Tag Archives: music

5 Rekomendasi Anime Musik yang Bukan Idol

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika merekomendasikan anime musik, tentu kebanyakan penggemar akan merekomendasikan serial bertema idol seperti Love Live dan The Idolmaster. Namun tidak sedikit pula yang berpikir anime non-idol menjadi rekomendasi.

Musik dan anime tentu saling berkaitan secara budaya mulai dari theme song-nya. Tentunya, anime menjadi representasi berbagai cerita tentang musisi yang penuh drama dan gelak tawa, mulai dari sekelompok band hingga individu yang bermimpi menjadi terkenal. Berikut adalah lima rekomendasi anime genre musik yang bukan bertema idol.

Anime Musik, Kids on the Slope

Anime Musik Kids on the Slope
Kids on the Slope

Serial anime pertama buatan MAPPA ini pastinya menarik perhatian penggemar anime, terutama yang mengincar genre musik. Diadaptasi dari manga josei berjudul sama, Kids on the Slope yang disutradarai oleh Shinichiro Watanabe merupakan anime bergenre drama dan musik yang penuh drama sekaligus menyenangkan.

Kids on the Slope berfokus pada Kaoru Nishimi yang sering pindah sekolah karena profesi sang ayah, alhasil pertemanannya tidak bertahan lama. Pada musim panas 1966, ia pindah ke Sasebo, Nagasaki. Pada hari pertama sekolah, ia bertemu seorang murid berandalan bernama Sentaro Kawabuchi yang ternyata menyukai musik jazz. Sejak saat itu, Kaoru mulai mempelajari piano setelah berteman dengan Sentaro. Keduanya juga mulai berteman dengan Ritsuko Mukae, putri dari pemilik toko musik.

Serial anime yang tayang di Fuji TV pada musim semi 2012 ini mendapat sambutan hangat dari kritikus saat penayangannya. Keunikan konsep anime ini dan juga representasi musik jazz di 1966 menjadi alasan mengapa Kids on the Slope tidak boleh dilewatkan bagi penggemar anime bergenre musik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Anime Healing yang Cocok Saat Bersantai

Beck: Mongolian Chop Squad

anime musik beck mongolian chop squad
Beck: Mongolian Chop Squad

Diproduksi oleh Madhouse dan tayang pada musim gugur 2004 hingga musim dingin 2005 di TV Tokyo, Beck: Mongolian Chop Squad menjadi salah satu anime genre musik terkenal yang wajib masuk watchlist. Pada dasarnya serial anime adaptasi manga karya Harold Sakuishi ini menampilkan cerita yang amat realistis, terutama dalam menggambarkan konflik bagaimana realita kehidupan dapat berdampak pada meraih impian.

Beck: Mongolian Chop Squad bercerita tentang Yukio Tanaka yang bertemu dengan Ryusuke Minami. Yukio atau lebih akrab dipanggil Koyuki awalnya menyelamatkan seekor anjing bernama Beck dari gerombolan perundung. Kebetulan, Beck merupakan milik Ryusuke. Sejak saat itu, Ryusuke mengenalkan Koyuki pada musik rock Barat. Koyuki kemudian bergabung dengan band yang didirikan Ryusuke dan menjadi sukses.

Meski ini merupakan anime adaptasi dari manga shonen, konten yang disajikan serial anime ini cukup dewasa dan realistis. Terlebih, serial anime ini berbeda daripada serial shonen biasanya yang energetik pada zamannya.

Carole & Tuesday

Anime musik Carole & Tuesday
Carole & Tuesday

Sukses dengan Kids on the Slope, Shinichiro Watanabe kembali membuat anime bergenre musik berjudul Carole and Tuesday. Kali ini diproduksi oleh Bones, serial anime ini dibuat untuk menyambut hari jadi ke-10 label rekaman Flying Dog yang juga jadi produsernya. Jika Kids on the Slope berlatar pada masa lalu, Carole and Tuesday justru berlatar pada masa depan di planet Mars yang telah ber-terraform.

