Tag Archives: mpl

Mengenal Kiboy dari ONIC Esports: Best Roamer di Indonesia

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends, atau lebih sering disebut MLBB, telah menjadi salah satu game mobile paling populer di seluruh dunia. Dalam jagat esports, nama Nicky Fernando Pontonuwu atau lebih dikenal dengan Kiboy dari ONIC Esports, telah menjadi salah satu tokoh utama yang menginspirasi pemain Mobile Legends di seluruh Indonesia. Dikenal sebagai Final MVP MPL ID Season 12, Nicky telah membuktikan dirinya sebagai roamer terbaik di Tanah Air.

Profil ONIC Kiboy

Butsss dan Kiboy
Butsss dan Kiboy
  • Nama Lengkap: Nicky Fernando Pontonuwu
  • Nama Panggilan: Nicky
  • Nickname In-Game: ONIC Kiboy
  • Tanggal Lahir: 7 November 2002
  • Umur: 21 Tahun (2023)
  • Asal: Manado
  • Pasangan: Annya Erica
  • Instagram: @nickyboyyy07
  • YouTube: KIBOY

Awal Mula Kiboy dalam Dunia Mobile Legends

Kiboy ONIC Esports
Kiboy ONIC Esports

Nicky tidak hanya memiliki skill yang mengerikan di lapangan, tetapi juga memiliki cerita inspiratif tentang awal karirnya. Ia pertama kali terjun ke dunia Mobile Legends saat masih berstatus sebagai seorang siswa SMA. Saat itu, ia bahkan harus meminjam ponsel temannya untuk bermain, karena HP-nya rusak.

Baca juga:

Namun, semangat Nicky tidak pernah padam. Ketika akhirnya ia memiliki ponsel sendiri di kelas 3 SMA, permainannya berkembang pesat. Ia mengikuti perkembangan esports Mobile Legends dengan tekad kuat untuk menjadi seorang pro player dan bermain di MPL.

Perjuangan Menuju Pro Player

Kiboy sang Roamer ONIC mendapat gelar MVP di MSC 2023
Kiboy sang Roamer ONIC mendapat gelar MVP di MSC 2023 (Foto: nickyfernando07)

Sejak SMA, Nicky telah menunjukkan ketekunan dan kerja kerasnya dalam mengasah skill. Ia aktif bergabung dalam berbagai grup komunitas di Facebook yang membahas Mobile Legends. Melalui perjalanan ini, ia bertemu dengan tim Andromeda di Manado dan mulai ikut serta dalam turnamen kecil yang sering digelar di kafe-kafe.

Awal Mula Kiboy Bersama ONIC Esports

Kiboy ONIC Esports
Kiboy ONIC Esports

Nicky berhasil mencuri perhatian Tibold, pelatih ONIC, ketika namanya menduduki peringkat pemain top global Mobile Legends. Tawaran trial online pun datang, dan Nicky akhirnya berangkat dari Manado ke Jakarta. Dengan performa yang gemilang, ONIC memutuskan untuk merekrutnya pada tahun 2019.

Nicky memulai karirnya di MDL lewat tim ONIC Prodigy dan kemudian dipromosikan untuk bermain di MPL mulai dari Season 5. Di sepanjang perjalanan karirnya, ia bahkan pernah beralih ke game PUBG Mobile, mencapai peringkat Ace sebelum akhirnya kembali ke Mobile Legends.

Mengapa “Kiboy”?

Mungkin kamu bertanya-tanya dari mana asal nama “Kiboy.” Dalam sebuah video di kanal YouTube Jonathan Liandi, Kiboy mengungkapkan bahwa nama ini adalah gabungan dari nama panggilannya, Nicky, dan kata “boy.” Nama panggilan ini akhirnya ia jadikan nickname in-game yang dikenal oleh banyak penggemar hingga saat ini.

