Tag Archives: music

Zayn Malik Ungkap Alasan Keluar Dari One Direction

GAMEFINITY.ID, Riau – Setelah 8 tahun lamanya, kini Zayn Malik akhirnya muncul dengan mengungkapkan alasannya keluar dari grup musik One Direction. Hal ini di ketahui dalam podcast Call Her Daddy pada episode “Zayn Malik Opens Up About Managing His Anxiety” pada 12 Juli 2023.

Dirinya berkata bahwa niat untuk keluar dari grup One Direction itu sudah ada sejak lama dari sebelum ia keluar di tahun 2015. Zayn Malik juga berkata bahwa ia keluar dari grup One Direction karena ada masalah.

Tidak Melanjutkan Kontrak One Direction

Zayn Malik Ex One Direction
Alasan Zayn Malik keluar darii One Direction

Zayn Malik juga mengungkapkan bahwa ada faktor politik yang terjadi di dalam grup One Direction, sehingga ia lebih memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya.

Aku tidak ingin memberitahu secara detail, tetapi ada banyak politik yang terjadi” ungkap Zayn Malik.

Selain itu Zayn Malik ternyata juga ingin menjadi orang pertama yang mengakhiri karirnya di One Direction dan memutuskan ingin bersolo karir dengan membuat rekaman sendiri.

Beberapa orang melakukan hal-hal tertentu, Beberapa orang tidak ingin menandatangani kontrak. Jadi aku tau ada sesuatu yang terjadi, jadi aku ingin mendahului semua orang” ujarnya.

Tidak Ingin Tersorot Publik

Terhitung sejak 2015 lalu meninggalkan grup One Direction akhirnya membuat Zayn Malik bisa beristirahat dari sorotan publik. Zayn Malik mengakui bahwa ia sudah lelah karena selalu terekspos saat berada di grup One Direction. Di tambah lagi ia merupakan salah satu member yang memiliki cukup banyak penggemar pada saat itu.

Hingga saat ini ia berharap kehidupan pribadinya tidak terekspos ke publik dan bisa menjalani hidup yang normal.

“Aku bahkan tidak ingin melakukan wawancara dan terpapar media karena merasa kami terlalu terekspos saat jadi band sehingga wajar saja jika butuh waktu untuk berkembang sebagai seorang manusia,” ungkap Zayn Malik.

Baca Juga :

One Direction merupakan salah satu grup boyband musik jebolan ajang pencarian bakat The X-Factor pada tahun 2010. Beranggotakan 5 personil yaitu Zayn Malik, Hary Styles, Niall Horan, Liam Panye, dan Louis Tomlinson. One Direction mendapatkan kontrak rekaman oleh Simon Cowell setelah selesai ajang pencarian bakat. Hingga saat ini lagu – lagu One Direction masih banyak di dengar oleh masyarakat luas.

Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id

TikTok Music Resmi Meluncur di Indonesia, Gantikan Resso?

GAMEFINITY.ID, Bandung – TikTok kembali mengejutkan penggunanya. Aplikasi media sosial dan video pendek itu baru saja meluncurkan sebuah layanan streaming musik, TikTok Music di Brazil dan Indonesia. Kabar ini menyusul spekulasi bahwa Bytedance bertujuan untuk merilis sebuah aplikasi pesaing Spotify baru.

Lalu bagaimana dengan Resso, layanan streaming musik milik Bytedance? Tampaknya TikTok Music bertujuan untuk menggantikan Resso. Apakah benar?

TikTok Music, Layanan Streaming Musik Baru dari TikTok

Dilansir dari Music Business Worldwide, Ole Obermann selaku Global Head of Music Business Development di TikTok, TikTok musim menjadi sebuah layanan baru yang menyatukan pencarian musik di TikTok dengan layanan streaming kelas terbaik. Layanan streaming musik sosial itu akan memaksimalkan kemampuan pencarian musik di TikTok.

TikTok Music streaming service

Sejauh ini, TikTok Music telah meluncur di Indonesia dan Brazil dengan hanya menyediakan tier premium untuk mendengarkan musik. Katalog dalam aplikasi itu sudah termasuk koleksi lagu dari tiga perusahaan musik terbesar, yaitu Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan Warner Music Group. Layanan streaming itu bertujuan untuk menawarkan sebuah pengalaman mendengarkan musik berkualitas tinggi sambil meningkatkan kesempatan dan royalti untuk musisi serta pemegang hak cipta.

