Tag Archives: MPL ID S12

Belakang Layar MPL ID, Kisah Team Crowd Control Selama Playoffs

GAMEFINITY, Jakarta – MPL ID atau MPL Indonesia tidak dipungkiri menjadi salah satu ajang turnamen Esports yang menyita perhatian masyarakat. Dimulai sejak tahun 2018, Perkembangan MPL ID terus berkembang bersamaan dengan mulai meluasnya Mobile Legends.

Turnamen MPL ID yang telah dimulai dan berkembang pesat tentu juga memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Tumbuhnya industri esports ini menjadi hal yang tidak pernah terbayangkan dan tentu saja banyak faktor yang membuat turnamen ini menjadi begitu rapi. Salah satunya adalah Team Crowd Control yang memastikan semua berjalan aman.

Kehadiran pengatur Team Crowd Control di Turnamen sekelas MPL ID, bukanlah hal yang luar biasa karena ini menjadi sebuah keharusan. Fungsinya yang memecah kerumunan massa untuk diatur dan dapat berjalan dengan baik, kadang mendapatkan perlakuan tidak enak. Tetapi cerita suka, duka dan kejadian lucu itu menjadi cerita belakang layar yang tidak pernah diketahui oleh banyak orang.

Baca juga: 

Moonton, Kehadiran Mereka Menjadi Bagian Pertumbuhan Industri Esports

Moonton Cares MPL ID dan MDL ID
Moonton berikan beasaiswa 155 juta untuk 10 mahasiswa dan program mentorship

Azwin Nugraha, Public Relations Manager Moonton Indonesia, mengatakan bahwa keberadaan para Team Crowd Control adalah sesuatu yang sangat penting. Pada Playoffs MPL ID S12, ribuan orang datang silih berganti butuh. Sebagian besar adalah para supporter yang loyal terhadap tim dan para pemain Mobile Legends.

“…mereka yang datang rata-rata masih muda, memiliki emosi yang belum stabil apalagi saat selebrasi. Tentunya itu menjadi pekerjaan berat para crowd control,” jelas Azwin.

Cara komunikasi dari para crew Crowd Control adalah kunci bagaimana setiap pekan berjalan dengan lancar. Tentu keberadaan Team Crowd Control juga bagian dari pertumbuhan industri esports. Selain itu juga opportunity semakin terbuka, “kebutuhannya akan bertambah, Caster; Tim Produksi; Tim Broadcast; dan lainnya.”

Baca juga: 

Team Crowd Control MPL ID, “Datang dari Pagi, Pulangnya Tunggu Semua Selesai”

Team Crowd Control MPL ID

Tubuhnya agak tambun, duduk di pojok bagian luar di dekat Media Lounge. Dika adalah Team Crowd Control yang bertugas siaga di Media Lounge. Dirinya kadang berdiri dan greget ketika game dimulai, sesekali duduk ketika match selesai.

Dirinya mengaku bahwa telah bertugas sejak MPL ID S1, awalnya dari mengatur crowd control di dalam stage. Baru kali ini dirinya mengatur crowd control di luar.

Awalnya gak ngikutin sama sekali game ini, tapi sambil ngatur crowd control perhatiin seru juga,” Jelas Dika.

Dirinya akhirnya mulai bermain, meskipun kini menurut dia sudah jarang main karena terus menerus turun season. Sehingga kini tiernya terus turun hingga Grand Master 1 (GM 1). Dirinya ingin bermain lagi mengajar rank, karena ketika diajak mabar (main bareng) suka diledekin.

“Joki berapaan sih bang? joki ajalah dulu. Biar gak dicengin (ejek) mulu sama anak-anak (teman satu kerjaan) kalau diajakin mabar,” tukasnya.

Baca juga: 

Suka-Duka Selama MPL ID S12 Jadi Crowd Control

Supporter Menunggu Tim MPL ID bertanding

Dika adalah seseorang yang telah berkeluarga, dirinya sendiri mengakui bahwa telah memiliki 2 anak. Sebagai seorang Bapak dan memiliki job sebagai Team Crowd Control, dirinya kadang kehilangan waktu bersama anak. Apalagi anaknya yang terakhir masih kecil dan baru berumur 2 tahun.