Baca juga:

Momen Epik: MVP di MSC 2023 dan MPL ID Season 12

Kiboy ONIC Esports
Kiboy ONIC Esports

Prestasi terbesar Nicky datang dalam bentuk kejuaraan. Bersama ONIC Esports, ia membawa Indonesia meraih gelar juara di tingkat internasional saat MSC 2023 digelar di Kamboja. Tidak hanya itu, Kiboy dinobatkan sebagai MVP di Grand Final setelah mengalahkan Blacklist International dengan skor 4-2. Ini adalah momen yang akan dikenang oleh seluruh pecinta Mobile Legends di Indonesia.

Tidak hanya di tingkat internasional, ia juga menjadi Final MVP di MPL Indonesia Season 12. Dalam Grand Final, ia memimpin ONIC dengan bermain dalam tiga tipe roamer yang berbeda dan berhasil mengalahkan Geek Fam ID dengan skor 4-2. Kemenangan ini membawa ONIC menuju gelar juara keempat di tahun ini.

Dengan profil yang luar biasa dan prestasi gemilang, Nicky Fernando telah membuktikan dirinya sebagai roamer terbaik di Indonesia dan menjadi panutan bagi banyak pemain Mobile Legends yang bermimpi untuk mengikuti jejaknya. Semangat dan tekadnya dalam menggapai mimpinya adalah inspirasi bagi semua pemain esports di Tanah Air.

Demikian pembahasan Mengenal Kiboy dari ONIC Esports: Best Roamer di Indonesia. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Belakang Layar MPL ID, Kisah Team Crowd Control Selama Playoffs

GAMEFINITY, Jakarta – MPL ID atau MPL Indonesia tidak dipungkiri menjadi salah satu ajang turnamen Esports yang menyita perhatian masyarakat. Dimulai sejak tahun 2018, Perkembangan MPL ID terus berkembang bersamaan dengan mulai meluasnya Mobile Legends.

Turnamen MPL ID yang telah dimulai dan berkembang pesat tentu juga memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Tumbuhnya industri esports ini menjadi hal yang tidak pernah terbayangkan dan tentu saja banyak faktor yang membuat turnamen ini menjadi begitu rapi. Salah satunya adalah Team Crowd Control yang memastikan semua berjalan aman.

Kehadiran pengatur Team Crowd Control di Turnamen sekelas MPL ID, bukanlah hal yang luar biasa karena ini menjadi sebuah keharusan. Fungsinya yang memecah kerumunan massa untuk diatur dan dapat berjalan dengan baik, kadang mendapatkan perlakuan tidak enak. Tetapi cerita suka, duka dan kejadian lucu itu menjadi cerita belakang layar yang tidak pernah diketahui oleh banyak orang.

Baca juga: 

Moonton, Kehadiran Mereka Menjadi Bagian Pertumbuhan Industri Esports

Moonton Cares MPL ID dan MDL ID
Moonton berikan beasaiswa 155 juta untuk 10 mahasiswa dan program mentorship

Azwin Nugraha, Public Relations Manager Moonton Indonesia, mengatakan bahwa keberadaan para Team Crowd Control adalah sesuatu yang sangat penting. Pada Playoffs MPL ID S12, ribuan orang datang silih berganti butuh. Sebagian besar adalah para supporter yang loyal terhadap tim dan para pemain Mobile Legends.

“…mereka yang datang rata-rata masih muda, memiliki emosi yang belum stabil apalagi saat selebrasi. Tentunya itu menjadi pekerjaan berat para crowd control,” jelas Azwin.

Cara komunikasi dari para crew Crowd Control adalah kunci bagaimana setiap pekan berjalan dengan lancar. Tentu keberadaan Team Crowd Control juga bagian dari pertumbuhan industri esports. Selain itu juga opportunity semakin terbuka, “kebutuhannya akan bertambah, Caster; Tim Produksi; Tim Broadcast; dan lainnya.”

