Tag Archives: mpl

MPL ID S11 Bakal Terapkan Aturan Baru

GAMEFINITY.ID, Jakarta MPL ID S11 begitupun dengan MDL ID S7 bakal menerapkan aturan baru yang mulai berlaku pada 2023 dimana pertandingan tersebut mulai dilaksanakan. Pada season yang lalu MPL ID S10 dimenangkan oleh Onic Esport diikuti oleh RRQ Hoshi, sementara pada MDL Season 6 dimenangkan oleh Bigetron Beta.

Baik MPL ID S11 maupun MDL ID S7 bakal berikan kejutan yang tak terduga baik Roster maupun penggemar setia Mobile Legends di Indonesia. Apa sajakah itu? seperti di season sebelumnya, juara umum MPL ID S11 akan memperebutkan slot untuk kejuaraan internasional M World

Akan Ada Peraturan Baru Untuk MPL ID S11 atau Mobile Legends Professional League, Meta Pause Bakal Dirombak?

Salah satu peraturan baru yang akan diterapkan untuk season kedepannya yakni pada sistem pause pertandingan. Sistem pause mulai diterapkan sejak Season 10 yang lalu, dan pada Season 11 ini pause akan dirombak dengan cara dikonfirmasi terlebih dahulu ke wasit pertandingan. Ketika tim meminta pause, maka wasit akan memeriksa terlebih dahulu ping masing-masing roster.

Baca juga: PBESI Adakan Event Esport Khusus Difabel

Apabila ping tersebut hijau akan dilakukan pause tanpa sebab. Selanjutnya juga akan ada perubahan aturan pada roster tim.  Dikarenakan situasi Covid masih belum begitu kondusif, apabila salah satu tim diketahui positif Covid, maka pemain tersebut akan digantikan oleh pemain MDL. Dan apabila seluruh tim yang bersangkutan juga positif covid baik utama maupun cadangan maka pertandingan akan dilaksanakan secara online dari Game House masing-masing.

Namun apabila hanya satu atau dua yang positif, pertandingan tetap dilaksanakan secara offline. Terakhir Head Coach dan Assistant coach hanya bisa ditransfer satu kali saja pada MPL ID S11, namun tidak berlaku pada analyst dan manager. Akan ada kemungkinan aturan baru lainnya akan ditetapkan setelah dilakukan diskusi oleh tim yang bersangkutan.

MDL S7 Terapkan Aturan Baru Pada Babak Tim

Begitupun dengan MDL S7 atau Mobile Legends Development League, nantinya akan ada peraturan baru pada sistem babak. Diantaranya penambahan slot pada tim yang sebelumnya hanya 14 kini bertambah menjadi 16 setelah masuknya dua tim baru. Ke enambelas tim tersebut delapan dari MPL Affiliated, enam dari semi-pro melalui play in dan entitled team yang diundang langsung, serta dua dari grassroot.

Bagi yang belum mengetahui istilah di atas, Affiliated merupakan tim yang berafiliasi dengan peserta MPL, Semi-pro berasal dari tim yang terdaftar di turnamen legal yang diakui oleh Moonton, sementara entitled merupakan bagian dari Sponsor Moonton dan Grassroot merupakan tim yang masih baru memasuki kancah esport yang diadakan oleh Moonton.

Dikarenakan masih baru, sangat mungkin tim Grassroot tereliminasi di season selanjutnya. Terakhir pelaksanaan global ban saat ini masih didiskusikan oleh panitia apakah benar-benar diterapkan atau belum sama sekali.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Salah seorang pro player Esports Mobile Legends: Bang-Bang dengan nickname “Fearless” tengah ramai belakangan ini. Member Esports tim Rebellion Zion ini mendadak viral di sosial media dalam beberapa hari belakangan ini.

Sebut saja Moch Dicky Setiawan atau biasa dikenal dengan Fearless ini merupakan member tim Rebellion Zion dilaporkan atas kasus pelecehan kepada terlapor dari resepsionis hotel. Tanpa menyebut nama hotel dan korban pelecehan tersebut, sangat disayangkan bagi Fearless sendiri menyangkut karir kedepannya.