“…Lagi rewel bang, tumbuh gigi jadi badannya sumeng. Tadi aja mau kerja, jalan ke Jatinegara dulu beli Kura-kura. Anaknya lagi suka kura-kura. Secara waktu ya emang kurang, tapi udah resiko pekerjaan,” Jelasnya.

Hal paling dinanti selama playoffs ini adalah saat pertandingan selesai dengan cepat. Tidak jarang dirinya berkomunikasi dengan crew crowd control  perihal score pertandingan. Tetapi terkadang score yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Ya elah, padahal tadi udah 2-0, lagian kenapa pakai diulur-ulur sih. Padahal kalau mainnya cepat, main tabrak gitu kan cepat. Sekarang kan 2-2, lembur lagi aja,” guyonnya yang diiringi keluhan.

Baca juga: 

Kejadian Lucu Selama Jadi Team Crowd Control

Saat Grand Final MPL ID S12, Dika terus berharap bahwa akan 4-0. Dirinya yang siaga di Media Lounge, bertanya pada beberapa tim media yang meliput untuk menebak skor. Setiap tim media menjawab bahwa pertandingan akan berakhir 4-0, dirinya langsung menyalami. Kejadian terlucu datang ketika, Azwin Nugraha, PR Manager Moonton ada di Media Lounge dan ditanyakan skornya. Saat itu, Azwin, menjawab 4-0 dan disambut dengan salaman dari Dika.

“Info orang dalam skor 4-0, siap-siap pulang cepat nih…” Begitulah komunikasinya di Handy Talkie (HT) yang terhubungan dengan tim Crowd Control lainnya.

Dirinya begitu Optimis bahkan ketika ONIC sudah mengantongi 3 angka lebih dulu dan sepertinya memang akan menang mudah dengan skor 4-0. Keadaan berbalik, Geek mampu melawan dan menang menjadi 3-1. Saat itu, Dika hanya duduk dan lemas, “ah payah, aturan bisa ajak bocah ke pasar malam ini.”

Optimisnya tidak hilang, justru Ia mengatakan “Skor 4-1 ini tadi cuma kebetulan aja dikasih 1 sama ONIC.”

Ketika pertandingan ke-5 berjalan semua seperti memperlihatkan ONIC akan menang dengan mudah. Semua awak media sudah pergi ke stage. Tetapi paradoks terjadi, Geek menang dan skor berubah jadi 3-2. Dika duduk kembali lemas sambil berkata “udah lah ikhlas ini mah pulang jam berapa juga, mau jadi 4-3 juga ya udah lah.”

Sebagai seorang Bapak yang memiliki anak kecil dirinya memang mengaku pulang cepat adalah hal yang paling ditunggu. Selain itu, apalagi kalau bukan pas dapat uang dari kerjaan. Meskipun dirinya mengaku kerjaan ini adalah sampingan saja. Tetapi tetap saja mendapatkan uang adalah bagian yang membahagiakan. Dirinya tetap bersyukur dan enjoy kerja sebagai Team Crowd Control di acara MPL ID.

ONIC Esports Musuh Kuat BTR: Faktor Mental Jadi Pembeda

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pertarungan Upper Bracket Playoff MPL ID Season 12 berlangsung penuh kejutan. ONIC Esports yang sudah punya posisi di Upper Bracket harus menghadapi musuh lamanya, Bigetron Alpha (BTR). BTR sebelumnya menang telak 3-0 dari Rebellion Zion dan memulangkannya untuk fokus di pertandingan lain.

Baca juga:

Gold Laner BTR Masih Baru Dibanding Gold Laner ONIC Esports

Kiboy ONIC Esports
Kiboy ONIC Esports

Dari season 11, Turnamen ESL, regular season 12, hingga playoff, ONIC belum pernah kalah dari Bigetron Alpha. Kapten ONIC Esports Butsss mengungkapkan faktor kemenangan Sang Raja Langit ONIC ditentukan dari kualitas mental. “Kayaknya faktor mental sih. Gameplay sama-sama jago, jadi paling mental aja sih,” ujar Muhammad Satrya Sanubari (Butsss).