Baca juga: 

Team Crowd Control MPL ID, “Datang dari Pagi, Pulangnya Tunggu Semua Selesai”

Team Crowd Control MPL ID

Tubuhnya agak tambun, duduk di pojok bagian luar di dekat Media Lounge. Dika adalah Team Crowd Control yang bertugas siaga di Media Lounge. Dirinya kadang berdiri dan greget ketika game dimulai, sesekali duduk ketika match selesai.

Dirinya mengaku bahwa telah bertugas sejak MPL ID S1, awalnya dari mengatur crowd control di dalam stage. Baru kali ini dirinya mengatur crowd control di luar.

Awalnya gak ngikutin sama sekali game ini, tapi sambil ngatur crowd control perhatiin seru juga,” Jelas Dika.

Dirinya akhirnya mulai bermain, meskipun kini menurut dia sudah jarang main karena terus menerus turun season. Sehingga kini tiernya terus turun hingga Grand Master 1 (GM 1). Dirinya ingin bermain lagi mengajar rank, karena ketika diajak mabar (main bareng) suka diledekin.

“Joki berapaan sih bang? joki ajalah dulu. Biar gak dicengin (ejek) mulu sama anak-anak (teman satu kerjaan) kalau diajakin mabar,” tukasnya.

Baca juga: 

Suka-Duka Selama MPL ID S12 Jadi Crowd Control

Supporter Menunggu Tim MPL ID bertanding

Dika adalah seseorang yang telah berkeluarga, dirinya sendiri mengakui bahwa telah memiliki 2 anak. Sebagai seorang Bapak dan memiliki job sebagai Team Crowd Control, dirinya kadang kehilangan waktu bersama anak. Apalagi anaknya yang terakhir masih kecil dan baru berumur 2 tahun.

“…Lagi rewel bang, tumbuh gigi jadi badannya sumeng. Tadi aja mau kerja, jalan ke Jatinegara dulu beli Kura-kura. Anaknya lagi suka kura-kura. Secara waktu ya emang kurang, tapi udah resiko pekerjaan,” Jelasnya.

Hal paling dinanti selama playoffs ini adalah saat pertandingan selesai dengan cepat. Tidak jarang dirinya berkomunikasi dengan crew crowd control  perihal score pertandingan. Tetapi terkadang score yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Ya elah, padahal tadi udah 2-0, lagian kenapa pakai diulur-ulur sih. Padahal kalau mainnya cepat, main tabrak gitu kan cepat. Sekarang kan 2-2, lembur lagi aja,” guyonnya yang diiringi keluhan.

Baca juga: 

Kejadian Lucu Selama Jadi Team Crowd Control

Saat Grand Final MPL ID S12, Dika terus berharap bahwa akan 4-0. Dirinya yang siaga di Media Lounge, bertanya pada beberapa tim media yang meliput untuk menebak skor. Setiap tim media menjawab bahwa pertandingan akan berakhir 4-0, dirinya langsung menyalami. Kejadian terlucu datang ketika, Azwin Nugraha, PR Manager Moonton ada di Media Lounge dan ditanyakan skornya. Saat itu, Azwin, menjawab 4-0 dan disambut dengan salaman dari Dika.

“Info orang dalam skor 4-0, siap-siap pulang cepat nih…” Begitulah komunikasinya di Handy Talkie (HT) yang terhubungan dengan tim Crowd Control lainnya.

Dirinya begitu Optimis bahkan ketika ONIC sudah mengantongi 3 angka lebih dulu dan sepertinya memang akan menang mudah dengan skor 4-0. Keadaan berbalik, Geek mampu melawan dan menang menjadi 3-1. Saat itu, Dika hanya duduk dan lemas, “ah payah, aturan bisa ajak bocah ke pasar malam ini.”

Optimisnya tidak hilang, justru Ia mengatakan “Skor 4-1 ini tadi cuma kebetulan aja dikasih 1 sama ONIC.”

Ketika pertandingan ke-5 berjalan semua seperti memperlihatkan ONIC akan menang dengan mudah. Semua awak media sudah pergi ke stage. Tetapi paradoks terjadi, Geek menang dan skor berubah jadi 3-2. Dika duduk kembali lemas sambil berkata “udah lah ikhlas ini mah pulang jam berapa juga, mau jadi 4-3 juga ya udah lah.”