Selain itu, layanan musik terbaru TikTok itu sudah termasuk fitur Lyrics Search, karaoke dengan Real-Time Lyrics, Song Catch yang mirip dengan Shazam, dan pencarian lagu yang sedang viral. Seperti layanan streaming serupa, pengguna TikTok Music dapat mendengar musik bebas gangguan iklan dan menggunakan fungsi download untuk mendengar secara offline.

Saat ini, harga paket berlangganan TikTok Music di Indonesia dibanderol seharga Rp49.000 untuk iOS. Khusus pengguna Android, mereka bisa berlangganan dengan harga Rp44.900 selama 12 bulan pertama sebelum naik menjadi Rp49.000.

Baca juga:

Bagaimana Nasib Resso?

Sementara itu, Bytedance mengumumkan Resso akan tutup secara permanen mulai 5 September mendatang di Brazil dan Indonesia. Pengguna Resso dapat melakukan transfer berlangganan mereka ke TikTok Music sebelum layanan lama dimatikan.

Hal ini tidak berlaku di India, mengingat TikTok masih dilarang di sana. Terlebih lagi, tampaknya Bytedance belum berencana untuk mengganti Resso dengan TikTok Music.

TikTok Music saat ini sudah bisa diunduh di Apple App Store dan Google Play Store.

Manga Spin-off Bocchi the Rock Berfokus pada Kikuri Hiroi Resmi Terbit!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Bocchi The Rock telah meledak popularitasnya semenjak penayangan serial anime pada musim gugur 2022. Kali ini, sebuah manga spin-off yang berfokus pada karakter Kikuri Hirai telah mulai terbit dan diserialisasi. Manga tersebut hadir di situs Comic Fuz besutan Houbunsha.

Sementara itu, serialisasi manga Bocchi The Rock karya Aki Hamaji masih berlanjut. Manga empat panel itu terbit di majalah Manga Time Kirara Max terbitan Houbunsha. Sejauh ini, sudah terdapat lima volume. Sejauh ini, belum ada pengumuman apakah serial animenya akan berlanjut ke season 2.

Pertama Kali Diumumkan April Lalu

Spin-off manga dari Bocchi The Rock sebelumnya diumumkan pada April lalu dengan cara misterius. Sebuah poster promosi menunjukkan siluet satu karakter pendukung serial tersebut. Hal itu membuat penggemar menebak-nebak karakter manakah yang menjadi tokoh utama.

Bocchi the Rock manga spinoff 2

Baru-baru ini, serial manganya telah menerbitkan bab pertama. Terungkap bahwa tokoh utama dari spin-off itu adalah Kikuri Hiroi. Kikuri Hiroi sebelumnya diperkenalkan sebagai bassis SICK HACK yang sering menikmati minuman beralkohol.

Baca juga:

Tentang Spin-off Bocchi The Rock

Manga spin-off itu mengambil judul Bocchi the Rock! Gaiden: Hiroi Kikuri no Fukazake Nikki atau Bicchi The Rock! Spinoff: Kikuri Hiroi’s Heavy Drinking Diary. Bab pertamanya telah rilis pada 9 Juli 2023 di situs Comic Fuz. Bab barunya akan terbit setiap dua pekan, berarti bab keduanya akan rilis pada 23 Juli 2023.

Dilansir dari Sportskeeda, Comic Fuz menulis pengenalan cerita dari manga brerupa kisah Kikuri Hiroi. Hiroi disebut sebagai seorang bassist jenius yang memimpin band indie SICK HACK. Namun, ia sering sekali mabuk-mabukan dan merusak barang di tempat konser. Hal itu memicu dirinya mengalami kesulitan finansial.

Hiroi tinggal di sebuah apartemen berumur 52 tahun tanpa kamar mandi. Hal itu memaksa dirinya menumpang mandi di tempat tinggal teman-teman dan kenalannya. Seperti Bocchi, ia memiliki kecemasan. Namun, ia sangat cemas dengan masa depannya. Minuman beralkohol menjadi jalan keluar untuk melupakan kecemasan itu dan menggantinya dengan lingkaran kesenangan.

Akankah spin-off manga Bocchi The Rock yang berfokus pada Kikuri Hiroi ini dapat menyusul kesuksesan pendahulunya?

Spotify Akan Tambah Fitur Music Video di Aplikasinya?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak ingin hanya berpuas dengan musik dan podcast, Spotify saat ini mempertimbangkan untuk menambah fitur music video atau MV. Pengguna tidak akan sekadar mendengarkan musik di platform streaming musik terbesar itu, tetapi juga menontonnya. Langkah ini dipercaya demi semakin bersaing dengan YouTube dan TikTok.

Fitur Music Video di Spotify?

Menurut sumber yang berbicara pada Bloomberg, Spotify tengah melakukan perbincangan tentang rencana fitur music video pada beberapa mitra potensial. Namun, belum diketahui apakah fitur itu akan jadi didukung dan hadir.