Serial ini berfokus pada duo Carole dan Tuesday. Carole merupakan seorang keyboardis yang juga seorang anak yatim piatu. Sedangkan Tuesday merupakan gadis keluarga kaya yang kabur dari rumah membawa gitar akustiknya demi menjadi seorang musisi. Keduanya akhirnya bertemu dan memutuskan untuk mendirikan duo untuk menggapai mimpi menjadi musisi terkenal.

Sama seperti Kids on the Slope, serial anime yang tayang di Fuji TV dan Netflix ini juga mendapat komentar positif dari kritikus dan penonton. Musik dalam serial anime ini sangat menyenangkan, begitu juga dunia yang terasa realistis dan berwarna.

Anime Musik, Your Lie in April

Anime musik Your Lie in April
Your Lie in April

Penggemar anime tentunya akan merekomendasikan Your Lie in April jika mengincar anime dengan elemen mengharukan. Serial anime yang dibuat oleh A-1 Pictures dan tayang di Fuji TV ini benar-benar berhasil mencuri perhatian penggemar berkat animasi, karakter, cerita, dan musiknya.

Your Lie in April berfokus pada hubungan Kousei Arima dan Kaori Miyazono. Kousei Arima mengalami trauma saat bermain piano setelah kematian sang ibu. Namun, Kaori Miyazono, seorang pemain biola yang berjiwa bebas justru memaksanya kembali bermain piano, bahkan membantu agar dirinya bermain gaya bermain musik dapat bebas. Kousei tidak sadar bahwa Kaori tengah menderita penyakit mematikan.

Serial anime ini menjadi mudah diingat bagi penggemarnya karena dapat mengundang haru di balik tone yang relatif ceria pada awalnya. Kritikus mengakui Your Lie in April dapat menjadi sebuah mahakarya yang realistis dan dapat dinikmati.

Anime Musik, K-On!

Anime musik K-on
K-On!

Satu lagi anime yang tergolong lawas ini dapat menjadi rekomendasi anime bergenre musik, apalagi jika mengincar anime healing atau iyashikei. K-On! merupakan serial anime adaptasi dari manga karya Kakifly. Sampai saat ini, serial anime produksi Kyoto Animation itu masih sangat dicintai oleh penggemarnya.

K-On! berfokus pada Light Music Club di SMA Sakuragoka. Anggota klub tersebut di antaranya Yui Hirasawa sebagai gitaris utama, Mio Akiyama sebagai bassist, Ritsu Tainaka sebagai drummer, Tsumugi Kotobuki sebagai keyboardis, dan Azusa Nakano sebagai gitaris kedua. Di luar kegiatan musik, kelimanya biasanya bersantai sambil melakukan pesta minum teh kecil-kecilan.

Serial anime yang tayang di TBS selama dua season pada 2009 dan 2010 itu sudah mendapat pujian dari penggemar setianya. Tidak sedikit pula dari mereka yang merekomendasikan serial ini pada orang awam yang ingin berkecimpung di dunia anime dan jejepangan. Setidaknya, penonton K-On dapat memetik berbagai hikmah di setiap episodenya.

Itulah lima rekomendasi anime bergenre musik yang bukan idol dan patut masuk wishlist. Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Spotify PHK 6 Persen Tenaga Kerjanya Demi Efisiensi

GAMEFINITY.ID, Bandung Platform streaming musik raksasa Spotify melakukan PHK pada enam persen tenaga kerjanya. Kabar ini turut menguatkan musim PHK massal di kalangan perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Amazon, dan Microsoft. Tidak jauh berbeda, alasan di balik keputusan layanan streaming musik itu demi mengurangi anggaran sebagai dampak dari pandemic.

Sebanyak 6 Persen Karyawan Spotify Kehilangan Pekerjaan

Spotify Daniel Ek
Daniel Ek, CEO Spotify

CEO Spotify, Daniel Ek, menulis memo pada karyawan mengenai kabar pemutusan hubungan kerja tersebut. Memo tersebut kemudian menjadi publik di blog resmi layanan streaming musik raksasa itu pada 23 Januari 2023. Ia mengumumkan perusahaan yang dipimpinnya akan mem-PHK sebanyak 6 persen dari tenaga kerja, atau kurang lebih 600 karyawan.