Berbeda dengan apa yang disampaikan Nicky Fernando yang biasa dikenal Kiboy. Ia menyampaikan bahwa Gold Laner Bigetron masih baru dan tak sebanding jika berhadapan dengan CW, Gold Laner ONIC Esports. “Karena Gold Laner mereka masih baru, (sedangkan) CW sudah player lama, lebih bagus juga dia (CW). Anak baru nih, aduh,” ujar Kiboy dengan santai.

Naik Turun Landak Kuning, Membuahkan Julukan Raja Langit

Butsss ONIC Esports
Butsss ONIC Esports

Kekuatan ONIC didapat tidak secara instan. Mereka dijuluki Sang Raja Langit tentunya hasil dari proses kerja keras mereka. ONIC ditempa dan dibina untuk menjadi juara. Hal ini disampaikan oleh CEO ONIC Esports, Justin Widjaja. “Kita ada masa naik di season 3, kita ada redup juga di 3 sampai 4 season, kurang lebih 2 tahun juga. Dari situ kita bisa ngomong bahwa kita pernah ada di posisi mereka,” ujar Justin Widjaja yang biasa dipanggil Koh Justin.

Naik turunnya tim dalam sebuah kompetisi adalah hal yang lazim dan sangat sulit untuk selalu berada di posisi atas. Bahkan untuk selalu konsisten, ONIC butuh waktu 3 tahun, itu pun tetap ada naik turun.

Untuk berada di puncak kompetisi adalah sesuatu yang sulit. Mempertahankannya pun lebih sulit dari jalan menuju puncak.

Baca juga:

Tim ONIC Esports Berbasis Achievement

Justin Widjaja CEO ONIC Esports
Justin Widjaja CEO ONIC Esports

ONIC selalu berpegang pada prinsip tim yang berbasis achievement. Apapun yang dikerjakan harus berorientasi juara. Dari gagasan tersebut ONIC menggembleng player-player yang mereka bina untuk bisa jadi juara.

Demikian pembahasan ONIC Esports Musuh Kuat BTR: Faktor Mental Jadi Pembeda. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Bigetron Alpha Menolak Jadi Kelinci Percobaan Sang Raja RRQ

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Playoff Mobile Legends Professional League Indonesia Season 12 mendekati puncaknya. Setelah Bigetron Alpha (BTR) diturunkan ke Lower Bracket oleh ONIC Esports, BTR harus memilih jalan memutar menuju final. Mereka bertemu tim yang dikalahkan oleh Geek Fam, tim yang disebut-sebut sebagai Sang Raja, yaitu Rex Regum Qeon (RRQ).

RRQ yang memiliki fans yang banyak tak membuat BTR gentar. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor 3-0, membuktikan BTR menolak tunduk dari Sang Raja. Performa Bigetron terlihat bangkit dari akhir regular season hingga awal playoff di season 12.

Baca juga:

Jadwal Padat Tak Jadi Alasan Bigetron Alpha

Super Kyy Bigetron Alpha
Super Kyy Bigetron Alpha

Pada pertengahan regular season 12, BTR sempat terseok semenjak kepulangannya dari Rumania. Mereka menjadi tim perwakilan Indonesia untuk berkompetisi di IESF WEC 2023. Dengan padatnya jadwal pertandingan membuat mereka lelah dan pecah fokus. Namun, Bigetron menemukan titik balik untuk bangkit dan tak menjadikan padatnya jadwal sebagai alasan.

Hengky Gunawan atau Super Kyy dari Bigetron mengungkapkan bahwa sebagai seorang player esports harus tetap profesional sepadat apapun jadwal mereka. “Gak mau jadiin alasan sih sebenarnya. Pokoknya gak ada alasan jadwal lah. Kita tetap professional player, mau jadwal kapan pun, kita siap, ujar Super Kyy saat di Press Room MPL Arena.

Super Kyy sempat berada di posisi Mid Laner dan saat itu Bigetron sedang terpuruk. Kemudian Hengky mengakui bahwa karena dia lah Bigetron terpuruk. Namun, Kyy balik lagi menjadi Roamer dan meningkatkan performa tim.