Sebagai seorang Bapak yang memiliki anak kecil dirinya memang mengaku pulang cepat adalah hal yang paling ditunggu. Selain itu, apalagi kalau bukan pas dapat uang dari kerjaan. Meskipun dirinya mengaku kerjaan ini adalah sampingan saja. Tetapi tetap saja mendapatkan uang adalah bagian yang membahagiakan. Dirinya tetap bersyukur dan enjoy kerja sebagai Team Crowd Control di acara MPL ID.

Samsung Special Gaming Package Dukungan untuk Esports Indonesia

GAMEFINITY, Jakarta –  Resmi memperkenalkan Samsung Special  Gaming Package dan Samsung Special Over. Kedua program ini berlaku untuk device samsung yaitu A34 5G (Special Gaming Package) dan S23 FE (Special Over). Perkenalan samsung di venue MPL ID, bukan saja menunjukkan bahwa Samsung mendukung ekosistem Esports, tetapi juga menyiapk teknologi untuk itu semua.

Samsung telah menjadi bagian dari MPL ID sejak season 6, artinya 3 tahun sudah Samsung menjadi bagian dari ekosistem Mobile Legends. Dengan banyaknya perubahan dan semakin tingginya kebutuhan untuk Esports, kebutuhan device yang mumpuni juga semakin tinggi. Kemunculan A34 5G dan S23 FE ini adalah jawaban dari Samsung kebutuhan pelanggan.

Bukan Saja untuk Esports, Kebutuhan Media Juga Akan Terpenuhi

Samsung Special Gaming Package
Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Perkenalkan Samsung Special Gaming Package

Samsung S23 FE dapat dikatakan tidak hanya sebagai handphone khusus gaming, tetapi juga memenuhi teknologi untuk fotography. Khas seperti produk-produk Flagship Samsung, S23 Special Over telah mendukung Nightography.

Baca juga: 

Kamera yang dimiliki oleh S23 FE memang berkurang dari seri S21 FE yang memasang kamera 24 MP. Sedangkan, S23FE hanya memasang 10 MP dengan membawa bukaan kamera hingga 2.4. Tetapi jangan khawatir, Samsung S23 FE menggunakan pixel yang lebih besar yaitu dengan 1.22 mikron, berbeda dengan S21 FE yang menggunakan 0,88 Mikron.

Selain itu, Ilham Indrawan mengatakan “Samsung S23 FE series telah memiliki teknologi stabilisasi gambar digital (VDIS) dan penstabilan gambar optik (OIS) khas series-series Flagship Samsung.”

Berbeda dengan S23 FE, Samsung A34 5G dibekali dengan adanya 3 kamera bawaan. Kamera utama berbekal 48 MP, kamera ultra wide 8MP dan lensa makro 5MP.

Samsung A34 5G dan S23 FE, Package Gaming untuk Performa Gamers

Samsung Special Gaming Package
Kiri ke kanan: Samsung S23 FE Special Edition Gaming dan Samsung A34 5G Special Gaming Package

Secara performa dua device yang masuk dalam program special untuk gamers ini memiliki processor yang sama-sama mumpuni. A34 5G membawa processor System on Chip besutan Mediatek dengan 6 nm dan dimensity 1080. Tentu saja ini sudah sangat baik, apalagi menurut Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager, HP A34 5G akan dibekali dengan fast Charging.

Baca juga: 

Sementara itu, S23 FE ditenagai dengan chipset Exynos terbaru dengan fabrikasi 4nm. Sebagai informasi, semakin kecilnya node proses, maka prosesnya semakin cepat.

“Keduanya akan dibekali dengan baterai yang mumpuni dan sistem fast charging yang mampu mengisi 50% daya baterai dalam waktu 30 menit,” Jelas Ilham.