“Seperti yang telah diketahui, selama beberapa bulan terakhir kita telah berusaha keras untuk mengendalikan anggaran, namun itu belum cukup,” tulis Ek.

Daniel Ek mengaku keputusan tersebut sangat sulit namun menjadi jalan terbaik bagi perusahaan. Ia juga memikirkan kontribusi setiap karyawannya.

“Seperti pemimpin lainnya, saya berharap untuk mempertahankan kekuatan semenjak pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan berisiko rendah terhadap dampak pelambatan iklan akan melindungi kami. Jika dipikir lagi, saya terlalu ambisius dalam berinvestasi sebelum pertumbuhan pendapatan,” ungkapnya.

Dampak terbesar dari pengumuman ini adalah hengkangnya Dawn Ostroff, kepala konten Spotify. Ostroff bergabung dengan perusahaan pada 2018 untuk membantu pengembangan bisnis iklan dan podcast.

Baca juga: PHK Massal Tidak Berimbas Pada Apple, Apa Rahasianya?

Bagaimana dengan Bisnis Podcast?

Spotify The Joe Rogan Experience
The Joe Rogan Experience, podcast eksklusif terpopuler di Spotify

Hengkangnya Dawn Ostroff memicu pertanyaan terhadap masa depan bisnis podcast bagi Spotify. Padahal, perusahaan streaming musik raksasa itu sudah semakin serius merambah dengan mengakuisisi beberapa podcast yang menjadi eksklusif. Contohnya mulai dari The Joe Rogan Experience yang menjadi salah satu podcast terpopuler dan terkontroversial, hingga serial audio Batman Unburied.

Spotify sendiri telah mengakuisisi berbagai studio dan bisnis podcast seperti Gimlet, Parcast, Anchor, Megaphone, dan Chartable. The Verge berpendapat Spotify masih harus mencari cara agar anak perusahaan podcast-nya dapat berkerja secara harmonis. Namun, Spotify masih akan terus menganggap bisnis podcast sebagai kesempatan terbesarnya untuk pertumbuhan.

Bukan lagi rahasia bahwa Spotify sangat merugi karena harus membayar lisensi musik pada label rekaman sebagai jualan utama. Setidaknya, bisnis podcast dan audiobook dapat menguntungkan.

O2Jam Online Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam!

GAMEFINITY.ID, Bandung – O2Jam telah kembali di PC melalui Steam dengan nama O2Jam Online. Comeback-nya franchise rhythm game ini di PC tentu sudah sangat dinantikan oleh penggemar setianya. Sayangnya, O2Jam Online justru mengecewakan dan menjadi salah satu game terburuk sepanjang masa di Steam.

Mengenal O2Jam, Salah Satu Franchise Rhythm Game Legendaris Asal Korea

O2Jam sendiri merupakan franchise rhythm game asal Korea yang cukup melegenda. Tentunya, gamer era 2000-an, terutama yang sering nongkrong di warnet, sudah tidak asing dengan judul ini. Meski tidak begitu sepopuler game lainnya seperti Ragnarok Online dan Dota, rhythm game ini tetap dikenang oleh penggemar setianya.

O2Jam Online Classic Game
Gameplay O2Jam PC

O2Jam pertama kali rilis sebagai game PC online pada Juni 2003 oleh O2Media. Game tersebut disebut-sebut sebagai MMO rhythm game pertama di dunia. Uniknya, O2Jam menawarkan tantangan dengan tingkat kesulitan tinggi dan bahkan dapat menandingi Beatmania IIDX.

Sayangnya, server untuk game pertamanya resmi ditutup tahun 2012. Pada tahun yang sama, MoMo Corp mengambil alih brand rhythm game itu dan merilis sebuah game baru di mobile. Game tersebut bernama O2Jam U. Kemudian, MoMo Corp merilis O2Jam Music & Beat untuk mobile juga.