Diakui Sang Raja Langit ONIC Esports

Kiboy ONIC Esports
Kiboy ONIC Esports

Performa Bigetron juga dirasakan oleh tim lain seperti ONIC Esports. Kapten ONIC Butsss mengakui bahwa Early Game dari Bigetron cukup memukau. “Mereka early nya gila banget, ampun,” ujar Butsss.

Pujian juga datang dari Kiboy ONIC dengan nama asli Nicky Fernando. Ia menyebutkan bahwa banyak perubahan dari Bigetron setelah bertarung melawannya. “Keren banget sih dia (BTR). Dia improve banget. Dari segi draft pick dia bagus, hero sama komunikasi juga, rapih gameplay dia, mekanik juga jago. Keren lah,” sebut Nicky.

Walaupun menang sempurna 3-0, Bigetron tetap sadar diri bahwa masih banyak hal yang masih perlu perbaikan. Xyve mengungkapkan bahwa kesalahan dia saat di gameplay masih perlu perbaikan agar tak jadi blunder yang menyebabkan tim nya kalah.

Baca juga:

Demikian pembahasan Bigetron Alpha Menolak Jadi Kelinci Percobaan Sang Raja RRQ. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Samsung Special Gaming Package Dukungan untuk Esports Indonesia

GAMEFINITY, Jakarta –  Resmi memperkenalkan Samsung Special  Gaming Package dan Samsung Special Over. Kedua program ini berlaku untuk device samsung yaitu A34 5G (Special Gaming Package) dan S23 FE (Special Over). Perkenalan samsung di venue MPL ID, bukan saja menunjukkan bahwa Samsung mendukung ekosistem Esports, tetapi juga menyiapk teknologi untuk itu semua.

Samsung telah menjadi bagian dari MPL ID sejak season 6, artinya 3 tahun sudah Samsung menjadi bagian dari ekosistem Mobile Legends. Dengan banyaknya perubahan dan semakin tingginya kebutuhan untuk Esports, kebutuhan device yang mumpuni juga semakin tinggi. Kemunculan A34 5G dan S23 FE ini adalah jawaban dari Samsung kebutuhan pelanggan.

Bukan Saja untuk Esports, Kebutuhan Media Juga Akan Terpenuhi

Samsung Special Gaming Package
Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Perkenalkan Samsung Special Gaming Package

Samsung S23 FE dapat dikatakan tidak hanya sebagai handphone khusus gaming, tetapi juga memenuhi teknologi untuk fotography. Khas seperti produk-produk Flagship Samsung, S23 Special Over telah mendukung Nightography.

Baca juga: 

Kamera yang dimiliki oleh S23 FE memang berkurang dari seri S21 FE yang memasang kamera 24 MP. Sedangkan, S23FE hanya memasang 10 MP dengan membawa bukaan kamera hingga 2.4. Tetapi jangan khawatir, Samsung S23 FE menggunakan pixel yang lebih besar yaitu dengan 1.22 mikron, berbeda dengan S21 FE yang menggunakan 0,88 Mikron.

Selain itu, Ilham Indrawan mengatakan “Samsung S23 FE series telah memiliki teknologi stabilisasi gambar digital (VDIS) dan penstabilan gambar optik (OIS) khas series-series Flagship Samsung.”

Berbeda dengan S23 FE, Samsung A34 5G dibekali dengan adanya 3 kamera bawaan. Kamera utama berbekal 48 MP, kamera ultra wide 8MP dan lensa makro 5MP.

Samsung A34 5G dan S23 FE, Package Gaming untuk Performa Gamers

Samsung Special Gaming Package
Kiri ke kanan: Samsung S23 FE Special Edition Gaming dan Samsung A34 5G Special Gaming Package

Secara performa dua device yang masuk dalam program special untuk gamers ini memiliki processor yang sama-sama mumpuni. A34 5G membawa processor System on Chip besutan Mediatek dengan 6 nm dan dimensity 1080. Tentu saja ini sudah sangat baik, apalagi menurut Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager, HP A34 5G akan dibekali dengan fast Charging.

Baca juga: 

Sementara itu, S23 FE ditenagai dengan chipset Exynos terbaru dengan fabrikasi 4nm. Sebagai informasi, semakin kecilnya node proses, maka prosesnya semakin cepat.