Dari sisi performa layar, A34 5G sudah mendukung Super Amoled dan S23 FE Dynamic Amoled. Dengan refresh rate yang sama-sama tinggi yaitu pada angka 120 Hz. Perbedaannya hanya pada tingkat kecerahan dimana A34 5G hanya dapat melakukan hingga 1000 nits, sedangkan S23 FE 1450 nits.

Samsung Esports Academy, Untuk Regenerasi Esports Indonesia

Samsung Special Gaming Package
TEzet sebagai Coach di Samsung Galaxy Esports Academy

Dukungan untuk Esports Indonesia juga ditampilkan dengan adanya tambahan package untuk gaming. Joystick gaming akan hadir pada package di Samsung A34 5G beserta skin gratis pada game Mobile Legends. Sedangkan S23 FE juga gaming controller dan memiliki ruang pendingin (Vapor Chamber) yang membuat performa ini sangat vaik untuk bermain game.

Baca juga: 

Sementara itu, Samsung Galaxy Gaming Academy juga hadir sebagai bentuk komitmen untuk regenerasi esport Indonesia. Keberadaan Samsung Galaxy Gaming Academy menggandeng Tezet atau Yosua Sanger sebagai coach.

Menurut Coach Tezet, panggilan akrab Yosua, pemilihan anggota atau member academy tidak ada yang khusus. “Paling penting adalah mereka mau, karena soal skill semua bisa dilatih,” Jelas Tezet.

Untuk saat ini game yang ada untuk academy adalah Mobile Legends. Untuk game-game lainnya bisa ditunggu saja, kemungkinan akan selalu ada.

Owner Rebellion Zion, MPLI Akan Lebih Baik Karena di MPL Tersingkir

GAMEFINITY, Jakarta – Rebellion Zion telah tersingkir pada gelaran MPL ID S12 pada pertandingan pembukaan. Melawan BTR Alpha, sang banteng harus rela tersingkir dan pulang duluan karena kalah 3-0. Kekalahan ini sekaligus memupuskan impian gelar juara, seperti yang diinginkan setiap tim MPL ID.

Akan tetapi, kekalahan ini tidak boleh melemahkan mental mereka. Paling tidak ada beberapa turnamen yang akan dihadapi oleh Rebellion Zion kedepannya. Pernyataan Jonathan, selaku Owner Rebellion mengatakan “jika kita tersingkir di PLayoffs MPL ID, kami akan comeback stronger dan bermain lebih baik di MPL Invitation (MPLI).”

Rebellion sendiri telah hadir bermain di MPL ID sejak season 8 setelah mendapatkan slot MPL yang dibeli dari Aerowolf.  Secara meyakinkan Jonathan, menjelaskan roadmap yang seharusnya berjalan tapi masih tertunda.

“Harusnya season awal itu kita trial, season kedua itu kita udah harus Playoffs, season berikutnya kita bisa Final. Tapi kan gak sesuai, tapi seharusnya season depan kita bisa Final,” ujarnya dalam sesi wawancara (11/10).

Baca juga: 

Audytzy, Interview Pertama dan Click

Player Rebellion Zion
Kirin ke kanan: Swaylow, Haizzamor, Audytzy

Jonathan sebagai CEO menjadi orang paling bertanggung jawab dalam perekrutan pemain. Menurutnya, pelatih dan manajemen itu bisa saja pergi dan yang akan bertahan hanya dirinya, jika itu terjadi. Untuk itu Jonathan terlibat dalam pembentukan tim apalagi dalam perekrutan pemain.

Audytzy adalah sosok yang menurut Jonathan, sangat disenangi sejak interview. Dapat dikatakan sosok Audy memiliki kepribadian yang baik dan menarik, serta sikap dan sifat yang memang juga baik. Sehingga sejak awal dirinya sudah yakin kepada Audytzy.

“Udah interview, terus kami bilang ke BTR kalau mau buy out dia. Saya cuma minta ke pelatih buat cek, apakah jari-jarinya masih bisa dipakai untuk bermain,” Tutur Jonathan ketika ditanyai apakah Audytzy menjadi bintang musim ini di RBL.

