pada Yi Sun Shin adalah senjata kedua yang digunakan oleh YSS. Karena YSS biasanya selalu membawa pedang sebagai senjata utamanya dalam dunia nyata.

Baca juga: Mobile Legends, Hero yang Berasal dari Karya Sastra

Yi Sun Shin juga dikenal sebagai pembaharu dalam dunia militer terutama dalam sejarah Asia Timur. Kapal kura-kura yang menjadi base turret di Mobile Legends adalah salah satu kapal perang ciptaan YSS yang membuat Jepang kalah dalam perang tujuh tahun.

Zilong, The Three Kingdoms Mobile Legends

Zilong Mobile Legends

Zilong hero Mobile Legends yang memiliki role fighter sekaligus Assasins memiliki cerita yang cukup terkenal. Cerita tentang Zilong selalu diceritakan terus menerus secara  heroik dan tercatat dalam sejarah besar yaitu The Three Kingdoms. Zilong adalah salah satu hero yang dalam game berlatar sejarah China selalu ada sosoknya di dalam game tersebut.

Zilong memiliki nama asli Zhao Zilong atau dikenal sebagai Zhao Yun. Nah, Zilong memang tidak punya skill yang keren, ultimate-nya saja di Mobile Legends hanya memberikan movement speed. Tetapi Zilong selalu ditakuti memasuki late game.

Baca juga: Mobile Legends, Fakta yang Jarang Diketahui Player

Lapu-Lapu

Lapu-lapu Mobile Legends

Pahlawan yang diadopsi oleh Mobile Legends adalah Lapu-lapu, seorang pahlawan dari salah satu suku di Filipina. Lapu-lapu memiliki nama asli Cali Pulaco, yang merupakan seorang Datu atau kepala suku. Cerita tentang lapu-lapu adalah cerita heroik dalam melawan penjajahan Spanyol di Filipina. Dirinya bahkan disebut dalam sebuah catatan Pigafetta, seorang asisten setia Ferdinand Magellan dalam mengarungi samudra termasuk mencari pulau Rempah Indonesia.

Penyebaran Katolik yang dilakukan oleh Magellan, ditolak oleh Lapu-lapu yang menyebabkan pecahnya peperangan. Magellan yang sombong karena peralatan militer itu zirah besi Eropa, melawan Lapu-lapu dan prajurit sukunya hanya dengan 50 orang. Akhirnya Magellan mati karena terkena racun yang sudah dipasang di tombak prajut Lapu-lapu.

Baca juga: Buff Rahasia Pada Hero Mobile Legends yang Harus Diketahui

Minsitthar

Minsitthar Mobile Legends

Minsitthar adalah hero Mobile Legends yang memiliki Role Fighter, tetapi lebih sering digunakan menjadi tanker. Kisah Minsitthar adalah kisah nyata dari seorang Raja Kyansittha di negeri Burma. Sejarah dengan Kyansittha selalu dikaitkan dengan sejarah seorang Raja yang setia terhadap negerinya. Ceritanya menjadi sedikit masuk dalam kategori sastra, karena kisahnya ditulis oleh sastrawan kerajaan. Minsitthar sendiri menjadi Raja di Kerajaan Pagan selama 28 tahun lamanya.

Nah, jadi bagaimana ternyata hero di Mobile Legends bukan cuma tokoh fiksi ya. Ada beberapa tokoh yang terinspirasi dari pahlawan yang tercatat sebagai pahlawan di sebuah negara. Jadi bukan saja mitologi yang dijadikan inspirasi oleh Moonton untuk hero-hero di Mobile Lgends.

MPL S10 Dipastikan Tidak Ada Global Ban

GAMEFINITY.ID, Jakarta – MPL S10 atau kepanjangan dari Mobile Professional League 10 akan dimulai pada tanggal 12 Agustus dan selesai pada 23 Oktober 2022 mendatang. Pertandingan juga akan dilaksanakan secara offline. Namun belum dapat dipastikan lokasi event bergengsi tersebut akan dilaksanakan kedepannya menunggu keputusan akhir dari MPL Indonesia itu sendiri. Moonton menegaskan bahwa di Season 10 ini tidak akan ada sistem Global Ban, lho kok bisa?