Spotify music video feature

Rencana fitur baru Spotify itu akan menambah usaha mereka dalam menyediakan media berbentuk audio. Pertama, mereka menghadirkan fitur Canvas, di mana musisi dan artis dapat mengunggah GIF looping berdurasi 10 detik sebagai ilustrasi pada sebuah lagu. Terlebih, mereka juga menghadirkan fitur Clip berupa video berdurasi lebih pendek dari 30 detik agar musisi bisa menceritakan musiknya. Terlebih, interface home feed-nya juga sudah dirombak hingga mendekati TikTok.

Baca juga:

Spotify juga sudah menghadirkan podcast berbentuk video. Bahkan, mereka baru-baru ini mengumumkan melalui laman resminya bahwa sudah terdapat lebih dari 100.000 podcast dengan video.

YouTube Music dan Apple Music sudah Hadirkan Fitur Serupa

Konsep ini bukanlah hal baru bagi layanan streaming musik. Apple Music dan YouTube Music sudah menghadirkan fitur serupa. Keduanya tidak hanya menyediakan musik berbentuk audio, tetapi juga dalam bentuk music video.

Fitur baru Spotify ini kemungkinan akan menyaingi Apple Music dan YouTube Music dalam mengokohkan sebagai layanan streaming musik terkuat. Ditambah lagi, terdapat persaingan dari TikTok dalam merebut audiens Gen-Z.

Spotify sendiri sudah mengumumkan pihaknya akan mem-PHK karyawan dalam jumlah yang banyak, termasuk di antaranya 200 orang dari tim podcast-nya. Keputusan itu menyusul ekonomi global yang menurun dan beberapa kesalahan bisnis.

Sementara itu, YouTube Music juga sudah menghadirkan podcast sebagai fiturnya demi menyaingi Spotify. Tidak hanya itu, Resso, layanan streaming musik milik ByteDance, yaitu pemilik TikTok, telah dilaporkan berencana untuk melakukan ekspansi global. Terlebih, TikTok sendiri menjadi salah satu platform penting untuk menemukan musik saat ini.

Spotify saat ini menolak berkomentar tentang rencana menambahkan fitur music video.

Shani JKT48 Umumkan Akan Graduate di Summer Festival

GAMEFINITY.ID, Bandung – Shani JKT48 telah mengumumkan bahwa dirinya akan lulus atau graduate. Pengumuman itu ia lontarkan saat JKT48 Summer Festival Show 2 pada Minggu, 2 Juli 2023 di Tennis Outdoor Senayan, Jakarta. Kabar ini sontak mengejutkan penggemar yang sudah mengikuti perjuangan Shani selama sembilan tahun terakhir.

Telah Menjadi Member JKT48 selama 9 Tahun Terakhir

Shani JKT48 merupakan member JKT48 generasi ketiga yang telah bertahan selama sembilan setengah tahun terakhir. Member bernama asli Shani Indira Natio itu pertama kali bergabung sebagai trainee pada pertengahan Maret 2014. Ia menjadi anggota Team T mulai dari Januari 2015 hingga 1 Desember 2016 saat ia bergabung dengan Team KIII.

Shani kemudian terpilih sebagai kapten JKT48 pada 18 Desember 2021. Sejak saat itu, ia terlibat sebagai pemimpin bagi JKT48 hingga pengumuman kelulusannya.

“Keputusanku untuk bergabung dengan JKT48 9,5 tahun yang lalu adalah keputusan yang tepat. Dengan semua perjalanan dan perasaan yang udah aku lewatin dari itu menyenangkan atau menyedihkan aku sangat bersyukur dan berterima kasih karena pada akhirnya aku bisa survive melewatin itu semua,” tutur Shani JKT.

Baca juga:

Shani JKT48 Resmi Umumkan Lulus dari JKT48

Shani JKT48 graduate announcement
Shani JKT48 Umumkan Graduation

Saat JKT48 Summer Festival Show 2 di Tennis Outdoor Senayan, Shani JKT48 akhirnya resmi mengumumkan dirinya akan lulus atau graduate dari grup. Pengumuman tersebut disambut heboh dan sedih oleh penggemar setianya. Sesama member JKT48 juga tidak dapat menahan haru di panggung.

“Maaf kalau aku enggak bisa nemenin sampai selama itu. Dan … saya Shania Indira dari generasi tiga kapten JKT48 mengumumkan akan lulus dari JKT48,” ungkapnya.