Baca juga: 

Perekrutan Pemain: Owner Rebellion Zion, Saya Cari yang Berbakat!

Jonathan CEO Rebellion Zion
Jonathan Owner Rebellion Zion saat sesi interview media di Playoffs MPL ID S12

Rebellion memiliki cara yang cukup menarik saat mencari player untuk bermain. Buat Jonathan Chemistry dan Komunikasi itu tidak terlalu penting. Sehingga Rebellion selalu mencari player yang memiliki bakat dan kemampuan

“Dalam circle dunia Mobile Legends banyak yang udah dapat buff dari social media, sehingga yang berbakat tuh kadang tertutup. Itu sebabnya saya cari yang berbakat, soal chemistry dan komunikasi itu bisa dilatih,” jelas Jonathan.

Selain itu, Jonathan juga mengatakan bahwa dirinya dan manajemen telah menetapkan bahwa player yang akan di ambil di bawah dari 23 tahun. Hal itu karena kebugaran dan kemampuan yang dimiliki oleh pemain muda. Standar berbakat yang dimiliki oleh pemainnya juga mengacu pada skill yang dimiliki oleh pemain itu.

BTR Alpha, Kyy Beri Paham Soal Respect pada Audytzy

GAMEFINITY, Jakarta – Kemenangan BTR Alpha pada lanjutan laga Playoffs berhasil memulangkan Rebellion Zion. Sang Robot Merah menang dengan score 3-0 tanpa balas. Pada pertandingan ini rekor juga terciptakan pada match kedua, karena waktu bermain yang panjang yaitu 43 menit.

Playoffs kali ini juga menjadi pembuktian bagi BTR Alpha, karena pada regular season MPL ID S12 RBL pernah menyenggol Vynnn. Saat itu Audytzy mengatakan “Vynnn tontonin gw dulu main Franco, biar kalau narik kena.” Tentu saja itu menjadi bagian tidak terelakan keseruan dari pertandingan Playoffs kali ini.

Koh Edwin, Season Ini BTR Kayak Roller Coaster

Edwin Cia CEO BTR Alpha

Penampilan BTR Alpha pada Pra musim dan turnamen ESL Gaming membuat banyak penggemar menaruh banyak harapan. Penampilan yang impressif dengan mengandalkan pemain muda dan pengalaman dari pemain seperti Kyyy atau Vynnn. Tentu saja itu membuat penampilan mereka tidak diragukan, apalagi musim ini juga BTR Alpha mewakili Indonesia di IESF.

Baca juga: 

Memasuki regular season MPL, sempat menjadi favorit karena winstreak di week awal, kenyataannya BTR Alpha hampir tidak lolos Playoffs. Edwin Cia, CEO BTR, memberikan pernyataan bahwa padatnya jadwal membuat tim itu kelelahan bukan cuma fisik tapi juga mental.

“Saat regular season, kita harus latihan di training camp seleknas. Ada yang minggu main di MPL, Seninnya terbang dan butuh waktu 25 jam sekali jalan. Setelah pulang langsung main lagi,” jelas Koh Edwin, Panggilan akrabnya Edwin Cia.

Menurutnya tidak banyak yang dapat dilakukan, dirinya hanya terus memberi motivasi.

Tidak Ada Vynnn di BTR Alpha, Apakah ini Strategi?

Line up BTR Alpha

Setidaknya sejak week ke-8 Vynnn tidak masuk dalam line up pemain BTR Alpha. Posisi Vynnn pun digantikan oleh Kyyy yang sama-sama mengisi roamer. Ketika ditanyai tentang Vynnn yang tidak bermain apakah termasuk strategi, Xorizo hanya menjawab “bisa jadi gitu.”

Baca juga: 

“Melawan Onic bisa saja main, bisa juga gak. Tapi yang pasti Vynnn sih lagi nonton aja tadi. Soalnya kan sama Audytzy Vynnn disuruh tontonin dia pakai Franco,” Jelas Xorizo.