O2Jam juga pernah berkolaborasi dengan Pump It Up dan EZ2AC yang juga memberikan lagunya dapat dimainkan di O2Jam Music & Beat. EZ2ON Reboot: R juga telah menghadirkan DLC kolaborasi dengan O2Jam.

Sayang sekali, O2Jam U sudah tidak lagi tersedia di App Store dan Google Play. Sementara itu, O2Jam Music & Beat berubah menjadi game berbayar berjudul O2Jam Music & Game.

Baca juga: Ubisoft Buang Game Project Q, Ada Apa Sebenarnya?

O2Jam Online Rilis, Dikritik Habis-Habisan Hingga Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam

Begitu laman resminya mengumumkan bahwa O2Jam akan kembali ke PC dengan judul O2Jam Online, banyak penggemar setianya heboh. Mereka sudah lama ingin menyaksikan brand rhythm game yang mereka cintai itu kembali ke PC setelah berpindah haluan ke mobile.

Saat O2Jam Online rilis 17 Januari 2023, penggemar langsung kecewa begitu memainkannya. Mereka langsung mengutarakan opini negatif terhadap game ini. Saat artikel ini ditulis, game ini hanya mendapat rating 4 persen, dengan 45 dari 1.072 review berupa ulasan positif (saat artikel ini ditulis). Ini menjadikannya salah satu game terburuk di Steam.

O2Jam Online Gameplay
Gameplay O2Jam Online tidak jauh berbeda dari O2Jam Music & Game di Mobile

Pemain berpendapat O2Jam Online hanya sekadar port PC dari O2Jam Music & Game di mobile. Jika memperhatikan dari visualnya, mudah untuk menyatakan grafik dari kedua game tidak jauh berbeda.

PC Gamer mendapati resolusi game tersebut tidak dapat melebihi 1080p. Bahkan, game ini terlihat lebih buruk secara visual di monitor 2K dan 4K. Masalah teknis ikut menggerogoti game tersebut berupa desync audio dan lag yang memicu pemainnya melewatkan note saat bermain.

O2Jam Online Music Shop
Tidak ada pilihan pembelian lagu secara permanen di Music Shop

Lebih buruknya lagi adalah monetisasi yang diterapkan pada game ini. Meski O2Jam Online secara teknis merupakan free-to-play, pemain seakan dipaksa untuk membeli lagu yang hanya bisa dimainkan selama seminggu atau sebulan. Sama sekali tidak ada pilihan untuk membeli lagu secara permanen, bahkan juga note skin-nya yang juga harus dibeli untuk seminggu atau sebulan.

Ironisnya, meski menggunakan Online pada judulnya, sama sekali tidak ada mode multiplayer. Secara keseluruhan, game ini hanya menawarkan mode single player. Satu-satunya fitur online hanyalah Global Leaderboard.

Secara keseluruhan, penantian penggemar terhadap O2Jam Online akhirnya berujung kekecewaan. Game tersebut telah menjadi salah satu game terburuk sepanjang masa di Steam semenjak peluncurannya. Tampaknya sangat disayangkan jika reputasi O2Jam semakin memburuk karena hal ini.

Lyrical Lily, Grup D4DJ Beranggotakan Siswi Sekolah Elit

GAMEFINITY.ID, Bandung – Lyrical Lily adalah grup DJ all-girl yang berasal dari franchise D4DJ buatan Bushiroad. Keempat anggota sebagai karakter D4DJ tampil pertama kali dalam acara D4DJ Connect Live pada 2020. Mereka kemudian hadir di game D4DJ Groovy Mix. D4DJ All Mix akan menjadi debut mereka di serial anime dalam franchise mendatang.

Berdasarkan trailer D4DJ All Mix, season kedua anime-nya, Lyrical Lily kemungkinan akan menjadi salah satu fokus utama. Ada kemungkinan juga hal ini hanya berlaku pada satu episode. Selain trailer, belum begitu ada detail penting yang terungkap. Namun, Lyrical Lily tetap menjadi grup DJ dari franchise yang menarik untuk dibahas.