Baca juga: Nameless Cat, Game Dalam Dunia dengan Efek Nuansa Negatif

Berawal dari Minta Sendok, Hingga Pemutusan Kontrak Fearless oleh Rebellion Esports.

Pemutusan Kontrak dari Rebellion Zion

Kronologi dari kasus ini bermula ketika salah seorang resepsionis hotel, sebut saja Widya mendapatkan tindakan pelecehan dari mantan tim Rebellion Zion “Fearless”. Kejadian ini terjadi pada 30 November 2022 lalu disebuah hotel tempat dirinya bekerja.

Bermula dari telepon yang pelaku gunakan. Awalnya Fearless sendiri meminta sebuah sendok dan berakhir si pelaku meminta sang resepsionis untuk menuju kamar pelaku. Permintaan tersebut justru ditolak oleh sang resepsionis, mengingat tidak ada siapapun disekitarnya saat itu.

Namun ketika telepon dimatikan oleh resepsionis, Fearless masih berusaha meminta sang resepsionis untuk naik ke lantai atas tempat kamar pelaku berada, ketika sampai di kamar pelaku, pelaku langsung menarik tangan sang resepsionis untuk masuk ke dalam kamar miliknya, namun hal ini berhasil dicegah oleh sang resepsionis sendiri.

Beruntungnya, korban sendiri membawa seorang teman yang sempat bersembunyi, dan segera muncul ketika kejadian ini terjadi. Tidak lama teman kerja si respsionis ini langsung memastikan bahwa ada keperluan apa meminta sang resepsionis untuk naik ke kamarnya.

Jawaban dari Fearless sendiri mengatakan ada masalah yang terjadi pada shower kamarnya, dan mengapa dirinya menarik tangan sang korban. Drama ini tidak berhenti disini, namun masih terus berlanjut hingga ke sosial media pribadi milih Widya dan Fearless di Insttagram.

Pemutusan Kontrak dengan Dicky “Fearless”

Tidak lama setelah kasus “minta sendok” ini terjadi, akhirnya pihak Rebellion Esports memutus kontraknya dengan Fearless dan secara resmi mengumumkannya di Instagram @rebellionEsportss.id.

Rebelion Esportss sendiri terpaksa mengakhiri kontrak dengan Fearless karena mantan anggotanya ini melakukan tindakan tidak terpuji, dan mengeluarkan official statement-nya yang dapat dilihat di sosial media resmi Rebellion Esports.

Pemutusan Kontrak dari Rebellion Zion

Tidak dijelaskan secara detail apa maksud dari perilaku Fearless dan mengenai perilaku ”Mendiskreditkan wanita” yang menjadi masalah utama Fearless hingga harus putus kontrak oleh Rebellion Zion.

Fearless sendiri belum ada keterangan ataupun info atas tanggapan darinya setelah kabar penghentian kontrak dari Rebellion Esports atas dirinya.

Pastinya, Fearless kini tidak dapat lagi memperkuat Rebellion Zion di tournament Mobile Legends: Bang-Bang di masa yang akan datang, termasuk dengan ajang akbar Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) season 11 kelak.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Dendam ONIC pada RRQ di Grand Final Terbayar Tuntas

GAMEFINITY, Jakarta – ONIC e-Sport menjadi juara pada grand final pada MPL season 10 setelah mengalahkan RRQ dengan skor 4-1. Grand final MPL season 10 seperti pertandingan rematch kedua kalinya untuk ONIC vs RRQ pada laga grand final. Pada MPL season 9 sebelumnya laga grand final juga memperlihatkan partai seru antara ONIC vs RRQ.

Perubahan pada laga grand final season 10 ini dibandingkan grand final season 9 adalah roster dari tim ONIC. JIka pada season 9, Jungler diisi oleh Gilang atau lebih dikenal dengan nama Sanz dan Midlaner diisi oleh Drian. Pada season 10 ini, tim ONIC mendapatkan pembaruan roster yaitu Jungler diisi oleh Kairi, pemain ONC Philipina yang ditransfer pada bursa transfer season 10. Sedangkan Sanz akhirnya menjadi midlaner pada season 10 dan Drian menjadi cadangan di tim ONIC.