Jadwal pertandingan MPL S10
MPL Season 10 akan dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus s.d 23 Oktober 2022

Terbatasnya Waktu Selama Pelatihan Tim Menjadi Alasan Global Ban Tidak Diterapkan Pada MPL S10

Azwin Nugraha selaku Public Relation Manager dari Moonton Indonesia menjelaskan alasan global ban tidak akan diterapkan pada MPL S10 mendatang adalah keterbatasan waktu selama masa latihan yang hanya tinggal 12 hari sebelum acara tersebut dimulai “Karena durasinya itu tidak memungkinkan, karena ini akan berdampak besar kepada tim yang bertanding di  MPL ID. Jadi tim harus beradaptasi lebih dahulu. Soalnya kebijakan ini kan masih baru” ucap Azwin.

Baca juga: Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yosephine Anjani, Esports Relationship Manager dari Moontoon Indonesia perihal tidak adanya global ban tersebut dan ia menambahkan kalau global ban hanya berlaku pada MDL Season 6. “MDL itu kan Development League, di mana jadi wadah buat pemain baru. Yang main bukan tim MPL, mereka melatih mental disana, jadi bisa training pemain baru untuk para pemain yang direkrut. Jadi kenapa Global Ban di sana, karena belum pernah terjadi nih di sini (Mobile legends). Jadi diuji coba dulu kita apakah cocok kedepannya (MPL ID). “ Jelasnya

Inilah Peraturan Terbaru Yang Bakal Diterapkan Pada Season 10 Mendatang, Akan Ada Pause?

Ada yang menarik nih di Season kesepuluh mendatang, masih ingat kasus pause yang waktu itu sempat terjadi di season 9 kemarin? Mengenai ini, Moonton akan menambah jumlah Referee atau wasit di atas Venue yang awalnya dua menjadi empat, di mana per-timnya akan dipantau masing–masing dua orang dengan tugas satu orang memegang HP sambil menonton pertandingan in game, dan satunya bertugas memantau pemain, PING, dan perangkat pertandingan.” Ujar Yosephine.

Selain itu, dilansir dari Revival TV selama pertandingan berlangsung, pemain dilarang melakukan komunikasi apapun terhadap sesama tim.  Jadi hanya wasit atau Referee saja yang boleh berbicara dengan pemain. Jika durasi tersebut diperpanjang, maka pihak MPL berhak mengizinkan komunikasi apapun diantara anggota pertandingan. Dan jika lebih dari 10 menit maka boleh kembali lagi berkomunikasi antartim.

Ada kemungkinan Global Ban bakal diterapkan pada MPL Season 11, jika ujicoba pada MDL 6 dianggap sukses.

Jadi sudah tahu kan mengapa MPL S10 masih belum berani melakukan global ban? Ikuti terus berita kami di Gamefinity.id

Riot Games “Wild Rift” Tuntut Moonton dengan Tuduhan Plagiarisme

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Riot Games Pengembang Games League of Legends (LoL) Wild Rift, kembali menuntut Moonton atas tuduhan plagiarisme. Tuntutan itu diajukan pada hari Senin (9/5) waktu Amerika Serikat (Selasa pagi waktu Indonesia), di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Pusat California. Tempat yang sama saat Riot menuntut Shanghai Moonton Technology Co. pada tahun 2018 silam.

Dalam berkas tuntutan yang diunggah oleh Website Polygon di Perpustakaan Online ScriBD, Riot menganggap bahwa Moonton telah menyalin konten game mereka ‘secara terang-terangan’, dan menggunakannya untuk memasarkan game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).