Mengenal Anggota Lyrical Lily

Lyrical Lily introduction
Lyrical Lily di D4DJ Groovy Mix

Keempat anggota Lyrical Lily sebenarnya merupakan murid kelas satu Arisugawa Academy, sebuah sekolah privat elit di Jepang. Di kebanyakan anime dan manga, sekolah private elit ditampilkan memiliki aturan ketat karena budaya agama yang kental. Hal yang sama juga diterapkan di Arisugawa Academy.

Seperti yang ditampilkan di game D4DJ Groovy Mix, hidup mereka pun berubah saat menemukan serangkaian peralatan DJ di sebuah gudang di gedung akademi. Meski pada dasarnya pihak akademi menganggap musik mainstream sebagai tidak bermoral, mereka memutuskan untuk membentuk grup DJ. Pihak akademi pun mengizinkan aktivitas mereka, asalkan tetap memiliki sikap ladylike.

Miyu Sakurada, Vokalis Utama Lyrical Lily yang Memiliki Minat pada Musik Oldies

Lyrical Lily Miyu Sakurada
Miyu Sakurada

Vokalis utama dari Lyrical Lily adalah Miyu Sakurada. Miyu merupakan siswi Arisugawa Academy yang memiliki sikap baik hati dan bermoral tinggi. Ia diceritakan rutin mengunjungi gereja dan menjadi anggota paduan suara. Perempuan berambut pink ini selalu mendahulukan sosok yang paling membutuhkan ketimbang dirinya sendiri.

Namun, dalam hal bermusik, musik oldies dan berbagai lagu dari era Showa menjadi inspirasi utama berkat pengaruh keluarganya. Tidak melulu soal musik, Miyu juga ditampilkan jago berenang. Hal itu ditampilkan di dalam salah satu card-nya di D4DJ Groovy Mix.

Haruna Kasuga, DJ Lyrical Lily yang Tsundere dan Elegan

Lyrical Lily Haruna Kasuga
Haruna Kasuga

DJ dari Lyrical Lily adalah Haruna Kasuga. Haruna merupakan anggota komite disiplin di Arisuagawa Academy. Siswi berambut maroon panjang itu memiliki sikap serius jika berurusan dengan disiplin. Namun, ia seringkali menjadi korban prank Kurumi dan Miiko.

Saat menemukan peralatan DJ bersama ketiga temannya di gudang, ia berpura-pura tidak berminat pada aktivitas tersebut. Namun, berkat pengaruh sang ayah, ia pun akhirnya mau menunjukkan minatnya pada peralatan audio. Pasalnya, ayahnya memberikan banyak ilmu tentang peralatan audio padanya.

D4DJ Groovy Mix juga menampilkan Haruna sebagai anggota klub minum teh. Ini menunjukkan bahwa Haruna cocok menjadi waifu berkarakteristik elegan.

Kurumi Shiratori, Prankster Sekaligus VJ

Lyrical Lily Kurumi Shiratori
Kurumi Shiratori

VJ dari Lyrical Lily adalah Kurumi Shiratori. Selain bertanggung jawab dengan visual, Kurumi juga sering berbuat onar. Ia sering mengincar Haruna sebagai sang korban keisengannya.

Meski menjadi murid sebuah sekolah prestigius dan anggota keluarga kaya, Kurumi tidak berminat dengan semua itu. Bahkan, ia tidak menunjukkan minatnya pada pelajaran. Ia justru lebih berminat pada seni, terutama produksi visual untuk Lyrical Lily. Walau memiliki sifat yang riang, ia dapat mudah mengerti situasi, terutama jika Haruna memintanya.

Miiko Takeshita, Gadis yang Suka Hal Berbau Seram

Lyrical Lily Miiko Takeshita
Miiko Takeshita

Anggota terakhir Lyrical Lily adalah Miiko Takeshita. Seperti Kurumi, Miiko memiliki sifat riang dan ceria. Di balik sifatnya itu, ia memiliki kegemaran terhadap hal-hal berbau seram, terutama film horor dan rumah hantu. Dibandingkan ketiga anggota lainnya yang cenderung tidak suka hal seram, Miiko justru tertawa dan merasa hal itu dapat menghiburnya.