“Keduanya akan dibekali dengan baterai yang mumpuni dan sistem fast charging yang mampu mengisi 50% daya baterai dalam waktu 30 menit,” Jelas Ilham.

Dari sisi performa layar, A34 5G sudah mendukung Super Amoled dan S23 FE Dynamic Amoled. Dengan refresh rate yang sama-sama tinggi yaitu pada angka 120 Hz. Perbedaannya hanya pada tingkat kecerahan dimana A34 5G hanya dapat melakukan hingga 1000 nits, sedangkan S23 FE 1450 nits.

Samsung Esports Academy, Untuk Regenerasi Esports Indonesia

Samsung Special Gaming Package
TEzet sebagai Coach di Samsung Galaxy Esports Academy

Dukungan untuk Esports Indonesia juga ditampilkan dengan adanya tambahan package untuk gaming. Joystick gaming akan hadir pada package di Samsung A34 5G beserta skin gratis pada game Mobile Legends. Sedangkan S23 FE juga gaming controller dan memiliki ruang pendingin (Vapor Chamber) yang membuat performa ini sangat vaik untuk bermain game.

Baca juga: 

Sementara itu, Samsung Galaxy Gaming Academy juga hadir sebagai bentuk komitmen untuk regenerasi esport Indonesia. Keberadaan Samsung Galaxy Gaming Academy menggandeng Tezet atau Yosua Sanger sebagai coach.

Menurut Coach Tezet, panggilan akrab Yosua, pemilihan anggota atau member academy tidak ada yang khusus. “Paling penting adalah mereka mau, karena soal skill semua bisa dilatih,” Jelas Tezet.

Untuk saat ini game yang ada untuk academy adalah Mobile Legends. Untuk game-game lainnya bisa ditunggu saja, kemungkinan akan selalu ada.

Geek Fam Ngepur 2 Skor dan Kirim RRQ ke Lower Bracket

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Playoff MPL ID Season 12 hari kedua begitu menegangkan. Rex Regum Qeon (RRQ) dikalahkan oleh Geek Fam di match Upper Bracket Playoff MPL ID S12. Ketegangan berlangsung karena Geek Fam ngepur dan mengejar ketertinggalan 2 skor, bangkit mengalahkan RRQ 3-2.

Dalam catatan perjalanan Geek melawan RRQ, Geek Fam selalu menang melawan RRQ. Dari MPLI 2022, MPL ID Regular Season 11, Regular Season 12, hingga playoff di Season 12 ini.

Baca juga:

Geek Fam Satu Suara: Kita Ingin Menang!

Aboy Geek Fam
Aboy Geek Fam ID

Optimisme player-player Geek harus diacungi jempol. Walaupun disebut tim kecil dengan fans yang sedikit, Geek membuktikan dengan hasil dan kerja keras yang dicapai selama ini.

Mereka punya keinginan yang sama, ingin menang. Hal ini disampaikan Aboy, Mid Laner Geek di MPL ID S12. “Kita satu suara sih, benar-benar ingin menang. Di awal, walaupun kita kalah 2-0 kita malah makin semangat,” ujar Aboy.

Markyyy Tak Tertandingi

Markyyy Geek Fam
Markyyy Geek Fam ID

Geek sempat kalah di game pertama dan kedua. Kemudian ada pergantian pemain yaitu Caderaa yang diganti oleh Markyyy. Caderaa diduga kelelahan saat bermain di dua game awal. “Mungkin kelelahan kali ya,” lanjut Aboy.

Dengan kehadiran Markyyy, Geek mengejar ketertinggalan 2 skor dan meraih 3 skor beruntun. Performa Markyyy juga begitu memukau dan menjadi sorotan semua penonton di MPL Arena.

Baca juga:

Geek Fam Belajar dari Pengalaman

Walaupun Geek menjadi tim yang ditakuti tim-tim papan atas, masih banyak hal yang harus diperbaiki dari mereka. Faktor komunikasi dan battle planning menjadi hal yang perlu diperbaiki dari Geek untuk match mendatang. “Komunikasi terus sama battle planning kita sih,” ujar Nnael.