Perubahan roster pada tim ONIC membawa perubahan gameplay dan mempengaruhi hasil pertandingan. Sejak fase grup ONIC memberikan penampilan yang stabil daripada tim-tim lainnya. Memiliki rata-rata 79% Win Match Rate pada fase grup, memperlihatkan konsistensi ONIC daripada tim-tim lainnya. Selain itu, dengan adanya kairi gameplay tim ONIC berubah yang awalnya terisi oleh pemain dengan mekanik tinggi, kini menjadi memperhatikan makro dan penguasaan peta.

ONIC

Match ONIC vs RRQ

Pertandingan RRQ vs ONIC menjadi pertandingan ulang pada laga grand final. Kedua tim ini sama-sama masuk dalam partai final pada season sebelumnya dengan RRQ sebagai juaranya setelah mengalahkan ONIC 4-1 pada season 9. Sedangkan pada season 10, ONIC yang berhasil membalas dendamnya pada RRQ dengan skor yang sama pada laga final season sebelumnya yaitu 4-1.

Baca juga: Kalahkan Onic 4-1 RRQ Hoshi Juara MPL Season 9

ONIC belajar dari kesalahannya pada pertandingan grand final season 9 sebelumnya. Pemain kunci dari RRQ yaitu Clayyy merupakan seorang midlaner tidak pernah dibiarkan lepas. Clayyy menjadi kunci pada season sebelumnya menjadi midlaner dengan hero highround yang sulit tersentuh. Sebenarnya, pada season 10 ini Clayyy masih menjadi midlaner yang sangat diperhitungkan. Penguasaan map, mekanik dan rotasi membuatnya menjadi midlaner terbaik pada season lalu dan season ini.

Kairi memulai debut di Indonesia sebagai roster ONIC dengan sangat manis. Selain berhasil menjuarai MPL Season 10, Kairi juga mengantarkan ONIC pada kejuaraan internasional yaitu M4. Dirinya juga mengukuhkan bahwa pemain Filipina yang berlaga di Indonesia dapat bersaing dengan dibuktikannya sebagai Most Value Player pada pertandingan Grand Final melawan RRQ.

Keseruan Pertandingan Alter Ego e-Sport VS Aura Fire

GAMEFINITY, Jakarta – Rabu (19/10), Play off hari pertama telah berlalu, tim Gamefinity sempat mengabadikan keseruan pertandingan antara Alter Ego e-Sport melawan Aura Fire. Sempat kalah pada match pertama, Alter Ego lalu unggul 2-1 dari Aura Fire. Sebelum akhirnya Aura Fire dapat mengembalikan kemenangan dan lolos pada fase Play off hari pertama, sekaligus memulangkan Alter Ego.

Nah untuk lihat keseruan pertandingan hari pertama, Gamefinity merangkum dalam foto-foto yang sempat diabadikan.

Alter Ego
Antusiasnya para pendukung Alter ego e-Sport hampir memenuhi 2/3 bangku penonton yang ada di JiExpo
Supporter Alter Ego
Barisan supporter Alter Ego yang siap mendukung Alter Ego

M4 Akan Dilaksanakan Di Jakarta

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Ajang Perhelatan Mobile Legends berskala internasional ini akhirnya kembali digelar. Dilansir dari Revival TV dan One Esports, Moonton selaku penyelenggara M4 World Championship akhirnya menunjuk Indonesia dan pertama kalinya sebagai tuan rumah tepatnya di Jakarta yang digelar awal tahun depan yaitu pada tanggal 1 Januari hingga 15 Januari 2023.

Tentang M4 ini sendiri sudah banyak yang mulai penasaran dimana pastinya ajang tersebut dilaksanakan dan pada hari ini akhirnya terjawab sudah melalui pengumuman resmi yang dibeberkan oleh Moonton.

Alasan lainnya mengapa Moonton memilih Indonesia sebagai tuan rumah dikarenakan begitu banyaknya pemain dan juga penggemar Mobile Legends yang berasal dari Indonesia. Sebelumnya beredar kabar bahwa M2 akan dilaksanakan di Indonesia beberapa tahun lalu, akan tetapi dikarenakan adanya pandemi Corona 19 terpaksa event tersebut dipindah ke Singapura.