“Strategi Moonton adalah meniru secara terang-terangan.” Tulis Riot dalam berkas tuntutan. “…selama bertahun-tahun, saat Riot memperbarui video game-nya, Moonton akan menyalinnya.  Saat Riot memperbarui materi promosi game, Moonton menyalinnya.  Dan ketika Riot merilis trailer baru, Moonton menyalinnya.  Ini adalah masalah kritis bagi Riot.”

“Moonton telah menggunakan taktik menyalin untuk membuat dan memasarkan video game selulernya. Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), yang bersaing dengan Wild Rift (dengan) menggunakan konten ekstensif milik Riot, (berupa) konten ekspresif Wild Rift sebagaimana dalam trailer, materi promosi, dan konten (MLBB) lainnya.  Tindakan Moonton merupakan pelanggaran hak cipta untuk alasan yang ditetapkan di bawah ini.”

Tuntutan LoL Wild Rift Atas Plagiarisme Konten

Dalam berkas tuntutan yang diajukan, Riot telah mencantumkan berbagai macam tuduhan plagiarisme konten untuk developer asal Negeri Tirai Bambu itu. Mulai dari tuduhan plagiarisme Skin Hero, Event Trailer, hingga Merchandise untuk para konten kreator.

Berikut adalah sejumlah tuntutan yang diajukan Riot atas tuduhan plagiarisme yang dilakukan oleh Moonton:

  • Menemukan bahwa Moonton secara langsung dan tidak langsung melanggar hak cipta Riot,
  • Membuat keputusan terhadap Moonton atas semua kerugian yang diderita oleh Riot, termasuk setiap keuntungan yang diperoleh di Amerika Serikat yang disebabkan oleh pelanggaran hak cipta Riot dalam jumlah yang akan ditentukan di pengadilan;
  • (Meminta pengadilan untuk) Mengeluarkan perintah pendahuluan dan permanen yang memerintahkan Moonton, anak perusahaannya, afiliasinya, pejabat, agen, perwakilan, pelayan, karyawan, dan pengacara, dan semua orang yang bertindak bersama atau berpartisipasi dengan mereka untuk secara langsung atau tidak langsung melanggar hak cipta Riot, termasuk dengan mereproduksi, mendistribusikan, menampilkan secara publik, menampilkan secara publik, atau membuat karya turunan dari Wild  Rift, LoL, Trailer Runeterra, Trailer Sylas, Trailer Pool Party, atau Welcome to Planet Urf Music;
  • Memberikan Riot biaya dan pembayaran (atas) aksi (tuntutan) ini, termasuk biaya (pengadilan) dan biaya pengacara yang wajar sesuai dengan 170 U.S.C. § 505;
  • Menghargai kepentingan pra-penilaian dan pasca-penilaian Riot sejauh yang tersedia, di atas, dan;
  • Memberikan keringanan lain, lebih lanjut, atau berbeda yang dianggap adil dan pantas oleh Pengadilan.

Baca juga: Riot Tingkatkan Durability Para Champion Dalam Patch 12.10

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Tuntutan Kedua Dari LoL Wild Rift

Dikutip dari laman Polygon, Ini bukanlah pertama kalinya Moonton mendapat tuntutan dari Riot Games. Sebelumnya,  Mobile Legends: Bang Bang yang kala itu masih bernama ‘Mobile Legends: 5v5 MOBA’, dituduh sebagai jiplakan langsung dari game MOBA League of Legends Wild Rift.

Salah seorang hakim federal AS dilaporkan sempat menolak untuk mendengar kasus itu, dan memutuskan bahwa China adalah yurisdiksi yang lebih baik untuk klaim tersebut. Hal ini kemudian membuat Tencent Holdings, selaku perusahaan induk dari Riot Games turun tangan, dan memenangkan tuntutan senilai US$2,9 juta atas Moonton beserta kepala eksekutifnya.

Baca artikel lainnya tentang League of Legends Wild Rift, Mobile Legends dan games lainnya di Gamefinity. Jangan lupa untuk top up games kesayangan kalian di Gamefinity.id