Akankah ada kejutan ketika BTR Alpha bertemu dengan ONIC Esports pada pertandingan Playoffs Upper Bracket. Tentu saja sangat dinantikan, apakah ini strategi atau memang Vynnn akhirnya tergantikan sebagai roamer di BTR? (ZW/YZ)

Golden Thumb MPL ID S12 Persembahan UBS Golds untuk Sang MVP

GAMEFINITY, Jakarta – Golden Thumb sebuah terobosan baru yang hadir di MPL ID S12. Keberadaan Golden Thumb bagian dari dukungan positif, sekaligus inovasi dari kerjasama antara MPL dengan UBS Golds sejak 3 tahun lalu. Bukan kali pertama UBS membuat sesuatu yang mengejutkan kembali di MPL. Sebelumnya pada Season 10, UBS Gold warna yang berbeda pada piala MPL ID.

UBS Golds sendiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logam mulia. Kerjasama UBS Golds dengan MPL ID S12 ini adalah komitmen mereka untuk mengakomodir pengetahuan tentang logam mulia dan financial saving. Program-program juga dimunculkan untuk menggaet para anak muda penggemar MPL ID untuk mau memikirkan dan melihat masa depan.

Misi UBS Golds di MPL ID S12, Ubah Mindset Anak Muda

Golden Thumb MPL ID S12 By UBS Golds
Kiri: Fauzan Andros (Business Development Manager Moonton) Kanan: Martha Saraswati Creative Marketing UBS Gold

menabung dalam bentuk aset berupa logam mulia sering kali disalahartikan sebagai tabungan bagi para orang tua. Tabungan berbentuk Logam mulia memang memiliki branding sejak dulu hanya dimiliki oleh orang yang telah berkeluarga. Hal itu yang ingin diubah oleh UBS Golds.

Baca juga: 

Martha Saraswati, Creative Marketing UBS Golds, mengungkapkan bahwa UBS Golds ingin mengubah mindset anak muda sekarang tentang tabungan emas. kami membuat survey-survey tentang UBS Golds dan kerjasama dengan MPL ID, pada para penggemar. Responnya cukup menyenangkan itulah yang menyebabkan kami terus bertahan bekerja sama hingga MPL ID S12.

“Buktinya, banyak penggemar MPL ID yang akhirnya mau engage dengan UBS Golds dan mulai mau berinvestasi pada logam mulia,” jelas Martha.

Tidak ada Gold Bar atau Ring of Champion, Kini Ada Golden Thumb

Golden Thumb MPL ID S12 By UBS Golds

Sejak bekerja sama dengan MPL Indonesia, UBS Golds memang memberikan sebuah apresiasi kepada para pemenang. Salah satunya yang sejak 2 tahun belakangan selalu hadir adalah adanya apresiasi berupa Ring of Champion bagi seluruh tim pemenang. Apresiasi itu dimulai sejak MPL ID S10 dan ditujukan pada tim yang berhasil juara.

Baca juga: 

Selain itu pada gelaran M4 yang digelar di Jakarta pada awal tahun 2023, UBS Golds juga mengeluarkan Ring of Champions. Tetapi MPL ID S12 tidak ada lagi Gold Bar ataupun Ring of Champions, Kini ada Golden Thumb. Bentuknya yang seperti kedua tangan dan pada bagian jempol terbuat dari logam mulia.

“ini adalah ide dari pak Michael Yahya yang menganggap jempol itu kan untuk para pemain esports sangat berharga. selain itu Thumb juga merupakan simbol yang terbaik,” jelas Martha.

Golden Thumb sendiri adalah logam mulia 8 karat dengan berat sekitar 25 gram, sehingga ini akan lebih berat dari Gold Bar atau Ring of Champion. Kedua trofi sebelumnya memang terbuat dari logam mulia 10 karat dengan berat sekitar 10 gram. JIka berdasarkan value, maka nilainya sama dengan 3x dari nilai Gold Bar.