Baca juga: Pro Player Valorant Zellsis Dibanned Di Twitch

Sudah Dikeluarkan Oleh Moonton, Ini Detail Pelaksanaan M4 World Championship

Lokasi M4 Jakarta
M4 World Championship yang rencananya dilaksanakan di Jakarta

Berdasarkan pengumuman resmi yang dibocorkan oleh Moonton dan akun resmi MPL id di Instagram M4, kompetisi berskala global tersebut dilaksanakan di Indonesia tepatnya di Jakarta yaitu pada tanggal 1 sampai dengan 15 Januari 2023. Ada 16 negara yang akan berpartisipasi dalam pertandingan tersebut diantaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Myanmar, Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, Turki, Amerika Serikat, Brasil, Timur Tengah, dan beberapa negara Amerika Latin. Nah Turki dan Timur Tengah ini pertama kalinya bergabung di M4 ini lho.

Kesemua negara yang telah disebutkan di atas akan bersaing untuk memperebutkan hadiah utama atau prize pool yakni piala M4 tentunya dan uang tunai sebesar 800 ribu dolar Amerika atau setara dengan 11 Milyaran rupiah. Angka yang cukup fantastis walau tak sebesar The International pada DOTA 2 yang bernilai 1,5 jutaan dolar Amerika atau 22 Milyar Rupiah.

Informasi yang diberikan oleh Moonton ini masih sebatas pada lokasi dan tanggal pelaksanaannya saja, informasi mengenai venue atau arena pertandingan dan harga tiket akan dikabarkan di waktu mendatang. Apakah Indonesia bakal kembali merebut piala seperti pada waktu M1 2019 yang lalu?

Marsha: Merekrut Pelatih Filipina Sudah Tepat

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mengingat prestasi Esports di Indonesia mulai mengalami stagnansi, nampaknya kita butuh cara baru agar kembali bersinar di kancah internasional. Sempat terdengar kabar kalau RRQ Hoshi bakal merekrut seorang pelatih dan memang benar adanya. Saat ini RRQ merekrut Arcadia, seorang pelatih yang berasal dari Filipina. Marsha mengungkapkan kalau merekrut pelatih dari luar terutama Filipina menurutnya sudah merupakan hal yang tepat bagi RRQ.

Sebagaimana kita tahu negara Filipina saat ini merupakan lawan yang kuat dan ditakuti di tiap pertandingan besar seperti kejuaraan M3 dan dimenangkan oleh Blacklist yang berasal dari Filipina dan terakhir MSC 2022 dimenangkan RSG PH yang juga dari Filipina. Mengingat Filipina sedang lagi unggul – unggulnya maka RRQ mulai menangkap peluang tersebut dengan membawa serta pelatih dari Filipina tersebut dengan harapan adanya perbaikan pada kualitas pemain kita terutama gameplay yang dibawakannya.

“Daripada pemainnya aja kenapa nggak sekalian aja pelatihnya ( Arcadia )?“

Baca berita lainnya: Harga Pro Player Season Depan Bakal Turun?

Marsha Ungkap Merekrut Pelatih Jauh Berpeluang Besar Untuk Menang Daripada Hanya Transfer Pemainnya Saja

logo tim RRQ
RRQ Hoshi

Dikutip dari Konten Youtubenya yang baru – baru ini diunggah, Marsha mengungkapkan perekrutan Arcadia ke dalam tim internal RRQ sudah merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, jika RRQ hanya melakukan transfer antarpemain dari Filipina ada kemungkinan masih mempunyai tenaga dari pemain luar saat bertanding sementara kalau Coach atau pelatih langsung diberi ilmunya dari sana. Dibandingkan hanya transfer antarpemain, mengambil pelatih atau Coach lebih penting untuk dilakukan.

“Coach RRQ dari Filipina, ya nggak apa–apa kalau coach mah, masih oke – oke aja. RRQ bener nyari coach orang luar, jadi kaya ilmunya dikasih aja ke Indonesia. Kalau yang main orang Filipina kan masih ada effort mereka.” Kata Marsha.

Marsha mengakui kalau Filipina merupakan negara yang unggul saat ini terutama pada beberapa musim MPL. Season 10 mendatang bakal dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus nanti. Semoga dengan adanya pelatih baru ini Indonesia mulai kembali menorehkan prestasi lagi di dunia Internasional ya.