Ia biasanya sering berbicara menggunakan sudut pandang orang ketiga. Setiap kalimat yang diucapkannya tidak jarang diakhiri dengan kata –nano. Sisi positifnya, Miiko tahu berbagai bahasa seperti Mandarin, Perancis, dan Inggris. Hal ini dipengaruhi saat ia sering berpergian bersama ayahnya. Ironisnya, bahasa Inggris jadi pelajaran terlemahnya semenjak ia tidak tahu grammar.

Baca juga: Hitori Gotoh a.k.a Bocchi, Waifu Top Seller Musim ini

Usung Genre House dan Synthpop

Lyrical Lily di D4DJ mengusung genre house dan synthpop. Terkadang, musik klasik juga menjadi elemen inspirasi untuk setiap lagunya. Rata-rata setiap lagunya seperti I Shall Be A Cat dan Adventure King memiliki elemen keceriaan yang imut, melodi yang mudah diingat, dan semangat yang tinggi.

Kostum Lyrical Lily Menandakan Kesucian

Lyrical Lily D4DJ All Mix costume
Kostum Lyrical Lily saat LIVE

Lyrical Lily menjadi grup D4DJ yang mengenakan kostum seragam. Kostum mereka terdiri dari kemeja putih dengan pita pink, rok hijau, dan sepatu hitam. Alasan di balik kostum ini adalah untuk menyesuaikan sikap ladylike mereka sesuai perintah pihak akademi.

Kostum Lyrical Lily ini turut merepresentasikan kepolosan dan kegembiraan setiap anggotanya dalam bermusik. Ditambah lagi, elemen kesucian menjadi hal penting yang tergambar pada kostum tersebut. Ini menjadi ciri khas bahwa mereka berasal dari akademi yang prestigius.

Lyrical Lily menjadi bukti bahwa aturan ketat tidak membatasi ciri khas masing-masing, apalagi dalam bermusik. Ada kalanya seseorang harus mendobrak aturan agar dapat keluar dari zona nyaman dan menantang diri sendiri.

Mengenal JKT48, Idol Group Indonesia Yang Semakin Bersinar

GAMEFINITY.ID, Riau – JKT48 merupakan Idol Group pertama di Indonesia yang merupakan grup saudari dari Idol Group AKB48 di Jepang. JKT48 sudah muncul sejak tahun 2011 dan mengeluarkan album pertama yang berjudul “Heavy Rotation” di tahun 2012. Saat ini JKT48 sudah berusia 10 tahun. Memasuki usia yang ke-10 tahun, kini JKT48 lebih bersinar dan mempunyai banyak penggemar.

Mempunyai Single Terbaru Yang Berjudul “Flying High”

Poster Single Flying High JKT48
Poster Single Flying High JKT48

Pada bulan Juni 2022 JKT48 mengeluarkan Single terbaru yang berjudul Flying High. Single ini dibawakan oleh 9 senbatsu yang terpilih, yaitu Zee, Shani, Feni, Gracia, Jinan, Christy, Fiony, Chika, dan Marsha. Proses pembuatan video clip Flying High dilakukan di Tokyo, Jepang. Flying High diproduseri oleh Matt Rad dan August Rigo yang merupakan produser yang pernah bekerjasama dengan musisi besar seperti BTS, Justin Bieber, Selena Gomez, One Direction. Pada Oktober 2022, Flying High masuk kedalam kategori Karya Produksi Grup Vokal Terbaik pada acara AMI Awards 2022.