Lemon Idola Nnael: Senang Bisa Ngalahin

Nnael Geek Fam
Nnael Geek Fam ID

Pertandingan melawan RRQ memang selalu dinanti-nanti oleh player-player Geek. Terutama Nnael yang mengidolakan Lemon, ia sangat senang bisa bertarung dan mengalahkan idolanya di panggung besar MPL Indonesia. “Gua respect banget lah sama mereka (Lemon dan Dyrennn). Rasanya seneng banget gua bisa ngalahin idola gua (Lemon). Idola gua juga dia,” tutup Nnael dalam wawancara eksklusif.

Demikian pembahasan Geek Fam Ngepur 2 Skor dan Kirim RRQ ke Lower Bracket. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Owner Rebellion Zion, MPLI Akan Lebih Baik Karena di MPL Tersingkir

GAMEFINITY, Jakarta – Rebellion Zion telah tersingkir pada gelaran MPL ID S12 pada pertandingan pembukaan. Melawan BTR Alpha, sang banteng harus rela tersingkir dan pulang duluan karena kalah 3-0. Kekalahan ini sekaligus memupuskan impian gelar juara, seperti yang diinginkan setiap tim MPL ID.

Akan tetapi, kekalahan ini tidak boleh melemahkan mental mereka. Paling tidak ada beberapa turnamen yang akan dihadapi oleh Rebellion Zion kedepannya. Pernyataan Jonathan, selaku Owner Rebellion mengatakan “jika kita tersingkir di PLayoffs MPL ID, kami akan comeback stronger dan bermain lebih baik di MPL Invitation (MPLI).”

Rebellion sendiri telah hadir bermain di MPL ID sejak season 8 setelah mendapatkan slot MPL yang dibeli dari Aerowolf.  Secara meyakinkan Jonathan, menjelaskan roadmap yang seharusnya berjalan tapi masih tertunda.

“Harusnya season awal itu kita trial, season kedua itu kita udah harus Playoffs, season berikutnya kita bisa Final. Tapi kan gak sesuai, tapi seharusnya season depan kita bisa Final,” ujarnya dalam sesi wawancara (11/10).

Baca juga: 

Audytzy, Interview Pertama dan Click

Player Rebellion Zion
Kirin ke kanan: Swaylow, Haizzamor, Audytzy

Jonathan sebagai CEO menjadi orang paling bertanggung jawab dalam perekrutan pemain. Menurutnya, pelatih dan manajemen itu bisa saja pergi dan yang akan bertahan hanya dirinya, jika itu terjadi. Untuk itu Jonathan terlibat dalam pembentukan tim apalagi dalam perekrutan pemain.

Audytzy adalah sosok yang menurut Jonathan, sangat disenangi sejak interview. Dapat dikatakan sosok Audy memiliki kepribadian yang baik dan menarik, serta sikap dan sifat yang memang juga baik. Sehingga sejak awal dirinya sudah yakin kepada Audytzy.

“Udah interview, terus kami bilang ke BTR kalau mau buy out dia. Saya cuma minta ke pelatih buat cek, apakah jari-jarinya masih bisa dipakai untuk bermain,” Tutur Jonathan ketika ditanyai apakah Audytzy menjadi bintang musim ini di RBL.

Baca juga: 

Perekrutan Pemain: Owner Rebellion Zion, Saya Cari yang Berbakat!

Jonathan CEO Rebellion Zion
Jonathan Owner Rebellion Zion saat sesi interview media di Playoffs MPL ID S12

Rebellion memiliki cara yang cukup menarik saat mencari player untuk bermain. Buat Jonathan Chemistry dan Komunikasi itu tidak terlalu penting. Sehingga Rebellion selalu mencari player yang memiliki bakat dan kemampuan

“Dalam circle dunia Mobile Legends banyak yang udah dapat buff dari social media, sehingga yang berbakat tuh kadang tertutup. Itu sebabnya saya cari yang berbakat, soal chemistry dan komunikasi itu bisa dilatih,” jelas Jonathan.

Selain itu, Jonathan juga mengatakan bahwa dirinya dan manajemen telah menetapkan bahwa player yang akan di ambil di bawah dari 23 tahun. Hal itu karena kebugaran dan kemampuan yang dimiliki oleh pemain muda. Standar berbakat yang dimiliki oleh pemainnya juga mengacu pada skill yang dimiliki oleh pemain itu.