Pengumuman kelulusan Shani akan menyisakan Shania Garcia dan dan Feni Fitriyanti sebagai sisa angggota generasi ketiga JKT48. Sebelumnya, Fransisca Saraswati Puspa Dewi atau akrab dengan nama Sisca sudah lebih dulu mengumumkan dirinya akan lulus dari JKT48.

Usai pengumuman itu, Shani mengumumkan ia akan berpartisipasi sebagai anggota JKT48 untuk terakhir kalinya dalam lagu Green Flash.

Pengumuman untuk show kelulusan Shani sendiri dari JKT48 akan diumumkan langsung secara official. Selain itu, berseliweran dari Fans JKT48 yang akan hadir di Last Show Shani.

Grammy Awards Nyatakan Musik Buatan AI Tidak Layak Menang

GAMEFINITY.ID, Bandung – Grammy Awards, ajang penghargaan musik terbesar di dunia, telah mengumuman perubahan peraturan tentang karya musik berbasis AI. Pihak penyelenggara, The Recording Academy, menetapkan karya musik yang murni dibuat menggunakan AI tidak layak mendapat nominasi atau menang penghargaaan.

Industri kreatif disebut sedang terancam karena penggunaan AI yang marak semenjak kepopuleran ChatGPT. Banyak yang mengemukakan ketakutan akan AI dapat menggantikan posisi manusia untuk menciptakan karya kreatif. Contohnya, Writers’ Guild of America (WGA) dan Screen Actors Guild (SAG-AFTRA) sedang berkutat menentang menggunaan artificial intelligence dalam penulisan naskah dan akting.

Grammy Awards Ubah Aturan demi Larang Karya Musik Buatan Kreator AI

Grammy Awards AI music robot

The Recording Academy mencantumkan serangkaian perubahan tentang kelayakan musisi dan karya musiknya yang dapat masuk nominasi Grammy Awards. Salah satunya adalah penggunaan AI. Pihaknya melarang karya musik yang murni buatan AI tanpa campur tangan manusia sama sekali menjadi nominasi dan memenangkan sebuah penghargaan.

“Hanya kreator manusia yang layak [karyanya] diajukan, dipertimbangkan, dinominasikan, atau menang sebuah Grammy Award,” tulis The Recording Academy.

Baca juga:

Akan tetapi, The Recording Academy mencantumkan dalam rulebook-nya bahwa pihaknya tetap menganggap AI sebagai alat untuk kreativitas. Mereka menulis bahwa sebuah karya musik yang memiliki elemen AI dapat diajukan, asalkan kreator manusia telah berkontribusi menulis lagu tersebut.

“Jika ada suara AI yang menyanyikan lagu atau hasil instrumentasi AI, kami akan mempertimbangkannya. Tapi di kategori berbasis kepenulisan lagu, karya itu wajib dibuat oleh manusia. Sama dengan kategori penampilan (performance) – hanya penampil (penyanyi) manusia yang dapat dipertimbangkan untuk menang Grammy,” tutur Harvey Mason Jr. selaku CEO The Recording Academy di laman resmi Grammy.

Penggunaan AI dalam Industri Musik

Grammy awards AI music

Perkembangan artificial intelligence saat ini makin maju dan marak di dunia kreatif, terutama industri musik. Namun penggunaannya untuk membuat musik masih menuai kontroversi. AI memang dinilai sebagai alat untuk membantu menuangkan kreativitas dalam pembuatan karya musik. Pada saat yang sama, banyak yang menakutkan AI dapat menggantikan posisi manusia.

AI bahkan dapat digunakan untuk meniru suara musisi terkenal. Ditambah, semakin banyak musisi yang menggunakan AI dalam proses pembuatan lagu. Sebagai contohnya, Paul McCartney mengumumkan sebuah lagu terakhir dari The Beatles akan rilis tahun ini. Ia menggunakan AI untuk meniru suara mendiang John Lennon.

Terlebih, AI juga bisa disalahgunakan untuk menggunakan suara musisi dalam menciptakan lagu seakan-akan itu karyanya. Contoh yang paling terkenalnya adalah Heart of My Sleeve yang disebut sebagai lagu Drake dan The Weeknd palsu. Sempat viral di layanan streaming, Universal Music Group meminta agar lagu itu ditarik dari peredaran. Tentunya, lagu yang dibuat menggunakan AI sepenuhnya itu tidak layak memenangkan sebuah Grammy.

Sementara AI menjadi alat kontroversial dalam dunia seni, aturan Grammy terbaru itu menekankan pentingnya kreativitas manusia dalam pembuatan karya. Pastinya, The Recording Academy berharap Grammy Awards dapat tetap menjadi ajang penghargaan musik khusus karya buatan manusia.