Perkenalan Member Baru Generasi Ke-11

Member baru gen 11 JKT48
Member baru gen 11 JKT48

Setelah selesai membuka pendaftaran audisi member baru, kini JKT48 resmi mengumumkan 14 member baru yang akan menjadi generasi ke 11. Pengumuman member baru ini sudah dirilis di kanal YouTube JKT48. Nama 14 member ini yaitu, Aulia, Cathy, Alya, Elin, Greesel, Gendis, Grachie, Cynthia, Anindya, Daisy, Chelsea, Danella, Michie, dan Jeane. Sejak 2011 hingga saat ini terhitung sudah 47 anggota dari 11 generasi Girl Group JKT48. Dengan ini, para penggemar berharap semoga JKT48 bisa memberi warna baru dengan kehadiran para member baru.

Baca Juga : Free Fire Hadirkan Kolaborasi Dengan JKT48

Kembali Membawakan Setlist Ramune No Nomikata Pada Awal 2023

Poster Ramune no Nomikata
Poster Ramune no Nomikata

Pada 10th Anniversary Show Memory and Party JKT48, General Manager Theater JKT48, Melody Nurramadhani Laksani mengumumkan bahwa di tahun 2023 akan diadakan kembali Setlist Ramune no Nomikata (Cara Meminum Ramune). Di tahun 2020 Setlist Ramune no Nomikata juga pernah dibawakan oleh Tim KIII dengan total 23 show theater. Di tahun 2023 mendatang akan semenarik apa Setlist Ramune no Nomikata? Tunggu saja tanggal mainnya.

Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle,dan lainnya hanya di website gamefinity.id

Mengenal Duo YOASOBI Yang Sedang Hits Lebih Dalam

GAMEFINITY.ID, PATI – Popularitas group duo Yoasobi saat ini memang sedang berada dipuncak sejak beberapa tahun belakangan. Dari pecinta J-pop hingga mereka yang tidak begitu suka J-pop mulai mendengarkan lagu-lagu Yoasobi saat ini. Bisa dibilang Yoasobi telah berhasil menyentuh hati para penggemarnya yang datang dari berbagai kalangan pecinta musik. Nah, mari kita mengenal lebih dalam duo Yoasobi yang sedang naik daun.

Asal Usul Terbentuknya Yoasobi

Yoasobi adalah duo musik Jepang yang terdiri dari seorang produser dan penulis lagu Ayase bersama penyanyi perempuan Ikura. Mereka terkenal karena lagu-lagu pop yang menyentuh hati yang telah mereka rilis sejak debut mereka pada tahun 2019.

Awal terbentuknya duo Yoasobi bermula pada saat Ayase yang masih seorang produser musik vocaloid mendapatkan tawaran dari situs cerita online monogatary.com. Dalam kolaborasinya Ayase akan membuat lagu – lagu yang terinspirasi dari cerita yang ada di website monogatary.

Saat itu Ayase sedang mencari – cari vokalis untuk project-nya melalui media sosial. Dan bertemulah dia dengan suara dari seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Lila Ikuta yang mana sekarang menjadi partnernya di Yoasobi sebagai Ikura. Pada awalnya Ikura sendiri masih bingung dengan konsep yang ditawarkan oleh Ayase. Namun setelah dia mendengan karya – karya Ayase sebelumnya yang merupakan musik – musik Vocaloid, Ikura langsung menyadari bahwa mereka berdua memiliki selera musik yang sama.

Nama Yoasobi sendiri bisa diartikan secara kasar “Kehidupan Malam” yang mana memiliki makna bagaiman Ayase dan Ikura yang sebelumnya memiliki karir masing – masing di siang hari sebelum pada akhirnya bersatu menjadi group Yoasobi. Ayase yang awalnya merupakan produser musik – musik vocaloid seperti Hatsune Miku, dan Ikura yang seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.

Novel Dan Cerpen Sebagai Sumber Lagu

Seperti yang dijelaskan, Yoasobi terbentuk karena kolaborasi Ayase dan Ikura dengan platform cerita online Monogatary. Maka dari itu hampir semua musik yang dirilis oleh superduo ini diadaptasi langsung dari cerita – cerita para penulis di monogatary.

Contoh paling terkenal adalah Yoru ni Kakeru yang merupakan adaptasi dari cerita karya Mayo Hoshino yang berjudul “Thanatos no yuuwaku”. Meski memiliki irama musik yang asik, ternyata ada cerita kelam dibalik setiap lirik lagu Yoru ni Kakeru. Thanatos no Yuuwaku atau diartikan Godaan Thanatos menceritakan tentang sepasang kekasih yang berulang kali mencoba untuk bunuh diri.

Menurut Ayase apabila dia menulis lagu yang suram untuk mengekspresikan cerita yang suram hanya akan menjadi karya yang biasa saja. Maka dari itu Yoru ni Kakeru dibuat sebaliknya untuk membuatnya lebih menarik dan menonjol. Alhasil lagu ini berhasil trending dan viral di mana – mana hingga saat ini.

Berhasil Meraih Berbagai Penghargaan di Awal Debut

Perilisan lagu pertama mereka berjudul Yoru ni Kakeru berhasil meledak di internet pada tahun 2019. Popularitas lagu ini pun semakin meningkat ketika dirilisnya versi The Home Take di Youtube pada tahun 2020. Dalam lima bulan dirilis, Yoru ni Kakeru berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Japan Hot 100 selama tiga minggu berturut – turut. Single ini juga dinobatkan oleh MTV Video Music Award Japan 2020 dan Space Shower Music Awards 2021 sebagai Song of the Year.

Yoasobi
Yoasobi dinobatkan sebagai Artist of The Year di Ajang Penghargaan Space Shower Music Awards 2022

Pretasi duo group ini tentunya tidak sampai situ saja. Pada tahun 2021 MTV Video Music Award Japan 2021 kembali memberikan penghargaan terbesar mereka kepada Yoasobi sebagai Artist of The Year. Penghargaan ini juga kembali mereka raih di ajang penghargaan SPACE SHOWER MUSIC AWARDS 2022 yang baru saja diadakan beberapa waktu lalu.

Ikut Terlibat Dalam Pembuatan Anime

Tak hanya fokus pada industri musik, Yoasobi juga sering terlibat dalam pembuatan Anime. Pada tahun 2021 kemarin Yoasobi berkesempatan untuk menangani theme song dari anime populer Beastars Season 2. Yoasobi mengisi opening song dengan judul Kaibutsu (Monster) sekaligus ending song yang berjudul Yasashii Suisei (Gentle Comet). Kedua lagu ini masing-masing didasari pada kisah novel Jibun no Mune ni Jibun no Mimi o Oshi Atete (I Press My Own Ear to My Chest), dan Shishiza Ryūseigun no Mama ni (A Leonid, Alwayskarya Paru Itagaki.

Lagu terbaru, Yoasobi kembali hadir untuk mengisi soundtrack anime mecha populer Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury. Dalam anime ini Yoasobi membawakan lagu berjudul The Blessing yang terinspirasi dari novel karangan Ichiro Okouchi berjudul Yurikago no Hoshi (Cradle Star).

Baca juga: Daftar Anime Yang Layak Remake dan Wajib Dinantikan

Tour Dunia Yoasobi Pertama Akan di Indonesia

Dalam festival musik Head in The Cloud Jakarta, Yoasobi hadir sebagai bintang tamu untuk memeriahkan acara tersebut. Ini sekaligus menjadi penampilan perdananya di Indonesia mapun di luar negeri. Setelah sukses tampil di HITC Jakarta, Yoasobi menuliskan tweet ucapan terima kasih sekaligus memberikan tease mengenai konser solo mereka. Dalam tweet tersebut Yoasobi seolah telah merencanakan Indonesia sebagai destinasi konser solo mereka nantinya.

Beberapa waktu lalu Yoasobi baru saja memberikan informasi mengenai tour arena pertama mereka yang akan diadakan tahun 2023. Tour ini akan dimulai pada 5 April 2023 di Nippon Gaishi Hall dan berakhir di 4 Juni 2023 di Saitama Super Arena. Dalam tour ini Akan ada total 12 pertujukan di enam lokasi berbeda nantinya.

Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id